Text
Hari hari menuju pernikahan
Tadi pagi, ditengah ramainya pikiran, aku membuka salah satu sosial media berusaha untuk melupakan sejenak apa yang rumit di kepala.
Pembahasannya ringan, tentang mengetahui apakah si dia adalah orang yang tepat atau bukan, tapi pembahasannya tidak klise.
Disitu membahas tentang, apakah kita tetap mau memilih pasangan kita, jika kita mengesampingkan soal pekerjaannya, bibit bebet bobotnya, dan keluarganya. kita diminta untuk berfokus pada personality pasangan, secara utuh.
Bagaimana dia saat emosi? bagaimana dia saat menyelesaikan masalah? bagaimana dia saat berkomunikasi? apa saja kekurangannya? apakah kamu masih mau bersamanya dengan semua kepribadiannya? dengan mengesampingkan parasnya, pekerjaannya, harta benda nya dan lain sebagainya, lalu, ketika nanti kamu menikah, dan memiliki anak yang sifatnya persis dengannya, apakah kamu akan bangga atau malah bersedih?
Pemikiran yang sangat sederhana, tapi saya jadi memikirkannya dengan terlalu dalam, karena saya selalu dengan lantang dan kesadaran penuh menjawab semua pertanyaan tersebut dengan "IYA"
0 notes
Text
When someone asked me about what love is, I started describing you without saying your name.
0 notes
Text
Antara Do'a dan Kelayakan Menjemputnya
Sebelum Allah mendatangkan sesuatu yang kita pintakan, terkadang Allah akan menguji dulu faktor kelayakan kita sebagai pemohon dan calon penerima. Seberapa layak diri kita untuk menerimanya bahkan disaat itu juga.
Kelayakan itu termanifestasi menjadi dua hal; pertama berupa kelurusan niat kenapa harus mendapatkannya, dan yang kedua adalah keseriusan yang tak ternoda pada hal-hal bathil dalam menjemputnya.
Kita harus selalu punya keyakinan, bahwa jika Allah belum kunjung hadirkan do'a itu maka artinya sesederhana memang kita belum selayak itu untuk menerimanya, dan Allah dengan segala Ilmu yang dimiliki-Nya tahu, bahwa jika hal itu tetap dipaksakan saat itu juga, barangkali justru malah berbuah keburukan bagi kita.
Mungkin kita jadi akan lupa dengan-Nya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, ditundanya sesuatu itu karena ke Maha Adilan-Nya Allah sedang berlaku pada kita. Dia tahu kapan dan apa yang tepat. Maka, selalu berikan opsi kesabaran pada tiap-tiap penantian.
444 notes
·
View notes
Text
26/02/2024
jatuh cinta diam diam itu gak enak ya?
kamu gak tau apa yang dia pikirin tentang kamu
kamu gak tau apa semua kebaikan dia selama ini karena dia suka sama kamu juga atau emang cuma sekedar baik aja?
tapi, entah kenapa aku suka
mencintaimu tanpa memberi tahu pada manusia manapun
selalu sibuk menyebut nama mu di antara perbincangan ku dengan Tuhan.
terus sedih sendiri karena aku berusaha sadar kamu ga mungkin suka sama aku, tapi entah kenapa rasa berharap itu terus ada, aku gak pernah bisa berhenti mengaitkan seluruh ketidaksengajaan - ketidaksengajaan kecil yang membenarkan hatiku untuk percaya bahwa kita memiliki perasaan yang sama. padahal mah, ya mana mungkin?
0 notes
Text
10/01/2024
Meledak. satu definisi yang cukup menggambarkan pagi yang agak mendung ini.
Merasa sangat kecewa dan sakit hati, namun entah kenapa dengan hanya membahas namanya, rasa sakit tersebut seperti hilang terbawa angin.
0 notes
Text
19/12/2023
apa ya yang sudah ku pelajari di akhir tahun ini?
mengikhlaskan? merelakan? menjalani semuanya secara berlapang dada? ah banyak sekali..
di pagi yang cerah ini, akhirnya aku tau bahwa seseorang yang ku akhiri hubungan tepat 2 bulan yang lalu, sudah memiliki wanita baru, lucu bukan? ia yang selalu mengemis untuk kembali, pada akhirnya sudah menemukan tambatan hati yang lain.
aku sedih? tidak. aku hanya tertawa kecil saat mengetahuinya, "bodoh" ku pikir, aku benar benar merasa bahwa keputusanku kemarin untuk meninggalkannya adalah sebuah keputusan yang tepat dan tidak akan pernah ku sesali, saat bersama dengannya, aku merasa diriku tidak berharga, dia selalu menjadikan ku prioritas ke sekian, dia menyembunyikan banyak hal di belakangku, dan dia tidak bisa membatasi diri dalam bergaul dengan lawan jenis. banyak hal-hal yang aku merasa bahwa aku pantas untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik.
dari hubungan kemarin, aku belajar bahwa meskipun engkau mencintai seseorang selama belasan tahun, bukan berarti seseorang itu memang untukmu, terkadang Allah menyimpan nama orang lain dalam hatimu hanya untuk menguji.
0 notes
Text
29/11/23
aku tidak tau apa yang sedang aku pikirkan dan rasakan saat ini, kosong, dingin, dan hambar.
aku tidak lagi menginginkan orang lain untuk mengisi hati dan hari ku, aku sudah cukup sibuk dengan pekerjaan ku, atau aku memang sengaja menyibukan diri?
aku merasa terkadang hidup itu tidak selalu tentang perjuangan, terkadang hidup itu tentang penerimaan.
menerima kalau semesta memang sedang meminta ku untuk sendiri
beberapa orang hadir menyapa, tapi sayangnya hatiku tidak sekalipun tersentuh. hambar, dan kosong.
akupun beberapa kali memaksakan diri untuk jatuh cinta, namun aku kembali dengan perasaan kosong yang jauh lebih rumit daripada sebelumnya.
ya, aku masih sendiri
746 hari setelah aku melihat punggungmu melangkah menjauh, 200 hari setelah hari pertunanganmu (yang merupakan tanggal anniversary kita), dan 80 hari setelah hari pernikahanmu.
aku masih tetap sendiri, dengan logika yang memaksaku untuk tetap maju, walau hati rasanya ingin ragaku tetap terkapar di ujung kamar ini. aku selalu mencintaimu tanpa tapi, dan kamu tak pernah menoleh padaku walau cuma sekali.
sakit yang masih terasa begitu hebat, trauma yang sangat membekas di otak ku, dan luka yang masih terus menganga. aku sudah menerima kenyataan bahwa kamu meninggalkanku demi orang lain yang kamu bilang lebih pantas, dan aku masih berpikir 5 tahun 6 bulan yang sudah kita lewati hanyalah sepintas kilas untukmu. akupun berusaha untuk menerima bahwa wanitamu yang kau bilang lebih baik harus merenggut kekasih wanita lain yaitu ia merebutmu dariku dengan cara yang tidak ku duga.
ya, aku berharap aku bisa berbahagia tanpa harus ada wanita lain yang merasa sakit atas kebahagiaanku.
0 notes
Text
10 November 2023
aku kembali memimpikanmu, di sana kau memelukku dan berkata "aku gak tau kalau 'pundak' mu akan sehancur ini ketika aku pergi", aku hanya diam, karena entah kenapa aku masih tersadar bahwa kau sudah bersanding dengan wanita pilihanmu, ku sadari itu hanyalah mimpi, biarkanlah aku menikmatinya walau sejenak. ku sandarkan kepalaku pada tubuhmu yang sudah lama sekali tidak ku lihat,
"ya, aku gapapa kok, asalkan kamu bahagia, aku gapapa"
kau hanya tersenyum lalu berkata
"apa aku harus meninggalkan dia? tapi semalam dia cek dia sudah garis 2"
"ah iya? selamat ya, aku turut berbahagia"
"bukan, bukan seperti itu, bagaimana kalau aku meninggalkannya dan memulai semuanya bersamamu?"
aku menganggukan kepalaku pelan, toh tak apa kau meninggalkannya, ini kan hanya dalam mimpiku.
aku sontak terbangun dari tidurku dengan keringat yang mengucur, dan air mata yang sudah mengalir deras, benar. tadi hanya mimpi. mana mungkin kau mau kembali padaku sedangkan kau sudah mendapatkan wanita yang kau idam-idamkan. bodoh.
0 notes
Text
kamu menginginkan teh manis panas karena saat itu sedang turun hujan deras, lalu ku buatkan teh manis untukmu dengan tingkat panas yang kamu inginkan, ku berikan itu padamu, dan kau tiup tehnya hingga dingin.
ya, seharusnya aku tidak terkejut ketika kau berkata mencintaiku lalu meninggalkan ku dalam diam. Teh manis panas yang kau sangat inginkan saja kau biarkan dingin. lantas apa yang bisa ku harapkan dari hubungan kita?
0 notes
Text
Dear my younger self,
Hei, its me, aku bakalan ngasih tau kamu beberapa hal yang seandainya aja aku bisa ngasih tau kamu ini dari awal.
Untuk kamu yang merasa hidupmu saat itu berat, sesungguhnya kehidupan mu kedepannya akan jauh lebih berat dan runyam. Orang yang kamu sayangi mati matian, pada akhirnya meninggalkan kamu untuk orang lain juga.
Kamu inget sama crush mu sejak masih SMP? Yap, u finally have an unofficial relationship with him. Tapi ya berakhir juga. End up u being alone and lonely more than ever.
Aku rasa keputusan untuk menjalani hubungan sama dia itu adalah pilihan yang salah, karna pada akhirnya kalian berpisah juga, dan akhirnya kamu sadar bahwa dia memang diciptakan hanya untuk dilihat dari kejauhan.
In 2023, u'll end up losing everything. Friends, boyfriends, healthy environment. Now, u feel so lonely more than ever but u try to enjoy.
I'll post some pictures that maybe our future self will find it and will laugh at it.
Ready?
2 notes
·
View notes
Text
Lagi dan lagi aku kembali bertanya-tanya, "ah, ini sudah berakhir ya?", pertanyaan retorik ya? Padahal, sudah seharusnya aku sadar bahwa waktu itu memang detik terakhir aku dan kamu bertukar pesan. Tapi, masih terus berputar di pikiran ku perihal mengapa harus mengakhiri secara tiba-tiba? Apakah aku terlalu kekanak kanakan apabila bertingkah seperti itu? Aku kembali merasakan bahwa pergi dan hilangnya kamu adalah sebuah kesalahan ku. Aku merasa bahwa tidak seharusnya aku dan kamu selesai seperti itu. Aku rindu. Ya, sangat. Tapi kalau sudah seperti ini? Apa yang bisa aku lakukan? Memohon mu kembali? Ah.. terdengar seperti sesuatu yang aku ingini tapi aku sangat sadar bahwa itu tidak mungkin. Tapi salah satu hal yang aku yakini adalah, ya, betul, kepergian mu adalah sebuah kesalahan ku yang tidak bisa mempertahankan mu. Kamu adalah sebuah kesempatan yang Tuhan berikan untuk ku jaga namun aku melewatkannya.
0 notes
Text
12 tahun, waktu yang cukup lama untuk ku agar berada di posisi ini, kamu yang dulu hanya ku idamkan dari jauh, akhirnya bisa ku raih secara perlahan. Percakapan kita terus berlanjut, perlahan, tapi pasti, satu hari, dua hari, sebulan, dua bulan, ku kira kamu adalah yang terakhir untuk ku setelah penantian panjang yang sudah aku lalui.
Kamu baik, pintar, dan segala hal tentang kamu, yang semakin lama semakin membuat ku jatuh hati.
Kamu. Satu kata yang bisa membuatku hanyut dalam pikiran ku sendiri.
Kamu. Yang akhirnya bisa menghidupkan kembali hati dan perasaan yang sudah lama ku padamkan.
Perasaan yang sejak dulu ku pendam, akhirnya kembali muncul ke permukaan. Cinta pertama. Begitu katanya. Kamu adalah orang pertama yang membuat jantungku berdetak lebih cepat hanya dengan mendengar nama mu.
Aku masih ingat, tempat dimana kita pertama kali bertemu. Aku masih ingat, baju warna apa yang kamu kenakan. Senyum mu sangat menyejukan aku yang kala itu tidak mengerti apa itu cinta. Awalnya aku hanya merasakan getaran yang sama sekali tidak aku mengerti. Aku kembali bertanya tanya, apa benar ini yang dinamakan cinta pertama? Ah, cinta monyet mungkin, pikirku saat itu. Tetapi, yang ku ketahui, perasaan suka hanya bertahan selama 4 bulan, jika lebih dari itu, maka itu bisa disebut dengan nama cinta.
Aku yang hanya bisa melihatmu dari kejauhan merasa sangat senang, ternyata menyukai orang dalam diam itu sangat mendebarkan. Aku tidak pernah berkeinginan untuk memiliki mu secara keseluruhan karna aku tau, aku bukan siapa siapa.
Sampai 10 tahun kemudian, aku memberanikan diri untuk menghubungi mu lebih dulu, ah aku pernah menceritakannya di sini juga, tapi saat itu aku masih tidak berpikir bahwa kamu akan melihat ku.
2 tahun kemudian, yaitu tahun ini 2022 bulan juni, kita mulai berkomunikasi secara terus menerus, bertukar kabar, bertukar cerita, entah hanya dengan kirim pesan, atau berbincang di telepon, senang? Jelas, aku sangat senang, karna orang yang ku sukai dalam diam selama 12 tahun, akhirnya menoleh kepadaku.
Detik yang kita lalui sangat membuatku bahagia. Sifat mu, dan tutur katamu sangat membuatku luluh. Aku berdoa, agar kamu didatangkan untuk menjadi pemberhentian terakhir ku setelah pencarian dan perjalanan yang panjang, tapi..
Memang, aku tidak seharusnya berharap setinggi itu, aku masih tidak memahami mengapa kamu memutuskan untuk menghilang begitu saja. Sakit. Sangat sakit. Aku berusaha untuk kembali berdiri di kaki ku sendiri lagi, tanpa kamu, tanpa celoteh mu, atau tanpa pesan indah darimu.
Aku melalui nya dengan penuh rasa sakit, hingga sebulan kemudian kamu kembali, untuk menanyakan kabar dan berbicara bahwa kamu rindu. Aku sangat menahan diri untuk tidak melakukan hal gegabah yang bisa membuatmu pergi lagi. Namun, mulut lancangku kembali bertanya soal kepastian. Ah, benar kan itu bukan hal yang baik. Kamu tidak menjawab apapun saat aku menanyakan itu. Dan saat itu, aku memilih untuk memilih diriku sendiri, pada akhirnya aku harus melepaskan mu. Mengikhlaskan mu. Bahwa aku sadar kamu tidak pernah menganggapku benar benar ada, aku tidak pernah benar benar menjadi orang yang kamu sayangi. Aku memahami itu, aku hanya ingin menyampaikan padamu bahwa rasa untuk mu masih ada, bahkan sampai detik ini, perasaan yang ku pendam selama 12 tahun masih ada dalam keadaan yang utuh, namun sayangnya, aku lebih menyayangi diriku sendiri.
Maaf.
Aku pamit undur diri.
2 notes
·
View notes
Text
He lost someone who loves him to death, i lost someone who doesnt love me, fair enough?
0 notes
Text
your presence no longer excites me, your smile no longer make my heart beat any faster, I no longer put you on my priority list I guess it's already over without me saying any goodbye
0 notes
Text
Sudah merasakan berbagai macam peran, dan semuanya memiliki sakit dalam porsi masing-masing
0 notes