Text
Allah dan Islam
Adakah terbesit pertanyaan kenapa Allah menamakanNya Allah. Allah Ialah suatu penyebutan nama Tuhan yang hebat dan pemilihan nama Tuhan yang luar biasa. Allah sendiri berasal dari kata "Al-ilah". "ilah" yang artinya sesuatu yang disembah. Kata "al" dalam bahasa Arab yang mengartikan kespesifikkan pada suatu hal, jika yang disandingkan dengan alif-lam. Maka dalam penyembahan yaa spesifik yaitu Allah. Maka disebutlah diriNya "tiada tuhan selain Allah" yaitu cuman 1 gak ada lagi Tuhan yang patut disembah.
Islam sendiri berasal dari kata "aslama". Yang artinya dalam surah Al-imran ayat 83 "aslama" itu menyerahkan diri. sebagaimana kata menyerahkan diri layaknya seorang budak kepada tuannya, yaitu bertunduk dengan sempurna, nurut dengan apa yang di perintahkan.
Sehingga orang islam yang memang bukan islamnya KTP saja. Maka ia harus mengikuti kata Aslama itu sendiri, yaitu berserah diri kepada Allah, bertunduk dengan Sempurna dalam suka maupun terpaksa. Sesuai dengan hak prerogratif Allah dalam mematuhinya. Semoga dengan begitu Allah menghendaki kita untuk masuk kedalam surgaNya.
0 notes
Text
Sekarang Tidak Seperti Dulu
Telah banyak kita lalui perbedaan sekarang dan dulu. Karena adanya perubahan seiring jalannya waktu. Itu sesuatu yang wajar sebenarnya. Adanya pemahaman yang baru itu bisa merubah kita. Adanya trend yang baru itu juga bisa. Banyak faktor selainnya
Tinggal kita saja bagaimana bisa beradaptasi. Hanya kita yang bisa tau untuk berperilaku yang tepat dengan nuansa yang beda.
0 notes
Text
Al Baqarah : 254
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌۗ وَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
" Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim."
Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari sini. seperti, Kata "anfiqu" biasanya disampingnya ditambah kata "anfiqu amalahum", infaqlah dengan harta kalian. Namun dalam surah ini hanya dengan kata "Anfiqu" berarti hanya dengan kata infaq. Mengapa infaq doank? sehingga dengan begitu Allah tidak membatasi infaq melalui harta saja. Melainkan bisa melalui hal yang selainnya.
Kata infaq sendiri sebenarnya itu membelanjakan hingga kosong. Yang artinya adalah mengkosongkan berarti sampai totalitas dalam berbuat kebaikkan. Tapi didepannya ditambahkan lagi untuk "sebagian dari rezeki". Baiknya Allah, tidak menyuruh semuanya karena tau akan sulit bagi kita untuk menerapkan secara keseluruhan.
Kata "jual beli" itu biasa kita lakukan di pasar. Kapan waktunya kita tidak bisa melakukan transaksi jual beli di pasar ? Yaaa… Saat Pasar itu tutup. Maknanya ialah perbuatan yang tadi di atas sudah tidak bisa berlaku ketika hari akhir itu terjadi. Maka Allah memperingati kita bahwa berbuat baiklah dengan apapun itu yang halal, sebelum datangnya hari kiamat.
"Tiada juga sahabat dan syafaat" karena setiap perbuatan itu merupakan pertanggung jawaban sendiri. Tidak ada yang bisa menolong dan semua akan mementingkan diri sendiri, sekalipun orang terdekat yang dikatakan sahabat.
Dan ditutup dengan kata "orang orang kafir". Padahal sebelumnya Allah memanggil dengan sebutan "orang orang beriman". Artinya ialah sekalipun orang yang sudah beriman, itu sangat bisa menjadi orang yang kafir juga. Karena apa ? karena bagi mereka yang tidak melaksanakan perintah untuk menginfakkan tadi.
jika kalau orang itu mampu untuk menegakkan Agama Allah dan dia enggan untuk melakukannya. Maka orang tersebut dinyatakan kafir. yang berasal dari kata "kafaro" atau bahasa inggrisnya "cover" yaitu penutup. tertutuplah hati mereka. nauzubillahiminzalik
0 notes
Text
Kehilangan Arah
Silih bergantinya siang dan malam menunjukkan waktu terus berjalan. Hampir memasuki bulan terakhir di tahun ini. Perjalanan yang mengalir begitu saja tanpa tau arah tujuan. Dahulu ia mengetahuinya, makanya sangat semangat untuk menggapainya. Kini telah redup semangat itu, seolah tak punya kendali atas dirinya.
Mungkin saja dengan kilas balik bisa membara lagi karena teringat tujuan kembali. Mungkin saja dengan banyak bertanya dengan seseorang yang dianggap mampu untuk membicarakan hal ini. Mungkin saja tidak. karena semua itu hanya kemungkinan. Sebab dirinya telah tumbuh dewasa dengan pertimbangan yang dimiliki jauh lebih kompleks dari sebelum sebelumnya.
0 notes
Text
Bangunkan Kemampuan yang Tertidur
Semua memiliki kemampuan yang berbeda beda. Pastinya sangat dibutuhkan dan bermanfaat. Lalu apakah itu sudah muncul ? atau sempat muncul ? Maksudnya masih tersimpan di dalam diri.
Kenapa engkau tidak membangunkannya kembali. Cukup sulit rasanya, pasti ada hal yang membayang bayang tidak mengenakkan. Malas rasanya jika hal itu terulang kembali. Tapi jauh lebih rugi jika tidak dimunculkan. Bisa saja tertinggal jauh lebih jauh.
1 note
·
View note
Text
Bangunkan Kemampuan yang Tertidur
Semua memiliki kemampuan yang berbeda beda. Pastinya sangat dibutuhkan dan bermanfaat. Lalu apakah itu sudah muncul ? atau sempat muncul ? Maksudnya masih tersimpan di dalam diri.
Kenapa engkau tidak membangunkannya kembali. Cukup sulit rasanya untuk kembali, pasti ada hal yang membayang bayang tidak mengenakkan. Malas rasanya jika hal itu terulang kembali. Tapi jauh lebih rugi jika tidak dimunculkan. Bisa saja tertinggal jauh dari yang lain.
1 note
·
View note
Text
Pentingnya Berkomunikasi
Cukup terdapat 1 peristiwa saja beberapa orang sudah mempunyai persepsinya masing masing. Lalu disebar luaskan dari mulut ke mulut sampai beritanya menjadi negatif. Dari situlah seseorang mempunyai sudut pandangnya masing masing. Akhirnya teguh pada Ego sendiri.
Tidak adanya titik temu. Kenapa ? belum adanya croscek satu sama lainnya. Hadirnya komunikasi yang baik disitulah sebagai titik tengahnya. Karena A1 tidak bisa dimiliki orang lain.
1 note
·
View note
Text
Ragu Ragu
Ketidakpastian ini yang membuat langkah menjadi lambat. Ada hal bagi dirinya yang masih mengganjal atau kebimbangan. Kalau sudah seperti ini kenapa harus bingung dengan keadaan sendiri. Kenapa tidak membuktikannya secara langsung untuk memastikan. Bukan malahan menerimanya mentah metah yang dapat menggoyahkan.
Maka perlunya mencari sumber utama. Untuk mencari kebenaran apa yang telah terjadi. Namun harus menerima konsekuensinya. Apa itu ? jika sebuah kebenaran maka harus mengikutinya. Jika kesalahan kau boleh meninggalkannya. Jangan menjadi sebalik, karena itulah bisa dikatakan orang yang munafik.
1 note
·
View note
Text
"uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang" Sering sekali mendengar perkataan seperti itu. Seolah-olah menjadikan dunia ini seperti materialis. Orang yang berkata seperti itu memang orang yang memang selalu kurang uang yang dimilikinya. Bisa disebut bermental miskin. sebenarnya uang itu hanya sebuah alat bukan sebuah tujuan.
Banyak hal yang juga gak kalah penting dari uang, yaitu skill dan moralitas. Sehingga raihlah skill dan moralitas yang baik. Karena seseorang akan lebih banyak mencari orang yang memiliki keduanya dibandingkan uang.
Walaupun tidak salah kita menjadi orang yang kaya bahkan harus sebagai alat.
1 note
·
View note
Text
Maaf
Tindakan maaf yang mulia itu, ketika Anda tidak melakukan hal yang salah. Itu jauh lebih baik dari pada Anda yang bersalah. Belajarlah dari operator telfon, saat Anda sedang ingin menelpon tapi saldo Anda habis. Apa yang dikatakan operator ? "maaf pulsa Anda tidak mencukupi". Padahal seharusnya Anda yang meminta maaf kepadanya kalau memang pulsa kita habis malah dibuat nelpon, bukannya dia yang minta maaf.
Maka seperti itulah Allah mengajarkan kepada kita dalam QS Al Baqarah : 263
1 note
·
View note
Text
Cinta Allah
Itulah sebuah kunci untuk masuk kedalam surgaNya. Siapapun hambaNya kalau Allah sudah cinta dipastikan akan masuk kedalam surga. Lalu apakah manusia mampu mengetahui cintanya Allah ? kecuali manusia, Anda akan tau kalau Ibu Anda cinta kepada Bapak Anda. Loh inikan Allah mana bisa menebak siapa saja yang Allah cintai.
Tenang saja sahabat, walaupun Anda tidak bisa mengetahui siapa yang Allah cintai. Namun Anda bisa tau dari kriteria-kriteria yang Allah kabarkan didalam Al Qur'an. Sehingga bacalah Al Qur'an untuk mengetahuinya dan mengamalkannya.
Semoga bisa mendapat cintaNya Allah
1 note
·
View note
Text
Berpihak
Untuk menentukan pilihan tertentu memang harus memiliki pertimbangan yang rasional. Pertimbangan yang memang sesuai dengan nalar akal manusia.
Apakah kita sepakat Hak Hidup Manusia itu hal yang penting ? suatu hal yang lebih tinggi dari segalanya. Kalau pada dasarnya sedemikian, lantas kenapa mesti terdiam ketika terlihat jelas pembunuhan manusia disana ? kalau engkau bilang itu kepentingan politik, lalu bagaimana anak anak yang terbunuh ? Mereka selalu menggaung gaungkan Hak Asasi Manusia, namun seolah olah tidak terjadi apa apa. Jangan sampai pembunuhan manusia menjadi bias, seolah hal yang lumrah.
Lalu masihkan ingin menjadi netral. Tanyakan pada akal dan hati nuranimu ?
Free Palestine
0 notes
Text
Kemanusiaan
Membicarakan kemanusiaan, kita harus melepaskan segala kepentingan terlebih dahulu. Harus menonjolkan sisi pentingnya hidup seorang manusia diatas segala-galanya. Mendukung walaupun bukan merupakan bagian atau golongan tertentu, karena yang dilihat adalah manusia.
Memang kenyataannya kejadian palestina dan israel berasal dari serangan Hamas yang langsung memborbardir israel. Namun coba lihat data (detik ini) telah menunjukkan 9rb orang mati begitu saja dan itu warga sipil, setengah diantaranya dari anak anak yang tidak tau mengerti kejadian apa. Sehingga kita bisa melepas kepentingan dari pemicunya, melihat yang lebih besar ini harus dihentikan. Maka ini sudah termasuk kejahatan internasional dan ke-dzoliman pembantaian manusia, menghilangkan hak hidup manusia. Sehingga sangat diharuskan pemberhentian genosida ini
1 note
·
View note
Text
Diluar Kendali
Hari demi hari sudahku buat jadwal dengan tertata rapih. Ku persiapkan semua hal sebelum keberangkatan. Ku Jaga kesehatan untuk tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Terbayang bayang suasana yang indah dalam benak pikiran. Sampat pada saatnya. Something yang membuat terbatalkan.
Rasa sedikit kecewa ? pasti ada. Mau mensalah salahkan ? tentu tidak bisa. Sebab semuanya diluar dari kendali diri ini. Semua bisa berubah begitu cepat. Kita hanya bisa mengontrol hal hal yang dalam kendali diri. Yaa, memaksimalkan usaha yang bisa dilakukan. Setelahnya ? diserahkan saja dan harus memiliki ekspetasi terburuk agar bisa cepat menyelesaikannya kalau itu terjadi.
Toh gada salahnya ketika kita memaksimalkan dibawah kendali kita. Kalau terwujud Alhamdulillah, kalau sebaliknya Gapapa juga.
1 note
·
View note
Text
Keteguhan Mental Sari di Usia 6 tahun
Pada hari Sabtu sore salah satu relawan YRA mendatangi rumah Sari untuk memberikan kursi roda. Ia melihat seorang anak kecil berusia enam tahun sedang menonton film kartun dari TV. Sosok anak perempuan yang manis, melakukan kesehariannya berada di ruang yang berukuran 2 x 3 meter. Karena ukuran rumahnya sangat kecil sehingga barang barang yang dimuat juga sangat sedikit. Terdapat kasur kusam tanpa sprei yang menyenderi tembok dengan warna cat abu abu yang memudar. Selain warna tembok memudar, juga terbentuk corak tetesan air rembesan karena atap yang bocor.
TV tabung jadul yang menyala untuk film kartun. Ditemani kipas kecil di samping TV untuk sedikit menyejukkan ruangan rumah. Hanya itulah seisi rumahnya, Sebenarnya tidak sedap dipandang dengan suasana yang usang rumahnya. Namun ruangan tersebut tak bisa terlepas dari kehidupan Sari, Sebab Sari hanya terduduk diam dan tidak bisa kemana mana.
“Haloo adek Sari…” Sapa relawan YRA kepada Sari yang tengah duduk dengan kaki yang lurus dan badannya tertopang tembok di belakangnya.
“iyak ka…” Suara Sari yang cempreng
“Ini kaka ingin ngasih kursi roda untuk kamu, biar kamu bisa keluar”
“itu apa ka ?” menunjuk ke arah kursi roda
“ini Kursi roda dek, biar kamu bisa kemana mana”
“oh kursi bisa jalan ka ?”
“iyakk sar hehe…”tertawa kecil mendengar pertanyaan Sari
“horeee aku bisa keluar rumah, Soalnya aku bosen di rumah” Sari yang berteriak kesenangan dengan menjulangkan tangan keatas.
“buu aku ingin naik itu” lanjutnya dengan wajah yang sangat ceria sekaligus penasaran seakan tidak sabar untuk menggunakan kursi roda. Tubuh yang melompat lompat namun hanya Pundak dan tangan yang terangkat. Sebab bagian badan kebawah saraf tidak berfungsi untuk menggerakkannya.
“sini nak ibu gendong” sahut ibunya sambil menggendong Sari memindahkannya dari bawah ke kursi roda.
Sesampainya di atas kursi roda Sari langsung melihat ke kanan kiri dengan cepat untuk memerhatikan benda asing baginya. Diraba rabalah tiap besi yang menyambung satu sama lainnya. Tangannya juga tak lepas dari dudukkan yang empuk. Juga tak terlewatkan memegang pegangan roda yang bisa membuat kursi roda maju, mundur, dan memutar.
“kenapa Sari kok seneng banget dapat kursi roda?” tanya relawan YRA
“iyakk seneng donk….” Jawab Sari
“biar aku bisa ke sekolah dan tidak di ejek sama teman aku” sambungnya Sari
“loh memangnya kenapa dek?” tanya Kembali
“iyak mas, jadi Sari ini sering kali di ejek oleh teman teman sebayanya” dipotong oleh ibunya untuk menjawab kebingungan relawan YRA. Mendengar keterangan dari ibunya, miris sekali yang dirasakan relawan YRA dan menginginkan lebih tau lagi apa yang dirasakan Sari selama ini.
***
Jauh sebelum YRA memberi kursi roda, Sari sering mengalami masalah karena keterbatasan yang dimilikinya.
Contohnya saat itu Sari sedang duduk terdiam di teras rumah, sambil memandang jalan di depannya. Tatapan kosong Saripun terpecahkan ketika teman temannya lewat dihadapannya.
“kamu lagi apa disana Sar?” tanya temanya
“lagi duduk aja” jawab si Sari
“ayokk main bareng Sar”
“emangnya bisa ? kan dia gak bisa jalan” sahut temen selainnya
“yaa wlee gak bisa main, Sari gak bisa main” dengan nada ejekkan dari temen temennya
“biarin aja” jawab cuek Sari dengan sesegukkan menahan nangis. Air mata yang terbendung. Wajahnya seketika memerah karena menahan kesal dan sedih.
Beberapa hari kemudian, Temannya lewat kembali saat Sari juga sedang duduk di teras rumah. Saat itu Sari sedang makan yang disuapi oleh ibundanya
“eh ada Sari temen temen” ucap temannya sembari membawa spidol dan kertas.
“sini dek…. sini temenin Sari” panggil ibunya kepada anak anak itu. Wajah Sari murung tiba tiba karena teringat waktu itu. Namun disisi lain ia juga ingin mempunyai teman bermain. Akhirnya Sari memberanikan diri untuk bermain bersamanya.
“nih aku punya kertas sama spidol warna warni” ucap temannya
“terus main apa ?” tanya Sari
“main gambar gambaran aja yuk Sar”
“ayukk…” Sahut Sari dengan gembira tetap sambil makan yang disuapi oleh ibunya. Awalnya mereka sangat akur dan menertawakan dengan lepas karena gambarannya semuanya sangat jelek. Saat ibunya selesai menyuapi Sari, ibunyapun masuk ke dalam untuk mencuci piring dan gelas yang tadi abis dipakai.
Dari situlah kejailan teman temannya pun di mulai. Salah Satu temannya menggambarkan pohon di kaki Sari.
“ihh jangan donk temen temen nanti kotor” usahanya Sari untuk melarang mereka menggambar di atas kakinya. Namun Apalah daya, tangannya yang pendek tidak bisa menjangkau mereka untuk mengusirnya. Terlebih lagi kakinya juga yang tidak bisa di gerakkan. Ada rasa ingin memanggil ibunya namun tadi alasannya ingin tetap bermain dengan teman sebaya.
“nanti kalau di marahin ibu gimana ?” kata Sari dengan nada memelas kasihan. Tidak mengindahkan perkataan sari, malahan teman selainnya ikutan untuk menggambar. Kini kedua kakinya penuh dengan coretan tangan yang ada gambar bunga, rumah, dan orang – orangan yang tidak memiliki kaki.
“Jangan donk…” lagi lagi Sari memintanya untuk berhenti
Seketika salah satu temennya berhenti dan berkata “oh iyaa dikit lagi masuk sekolah yaa?”
“iyaak, kamu gak sekolah Sar?” sahut temen selainnya, yang tiba tiba ingin menambah kejailannya ke Sari
“mana bisa dia sekolah, untuk ke sekolah saja harus digendong” kata temen yang bertanya tadi
“yaaa kesian dehh gak bisa sekolahhh….”
“harus digendong….”
“gak bisa jalan” dengan nada mengejek, di lontarkan teman temannya dengan suara yang ramai – ramai .
“huuaa ibuuuu…..” akhirnya Sari tidak tahan untuk menangis. Suara jeritan tangis yang kencang membuat teman temannya kabur takut di marahi oleh ibu Sari. Air mata yang deras membasahi sekujur pipi. Ibunya sontak lari kedepan dan kaget melihat anaknya penuh dengan coretan di kakinya dalam keadaan menangis kejar.
“sudah yaa nak gapapa kan namanya juga lagi main, ibu gak marah kok ke kamu” kata ibunya berusaha untuk menenangkan anaknya dengan ketulusan seorang ibu.
Selain itu ada juga kejadian mengerikan yang pernah dialami oleh Sari. Peristiwanya sebelum beberapa hari Sari mendapatkan kursi roda dari YRA. Lagi lagi kejadiannya ketika Sari berada di teras. Saat itu ibunya sedang masak di dapur. Tiba tiba Ada ular piton yang muncul di samping Sari
“buuu, ibuuu, ibuu” berkali kali Sari memanggil namanya dengan suara yang keras. Ular piton yang begitu besar berjalan seperti mencari mangsa. Kemungkinan ular itu muncul dari sawah yang berada di samping rumahnya.
“Buuuu….” Suaranya semakin mengencang, akan tetapi ibu belum juga kunjung datang untuk menolongnya.
“IBBUUUUU” dengan suara lebih keras ditambah menangis ketakutan. Karena tidak ada yang bisa dilakukan selain teriaknya untuk meminta tolong. Sekujur tubuh mulai yang gemetar, saat ular semakin lama semakin dekat dengan jaraknya. Tiada henti hentinya Sari memanggil ibunya diiringi dengan isakkan tangis yang semakin lebih kencang.
Settttt……
ibu langsung menangkap Sari yang hampir saja dililit oleh ular piton. Lalu ibu membawanya masuk ke dalam rumah untuk menenangkan Sari dan menutup pintu dengan dorongan keras. Tidak lama kemudian ibu mendiamkan tangisan Sari, ular pitonnya pun berhasil di tangkap warga sekitar.
“Gapapa nakk ? kamu gak luka kan ?” tanya ibu sambil mengelus kepala Sari dengan pelan
“tidak buu” jawab Sari dengan suara terbata bata sambil menggelengkan kepala.
“aduhhh kesayangan ibu inii” ibunya langsung memeluk Sari sangat erat. Tangan ibu yang juga mengelus elus punggung Sari dengan tulus penuh kasih sayang. Agar Sari lebih tenang lagi.
***
Tersayat sayat hati relawan YRA mengetahui hal itu. Sangat memperihatinkan jika melihat usianya yang masih sangat kecil namun sudah mendapatkan perilaku seperti itu. Sulit rasanya jika terjebak dalam kondisi yang serba keterbatasan.
Di sore hari itu juga Sari meminta ibunya untuk mendorong kursi roda.
“ayukk buu kita keluar” ajak Sari sambil menggoyangkan tangan ibunya.
“bilang apa dulu sama kakanya, tuh kakanya udah baik ngasih ini ke kamu”
“makasih yaa ka makasih, makasih” ucap sari yang juga tak lepas dari senyuman manisnya. Sari langsung menghiraukan relawan YRA dan Kembali mengajak ibundanya untuk keluar Rumah. Ibunya pun mendorong keluar rumah dan berkeliling di sekitaran lingkungan. Udara yang segar, matahari yang cerah, menambah keceriaan Sari yang sedang menikmati. Terus menerus tersenyum wajahnya sambil menganggukkan kepala, melihat ke kanan dan ke kiri. Yaa walaupun hanya ada rumah di kanan kiri jalanan dan juga terdapat beberapa pohon yang bantu menyejukkan.
“heiiii aku udh bisa jalan, wleee” sontak Sari tiba tiba meneriaki temannya yang sering jail kepadanya
“lihat nih kursi baru, cantikkan”
“ke sekolah juga tidak di gendong lagi” sambungnya tiada henti pamer ke temen temennya. Tidak bisa menyangka dengan hanya satu barang yang diberikan donatur ke YRA bisa merubah kemurungan seorang anak disabilitas menjadi bahagia. Secepat itu Sari bisa kembali semangat setelah sekian lamanya memendam kesedihan yang seharusnya tidak dirasakan oleh anak seusianya.
Tamat.
4 notes
·
View notes
Text
Nikmat yang Telah Hilang
Dalam seminggu lamanya diri ini dihilangkan rasa nikmat yang sering di dapat. Awalnya diberikan sakit tenggorokan yang begitu mengganjal. Rasa ketika ingin menelan, tenggorokkan seperti ada sesuatu. Agak sulit untuk memasukkan makanan serta minuman ke dalam tubuh.
Gak sampai disitu, sehabis ada kelas diri ini langsung menggigil. Kukira hanya efek AC kelas. Ternyata ketika berada di asrama, badan langsung lemas tak berdaya. Hanya bisa terkapar di atas kasur. Merasakan mata yang begitu panas, tubuh seperti tak di aliri energy. Jari jemari yang gremetan seperti kesemutan. Aku hanya berusaha untuk bertahan dengan obat dan air putih. Biasanya dalam keadaan kondisi seperti ini aku dirawat oleh ibu. Dengan tangan ajaibnya yang menyentuh tubuh ini, tak butuh waktu lama bisa sembuh. Tetapi kali ini tak bersamanya.
Singkatnya aku sembuh, karena dalam tubuh ini gak terima untuk sakit. Tak lama kemudian nikmat yang paling penting itu hilang lagi. Siapa si dunia ini tak pernah lepas dari yang namanya komunikasi. Yaa itulah dia, 3 hari lamanya diriku tidak bisa berbicara. Bukan tidak bisa mengucapkan kata kata, tetapi suara ku menghilang. Sehingga sulit bagi diriku untuk aktif di kelas seperti biasanya. Sampai saat ini aku hanya mengeluarkan kata kata yang sekiranya penting. Karena itulah cara penyembuhannya, dengan cara menghemat untuk berbicara.
2 hari di kelas ku duduk dengan memilih bangku paling pojok dan belakang. Harapannya tidak ada yang mengajak ngobrol dan untuk aktif di kelas. Dalam tempatku berpulang jugaku hanya bisa memakai suara bisik bisik , lebih banyak diam.
Itulah sekilas kenikmatan yang kini harus kita jaga. Rasanya memang biasa saja seperti tak ada apa apa. Tetapi jika itu hilang akan terasa penting sekali dalam hidup ini. Di jaga yaa kenikmatan yang ada :)
2 notes
·
View notes
Text
Pesan Guru
Eksis ialah seperti HP yang menyala, kalau tidak menyala HP itu tidak eksis. Manusia itu seharusnya makhluk yang eksis. Harus mempunyai eksistensi kalau dia memang ada disitu. Makanya manusia butuh aktualisasi untuk mempertahan eksistensinya. Percuma manusia itu hidup di dunia tetapi tidak diketahui keberadaannya.
Selain eksis ada yang namanya esensial. HP dikatakan esensial karena HP tujuan diciptakan untuk hal memudahkan komunikasi atau segala hal yang bisa bermanfaat. HP untuk upload konten dakwah, refreshing sejenak, informasi penting, dll. Tetapi kalau HP sebaliknya dari kebermanfaatan itu, maka HP itu tidak esensial. Sama hal dengan manusia ini diciptakan untuk hal yang bermanfaat, dari kecerdasannya, fungsinya, moralnya. Kalau manusia tidak esensial ya perilaku sebaliknya
2 notes
·
View notes