Text
Nafas...
Nafasku pendek sayang,,,Namun, aku tidak menyerah, karena aku tahu kamu selalu ada di sisiku. Karena kata-katamu selalu menjadi penyambung nafasku.
Ku tarik nafas dalam-dalam, sampai kedua sisi dadaku kaku, lalu ku hembuskan. maafkan jika nafasku pendek, sayangku. namun aku bahagia kamu tidak menyalahkanku, “tidak apa-apa jika nafasmu pendek, aku mecintaimu tanpa syarat, menerimamu apa adanya” bisikmu mesra sambil menenangkanku.
Aku membuat kesalahan sewaktu-waktu, namun bukankah orang lain juga melakukannya. katamu “tidak apa-apa sayang, jangan pernah menyalahkan diri diri sendiri, karena semua orang pernah melakukan kesalahan, kita hanya perlu menatap ke depan menjadikannya pelajaran, menangislah, lalu mari kita bangkit bersama”
Tidak apa sayang, Aku akan merangkulmu, kapanpun dan dimanapun.
2 notes
·
View notes
Text
Refleksi 1#
Senin, 28 Juni 2021. Ku terbangun agak lebih pagi, kulemparkan pandanganku dan terlihat angka jam arloji yang tepat menunjukkan pukul 4:29 pagi waktu indonesia tengah, setelah memastikan waktu, aku pun kembali memejamkan mata, kemudian terbangun kembali satu jam setelahnya yaitu sekitar pukul 5:32. Ku keluar dari tempat tidur, kemudian berjalan sempoyongan menuju kamar mandi, mengambil air wudhu, lalu mendirikan sholat subuh. Jam 6 pagi, ku ingin jogging di sekitar kos, namun apalah daya, daya tarik kasur lebih kuat daripada keinginanku. Akhirnya ku tetap rebahan, sambil scrolling sosial media, hingga 1 jam kemudian aku beranjak mandi dan menyiapkan diri untuk berangkat kerja.
REFLEKSI:
Ada 2 jam yang harusnya bisa digunakan untuk kegiatan produktif. Pertama, ada 1 jam yang sebaiknya digunakan untuk membaca pagi maupun menulis. kedua, aku menyia-nyiakan waktu pagi yang seharusnya untuk olahraga jogging sekitar 30 menit. Kemudian 30 menit setelahnya akan lebih baik digunakan untuk ngobrol pagi baik itu lewat chat maupun menelpon orang terdekat.
2 notes
·
View notes
Text
Sebagaimana Adanya
Jangan menjadi seperti yang diminta, jadilah dirimu seperti apa adanya.
Gue kalo boleh jujur, pengen banget menjadi orang yang memandang orang lain sebagaimana adanya, tanpa memberikan label maupun penilaian lainnya.
Melihat keunikan dalam dirinya, mendukungnya tumbuh dan berkembang dengan caranya sendiri.
0 notes
Note
Semoga rantingku ini jatuh di tanah yang subur
Apakah yang patah akan selalu tumbuh?
Akan selalu tumbuh jika ia berada di lingkungan yang memungkin ia untuk tumbuh. Ranting yang patah akan tumbuh di tanah yang subur dan kesulitan tumbuh bila tenggelam dalam lautan.
187 notes
·
View notes
Text
2020 = Wabi Sabi
Keindahan yang muncul dalam ketidaksempurnaan, masyarakat jepang menyebutnya Wabi Sabi.
Sifat alamiah manusia salah satunya adalah menilai, memberikan penilaian dalam kata sifat pada sebuah situasi yang tidak dia mengerti. ahh dia kaya pasti bahagia, miskin pasti susah, cantik pasti disukai, jelek pasti malu, tak menarik pasti minder.
Menilai dari apa yang terlihat oleh mata tak lebih sebuah deskripsi, bukan argumentasi. Apa yang indah oleh mata, kadang tak benar-benar indah. karena keindahan dipandang sebagai sebuah hasil, maka untuk mewujudkannya segala carapun dilakukan. dan jika hal yang dianggap indah itu ternoda, maka jiwanya meronta.
Pada akhirnya, piring yang retakpun dibuang, tergantikan dengan yang baru, cantik dan cemerlang. Begitu susah menghargai ketidaksempurnaan, sebuah perbedaaan. Padahal bagi mereka yang meyakininya, ada secercah keindahan terpancar di dalamnya.
karena setiap manusia adalah entitas yang unik, ketidaksempurnaan yang mereka miliki antara satu dengan lainnya menjadikan mereka berbeda. Keindahanpun hadir dalam ketidaksempurnaan.
31122020
1 note
·
View note
Photo
There was a beautiful time...
Nopember dua tahun lalu, ku mulai masuk ke dunia kerja. tepatnya di Telkom Banjarmasin. selama di unit customer care (CC), ku banyak belajar tentang berbagai hal, pekerjaan, pertemanan, persaudaraan, dan kehidupan.
Selama beberapa minggu di unit CC, ku sudah mulai menyadari adanya kesamaan. mereka semua sangat ramah, sungguh. suasana kerja yang luar biasa, nyaman dan menyenangkan. mungkin itulah yang membuat rekan-rekan CC terlihat awet muda hehe. Aku bersyukur, sungguh.
Namun sayang, akhir tahun 2019 kita berpisah, selama 1 tahun 1 bulan di sana aku beranjak meniti karir di bidang perbankan di BNI yang merupakan salah satu Bank BUMN terbesar.
0 notes
Photo
A Letter to JK
Saat itu saya tidak sadar bahwa keputusan yang saya pilih akan menjadikan saya seperti saat ini. Tidak ada alasan khusus mengapa saya ingin menjadi anggota LPM Jurnal Kampus. Saya murni hanya ingin belajar bagaimana menulis entah itu berita, artikel, opini, maupun sastra. saya bahkan waktu itu mendaftarkan diri agak terlambat.
Saya masih ingat dengan jelas tugas pertama saya sebagai anggota media saat itu untuk meliput acara yang diselenggarakan himpunan. menulis berita pertama kali selama berjam-jam, melelahkan, sungguh. namun, tidak ada terbesit sedikitpun untuk berhenti, menyerah, ataupun ‘menghilang’, karena dalam diri saya ada keyakinan bahwa di organisasi ini saya belajar. ya,, dalam belajar saya sadar akan adanya kesulitan, hambatan, bahkan tekanan, dan saya menerimanya, tanpa mengeluh.
LPM Jurnal Kampus (biasa disebut JK) bagi saya tidak hanya sebuah organisasi, melainkan rumah di mana saya menemukan kedewasaan dan berbagi perasaan (ciyeee..). selama di JK saya bertemu orang-orang baru dengan karakter dan kepribadian yang beragam. karir saya keorganisasian di JK dimulai dari anggota redaksi hingga menjadi pimpinan umum. Jujur saya tidak berharap pada jabatan di organsasi JK, karena pada saat itu ada suatu kondisi yang mengarahkan saya untuk mengisi jabatan itu. namun, saya juga tidak menerimanya secara terpaksa, sebaliknya, saya antusias, termotivasi.
Jujur LPM JK mengubah arah hidup saya, karena arah berubah, rute jalan yang ditempuh juga berubah, harusnya jika saya tidak menjadi bagian dari JK saya mungkin hanya mahasiswa yang kuliah, pulang, nongkrong ngabisin uang, nah karena di JK saya mengenal tulisan serta bertemu dengan kakak dan adek tingkat, senior JK, anggota organisasi lain, dan rekan-rekan pers mahasiswa lainnya yang di jawa, sumatera, dan sulawesi.
0 notes
Text
18 Again
Menonton drama korea 18 again, membuatku teringat pada seorang teman yang menikah ketika dia masih berseragam putih abu, wanita pastinya. Dia bercerita momen terindahnya adalah ketika dia dilamar. Karena pada momen itu Dia yakin pria itu akan menjadi suami dan imam yang baik baginya.
Menikah berarti hidup bersama, saling berbagi kehidupan, dan berbagi cinta. Cinta itu selalu bahagia, namun tidak selalu ceria. Ada saatnya kita merasa sulit, marah, sedih, dan putus asa, dan ketika rasa seperti itu muncul akan selalu ada tempat untuk bersandar, Dia mendengarkan keluh kesah kita, tanpa bercerita betapa senang atau buruknya hari yang dia lalui. hanya mendengarkan...dan menjadi sandaran,,,itu lebih dari cukup.
Pernikahan bukanlah puncak dari sebuah hubungan, karena dalam sebuah hubungan tidak ada garis finish. Tidak peduli berapa usia kita saat menikah, ketika saatnya tiba, jadikanlah itu sebagai keputusan terbaik untuk momen yang paling bahagia dalam hidup.
0 notes
Text
Mulai dari 0 ya Kak
Begitulah yang dikatakan petugas stasiun pengisian bahan bakar minyak, dengan senyum hangatnya yang terbalut masker. ku sapa balik dan tiba-tiba terbesit dalam benakku, “apakah kehidupan juga dapat diisi kembali mulai dari 0? beranjak kembali dari titik awal?”
Kita yang sekarang ini, di detik ini adalah hasil dari akumulasi setiap tindakan, ucapan, pikiran, dan emosi masa lalu. setiap tindakan kecil yang dilakukan terus menerus tanpa sadar akan membawa dampak maupun manfaat bagi kita.
Kebiasaan kecil seperti selalu berterima kasih tanpa mengharapkan balasan seperti sama-sama, tanpa sadar membuat kita...bebas. kebebasan muncul ketika kita melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri, meskipun biasanya terlihat seperti membantu orang lain.
Hanya ketika kita lakukan sesuatu dengan sukarela dan atas kesadaran penuh, kita merasa bebas. Ada sensasi fulfillment yang membuat hari-hari kita jauh lebih berharga. Kita mungkin tidak bisa kembali ke titik awal dan memulai dari 0 lagi, karena memang seperti itu adanya.
Jangan kembali ke titik awal, namun mulai dari titik di mana kita berdiri, di titik dan detik ini, berhenti sejenak, dan cobalah melihat kebelakang, walaupun sekilas. tanyakan kepada diri kita sendiri “apa yang membuat saya bisa berada di sini? mengapa saya bisa berada di sini? selama ini saya melakukan apa?” renungkan dan jangan terlalu merasa bersalah. hal yang patut kita lakukan mungkin adalah mengubah paradigma. mengganti kacamata cara kita memandang dunia dan permasalahan yang ada.
Banyak dari kita menjadikan hidup sebagai sebuah journey atau perjalanan untuk misalnya sebuah posisi tertentu, ingin mempunyai harta sebanyak ini, dan ingin menjadi ini itu dan sebagainya. Jika kehidupan kita hanya sebuah perjalanan untuk mencapai atau meraih, mungkin dapat dikatakan segala proses untuk meraihnya akan terasa sebagai beban.
Mari mengganti paradigmanya dengan yang lebih sederhana seperti menikmati setiap momen kehidupan, apapun itu, karena mungkin saja jika kita menikmati setiap momen pada semua aspek kehidupan kita, apapun proses yang dilalui untuk meraih tujuan kita (meskipun kadang tidak tercapai), akan terasa lapang, tidak ada penyesalan, yang ada hanyalah....gratitude.
2 notes
·
View notes
Text
Letting Go
Membiarkan sesuatu berlalu bukanlah perkara mudah, membutuhkan proses. Misalnya Asmara, melepaskan seseorang yang dicintai itu memang sulit, sungguh sulit. Namun, disinilah kita belajar untuk menyerah, belajar menerima kenyataan, belajar melepaskan.
Melepaskan bukan berarti tidak peduli, karena Melepaskan bukan bentuk keterpisahan, melainkan bentuk lain dari kasih sayang, yang tanpa ego dan manipulasi.
“Tuhan, ku mohon agar dia selalu berada dalam lindunganmu, bahagiakanlah dia karena dia adalah wanita yang mengajarkanku cinta.”
Begitulah caraku melepasmu.
3 notes
·
View notes
Text
You are not your mind
Hanya karena kita menginginkannya, bukan berarti kita dapat memilikinya. Jika apa yang kita harapkan dapat menjadi kenyataan, maka itu bagian dari kebahagian. namun ingat, selalu ada yang tak terduga, sebuah kejutan.
Karena botol yang setengah kosong juga dapat dikatakan setengah terisi. Selalu ada lebih dari satu cara dalam memaknai sesuatu, sebuah kejutan. So, Mari kita memberikan makna yang terbaik atas segala yang terjadi pada diri kita, alasannya sederhana, karena kita memilih untuk memaknainya, bukan?
Memaknai yang sudah terjadi dengan bijak, memberikan kita dorongan untuk tidak mengidentikkan diri dengan apa yang kita pikirkan. karena kita bukanlah pikiran kita. Kita adalah realitas, sebaliknya pikiran hanya imaji, prasangka, dan tidak nyata.
1 note
·
View note
Photo
PsychologyDaily.com ➤ Recovery App ➤ Google Play: https://ift.tt/2Oplarb
242 notes
·
View notes
Text
Suara
Di dunia ini ada suara yang tidak bisa didengar. Tidak hanya dari orang-orang yang sudah meninggal, namun juga generasi masa depan dari orang-orang yang belum dilahirkan. Di masa depan, generasi berikutnya, suara mereka sangat keras dan jelas, hanya saja perlu waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk sampai ke telinga kita.
0 notes
Text
Mengatasi Kejenuhan Saat PSBB
Selalu berada di rumah seharian bagi sebagian orang terkadang sangat menyesakkan. Apalagi bagi orang yang hobi jalan-jalan dan keluyuran, hal ini tentu akan menjadi tantangan. Karena mungkin kejenuhan cepat atau lambat akan terjadi dan mencapai batasnya pada beberapa minggu atau bulan setelah PSBB diterapkan.
Namun, jika kita mencoba menerima keadaan, mungkin kita dapat menemukan aktivitas yang membuat kita merasa nyaman dibalik keadaan yang tak karuan. Ada beberapa aktivitas yang mungkin bisa dijadikan referensi dalam mengatasi kejenuhan di rumah. Aktivitas ini dapat dibagi ke dalam 4 (empat) kategori sebagai berikut:
1. Tubuh
Kesehatan fisik selama PSBB tentu menjadi prioritas utama. Menjaga kesehatan tubuh dapat dilakukan dimana saja terutama di dalam rumah. nah, olahraga yang sering dilakukan ketika pergerakan kita terbatas untuk ke luar rumah adalah olahraga kardio. selama aktivitas fisik kamu di dalam rumah dapat menaikkan detak jantung dan pernapasan, maka kamu sudah melakukan aktivitas kardio seperti push up, sit up, dan mengangangkat beban, tak perlu berat ya, nanti Dilan tak akan kuat hehe.
2. Pikiran
Pikiran berkaitan dengan fungsi otak, sehingga selama PSBB ini penting untuk menjaga ketajaman pikiran kita agar kita selalu dalam kondisi produktif. nah, ada beberapa aktivitas yang sering digunakan untuk mengasah pikiran, namun yang paling sederhana namun bukan berarti mudah adalah membaca, baik itu membaca berita, sastra, buku pelajaran, hingga kumpulan surat cinta mantan. kemudian, kita juga dapat menjaga kesehatan pikiran dengan menulis, mengikuti webinar, dan pelatihan.
3. Hati
Kalau berbicara tentang hati, tak lepas dari perasaan. nah selama PSBB ini menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat sangat penting untuk diutamakan. ini berkaitan dengan sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial, oleh karena itu pastikan komunikasi selalu terjalin, tak perlu setiap hari, namun tetap berkala sehingga hubungan-hubungan penting yang kamu miliki terjalin baik selama PSBB.
4. Jiwa
Kita berbicara mengenai sesuatu yang batiniah karenanya kondisi jiwa merupakan aspek yang fundamental. Menjaga kondisi jiwa biasanya dilakukan dengan mengikuti kegiatan sosial dan amal, namun karena sekarang kondisi PSBB, dengan terbatasnya pergerakan dalam bermasyarakat, maka kebutuhan jiwa bisa juga dilakukan dengan aktivitas membaca buku yang menginspirasi, biaografi, dan tentunya melakukan meditasi di rumah.
Nah, itu beberapa kategori aktivitas yang mungkin bisa diterapkan untuk menghilangkan kejenuhan selama PSBB. Jadi, Mari tetap menjadi orang yang lebih efektif selama PSBB.
0 notes