greatpurple
greatpurple
greatpurple
2K posts
Kumpulan perasaan terbingkai dalam beberapa peristiwa yang direstui Semesta untuk diabadikan sebagai upaya menolak lupa
Don't wanna be here? Send us removal request.
greatpurple · 6 years ago
Text
Ketika kukatakan bahwa aku baik-baik saja, setelah mengalami kejadian menyakitkan, apakah kau akan percaya?
Ketika kukatakan bahwa aku tak kenapa-kenapa saat menjalani hari yang begitu berat, apakah kaupun akan menerima begitu saja?
Sesekali, tak perlu kau tanya bagaimana perasaanku, lihatlah di kedalaman mataku.
Sesekali, cobalah untuk diam saja, lalu peluklah seerat yang kau bisa.
Dan dengannya, kau akan tahu, gemuruh dada yang sedikit mereda sebab kau ada.
Dengannya, kau akan paham, bahwa aku tak pernah ingin ditanya ini itu, hanya butuh kau di sini menyediakan bahumu.
Namun, jika tak mampu, tak apa. Sebab mungkin aku memang bukan sesiapa dalam hidup yang kau punya.
19 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Meski beberapa hal harus berjalan tak sesuai rencana, tapi hidup kita tetap baik-baik saja, Kan?
Meski hidup menawarkan berbagai kesedihan yang tak diduga sebelumnya, nyatanya hidup kita tetap baik-baik saja, Kan?
Meski bermacam harapan telah tersusun rapi seakan tanpa cela, namun ternyata Sang Pencipta berkata sebaliknya, hidup kita masih baik-baik saja, Kan?
Maka, jika harus mengadu, mengadulah padaNya.
Jika harus meminta, mintalah pada Yang Memiliki Segala.
Lagi-lagi, tenanglah, hidup kan baik-baik saja, selama kita percaya, bahwa Yang Menciptakan Kita tentulah tak luput mengurus kita. .
Dan lagi, kita hanyalah hamba, yang tugas utama kita di dunia hanyalah beribadah kepadaNya. .
15 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Teruntuk orang-orang yang kenal juga enggak, ketemu apalagi, tapi udah menilai orang begitu dan begini, mari sini ngopi.
Siapapun kamu, tak berhak sedikitpun menghakimi pribadi seseorang, bahkan kalaupun kamu adalah seorang teman dekatnya, coba tilik lagi, apakah benar-benar mengenalnya? Kecuali kamu dimintakan pendapatnya, kecuali kamu memang terbiasa menasihatinya dalam perkara yang memang ia ridhoi, namun lagi-lagi coba bertanya pada diri, seberapa perlukah mengomentari?
Karena perihal nasihat, yang katanya tanda cinta adalah soal benar isinya, indah caranya, pun tepat waktunya
Mari belajar lagi untuk tak menyakiti siapapun, jika memang benar-benar peduli, harusnya kitapun peduli untuk tak membuat luka di hati
Untuk yang masih saja seenak mereka berkata yang tak dipahami sebelumnya, mari kita tertawai, lalu kita tinggal pergi.
14 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Semesta tahu cara mencandai kita. Semesta pun tahu cara membuat kita menangis. Kadang, hidup seperti ada dalam genggaman tangan kita, di saat yang lain, apa-apa yang terjadi layaknya genggaman kita terlepas; kita tak ada kuasa. Padahal memang, kita tak punya kuasa sama sekali atas hidup kita sendiri. Pada hidup kita sendiri saja kita tak punya hak milik, bagaimana bisa mengatur Semesta agar sesuai mau kita?
Hidup memang berisi kadang-kadang. Kadang kita bahagia, kadang kita berduka. Kadang kita harus menggenggamnya, kadang kita harus melepasnya.
Dan ketrampilan untuk ikhlas menerima layaknya ketrampilan yang tak butuh apa-apa, hanya melepaskan; menyerahkan segalanya kepada yang berhak menggenggam. Itu saja. Kenapa kita tak lantas percaya? Karena barangkali kita merasa memiliki, padahal sejatinya kita hanya dititipi. Barangkali kita merasa punya kuasa, padahal kita hanya berhak menjaga, dan harus mengembalikannya. Ikhlaskan, yang tak sempat tergenggam, semata agar hati kita tak sesak dengan apa-apa yang bukan milik kita.
11 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Kau bertanya, apa yang bisa diharapkan dari sebuah doa, sedang pada saat yang sama kita lebih butuh aksi nyata?
Kau mungkin lupa dengan ini; adakah yang lebih ajaib dari ketika kita berbisik ke tanah, pada saat bersamaan, yang terbisikkan, bisa langsung menembus langit?
Dan hal pertama yang kau dapat ketika berdoa adalah; ketenangan jiwa, sebab hati tahu kepada siapa harusnya berserah dan pasrah. Lalu, kau masih bertanya, mengapa harus berdoa?
33 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Semoga apa-apa yang masih tertinggal dan terus tersimpan adalah kebaikan, bukan penyesalan.
8 notes · View notes
greatpurple · 6 years ago
Text
Semua, baik-baik saja, 'kan?
Pernahkah dalam perjalanan yang sedang kau tapaki, kau bertanya-tanya apa perlunya semuanya ini? Sempatkah terbesit dalam benak, bahwa jalan-jalan yang pernah kau lalui seakan penuh rintangan dan sandungan yang tak kausangka sama sekali? Sesekali mungkin putus asa, terkadang terasa lelah tak terkira. Namun, jika kuberitahu satu rahasia, yang barangkali kau pun sudah mengetahuinya sejak lama, maukah kau percaya? Iya, hidup kita di dunia sudah ada yang mengaturnya. Hidup kita punya sutradara dengan skenario paling apik, yang tak bisa diterka sebelumnya dengan akal manusia. Tenang saja, ada Allaah. Tenang saja, semua akan baik-baik saja, jika kau mau percaya sepenuhnya pada Yang Kuasa.
7 notes · View notes
greatpurple · 7 years ago
Quote
Karena ternyata, kunci hidup itu cuma dua; perjuangkan!, atau ikhlaskan!
10 notes · View notes
greatpurple · 7 years ago
Text
Kadang, kita (khususnya saya ding) itu jadi manusia yang nggak tahu diri. Ingin diperlakukan orang lain dengan baik, tapi tidak memperlakukan orang lain dengan baik. Sering sekali ngeluh: "dia mah ga bisa ngertiin, masak ke orang lain dia bisa begitu, ke aku enggak?" This. Ini poinnya; yang dicari sebabnya itu kenapa dia begitu ke orang lain sedangkan ke kamu enggak? Mungkin emang kamunya yang nggak pantes mendapat perlakuan seperti itu. Yang perlu dikorek-korek kesalahannya itu diri sendiri, jangan orang lain. Kadang, juga bilang: "dia itu ga nyadar bahwa terkadang, perbuatan dia itu nyakitin." Nah ini, lagi-lagi kita perlu intropeksi diri; perbuatan kita bakal nyakitin orang lain nggak ya? Bakal bikin iri nggak ya? Mungkin bagi orang lain yang itu nggak nyakitin, tapi untuk yang lainnya? Belum tentu, Kan? Ya emang kita nggak bisa nyenengin semua orang. Tapiii, Yang bisa kita kendalikan itu hati milik kita sendiri, sebelum apapun, tanya ke diri sendiri, kayak gini ituh bakal nyakitin nggak? Kan tugas kita terhadap sesama itu menjaga keselamatan kan? Termasuk keselamatan atas lisan dan tangan kita. Makanya, sering-sering ngaca. Ya emang lebih mudah ngeliat salahnya orang, tapi ketika kita sudah bersibuk diri dengan kesalahan milik kita pribadi, serius deh, kita nggak bakal nyari-nyari salahnya orang lain. Karena apa? Dosanya kita tuh banyak banget kalau mau ditilik lebih dalam lagi. Barangkali kita merasa nggak ngelakuin dosa besar, tapi dosa kecil? Terus dilakuin berkali-kali? Emang itu semua nggak dicatet sama malaikat? Ah, ini mah dalam rangka menamoar diri sendiri.
4 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Text
Surat Cinta untuk Adinda
Dear Perempuan pemilik pelukan menenangkan, Barangkali isi tulisan ini nanti, tak seromantis surat cinta kebanyakan. Pun mungkin akan terlihat canggung, meski bukan kali pertama aku menuliskannya untukmu, namun tetap saja ada kekhawatiran tersendiri perihal jiwa atas tulisan ini.
Dear Puan penyuka warna merah muda, seberapa sering aku hadir dalam pikiranmu, ah tidak, maksudku hatimu? Apakah kamu masih sering terpikir bahwa kelak kita akan terpisah? Masihkah ada kekhawatiran tentang tak adanya lagi pertemuan nyata kita? Jika pertanyaan itu dibalikkan kepadaku, haruskah aku mengaku bahwa jawabannya adalah iya?
Halo Puan kesayangan, barangkali, di dunia ini, segalanya bisa diganti. Pun perihal posisi seseorang di hati orang lainnya. Namun bisa kupastikan, keberadaanmu tak akan terganti oleh siapapun jua. Katakanlah aku sedang membual, namun dengan ini kuyakinkan dirimu, bahwa kamu tetap memiliki tempat tersendiri, dan siapapun tak berhak untuk menempatinya lagi.
Hey, Kamu yang potretnya memenuhi galeri, bisakah cerita-cerita bahagia kita diulang? Ah, tidak, mungkin diciptakan lagi cerita bahagia baru. Apakah terlalu sulit untuk menyingkirkan segala ego diri? Apakah masih tak mudah mengabaikan wajah muram dan diganti tawa kita? Meski harus selalu disadari, kedekatan kita dimulai justru karena peristiwa memilukan yang  menguras air mata, Kan?
Jika biasanya tulisanku berisi ucapan terimakasih dan permintaan maaf, untuk kali ini, bisakah aku minta tolong? Tolong tetaplah di sini. Tolong untuk tak lantas pergi. Pun tolong berjanjilah untuk terus membersamai. Atas segala macam curiga yang menjedakan kita, atas semua prasangka yang mengikis kebersamaan kita, bolehkah segalanya tak lagi dipedulikan saja?
Dear, Kamu. Harapku cukup satu; semoga waktu masih berbaik hati menjadikan tawa dan cerita kita abadi.
Dari Nonamu, yang selalu menunggu peluk hangatmu.
14 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Text
Selamat Mendewasa, Dear
Kepada Perempuan yang memiliki senyum menawan,
Hari ini, sembilan Februari dua ribu tujuh belas. Barangkali kamu sedang menunggu ucapan selamat dariku. Maafkan, bukan sengaja abai, atau lupa, hanya saja aku ingin menjadikannya ucapan yang istimewa, namun agaknya tak berhasil juga.
Hey, Nona. Hari ini, jatah untuk tinggal di dunia berkurang satu angka. Berbagai macam doa dengan bermacam semoga ditujukan kepadamu. Aku ingin, namun sepertinya semogaku itu-itu saja, pun sudah disampaikan orang lain, Kan? Aku hanya ingin bilang, momen hari lahir adalah saatnya kita berkontemplasi tentang perjalanan kita, menilik lagi juga menengok lagi, apakah jalan yang dilalui sudah tepat, atau justru tersasar jauh dari jalan yang seharusnya?
Halo, Kamu. Selamat memasuki putaran dua empat. Jangan lupa untuk terus belajar apa tujuan hidup di dunia, pun terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Selamat mendefinisikan ulang apa arti bahagia, juga selamat berjuang untuk mewujudkannya. Jangan lupa untuk terus bersyukur atas segala karunia dari Yang Kuasa.
Tampaknya terlalu banyak semoga di harimu ini, yang terpenting; semoga segala doa-doa baik yang dilangitkan, di aamiinkan oleh malaikatNya hingga membuat Dia tak segan mewujudkannya.
Selamat melanjutkan perjalanan, semoga selalu “Lillah” yang jadi acuan. Tetaplah menjadi bijaksana meski segala ujian dan cobaan datang tanpa pemberitahuan.
7 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Text
Tak akan kau temukan lagi kamu di halaman ini Tak akan kau temukan lagi kamu di obrolan dengan teman-temanku Tak akan kau temukan lagi kamu di kesendirianku Bahkan, tak akan kau temukan lagi kamu di tulisan-tulisanku. Pada akhirnya, aku bertemu hari, di mana aku benar-benar melepasmu. Hari di mana aku menutup semua celah komunikasi antar kita, meski orang bilang itu kekanak-kanakan, tapi setiap orang berhak untuk tidak terhubung dengan yang lainnya, Kan? Kelak, jika kamu bertemu aku dan aku tampak berbahagia, kau berhak mengucapiku selamat, dan akupun akan mengucapkan terima kasih, karena kamu melepasku lebih dulu. Padamu, pada akhirnya, aku selesai. Entah takdir apa yang akan dipersembahkan Semesta selanjutnya, semoga itu yang terbaik. Kalau kata Fiersa Besari, "Kau yang terindah, juga terburuk" :')
8 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Photo
Tumblr media
*edisi sok-sokan kuat baca buku beginian di tempat 'bersejarah', tapi lalu nyerah, dapet dua halaman doang, wkwkwk* Merayakan Kehilangan - Brian Khrisna Kehilangan sekalipun, butuh dirayakan, Kan? Kau tahu apa yang didapat setelah adanya kehilangan? Kesadaran bahwa hidupmu tak akan sama lagi, ada bagian dalam dirimu, yang terpaksa dibawa lari. Kau harus percaya "Bahwa sempat dekat denganmu adalah hal paling indah yang pernah terjadi dalam hidupku." Itu barangkali jawabku, atas tanyamu dulu, apakah aku pernah menyesal mengenalmu. "Ada kemudahan yang terlihat dari rona tubuhmu ketika melepas tanganku. Entahlah; mungkin aku yang tak terlalu membekas dalam hatimu. Atau mungkin juga kau sudah menemukan sosok yang benar bagimu, sehingga melepaskanku, kau lakukan tanpa ragu-ragu." Telak, Sebenarnya seberapa bodoh sih, hingga ditinggalkanmu lebih dari sekali, masih tak mampu membuat rasaku mati? "Aku menulis bukan untuk kau baca, bukan untuk membuatmu tersindir, namun kembali tapi, aku menulis untuk melakukan apa yang biasa aku lakukan ketika kau menyapa; membunuh rasa yang perlahan kembali ada." Maaf, jangan merasa tinggi, ketika detik ini aku masih menuliskanmu, tak lain hanya usahaku untuk meniadakan rasaku. "Terima kasih telah datang, kemudian pergi. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal bahwa yang baik tak akan selamanya berakhir baik. Tahun ini aku kembali bertemu dengan pertemuan dan perpisahan. Namun di antara semuanya, kepergianmu yang paling aku ingat. Menyadarkanku bahwa aku kuat. Salahmu telah kumaafkan, luka olehmu telah tersembuhkan. Tak perlu lagi merasa bersalah karena meninggalkan aku, tak perlu lagi kau kasihani keadaanku. Aku sudah bahagia sekarang. Terima kasih telah memutuskan untuk pergi." Terima kasih @mbeeer sudah menulis #MerayakanKehilangan
9 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Quote
Kita adalah lakon wayang, yang sesekali bertanya lancang pada sang dalang, bolehkah kisah bahagiaku diulang?
20 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Photo
Tumblr media
"Kepada diri, kelak, ketika keadaan mengharuskanmu untuk jatuh cinta lagi, semoga Allaah jatuhkan pada seseorang yang mengerti bagaimana menjaga hati. Pada seseorang yang mau membaikkanmu. Pada seseorang yang mau membersamai perjalananmu. Pada seseorang yang mengerti bahwa ia hanyalah seorang hamba. Pada seseorang yang paham bagaimana menggenggam dunia di tangannya, bukan di hatinya. Pada seseorang yang dunia hanya sekadar jalannya menuju surga. Pada seseorang yang paham, untuk apa dan siapa ia diciptakan pun dikembalikan"
16 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Quote
Nggak harus nonton kartun untuk sekadar bisa bikin ketawa. Hidup kita udah lebih dari lucu untuk diketawain
Hahahaha. Nulis gitu, malah ada yang ngrespon "kowe kudu dolan neng psikiater." Wkwkwk. Kurang piknik mungkin dia, -_-
4 notes · View notes
greatpurple · 8 years ago
Quote
Jika seseorang mampu menyediakan waktunya untuk orang lain, sedangkan tidak untukmu, kamu hanya harus sadar, siapa kamu di hidupnya, atau di hatinya (?)
24 notes · View notes