Tumgik
fathurariz · 1 year
Text
ياآل فهر لمظلوم بضاعتـه - ببطن مكة نائي الدار والنفر
ومحرم أشعث لم يقض عمرته - يا للرجال وبين الحِجر والحَجر
البيت هذا لمن تمت مروءته - وليس للفاجر المأفـون والغدر
(Penuntut Keadilan)
Usai berakhirnya perang Fijar dan disepakatinya perjanjian damai, kaum Quraisy menyeru kabilah-kabilah elit Makkah untuk beraliansi dan membentuk konfederasi yang disebut sebagai Hilf al-Fudhul / Perjanjian Kehormatan, dan menjadi satu perjanjian yang terhormat di Makkah.
Yang melatarbelakangi terbentuknya perjanjian ini adalah penindasan yang dilakukan oleh Ash bin Wa'il (salah seorang elite Quraisy) terhadap seorang pendatang dari Yaman. Pendatang tersebut berusaha mencari bantuan kepada pembesar Quraisy dan penduduk sekitar, namun sia-sia. Kemudian ia mendatangi Ka'bah dan menyeru dengan gubahan sya'ir untuk menuntut hak-haknya. Walaupun ia adalah orang asing, namun ia juga memiliki kehormatan dan keamanan yang harus dijaga.
"Sesungguhnya Baitullah ini hanya pantas untuk orang yang sempurna kehormatannya, bukan untuk orang yang jahat dan berkhianat"
Kemudian, Zubair bin Abdul Muthalib datang memenuhi seruannya, dan berinisiatif untuk mengundang para elite Makkah untuk membuat konfederasi sebagai upaya melawan segala bentuk kedzaliman, tak terkecuali kedzaliman kelompoknya sendiri.
Konfederasi ini dihadiri dan disepakati oleh para elite Makkah yang terdiri dari Bani Hasyim bin Abdi Manaf, Bani Asad bin Abdul 'Uzza, Bani Zuhrah bin Kilab, Bani Tamim bin Murrah, bersama Abdullah bin Jud'an sebagai tuan rumah.
Perjanjian ini bertujuan untuk menjaga penduduk Makkah maupun pendatang dari kejahatan dan kedzaliman, menolong dan membela mereka, hingga mengembalikan hak-hak mereka.
Rosul saw. turut hadir bersama para delegasi Quraisy dalam konfederasi ini. Keikutsertaan beliau menjadi bukti kredibilitas, integritas, dan kepercayaan publik akan pribadi beliau yang masih muda (20 Tahun).
Menegakkan keadilan dan melawan kedzaliman menjadi salah satu nilai yang dijunjung tinggi, dan hal tersebut dibuktikan dengan kecintaan beliau terhadap perjanjian ini. Yaitu seandainya beliau turut diundang hadir setelah risalah kenabian, pasti beliau akan menghadirinya.
Setelah disepakati perjanjian ini, Ash bin Wail dituntut untuk mengembalikan hak-hal yang telah dirampasnya. Sejak itu penduduk Makkah maupun pendatang telah dijamin keamanannya dari bentuk penindasan.
Sumber:
Sirah 'Ainul Yaqin, syekh Khudlari Bik.
Sirah al-Khadlrami
__________
#Respect, 20 tahunku.
"Mari berkonspirasi dalam membela dan mencari kebenaran"
#Peace #Militan
7 notes · View notes
fathurariz · 2 years
Text
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم افتح علينا فتوح العارفين بحكمتك
وانشر علينا رحمتك وذكرنا ما نسينا ياذا الجلال والإكرام
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلا
وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلا
1 note · View note
fathurariz · 2 years
Text
VISI
Seringkali kita tidak tahu terhadap apa yang harus kita lakukan, padahal sebenarnya ialah kita tidak melaksanakan apa yang kita tahu. Tak terhitung informasi yang kita butuhkan dan petunjuk yang telah kita terima, sama sekali tak berguna apabila hanya puas untuk sekedar tahu.
Diantara persoalan tersebut ialah kurang jelasnya visi yang hendak dicapai, yang berdampak pada kebingungan untuk memprioritaskan hal yang sejalan. Apabila jiwa raga kita telah bersepakat akan sebuah visi, tentu ia akan lebih mudah untuk bekerja sama untuk bergegas, bodo amat terhadap hal yang bukan prioritas.
Sudah saatnya kita bersepakat jiwa raga untuk meraih visi itu, Bro. Persetan terhadap segala rasa yang sama sekali tidak membangun.
1 note · View note
fathurariz · 2 years
Text
PERSETAN
Persetan terhadap segala bisikan setan
Persetan terhadap setiap kata yang menjatuhkan
Persetan terhadap tutur kata yang mencela
Persetan terhadap pembicaraan tak berfaedah
Persetan terhadap rasa sesal
Persetan terhadap rasa malu
Berpegang pada kebenaran yang gua yakini
Logika yang terang & se-frekuensi dengan fatwa hati
Katakan tidak pada rasa yang menghambat perkembangan diri lo, Bro.
Semangat
0 notes
fathurariz · 2 years
Text
Cukupkah, cinta ?
Nafsu
Tak akan berhenti berhasrat,
Tak akan berhenti untuk menguasai,
Tak akan puas ketika memiliki,
Tak akan menerima pada kasih,
Tak lagi sama sehingga tertanam dalam kesadarannya, rasa cukup.
Hati
Tak berkurang, apa yang diberikan,
Tak berhenti, apa yang diniatkan,
Tak akan layu, apa yang ditanamkan,
Tak akan mati, apa yang ditumbuhkan.
Refleksi cahaya dari cinta yang hidup, telah ditebarkan.
Habiskah ?
Cukupkah, Cinta?
0 notes
fathurariz · 2 years
Text
Militant People
Orang-orang militan tidak takut dalam menghadapi tantangan, penuh pertimbangan dan perhitungan dalam melihat resiko, penuh tanggungjawab. Suka kerja keras dan tidak berhasrat pada hasil akhir dengan evaluasi yang memperbaiki.
Prinsip orang-orang militan :
NO BLAME. Tidak menyalahkan apapun diluar dirinya. Sikap menyalahkan keadaan adalah mentalitas korban.
NO EXCUSE. Tidak mencari-cari alasan. Membatasi diri dengan mecari-cari alasan adalah cara cerdas. Sehingga pikiran tertutupi oleh kabut masalah dan samar dalam mencari cara dan solusi.
NO JUSTIFY. Tidak mencari-cari pembenaran. Kalo kondisi lo dibawah standar yang lo mau, jangan diwajar-wajarin. Jangan cari-cari pembenaran. Akuin. Dan berjuang totalitas untuk naik sesuai sama standar yang udah lo tetapkan.
Semangat Bro.
1 note · View note