farisjaisyi
farisjaisyi
Faris Jaisyi
33 posts
Menelaah Manusia, Menilik Penciptaan yang Sempurna
Don't wanna be here? Send us removal request.
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Menata Hati
Tumblr media
Ku menata hati
Di tengah hiruk pikuk ambisi
Menekan posesi agar tak berebut itu dan ini
Meredam agresi membiarkan yang lain menjadi
  Ku menata hati
Diantara ribuan ikatan
Bersabar menahan dari rayuan
Menghindari segala ketertarikan berlebihan
  Ku menata hati
Di sela-sela tuntutan waktu
Mencoba bertahan dan menjaga laju
Agar tak terlindas yang berlalu
  Ku menata hati
Dalam tekanan putus asa
Menakar semangat setiap harinya
Menutup segala lemah dan kebutuhan akan iba
  Ku menata hati
Seorang diri
Dalam terjangan badai hidup mati
6 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Siapa Bersamamu?
Tumblr media
Pasien perempuan usia 74 tahun, datang dengan kesadaran yang menurun sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien mengaku sering lemas dan mengantuk, hingga akhirnya selalu tidur dan tidak bisa berkomunikasi. Dibawa ke rumah sakit karena 3 hari terakhir kontak makin tidak adekuat. Dua anak dan dua menantu datang mengantar, tetapi tak satupun dapat menceritakan kronologis dan kondisi sang ibu dengan jelas, lalu saling tunjuk satu sama lain.
Pasien perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan sakit kepala yang memberat sejak 1 minggu sebelumnya. Pasien merupakan penderita kanker nasofaring sejak 2 tahun lalu, massa di dalam rongga belakang hidung yang membesar hingga ke mulut dan leher serta menekan mata keluar. Dua orang ibu-ibu datang mengantar, ibu pertama menggeleng tidak tahu ketika ditanya lalu ibu kedua menceritakan kronologis lengkap kondisi pasien. Ibu pertama adalah ibu kandung pasien dan ibu kedua merupakan kerabatnya.
Anamnesis, menggali kronologis perjalanan penyakit pasien, merupakan komponen utama dalam menegakkan diagnosis untuk kemudian menentukan terapi yang tepat bagi orang sakit. Dalam setting IGD, Gawat Darurat, hal ini menjadi sangat krusial, namun seringkali kejadian diatas muncul dan mempersulit proses penanganan pasien.
Sebuah renungan dini hari seorang koas di IGD RSCM pagi tadi. Untukmu yang merasa memiliki orang-orang tersayang, buktikan dengan kepedulian dan perhatian yang cukup akan kondisi mereka. Dan untukmu yang merasa semua baik-baik saja, kita tidak pernah tahu siapa yang akan tetap membersamai, saat rambut memutih, saat tampan dan cantik memudar, saat penyakit menimpa. Pasrahkan segala harap dan pinta hanya pada Yang Maha Segalanya.
Dan pastikan, saat kerabat dan orang tersayangmu dalam situasi itu, kamu ada disana dan menceritakan kondisi mereka dengan sebaik-baiknya.
7 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Untukmu Disana
Tumblr media
Untukmu yang berada jauh disana. Yang sejak usia anakmu belum seberapa telah rela berpisah dengannya.
Tahukah engkau, betapa tenangnya kalimat-kalimatmu, selalu berhasil menenangkan kegelisahan anakmu di perantauan?
Tahukah engkau, betapa kisah-kisah yang kau ceritakan, selalu menguatkan keberanian anakmu dalam menghadapi tantangan?
Tahukah engkau, betapa lantunan ayat quran yg kau baca, terus memotivasi anakmu menghafal dan mempelajari firman-Nya?
Dan tahukah engkau, bahwa doa dalam setiap sujudmu, menemani dan memudahkan setiap masalah anakmu, bahkan sering tanpa ia ketahui?
Maka tahukah engkau, betapa anakmu mencintaimu selalu? Dan bahwa seandainya syukur memiliki derajat yang lebih tinggi dari cinta, maka, agar engkau tau, aku bersyukur menjadi anakmu.
Baarakallah fii umrik, Umi. You are the number one for me.
29 November 2016
3 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Napak Tilas Fatih 1453: Neglected Draft
Tumblr media
Setelah 1 tahun draft ini mengendap, saya putuskan untuk menuliskannya disini. Setiap frase dibawah ini merupakan sebuah judul dari satu bongkah cerita yang belum sempat dituliskan secara utuh. Setidaknya, suatu saat nanti saya tidak lupa apa saja yang telah saya lalui dan pelajari selama perjalanan 2 pekan di negeri khilafah islam tersebut.
1. The Unexpected Journey
2. Packing
3. Teman Perjalanan
4. Rute yg Terbelokkan
5. Rumah Turki, Siang malam, dan Burung Camar
6. Tiap Negara
7. Tobacco vs Alcohol in Muslim Countries
8. Dolmabahce and The President
9. Marmaray-Uskudar : The Journey has Started
10. Bursa: Where Everything Begin
11. Erdek: Satu Huruf yang Menggerakkan 2000 Kapal (Abu Ayyub Al Anshori)
12. Canakkale 1915: Beware Visitors!
13. Mustafa Kamal: Berlaku Adillah
14. Piri Reiz Muzesi
15. Bosphorus Cruise II
16. Panorama 1453: The Masterpiece
17. Galata: Book Hunting
18. Galata Tower
19. Arap Cami & Maslama: The Best Destiny
20. Arap Cami & Maslama 2: Air Mata di Depan Pusara Sang Panglima
0 notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Ojo Kulino
Tumblr media
Witing tresna jalaran saka kulina. Cinta akan tumbuh karena terbiasa. Ya, terbiasa bertemu, terbiasa bercengkerama, terbiasa bekerja bersama, terbiasa pergi bersama, terbiasa melakukan kegiatan bersama, dan terbiasa membiasakan untuk selalu bersama.
Betapa naifnya diri ketika mengetahui bahwa cinta yang saat ini bukanlah yang semestinya ada dan bukanlah pada tempatnya, tetapi tetap membiasakan diri untuk terlibat dalam interaksi yang ‘lebih’ dengan seseorang.
Maka sudah seharusnya jika belum memiliki niat dan keberanian yang bulat untuk menghalalkan, janganlah ‘kulina’, agar ‘tresna’ yang bukan semestinya tidaklah tumbuh.
Dan mungkin suatu saat nanti akan tiba masanya ‘tresna’ tumbuh dengan indah, saat kita saling ‘kulina’ dalam ikatan yang sesuai aturan-Nya. Sampai saat itu tiba, Ojo Kulino ben Ora Tresno.
0 notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Banyak Hal yang Tidak Kita Tahu
Mengamati berita yang terus bermunculan mengenai berbagai pengalaman kurang menyenangkan di rumah sakit, sahut menyahut tanpa henti.
 Dari malpraktik dokter kandungan, pelecehan seksual, pasien meninggal yang masih disuntik, dokter spesialis yang tidak stand by di rumah sakit, hingga dokter muda yang bermain game di ICU. Dan tentunya masih banyak lagi yang lainnya.
 Entah bagaimana kebenaran dari berbagai berita tersebut, masyarakat punya caranya sendiri memandang segala peristiwa ini. Adapun dari tenaga kesehatan memiliki pandangannya sendiri terkait dengan kompetensi dan pengetahuannya.
 Sebagai seorang mahasiswa kedokteran tahap klinik, saya pun memiliki berbagai penjelasan yang mungkin tidak umum diketahui masyarakat awam, karena memerlukan pembelajaran bertahun-tahun yang melelahkan. Belum lagi bila pertanyaan serupa ditanyakan kepada para guru saya, para konsultan yang mumpuni di berbagai disiplin ilmu kedokteran, tentunya lebih banyak lagi kemungkinan penjelasan bagi berbagai peristiwa tersebut yang lagi-lagi mungkin tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat awam atau bahkan saya yang masih koas seumur jagung ini.
 Ambillah sebagai contoh pengalaman jaga malam saya di IGD 1 hari yang lalu. Seorang pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang datang dengan sesak napas dan sudah terlihat sangat payah untuk bernapas. Tulang-tulang iganya terlihat, urat lehernya tegang, hidungnya kembang kempis, dan napasnya terlihat begitu susah. Keluarga yang melihat hal tersebut, dengan agak memaksa, meminta saya untuk memberikan oksigen yang lebih banyak dan mengganti selang napas dengan sungkup oksigen, berharap pasien akan lebih membaik. Bersama dengan dokter PPDS jaga, kami menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi penyakit pasien yang sudah terkondisi dengan hipoksia (rendahnya kadar oksigen darah) dan hiperkapnia (tingginya kadar karbondioksida darah), serta dampak dari pemberian oksigen tinggi yang justru akan melemahkan drive pasien untuk bernapas. Namun memang terasa tidak masuk akal bukan, bagaimana orang sesak justru tidak diberikan oksigen, begitu yang dikeluhkan keluarga pasien.
 Masih begitu banyak tentunya penjelasan-penjelasan barangkali bukan “tidak masuk akal”, tetapi hanya kita yang belum mengetahui ilmunya, termasuk saya yang sudah menghabiskan 5 tahun terakhir di dunia kedokteran yang berat ini, masih banyak “hal tidak masuk akal” yang perlu saya pelajari lagi.
 Tulisan ini bukan sebagai bentuk pembelaan dan pembenaran terhadap berbagai peristiwa yang terjadi, serta bukan sebagai argumen pengkultusan dokter yang selalu benar. Melainkan untuk bahan muhasabah bagi pembaca untuk selalu merasa rendah hati terutama pada ranah ilmu yang tidak dikuasai, dan bagi saya beserta seluruh tenaga kesehatan yang ada untuk selalu menambah ilmu tanpa henti serta tentunya menjelaskan kepada pasien dan keluarga dengan baik dan terperinci.
 Dengan itu, kita berharap terbentuk hubungan yang senantiasa husnudzon antara pasien dan tenaga kesehatan dimanapun berada.
Begitu banyak hal yang tidak kita tahu dan ilmu yang tidak kita pahami, namun tentunya kita tetap dapat hidup rukun dan saling memahami. Rabbii zidnii ‘ilman warzuqnii fahman.
...
Sambil menahan kantuk pasca 24 jam terjaga di rumah sakit, karena koas tidak pernah kehabisan status untuk ditulis,
30 Januari 2018 pukul 00.45 dini hari.
1 note · View note
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Aku Tetap Disini, Tak Akan Pergi
Cerahnya langit hari ini kupandang tak mampu ceriakan wajahmu.
Semilir angin yg menerpa dedaunan kurasa tak mampu sejukkan hatimu.
Gemercik air bening pegunungan kulihat tak mampu jernihkan pikirmu.
Tampak di wajahmu kegelisahan tertimpa beban sedemikian rupa, yg kau pikir dirimu tak punya daya memikulnya.
Tampak di tingkahmu kegamangan terlibat dalam teka-teki yang tak pernah kau duga sebelumnya.
Tapi kau tidaklah akan sendiri, menapaki jalan berliku lagi berduri, nan penuh coba dan uji.
Kau tidaklah pernah sendiri, menyusuri perjalanan panjang nan berat lagi melelahkan.
Kau benar-benar tidak sendiri meski batinmu berprasangka padaku itu dan ini.
Maka bila kau tanya kemana aku bertolak selepas ini, maka dengan mantap kujawab, Aku Tetap Disini, Tak Akan Pergi.
...
[Dalam kantuk perjalanan pulang selepas Mukerta FSI FKUI 2017]
2 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Manusia Tak Kasat Mata
Ada dalam hidup kita, manusia-manusia tak kasat mata.
Yang tak pernah kita lihat, tetapi nyata dampaknya kita rasa.
Yang tanpa kita bercerita, sudah diketahuinya segala masalah kita.
Yang tanpa kita tahu, menyingkirkan kerikil-kerikil masalah di jalan kita.
Yang tanpa kita minta, selalu mengumpulkan dukungan untuk kita.
Yang tanpa kita sadari, terus bertepuk tangan atas setiap keberhasilan kita, dan menjadi tabir menutupi setiap kekurangan kita.
Tanpa pernah kita lihat kerjanya, manusia-manusia tak kasat mata bergerak sekuat tenaga, mengorbankan waktu dan energinya, memudahkan hidup kita.
Manusia-manusia tak kasat mata, melangitkan doanya, memohonkan yg terbaik bagi kita.
Pasti sulit bagimu menemukan manusia-manusia tak kasat mata. Syukurilah atas nikmat keberadaan mereka.
Dan bila suatu saat kau memergoki manusia tak kasat mata sedang bergerak dan menampakkan dirinya, pastikan kau sampaikan terimakasihmu kepadanya.
Dan bila sempat ia bercerita, tanyakan padanya, bagaimana cara menjadi manusia tak kasat mata. . . . Dalam renungan, setelah memergoki salah satu dari mereka.
2 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Manusia Langka
Tumblr media
Selalu kagum dengan manusia-manusia langka ini;
yang hidupnya penuh dengan baik sangka,
yang sangat kesulitan mencari keburukan serta kekurangan orang lain,
yang melihat sisi positif dari setiap orang,
yang selalu mencari beribu alasan dalam hati bahwa kawannya pasti punya sebab mengapa berbuat salah...
...lalu memaafkannya.
Manusia-manusia langka yang menyejukkan suasana, yang jika coba kita cermati, ada di sekitar kita.
Maka berterimakasihlah kita pada mereka.
1 note · View note
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Perbaiki Makananmu
Tumblr media
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS Abasa: 24)
Dengan atau tanpa kita sadari, makanan yang kita makan membentuk fisik dan kehidupan kita. Tak hanya dari segi halal dan berkahnya, tapi perlu kita pelajari komponen dan fungsinya. Karena kita adalah hasil dari apa yang kita makan.
Mari sejenak investasikan kuota internet untuk belajar dan memperbaiki hidup kita.
https://www.youtube.com/watch?v=1sISguPDlhY
https://www.youtube.com/watch?v=YVfyYrEmzgM
https://www.youtube.com/watch?v=wxzc_2c6GMg
https://www.youtube.com/watch?v=QhUrc4BnPgg
https://www.youtube.com/watch?v=ISZLTJH5lYg
https://www.youtube.com/watch?v=xyQY8a-ng6g
https://www.youtube.com/watch?v=v-t1Z5-oPtU
You are what you eat!
0 notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Sibuk Apa?
Tumblr media
Dua pekan terakhir begitu kerap menerima berita kawan dan kerabat yg tutup usia di masa muda.
Tak mau kalah, pasien IGD harian maupun jaga banyak yg menghembuskan napas terakhir di usia yg tak jauh berbeda dari saya.
Keduanya sama, datang tiba-tiba, dalam waktu singkat, dan tak sempat banyak berbuat untuk menyelamatkannya.
Dan kini tersadar, tinggi dan panjangnya angan, kadang membuat diri lupa, terhadap pemutus segala cita, yang bisa datang kapan saja.
Maka muncullah pertanyaan dalam hati, "Apa yang kini menyibukkanmu?"
3 notes · View notes
farisjaisyi · 7 years ago
Photo
Tumblr media
[Milad Insan Cendekia] Selamat memperingati Milad yg ke 21 untuk Insan Cendekia tercinta. Tempat saat mimpi-mimpi diciptakan, diarahkan, dan diorbitkan ke angkasa. Insan Cendekia, tetaplah jaya! #21tahun #MiladInsanCendekia
0 notes
farisjaisyi · 7 years ago
Text
Worth-trying Words
Tumblr media
It is said that when two people love each other, there is no distance between their heart, therefore they need only whisper or even without talking to communicate.
On the other hand, when two people angry with each other, their heart being set apart for some distance, that they have to shout out loud to one another in order to reach the distance to communicate.
And I amazed by these people, who do not shout out of anger to travel the distance instead, but write down their feelings with a bunch of words, then let the writings reach out other’s heart. Without anger, without noise, just words.
It’s relieving a lot, for me.
0 notes
farisjaisyi · 8 years ago
Text
Antibiotic Resistance and Learning Medicine: Could They be The Same?
Tumblr media
Learning medicine using body system-based modules is very common in many medical schools. These are the modules that must be passed through to get myself into the clinical stage of medical school.
Genetics and Molecular Biology. Immunology. Neuroscience. Growth and Development. Dermatology and Musculoskeletal. Gastroenterology and Hepatobiliary. Kidney and Body Fluids. Cardiology and Vascular. Respiratory. Metabolic Endocrine. Reproductive System. Neurology and Psychiatry. Tropical Infection. Special Senses. Hematology and Oncology.
The difficult part is not about passing a module; it is the after-module phase. When immunology module is passed, going to neuroscience module, and so on. Until I realize that once I am in the tropical infection module, I already forgot the immunology one. And that is just frustrating.
One day, I was in this discussion; talking about the severity of antibiotic resistance, especially in Indonesia. It is so severe that pathogens are resistant to almost all kind of new generation antibiotics. And for the antibiotic and drug researchers, this is a race against time to develop some new ones.
The resistance of pathogen to certain antibiotics is due to some known mechanism;
1.     Intrinsic factor of bacteria, means there are no target molecule of antibiotic in the bacteria.
2.     Chromosomal factor, means the bacteria is having some genes in its chromosome to produce enzymes that disable the antibiotics.
3.     Plasmid, just like the chromosomal factor but this one is from free ‘floating’ genes taken by bacteria from its environment or other bacteria.
From the theory of natural selection, when antibiotic is given to colony of bacteria, there would be some susceptible ones that would be eliminated, leaving the resistant bacteria alive. When this happen for many times, there would be no antibiotic-sensitive bacteria left, and the resistant one would grow, multiplying it selves, ending up as a colony that resistant to that antibiotic. The resistance of bacteria to antibiotics develops faster and faster, from one antibiotic class to another.
 …
I wonder if the resistance mechanism is working like how I face a module. Let’s say that I am once ‘sensitive’ to immunology module, that I desperately working hard to hold on and pass the module, then I become ‘resistant’ to immunology module. But the Medical School Curriculum Unit did not give up to ‘stop’ me, they gave me another ‘antibiotic’ (re: new modules) I am ‘sensitive’ to. And that happen again and again, until one time, the Curriculum Unit has no module left to be given to me. So, they use the immunology module, or another first modules, against me, and I found myself already forget them, so that I am once more time, become ‘sensitive’ to that module.
If that could happen in the bacteria as it happens to me, there is a chance that first generations antibiotics that are now abandoned, would someday be effective again against bacteria in the future (I think i've heard some new research findings about this, but it is still inconclusive). Just like the first modules become effective against me after a long time has passed. Who knows? :)
.
.
.
Disclaimer: This doesn’t mean that we could continue using antibiotics unconcern just like now, this is our task to correct it together. This also doesn’t justify the act of forgetting lessons we have learned in the past, we should repeat and re-read them, so that the knowledge is preserved in our head. Hope you enjoy this ‘random thought’ article.
0 notes
farisjaisyi · 8 years ago
Text
Iqro’
Tumblr media
Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata, Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” (HR. Muslim) Bagi saya, hal paling berkesan ketika membaca Alquran adalah bagaimana proses belajar dahulu semasa kecil hingga sekarang.
Dan dari proses belajar Alquran itu, yang paling teringat adalah masa-masa awal membaca buku Iqra'. “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim) Maka yang selalu terbersit saat teringat buku Iqro' adalah almarhum 'Kakek Bersongkok' di cover belakang buku. Betapa mulianya beliau dan betapa derasnya kebaikan yang mengalir baginya.
Untuk setiap anak yang bisa membaca Alquran melalui metode yang dibuatnya, setiap itu pula kebaikan terkirim untuk beliau.
Maka yang terbersit pula adalah para guru ngaji, guru TPA, guru TK, dan sejenisnya yang mengenalkan dan mengajarkan Alquran pada anak-anak muslim di penjuru dunia.
Ah, alangkah mulianya, alangkah indahnya, menjadi pelopor dalam kebaikan yang terus mengalirkan deras kemuliaan bahkan saat sudah tidak lagi bisa berbuat apa-apa nantinya.
Semoga Allah selalu menyayangi dan memberkahi para pengajar dan pendidik Alquran dimana berada.
0 notes
farisjaisyi · 8 years ago
Text
Prophet Muhammad PBUH: Altruistic Leadership at its Best
Tumblr media
Leiden is Lijden. Leading is suffering, a Dutch old proverb cited by one of Indonesian famous scholar; Buya Hamka. A leader is the one who has responsibility to ensure the prosperity of his people. Today we found out a bitter reality that most of our leaders are living luxurious life, while their people are struggling in poverty and hunger. The reality right now, people that should be served become the servants of their leader.
This condition is in contrast with what Prophet Muhammad PBUH used to do when he lead his ummah. Rasulullah PBUH is the most generous and selfless person, that he would give everything he has for those who were in need. His generosity was very popular that his companions mentioned, ‘he gives everything he has just as the wind blows’. Rasulullah PBUH did it all the way although he was not rich or even living a luxurious life, even the history recorded that he did not have any money at the time he passed away. He has showed us that leading is about to be altruist and to care more for the well-being of others.
Another thing about being leader is to suffer the most or at least to his people in the difficult conditions. Rasulullah PBUH has proven his leadership quality in the difficult times, one of which is in the war of Khandaq. We often heard the story about how he involved directly in the making of trench around the city of Madinah along with his companions, working all day and night, in the time of drought and famine.
The leaders of today must learn a lot from Rasulullah PBUH, especially about his altruism and selflessness. If that could be done, we will find no more social imbalance, poverty, hunger, and even corruption in our society. And that would make us a better, stronger, and greater ummah once again.
0 notes
farisjaisyi · 9 years ago
Photo
Tumblr media
[Kurindu Dirimu] Mempelajari kisahmu adalah kebahagiaan. Mengikuti berbagai karunia dan keutamaan yang Allah berikan padamu. Merasakan setiap kabar gembira yang terjadi dalam hidupmu. Menyusuri lembaran kisahmu adalah keharuan. Melihatmu berkorban begitu rupa tanpa mengharap imbalan. Menyaksikan setiap usaha dan cintamu pada umat yg bahkan tidak kau kenal. Membaca cerita tentangmu adalah lecutan semangat. Merasakan energi yang kau bangkitkan dengan berbagai ucapan dan teladan. Menyerap semangatmu yang selalu kuat tanpa pernah padam. Mengenal dirimu tanpa pernah bertemu adalah kerinduan. Walau 1400 tahun berselang, membentang memisahkan, tak pernah rasanya kasihmu tak kurasakan. Selalu menyentuh hati, membuatku selalu membawa perasaan. Ku kan selalu rindu padamu, wahai, engkau yang membawa cahaya, menerangi kehidupan.
1 note · View note