enaassegaf
Sakinah
155 posts
Learn to be a learner. Reading is educating. Writing is praying. Doing is changing.
Don't wanna be here? Send us removal request.
enaassegaf · 3 years ago
Text
Dan hidup,
Ga perlu jadi orang lain, ga perlu ingin selalu buat orang lain senang atau memujimu, cukup bahagia dengan caramu, lakukan apa yang membuatmu merasa "hidup" versi kamu. Ga perlu jadi yang tercepat, ga perlu jadi yang "sama dengan orang pada umumnya", jika itu bukan kamu.
Jangan mengejar sempurna, kamu hanya cukup "tidak berhenti" berproses.
2 notes · View notes
enaassegaf · 3 years ago
Text
Tema obrolan kita 2 jam malam ini : DUWIT 😜
Bukan pillow talk tapi dining talk soalnya sambil makan (ke)malem(an)
Dengan menarik kesimpulan sbb :
1. Ga perlu takut kehilangan duit, kita dateng gak punya apa-apa, sampe sekarang jadi punya "lebih banyak", kalau duit nya habis/hilang/rugi, yaudah tinggal cari lagi.
2. Jangan takut kehilangan duit, justru buat apa itu duit dipendem diem tida bergerak, lakukan yang berbeda dalam hidup kamu, coba sesuatu yang bikin hari hari kamu semangat dan bergairah. Kalau ngga dicoba, kita gak akan tau.
3. Gak punya duit pusing, punya banyak duit juga pusing, pusing ni duitnya darimana, halal ga, ada riba nya ga, (jangan salah, skrg banyak riba dan haram yang tersembunyi) trus pusing juga duitnya mau diapain ya haha
4. Punya duit banyak ternyata hari-hari ya gitu gitu aja, konsumsinya segitu2 aja, belanja itu itu aja, ga ada perubahan besar dalam segi pengeluaran
((Dalam rangka menertawakan duit yang kadang buat manusia menghamba pada duit))
Yes, we need money to live. Yes, we need financial planning. Hanya jangan sampai orientasi kita hanya untuk earn money sebanyak2nya, lalu lupa nikmatin hidup, ga berani coba hal-hal baru dan seru, dan yg paling bahaya, lupa duitnya halal atau engga.
Okesip.
0 notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Ba, N95 nya masih banyak, hazmatnya masih rapi dalem plastik putih, belum ena pake. Dan ngga usah ena pake ba, biarlah jadi kenang-kenangan, pemberian terakhir aba buat ena.
1 note · View note
enaassegaf · 4 years ago
Text
Ba, tulisan ini ena tulis jam 2 dini hari, ena ga bisa tidur, abdurahman rewel luar biasa, ena kepikiran aba, badan pikiran ga karuan
Belum mata terpejam sempurna, telefon masuk, dari rumah sakit, kondisi aba turun, severe sepsis, hancur hati ena ba, ena bingung sekali ba gimana sampein kabar ke umi dan yang lain, umi sendirian, ena tidak tenang dan tidak bisa tenang
Malam itu, ena bermohon untuk bisa vidio call aba disana, rindu sekali ba, aba kasian sendirian, hanya itu di pikiran ena, aba sendirian, ba, maaf kita ga ada yang disana, tangis ena tumpah melihat aba, ena ga kuat, tapi ena harus melihat aba barang sejenak, ba.. Ena ga kuat.. Bagaimana cara ena ngabarin umi ?
Ba, ena kangen
Waktu aba nemenin kontrol hamil, sampai melahirkan
Ena kangen aba selalu siap anter ena dan bayi kontrol
Ena kangen cara aba menyayangi abdurahman
Ena kangen lihat abdurahman yang langsung tidur seolah2 dibius setiap kali digendong aba
Ena kangen lihatin aba main bubble shoot tiap hari sampe selalu ena ledekin emangnya gak bosen?
Ena kangen denger aba yang kalo telponan bisa berjamjam walopun bete nungguinnya
Ena kangen suara aba manggil kita di kamar yang ga boleh telat dikit nyautnya
"Abdurahman cepet gede doong, nanti njid ajak jalan-jalan"
Ba, abdurahman nungguin aba, abdurahman sebentar lagi udah gede, aba cepet pulang, abdurahman nungguin njid mau tagih janji njid ajak jalan-jalan.
Ba, ena kangen ba
Ga pernah lupa momen saat ena kasih gaji pertama ena, aba peluk ena dan ngingetin "sekolah ya, na"
Ena kangen mijitin aba yang walopun udah sekuat tenaga, masih aja ga berasa kata aba.
Dan ketika postpartum ena ngerasa sulit sekali menjalanin nya, aba, tidak banyak tanya, tidak banyak bicara, aba cuma cium kening ena.
Ba, it means everything to me.
Ba, rasanya kayak mimpi harus seperti ini.
Ternyata tidak pernah bangun.
Ba, ayo pulang.
Kita kumpul sama-sama, semuanya.
Ena gak mau kemana-mana ba, hanya mau di rumah, kita kumpul di satu kamar, ngobrol, bercanda..
2 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Ba, terimakasih sidah mengajarkan kami cinta
Cinta kepada istri, anak, kaluarga, dan teman2
Tidak pernah ada amarahmu di dalam rumah
Padahal engkau disegani dan ditakuti di lingkungan lain
63 tahun, sebentar lagi bulan maret nanti
Sama dengan umur Rasulullah, ya ba
Hanya saja kami merasa terlalu cepat ba
Semua terlalu mendadak
Kami rindu suasana ceria penuh canda bersamamu
Kata mereka, engkau tegas tp mengayomi
Engkau marah, tapi penuh rasa sayang
Ba..
2 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Ba, ena kangen
Waktu aba nemenin kontrol hamil, sampai melahirkan
Ena kangen aba selalu siap anter ena dan bayi kontrol
Ena kangen cara aba menyayangi abdurahman
Ena kangen lihat abdurahman yang langsung tidur seolah2 dibius setiap kali digendong aba
Ena kangen lihatin aba main bubble shoot tiap hari sampe selalu ena ledekin emangnya gak bosen?
Ena kangen denger aba yang kalo telponan bisa berjamjam walopun bete nungguinnya
Ena kangen suara aba manggil kita di kamar yang ga boleh telat dikit nyautnya
"Abdurahman cepet gede doong, nanti njid ajak jalan-jalan"
Ba, abdurahman nungguin aba, abdurahman sebentar lagi udah gede, aba cepet pulang, abdurahman nungguin njid mau tagih janji njid ajak jalan-jalan.
Ba, ena kangen ba
Ga pernah lupa momen saat ena kasih gaji pertama ena, aba peluk ena dan ngingetin "sekolah ya, na"
Ena kangen mijitin aba yang walopun udah sekuat tenaga, masih aja ga berasa kata aba.
Dan ketika postpartum ena ngerasa sulit sekali menjalanin nya, aba, tidak banyak tanya, tidak banyak bicara, aba cuma cium kening ena.
Ba, it means everything to me.
Ba, rasanya kayak mimpi harus seperti ini.
Ternyata tidak pernah bangun.
Ba, ayo pulang.
Kita kumpul sama-sama, semuanya.
Ena gak mau kemana-mana ba, hanya mau di rumah, kita kumpul di satu kamar, ngobrol, bercanda..
2 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Maafkan umi yang sering sakit pinggang ya, nak.
0 notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Forgiveness Project #10: Bersediakah Kamu Memaafkan Sekali Lagi?
Tumblr media
Hai, bagaimana kabarmu hari ini? Kesedihan kemarin yang kamu ceritakan itu, masih memberatkan hatimu, kah? Tenang, aku tidak ingin memaksamu untuk terburu-buru berlalu dari perasaan itu. Jika memang masih terasakan, tidak apa-apa. Kita belajar melewatinya bersama-sama, ya! Bagaimana pun, tak pernah ada jalan pintas untuk memaafkan. Semua butuh ruang, waktu, dan boleh jadi proses yang panjang. Tidak apa-apa. Nikmati saja dulu, namun tetap niatkan untuk tidak berlama-lama berada disitu. Kita sama-sama tahu kan bahwa kita punya banyak tugas dan peran yang harus kita tunaikan? Kita juga sama-sama tahu kan bahwa perasaan tidak layak menjadi imam yang menavigasi kehidupan?
Melihatmu yang seperti ini sekarang, aku sempat ingin mengatakan bahwa ini bukanlah dirimu yang sebenarnya, yang kukenal biasanya. Aku tak kenal dengan responmu yang tak kuduga itu. Aku juga tak pernah melihat raut wajahmu yang ditekuk seribu seperti itu. Namun, sejurus kemudian aku tersadar bahwa setiap kejadian sejatinya mempertemukan seorang manusia dengan pengenalan dirinya yang lebih dalam, lagi dan lagi. Aku pun sadar bahwa saling mengenal apapun dan siapaun memang bukanlah pekerjaan sehari semalaman, butuh waktu yang panjang. Maka, bagiku, dirimu yang sedang begini sekarang ini bukanlah orang lain. Ini dirimu juga, yang tetap selalu layak dipeluk dengan doa-doa baik setiap harinya.
Hmm, jika aku jadi kamu, mungkin aku pun akan berkali-kali menarik napas panjang setiap kali aku mengingat hal yang baru saja terjadi itu. Betapa tidak, hal yang sedang kamu hadapi itu, oke, setiap orang pasti sepakat bahwa itu tidak mudah. Ah, lagi-lagi aku tidak ingin mengajakmu berlari. Kita berjalan saja, ya? Sambil berjalan, ingin kusampaikan sesuatu kepadamu.
Pernah sebelumnya, hatimu menjadi seluas lautan dan langit. Kamu memaafkan siapapun yang menyakitimu, mengikhlaskan apapun yang lepas dari genggamanmu, merelakan segala sesuatu yang berjalan tak bersesuaian dengan inginmu, dan mempercayakan kebaikan pada ketetapan penciptamu. Atas seizin-Nya, semua terlalui dan bahagia itu nyatanya tidak bisa tersembunyi lagi. Maka, atas segala yang terjadi hari ini, bukankah hatimu bisa menjadi seluas lautan dan langit lagi? Bersediakah kamu melakukannya sekali lagi?
Pernah sebelumnya, langkahmu menjadi setegap barisan prajurit-prajurit. Langkah itu tidak berhenti, sekalipun di perjalanan kamu temukan seseorang yang dengan sengaja melempar duri; bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Hatimu memahami bahwa langkah prajurit tidaklah pernah berhenti, hingga semangatmu kian mewujud dan lelahmu tersembunyi. Atas seizin-Nya, perjalanan itu selesai, langkah itu telah sampai. Maka, jika hari ini perjalananmu menerjal, bukankah langkahmu bisa menjadi setegap prajurit lagi? Bersediakah kamu melakukannya sekali lagi?
Pernah sebelumnya, caramu berpikir menjadi sejernih embun-embun pagi: menentramkan dan menenangkan gelombang yang pasang silih berganti. Tak peduli kekacauan apa yang tengah terjadi, di dalam kepalamu tetap terletak damai dan tenang, sebab hatimu memahami bahwa persepsimu tentang segala sesuatu adalah sebentuk tanggung jawab pribadi. Atas seizin-Nya, kerumitan telah terurai tanpa tersisa lagi. Maka, jika hari ini kekacauan itu meledak-ledak di pikir, hati, dan bahkan kelopak matamu, bukankah pikirmu tetap bisa sejernih embun pagi lagi? Bersediakah kamu melakukannya sekali lagi?
Seperti sebelum-sebelumnya, manusia dengan kebaikan hati seluas lautan langit sepertimu ini selalu rela memaafkan apapun yang tak bersesuaian dengan hatinya. Maka, untuk yang ini, meski kutahu ketidakmudahannya nyata, bersediakah kamu untuk memaafkan sekali lagi?
115 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Salah satu rasa syukur terbesarku, juga membuatku merasa berarti,
Relaktasi
💙
0 notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Memilihmu adalah keputusan terbaik dalam hidupku
3 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
I can control my mind.
I can control my mind.
I can control my mind.
1 note · View note
enaassegaf · 4 years ago
Text
Katanya, menulis itu perlu. Bukan hanya untuk penulis. Bukan hanya untuk sekedar dibaca orang lain, lalu mendapat apresiasi, menjadi terkenal dan bahagia.
Menulis tidak hanya tentang memenuhi ego untuk selalu mendapat penilaian dari orang lain.
Lebih dari itu, menulis adalah satu kebaikan untuk diri sendiri. Menulislah, untuk bisa tau apa-apa saja yang tidak sejalan dengan hati. Untuk bisa tau luka apa yang masih tersembunyi. Untuk bisa tau cabang ranting mana yang perlu digergaji. Untuk bisa tau apa-apa saja yang sudah pergi dan tidak perlu dicari lagi. 
Menulislah. Berikan ruang untuk mendengar dan berbicara pada diri sendiri.
2 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Dear son, my sunshine
Thankyou for making me leeeaarrnnn many things, read more, and try to do my best every single day
Tumblr media
Ada hal yang masih aku sesali hingga hari ini. Maafkan umi, nak, tidak sekeras kepala itu memperjuangkan hakmu. Padahal aku yakin kita bisa melewati hari-hari itu, aku tau kamu kuat.
Apa memang Allah berkenendak seperti ini? Jangan-jangan aku saja yang tidak mensyukuri takdirMu.
2 notes · View notes
enaassegaf · 4 years ago
Text
Such a looooooooonnngg time tidak buka tumblr
Banyak banget hal yang pengen ditulis
Ada di kepala berbulan-bulan
Sekarang dah lupa mau nulis apa
Terus mikir, nulis di tumblr, yeee siapa juga sih yang mau baca, wong ga ada folowers 🤣
Tapi kemudian...
Tumblr media
Pertama yang kulakukan setelah install lagi kemudian log in
Adalah buka profil sendiri
Baca-baca apa yang udah aku tulis
Nulis sendiri, baca sendiri
Scroll.. Scroll..
Senyum senyum sendiri, ada haru nya juga
Di saat sedang patah hati hari ini (bukan sama lawan jenis yaaww), eh eh baca tulisan sendiri berasa diingetin, berasa lagi dinasehatin sama diriku di masa lalu, disemangatin, kayak lagi dibilangi "hai sakinah, kamu sudah melewati ini dan ini, kamu pernah ikhlas pernah bijaksana pada dirimu sendiri, semangat sayang, be happy jalanin proses hidupmu, everything is gonna be okay, be positive girl 🙂"
Mewek, tp bahagia
Padahal baca tulisan sendiri aja si
Dari aku untuk aku
Terimakasih aku 💙
2 notes · View notes
enaassegaf · 5 years ago
Text
Ada hal yang masih aku sesali hingga hari ini. Maafkan umi, nak, tidak sekeras kepala itu memperjuangkan hakmu. Padahal aku yakin kita bisa melewati hari-hari itu, aku tau kamu kuat.
Apa memang Allah berkenendak seperti ini? Jangan-jangan aku saja yang tidak mensyukuri takdirMu.
2 notes · View notes
enaassegaf · 5 years ago
Text
“Jangan merasa sudah berusaha maksimal, merasalah bahwa saya sedang berproses”
— Aa gym
2 notes · View notes
enaassegaf · 5 years ago
Text
Edisi sarapan gak konsen
S : syg mau roti gak ? *sambil pegang bungkus roti*
N : enggak
S : *masukin roti ke lemari*
Lima menit kemudian
N : na, roti abis ya?
S : loh tadi katanya gakmau? Ada kook..
N : mau dong
S : emang td pas aku tanya kamu jawab enggak tu kamu dengernya apa?
N : ... (mikir)
N : awzzzsszszzszzzzzsszz
S :
Tumblr media
1 note · View note