dianahdia - Tumblr blog

[dianahdia]

Belom bisa move on dari liburan kemaren. Pengen lagii haha 😁 #holiday #singapore #universalstudiosg #gardenbythebay #flowerdome #cloudforest #merlionsingapore #hijabtraveller (at Singapore)

[dianahdia]

Sesungguhnya mengalah dan diam juga ada batasnya

[dianahdia]

“I heard what you said. I’m not the silly romantic you think. I don’t want the heavens or the shooting stars. I don’t want gemstones or gold. I have those things already. I want…a steady hand. A kind soul. I want to fall asleep, and wake, knowing my heart is safe. I want to love, and be loved.”

Shana Abe (via naturaekos)

[dianahdia]

But sometimes it feels so hard to find

Daily reminder!

[dianahdia]

Kamu

Sekitar 5 tahun yang lalu kita bertemu dan berkenalan. Awalnya hanya sekedar tahu dan tak pernah berbicara. Kamu bukan mahasiswa rajin yang selalu ambil tempat duduk paling depan, ujung belakanglah tempat favoritmu. Berbeda denganku. Karena hal itu, kita jadi tak sempat bertegur sapa barang sejenak. Beberapa bulan kemudian, interaksi kita meningkat menjadi saling sapa dan bertukar senyum. Hey, aku tahu kamu sering curi pandang ke arahku dari belakang :) Kemudian berlanjut menjadi teman berbicara, di twitter dan tentu saja, sms (belum ada whatsapp waktu itu). Masih kuingat sms pertamamu adalah broadcast jadwal kelas yang sebenarnya bisa aku dapatkan dari teman yang lain. Tapi aku suka. Tak lama. Hanya sebulan kamu intens mendekatiku. Awalnya aku malu, dan pergi menjauh setiap kamu datang. Karena rasanya jantung ini menyerah dan terus berdegup kencang tiap kamu mendekat. Aku bisa apa? Jantungku tak bisa kukendalikan tiap didekatmu. Malam itu, 19 Mei 2012. Kamu menyatakan cinta. Kamu matikan semua lampu ruang tamu. Dan kamu menyuruhku menutup mata. Dengan tersenyum, aku menuruti permintaanmu. Dan disaat kamu memintaku membuka mataku kembali, kamu sudah ada disana. Tersenyum lebar dengan boneka hati yang dapat menyala di tanganmu. Setelah kamu mengucapkan beberapa kata. Kamu mengajukan kalimat yang tak kuduga. Mungkin sedikit cheesy, but i love it. Aku suka bagaimana kamu mengatakannya. "Kalau kamu sayang aku, jangan dimatikan lampu bantalnya. Tapi kalau ngga sayang, dimatikan saja. Tapi kamu ngga bakal tahu tombolnya dimana. Jadi kamu ngga punya pilihan lain." Aku sempat terdiam. Bingung. Aku harus bagaimana? Jawab apa? Kalau salah gimana? Dan setelah itu tanpa sadar aku menjawab. "Tombolnya emang dimana?" Raut mukamu berubah, terlihat sedikit kecewa atau gelisah (?). Dan karena aku tidak tega, langsung kuambil bantal itu. Dan kupeluk. Ya. Aku menjawab iya. Bukan karena aku tidak menemukan tombol off nya. Tapi karena memang aku sayang 😊 P.s. And this love keep getting bigger and biiiiiggeerrr as the time goes by ❤ Nahdia Mahda, 20 Februari 2017

[dianahdia]

Kita tidak tahu amalan baik mana yang akan menyelamatkan kita kelak di akhirat. Sama halnya, amalan baik yang terlewat mana, yang berpotensi membantu kita suatu saat. Sayang, jika ada peluang berbuat baik diabaikan begitu saja.

(via aksarannyta)

[dianahdia]

Rejeki itu udah ada yang ngatur. Mau ditungguin lama banget kalo belom jadi rejekinya juga ga bakal dapet. Sama kaya ikan ini 😂 Mau rebutan mondar-mandir ngga karuan kalo belom rejekinya ya ga dapet makanan deh😊 Anw, they are so beautiful 😚❤ (at Pulau Pahawang Lampung)

[dianahdia]

Work hard, play hard 🎉 Jangan kerja muluuu. Foto gaya kirana duluuu 👯 #latepost #friendship #sea #beach (at Pulau Pahawang Lampung)

[dianahdia]

I felt once again, how simple to be happy: nice view, good food, good companion, the summer breeze, the sound of the sea. Nothing else. (at Pantai Senggigi)

[dianahdia]

“No one can make you feel inferior without your consent.”

 Eleanor Roosevelt (via naturaekos)

[dianahdia]

Lisan

Sudah seharusnya kita berhati-hati dalam menjaga lisan kita. Hingga detik ini pun saya selalu berusaha untuk memperbaiki cara saya bertutur kata agar selalu baik dan tidak menyakiti. Begitu juga dengan menjaga agar tidak menyakiti hati teman meski berbeda pendapat dengan saya. Terkadang saya sering bergumam dalam hati atas ucapan teman. Berpikir sejenak, dan merasa bahwa sesungguhnya teman yang satu ini pun ilmunya belum mumpuni untuk mengomentari suatu hal. Namun atas dasar "tidak mau cari masalah", saya hanya mengangguk mengiyakan apa yang dia katakan. Pernah suatu saat, saya merasa dikecilkan alias minoritas karena berpegang teguh pada pendapat yang saya anggap benar. Dan sayangnya orang2 di sekitar saya justru berbeda pandangan. Bukannya tidak berusaha, hanya saja saya rasa percuma berdebat dengan orang2 yang (mungkin) merasa bahwa ia tau mana yang lebih baik daripada apa yang saya yakini. Silahkan, monggo saja jika punya pendapat lain. Karena manusia diciptakan memang berbeda2 baik fisik maupun akal pikirannya. Namun meski tak terucap, saya tetap meyakini apa yang saya anggap benar. Silahkan memilih barisan mana yang anda ikuti, semoga kita semua tetap menjadi manusia yang baik dan tetap rendah hati mengingat kita ini sangat kecil jika dibandingkan dengan alam semesta ciptaan Allah SWT yang Maha Esa. Salam, Nahdia Mahda Jakarta, 13 November 2016

[dianahdia]

[dianahdia]

Work hard for what you want because it won’t come to you without a fight. You have to be strong and courageous and know that you can do anything you put your mind to. If somebody puts you down or criticizes you, just keep on believing in yourself and turn it into something positive.

Leah LaBelle (via naturaekos)

[dianahdia]

I've started to look at life differently. When you're thanking Allah SWT for every little you have - every meal, every time you wake up, every time you take a sip of water - you can't help but be more thankful for life itself ❤ (at Tebing Karaton)

[dianahdia]

Happy wedding kak inndy & kak fuad. Semoga bahagia selalu dan jadi keluarga samawa ❤❤🎊🎉😁 at Swiss-Belresidences Kalibata – View on Path.

[dianahdia]

[dianahdia]

“Remember that sometimes not getting what you want is a wonderful stroke of luck.”

Dalai Lama (via amortizing)