Text
Aku nggak pernah berhenti berdoa supaya hidupmu baik-baik saja, sejak dulu, sejak aku sadar aku nggak layak buat benci siapapun terlepas dari apapun yang pernah terjadi. Sekarang pun aku nggak akan berhenti berdoa supaya hidupmu baik-baik saja, karena kamu berhak hidup baik-baik saja, dan aku berhak berdoa apa saja untuk siapa saja.
2 notes
·
View notes
Text
Tumblr wrote and explain all these things is so cute
Hey Tumblr–
A couple of weeks ago we announced an update to our Community Guidelines regarding adult content, and we’ve received a lot of questions and feedback from you. First and foremost, we are sorry that this has not been an easy transition and we know we can do a better job of explaining what we’re doing. We knew this wasn’t going to be an easy task and we appreciate your patience as we work through the challenges and limitations of correctly flagging tens of billions of GIFs, videos, and photos.
Today, December 17th, our policy begins to take effect. This means that we will start hiding – not deleting – posts that contain GIFs, videos, and photos from public view that are in violation of our policy. Again, this is a complex problem, and over the coming weeks we will gradually, and carefully, flag more adult content. (Yes, we will still make mistakes, but hopefully fewer and fewer.)
More importantly, we want to clarify the things that you, as a community, have asked about the most.
Tumblr will always be a place to explore your identity. Tumblr has always been home to marginalized communities and always will be. We fully recognize Tumblr’s special obligation to these communities and are committed to ensuring that our new policy on adult content does not silence the vital conversations that take place here every day. LGBTQ+ conversations, exploration of sexuality and gender, efforts to document the lives and challenges of those in the sex worker industry, and posts with pictures, videos, and GIFs of gender-confirmation surgery are all examples of content that is not only permitted on Tumblr but actively encouraged.
We also want to reiterate some important information from our Support post:
Your content will not be deleted. If your post(s) are flagged under the new policy, they will be hidden from public view and will only be visible to you. You can appeal these flags if you feel your content was erroneously marked as adult content. Upcoming feature changes will also make appeals more manageable for those of you with multiple flagged posts. Your blog won’t be deleted if you’ve posted adult content in the past, and there is nothing you need to do if you have interacted with adult content up until now–it will just be flagged and not publicly viewable. Don’t forget too that you can download your content. It’s yours after all, and we don’t take that lightly.
What is still permitted? We’ve heard a lot of concern about what the policy does not permit, but we want to make sure that you also know what is still permitted:
Written content such as erotica, nudity related to political or newsworthy speech, and nudity found in art, specifically sculptures and illustrations, is also stuff that can be freely posted on Tumblr. Although, photorealistic imagery or photography – images, videos, or GIFs – with real humans that include exposed genitals or female-presenting (yeah, we know you hate this term) nipples or depict sex acts is not allowed per our guidelines.
Examples of exceptions that are still permitted but that you may need to appeal if they are misclassified are: exposed female-presenting nipples in connection with breastfeeding, birth or after-birth moments, and health-related situations, such as post-mastectomy or gender confirmation surgery.
The automated tools will improve. Having a post mistakenly flagged as adult totally sucks; we understand and agree that there have been too many wrongfully flagged posts since we announced the policy change. With tens of billions of GIFs, videos, and photos to review and millions of new posts every day, we really need your help to get it right.
The more you help by reporting content that’s not permitted and by appealing content that you believe was flagged incorrectly, the better our automated tools will get at classifying your posts correctly. The more content these tools review, the more they will learn the difference between what’s permitted and what’s not. Most importantly, your content won’t be deleted if erroneously flagged and all appeals will be sent to a real, live human who can make the appropriate call.
We love Tumblr and the communities that call Tumblr home. You are Tumblr. This place has always been a reflection of the voices and communities that thrive here. As you’ve always done, help us continue to shape Tumblr into the community you want it to be.
<3
86K notes
·
View notes
Text
Mencari yang (tidak) pernah hilang
Rasanya seperti.. Pernah punya, eh, tapi kapan ya? Pernah ada, eh, tapi dimana ya? Entah, entah deja vu, entah rindu. Eh, tapi, rindu pada apa? Pada siapa? Yang mana? Menulis seribu kalimat pun percuma, tidak akan kembali. Lho, memangnya pernah hilang? Tapi kalau tidak pernah, kok seperti pernah punya, pernah ada? Jember, 1 Juni 2018
0 notes
Text
my favorite, lesser used winter words ❄
algid (adj.) cold; chilly; freezing; frozen benumbed (v.) deprived of physical or emotional feeling (like your fingers when it’s really cold!) blustery (adj.) characterized by strong winds boreal (adj.) arctic; frigid brumal (adj.) characteristic of winter. crystalline (adj.) having the structure and form of a crystal (snowflakes) frore (adj.) frosty; frozen gelid (adj.) chilly; brisk halcyon (adj.) denoting a period of time in the past that was idyllically happy and peaceful. (originally meant to refer to calm winter weather) hiemal (adj.) pertaining to winter; wintry nippy (adj.) cold yeah, it just means cold, but it’s cute
5K notes
·
View notes
Text
Menemukan tumblr mbak fay tuh.....❤ semangat mbak fay!!!!!
Banyak hal yang terjadi selama satu bulan terakhir ini. Rutinitas yang berubah, hidup yang makin terpressure, baik untuk belajar maupun ‘mencicipi’ sibuknya dunia kerja, khususnya pelayanan kesehatan. Ditengah - tengah kesibukan tersebut, saya sering tetiba zonk, feel lonely.
Makin mikir panjang tentang nanti kehidupan saya di dunia kerja. Bisa ngga ya konsisten? Ngga bosenan, dan menjaga ‘asupan’ ruhiyah di tengah tuntutan yang makin banyak. Meskipun sekarang saya masih berusaha mempertahankan, tapi uda makin keteteran juga.
Sedih. Iya, saya me-nyedih-i diri saya sendiri yang lupa.
Berulang kali saya ingatkan diri, bahwa ini semua ujian akan iman saya. Apakah semakin bertambah atau makin berkurang ketika harus berinteraksi dengan keadaan yang hetero.
Ciusly, hetero nya kampus dengan hetero nya dunia kerja itu berbeda. Disini yang dituntut adalah keprofesionalitasan kerja. There’s no second chance. Pasien bukan buat main - main. Kalau gagal, yang tercap bukan kamu tapi jilbab gede mu (I have story about this part, actually).
Maka nikmati dan ambil semua pelajaran yang kamu punya di dunia perkuliahan dan jangan ragu untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Ngga selamanya kamu bakalan ditempatkan di tempat yang se'suhu’, justru ladang amal kita sekarang adalah bagaimana menjadikan yang tak ideal bisa tercelupi oleh tinta Islam.
3 notes
·
View notes
Conversation
Deuki: Mbak, aku kok ngerasa aku ini lucu ya, aku kadang nyeletuk candaan terus aku ketawa sendiri soalnya lucu wkwk
Mbak Keke: iya nggak apa-apa, asal jangan anggap orang lain nggak lucu. Merasa cantik, merasa kaya, atau yang lainnya juga nggak apa-apa, asal jangan anggap orang lain lebih di bawah kita.
0 notes
Text
Jika kita belum bisa menjadi orang baik, semoga kita sering dipertemukan dengan orang-orang baik, agar kebaikan-kebaikan mereka bisa merubah kita untuk menjadi orang baik.
Jika kita belum bisa menginspirasi orang lain, semoga kita sering dipertemukan dengan orang-orang yang menginspirasi, agar kita bisa terinspirasi untuk menginspirasi orang lain.
150 notes
·
View notes
Text
Paket jne aja selalu sampai, apalagi doa:3
-
baru kali ini aku merasakan jarak yang terasa sangat jauh bukan dari hitungan angka, melainkan dari doa yang tidak akan pernah sampai.
yang aku pahami hanyalah bahwa kita sama-sama makhluk Tuhan.
1 note
·
View note
Text
Tidak Semua Ideal
Habis ngobrol-ngobrol bareng temen yang kerja di MNC (Multi National Company), entah kenapa saya ngerasa banyak banget orang yang berfikir hanya dengan menggunakan kacamata kuda. Yaa seolah yang kerja di MNC hanya mengejar dunia. Seolah wanita yang bekerja selalu mementingkan karir. Seolah yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar dibandingkan di rumah itu tidak sayang dengan keluarga. Kita sering lupa bahwa sebuah masalah yang sama bila menimpa orang yang berbeda belum tentu membutuhkan solusi yang sama. I mean, setiap orang punya potensi, latar belakang dan knowledge yang berbeda-beda. Nggak bisa dipukul rata.
Ketika kita membicarakan dunia dan akhirat, kita sering menggunakan term keseimbangan. Bagi saya, dunia dan akhirat bukanlah dua hal terpisah sehingga harus diseimbangkan. Saya sering menggunakan kata utuh untuk keduanya. Agar kita bisa memaknai setiap pekerjaan kita dengan utuh. Agar mengejar akhirat tidak sekedar dimaknai dengan menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Atau sekedar dimaknai dengan menimba ilmu agama di masjid. Itu memang perbuatan baik. Tapi mengejar akhirat, usaha kita tidak cukup sampai di situ.
Sejak banyak ummat Islam yang jauh dari Alqur’an, ada banyak pekerjaan yang semestinya dikerjakan secara kolektif sebagai ummat menjadi dikerjakan secara perseorangan.
Tebarkanlah biji-biji gandum di puncak-puncak gunung, agar tak ada burung yang kelaparan di negeri muslim.
-Umar bin Abdul Aziz
Apa yang diucapkan oleh Umar bin Abdul Aziz di atas mencerminkan betapa kita sebagai ummat mestinya menunaikan hak semua makhluk yang ada di bumi. Ya…kita adalah khalifah di muka bumi. Maka belajarlah berlaku layaknya khalifah.
Kerusakan memang telah merambah banyak sektor. Sehingga ummat ini ibarat kain yang terkoyak parah. Butuh begitu banyak tambalan, jahitan untuk menyatukan semua potensi agar hak-hak setiap makhluk kembali tertunaikan.
Masih ada banyak anak-anak yang tidak bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak, masih banyak orang miskin yang tidak sanggup berobat, intinya masih begitu banyak hak-hak yang belum tertunaikan. Maka kita perlu bekerja dengan sangat keras. Mulai darimana? Mulai dari potensi yang kita bisa.
Justeru dalam kondisi seperti ini, dakwah bisa amat beragam bentuknya.
Yang menanam pondasi akidah di dalam masjid juga dakwah. Yang bekerja keras mengatur pondasi pengelolaan aset ummat di BUMN juga dakwah. Yang bekerja keras mengembangkan potensinya di MNC juga dakwah. Pada akhirnya semua bergantung mindset, niat dan muara setiap pekerjaan kita.
Pernah pada suatu hari, saya mendapat dua taujih yang amat bertolak belakang. Taujih pertama berkata bahwa jangan sampai dakwah membuat kita lupa dengan keluarga. Narasi-narasinya membicarakan betapa banyak aktifis dakwah yang melupakan keluarganya hingga keluarganya marah kepada dakwah. Taujih yang kedua berkata bahwa jangan sampai keluarga membuat kita lupa dengan dakwah. Narasi-narasinyapun menuturkan betapa keluarga sejatinya bisa menjadi cobaan bagi kita untuk melupakan dakwah.
Mana yang harus saya ikuti?
Di saat banyak aktifis dakwah yang membahas keseimbangan antara birrul walidain dengan kesibukan di luar rumah, Alhamdulillah saya diberi orang tua yang mampu mengatakan ke saya bahwa “Dakwah adalah bagian dari birrul walidain”, meskipun di lain sisi saya justeru diuji dengan fisik saya yang butuh effort lumayan untuk tampil prima.
Setiap kita….punya ujian masing-masing untuk menjadi pribadi yang bermanfaat.
Allah memang selalu menguji kita pada situasi-situasi yang tidak ideal. Tapi di situlah kita dapat mengingat bahwa ada banyak hal yang tidak sanggup kita jangkau sebagai manusia. Di situlah ruang-ruang bagi kita untuk berusaha sekaligus memohon pertolongannya. Dalam bayangan kita, mungkin keluarga yang ideal adalah keluarga yang sering bertemu, dekat, akrab tapi di sisi lain setiap anggotanya terlibat dalam dakwah.
Namun bagaimana bila ternyata ummat membutuhkan kita di lebih dari dua per tiga waktu kita dalam sehari?
Pada akhirnya kita yang harus berlatih untuk terus menerus mendalami ilmu syar’i dan meluaskan pandangan kita dalam dunia yang tidak ideal seperti ini. Dalam kondisi seperti apapun perjuangan kita kelak, semoga kita tidak pernah melupakan tujuan kita.
127 notes
·
View notes
Text
Muhasabah
Dunia adalah ladang amal sebagai persiapan manusia menuju kampung akhirat, maka seyogyanya manusia harus memperhatikan ibadah - ibadah fardhu yang diwajibkan kepadanya seperti seorang pedagang memperhatikan modal hartanya dan memperhatikan ibadah - ibadah sunnahnya seperti seorang pedagang memperhatikan keuntungan tambahan atas modal hartanya. Dan seyogyanya manusia memperhatikan maksiat dan dosa seperti layaknya kerugian dalam perdagangan.
Seorang Muslim harus selalu bermuhasabah di setiap harinya atas amal yang telah dilakukan sepanjang harinya, apabila ia melihat kekurangan di dalam melakukan amalan fardhunya, maka dia harus mencela dan menyatakannya jelek lantas bergegas menutup kekurangannya tersebut. Jika dia meninggalkan ibadah yang boleh di qadha’ maka dia segera meng-qadha-nya. Apabila ia melihat kekurangan dalam melakukan amalan sunahnya, maka dia akan menggantinya dan menutup kekurangannya. Apabila dia melihat kerugian akibat menerjang larangan - larangan, maka dia segera memohon ampunan, menyesal, kembali kepada Allah SWT dan mengerjakan kebaikan yang menurutnya mampu memperbaiki apa yang telah dia rusak.
Adab terhadap diri sendiri, Minhajul Muslim
87 notes
·
View notes
Text
berinteraksi dengan Al Qur’an
dua term yang gue inget dari buku syaikh Al Qardhawiy tentang berinteraksi dengan Al Qur’an. Term pertama Tadabbur, sedangkan term kedua adalah Ta’atsur.
Kita udah sering banget denger istilah Tadabbur tapi mungkin jarang denger istilah Ta’atsur. Ta’atsur adalah menenggelamkan diri ke dalam Alqur’an, membiarkan isi Al Qur’an masuk ke dalam kepala kita. Mungkin istilah gampangnya, membiarkan diri kita terdoktrin dengan Al Qur’an. Meskipun gue nggak suka istilah doktrin ya. Soalnya kesannya kayak gimana banget.
Intinya ta’atsur itu nggak sekedar baca tapi berusaha mengerti dan menyelami semua maknanya. Baik tadabbur maupun ta’atsur, keduanya nggak bakal bisa kita lakuin kalo kita nggak mengakrabkan diri dengan Tafsir. Paling tidak, kita familiar sama tafsir Ibnu Katsir.
Al Qur’an itu penerang hidup. Nggak cukup kalo interaksi kita cuma sebatas tilawah meskipun tilawah itu sudah mendatangkan pahala. Tapi nggak bagus juga kalo misal dengan alasan pengen tadabbur, lantas tilawah kita sampe lama banget nggak khatam.
Paling tidak, usahakan maksimal banget khatam dalam 40 hari. Ato se-nakal-nakalnya kita, dalam setahun harus satu kali khatam karena kalo dalam setahun kita nggak khatam sama sekali, sama saja kita nggak menunaikan haknya Al Qur’an.
sebenernya cara untuk terus meningkatkan kualitas interaksi dengan Al Qur’an yang menurut gue realistis buat diusahain (nggak gampang, tapi realistis) adalah dengan membiasakan tilawah ODOJ. Nanti kalo misalnya ODOJ udah mulai istiqomah, baru pelan-pelan kita nambah waktu buat tadabur. Jadi bukan target tilawahnya yang dikurangin, tapi waktu interaksi dengan Al Qur’an yang ditambah. Ato buat yang cewek bisa juga sih pas haid baca tafsir terus kalo misal lagi suci, baca tafsirnya diganti tilawah.
Anyway, tafsir ini banyak tersedia dalam bentuk pdf di internet. Kalo misal belum ada rezeki buat beli versi hardcopy, baca softcopynya dulu aja.
oke sekian cuap-cuap dari saya. terima kasih :D
89 notes
·
View notes
Text
Memangnya seberapa tau dirimu tentang orang yang terlihat buruk dimatamu itu? Yang ternyata adalah ia yang hanya memilih menutupi kebaikannya?
Lalu seberapa tahu pula dirimu tentang orang yang terlihat baik dimatamu itu? Yang ternyata adalah ia yang hanya memilih menutupi keburukannya?
Sungguh, hanya mata hati yang bening, yang mampu menembus kebenaran.
111 notes
·
View notes
Quote
Setiap hamba dikaruniai kemampuan yang berbeda-beda oleh Allah dalam beramal.
Ada yang ahli tahajjud, tapi tidak ahli dzikir. Ada yang ahli shaum, tapi tidak ahli tahajjud. Ada yang ahli rawatib, tapi belum mampu menghafal Al-Qur'an. Ada yang ahli sedekah, tapi tidak ahli shaum. Ada yang hafalan Quran-nya sudah banyak, tapi tidak ahli sholawat. Dan lain sebagainya.
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. — (QS. Al Mulk: 2)
“Yang lebih baik amalnya” bukan “yang lebih banyak amalnya”.
Yang lebih baik amalnya tentunya adalah yang beramal dengan ilmu, yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Dan di sinilah urgensinya belajar ilmu fiqih (plus ilmu tahsin & tajwid kalo menurut saya pribadi). Wah, ini jadi panjang pembahasannya. Tapi saya tidak akan membahasnya di sini.
Jadi jangan berkecil hati atau minder jika amalan kita masih belum bisa sebanyak teman-teman kita atau orang lain. Bukankah Allah lebih menyukai amalan-amalan yang kecil dan sedikit tapi dilakukan istiqomah daripada amalan-amalan yang besar dan banyak tapi tidak dilakukan dengan istiqomah?
(via bringmetojannah)
107 notes
·
View notes
Photo
NAIK DRONE KE MAKKAH
Orangtua di foto ini bernama Al-Hassan Abdulla. Seorang miskin yang berasal dari sebuah desa kecil di Ghana. Waktu itu, seorang jurnalis kantor berita Turki sedang merekam sebuah footage menggunakan drone untuk keperluan berita ketika drone-nya jatuh di atap rumah orangtua ini.
Saat sang jurnalis hendak mengambilnya, Abdulla ini bertanya polos: “Bisakah pesawat kecil ini berubah menjadi besar sehingga dapat membawaku ke Makkah untuk berhaji?”.
Mendengar pernyataan polos itu, sang jurnalis men-tweet foto Abdulla saat memegang drone dan menceritakan keinginannya berhaji, seandainya drone itu bisa menjadi besar. Dalam hitungan menit, tweet dan cerita itu menjadi viral di media sosial di Turki, bahkan bergerak ke seluruh dunia! Tak disangka, pemerintah Turki terkesan dengan cerita itu dan menghubungi orangtua tersebut dengan mengabarkan bahwa seluruh biaya perjalanan haji akan dibayarkan oleh pemerintah Turki.
Kemarin, orangtua ini meninggalkan Ghana untuk bertolak ke Jeddah. Seluruh biaya perjalanannya ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri Turki, melalui intervensi menteri Mevlüt Çavuşoğlu.
Begitulah cara Allah memanggil hambanya untuk datang ke rumahnya, Allah tak sabar untuk menemui orang-orang yang tulus merindukanNya.
Jangan berhenti berdoa. Jangan berhenti berharap. Jangan berhenti merindu! Labbaik!
FAHD PAHDEPIE.
Source: http://www.anews.com.tr/turkey/2017/08/19/turkey-fulfills-wish-of-ghanaian-villager-dreaming-of-hajj
580 notes
·
View notes
Quote
Jika tidak memiliki target untuk menjadi seorang hafizh/hafizhah, setidaknya milikilah target wafat dalam keadaan membawa berapapun hafalan ayat-ayatNya. Dengan begitu, kita akan selalu termotivasi untuk menghafal, meskipun hanya sedikit.
Tahun lalu ustadzah pernah berpesan, “Teruslah menghafal, meskipun gak banyak, meskipun gak hafal-hafal, meskipun rasanya gak mungkin jadi hafizhah. Seandainya Allah memanggil kita secara tiba-tiba, semoga di akhirat kelak akan dibersamakan dengan para syuhada dan golongan penghafal Al-Quran, karena kita termasuk golongan orang-orang penghafal Al-Quran, hanya saja kita belum selesai menghafal 30 juz karena Allah sudah memanggil kita terlebih dahulu.” (via bringmetojannah)
295 notes
·
View notes
Text
yang jatuh cinta setiap waktu
dalam fase hidup gue yang sekarang, gue bersyukur ada begitu banyak pertanyaan dan keluhan yang ditakdirkan oleh Allah untuk terjawab. Gue yang sekarang masih suka insomnia, masih suka panic attack di tempat ramai, masih punya reflek yang buruk pas ada benda yang mau jatuh. Tapi hati gue sudah bisa gue ajak berdamai pada banyak hal.
Ridho pada takdir itu bukan hal yang mudah. Semua butuh proses. Gue bersyukur Allah pernah ngasih gue ujian untuk ngerasain gejala bipolar disorder. Gue ngira ini terjadi karena bawaan lahir. Tapi ternyata pas sekian lama gue ikhtiar ngelawan ini, akhirnya ditemukan kalo semua yang gue alami ini cuma efek traumatis habis bullying. Jadi insya Allah semua bisa diterapi dan gue bisa sembuh. Hal yang gue syukuri dari ini adalah, gue jadi lebih bisa berempati sama temen-temen yang diuji dengan depresi.
Tempo hari, pas prajab, ada kelas kesehatan mental. Pas Widya Iswara nanya apa penyebab angka depresi di luar negeri tinggi, ada temen gue yang ngejawab kalo orang luar negeri banyak yang nggak kenal konsep tuhan sehingga mereka nggak punya tempat berpegang.
kalo menurut gue, di Indonesia itu angka depresi nggak banyak karena orang indonesia belum teredukasi dengan baik tentang mental illness jadi banyak kasus depresi yang tidak tercatat (tidak terdeteksi bukan berarti tidak ada). Depresi itu penyakit. Ia hadir sebagai ujian yang bisa menyerang siapapun. Entah si manusia yang diserang ini kenal konsep tuhan dan takdir atau tidak. Dan menurut gue, ikhtiar terbaik dalam melawan depresi adalah berdoa serta menguatkan diri untuk datang ke psikolog. Bukan malah didiagnosa sendiri terus dikarang-karang sendiri obatnya.
dulu, gue sering sedih dan merasa tidak tertolong, pas temen gue bilang:
“Lo kayaknya perlu mendekatkan diri ke Allah“
gue udah ngelakuin ibadah dan banyak doa berharap Allah mengangkat depresi gue. Allah memang mengangkat depresi ini tapi bukan yang ujug-ujug hilang. Qadarullah, gue ketemu sama temen gue yang benar-benar menguatkan gue untuk berani menghadapi kenyataan:
“Ayo datang ke psikolog dulu. Kalo psikolognya nggak ngatasi, kita ke psikiater“
“Gimana kalo gue disangka gila?“
“I know you so well De. Kamu nggak gila. Kamu cuma lagi sakit. Kamu harus sembuh“
Dan hari ini, gue jadi diri gue yang sekarang. Yang berproses untuk semakin ridho pada takdir.
Sore tadi, gue jalan dari kantin Paramitha ke Asrama sambil ketawa-ketawa. Temen gue nyangka kalo gue lagi jatuh cinta ~XD Padahal, sejak gue mulai bisa menghadapi depresi, hati gue emang kerasa damai yang damai banget. Jadinya cetakan gue yang asli ya gitu, suka ketawa-ketawa ga jelas, suka nyanyi-nyanyi sambil nari-nari kalo lagi di kamar. Gue jatuh cinta setiap hari. Setiap nemu hal baru yang menarik. Setiap nemu ilmu atau buku baru. Gue bahagia ngerasain kehangatan orang sekitar. Gue bahagia udah dikasih Allah nafas dan kesempatan-kesempatan untuk merasakan sensasi aneh ketika kita berusaha ngasih manfaat ke orang lain.
Yaa emang rada aneh sih ~XD
Pas gue pesen Fiqhus Sunnah Sayyid Sabiq terus buku itu dateng dan muka gue berbinar banget, temen gue sampe heran:
“Ada orang yang segitunya sama buku?”
Temen gue ketawa karena gue sehari-hari ngapa-ngapain bareng dia tapi gue ga pernah seberbinar itu. Even di hadapan gue ada cowok cakep pun, gue juga ga segitunya 😂 Mungkin gue bakal ngeluarin binar yang sama kalo misal gue punya tafsir Zhilal lengkap. Gue sendiri kadang ngerasa rada-rada absurd sih 😐😐😐 Soalnya banyak temen gue yang nganggep sikap ceria gue itu kayak orang yang lagi jatuh cinta sama orang. Padahal nggak kayak gitu. Anyway ini gue, Dea yang hobi baca, nonton film dan jalan-jalan. Selalu jatuh cinta pada pagi, pada senja, pada hal baru dan mungkin kelak akan jatuh cinta sama kamu *Pfffffttt…..
~XD
94 notes
·
View notes