Photo
waktu itu aku baru saja meletakkan sepatuku di rak depan rumah, belum juga aku lepaskan tas kerja yang terkait di tangan kiriku. dia terseok gontai memaksakan langkah tatihnya ke arahku, mata nanar, dan tubuh yang sudah gemetar. aku yang masih berdiri di depan pintu seakan berusaha menyangkali suara yang ada di kepala "lepaskan saja!" yang terngiang berkali-kali. seperti bumi menarik paksaku untuk berlutut, kemudian dia meletakkan tangannya ke kakiku, seperti yang biasa dia lakukan saat ingin minta jalan-jalan sore ke taman kampusku. namun kali ini tangan itu mengisyaratkan kelelahan menahan sakit. kuraih tangan mungilnya itu, lalu kudekap dia. bau liurnya tak lagi segar seperti biasa dia menjilati wajahku. aku dan dia hanya terdiam saling menatap. lalu beberapa menit setelahnya, nafasnya tersengal dan ia meringkik kesakitan, raungannya seperti berkata, "aku pamit, nanti kita bercengkrama lagi di pertemuan setelah ini." Kepalanya mendelik mencari sudut hangat di badanku agar aku tidak melihat ia yang sudah ingin menutup matanya. *perpisahan paling sakit pertamaku adalah dia yang memilih meninggalkanku walau mungkin dia tau aku tidak akan baik-baik saja (sampai sekarang).* hi Kei! 🤍 Lagi masih tentangmu! ❤🔥❤🩹 (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CiSTdawpbap7ueH-34WE0rorPLYgU9eOo7UVoU0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Floryn berjalan pelan. Odette mengikuti dari belakang sambil berusaha menyelaraskan langkah kecilnya. "Tapi sebenarnya ada ga orang yang kamu suka?" tanya Odette lebih lanjut. Floryn terdiam sejenak. Lalu jawabnya, "Ya ada. Aku baru saja memutuskan untuk menyukai org itu." "Aku tidak akan menanyakan namanya, karna kalau kau bersedia, kau sudah tentu memberitahuku. Tapi, aku boleh tau kan dia lelaki yang seperti apa?" tanya Odette lagi. Floryn, perempuan si Alpha itu berpaling menatap Odette sejenak, lalu katanya, "Dia laki-laki yang sulit ditebak. Bahkan setelah bertemu entah yang keberapa kalinya pun, aku masih saja bingung dengan sifat aslinya. Sulit dipahami arti setiap tindakannya. Tapi pesonanya membuatku jatuh hati, bahkan aku tidak berani menatapnya secara langsung, hanya curi-curi pandang setiap kami berada di ruangan yang sama. Sejujurnya, aku pun tidak tahu kenapa aku bisa suka sedalam ini dengannya, padahal aku tidak tau apa-apa tentangnya. Tentang dia yang tdk pernah memposting hal apapun ttg dirinya. Hingga aku sulit sekali mencari tau seperti apa sebenarnya "dia". Tentang dia yang membuatku berkata "Tuhan, aku mau dia." di setiap malamku ketika aku merayu Tuhan dalam hening." Odette termangu. Dalam hatinya berbisik, "cukup rumit." Floryn seperti menebak apa isi kepala Odette, sahutnya lagi, "Aku takkan main-main dalam setiap perbincangan di pertiga malamku dengan Tuhan. Kita lihat saja kekuatan doa." Dua gadis ini kembali terdiam, sambil melanjutkan perjalanan menuju taman. (at Bintan Lagoy Resort) https://www.instagram.com/p/CfjQfNOJy8m-wYEX-3kewbOYT3EJ9x-Cg0QUjw0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
perempuan adalah kodrat yang paling indah dan patut dibanggakan. Nyatanya, banyak mereka yang disebut perempuan sulit beradaptasi dengan status itu. Afirmasinya, seharusnya kita bisa menjalaninya dengan "high value" yang menjadikan persepsi tentang wanita di jaman ini "diagungkan". Apakah kamu sudah menjadi pribadi yang "high value woman" ? Atau, justru malah menjadi pribadi "low value woman"? Kenali dirimu yuk girls! Empat tanda low value woman : 1. ketika kamu dihadapkan dengan fenomena "menjalin hubungan", kamu terlalu mengejar dan menunjukkan kamu sangat mencintai dan menginginkan dia. ketika kalian dilibatkan dengan problem, seringkali kamu yang memilih mengalah dan feel guilty, menahan dia, mengusahakan segalanya segera baik-baik saja, padahal tanpa kamu sadari itu membuat seorang pria feeling bad to you, illfeel, dan segera ingin menjauh darimu. Pria tidak ingin stuck di keadaan yang terlalu nyaman, their love language is action, bukan penerimaan yang berlebihan. 2. kamu tidak punya goals--24 jam nya kamu didominasi dengan "mager", scroll sosmed, tiktok, rebahan--dan do nothing to improve your level. 3. kamu menjadi stalker (agen FBI) handal dan suka ngomel ke pasangan kamu ketika kamu menemukan hal-hal kecil yang kamu perbesar menjadi sebuah kerumitan yang tidak masuk akal, seperti : ketika pasanganmu follow wanita lain di sosmednya, pasanganmu update story foto dengan teman wanitanya, kepo dengan teman chatnya, dsb. ketika kamu menemukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kamu pikirkan, kamu overthinking, menyalahkan diri, dan menerornya dengan pertanyaan konyol berharap dia menyangkal semua yang terjadi hanya untuk menenangkan hatimu saja. 4. ketika pasanganmu berjanji akan menghubungimu setelah aktifitasnya selesai, kamu menunggu dan fokus menjadikan dia sebagai priotitas, namun hingga sampai malam ternyata dia tidak menghubungimu, kamu menunggu semalaman, dan keesokannya menghujaninya dengan segala pertanyaan yang membuat priamu berpikir bahwa dia sangat kamu nantikan. you know what, hal itu akan membuat priamu besar kepala, dan cenderung menyepelekanmu. Happy Woman's Day, girls! (IYA, HARI WANITA INTERNATIONALNYA KEMARIN, BUKAN HARI INI) (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Ca3luAhBwIP/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo
Dietnya cewek sebatas nasi bebek goreng tepat di samping coffee shop. 😜 (at Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur) https://www.instagram.com/p/CS67ndVBV8AjNQppVgHjrBbQ9VWkrAg3C3RyQE0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo
Not everything deserves a reaction. (at Jakarta) https://www.instagram.com/p/CSW8T0lBG2LX03FcX1_cqxbU0SVpEsnxL3o8ho0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Video
instagram
Kita pernah terlalu lama larut dalam hubungan yang membingungkan. Kamu menahanku dengan segala kepastian yang sebenarnya tidak mampu kamu penuhi. Sedangkan aku, bertahan dengan segala harapan yang sebenarnya semu. Hingga pada akhirnya; aku tau kamu takkan pernah bisa benar² memilih untuk membuktikan bahwa kamu punya satu hal yang bisa dipercaya; entah itu berhenti atau masih mencoba melangkah. Di titik ini, biar aku yang mempermudah. "Ijinkan aku untuk melangkah---sendiri. Menjauhi segala hal yang berhubungan tentangmu. Karena aku tahu, aku terlalu naif bila berlama-lama dalam sikap berpura-pura sedang baik-baik saja. :) sejujurnya; aku tidak sesabar itu. " Sebenarnya; kita cukup paham--kita tidak akan pernah bisa benar² menjadi teman---dengan perasaan yang sebesar ini! But right now, I wanna be not okay. I'm so tired, sitting here waiting. If I hear one more, "just be patient"--nah! It's always gonna stay the same. So let me just give up, let me just let go! I don't want your good advice cause you don't know what it's like! 📍 Kepulauan Bintan-2021 (at Bintan Lagoy Resort) https://www.instagram.com/p/CPi4Qe7hux1rB-UpVYL3Xmu_crWIZD1RZqcewc0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo
"If there's one thing I've learned in life, it's the power of using your voice." -- Michelle Obama 🤍 When you use your voice, you can speak up, speak out, and get heard! :) Anw, Thank you, my best partner @kristina.poppy (at Sekolah Mutiara Bangsa 3) https://www.instagram.com/p/CN7A-EAhYIT4mjEFQoW2SbZMNG7LplS3bzT2Qs0/?igshid=1snlji4pyq61y
0 notes
Photo
Ga usah insecure, filter IG banyak! (at GBK Senayan jakarta) https://www.instagram.com/p/CNzAE4YB-EKZU5gxDy72RfhJUSepOM9wpVVqug0/?igshid=1ndiaxceb4sut
0 notes
Photo
"Boleh jadi jodoh kita adalah teman kita atau bahkan tetangga kita sendiri"--Tere Liye 💞 Setiap cinta memiliki waktunya. Jika sekarang belum saatnya, belum pantas, belum siap, maka bukan berarti itu tidak cinta. Bersabar lebih baik. Happy wedding Ms Vonda 💕 (at Grand Serpong Kitchen) https://www.instagram.com/p/CMo2XeahX18Vbqlbm17HZW_EKlmbgCVgsG8b8w0/?igshid=e7hpe0pr3na0
0 notes
Text
Beberapa teman dekatku pernah bertanya, "kamu kok hidupnya anteng aja? Ga pernah galau ya? Pacarnya ga pernah buat kesal ya?"
Kubalas dengan senyum sambil berpikir, serumit apa komitmen itu?
Well, pacarku boleh ngelike foto perempuan lain di social media. Toh gunanya tombol like untuk itu kan?
Pacarku jg berhak menganggap wanita lain lebih cantik dr aku. Mereka makhluk visual kan?
Pacarku boleh berteman dengan lawan jenis kok. Bukannya malah aneh kalo dia cuma berteman dengan kaum sejenisnya?
Temenan sama mantan pacar? Oh juga boleh :)
Pacarku jg bebas punya me time nya sendiri. Ga melulu hidupnya harus ttg aku. Hidupnya dia hak dia, bahkan aku ga punya hak utk buat batasan ttg rencana masa depannya.
Cinta itu bicara ttg komitmen.
Apapun yg aku tawarkan, diterima atau tidak, itu hak dia.
Aku tidak akan pernah menuntut atau memaksa apa yg bukan keinginan hati pemiliknya.
Karena, aku pun begitu. Hidupku ttg aku, dan pilihanku menjadi hakku..
"Berarti hubungannya ga serius dong?"
Kata siapa? Yg tau hubungan itu hanya pemiliknya.
Aku bukannya tidak serius. Kami hanya berusaha menghindari hal² yg justru buat hubungan itu terlihat rumit.
Kan sedari awal aku udah marking the point"Cinta itu komitmen"
Aku percaya dia tau menempatkan dirinya dalam segala interaksi social. Karena aku pun demikian.
aku percaya diantara banyak nya perempuan cantik yg ada di social media dn lingkungannya, aku ttp perempuan paling bisa membuatnya rindu.
Ah engga!
Aku bahkan ga punya waktu utk mikirin isi WhatsApp nya apa.
Menurutku, cemburu tanpa alasan hanya jadi sebuah indikasi penyakit hati berujung mental health yg keganggu.
"Kalo misalnya dia beneran selingkuh?"
Aku masih cukup percaya diri untuk merelakannya dengan wanita yg bs menjadi rumah baru nya itu sambil kembali memasang senyum 'I'm single' di status social media ku.
Bukannya Tuhan akan mempertemukan kita dengan jodoh yang tepat?
#mental health#mental breakdown#mental heath support#mentalheathawareness#loveislove#commitment#Spotify
0 notes
Text
Baru saja aku mencoba untuk menyelesaikan urutan deadline yg sudah menanti manis seolah mencoba lemparkan rayu utk segera diprioritaskan, tapi ternyata alam belum bersenada dengan niatku yg memang juga masih setengah hati untuk menaruh perhatian pada tumpukan tugas itu. Laptopku bersikukuh melakukan serangkaian upgrade rumit pada softwarenya. 😂
Tiba-tiba saja aku teringat pada kisah kita. Kisah yang justru tidak pernah memaksa kita untuk memberikan salam perpisahan satu sama lain padahal tau sudah waktunya upgrade hati. Kita tetap bermain peran saling memiliki dan saling cemburu yang kala itu kita pikir paling patut diperjuangkan. 🙃
Dulu aku berpikir tak usah terlalu berjuang tentangmu, toh kau pun begitu (pikirku). Tapi setelah aku semakin menua dalam angka tahunan, aku semakin paham bahwa dulu kau pernah berjuang habis²an untukku. Memberikan yang terbaik yang kau bisa selama itu membuatku tersenyum. Tiba-tiba entah kau mungkin baru saja menamatkan serial Romeo dan Juliet di pertigaan malammu, kau muncul dengan kaos olahraga penuh keringat, celana pendek khas olahraga kesukaanmu, tas besar berisi harta paling berhargamu, dan tangan kananmu menenteng plastik nasi goreng Triboy kesukaanku. Dengan senyum kelelahan kau menyodorkan makan malamku, dan bergegas pulang.
Lagi, dengan gaji pertamamu sebagai pelatih kau menghadiahkanku BlackBerry series terbaru tanpa ada peringatan hari apapun.
Kau paham aku suka aroma buku-buku Gramedia, selalu kau putar arah dari setelah berkeliling kota menuju Toko Gramedia di pusat kota hanya untuk membiarkanku berlama² di bagian buku-buku sastra dan psikologi. Sedangkan kau asik di bagian alat music yg aku sama sekali tidak paham letak kegaduhan nikmat dalam kepalamu ketika memetik senar² gitar disana.
Kalau aku marah, selalu saja berhasil kau redakan dengan novel terjemahan baru yg perlahan berbaris mengisi lemari bukuku.
Setiap kali aku mengingat satu hal manis tentangmu, otakku akan secara sukarela menyajikan kenangan² manis lainnya. ☺ you treat very well, thank you loh!
Aku selalu berterimakasih pada Tuhan, walaupun Dia yg bilang tidak, tp tidak nya justru tidak menyakitkan lagi buatku. Terimakasih pada Tuhan, kau pernah hadir di hidupku memberi warna yang tetap akan jadi warnamu sendiri di kanvas hatiku.
Sehat selalu, kamu!
Bahagia selalu dengan dia yang di sampingmu sekarang.😇
3 notes
·
View notes
Photo
Orang bilang fokus ke depan, tapi sesekali gak salahnya kok kita ttp liat ke belakang utk self remind 😇 In Luke 17, we find Jesus on His way to Jerusalem, passing through Samaria and Galilee. On the route, He enters a village where ten lepers spot him and call out, "Jesus, Master, have mercy on us!". Jesus saw them and tells them to go show themselves to the priest. As the lepers are on their way, they all are miraculously healed. This is so amazing, gak sih? 😍 Kalo liat ke belakang, I have the Lord to thank for every beautiful blessings in my life. Hemm, James 1:17 says, "Every good gift and every perfect gift is from above, coming down from the Father of lights with whom there is no variation or shadow due to change" Reflecting on God's grace in our lives elicits gratefulness. He always at work in our lives-even when we don't see or feel it-and He never abandons us. (Matthew 28:20) Aku yakin, mau susah mau gampang, apa pun bentuk perjuangan kita, kalo kita bersama Yesus, kita pasti akan selalu punya Alaskan utk bersyukur. Give thanks to God for all He has done, yuk! ❣ Kalo kamu mikir nya, "Tapi aku banyak dosa, banyak salah, ga pantas harapin berjuang brg Yesus?" Reminder : You don't need to have it "all together" before coming to Jesus. That's like "washing up" before taking a bath, come as you are and freely experience His grace ya! 💕 Happy Great Saturday, peops! 🧡🧡🧡 (at Central Park Jakarta) https://www.instagram.com/p/CMXbNADhKAUMjz_aOJ8W85lHHPplAs8TrvWlMQ0/?igshid=so8mzzjrsva
0 notes
Photo
Christmas is coming. Let's exchange gifts? 💌 I'm yours and you're mine.❣ (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CIlUmowBsAm6vZ2pzq5uFmG8sNmLUQa_foTvk00/?igshid=jdsk32laqfbr
0 notes
Photo
Stop comparing yourself to others. being you is the prize. 💨 4 mantras to help you stop comparing yourself : ❤ I'm on the path that is best for me right now❣ 💕 I'm grateful for who I'm and who I'm becoming❣ 💞 I give myself permission to embrace all sides of me❣ 💌 Nobody is me and that is my superpower❣ (di Gelora Bung Karno - GBK, Senayan, Jakarta) https://www.instagram.com/p/CHj-6SbBZEa/?igshid=1lc59t9n0eryh
0 notes
Video
instagram
The best hero in the world; Father!❣ Terimakasih sudah selalu menjadi apa adanya dan memberikan separuh hidupmu untuk kami anak-anakmu. Dad, I love you! Your lil' daughter, 💞💨 (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CHeD4r3hDnT/?igshid=16d3cfhuy8cw3
0 notes
Photo
Aku pernah jatuh sedalam-dalamnya pada sebuah pelukan hangat yang aku tahu tidak akan ada yang paham sekalipun kami mencoba menjelaskan. Aku pernah tegar sekuat-kuatnya untuk sebuah kisah rapuh yang katanya hanya aku yang mampu mengerti. Aku pernah menggenggam rasa yang setulus-tulusnya oleh pemilik senyuman manis dan sepasang mata teduh yang selalu berhasil menahan setiap kali aku mencoba memadamkan hasrat yang terlalu kuat. Katanya,"tak mengapa begini, tak mengapa bila aku yang selalu mencoba lari, aku akan selalu menahan sampai kau yang mengatakan sudah saatnya janji itu kita lepas." Kukira, dalam kisah itu hanya aku yg berada pada poros luka. Kupikir, dalam kisah itu hanya aku yang terbelenggu janji. Sangkaku, bila aku pergi, dia akan baik-baik saja. Hari ini, ketika album usang itu kembali kubuka tanpa sengaja, aku menyadari betapa aku sudah menjadi yang paling jahat, aku yang selalu beralasan genggaman itu tak layak orang tahu Aku yg selalu mematahkan rasa percayanya. Dan bahkan, saat aku memilih mengubur semua kenangan dan menyerah pada janji, kupikir aku yang paling terluka; ternyata ada hati yang kutinggal kosong pada relungnya. Terimakasih telah memilih lebih berbahagia di pelukan yang nyatanya lebih nyaman dari kenaifanku. Aku mendoakan yang sebaik-baiknya harapan untukmu. Tak usah tanya, aku pun sudah memastikan bahagiaku dengan jalan yang kupilih sekarang. Karena Tuhan pun tahu, bahagianya kita bukan untuk memaksa bersama, tapi untuk memilih melepaskan. (di Bogor, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CFZdLhtBJcZ/?igshid=1f1ys8uqgh183
0 notes
Text
It’s okay be with you
Gadis periang, tertawa keras, suka ngegas, berisik banget kalo kata mereka, tapi gak ada gue hidup teman-teman gue garing. Oh iya, nama gue Eirine, salah satu dari kaum perfeksionis anti ribet, yap Sagittarius. Udah dari sono nya kan kami jadi makhluk bumi paling rame tapi simpel.
Gue punya pacar, namanya Rey, cowok Scorpio yang jadi pusat perhatian di kampus karena sifat misteriusnya, dan emang sering banget dia bikin gue cemburu karena cewek-cewek di sekitarnya. Tapi tetap aja cemburunya gue ga bikin gue jadi bucin kayak orang goblok yang nerorin para fansnya cowok gue. Menurut gue, keadaan ini justru walau kadang bikin kesel sendiri tapi juga bangga dong gue punya pacar yang jadi idola cewek sekampus.
“Nanti pulang bareng?” tanya Rey yang tiba-tiba buyarin lamunan gue.
Gue tersentak, “Lah, ngelamunin apa Rin?” tanyanya lagi.
“Ah enggak kok, gue tadi cuma kepikiran Ice Cream-nya SelPink bisa ngalahin Dynamite-nya BTS gak yah?” balas gue seadanya.
“Hm, dasar Kpopers akut lu!” ujar Rey sambil letakin tasnya.
“Lah, lu ngapain di sini? Ga ada kelas?” gue balik nanya yang heran Rey bisa ada di kantin jam segini.
“Mau makanlah, masa iya mau konser Dynamite.” Sahut Rey ngakak. Huftt, dasar ini anak emang paling sering ledekin gue karena suka Kpop Idol. “Gue males masuk kelas, Pak Danto kalo suka ngawur kalo lagi bahas materi. Teman-teman lu mana Rin? Kok tumben sendirian?”
“Entah tuh, Stella katanya lagi badmood karna cowoknya selingkuh. Feli katanya males ngampus perkara tamu bulanannya.” Jawab gue. Tiba-tiba ponsel gue berdering, Albert video call.
“Hai, Rin lu dimana? Ngampus ya?”
“Ha iya, knp Al?”
“Sabtu touring ke Tele, ikut gak?”
“Siapa aja?”
“Lah, gue sama temen-temen gue lah? Kenapa? Cowok lo marah?”
“Lah enggak, ini gue juga lagi sama dia!” jawab gue sambil arahin kamera ke Rey.
“Oh yaudah, ajakin aja! Kalo mau ikutan, juga gak apa sih. Eh lu denger gak? Malah asik mainin rambut!”
“Hah, iya entar gue tanyain. Lu lagi….”
Si kunyuk malah matiin video call nya, emang dah tuh makhluk Aquarius paling semaunya dia aja, pantesan aja kami pacarannya gak lama, malah lebih dekat pas udah jadi teman.
“Kebiasaan banget lu kalo video call malah masang screennya muka elu bukan lawan bicara. Narsisnya gak ilang-ilang ya! Di gue juga gitukan?” ledek Rey.
“Hahaha..ah biarinlah, ngapain juga gue pasang screen mukanya Al, gue Cuma gak mau aja lupa kalo gue ini cantiknya masih paripurna.” Sahut gue gak mau kalah. “Ikutan gak?” tanya gue lanjut.
“Apaan? Touring? Bareng mantan lu? Yang bener aja! Males gue! Kalo mau pergi, yaudah pergi aja, gak apa-apa. Tapi hati-hati, gak usah peluk kenceng kalo naik motor!” jawab Rey sambil makan lontong Medannya.
“Hemm, Al gak pernah jahatin lu, tapi lu sensi banget ke dia. Yakin nih gue pergi bareng Al?” tanya gue lagi.
“Iya, lagian kalo elu dilarang juga macem pernah dengerin aja kalo udah ngebet. Daripada gue larang tapi lu pergi diem-diem yaudah gak apa-apa pergi aja, gue ijinin! Santai, gue juga mau main game pas weekend, kebetulan banget mantan lu ngajakin lu pergi, jadi lu ga perlu ganggu idup gue selama Sabtu Minggu hanya karna lu bosan di kosan. Gue butuh ketenangan!” balas Rey sambil menyeruput mie lontongnya yang udah hamper habis.
“Eits, sans bro, gak usah ngegas gitu lah! Gue pergi nih ya! Asiikk!”
Tiba-tiba mata gue tertuju ke pintu masuk kantin, sesosok makhluk keren masuk sambil melihat sekeliling dan sesekali melirik handphonenya. Maklum, gue masih Sagittarius, penikmat visual, rugi banget kalo ngelewatin penampakan yang begitu.
“Mataaaaa, awas jatohhh! Ilernya dilap dulu sayang!” tegur Rey menyadarkan gue kalo gue masih ada di dekat pacar sendiri.
Gue ngakak, tapi spontan nyahut,”Keren sih yank dianya. Kayaknya bukan anak kampus kita deh!”
“Hemm, terus gue gak keren lagi di mata lu?” bales Rey sambil ngubah duduknya jadi ngadap ke gue.
“Iya deh iya, masih kerenan elu sayang! Habisin tuh makannya, gue ke kelas duluan ya, ada matkul Filsafat Sastra! Dosennya killer tsaay!” jawab gue sambil masukin perkakas make-up gue yang tadi sempat gue bongkar karena nyari kunci motor. “Eh, beb nanti gak usah pulang bareng ya, gue masih mau ke perpus abis kuliah nyari bahan skripsi.”
“Oh oke! Hati-hati jalannya gak usah buru-buru kayak dikejar setan, malah yang ada entar barangnya jatohan.” sahut Rey.
***
Gue masih gak bisa hubungin Rey dari sejak Jumat malem sebelum berangkat touring bareng Albert.
“Kenapa sih? Gelisah banget?” tanya Albert.
“Pacar gue ngilang, hahahaha dari Jumat sampai ni hari gak ada kabar.”
“Emang kenapa?”
“Ya gak apa-apa sih, Cuma gak biasa aja tuh anak gak ada kabar, biasanya juga dia yang heboh nanyain gue kalo gak ada kabar seharian. Cuma emang belakangan ini dia sibuk sih. Tapi apa iya weekend juga?”
“Lah, nyerocos aja. Gak ada jeda ye neng! Ya kali aja dia lagi pengen menikmati hidupnya yang tanpa elo, haahaha secara kalo emang ada lu kan idup makhluk bumi serasa lagi di pasar hebohnya. Positif aja.”
“Insting wanita itu kuat Al!” sahut gue sambil ngakak, walau dalam hati sebenarnya juga memang udah gak enak. Gue bukan tipe yang suka nuntut harus ada kabar dari pasangan gue, karna juga sebenarnya gue adalah partner yang ngebebasin pacar gue kemana aja atau ngapain aja selama itu bukan selingkuh.
Tapi entah kenapa, kali ini kayak ada yang beda. “Masih baper juga? Yaudah gini aja, ini kan kita touringnya gak jadi sampe malem. Entar siang juga sampe kota. Langsung samperin aja ke kosaannya. Matiin tuh hape lu, kita lagi di alam, hargai alam!”
“Yayaya Pak Alam!” sahut gue males, sambil ngekor Albert dari belakang menuju tenda yang udah minta digulung karena memang menurut ramalan warga sekitar akan ada hujan lebat di daerah itu sekitaran sore ke malam yang mengharuskan kami harus segera bergegas balik ke kota.
***
“Yakin ini gak perlu ditemanin ke dalam? Kosan cowok loh?!” tanya Albert sambil nyerahin tas ransel gue.
“Iya gak apa-apa. Gue udah sering main ke sini juga sih.” sahut gue, “Lagian kalo lu ikut ke dalam, bisa barabe. Rey bisa murka hahahha”
“Hm, lagian gua sempat lupa nih tuh kosan cowok lo. Biasalah, naluri ingin melindungi lu itu masih kuat seperti kuatnya ingin memilikimu lagi.” balas Albert sambil nyengir. Dasar Aquarius dah memang. “Okedeh, gua cabut ya! Baek-baek lu, gak usah berantem!” lanjut Albert lagi sambil menstater motornya.
Setibanya di gerbang kos Rey, gue dikejutkan sama sosok yang visualable kemarin di kantin. Dengan kaos hitam, kali ini dengan kacamata dan topi kupluk rajut hitam melengkapi ke-santuy-an style sosok ini. Gue sempat tertegun, alarm berburu Sagittarius dalam diri gue kembali berdering.
“Maaf Rin! Gue mau lewat nih.” sosok itu bersuara.
Sambil menepi ke pinggir, otak gue yang beku ngerasain hal yang aneh, tapi bibir gue spontan menjawab,”Eh maaf.”
Ha? Tadi barusan dia manggil apa? Rin? Nama gue? Yakin?! Gue gak halu kan? Baru aja gue sadar, sosok itu udah melenggang jauh dengan skateboardnya, hem anak skateboard rupanya. Ah, nanti dulu, itu bukan hal yang penting, gue lanjut melangkah ke kamar Rey. Di pertigaan Lorong kosan, gue melihat dua orang yang sangat tidak asing lagi cekikikan sambil berjalan menelusuri Lorong ke arah gue.
“Stela? Rey?” gue terdiam, berusaha meyakinkan diri untuk tetap baik-baik saja.
“Rin? Eh, kok…” Rey tampaknya paling terkejut di antara kami, segera tersadar dan melepaskan tangan Stela dari genggamannya.
Gue memalingkan pandangan ke arah Stela. Kami bertiga sesaat menjadi orang kebingungan.
“Udah dari kapan, Stel?” tanya gue berusaha tegar.
“Rin, maaf…”tampaknya Stela mencoba mencari alasan, namun sesaat logikanya berjalan, tidak ada gunanya mencari-cari alasan Ketika berhadapan dengan gue,”maaf Rin, udah sejak liburan semester kemarin gue dan Rey jahatin elo. Iya gue salah, tapi gue juga gak bisa ngendaliin perasaan gue ke Rey. Dan Rey bilang Rey juga udah pengen udahan ma lo, tapi belum ada waktu yang pas buat ngomong ke elu Rin.” ujar Stela yang kedengarannya udah kayak bacot para koruptor waktu disidang di pengadilan.
Gue kembali menatap Rey, sebenarnya udah males nanya, tapi kayaknya perlu lihat juga gimana reaksi berpura-pura salahnya Scorpio. Ternyata, dia diam. Oke, Eirine, lu harus bisa tetap jadi yang pemenang, balik badan sambil tarik nafas, jangan nangis sampai lu benar-benar berhasil “kabur” dari situasi menyebalkan ini.
***
Lagu “Love Someone” nya Lucas Graham menjadi pengisi keheningan coffee shop ini. Dari balik dinding kaca coffee shop gue melihat Rey dan Stela berboncengan, mesra banget seakan hal yang 10 menit berlalu tadi hanya halusinasi yang tidak pernah terjadi. Sesaat gue teringat sama Koh Lexy yang pernah bilang “I’M JUST TOO BUSY WITH MY HAPPY LIFE! NOOO, I DON’T HATE YOU! OF COURSE NOT, REY/STELA! BUT PLEASE, DIE!” yang merupakan slogan kemerdekaan Sagittarius yang menolak merasa kalah. Yah, mungkin bukan sekarang, setidaknya gue udah berjanji gak akan ngebenci dua makhluk munafik itu, walau menganggap mereka bukan bagian hidup gue lagi. Gue kembali menatap layer handphone gue setelah menyeruput Wine Coffee yang dari tadi belum gue sentuh. Entah kenapa Irithel gue selalu kalah kali ini dalam ranked game Mobile Legends.
“Irithel gak cocok dimainin kalo lagi galau Rin” tiba-tiba suara yang gue kenal terdengar tepat di samping gue. Dan gue teramat sangat terbelalak melihat sosok yang tadi gue lihat di gerbang kos Rey kini ada berdiri di samping gue. “Kenapa?” tanya sosok itu kembali sambil tersenyum menunjukkan lesung pipinya yang menambah kesempurnaan pemandangan di depan gue. “Gue duduk ya.” Katanya lagi sambil duduk tepat di depan gue tanpa merasa canggung.
“Kok lo bisa tau…”
“nama lo?” potongnya. “Sini id MoLe lo, gue invite, mabar kita. Entar gue jelasin pelan-pelan kenapa bisa kenal dan tau lo.” Lanjutnya sambil mengambil handphone gue yang masih gue pegang,”Enggak, lo gak mimpi kok Rin. Hahaha.” Ledeknya seolah bisa membaca pikiran gue saat ini.
“Hahaha, yang bilang gue mimpi siapa lagi.” Jawab gue pura-pura ketus.
“hem,fyi gue juga Sagittarius, sama kayak elo.” Sambungnya lagi sambil nyerahin hape gue yang tadi dia ambil. “udah gue invite, accept tuh.” Ujarnya sambil terus memamerkan senyum manisnya.
1..2..3..yapp, insting berburu gue otomatis membunyikan alarmnya di kepala gue.
Sambil terus bermain game online,kami hanyut dalam percakapan receh yang membuat gue lupa sama dua makhluk astral tadi. Akhirnya gue tau, namanya Francisco, satu lagi kaum Sagittarius yang mungkin akan bisa menjadi teman menggila gue dalam petualangan baru.
***
0 notes