bukanbidadari
Bukan Bidadari
215 posts
sebuah rasa, yang ingin kusampaikan lewat kata.
Don't wanna be here? Send us removal request.
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Hai, September.
Jadilah bulan yang ramah, yang banyak bahagia dan kabar-kabar baiknya:)
2 notes · View notes
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Dengan meminjam sorot mata senja,
rindu mengiba pada sebuah rumah;
pintunya menjulang gagah,
dengan jendela-jendela yang tak pernah terbuka.
Rindu mengetuk,
karsa meremuk;
rumah itu mengutuk,
kita tak sampai pada berpeluk.
2 notes · View notes
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Tuhanku yang Maha Baik, pagi ini doaku tetap sama. Menyelinapkan satu nama yang kulafalkan dengan romantis; semoga kelak berbuah manis.
1 note · View note
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Lagi-lagi patah kaki.
Langkah kecil terhenti.
Tubuhmu, punggungmu seakan tak lagi kukenali;
sebagai hutan yang sempat ingin kujelajahi.
0 notes
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Barangkali, ini waktunya untuk menidurkan kemungkinan-kemungkinan di ranjangnya. Lalu menutup segala jendela yang terbuka—agar tak ada angin menyapu wajah harap yang sudah terlelap.
Segera kukunci rumah, bergegas pergi ke dunia entah—biarlah kemungkinan menjadi piatu, tanpa aku.
0 notes
bukanbidadari · 4 years ago
Text
Waktunya Mandi
Hari ini, sunyi waktunya mandi;
di sungai yang mengalir
dari sumber kesedihan di kaki-kaki ketiadaan.
Sunyi berendam
busa-busa mengepung bak kenangan;
tak hilang,
semakin bertambah ketika tangan tak sengaja menggosok badan.
Hingga tubuhnya pucat,
bibirnya membiru,
tapi tangannya bergerak;
membelai air-air kegetiran yang berarak.
2 notes · View notes
bukanbidadari · 5 years ago
Text
Sepasang luka
Adalah kita sepasang luka yang tak berujung sembuh. Kembali direnggut waktu, kita kehilangan kita yang lahir dari lebam biru. Jutaan detik berlalu hanya menambah luka baru, sebab kita tak lebih dari takdir sebatas masa lalu; yang baru saja ketuk palu di pengadilan waktu.
Adalah kita, sepasang luka yang kembali pada kala; lara merajam asa, beranjak tapi berserak. Kita tak lebih dari sepasang luka yang justru terjerembap pada luka yang semakin dalam; tanpa lagi punya pegangan.
Takkan ada maaf yang cukup, untuk sekadar mengembalikan kita; yang pernah hampir mencapai bahagia sebelum akhirnya kembali pada kubangan luka.
Jika pada akhirnya, kita hanya sepasang luka yang tak pernah sampai pada sembuh, maka ijinkan aku berlalu. Membawa luka baru yang akan kuajak hidup di antara rumah dengan bangunan sepi yang kental pilu.
0 notes
bukanbidadari · 5 years ago
Text
Dekatnya cuma sebentar, tapi lukanya begitu lebar.
Demak, 12 September 2019.
0 notes
bukanbidadari · 5 years ago
Text
Mari kita sederhanakan tentang rasa;
Aku mengecupmu dengan jutaan doa,
Kamu cukup membalas dengan amin saja.
Perihal aku dan kamu menjadi "kita"
Hanya tentang waktu dan restu semesta;
Akan merengkuh menuju jalan bahagia
Atau terbuang di jurang duka.
2 notes · View notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Selepas pelukan terlepas
Selepas kepergianmu, semestaku runtuh.
Pagi bercerita tentang embun yang mengecup daun. Lalu melesat hilang, tanpa berpamitan.
Senja hanya tentang warna yang merupai mata; basah dengan air mata.
Sedangkan malam, hanya tentang kidung kesunyian; merapal sepi dalam balutan sedih.
Selepas pelukanmu terlepas;
Hujan tak mengenal henti,
Meski kemarau di dalam hati.
Selepas pelukanmu terlepas,
Luka terasa kebas
Harapan ditebas
Olehmu; yang ingin bebas
Demak, 09 Juli 2019.
4 notes · View notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Di dalam kepala;
Pertunjukan masa lalu dengan berjalan
Kenangan-kenangan lihai bermain peran
Di luar;
Semerbak kesedihan di tubuh, Puan.
— Bukan Bidadari
0 notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Sungguh, tak pernah ada di dalam pikiranku bahwa aku akan menjadi bagian dari masa lalumu. Harapan dan keyakinan tentang hubungan yang akan naik jenjang, membuatku menutup mata tentang keadaan sekitar.
Kini semua sirna, kepergianmu membawa segala harapan yang ada. Kepercayaan luntur, terhujani kenyataan tentang kandasnya hubungan kita.
Di dalam kepala, segala cerita kita masih berlarian; saling berkejaran. Mengoyak hati yang sebenarnya sudah lebih dari lebam.
Merebahkan segala lelah pada ranjang kesepian, memeluk diri sendiri yang gigil atas sebuah kepergian.
1 note · View note
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Tubuhku serupa daun
Tempat berpulangnya embun
Meski berkecup dalam sedikit waktu
Kita; selalu bertemu.
— Bukan Bidadari
1 note · View note
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Kamu adalah pena; untukku menulis segala cerita.
Bukan Bidadari
0 notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Semestamu terlalu sunyi
Sarang-sarang menghiasi hati
Biarkan aku memasuki
Mengembalikan duniamu yang warna-warni.
—bukanbidadari
0 notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Audrey, Engkau Tak Sendiri
Gadis kecil itu telah terluka
Lebam tak kasat mata memporak-porandakan jiwanya
Mata terpejam namun isakan tetap terdengar
Menggores hati siapa pun yang mendengar
Audrey,
Engkau tak sendiri
Kita semua bergandeng tangan mengawasi kasus ini
Sungguh kami tak rela,
Mereka masih bisa tertawa
Sedangkan,
Gadis kecil itu terbaring dengan luka dan trauma
Untuk adikku, Audrey
Cepat pulih
Cepat tersenyum kembali
0 notes
bukanbidadari · 6 years ago
Text
Kamu;
Kanvas yang ingin kuberi warna
Tapi, kuasku patah
Sebelum menciummu.
—Bukan Bidadari
1 note · View note