Don't wanna be here? Send us removal request.
Quote
Never mistake knowledge for wisdom. One helps you make a living, the other helps you make a life.
Elanor Roosevelt
0 notes
Text
Catatan buat mahasiswa semester tua
Untuk kamu mahasiswa semester 7 atau 8 yang sedang membaca ini
Untuk kamu hanya duduk merenung menunggu senja ditemani kopi sachetan dan rokok “bagi yang perokok”
Untuk kamu yang malam minggunya dihabiskan di kostan bersama teman atau di rumah keluarga bersama keluarga tercinta
Untuk kamu yang terkadang menghabiskan waktu santai dengan gadget kesayangan dan game penghilang dan penambah stres.
Untuk kamu yang bergulat dengan seabrek tugas perkuliahan yang selalu membelah diri menjadi lebih banyak.
Untuk kamu termenung dan selalu berdoa meminta kepada yang Maha Kuasa untuk kelancaran skripsi dan mendapat judul “bagi yang belum mendapat judul.”
Untuk kamu yang mengisi waktu di sisa waktu yang sedikit karena sudah mau lulus dengan kesibukan non akademik (berburu sertifikat, meningkatkan skill untuk persiapan pasca sarjana, turun gunung membina organisasi, bercerita pengalaman perkuliahan kepada adek-adek gemes, belajar TOEFL, sisanya kalian bisa lanjutkan.
Untuk kamu yang masih istiqomah nongkrong di cafe, ngopi, bermain gap bersama teman perjuangan yang masih tersisa di kampus.
Untuk kamu yang rajin dateng ke Seminar Proposal teman angkatan dan membawa hadiah penenang sementara.
Untuk kamu yang suka traveling, naik gunung, mencari uang sendiri(berbisnis), belanja di saat detik-detik terakhir menjadi mahasiswa
Untuk kamu yang masih berharap sama doi dan merencanakan masa depan pasca kampus bersama doi.
Untuk kamu yang masih gelud dengan diri sendiri melawan sifat negatif, malas, boros, pikiran negatif, nafsu birahi, dan lain-lain
Untuk kamu mahasiswa yang masih terlilit dengan beberapa masalah kampus seperti hutang, masalah dengan dosen.
Untuk kamu yang masih bangun siang suka rebahan ditemani gadget lalu terdengar suara adzan zhuhur langsung bangun dan mandi bersiap menghadapi hari-hari yang terkesan sama saja.
Terkadang kita merasa kita kecil hati melihat teman-teman sudah pada melangkah lebih awal lebih cepat. teman udah pada selesai dan udah ngak sabar hengkang dari kampus, tidak apa-apa melihat teman kita yang mempunyai pasangan atau pacar dalam kehidupan kampusnya, sedangkan kita ya hanya bisa stalking-stalking atau berharap, tidak apa-apa teman-teman kita punya barang mewah, hidup yang serba ada, keuangan yang baik, kita yang stuck dengan dosen pembimbing yang sering keluar kota dan sibuk dengan urusannya. Wahai mahasiswa saat kamu mulai menyadari kehidupan adalah rangkaian masalah yang tidak ada habisnya, kamu mulai mengaktifkan mode survive demi menyelesaikan satu per satu masalah, rasakan nikmat dari proses penyelesaian masalah bukan beberapa masalah kita tuntuskan dengan cepat, cepat sadari bahwa ada mahasiswa di luar sana yang punya cobaan lebih besar, yang keuangannya lebih sulit dari kamu, yang punya tingkat kesehatan yang rendah dari kamu, belum lagi masalah internal seperti internal keluarga dan semacamnya.
Akan pada masanya kamu memasuki masa jenuh dan jengkel terhadap apa yang kamu capai selama ini, merasa serba kurang dari yang lain, merasa perasaan yang tidak terobati ditambah teman-teman punya teman bersandar pada pasanganya masing-masing, tidak apa-apa kamu manusia bukan batu yang keras, atau pohon. Kamu manusia punya perasaan yang menghasilkan emosi, bersedihlah bila perlu, menyendirilah, cari ketenagan mu dari society yang menyebalkan, tapi jangan lupa kewajibanmu, bangkitlah selesaikan tugas mu karena keluargamu menunggu di rumah. Ingat Ir.Soekarno berkata penaklukan diri sendirilah yang dapat disebut pemenang
Badai akan berlalu, jangan kira kamu akan mati karena permasalahan kampus, di tingkat lebih atas ada manusia yang berpikir keras untuk memimpin suatu negara dan masyarakat.
3 notes
·
View notes