bittersweetmemo
The Bittersweet Memories
18 posts
Tulisan tentang kenangan pahit dengan dirimu.
Don't wanna be here? Send us removal request.
bittersweetmemo · 30 days ago
Text
“Waiting is painful. Forgetting is painful. But not knowing which to do is the worst kind of suffering.”
— Paulo Coelho, By the River Piedra I Sat Down and Wept
183 notes · View notes
bittersweetmemo · 1 year ago
Text
“Luka Yang Berbekas.”
Apa kau pikir aku masih mencintaimu? Iya, benar. Aku tak akan menyangkal jika aku masih menyimpan perasaan itu, entah sampai kapan.
Mungkin sampai aku menemukan penggantimu. Seseorang yang lebih baik darimu, yang lebih bisa menghargai perjuanganku.
Saat ini aku hanya sedang menutupi hatiku untuk sementara, bukan berarti aku berharap kembali padamu. Aku sengaja melakukannya agar aku semakin membencimu dan menemukan alasan yang tepat untuk tidak kembali mencintaimu.
Maaf, luka yang kau berikan padaku terlalu dalam sampai aku belum siap untuk mencintai seseorang lagi. Aku takut aku salah menilai seseorang seperti aku menilaimu.
Nyatanya, kau bersenang-senang di sana. Sedangkan aku disini seperti orang bodoh yang terus memikirkanmu.
Jadi, kuputuskan aku akan menunjukkan bahwa suatu saat aku akan lebih bahagia darimu. Entah dengan seseorang yang juga mencintaiku, atau dengan orang-orang yang menyayangiku dan tidak pernah meninggalkanku.
Aku takkan pernah sendirian, sekalipun kau meninggalkanku. Camkan itu!
Tertanda, Quinn of Nightmare.
2 notes · View notes
bittersweetmemo · 1 year ago
Text
“Momentum.”
Biarpun tak di simpan
Angan tetap haluan yang mengusik pikiran
Berlalu-lalang tiada henti tanpa tujuan
Layaknya momentum sebuah perpisahan
Tertanda, Quinn of Memories.
0 notes
bittersweetmemo · 1 year ago
Text
Suka Duka Rasa
Seandainya aku bisa mengatakan yang sebenarnya, mungkin rasa itu akan terbalaskan atau setidaknya ada balasan pasti yang takkan membuatku bingung. Aku tak mengharapkan jawaban yang akan membalas rasaku ini. Hanya saja aku pikir aku bisa melegakan perasaanku jika kuungkapkan. Tetapi, ternyata aku tak memiliki kesempatan itu lagi. Karna rasa itu kini tlah melebur menjadi benci yang entah kenapa ia datang.
Andai rasa suka yang selalu bertahan tanpa henti itu menjadi kian berkembang dan mendapat balasan yang sama, namun ternyata duka lebih mendominasi rasa ini sekarang. Mungkin memang tlah waktunya berpulang, kepada rasa nyata yang pahit rasanya.
Tertanda, Quinn of Memories
0 notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
“Siapa Diriku Untukmu?”
Rindu? Apa aku merindukanmu? Jujur, aku tak tahu. Aku membenci sosok dirimu yang sangat pengecut itu. Tapi aku juga masih belum puas dengan perasaanku padamu, seakan ada celah yang masih membuatku bingung atas dirimu.
Celah yang membuatku merasa bukan siapa-siapa, tetapi di butuhkan olehmu.
Apakah aku masih menjadi seseorang yang kau butuhkan saat kau perlu? Atau aku hanya kau butuhkan saat tidak ada seorang pun yang bisa membantumu, alias aku adalah orang terakhir dalam daftarmu.
Kalau memang, aku tidak sepenting dan se-spesial itu, kumohon jangan membuatku bersikap seolah kau membutuhkanku, 'hanya membutuhkanku'.
Ingat, sandiwara yang kau buat sendiri akan berakibat buruk pada masa depanmu kelak. Aku yakin, tak hanya diriku yang akan hancur oleh tindak bodohmu, tetapi dirimu juga.
Ucapanku selalu tajam, sekali aku mencintaimu aku bersungguh-sungguh. Begitu pula sebaliknya, sekali aku membencimu, maka aku juga bersungguh-sungguh.
Jadi, putuskan. Kau mau menjadi orang yang aku sukai atau aku benci? Sederhananya begini, kau mau menjadi temanku atau musuhku? Pilihan yang kuberikan tidak sulit bukan?
Tertanda, Quinn of Nightmare.
1 note · View note
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Tumblr media
“Hanya karena aku tidak cantik dan kelopakku terbang meninggalkanku, bukan berarti aku tidak berharga. Karena aku akan tetap tumbuh bersama kelopakku.”
- Dandelion -
1 note · View note
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Sajak Rasa
Aku pikir aku kedinginan
Gigiku sampai gemeletuk tak karuan
Ternyata aku hanya butuh kehangatanmu
Tapi kau tak ada untukku
Aku pikir jalan kembali masih ada
Bahkan aku masih setia melihat kebelakang
Nyatanya yang kulihat hanya jalan buntu
Dinding yang kau bangun untukku
Aku pikir perasaanmu takkan berubah
Saat kau berbohong pun aku tetap percaya
Namun ternyata itu dirimu sebenarnya
Yang tersembunyi dalam manis senyuman
Tertanda, Quinn of Memories.
1 note · View note
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Kenangan itu layaknya jam pasir, setelah habis pasir itu ke bawah. Maka tidak ada yang tersisa lagi.
Oleh karena itu, kenangan hanya sementara. Namanya saja kenangan. Sesuatu yang takkan bisa kembali atau terputar kembali.
Tertanda, Quinn of Memories.
1 note · View note
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
30
Kalau sudah melihat cahaya langit yang dipeluk oleh jingga, rasanya ingin menggenggam jari jemari yang entah milik siapa, lalu membawanya pergi. Bermain di tepi pinggiran danau menikmati mentari yang perlahan dilahap cakrawala. Mengambil satu buah batu pipih dan melemparnya secara bersamaan. Berlari berdua, mengejar angsa yang kehilangan induknya. Setelah itu berbincang di dalam lautan rumput liar yang tingginya sebatas lutut orang dewasa. Bercerita tentang awal kita berjumpa lalu menciptakan harsa tanpa adanya orang ketiga. Mirip seperti drama romantis yang bertema cinta. Sayangnya kau masih menjadi ilusi. Setidaknya sampai detik ini. Rancaekek, semangat buat kamu, semangat buat aku.
57 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Reflection
I called my friend the other day and wanted to tell them how lonely I felt. But everything was wrapped in reality too tightly. Should I really share it with someone whose mind is never on ease? Should I show the back of my hand, where words write themselves, to someone whom I keep only in my past?
Perhaps the honesty would've been easier, but I ended up saying nothing. After all, it was just loneliness, and many people struggle with that, with every minute of their damn lives.
Don't get me wrong, I know my feelings are valid. It's just… something I can live with. Potentially.
My only advantage is, I can always come back to my head. Sink deeply in my mind where I always feel whole. I can write stories and create events. I can make conversations that never happened. I can draw faces and I can draw places that never disappear.
I can always talk to you in my head.
Even though, you don't respond anymore.
I stare in every mirror, looking for your reflection. I look for your face on the streets, hoping to meet you one day. In the darkness, I can hear your voice calling my name. I close my eyes and I feel your warm arms around me, I can feel your soft lips on mine.
Being in my head is safe. Everything is colourful there, everything is interesting there. It's only when I get out, do I realize I am completely alone. With every cell of my body, do I feel the loneliness coating me like a blanket.
55 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Tumblr media
bittersweet💌
youtube instagram twitter
149 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
there is something so comforting about sadness. about throwing things on your bedroom floor and not picking them up. about binging reality tv in the dark for 14 hours straight. about lying in your bed and not moving while the world continues to turn around you. overwhelming and heavy depression is comforting because it’s familiar. it allows you to sink into yourself and rot there for as long as you want. thats the vicious cycle with depression, it takes everything to not give into the comfort and familiarity that comes with it.
3K notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
“Jejak Kenanganmu.”
Menapaki takdir yang kulalui, terasa berat. Apa karena kau tak hadir di sini?
Sungguh, rasanya baru kemarin aku mengenalmu lalu dekat denganmu. Namun, sekarang menjadi asing denganmu. Apa orang yang saling mengenal bisa menjadi se-asing ini?
Andai, kita tak saling menyatakan perasaan. Mungkin sampai detik ini kita masih bersama. Andai saja waktu bisa di putar kembali, aku ingin kita berpura-pura tak pernah tahu tentang perasaan kita. Andai hal itu bisa terjadi.
Apakah sekedar ini yang kau berikan padaku? Kenangan sesaat yang membuatku tak bisa lupa bagaimana kau dekat denganku, tentang betapa kita yang saling membutuhkan satu sama lain, tentang sebuah pertemanan yang seperti sepasang kekasih.
Tapi, di sisi lain aku membencimu. Tapi aku juga mencintaimu. Lalu, aku harus bagaimana sekarang?
Hidup dengan jejak kenanganmu bersamaku? Begitukah yang kau inginkan?
Kalau benar begitu, maka aku akan hidup seperti itu. Setidaknya, jejakmu tak hilang dalam ingatanku, aku merasa bersyukur.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
6 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
Jalan Takdir
Detik demi detik kuhitung
Tak kunjung kumenemukan
Langkah demi langkah kulalui
Tak kunjung kusampai
Apakah takdir ini memang tak berujung?
Tertanda, Quinn of Memories.
2 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
“Mungkin Rindu?”
Aku hanya ingin memastikan satu hal, apa kau baik-baik saja di sana? Maksudku, apa kehidupanmu sekarang lebih baik tanpa diriku?
Bagaimana sekarang? Apa kau sudah bisa melupakan ‘orang itu’ sekarang, tanpa harus aku membantumu?
Kau pasti sudah menemukan penggantiku, buktinya sekarang tak satupun pesan masuk darimu, padahal dulu kau selalu menghubungi diriku, kau selalu bercerita tentang harimu, tentang kisahmu dengan ‘orang itu’. Sekarang pasti sudah berbeda ya?
Aku harap, di manapun kau berada kau bisa bahagia, dengan siapapun itu.
Jujur, aku di sini merindukanmu, aku harap suatu saat kalau memang masih ada kesempatan, aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin memelukmu dan mengatakan, “aku merindukanmu” Begitulah.
Aku terlalu berkhayal bukan? Haha.. Inilah diriku sekarang, tanpamu.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
3 notes · View notes
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
“Melupakan adalah hal yang sulit.”
Aku berusaha untuk melupakanmu, kenapa sekarang sulit? Padahal aku merasa mudah sebelumnya untuk melupakanmu, aku merasa yakin bahwa aku bisa melupakan dirimu. Akan tetapi, sekarang aku merasa kesulitan. Apa kau mengutukku?
Aku benci menerima kenyataan bahwa aku masih ingin kembali padamu. Aku benci saat aku mengingat semua hal tentang dirimu. Aku benci saat aku masih ingin melihatmu. Aku benci semua itu.
Kenapa sulit? Apa mungkin aku mulai goyah?
Apa kau senang sekarang? Karena aku merindukanmu? Apa kau senang karena aku menderita karena masih mengingatmu? Apa kau senang karena aku tidak bisa melupakanmu?
Aku ingin tahu, apa kau juga merindukanku? Sama seperti yang kurasakan saat ini. Walaupun mustahil, karena aku tahu, kau tak pernah sedikitpun menoleh padaku. Kau hanya menatap 'ia' sebagai wanita yang sangat kau kagumi.
Mustahil, untuk kita bisa kembali bukan?
Aku tahu, karena aku sangat tahu itu aku takkan bertanya lagi. Aku hanya bodoh karena masih memikirkanmu, yang mungkin saja tidak pernah memikirkanku.
Lagi-lagi kau menang. Ya, aku yang lemah ini mana bisa menang darimu?
Tertanda, Quinn of Nightmare.
1 note · View note
bittersweetmemo · 2 years ago
Text
“Kecewa.”
Bisa-bisanya kau membuatku berharap, kau manusia yang juga sama sepertiku.
Andai aku tahu maksud dan tujuanmu itu, mungkin aku bisa menjauh di saat kita bertemu. Tapi, Tuhan malah membiarkanku untuk mengenalmu. Seolah, Tuhan ingin aku mengenal sebuah luka untuk kupelajari, untuk kukenang dan untuk kurasakan. Anehnya, aku tetap menerimanya.
Padahal, aku sempat berharap tidak satupun luka ini kudapat darimu. Aku memang orang naif bukan?
Andai, rasa itu tak pernah ada setitik pun, mungkin aku tak akan sekecewa ini.
Tertanda, Quinn of Nightmare.
1 note · View note