berotakhati
Ai
21 posts
berotak hati tapi tak mati
Don't wanna be here? Send us removal request.
berotakhati · 5 years ago
Text
Berjuang sendirian itu berat kawan. Menahan diri hingga larut malam. Menjaga diri agar tetap terjaga demi sebuah kertas bertinta yang tak ada guna. Berjuang sendiri namun orang lain yang menikmati. Aku tidak tau ini benar atau tidak tapi, Aku tidak bisa berhenti. Karena ini juga untuk diriku sendiri. Demi sebuah angka yang tidak ada nilainya di akhirat nanti
Dasar aku
4 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Teruntuk 18 tahunku
Terimakasih atas pembelajarannya. Terimakasih atas pendewasaannya. Kini aku memasuki masa dewasa.18 tahunku yang penuh tekanan dari diri sendiri, penuh pertanyaan kemana kaki ini akan melangkah, penuh kerisauan akan masa depan. Terimakasih.
Usia 18 tahun adalah waktu yang sulit untukku. Waktu dimana aku melalui banyak kegagalan. Waktu dimana aku harus menentukan langkah untuk masa depan. Di 18 tahun ku, aku merasa gagal dalam pendidikan. Aku tidak diterima di universitas yang aku dambakan, tak masuk jurusan yang aku impikan. Aku manusia sampah kala itu.
Lalu dengan penuh keputusasaan aku melanjutkan pendidikan di tempat yang tak pernah aku bayangkan, memilih jurusan yang sangat bertentangan dengan kepribadian.
Di usia 18 tahun aku pertama kali jauh dari orang tua, semua terasa berbeda. Berada di tempat asing yang tak pernah kuduga sebelumnya. Kehidupanku tak lagi sama. Disana aku hidup dalam tekanan. Aku mencoba riang gembira. Kucoba menikmati semuanya. Orang lain pikir aku baik baik saja.
Aku sembunyikan semua kepedihan, hari-hari ku terasa begitu berat. Semakin aku mengeluh, aku semakin tak kuat.
Pergolakan batin terus terjadi, aku selalu merasa tak diperlakukan adil oleh Tuhan. Otakku selalu bertanya, kenapa aku disini?, mengapa harus tempat ini?. Seringkali berfikir untuk menyerah. Bahkan disetiap kepulanganku, aku berharap orangtuaku tak mengizinkanku pergi. Aku ingin berhenti. Lalu  dititik terendahku, ketika aku benar benar tak mau pergi dan sudah menyerah. Ditengah tangisan hebatku, ayahku datang menguatkan. Ia duduk disamping ku, meredakan tangisanku dan berkata " jangan berhenti, lanjutkan saja perjuanganmu, jangan menyerah, kamu harus kuat dan tabah". Karena aku tak mau mengecewakan, akhirnya aku pergi.
Beberapa bulan berlalu, aku mencoba bangkit dari keterpurukan. Kubuka mataku lebar lebar. Mencoba menikmati dan bersyukur dengan segala yang ada. Belajar melihat kebawah dan mengoreksi diri.
Kini waktu itu sudah terlewati. Sekarang aku 19 tahun. Semoga aku bisa lebih kuat dan bermanfaat.  Terimakasih kepada tubuh ini karena tak berhenti. Terimakasih kepada semuanya yang selalu menyemangati. ❤
0 notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Cara Hidup Hemat
Kalau bingung gimana caranya hidup hemat dan gak mubazir, cukup mikirin hisab aja. Semua yang kamu punya bakal dihisab sama Allah. Bakal ditanya dapet dari mana; dipake buat apa; kok bisa gak kepake; dan kenapa dibuang. Jadi kalau mau beli sesuatu atau mau ngebuang barang yang udah gak kepake, tanya dulu: ini pertanggung jawabannya gimana ya pas dihisab nanti?
Pernah kepikir gak, rezeki dari Allah itu prinsipnya hampir sama kayak hukum kekekalan energi? Bahwa rezeki datang dari Allah itu berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain, dan dari satu orang ke orang yang lain. Terus begitu dan tak terputus.
Kamu dapat gaji sekian juta, sebagiannya kamu kasih buat orang tua. Oleh orang tuamu digunakan untuk beli beras. Pedagang beras dapet uang dari orang tuamu, uangnya dipake buat beli bensin. Sama perusahaan yang jual bensin, uang dari pedagang beras dipake buat kebutuhan perusahaan kayak bayar gaji karyawan. Sama karyawan pom bensin gajinya dipake buat bayar sekolah anaknya. Sekolahnya bisa terus beroperasi dan anaknya bisa sekolah, kuliah, sampai dapet kerja. Gak berhenti tuh perputaran rezeki.
Nah, perilaku mubazir seperti gak ngabisin makanan atau membuang barang yang sebenernya masih bisa dipake, itu sama kayak 'memusnahkan' rezeki.
Sekalipun nominalnya kecil, rezeki tetaplah sesuatu yang besar. Seperti kamu membeli nasi goreng pinggir jalan. Nutrisinya bisa ngasih kamu energi untuk setengah hari. Seperti kamu membeli kaos seharga 50ribu rupiah. Kaos itu bahkan bisa kamu pakai lebih dari setahun. Seperti kamu membeli body lotion yang harganya 30ribu rupiah. Itu bisa kamu pakai dua bulan lebih.
Apa jadinya kalau rezeki berupa barang yang masih bisa dimanfaatkan itu kamu buang dengan alasan gak enak atau gak cocok? Kamu sudah memutus rantai dan nilai kebermanfaatan rezeki dari Allah. Padahal rezeki itu adalah wujud dari kasih sayangnya Allah.
Itu. Itu yang kelak akan dihisab. Jangan kira Allah pelit karena mengaudit semua pengeluaran kamu di dunia. Mau semubazir apapun kamu, itu gak bikin Allah kehilangan dan kekurangan apa-apa. Yang Allah gak suka adalah akhlakmu yang menyepelekan rezeki dari Dia Yang Maha Agung itu.
Gak lucu aja, di satu waktu kamu memuji-muji Allah Ar-Razzaq, Al-'Aziz, Al-Wahab, Ar-Rahman, Ar-Rahim, tapi di lain waktu kamu menyia-nyiakan kasih sayang yang Dia beri.
Kurang ajar sekali.
Mampang Prapatan | Taufik Aulia
880 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
BELAJAR DARI FILM BUNDA CINTA DUA KODI, TERNYATA KUNCI LANGGENGNYA RUMAH TANGGA ITU BUKAN KOMUNIKASI
Mark Manson, penulis dan blogger internasional menulis sebuah postingan yang sempat viral di akhir tahun kemarin, dan sampai ia diwawancarai Business Insider. Berawal dari Mark yang ingin melangsungkan pernikahan, sebagai persiapan mental ia mencoba meminta nasehat pernikahan kepada ribuan followernya. Ie menanyakan Bagaimana menjalin hubungan pernikahan yang langgeng dan penuh kebahagiaan.
Ada 1500 orang yang merespon pertanyaan Mark. Dan ini adalah contoh betapa kerennya dunia online jika dimanfaatkan secara positif. Ia bisa mengumpulkan kebijaksanaan dari ribuan orang dan mengolahnya menjadi sebuah nasehat yang sangat bermanfaat. Istilah di kampung tetangga Saya namanya “Human Wisdom Crowdsourcing” atau bagaimana menghimpun kebijaksanaan dari khalayak.
Yang menarik dari data yang dikumpulkan oleh Mark adalah dari 1500 orang yang merespond emailnya dan memberikan nasehat, ternyata tidak 100% sukses dalam membina rumah tangganya. Sepertiga dari respon email itu adalah dari mereka yang rumah tangganya kandas dan berakhir dengan perceraian.
Lhah terus kenapa yang gagal ikut-ikutan kasih nasehat? Bukannya nanti malah bikin rumah tangga si Mark tambah runyam.
Bukan nasehat tirulah apa yang kami lakukan, tapi jangan sampe seperti kami, rumah tangga kami berakhir dengan perceraian. Ia ingin sharing Lesson Learned atau pelajaran berharga yang mereka dapat selama membina rumah tangga. Jangan sampai kamu melakukan kesalahan seperti kami Mark. Istilahnya mereka sharing tentang DON’T nya.
Baik ya orang-orang ini. Katakanlah meskipun mereka ini termasuk orang-orang gagal tapi mereka masih mau sharing sesuatu yang baik, biar yang seterusnya gak ikutan gagal kaya mereka.
Kadang kalo dikalangan kita sendiri kan agak aneh. Jika kita gagal kita diem aja, pas ngeliat ada orang yang terindikasi mau salah ky kita, kita juga diem. Sampai akhirnya orang lain nyebur juga ke lubang yg sama ky kita mereka bilang dengan menyeringai ky di sinetron-sinetron.. He he he..akhirnya ada temennya, lu pikir gampang bina rumah tangga. Asli juaahattt banget orang-orang ky gini. Jauh lebih jahat dari Rangga yang ninggalin Cinta dalam ratusan purnama.
Sedikit nyimpang dari sini. Ini juga berlaku loh buat para entreprenuers. Ketika kita gagal bukan berarti kita tidak punya sesuatu yang berharga untuk dibagi. Kita bisa membantu cegah orang lain untuk terjebak dan terjatuh di lubang kegagalan yang sama. Hanya dengan sharing cerita, itu juga menjadi jariyah juga buat kita. Jadi ingat buku 7 Kesalahan Fatal Pengusahan Pemulanya Kang Dewa Eka Prayoga.
Kembali ke data orang yang gagal tadi.
Mark menggaris bawahi bahwa mereka yang bercerai ini menganggap bahwa mereka bermasalah dalam KOMUNIKASI. Dan mereka ingin memperbaikinya. Dia berpesan kepada Mark, “komunikasi adalah KOENTJI”. Jika kamu gagal menjalin komunikasi maka dipastikan rumah tanggamu tidak akan langgeng.
Terus bagaimana dengan 1000 pasangan sisanya yang masih mampu mempertahankan biduk rumah tangganya sampai puluhan tahun dan tetap bahagia.
Yang sangat menarik adalah dari kelompok yang BERHASIL dan awet sampe saat ini, menuliskan bahwa resep kelanggengan rumah tangga mereka BUKANLAH KOMUNIKASI. Kami juga sering bermasalah dengan komunikasi katanya. Kami juga sering miskomunikasi, misunderstanding atau salah paham, melakukan banyak asumsi yang salah tentang pasangan, dan bahkan sering berselisih. Diem-dieman lama alias puasa bicara juga pernah.
Tapi kami tetap awet.
Si Mark kaget dan mencelos hatinya..yaelah lebai. Ini kenapa bertolak belakang sama pelajaran yang dikasih sama mereka yang cerai tadi. Kenapa? oh kenapa?..sambil teriak garuk-garuk tembok..(sinetron banget)
Mark memperdalam pertanyaannya, jika bukan komunikasi, terus apa yang membuat kalian tetap bertahan dan mencintai pasangan Anda sampai sekarang.
RESPECT adalah KOENTJI. Saling menghormati adalah kuncinya kata mereka.
RESPECT is beyond communication. Respek itu ada diatas komunikasi.
Kami juga sering berselisih, berbeda pendapat, salah paham, berbeda keinginan. Namun kami saling menghormati satu sama lain. Karena respek kepada pasangan, kami jadi lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Menjaga jangan sampe saling menyakiti. Sesekali kita juga kelepasan dan berantem, tapi kami respek kepada komitmen kami, dan akhirnya kami memilih saling meminta maaf. Gak sampe lempar-lemparan rudal apalagi saling lempar kopi bersianida.
Karena RESPEK kami sepakat untuk mendelete kata CERAI dari kamus kami, biar tidak sampai terlontarkan.
Nah ada pelajaran lagi nih.. jangan langsung menelan mentah-mentah nasehat dari orang yang gagal. Karena bisa jadi mereka sendiri belum bisa menjelaskan kenapa mereka gagal. Mereka ternyata masih sampai level KOMUNIKASI, padahal ada satu tangga lagi diatasnya komunikasi. Yakni RESPECT.
Gara-gara baca tulisan yang diulas Mark Manson di Business Insider ini, Sy jadi langsung keinget sama film nya Kang Rendy Saputra yang kita tonton berdua minggu kemarin, BUNDA Kisah Cinta 2 Kodi.
Film debutnya Inspira Pictures yang memang konsen dan serius untuk menebar manfaat.
Film yang kurang ajar banget karena banyak scene yang menguras air mata dan bikin mata sembab.
Terakhir kali Sy nangis di bioskop itu pas nonton film Cek Toko Sebelah (CTS)-nya si Ernest Prakasa. Mata berkaca-kaca dan air mata sempat tumpah dan deleweran kemana-mana. Film ini juga sama-sama bercerita tentang berharganya sebuah keluarga.
Tapi film Bunda ini lebih parah ketimbang ketimbang si CTS. Kalo di CTS, scene-scene mellow yang menguras air mata masih bisa dideteksi dan diantisipasi. Jadi pas ada tanda-tanda adegan sedih mau datang kita, bisa ngalihkan buka Facebook, baca WA atau ngelap-ngelap kursi untuk meminimalkan efek mellow nya.
Film Bunda ini agak ‘gak sopan’ menurut saya. Scene-scene mellow nya gak bisa terdeteksi dan berceceran dibanyak adegan. Ibarat film horor, ini hantu sama sekali gak bisa ditebak kapan munculnya. Baru siap-siap mau merem, hantunya udah muncul duluan. Belum ilang kaget dari scene sebelumya eh udah nongol lagi setannya. Meskipun sudah dibacain ayat kursi itu hantu juga susah ditertibkan. ya iya laah Mas itu kan film, bukan jin beneran.
Film Bunda ini mirip-mirip. Seringkali gak kedeteksi kalo itu scene sedih atau bukan. Kayanya datar-datar aja dialognya, eh tau-tau pipi sudah basah aja. Bahkan ada yang sampe kejilat masuk bareng caramelnya pop corn. Jadi manis-manis asin gimana gitu. he he
Apesnya pas nobar kemarin gak sempat beli tissue. Habis itu nobar di Malang jam 9.30 sudah diminta datang ke bioskop. Jam 9 masih mandiin bayi, belum sarapan dan perjalanan ke bioskop. Untungnya masih kekejar dan ketinggalan sedetikpun. Dapet deh semua scene meweknya mulai depan sampe akhir.
Untungnya dapat bangku paling atas, jadi gak ketauan kalo mata merah dan sembab karena keluarnya kita belakangan.
Di film ini, kita paham benar bagaimana RESPEK itu lebih dikedepankan ketimbang sekedar komunikasi.
Momen ketika Ayah Farid dengan teganya melontarkan kata 'Gugurkan..’ ini adalah contoh ketika RESPEK itu belum hadir.
Begitu juga Bunda Tika yang langsung merespon dengan mengusir Ayah Farid.
Pas Bunda Tika memarahi Ayah Farid didepan umum itu juga contoh belum lahirnya RESPEK.
Begitu juga ketika Bunda Tika berani menjudge Ayah Farid seolah-olah ia tidak berdaya dan tidak berkontribusi juga contoh belum adanya RESPEK.
Ketika Bunda memaksakan cara belajarnya kepada kakak Alda dan memarahi Kak Alda didepan teman-teman dan wali murid yang lain juga adalah momen ketika RESPEK itu hilang.
Respek adalah menghormati
Respek adalah mengesampingkan ego
Respek adalah mau mendengarkan dan menahan ketika berbicara
Respek adalah menenangkan dan mendinginkan
Respek adalah menghormati hubungan
Respek adalah saling menutup aib pasangan
Respek adalah saling membantu dan menguatkan
Respek adalah wujud cinta dan sayang kita
RESPEK itu muncul ketika mereka memutuskan mengesampingkan ego dan mau mendengarkan. Mau belajar dari pengalaman, dan percaya kalo masing-masing memiliki keinginan kuat untuk bersatu.
Ketika RESPEK hadir, itulah momen ketika serpihan-serpihan rumah tangga itu terajut kembali.
Perlahan tapi pasti kebahagiaan di keluarga kecil itu hadir kembali.
Film Bunda, Kisah Cinta Dua Kodi dengan tanpa menggurui mengajarkan ke kita, bahwa RESPECT adalah KOENTJI untuk mempertahankan rumah tangga kita.
Esensi dalam film Bunda ini bukan hanya resep untuk langgengnya rumah tangga.
RESPEK dibutuhkan juga dalam berbisnis.
Leader respek terhadap bawahannya dan begitu juga sebaliknya.
Masing-masing perlu belajar untuk menjaga RESPECT agar tidak saling mencederai dan bisa saling menguatkan. Ketika terjadi cedera pun masing-masing bisa saling berusaha menyembuhkan. Bukan malah membubuhkan garam yang semakin menambah perih dan parahnya luka.
Semoga makin banyak lagi film-film berkualitas yang menginspirasi seperti Bunda Kisah Cinta Dua Kodi.
Jujur saja, untuk sebuah film debut, pencapaian Kang Rendy Saputra dengan Inspira Pictures sudah sangat luar biasa. Dengan pelajaran dari film pertama ini, ditambah persiapan yang jauh lebih matang di film-film berikutnya, Insya Allah akan lahir film-film yang bukan hanya berkualitas dan mendidik, namun juga mampu memecahkan rekor film box office nya Indonesia dan mencapai milestone 10 juta penonton.
Film yang bisa menjadi aset dan kebanggaan bangsa. Bukan hanya mendidik dan mencerdaskan, tapi juga menguntungkan dari sisi binis.
Semoga juga film ini bisa jadi film lebaran seperti film warkop DKI atau Home Alone nya Macaulay Culkin yang tetep diputar disaat natal sampe sekarang.
Thanks Kang Rendy dan Inspira yang sudah menginspirasi Indonesia.
Salam Sukses Mulia,
Saiful Islam
569 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Menapaki jalan usang.
Kutatap jalan didepan, kosong. Hanya ada aku seorang.
Ku hadapkan wajahku ke langit, kutatap lekat-lekat Sang Maha Raja.
Lalu bercerita bahwa aku tak baik-baik saja.
Aku terluka.
Ku minta pertolongan, ku meminta pengampunan, ku meminta disembuhkan.
Aku tatap langit dengan penuh pengharapan.
Berharap Sang Maha Raja akan mengabulkan.
Menangis terisak.
Ku usap air mata dengan kerudungku, ku tutup mulutku agar tak bersuara.
Berhenti sejenak.
Ku tata raut wajah agar tak terlihat sedang terluka.
Sampai tiba di perkampungan, jalan tak lagi sepi, jalan tak lagi usang.
Kulihat lagi kedepan.
aku tetap sendiri berjalan di bawah langit yang mulai gelap.
Sinar wajahku meredup.
Kucoba tersenyum walau lelah.
Lalu sampailah aku di rumah.
Hilang semua sedih.
Pecah semua amarah.
Hilang semua rasa, namun luka tetap terbuka, tanpa ku tahu kenapa.
-sepulang sekolah, melewati jalan setapak yang tak ada rumah- 17.30
0 notes
berotakhati · 5 years ago
Text
“Barangsiapa menasehati saudaranya dengan sembunyi-sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengindahkannya. Barangsiapa menasehati dengan terang-terangan, berarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya.“
(Shahih Muslim Bisyar An-Nawawi (2/24)).
Terkadang suka gatel pengen komen insta story orang yang menurut saya harusnya tidak begitu. Tapi kemudian mikir, dianya lagi cocok ga ya hatinya dengan nasihat yang mau saya kasih? Akhirnya nyapa dulu :) tanya kabar. Ngajak ketemuan. Eh ternyata anaknya gak gitu gitu banget. Terkadang di grup whatsapp suka pengen komentar kalau ada pendapat temen yang ga sesuai. Tapi kemudian mikir, malu ga ya dia kalo dilurusin di depan banyak orang? Akhirnya japrian, tek tok deh dijaprian. Panas si kadang awalnya, tapi kemudian jadi saling curhat.
Kata guru saya dulu, kalau dinasihatin orang perhatikan isi jangan perhatikan cara. Kalau menasihati orang perhatikan isi dan harus perhatikan cara. Sampai saat ini masih belajar. Karena kadang dilempari nasihat dengan sakit, hati sering nerima ga senengnya dulu alih alih isinya. Semoga bisa terus berbenah ya. Pokoknya mah semangat buat terus jadi baik :)
P.S : setangguh apapun seseorang dipermalukan di depan umum mah pokoknya tidak menyenangkan. Nah jadi kalau mau mengukur keikhlasan kita dalam menasihati coba deh nasihati temennya secara diam diam. :)
Alizeti, (sudah di) Jakarta
250 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Mendidik Fitrah Keimanan
Oleh Ustadz Harry Santosa
Fitrah adalah Islamic Concept of Human Nature (konsep Islam ttg Asal Mula Kejadian Manusia).
*Sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan (innate goodness) yang sangat cukup untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud penciptaan untuk Beribadah (Hamba Allah) dan untuk menjadi Khalifah Allah di muka bumi.*
Diantara aspek fitrah adalah kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan, yang disebut fitrah keimanan.
Fitrah keimanan bahkan telah diinstal sejak di alam rahiem (QS 7:172) dalam bentuk persaksian Allah sebagai Robb (kholiqon-pencipta, roziqon-pemberi rezqi, malikan-pemilik/pemelihara dstnya).
Instalasi persaksian ini kemudian muncul dalam kenyataan bahwa tiap bayi lahir menangis. Para ulama mengatakan bahwa bayi menangis karena “seeking Allah” atau mencari Allah, dalam hal ini adalah Robb.
Itulah mengapa menyusui diwajibkan karena sebagai bentuk penguatan dan perawatan syahadah Rubbubiyatullah.
Dalam pemberian ASI, sang bayi merasakan adanya Zat yang memberi rizqi, melindungi, merawat, menyayangi dstnya.
Perihal syahadah Rubbubiyatullah ini juga nampak pada perihidup bangsa bangsa, bahwa tiada satu sukupun di muka bumi yang tidak ada tempat untuk sujud kepada Tuhan.
Atheisme sendiri baru dikenal manusia pada Abad 18an sebagai bentuk penolakan terhadap penindasan Raja Diktator dan Gereja. AlQuran bahkan menyebut bahwa Kafir Quraisy sekalipun mengakui Tauhid Rubbubiyatullah. “Jika ditanyakan kpd mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, maka mereka menjawab Allah”.
Karenanya dalam hadits ttg Fitrah, dikatakan bahwa _*“setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”*_ , namun dalam hadits ini tidak dikatakan merubahnya menjadi Muslim.
Mengapa?
Karena setiap bayi sudah lahir dalam keadaan Islam.
🌿 *Lalu bagaimana Mendidik Fitrah Keimanan?*
Mendidik fitrah keimanan, tentu bertahap sesuai tahapan usia.
🌸 *Usia 0-2 tahun.*
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.
*🌸Usia 3-6 tahun.*
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.
*Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq*. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.
*Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya,* dstnya, agar tidak malah membenci adab.
Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.
Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.
Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam. Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya. Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.
*Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti.* Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
*Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu.*
Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.
Dahulukan amar ma'ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja “nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman” daripada panik dan menyebut keburukan.
Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun. Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, _“nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho…”_ maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita.
“`Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam.”`
Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.
*🌸Usia 7-10 tahun.*
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah.
Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.
Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bahwa Allah-lah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati.
Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.
Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta. Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.
*🌸Usia 11-14 tahun.*
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan. Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.
Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll. Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.
Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstnya.
*🌸> 15 tahun.*
Peran Peradaban atas Tumbuhnya Fitrah Keimanan
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.
*Salam Pendidikan Peradaban*
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
276 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Perempuan tersembunyi.
Hai, salam kenal. Aku adalah perempuan tersembunyi yang menyimpan banyak misteri. Tak banyak yang mengetahui, bahkan tidak banyak pula yang berminat untuk mengetahui. Aku jarang berbagi tentang pencapaian atau kegiatan yang ku lakukan, karena aku khawatir niatku belok dari kebaikan. Semoga tulisan ini juga bukan termasuk bagian dari kesombongan. Astagfirullah. Nyatanya memang tidak semua hal perlu ku bagikan.
___
Sesekali aku kagum dengan aktivis yang sangat produktif, sedang aku masih sering berkutat dengan urusan perasaan sendiri. Aku tak punya banyak jejaring atau kenalan, tapi aku tahu banyak orang-orang mengagumkan nan inspiratif yang tidak mengenal bahkan mengetahui sedikit tentangku.
Tapi tak apa, dipersembunyian ini aku merasa lebih tenang. Meski, sesekali khawatir juga tentang siapa kah sebenarnya yang akan ‘menemukanku’ dimasa depan.
Mungkin aku tak seperti perempuan anggun nan prestatif, aku hanya perempuan yang masih terus dan terus belajar bersyukur dan memaafkan.
Meski aku hanya perempuan biasa, aku tetap tak ingin berputus asa untuk berdo'a dipertemukan pada sosok yang luar biasa, yang sabarnya lebih luas dari samudra, setidaknya dalam menghadapi segala kurangku.
Walaupun aku lebih sering menyendiri, aku senang membangun hubungan yang dalam dan berkualitas dengan orang-orang yang satu frekuensi, tapi bukan tidak mungkin berteman biasa pada yang lainnya.
Aku senang melakukan dialog yang dalam, dan menganalisis sesuatu yang kadang-kadang kurang penting namun menarik. Aku tidak senang terlalu bergantung atau pun dibergantungkan oleh oranglain.
Usah risau bila menemukan ku yang tiba-tiba saja menghilang, aku hanya butuh udara untuk berkontemplasi kemudian kembali.
Sekali lagi salam kenal. Dari perempuan yang kerjanya lebih banyak dibalik layar dan tidak banyak yang mengetahui. Semoga ikhlas selalu menyertai (:
76 notes · View notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Aku sudahi. Aku tak mau melukai. Cukup sampai disini. Aku tak mau masuk lebih dalam lagi. Karena nantinya kamulah yang akan tersakiti. Enam bulan adalah waktu yang cukup bukan?. Cukup untuk melukai hati seseorang. Dari awal aku sudah bilang bukan?. Hatiku belum mau aku serahkan pada seseorang.
____ Maaf aku terlampau egois. Maafkan aku. Aku tak mau menyakitimu. Hanya ini yang terlintas dalam benakku. Maaf aku memilih pergi. Semoga kau baik-baik saja. ____
0 notes
berotakhati · 5 years ago
Text
Heal Yourself #24: Ketika Semua (Seolah) Serba Terlambat
Tumblr media
Sejak awal kehidupan kita di dunia, kita terlahir dengan seluruh keunikan dan perbedaan yang kita miliki, yang tentu saja berbeda dengan keunikan dan perbedaan milik orang lain. Pun dengan ayah dan ibu kita, kita juga berbeda. Bagaimana tidak, kita terlahir dengan membawa 350.000 keunikan sifat ayah yang berkelindan dengan 350.000 keunikan sifat ibu, yang membuat kita menjadi pertemuan antara 700.000 sifat. Tidak bisa tidak, kita berbeda: pribadinya, sikapnya, sifatnya, warna kulitnya, bentuk matanya, proporsi tubuhnya, kecerdasannya, minat dan bakatnya, cara berpikirnya, dan seterusnya. Salah satu yang paling terlihat dari perbedaan ini, terutama di usia-usia emas di awal kehidupan, kita bertumbuh dalam waktu dan tahapan yang berbeda. Itulah individual differences.
Pernahkah kamu mendengar keluhan seorang ibu tentang mengapa anaknya belum tumbuh gigi sementara anak tetangganya sudah punya 2-4 gigi? Pernahkah kamu menangkap kekhawatiran seorang ibu yang anaknya sudah bisa bicara tapi belum bisa berjalan sementara anak tetangga sudah berjalan meski belum bicara? Pernahkah kamu melihat seorang ibu gusar karena anaknya masih selalu terjatuh saat duduk sementara anak tetangganya sudah bisa tegak dalam waktu yang cukup lama? Menurutmu, apakah ini terjadi karena yang satu terlambat dari yang lain? Apakah yang lebih cepat berarti hebat dan yang lebih lambat berarti salah? Tidak. Kembali lagi, setiap individu berbeda dalam tahapannya, setiap kita telah disediakan oleh-Nya waktu-waktu terbaiknya.
Sayangnya, saat kita mendewasa dan mulai berhadapan dengan tuntutan-tuntutan masyarakat, perbedaan tahapan dan perbedaan pertumbuhan yang kita miliki entah bagaimana menjadi lebih sering dihakimi, alih-alih diterima dan dilihat sebagai sesuatu yang apa adanya. Tanpa disadari, kita kemudian menyalahkan keputusan orang lain yang memilih sekolah daripada menikah dulu, memilih pergi kerja ke luar negeri daripada sekolah dulu, memilih menikah di usia muda daripada memiliki rumah dan kendaraan dulu, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, kita pun tak jarang menjadi “korban” pertanyaan (atau mungkin lebih tepat jika dikatakan penghakiman) orang lain tentang mengapa kita belum lulus sarjana, belum menikah, belum punya anak, belum membeli rumah, belum punya kendaraan, belum melanjutkan sekolah, belum punya karya, belum ini, belum itu, dan seterusnya. Semua jadi seperti serba terlambat jika dibandingkan dengan orang lain!
Kita seolah-olah melupa bahwa, di balik sesuatu yang “belum” itu, kita mungkin tengah bertumbuh di jalan-jalan sunyi, belajar sesuatu, menjadi sesuatu, mencapai sesuatu, atau bahkan membuat sesuatu tanpa orang lain ketahui. Kita seolah-olah tidak mau tahu bahwa, perbedaan individual yang kita punya sejak terlahir ke dunia itu, masih tetap akan selalu ada.
Jika kita mau sedikit saja merendahkan hati, kita akan melihat bahwa perbedaan yang terjadi saat kita mendewasa sebenarnya tidak ada bedanya dengan perbedaan yang pernah kita alami waktu kecil dulu. Tidak ada yang salah, tidak ada yang terlambat; kita hanya sedang berbeda dalam tahapan dan pertumbuhan. Bagaimana pun, kita tetap tidak boleh memberikan ruang untuk menyalahkan diri sendiri, apalagi menyalahkan-Nya atas segala ketetapan. Sebab, tidak selamanya yang seolah-olah “cepat” itu baik dan tidak selamanya juga yang seolah-olah “lambat” itu buruk.
Satu hal penting, kita perlu menerima bahwa kita dan orang lain menjalani tahapan kehidupan yang berbeda dan bertumbuh dengan cara yang berbeda pula. Tidak ada yang salah sebab ketetapan Allah tidak pernah salah dan tidak pernah ada kata terlambat dalam kamus-Nya.
Keep reading
199 notes · View notes
berotakhati · 6 years ago
Text
Tumblr media
Bolehkah kita bertukar peran?
Aku yang acuh pada dirimu
Dan kamu yang sibuk menabung rindu
Agar kamu juga merasakan betapa menyiksanya sebuah rindu
Apalagi rindu yang ditanggung sendiri, tanpa disertai dirimu
Mungkin bagimu aku berlebihan
Namun tidak, ini sungguh sesuai dengan kenyataan
Coba saja sendiri kamu rasakan, dan kita bertukar peran
Aku sudah lelah
Aku pergi, aku menyerah
0 notes
berotakhati · 6 years ago
Text
Tumblr media
Logika tak bekerja
Semua dikontrol amigdala
Tak ada suka ria
Yang ada hanya kidung nestapa
Bayanganmu makin hitam pekat
Tak memudar meski terguyur hujan asam sulfat
Kenanganmu sudah ku genggam erat
Hendak ku buang jauh dalam selat
Namun rupanya waktu enggan bersahabat
Membuat diri semakin tersayat
1 note · View note
berotakhati · 6 years ago
Text
Tumblr media
Tidak ada perjalanan yang seindah perjalanan pulang
Tak ada perjalanan yang lebih menyenangkan dari perjalan pulang
Karena sebentar lagi beban rindu akan hilang
Bertemu orang orang tersayang
Berkumpul ditemani secangkir kopi
Bercengkrama dan bercerita hingga bulan meninggi
Sampai  ingin rasanya waktu berhenti
Aku tak mau beranjak pergi
Meninggalkan kenyamanan ini
1 note · View note
berotakhati · 6 years ago
Text
Terista
Teruntuk laki-laki yang ingin ku peluk erat.
Aku rindu. Rindu pelukan hangatmu. Saat ini diperantauan begitu dingin. Disini tidak ada yang sehangat dirimu. Kepada lelaki yang amat sangat ku rindu. Aku harap kau sehat selalu. Supaya bisa selalu menemaniku, sampai akhir hayat hidupku.
Kepada lelaki yang amat sangat kurindu. Terimakasih sudah menyayangiku, menemaniku, mendidikku, mengasihiku, dan melindungiku. Maaf karena aku belum bisa membahagiakanmu. Maaf apabila saat ini aku hanya beban untukmu. Maaf bila saat ini aku hanya menyusahkanmu.
Kepada lelaki yang amat sangat ku rindu. Ku ucapkan terimakasihku. Karena engkau tak pernah melepaskanku. Karena engkau selalu ada untukku.
Dari gadis cilik yang rindu pelukanmu
-Ai
0 notes
berotakhati · 6 years ago
Photo
Tumblr media
karena langit yang biru pasti menciptakan senja yang merah merekah. biarkan aku menjadi senjamu dan kamu menjadi langit biruku. biarkan aku melengkapi langitmu dan kamu menerimaku saat merah dan kelabu.
-Ai
Andong, 30-04-18
0 notes
berotakhati · 6 years ago
Text
Tahukah kamu, seseorang yang terbiasa tergesa meninggalkan doa setelah salam untuk mengejar kepentingan dunianya. Ia tidak sadar, dunia tidak akan pernah bisa memenuhi semua kebutuhannya. Sedangkan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa itu, sebenarnya untuk kebaikannya.
@quotezie
1K notes · View notes
berotakhati · 6 years ago
Text
rindu ibu
Minggu, 06-01-19   20.48
Ibu aku rindu sepi.
Disini terlalu bising bu, aku tak kuat.
Kepalaku pusing, pusing sekali
Hingga membuat telingaku berdengung.
Ibu, tolong bawa aku pergi
Pergi jauh dari sini
Atau dekaplah aku seperti bayi.
Sungguh ibu
Ini sangat menyiksaku
Tolong tenangkan aku ibu
Tenangkan aku dengan kehangatanmu
0 notes