berkasusang - Tumblr blog

[berkasusang]

Aku bisa menghapus percakapan denganmu, aku bisa menghapus fotomu, tapi aku tidak bisa menghapus kenangan bersamamu

[berkasusang]

Saat nafasku berpadu dalam nafasmu. Maka kudapat bernafas kembali.

[berkasusang]

Kau hadiahi ku luka, ku hadiahi kau cinta.

[berkasusang]

[berkasusang]

gimana cara menjawab pikiran dan rasa tentang, "I miss someone special in my life" ?

Kalau kamu nanya sama saya, jawaban saya cuma satu; ketemu. Gak ada obat yang paling manjur untuk rindu selain dengan bertemu.

[berkasusang]

Inilah Kenapa, Keuntungan Memilih teman curhat sebagai pasangan hidup lebih konsisten. Lebih luwes ketika komunikasi, sudah mengenal sifat dan karakter dia, rasanya cerita-cerita yang di lewatin sama-sama enak di simpan sendiri, tanpa perlu di umbar-umbar ke media.

Menurut gue, gue bakal rugi banget, semua hal romantisme yang gue bangun bareng pasangan seharusnya jadi milik gue sendiri, gue suka pelit berbagi. Katakanlah gue posesif, overprotektiv, sebab kenangan-kenangannya aja gue kunci di brankas hati. 

[berkasusang]

Pernah jatuh diantara 2 hati? Ingin sekali berpegang pada satu hati, gmn cara menentukannya dgn cara paling realistis?

Aku pernah, di satu waktu tapi mencintai dua. Bagiku, penggambaran sikap kala itu merupakan bentuk ‘ketidakpuasan’ yang nyata sebagai manusia biasa. Tapi setelahnya aku tahu, bahwa mencoba mendua adalah bentuk ‘ketidakpercayaan diri’ yang dekstruktif. Alasanku dulu mendua sangat dangkal, seperti

“Ya, kalau ngga dapetin yang ini, minimal dapet yang itu”

“Kan kaya peribahasa, sekali mendayung dua tiga pulau terlampau”

“Ah, belum ada status ini. Masih pdkt. Masih bebas dong(?)”

dan berbagai excuses lainnya yang justru akarnya dari ketidakpercayaan diri. Akhirnya, justru aku tidak fokus pada satu orang dan malah tidak mendapatkan keduanya ; alih-alih malah menyakiti mereka dan diriku sendiripun terluka. 

Saat ini, itulah kesalahan yang berharga buatku untuk diingat kembali. Setidaknya, ketika kau harus menentukan yang mana yang realistis dari memilih dua hati yang ada di hatimu, maka tanyakan pada dirimu sendiri :

“Tidakkah kau lelah mendua dan sembunyi-sembunyi seperti ini?”

Barangkali tidak ada yang lebih baik untukmu selain memilih satu. Bagaimanapun, kita akan selalu tidak puas, bukan? Akan selalu ada yang lebih cantik/tampan dari waktu ke waktu, hilang dan berganti.

Soal memilih siapa diantaranya, itu urusanmu. Lalu tanya, sejauh mana kedewasaanmu. Bila harus memilih, maka pilihlah satu. Dengan begitu, kau justru menyelamatkan dua hati ; satu hati untuk kau cintai, satu hati untuk kau ikhlaskan pergi tanpa perlu menyakiti. 

Sisanya, cobaan terbesar itu adalah mempertahankan. Ya, mempertahankan sekuat dan selama mungkin.

[berkasusang]

.// Sibuk? //.

Kalian pasti punya banyak teman kan? Teman sekelas, teman organisasi, teman himpunan, teman mengajar, teman lama, temannya mama, temannya mantan (?)

Pernah juga tuh kita punya kawanan/geng yang dulunya akraaaaaab banget. Sampai dikira orang kita lahir dari rahim ibu yang sama. Makan sering bareng, ke kelas yang sering sama, nongkrong bareng, itu berlangsung sampai bertahun-tahun.

Tapi, ada juga masa kita sempat lepas kontak sampai nggak punya waktu ketemu, entah memang saling sibuk atau nggak ada bahan omongan. Kita nggak ada berantem, nggak ada hal-hal pemicu buat kelahi. Cuma gara-gara lama nggak pernah atau jarang banget ketemu, sibuk sama urusan dunianya masing-masing, pas kontakan lagi berasa ketemu orang asing.....

Rasanya nggak enak. Sampai rasanya pengen punya pikiran "inilah kerasnya hidup, people come and go...."

Tetap aja nggak bisa. Ada rasa mengganjal. Perasaan nggak enak, nggak nyaman sama dia, mirip badai datang. Tiba-tiba dia diam tanpa penjelasan, ada juga tiba-tiba mengomel tanya kemana aja kemarin. Dalam hati udah dipenuhin sugesti kalau kita bikin sakit hati orang, padahal kita nggak punya pemikiran itu sebelumnya.

Pengen juga mengutarakan unek-unek macam "emang ente nggak sibuk?" "kenapa menghakimi?" "nggak ada kegiatan lain kah?" "kan ente juga sibuk tu." "kan ente ada jalan kemarin." "kan ini, kan itu blalala...."

Seakan-akan, dia berpikir kalau orang sibuk = orang yang nggak mau sosialisasi sama orang lain, nggak mau lihat manusia asli, nggak bisa diajak ketemuan, nggak bisa diajak nongkrong.

Ya, aku orang sibuk, di matamu. Tapi bukan berarti aku nggak punya waktu buat santai-santai. Kenapa waktu itu nggak tanya dulu "lagi sibuk apa? Jalan yok, kalau ada waktu." Seenggaknya, itu terlihat lebih bagus, ketimbang menghakimi.

P.s. Mbak, untung saya masih masa nyusun skripsi loh, waktu bermain saya masih cukup banyak. Kalau saya sudah kerja nanti, entah kapan saya bisa ketemu mbak lagi.

ㅡ17 Februari 2020

[berkasusang]

Di sudut - kilasan || SRM.

Resah hatiku merinduimu

Terbayang-bayang anggun, senyum dan tawamu

Baru semalam rasanya bagai setahun

Pemergianmu tak tertanggung ...

Indah suasana jika bersama,

Siang dan malam seolah di alam syurga,

Cintamu itu cinta yang setulus jiwa,

Di mana kucari gantinya? ...

Telah kulupa detik hitam selamanya,

Yang menodai cinta kita,

Tidak berdaya menahan takdirnya,

Engkau abadi di dalam dada ...

Sepi dunia di dalam riuh rendahnya,

Pedih jiwaku tanggung derita,

Patah hatiku kesalan tiada terhingga,

Kau satu dalam berjuta ...

Kepada Tuhan, tempatku taruh harapan,

Engkau selamanya dalam bahagia ...

Cintamu itu biar kukenanginya,

Di sudut kamar hatiku ...

Sekadar coretan buat kenangan,

Cerita kita di sini kuabadikan,

Tinggi harapan semoga di-pertemukan,

Di alam impian syurga idaman ...

[berkasusang]

Saat dunia runtuh.

Bawalah aku kekasihku.

Aku kan menyembah bak anjing-anjing di kuil dustamu.

Tawarkan padaku kematian abadi.

Wahai Tuhan, biar kuberikan nyawaku padamu.

Tak ada kepolosan yang lebih indah daripada dosa terhormat kita.

Di kegilaan dan lumuran adegan duniawi menyedihkan itu.

[berkasusang]

Semua cinta yang telah kamu berikan pada orang yang salah - cinta itu akan kembali padamu.

[berkasusang]

Telanjang

Ribuan detik kau habiskan di depan kaca,

Kau begitu yakin, sesekali bangga.

Sia-sia goresan gincu merah itu,

Mengapa pula harus kau gores di situ.

Hanya untuk sebuah pengakuan dan sekedar mempertahankan keberadaan? ...

Aku lebih suka kau yang telanjang,

Kau yang jujur berterus terang.

Menghangatkan tanpa kepalsuan,

Intim yang selalu aku rindu-kan.

— Tangan Lentuh-mu.

[berkasusang]

Kepada orang - orang gila yang membuat "tak mungkin" menjadi "mungkin".

Untuk orang - orang canggung yang cuma mencoba bertahan hidup

kepada orang - orang manis yang membuatku sangat percaya pada rasa kemanusiaan.

[berkasusang]

Tempat entah berantah

Aku duduk di bangku,

Di tempat yang sangat indah,

Beberapa mungkin menyebutnya damai,

Jadi aku menyebutnya tempatku yang damai.

Saat aku duduk di sana,

Aku mendengarkan ...

Aku mendengarkan angin,

Bunyi menderu-deru ketika melewati telingaku.

Jadi saat aku duduk di sana,

Aku melihat ...

Aku melihat matahari dan bagaimana ia bersinar,

Di bilah rumput yang menari,

Di air bening yang berkilau.

Dan ketika aku duduk di sana,

Aku merasakan ....

Matahari di wajahku,

Aku merasakan angin meniup rambutku,

Aku merasakan rumput menggelitik kaki panjangku.

Aku kedinginan namun tak ingin bergerak sebab pemandangan ini membuatku lebih damai,

Untuk di dunia yang sepertinya selalu berperang.

Aku mulai berdiri,

Akhirnya harus pergi,

Aku berjanji bahwa aku pasti kembali.

Jadi saat aku pergi,

Aku berpikir ...

Dunia ini sangat kacau.

Bukankah itu lucu?

Sebab aku cukup yakin,

Semua orang berpikir begitu.

[berkasusang]

Ambil setengah dari hatiku, jadikan itu milikmu sendiri, jadi saat kita berpisah, kamu tak merasa sendiri.

[berkasusang]

Sesuatu yang sudah kita ikhlaskan, tak perlu di harapkan lagi. Biarkan dia menjadi hadiah untuk orang lain. Atau jika memang ia ditakdirkan untuk kita, biarkan tuhan yang mengatur kapan dia kembali.

[berkasusang]

Dua orang yang berbeda. Dua tempat yang berbeda. Satu langit dan satu hati. A friendship that's beyond distence

Filipina - Indo