Langitkan asa, redamkan ego, cepat! sebelum fajar datang, manusia bangun, suasana gaduh.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Guys, aku mau cerita. Kalau aku lagi punya crush baru, hahahaha
*bener-bener cuman mampir di tumblr kalau lagi jatuh cinta atau patah hati aja*
Semoga tidak berakhir mengecewakan seperti yang sudah-sudah. Mohon doanya guys! Wkwkw.
21/10/23
1 note
·
View note
Text
Membaca tulisan lama, ku hanya tertawa dan berkata "Ya Rabb, betapa alaynya diri ini kalau lagi jatuh cinta dan patah hati."
Tapi, sewaktu menuliskan tulisan-tulisan tersebut rasanya memang benar-benar menyakitkan saat patah hati dan seberbunga-bunga itu ketika jatuh cinta. Tapi lihat sekarang! membacanya jadi hal yang lucu dan menggelikan, HAHAHA!
0 notes
Text
Pharmaceutical science >>> menyiksaku tapi sungguh canduuuu
3 notes
·
View notes
Text
Sudah lama tidak berkunjung lagi ke tumblr. Hari ini kuputuskan menyapa Tumblr lagi dengan sejumlah kabar.
Kabar buruknya: Kini sedang patah hati untuk yang ketiga kalinya.
Kabar baiknya: Tetapi kali ini dengan orang yang berbeda.
Pesan untuk semua orang:
Tolong jangan mendekat, jika tidak ingin menetap.
Tolong, dimohon dengan sangat, sangat.
9/6/23
5 notes
·
View notes
Text
Teruntuk Hati
Untuk hati, bertahanlah. Jangan galau-galau dulu! Ini kita sedang ada dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Iya, hari-hari terbaik yang ada di dunia. Saranku, janganlah mau merugi untuk urusan ini. Tak ingatkah kau sudah rugi banyak perihal jatuh cinta? Jadi, jangan mau rugi dalam urusan akhirat:)
Untuk hati, kita tunda dulu, ya perihal galau menggalaunya. Kalau perlu, tolong lupakan saja semua tentangnya, selamanya.
Kumohon, hati.
3 notes
·
View notes
Text
Pengin satu yang seperti ini, Ya Rabb:(
Ketika Seorang Suami Dicintai..
Jadilah seorang suami yang ketika ia bertanya kepada istrinya, "Apa yang membuatmu mencintaiku?" dan sang Istri menjawab:
"Engkau tak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum dengan tatapan mata yang meneduhkan, mengingatkanku tentang kisah dari shahabat Jarir bin Abdullah bin Al-Bajari tentang akhlak Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang senantiasa tersenyum. Pandanganmu begitu engkau jaga, hingga tak pernah ku melihat atau kudengar dari orang lain, engkau meliarkan pandanganmu kepada wanita selain mahrammu.
Aku menyukai caramu ketika melihatku melakukan kesalahan, menegur dan mengingatkanku dengan tutur kata yang baik. Sebab cinta itu adalah ketika engkau sangat khawatir murka Allah tertuju kepada orang yang engkau cintai. Dan engkaupun memintaku melakukan hal yang sama, jika aku melihat kesalahan ada padamu. Sehingga kita bertumbuh bersama dalam suasana 'wata'aawannu 'alal birri wattaqwa'.
Aku menyukai caramu menjaga kebersihan diri, juga ketika kumendengar alasanmu berpakaian yang tak melebihi mata kaki, sebagai ikhtiar menunaikan sunnah katamu. Engkau yang senantiasa menjaga wudhu dan tak pernah kudapati bau yang tak sedap ada padamu, senantiasa wangi.. sehingga menyejukkan penciuman dan mataku.
Aku menyukai caramu ketika akan beranjak tidur, mengenggam tanganku dengan lembut dan menuntunku, hingga rasa malas untuk mengambil air wudhu itu hilang. Kemudian bertanya kepadaku, "Apa ada yang membuatmu marah hari ini? Jika iya, bersihkan kemarahan itu dari dadamu sebelum kita tidur. Jika masih ada.. mohon pertolongan Allah Ta'ala agar kita mampu memaafkan, bukankah kita pun suka jika Allah mengampuni kita?"
Aku menyukai caramu membangunkanku di sepertiga malam, dengan cara melantunkan ayat-ayatNya ditelingaku dengan begitu lembut, hingga selesai pada penggalan ayatNya dan berbisik, "Ayo shalat malam, istriku.." dan aku menyukai rutinitasmu membaca Al-Qur'an dan mentadabburi Al-Qur'an menunggu adzan subuh bersamaku setelah selesai shalat di sepertiga malam.
Aku menyukai caramu ketika berpesan saat pamit untuk pergi shalat subuh berjamaah, "Jangan dulu membersihkan rumah ataupun memasak sebelum aku pulang dari masjid.. kita lakukan bersama-sama, istriku cukup bantu untuk melakukan yang ringan-ringan saja."
Aku menyukai caramu ketika menunjukkan kecemburuanmu. Kecemburuan yang timbul dari keimanan, memintaku untuk tidak memposting fotoku di sosial media, menjagaku dari mata yang tak halal untuk melihatku, juga untuk menjaga orang yang engkau sayangi dari bahayanya penyakit 'ain tersebab pandangan mata.
Akupun menyukai caramu menunjukkan kecemburuanmu saat aku berjalan bersamamu, ketika engkau melihat ada lelaki yang memandangku.. engkaupun melindungiku dengan tubuh tegapmu, hingga lelaki itupun tidak lagi bisa memandangku, kemudian mengenggam tanganku seakan engkau sedang menunjukkan bahwa aku adalah "milikmu".
Aku menyukai caramu yang tak pernah lupa mencium keningku dan mendoakan agar Allah Ta'ala senantiasa menjagaku ketika engkau akan pamit untuk mencari nafkah.
Aku menyukai caramu ketika pulang kerumah, mengucapkan "bismillah" dan salam, kemudian berkata dan memelukku "Hi wifey, how was your day? I missed you..."
Aku menyukai caramu ketika memakan masakanku, dengan cara menghabiskannya dan tak pernah sedikitpun mencela masakanku, meski pernah keasinan. Yang engkau lakukan adalah tersenyum dan menunjukkan wajah yang lucu.. sampai akupun tertawa dan menyadari kesalahanku. Aku menyukai caramu yang selalu berterima kasih setelahnya, namun sungguh, bagiku itu tidaklah sesederhana yang terlihat.
Karena itu, aku mencintaimu karena engkau mencintai ku karena Allah, aku mencintaimu karena kebaikan agama dan akhlak yang ada pada dirimu. Jazakallaahu khairan, karena telah bersedia membersamai dan membimbingku untuk bersama-sama menggapai ridha-Nya."
456 notes
·
View notes
Text
THR
A: Ini sudah lebaran hari ketiga, THR belum juga ku terima!
B: Seratus ribu rupiah kemarin apa?
A: Maksudku, Tunjangan Hari Rindu. Apa bisa dibayar tuntas sekarang?
— Dialog Pra Fajr, (2022).
2 notes
·
View notes
Text
Selamat hari raya untukmu!
Mohon maaf pernah mencintaimu sedalam-dalamnya dengan segala kesederhanaan ini.
Mohon maaf juga telah memutuskan untuk berhenti dan mengalah.
Semoga kamu bahagia dengannya— gadis pilihanmu, lahir dan batin.
3 notes
·
View notes
Text
*Lagi baca chat lama dengan seseorang*
Me: Kenapa kok aku alay banget, sih kalau sedang jatuh cinta? Pls, itu bukan aku. Wkwkwk.
1 note
·
View note
Text
Ada salah satu ucapan yang saya sukai dari Syaikh Al-Ushaimi -semoga Allah menjaganya-, beliau berkata:
"Sebagian orang mengira bahwa ilmu agama itu hanya serpihan informasi atau sekedar wawasan saja. Mereka tidak mengetahui bahwa ilmu agama adalah makanan untuk hati, sarana penyucian diri, sarana pembersih jiwa, dan bagian dari ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Jika makna-makna ini terpantri dalam hati seseorang, maka dia akan mengerti mengapa harus duduk di majelis ilmu."
2 notes
·
View notes
Text
Hari ini, kau memposting sebuah tweet yang bertuliskan:
"Ich vermisse dich"
12:39 PM · Apr 5, 2022 · Twitter for iPhone
Meski, tak ku tahu untuk siapa tweet itu kau tujukan. Aku ingin selalu percaya diri, kalau tweet itu ditujukan untukku. Tidak mau tahu pokoknya. Hehe.
Jadi, ini dia balasanku:
Ich vermiss dich auch, Singgih. -Hani.
14:10 PM · Apr 5, 2022 · Tumblr for Android
Maaf saya tidak punya keberanian untuk membalasnya secara langsung di akun twittermu. Jadi, kuserahkan saja pada Allah yang Maha memperantarai pesan rindu di antara kita. Insyaallah, sampai, kan pesan rinduku ini?
Perihal pesan rindumu, Alhamdulillah sudah ku terima!
3 notes
·
View notes
Text
Dunia ini bisa didapatkan dengan sandiwara. Adapun akhirat hanya bisa didapatkan dengan keikhlasan dan kejujuran kepada Allah Ta'ala.
4 notes
·
View notes
Text
I had said that when you arrive I will tell you all my heart‘s sorrows, but how can I say that now, for all sadness leaves my heart when you arrive?
—Saadi
2 notes
·
View notes
Text
Disini sibuk menahan diri untuk tidak selfie, disana sibuk like foto-foto selfie gadis lain.
Hiks. Sederhana bagimu, kecewa teramat bagiku.
2 notes
·
View notes
Text
Mengantuk
Sedang mengantuk. Ingin tidur saja. Tapi masih banyak deadline yang belum selesai, ditambah rindu yang belum usai.
Andai kamu memilih lebih lama tinggal disisi, kantukku ini pasti sudah rebak, berganti jadi afeksi erat yang semalaman terjaga tuntas.
Sayangnya, kamu memilih pergi. Kita jadi dua orang asing dalam senyap. Masih saling mengharapkan, tapi sok bersikukuh keras paling membela harga diri masing-masing.
— Dialog Pra Fajr, (2022).
2 notes
·
View notes