Hamba Allah yang suka berkisah
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Foto bersama pada saat Musyawarah Daerah PD Soloraya 22-23 Februari 2025
SURAT TERBUKA UNTUK KAMMI DAERAH SOLORAYA
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamualaikum Wr.Wb
Tulisan ini saya persembahkan kepada kakak-kakakku senior, yang berada di tataran pengurus daerah Soloraya. Sebelumnya mohon maaf banyak nama-namanya belum saya kenal sepenuhnya dengan detail satu per satu. Mereka berasal dari beragam perbedaan seperti latar belakang, kampus, pemikiran, inovasi, pengalaman, keahlian, dan seterusnya. Tapi mereka mampu menyatukan visi misi dalam satu wadah organisasi sampai saat ini. Seperti pepatah Jawa siji wadah ojo nganthi pecah. Saya ucapkan barakallah telah melaksanakan amanah selama satu periode ini. Tujuan ditulisnya surat ini dengan niat untuk menumbuhkan motivasi bukan bermaksud menggurui.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS An-Nisa ayat 58)
Ayat itu saya dapatkan dari template jarkoman ketua umum terpilih komisariat Al-Aqsha 2025/2026. Intisari dari ayat tersebut menurut ustaz Dr. Musthafa Umar, Lc.,MA yaitu menjaga amanah, berlaku adil, dan taat kepada Allah. Ayat ini menerangkan soal hak seorang muslim yaitu hubungannya dengan habbluminallah dan habblum minannas yang semestinya dijalankan dengan seimbang. Habblum minannas ini berkaitan dengan dua poin yaitu sikap amanah dan adil. Sikap amanah itu wajib dijalankan oleh setiap orang sekalipun bukan pemimpin. Poin adil ini nantinya menjadi output dari sikap amanah.
Amanah berasal dari 3 huruf alif, mim, dan nun. Dari ketiganya lahir kata aman, iman, dan amanah. Jika seseorang bisa amanah maka sudah pasti beriman sehingga melahirkan rasa aman. Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan dalam Al-Qur’an disebut kata halua artinya lemah tapi kita bisa selamat ketika bisa memaksimalkan dalam menunaikan amanah. Semisal ada orang yang belum diberi amanah maka dia belum bisa diuji karena beratnya amanah itu. Bahkan seorang nabi dan rasul yang diberi amanah saja masih diuji dengan berbagai persoalan. Apalagi kita yang katanya putra putri kandung dakwah, jangan kabur dengan beratnya ujian selama dakwah adalah tujuan.
Seperti dalam kredo gerakan yang biasa kita baca dan dengar.
Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh
Perkaderan merupakan sumbu gerakan, tanpa adanya perkaderan sebuah gerakan tampak seperti paguyuban yang kadangkala harus bubar karena ketiadaan regenerasi dan lenyapnya semangat kesukaan atau hobi yang menyatu (Genealogi Kaum Merah: 2014)
Kutipan tersebut ada dalam buku mantuba IMM yaitu Genealogi Kaum Merah karya Makhrus Ahmadi Aminuddin Anwar. Sedikit saya ceritakan soal buku ini. Tampak pada judul, “kaum merah” ini bukan merujuk pada PKI, sosialis dan seterusnya tapi pada gerakan IMM barangkali hampir sama merahnya dengan KAMMI. Sepintas buku ini menjelaskan bagaimana genealogi IMM sampai implementasi surah Al-Maun sebagai landasan bergerak. Itu saja, barangkali bahasan ini bisa diperdalam pada tulisan selanjutnya.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa ayat 9)
Kita tahu bahwa surah An-Nisa ayat 9 biasa dibaca ketika MK Klasikal terutama saat membahas tentang kaderisasi, begitu pula di IMM dan PMII tentunya. Sebenarnya tidak jauh berbeda problem kaderisasi yang dialami antara IMM dan KAMMI atau gerakan lainnya yaitu soal kaderisasi masih seret, kualitas pengkaderan, dan role model kader. Sampai pada hari ini masih dipertanyakan sudah sejauh mana kita bisa menjawab persoalan tersebut.
Kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam. (Bung Hatta)
Setiap organisasi memiliki caranya sendiri dalam menanam bibitnya seperti halnya di KAMMI dengan dakwah fardhiyah. Mustafa Mahsyur dalam karyanya Dakwah Fardhiyah terdapat beberapa poin penting dalam hal ini. Pendapat beliau sudah saya ringkas dan sesuaikan dengan istilah yang mudah dipahami.
1. Analisis SWOT guna menilai efektivitas dakwah fardhiyah yang berjalan serta memberikan evaluasi terkait kendala dan problem yang terjadi
2. Briefing dengan memberikan pemahaman dan petunjuk secara matang tentang pentingnya dakwah fardhiyah
3. Brainstorming dengan mengumpulkan gagasan dan ide dalam menyelesaikan persoalan guna memantapkan posisi dai ketika menghadapi persoalan sulit di lapangan
Pernah suatu ketika Habib Novel Alaydrus menceritakan kisah ulama terkenal KH Umar Syahid atau akrab disapa Mbah Umar Tumbu Pacitan. Beliau adalah ulama yang menyamar sebagai pedagang tumbu atau wadah nasi. Habib mengisahkan perjuangan beliau berjualan tumbu berkeliling Indonesia selama 40 tahun untuk berdakwah dan mendirikan masjid. Beliau berjalan tanpa memakai sandal atau alas kaki sebagai bentuk tawadhu.
Kisah tersebut selaras dalam kredo KAMMI, kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Mbah Umar berdakwah 40 tahun lamanya bahkan bisa lebih karena termasuk ulama tertua di Indonesia. Beliau berhasil mentarbiyah ribuan umat dan mendakwahkan Islam ke seluruh Indonesia. Kisah tersebut menggugah hati bahwa tidak ada kata menyerah dalam berdakwah, lanjutkan dakwah ini kemanapun perginya.
Semoga ghiroh kader dakwah bisa mengimbangi para ulama pendahulu kita wabil khusus beliau Mbah Umar Tumbu. Al-Fatihah untuk beliau.
Bersama surat ini saya ucapkan barakallah kepada Mas Aba dan jajaran pengurus selama satu tahun kepengurusan. Serta barakallah kepada Mas Adestra sebagai ketua umum PD Soloraya 2025/2026.
Sekian atas surat yang saya sampaikan semoga sedikit tulisan ini menggugah motivasi serta menjadi refleksi bagi diri saya pribadi.
Wal akhir, wallahul muwaffiq ila aqwamit thoriq
والله الموفق إلى أقوم الطريق
Allah yang Maha Pemberi taufik pada jalan yang paling lurus, semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah atas kalian.
Wassalamualaikum Wr.Wb
2 notes
·
View notes
Text

Foto Masjid Al-Fattah Pucangan Kartasura
Menghidupkan Masjid
Saya sudah jarang sekali mampir ke Masjid Al Fattah. Masjid nuansa warna biru favoritku. Sore itu, hati kecil saya rindu sekali sholat di sana. Sudah hampir 1 tahun, saya jarang ke sana. Akhirnya saya melipir sebentar menunaikan salat Magrib. Baru 5 menit saya duduk, jamaah salat magrib berdesakan memenuhi barisan saf.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ.
“Luruskanlah barisan kalian, karena pelurusan barisan merupakan bagian dari penegakkan shalat.”
Barisan salat harus dirapatkan tanpa celah. Tanpa saya sadari, barisan di belakang saya sudah tidak muat lagi sampai harus salat di teras masjid beralaskan tikar plastik. Seketika itu saya melihat salah seorang jamaah disabilitas juga ikut salat di sana. Bahkan jamaah saling membantunya agar ikut berjamaah. Ketika setelah selesai salat, saya melihat sebetapa penuhnya masjid ini. Sekalipun boleh dikatakan ruangannya masih sempit, tapi niat dan kesungguhan mereka tidak akan pernah pudar.
Saya sempat bersalaman dengan simbah putri, lupa siapa beliau namanya. Beliau biasanya menyapa saya sekaligus bertanya kabar. Setelah saya sadari ternyata itu 1 tahun yang telah berlalu. Kadang-kadang saya sampai ketiduran di masjid karena capek dengan segala kesibukan duniawi. Beruntungnya, beliau mengawasi saya dari jauh agar tidak ada maling atau hal buruk lainnya. Soalnya masjid ini sering kemalingan.
Sambil berdoa, saya membayangkan masjid samping rumah saya menjadi seperti Masjid Al Fatah. Hati saya tergugah dan sekaligus tersentuh, kira-kira kapan Masjid itu bisa hidup kembali ? Saya pernah hampir putus asa karena tidak ada generasi penerus yang menghidupkannya. Tiba-tiba kedua pipi itu basah, seperti hujan yang merintik Magrib itu.
Setelah selesai, saya keluar dari masjid masih dengan rasa kangen yang tak reda. Mendadak ada yang menepuk bahu pundak dari belakang. Seorang ibu-ibu berpostur tinggi, masih mengenakan mukena putih. Bu Sri, begitulah orang-orang memanggil. Saya langsung mencium tangan beliau dan bertanya kabar. Beliau juga tak lupa mendoakan kurang lebih seperti ini "mbak semoga skripsinya lancar wisuda tahun niki nggeh. Bismillah mbak mugi njenengan jadi orang bermanfaat kangge umat nggeh mbak." Saya mengamini, hatiku trenyuh sesaat membuatku makin larut dalam doa dan harapan.
0 notes
Text

SURAT TERBUKA KEPADA PENERUS PERADABAN AL-AQSHA 2025/2026
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamualaikum Wr.Wb
Seperti kata pak Amin Sudarsono, gerakan menjadi kuat bila kultur baca tulis kuat. Baca artinya menyerap, tulis artinya mengabadikan. Maka dengan ini saya tuliskan surat terbuka kepada generasi penerus. Tulisan ini saya persembahkan kepada adik-adikku yang telah berjuang sejauh ini. Tulisan dari hati semoga menyentuh ke hati juga. Saya ucapkan barakallah semoga Allah memberkahi langkah kalian dalam perjalanan dakwah ini. Doa-doa dan harapan terbaik selalu tercurah dan menyertai kepada kalian semua.
Sudah satu tahun bahkan lebih, kita berjuang sampai saat ini. Kita telah melewati berbagai hal bersama mulai dari pelaksanaan proker, lingkar diskusi, sampai pada masa-masa curhat penuh arti. Tak lupa saling mengingatkan amal yaumi mulai dari tilawah, al-ma’tsurat, zikir, ngajar TPA dan seterusnya dalam kondisi apapun untuk menuai keberkahan. Saling membantu terutama pas sakit, butuh dipijet, mendadak ban bocor, nitip laundry, nitip jajan atau hal-hal sekecil apapun itu. Tanggap dan gercep dalam segala situasi dan kondisi. Selalu berkabar ketika ada yang berhalangan hadir di forum, bahkan sesekali mencari kabarnya saat tidak bisa dijapri/ditelpon. Sayangnya di kepengurusan ini kita belum sempat liburan main ke Tawangmangu atau ke lokasi lain. Saya ucapkan mohon maaf belum bisa memenuhi keinginan kalian yang satu ini.
Sekaligus saya ucapkan permohonan maaf dari kepengurusan angkatan 2021 belum bisa memenuhi ekspektasi kalian. Baik dalam menjalankan proker, berkomunikasi dengan kalian, pelantikan dan muskom berjalan serba sat set dan seterusnya. Kami akan tetap membersamai kalian walaupun tidak terlibat secara langsung. Tetap saling menjaga silaturahmi sekalipun hanya lewat japri atau curhat betapa ruwetnya dunia ini. Apapun boleh disharingkan, proposal kegiatan kalian juga boleh lho ehem.
Sejak pelaksanaan muskom pada 24-27 Januari 2025 sampai pada pemilihan ketua komisariat terpilih yaitu akhi Harits Sawaludin. Yang kontaknya sering keliru sama teman saya Haris Sukarno. Tapi ini bukanlah tentang Sukarno, tapi semoga ketum bisa menjiwai kepemimpinan Ir.Soekarno sesungguhnya. Niatkan amanah ini sebagai ibadah dan jalan dakwah. Jangan malu dipanggil ketum di kampus ya tum hehe.
Ada hal spesial di malam pengukuhan beliau sebagai ketua umum karena bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj 1446 H. Sekaligus menjadi sejarah penggabungan kembali dua komisariat sehingga disahkan dengan nama Al-Aqsha. Mengutip tulisan dari senior kita, Aba Rohmad Nurkhalik selaku ketumda PD Solo Raya. Beliau menjelaskan bahwa penamaan komisariat di Solo Raya memiliki keunikan masing-masing seperti halnya Al-Aqsha berarti cita-cita dan tujuan utama sebagai generasi pembebasan Palestina.
Ada hal yang akan saya tandai yaitu soal perintah salat yang diturunkan pada peristiwa Isra’ Mi’raj. Perintah ini bukan hanya sekedar ibadah tapi dimaknai sebagai bentuk pertolongan. Sebagaimana dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 45.
“Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya salat itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah ayat 45)
Menurut tafsir Kemenag, makna sabar itu ada tiga. Pertama, sabar dalam menghadapi permasalahan agar tidak mudah panik. Misalnya saat proker terkendala banyak yang tidak berjalan, jangan sibuk saling menyalahkan. Bangkit dan segera carilah solusinya bisa berdiskusi atau minta solusi dari alumni yang berpengalaman. Segera buat dan rancang kembali dari awal, jangan takut gagal lagi.
Kedua, tenang dan bersabar dalam menerima permasalahan. Kunci dalam mengontrol situasi adalah ketenangan yang melahirkan solusi. Jangan pernah takut mencoba hal baru untuk mengatasinya karena seperti dalam kredo gerakan “kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko.” Meskipun cara penyelesaian masalahnya berbeda dengan kepengurusan sebelumnya, jangan minder. Maju tanpo tanding kalo kata mas Fajar. Kalo perlu, lakukan brainstorming sebelum menentukan proker antara ketum, kabid, sekbid, dan staff. Fungsinya untuk melihat relevansi proker di era sekarang.
Ketiga, sabar dan bertawakal dengan merefleksi permasalahan yang dihadapi. Ingat, kita ini punya gerakan dakwah tauhid yang bergerak berlandaskan nilai-nilai ilahiyyah. Setelah berikhtiar memperbaiki segala sesuatunya, maka jangan lupa bertawakal kepada Allah. Libatkanlah Allah dalam setiap urusan apapun, termasuk proker kebaikan misalnya dakwah fardiyah.
Poin selanjutnya tentang salat. Saya yakin ketum, jajaran pengurus, dan staff anggota insya Allah sudah melaksanakan dengan taat. Tapi ingat poin khusyuk. Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa khusyuk adalah hal terberat dalam salat, saya pun masih perlu banyak belajar. Menurut Habib Novel Alaydrus, tutorial khusyuk itu membayangkan ketika salat ini menjadi ibadah terakhir dalam hidup. Selain itu kita bisa membayangkan seolah-olah kakbah dan Allah berada di depan kita.
Sedikit bercerita bukan bermaksud riya. Saya sering ditunjuk menjadi imam setiap mengajak teman-teman dari pergerakan lain salat. Mereka bilang lebih merasa khusyuk dan tenang beribadah saat berjamaah dibandingkan salat munfarid. Dalam salat saja dianjurkan berjamaah, apalagi dalam berdakwah.
Setelah amal yaumi beres, kita lanjut ke amal jamai. Ada dua poin dari Syaikh Musthafa Masyhur yang menjelaskan urgensi amal jamai. Pertama, tentang pentingnya amar ma’ruf nahi munkar seperti dalam surah Ali Imran ayat 104. Ayat tersebut menjelaskan soal pentingnya kewajiban berdakwah dengan berjamaah atau secara amal jamai.
Kedua, memelihara keimanan. Syaikh Musthafa menjelaskan bahwa rasa persatuan dalam berjamaah bisa membentengi diri dari segala macam godaan setan. Selain itu bisa memperkuat iman agar bisa stabil walaupun kadang naik turun. Sebagaimana Syaikh Az-Zarnuji dalam Ta’lim Muta’alim menjelaskan jika ada satu orang ahli fiqih bersifat wara’ lebih berat digoda setan dibanding seribu ahli ibadah. Maka, berkumpulah dengan orang-orang sholeh/sholehah yang wara, insya Allah dalam organisasi ini pasti ada.
Barangkali kalian ada yang kecewa jika ada teman tidak lanjut pegang amanah apalagi tidak aktif di kepengurusan. Jangan pernah berlarut dalam perasaan kecewa, karena kalian termasuk orang-orang pilihan Allah. Penting untuk husnuzon. Bisa jadi Allah menghendaki kalian berada di sini dengan tujuan dan maksud lain. Misalnya saya pernah diberikan kemudahan dalam mendapatkan beasiswa dan prestasi lewat jalur pengalaman dari alumni.
Sekian surat yang saya tulis. Semoga adik-adikku sekalian bisa memaknai dan mempraktikkan. Sekaligus saya ucapkan barakallah atas pelantikan pengurus periode 2025/2026 yang sudah terlaksana pada Rabu, 23 Februari 2025 di Gedung DPRD Surakarta. Semoga Allah menyertai langkah-langkah kebaikan. Sebagaimana dalam Surah An-Nisa ayat 58, kalian diberikan amanah dalam wadah organisasi ini semoga dengan hadirnya amanah membuat kalian semakin bijaksana serta menjadi wasilah bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah).
Wal akhir, والله الموفق إلى أقوم الطريق
Allah yang Maha Pemberi taufik pada jalan yang paling lurus, semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah atas kalian.
Wassalamualaikum Wr.Wb
6 notes
·
View notes
Text

Kegiatan mengaji PP Al Fatah Yogyakarta, diunduh dari liputan6.com (12/2/2025)
Memaknai Perjalanan Hijrah di Pondok Pesantren Al Fatah Yogyakarta
Tulisan ini dipersembahkan untuk memperingati serta mengenang perjuangan Bu Sinta Ratri. Beliau wafat pada hari Rabu 1 Februari 2023. Al-Fatihah untuk beliau.
Sedikit berkisah, dulu penulis dan teman-teman organisasi kampus pernah mengunjungi pondok pesantren Al Fatah Yogyakarta di tahun 2021. Pondok yang berlokasi di kecamatan Banguntapan Bantul DIY. Disclaimer mohon maaf penulis tidak menyantumkan dokumentasi foto bersama karena kehapus.
Sebenarnya itu tidak direncanakan tetapi sebuah panggilan dan undangan dari seorang alumni yang menjadi jalur perjalanan kami ke sana. Kami bertemu dengan pendiri dan pengasuh dari pondok serta dari santri pesantren Al Fatah. Mereka menyambut kami dengan hangat dan ramah. Tujuan kami ke sana adalah untuk membuat liputan sekaligus menjalin silaturahmi. Kami mendapatkan informasi-informasi penting tentang pendirian pondok pesantren dan kegiatan keseharian santri.
Pendiri pondok tersebut bernama Bu Maryani. Kemudian setelah meninggal dunia dilanjutkan oleh bu Sinta Ratri. Pondok tersebut menampung sekitar 40 santri yang berasal dari kalangan waria. Para santri dibebaskan untuk tinggal atau ngalong (pulang pergi) bagi yang jarak rumahnya dekat. Kegiatan di pesantren yaitu mengaji Al-Qur'an dan kajian Islam dua kali pada hari Ahad dan Rabu.
Bu Sinta menceritakan bagaimana awal perjuangan mendirikan pondok yang diisi oleh kalangan waria. Banyak cibiran serta cemooh dari para tetangga yang tidak suka bahkan iri. Hal ini karena anggapan negatif tentang waria. Padahal secara hukum waria juga termasuk warga negara yang dilindungi oleh negara dan undang-undang. Tidak sepantasnya mereka memperlakukan seperti itu. Kehadiran mereka seharusnya dihargai dan dicintai karena mereka adalah saudara sesama bahkan seiman.
Kami tidak merasa janggal berinteraksi dengan para santri. Sejak kedatangan kami justru menambah keceriaan dan semangat bagi para santri. Kami belajar mengaji Alquran bersama dan melakukan praktek salat. Menulis merasa senang sekaligus terharu karena keseriusan mereka belajar.
Menurut informasi dari ibu Sinta bahwa pesantren tersebut pernah dipaksa tutup pada 19 Februari tahun 2016 oleh organisasi front jihad Islam. Karena dianggap penyelewengan terhadap ajaran Islam. Namun beliau tetap berjuang dan mempertahankan pesantren tersebut untuk terus berdiri.
Menurut Liputan.com Bu Sinta pernah mendapatkan penghargaan hak asasi manusia dari organisasi Front Line Defenders, Irlandia tahun 2019. Sampai pada masanya beliau dipanggil ke hadapan Allah pada 1 Februari 2023 diakibatkan karena serangan jantung.
Hikmah Kisah
1. Jangan meremehkan dan menyakiti orang yang sedang berhijrah. Jangan memandang status mereka sebagai waria tapi mereka adalah sesama hamba seperti kita.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Surah Al Hujurat ayat 11)
Ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa jangan pernah mendikte atau mengolok-olok dan merendahkan orang lain hanya karena masa lalu kelam. Bisa jadi amal ibadah mereka itu lebih baik daripada kita ya sudah menjalankan perintah agama Islam dari lahir.
2. Harus merangkul teman-teman dan saudara yang sedang berhijrah.
“Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Anfal [8]: 75).
Kita harus menganggap mereka yang sedang berhijrah adalah saudara sesama Muslim bahkan dalam ayat tersebut dikatakan termasuk mempunyai hak karena mereka terikat hubungan sesama muslim. Mereka sudah berjuang untuk berhijrah kembali ke jalan yang benar maka kita hargai usaha mereka.
Dengan hadirnya tulisan ini dibuat semoga bisa menambah kisah motivasi bagi kita semua. Semoga kita bisa menjadi seorang hamba yang konsisten berjalan dan berjuang di jalan dakwah. Karena kita senantiasa membawa dakwah ini kemanapun perginya.
1 note
·
View note
Text

Ilustrasi film Super Size Me, diunduh dari wikipedia (12/2/2025)
Memperhatikan Seperti Apa Cinta Kita Pada Palestina
Menyerukan aksi boikot bagi kedai dan resto junk food adalah salah satu ultimatum besar untuk kelanggengan pabrik besar mereka. Tidak hanya mengancam kerugian materi, mengancam daya jual mereka di Indonesia. Namun berbanding terbalik dengan aksi boikot yang tidak berjalan di Arab Saudi. Padahal sejatinya aksi boikot adalah aksi kemanusiaan dan bukti komitmen terbesar kepada Palestina.
Total kerugian McD sebesar 7 miliar dolar AS. Karena saham mereka anjlok sampai sebesar 3,37 persen. Lagi penulis total kerugian tersebut tidak sebanding dengan jutaan keuntungan yang disalurkan untuk membantu tentara Israwell.
Penulis mencoba melihat dari sisi lain. Ketika Amerika Serikat memperlihatkan dampak Junk food. Salah satu film dokumenter Amerika Serikat berjudul Super Size Me dirilis tahun 2004 dibintangi sekaligus disutradarai oleh Morgan Spurlock. Dalam film tersebut mengisahkan tentang perjalanan Morgan selama mengonsumsi junk food dari McDonald dalam jangka 1 bulan. Tayangan film ini mengilustrasikan dampak buruk yang dialami oleh Morgan seperti kenaikan berat badan dan tingginya kolesterol.
Penulis pernah memperhatikan resto McD yang masih ramai dikunjungi. Rata-rata diisi oleh anak-anak muda. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa mereka belum sepenuhnya menyadari pentingnya kecintaan dan pembelaan terhadap umat Islam terutama Palestina. Mengurusi diri mereka saja masih belum benar apalagi benar-benar mencintai Palestina.
Dalam Alquran surat an-nisa ayat 9 Allah telah berfirman.
"Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)." (An-Nisa ayat 9)
Ayat tersebut mengingatkan kita untuk menjaga generasi penerus agar tetap mempertahankan panji-panji Islam. Jangan sampai kita lengah dan membiarkan mereka hidup sebagai generasi lemah. Kita wajib mengajarkan dan menjaga mereka dengan nilai-nilai Islam. Karena sepenuhnya kita sama-sama berjuang dalam jalan dakwah ini.
1 note
·
View note