ayrancoffee
Ayra^^
17 posts
Bismillah
Don't wanna be here? Send us removal request.
ayrancoffee · 18 days ago
Text
Perjalananku Berhijab: Dari Paksaan Menuju Kesadaran
Aku mulai berhijab ketika pertama kali masuk SMA. Sebenarnya, kalau boleh jujur, aku tidak pernah ada niat untuk berhijab sebelumnya. Alasanku cukup sederhana—aku merasa hijab itu ribet dan bikin gerah. Rasanya berat membayangkan harus menutup kepala sepanjang hari, apalagi saat cuaca panas. Aku juga sering melihat teman-temanku yang masih bebas tanpa hijab, dan itu membuatku merasa semakin tidak ingin memakainya.Namun, semuanya berubah ketika mama mulai memaksaku. Sejak SMP, sebenarnya mama sudah memberi tanda-tanda. Awalnya, aku hanya diwajibkan memanjangkan rok yang dulunya sebatas lutut menjadi panjang hingga menutupi kaki. Saat itu aku masih menuruti dengan sedikit keluhan, tapi tetap bisa kuterima.
Namun, ketika memasuki SMA, mama semakin tegas—aku harus mulai berhijab sepenuhnya. Awalnya, aku merasa paksaan itu membuatku tertekan. Aku belum siap, belum merasa cocok, dan sangat tidak nyaman dengan hijab.
Hari pertama ke sekolah dengan hijab benar-benar membuatku canggung. Hijabku tampak berantakan, tidak rapi, dan sering mleyot saat aku bergerak. Rambutku juga beberapa kali keluar dari balik hijab, membuatku merasa semakin tidak percaya diri. Aku merasa semua mata tertuju padaku, terutama teman-teman yang mungkin memperhatikan hijabku yang terlihat ‘salah’ dan tidak seperti yang lainnya. Aku berjalan cepat, berharap tidak ada yang benar-benar memperhatikanku terlalu lama.
Hari-hari berikutnya tidak jauh berbeda. Rasa tidak nyaman terus menghantui, terutama ketika aku pulang sekolah. Terkadang aku merasa ingin melepas hijab saat hanya perlu keluar sebentar, seperti untuk beli jajan di toko sebelah rumah. Tetapi anehnya, ada perasaan sungkan yang muncul. Rasanya aneh jika aku tiba-tiba melepas hijab di luar meskipun hanya sebentar. Mungkin karena aku mulai terbiasa memakainya di sekolah, sehingga saat di rumah pun, aku merasa seharusnya tetap mengenakan hijab.
Seiring berjalannya waktu, tanpa aku sadari, hijab ini mulai mempengaruhi cara aku melihat diriku sendiri. Hijab bukan lagi sekadar penutup kepala yang terasa ribet dan gerah. Ia menjadi pengingat. Setiap kali aku mengenakannya, aku merasa ada tanggung jawab untuk menjaga sikap dan tutur kataku. Aku mulai lebih berhati-hati dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Bukan karena aku sudah sempurna, jauh dari itu. Aku masih sering berbuat salah, tapi setidaknya aku mulai menyadari bahwa aku harus berusaha menjadi lebih baik.
Yang menarik, banyak teman-temanku di SMA yang ternyata juga mengalami hal yang sama. Banyak dari mereka yang awalnya tidak berhijab, lambat laun mulai memakainya. Lingkungan sekolahku pada akhirnya membuatku merasa lebih nyaman dengan hijabku. Aku tidak lagi merasa aneh atau tertekan, karena banyak teman-teman yang mendukung dan berada di jalan yang sama. Kami tumbuh bersama dalam proses ini.
Paksaan yang dulu kurasa sangat berat dari mama, perlahan berubah menjadi sesuatu yang aku syukuri. Jika bukan karena mama, mungkin aku tidak akan pernah memulai perjalanan ini. Memang, aku masih jauh dari kata baik dan sempurna, tetapi setidaknya aku telah memulai langkah kecil untuk menjaga diri dan memperbaiki diri. Hijab yang dulunya terasa membebani, kini menjadi bagian dari identitasku. Ia melindungi dan mengingatkan, bukan hanya tentang aturan agama, tetapi juga tentang bagaimana aku harus membawa diri sebagai seorang muslimah.
Aku sadar bahwa perjalananku masih panjang. Aku masih berproses, masih belajar, dan masih sering berbuat salah. Namun, aku bersyukur telah memulai langkah ini, dan aku berharap bisa terus memperbaiki diri setiap harinya. Hijab ini bukan sekadar pakaian, tapi sebuah perjalanan spiritual yang membantu membentuk diriku. Aku bersyukur, meskipun jalan ini diawali dengan paksaan, tetapi paksaan itulah yang membawaku pada kesadaran akan pentingnya menjaga diri dan terus memperbaiki akhlak. Alhamdulillah ya Rabb
1 note · View note
ayrancoffee · 1 year ago
Text
qtime, Alhamdulillah.
Tumblr media
0 notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Tumblr media
Bismillah..
0 notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bagian tersulit dari kehilangan adalah rindu yang menetap dan harus ditanggung sendirian.
Rindu tak dapat dibagi karena ia ada dalam hati.
Tapi untunglah ada Allah. Kepada Allah rindu ini kita titipkan. Dalam untaian doa-doa dan dalam rangkaian kebaikan yang kita rutinkan.
Semoga kelak nasib baik akan datang pada kita, berkumpul kembali bersama orang yang disayang di tempat terbaik yang pernah Allah ciptakan.
Sampai jumpa kembali.
541 notes · View notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Pesan untuk kita.
Tumblr media
Pict by @coji0117
Sekumpulan orang-orang baik yang Allah hadirkan dalam hidupmu, yang memberikanmu nasihat saat jalan hidupmu terasa buntu oleh kesulitan; yang bersedia mendengarkan keluh-kesahmu tanpa penghakiman; yang merangkulmu dengan hangat saat dunia berlaku begitu dingin terhadapmu.
Betapa beruntungnya dirimu, jika di kelilingi oleh orang-orang baik ini, yang Allah kirimkan secara khusus dan istimewa untuk meringankan beban pundakmu, mengurangi sesak cemas di dadamu dan mengurai kusut pikiranmu. Hargai kehadiran mereka dan bersyukurlah selalu kepada-Nya.
"Sebagian orang datang begitu indahnya kepadamu, seakan-akan ia adalah permintaan maaf atas apa yang dilakukan kehidupan selama ini atas dirimu." (Khairallah Ghazi)
Kita memang akan selalu diuji dalam kehidupan ini, silih berganti antara; gelap dan terang, sukar dan gampang, sedih dan senang, pertemuan dan perpisahan, kedamaian dan keterasingan, dan ragam ujian yang mungkin hanya bisa kita rasakan dalam hati perihal pahit getirnya namun tak mampu dijelaskan dengan kata-kata agar dimengerti manusia.
Namun, Allah pun selalu menyediakan jalan keluar atas segala macam bentuk ujian yang kita hadapi; ada kebaikan-kebaikan tak terduga yang tetiba hadir.
Dalam bentuk tangan-tangan manusia yang menggenggam lengan kita untuk berdiri...
Dalam bentuk pelukan hangat sahabat yang anehnya berhasil memperbaiki perasaan kita yang berantakan...
Dalam bentuk tepukkan bahu dari seseorang yang meminta kita terus berjalan ke depan...
Dalam bentuk sesederhana pesan semangat dari seseorang istimewa yang selalu kita tunggu kabarnya...
Kebaikan-kebaikan manusia terhadap diri kita, adalah isyarat dari yang Maha menyayangi dan Maha mengasihi, bahwa kita begitu dicintai, bahkan saat kita membenci diri kita sendiri. Tuhan akan tetap ada dan dekat dengan kita. Dia menciptakan kita, Dia menuliskan garis takdir kita, Dia memberikan kita ujian, dan Dia pun senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan untuk kita melaluinya.
Jika hari ini kehidupan membuatmu terluka, percayalah di suatu sudut dunia yang teramat luas ini, seseorang sedang berdoa untukmu, dalam sunyi dan lirih, tanpa sepengtahuanmu. Dia meminta agar kamu merasa tenang, sehat dan senang dengan kehidupan yang kamu jalani.
Jika besok segala yang terasa luka menjadi tiba-tiba sembuh, yang kosong menjadi terisi, yang padam menjadi berpijar, mungkin karena doa seseorang untukmu; doa ibu, bapak atau dari hamba-Nya yang rahasia.🍃
Dingin, 4 November 2023 19.45 wita
320 notes · View notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Tumblr media
It's been been 40 days since you left us yangtii. You may be gone, but you will live forever in our memories and in our hearts. We pray Allah SWT allows us to reunite with our loved ones in the Gardens of Paradise, embracing them, knowing there are no more goodbyes. Aamiin ya Rabb.
1 note · View note
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Cimoo
0 notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Ya Allaah peluk hatiku seerat-eratnya. Genggam imanku sekuat-kuatnya. Aku sudah banyak kehilangan. Dan aku tak mau kehilangan Engkau.
@terusberanjak
629 notes · View notes
ayrancoffee · 1 year ago
Text
Bismillah, bersyukur yuk! :)
Apakah dari kalian sedang merasa hidupnya kurang ?
Coba baca hadist ini...
Tumblr media
0 notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Tumblr media
Apa yang kita rencanakan terkadang datang tepat waktu, terkadang juga ia datang lebih cepat dari dugaan kita dan bisa jadi ia datang lebih lama dari waktu yang kita rencanakan.
Tidak ada yang salah dari waktu, tidak ada yang salah dari cepat atau lambat, yang salah hanya kita saja yang terburu-buru soal meminta pengkabulan, kemudian merasa percuma lalu menurunkan tangan dari berdoa.
— Jndmmsyhd
736 notes · View notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Tumblr media
"Letak takdir adalah dibatas maksimal Doa dan Ikhtiar"
- Sherly Annavita R. -
--------------------------
Amanah berbentuk tugas/peran yang kita pikul saat ini mungkin terasa sulit. Kita mungkin akan dilanda rasa cemas, khawatir, takut gagal dsj di masa yang akan datang.
Jika perasaan/pikiran negatif itu merupakan sesuatu yang diluar kontrol kita, lalu kenapa kita tidak coba perlahan tapi pasti mengendalikan apa yang dalam kontrol kita saja?
Bukankah itu akan terasa lebih ringan? Alhasil kita bisa memfokuskan pikiran ke arah yang konstruktif. Dapat berupa fokus pada solusi atau langsung melakukan aksi yang pasti, yang ada dalam kendali kita.
'Amor Fati'
Kita dalam hidup ini tidak hanya harus menerima takdir, melainkan juga harus mampu mencintai takdir yang sudah kita jalani saat ini.
Lantas saat kita sudah mencintai takdir diri kita dan lingkungan disekitar dengan penuh rasa syukur, itulah saat dimana kita dapat fokus mengerahkan usaha dan doa sebaik mungkin.
Dan perlahan tapi pasti, biarkan waktu yang akan menyembuhkan. Saat dulu semua terasa sulit, maka di saat ini atau masa yang akan datang kita malah tersenyum dan bersyukur.
Atas ujian berupa tugas/amanah yang diberikan Allah kepada kita. Menyadari bahwa semua itu adalah bukti cinta dan perhatian Allah kepada hamba pilihan-Nya.
Kini semua yang kita khawatirkan, ternyata tidak semenyeramkan yang ada dalam khayalan.
Saat dulu berpikir pesimis, "Bagaimana mungkin aku bisa mengangkat batu sebesar tubuhku ini!?"
Kini waktu telah berlalu dan kita tersenyum saat kita meyakini usaha, doa, proses, dan tawakkal.. batu yang besar dulu, sekarang telah berubah menjadi batu kerikil yang mudah kita kendalikan.
221 notes · View notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
MasyaaAllah entah kenapa dari berbagai hal yang saya alami, saya baca, saya lihat, saya dapatkan dari berinteraksi dengan seseorang inginn sekali saya juga belajar untuk menulis. Di sisi lain saya merasa sangat kurang dalam mengekspresikan hal yang saya rasakan dalam kata-kata.
Wkwk
-randomthoughts😁
0 notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Siapa yang menguatkanmu pada akhirnya? Siapa yang tetap tinggal di sisimu pada akhirnya? Siapa yang paling setia memahamimu pada akhirnya? Siapa yang paling memaafkanmu? Hanya Allaah, sayang. Hanya Allaah. Lantas mengapa terhadap Allaah, engkau mudah berpaling?
@terusberanjak
470 notes · View notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Buat kamu yang merasa perjuangannya sia-sia
Sebagai manusia pada umumnya, kita memang terbiasa mempertanyakan hasil lebih dulu.
"Hasilnya mana?, sudah sampai mana?, jalannya mau ke mana?". Semua harus jelas.
Tapi ternyata hidup ini butuh proses yang panjang sekali. Prosesnya lama dan sering bikin kita engga sabar.
Bukannya kelihatan hasil, malah yang ada kelihatannya engga ada apa-apanya sama sekali.
Padahal dari proses jatuh bangun dan berdarah-darah itu, kita sedang membangun kapasitas di dalam diri kita.
Nah, kapasitas ini adanya dalam proses. Dari proses gagal yang kita jalani, dari pengalaman kita menghadapi masalah.
Ketakutan-ketakutan yang membuat kita gemetar menghadapinya, secara engga sadar justru inilah yang membentuk kita.
Gimana mau bertambah keahlian kita, kalau kita engga pernah buang waktu buat nyoba.
Gimana mau bertambah kepercayaan orang ke kita, kalau kita engga pernah mau menyelesaikan masalah.
Menghidari sulit, memang bikin hidup kita tenang, engga punya beban. Tapi membuat kita engga punya tanggung jawab.
Kesempatan, butuh kesiapan. Kesiapan, butuh kapasitas. Kapasitas, butuh pengalaman.
Dan pengalaman, butuh waktu yang terbuang percuma.
—ibnufir
222 notes · View notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Tabahmu Menguatkan
Tumblr media
Tiada yang setabah engkau di atas semesta bumi. Diupayakannya bakti, seluruh raga seteguh hati.
Tiada yang seluas engkau di antara semudera jiwa. Demi gempita orang dicinta, dengan rela kau dekap gulana tak peduli sepedih apa.
Tiada yang secakap engkau dalam menyembunyikan gejolak rindu. Di sela-sela airmata yang lewati pipi lalu turun basahi dagu, kau tumpahkan segala damba dalam hening di sepertiga malammu.
Ibu, tabahmu menguatkan. Doamu menenangkan.
***
Kota Sejuta Rindu, 15 Agustus 2020
249 notes · View notes
ayrancoffee · 2 years ago
Text
Kalau kamu ingin bercerita, aku mau mendengarkan.
Itu adalah salah satu kalimat yang berpotensi menimbulkan rasa nyaman di hati.
Seorang teman tiba di ruang kelas dengan ekspresi murung. Wajahnya sangat mendung, padahal hari ini cerah dan bersahabat. Maka, jadilah mentarinya.
Lepaskan dahulu ponselmu. Datangi ia, dekati. Berikan senyum kepadanya. Senyuman yang tulus akan menebarkan energi positif.
Tanyakan, bagaimana keadaannya?
Tanyakan, apa ia sudah makan?
Tanyakan, apa ia punya masalah?
Pertanyaan yang begitu sederhana, tapi jika diucapkan dengan tulus, itu akan sangat menghiburnya.
Di masa kini, kita mungkin sulit untuk menemui orang-orang luar yang peduli, dengan ketulusan hati.
Kita makhluk sosial, bukan begitu?
— Untuk Hari Esok
20 notes · View notes
ayrancoffee · 3 years ago
Text
'Tidak mudah' namun berupaya lah...:')
Semangatt
Haruskah Bersabar?
Sesungguhnya buah dari kesabaran sangatlah indah dan nikmat sekali. Namun seringnya kala ujian itu datang menghampiri kita menjadi lupa akan makna sabar dan berserah diri kepada Allaah.
Pada ujian pertama kali datang, kita seringnya mencoba berusaha menyelesaikannya dengan kemampuan diri sendiri. Entah bagaimanapun caranya, masalah ini harus selesai. Padahal kita lupa, pertama kali yang seharusnya dilakukan adalah sabar menerima ujian itu.
Lalu, memohon ampun dan pertolongan Allaah untuk diberi petunjuk dan pertolonganNya dalam menyelesaikan masalahm dan terkahir adalah bertawakal kemudian dilanjutkan dengan berserah diri penuh kepada Allaah.
Seringnya kita lupa, seolah mampu padahal nyatanya tidak demikian. Kesabaran di butuhkan sebuah raga dan mental yang kuat. Raga kuat saja tidak cukup, jika mentalnya tidak tunduk melakukan kesabaran. Semuanya harus selaras ketika diri ingin berkomitmen lebih sabar lagi.
Sabar itu tidaklah memudah, itu sebabnya balasan bagi orang yang sabar adalah surga.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu  bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].
https://almanhaj.or.id/12160-jangan-marah-kamu-akan-masuk-surga-2.html
Mengapa sabar, sabar, dan sabar. Ya sebab Allaah memerintahkan untuk bersabar. Allaah bersama orang-orang yang sabar. Dan untuk meraih sabar ini butuh komitmen. Yaitu dengan cara terus berdoa kepada Allaah agar diberikan kesabaran dalam hal apapun. Sebab tanpa pertolongan Allaah maka sabar tidak akan terwujud.
Jadi, bersabarlah. Boleh jadi hari ini apa yang kamu upayakan terlepas darimu. Namun bisa jadi atas kesabaranmu Allaah memberikan ganti untukmu dengan jauuh yang lebih baik lagi. Bukankah Allaah bersama dengan orang-orang yang sabar? Jadi bagian mana yang tidak kau pahami wahai diri?
Bersabarlah, ini hanya soal waktu. Segala sesuatunya memang dibutuhkan kesabaran agar kita paham bahwasanya menunggu yang sangat dinanti, meredam amarah, dan berupa kesedihan sekalipun. Adalah bagian dari proses kehidupan.
Sekali lagi, ini tidak mudah. Namun berupaya lah dengan sebaik-baik upaya. Sebab Allaah bersama dengan orang-orang yang sabar.
Sabar, ya. Luaskan lagi sabarnya, lapangkan lagi hatinya. Semoga kesabaranmu berbalas surgaNya. Aamiin..
Segala puji bagi Allaah yang setiap waktu kita membutuhkan pertolonganNya
80 notes · View notes