Tumgik
ayasofanovia · 5 years
Text
“Aku pikir hubungan ini masih akan berjalan cukup lama. Aku pikir pagi-pagi berikutnya akan tetap sama karena kau ada. Aku pikir kita baik-baik saja.Aku salah.Aku salah karena berpikir kita masih punya waktu untuk bersama.”
551 notes · View notes
ayasofanovia · 5 years
Text
Harus gimana lagi ya???
0 notes
ayasofanovia · 5 years
Text
Rasanya terlalu berat...............
0 notes
ayasofanovia · 6 years
Text
Semurni Fitrah
Tidak pernah terlintas di pikiranku jika ternyata peran seorang ibu begitu luas. Jika ternyata peran seorang ibu begitu penting. Dahulu dipikir-pikir bisalah sambil menyelam minum air, nyatanya.... tenggelam dengan berbagai informasi yang terus masuk-keluar tanpa tau inti dari semuanya. Nyatanya menjadi seorang ibu adalah fitrah perempuan yang mesti kita gali dari jauh jauh hari. Nak, maafkan jika bunda belum bisa jadi ibu yang sempurna, kita sama sama belajar yuk?
Di sesi kali ini, kami belajar mengenai pendidikan anak dengan kekuatan fitrah. Nyatanya, anak yang dititipkan Allah ini bukanlah lembaran kertas putih tanpa misi apapun. Nyatanya, Allah selalu memudahkan hambaNya dengan memberikan paket lengkap pada titipannya, yaitu misi hidup kenapa dia lahir di dunia ini. Misi misi ini tidak akan pernah tercapai jika kunci utamanya tidak kita temukan. Akan tetapi, fitrah dan kemurnian hati seorang ibu nyatanya selalu mampu mengartikan maksud hati seorang anak bukan?
Dulu, saya pikir seorang ibu.. Hanyalah seseorang yang dituakan dan ngurusin kita pas kecil, udah. Tak bisa disalahkan, mungkin dulu pikiran kita semudah itu. Namun nyatanya, seorang anak tak lepas dari pikirannya hingga ajal menjemputnya. Se kompleks itu yang ada dipikiran ibu. Tak apa, tak ada waktu terlambat untuk belajar, karna sejatinya disaat seorang anak lahir, lahir pulalah seorang pembangun peradaban, sama rata, semua dimulai dari KM 0. Titik 0 ini mungkin telah kita pupuk dari jauh jauh hari sebelum kita tau kalau si dia adalah imam mu. Karna sejatinya, menyelesaikan urusan dengan diri sendiri adalah langkah awal untuk kita dapat membuka lembaran baru dengan hadirnya pion pion kecil yang akan menyemarakan hidup kita kelak.
Melempar kebelakang (1)
Mencoba melempar ingatan ke perkara pertama untuk bisa menuangkan titik titik dalam peta kehidupan. Memaknai refleksi diri mengenai ilmu yang saya butuhkan dalan membangun peradaban. Semen pasir dan batu apa yang kiranya kuat bahkan ditempa badai sekalipun. Dulu saya pernah menuliskannya, namun saya tidak melibatkan suami dalam membuatnya. Setelah diskusi cukup panjang, akhirnya saya menetapkan pilihan pada yang lampau dan sedikit penambahan sesuai dengan misi keluarga kami, yaitu bermanfaat untuk orang lain.
Tumblr media
Ketiga hal ini dirasa cukup untuk merangkap berbagai keinginan aktualisasi diri. Karna sejatinya hidup bukanlah hidup jika hanya sekedar bertahan, hidup jauh lebih bermakna jika menghasilkan senyuman dari dalam dan menularkan keluar.
Sejujurnya ketiga ilmu ini adalah hal baru bagi saya walaupun sudah curi start jauh jauh hari, namun tetap perlu ada pengayaan lebih dalan agar apa yang disampaikan tidak menjadi perkara dikemudia hari. Semoga Allah mampukan, aamiin.
Melempar kebelakang (2)
Perubahan yang terbaik adalah yang dimulai dari dalam diri, yang terdalam. Menyadari bahwa dalam satu diri terdapat berbagai peran yang akan menemani hingga akhir hayat. Kesungguhan menikmati peran ini akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Pada pekan ke dua kami me list perubahan apa yang kiranya akan kita lakukan guna mempersiapkan peradaban kedepannya. Ada beberapa list yang saya buat dari berbagai peran yang nantinya akan di jalani. Namun yang tersulit dari semua itu bukanlah proses pengayaan, namun menjalaninyalah yang paling sulit. Terbukti dari beberapa list ads beberapa yang belum sempat dilaksanakan. Sesulit sulitnya perubahan adalah merubah kebiasaan, namun bukannya hari ini harus lebih baik dari kemarin?
Dimulai dari menempelkan besar besar tiap list yang ingin dicapai. Dapat dilihat ketika membuka mata dan menutup mata. Semoga hari ini lebih baik dari kemarin, Ya?
Memaknai Hidup
Sejatinya manusia diciptakan untuk beribadah. Namun, makna beribadah ini sungguhlah kompleks. Dan beribadah yang paling indah adalah yang mampu meninggalkan jejak jariah untuk memberatkan amal ibadah kita nanti.
Manusia diciptakan lengkap dengan misi hidup yang Allah berikan. Tugas kita adalah menyadari kira kira misi apa yang Allah kirimkan untuk hambaNya. Setelah pendalaman diri sendiri, mengenali kembali diri sendiri, akhirnya titik terang ditemukan. Tentunya menyapa diri sendiri adalah jalan terbaik untuk menemukannya.
Tumblr media
Kira kira beginilah misi hidup sampai akhir hayat nantinya. Semoga memang ini misi yang Allah tuliskan untuk memperberat amal jariah nantinya. Aamiin.
Tangga Tangga Ilmu
Tak ada hal yang instan di dunia ini. Begitupun dengan capaian misi hidup kita. Perlu ada berbagai strategi dan kepenuhan ilmu untuk mencapainya. Karna saya paham, ilmu ini sungguh sangat fakir. Jika bisa di jabarkan lebih luas, sangat banyak yang mesti dipelajari untuk mencapai misi tersebut.
Tumblr media
Sekilas merupakan ilmu yang perlu dipersiapkan untuk mencapai misi kehidupan nantinya. Sukses tidak sukses bukan di peroleh dari tercapai atau tidaknya misi tersebut, karna sejatinya kesungguhan kita sudah dinilai ibadah oleh Allah SWT.
Titik titik pencapaian
Dijalan terarah saja terkadang perlu ada lampu jalan apabila gelap datang. Terlebih jika tahapan tahapan tersebut hanya tersebar disebuah tulisan tanpa ada inti besar yang tersimpan rapi. Titik titik tersebut adalah proses, dimana butuh waktu untuk mencapainya. Titik satu mempengaruhi titik selanjutnya.
Titik 0 hidup kita ditentukan dari awal mula kita menemukan KM 0 misi kita. Terkadang merupakan hal yang tidak di sengaja. Namun seringkali perlu persiapan untuk menyadarinya.
Tumblr media Tumblr media
Kebetulan titik 0 misi hidup saya dimulai sejak tidak sengaja nya orang tua memasukkan saya di SMA tersebut. Titik balik itulah yang akhirnya membuka cakrawala kehidupan yang sayangnya baru saya sadari di IIP ini. Tak apa, lebih baik telat dibandingkan tidak sama sekali.
Milestone kehidupan ini di transfer ke dalam ceklist perubahan diri tiap waktunya. Ditempel besar besar, dan di lakukan tiap waktunya. Karna tak ada hal hebat yang hanya direncakanan, tapi lakukan, sekecil apapun yang dilakukan hari ini, akan merubah hari kedepan. Mulai hari ini lakukanlah. Memang tak mudah, tapi pasti bisa.
Subang, 24 Februari 2019
Aya Sofa Novia
0 notes
ayasofanovia · 6 years
Text
Dari Dalam Dulu, Ya?
Kali ini diberikan kesempatan untuk melempar ingatan ke zaman duluuu sekali sebelum adanya "kacang merah" dalam perutku yang sekarang sedang tidur di sampingku. Mengingat kenapa aku mau menjalani setengah perjalanan hidupku bersama laki laki itu. Mengingat apa alasan aku jatuh cinta padanya.
Kehidupan setelah menikah bukanlah hal yang mudah memang. Banyak sekali halangan dan rintangan di setiap harinya. Emosi naik turun, pikiran pun dipaksa untuk membangun jalan cabang tiap harinya. Faktor faktor tersebut seringkali membuat layunya bunga bunga asmara yang harusnya terus bermekaran sepanjang perjalanan pernikahan ini...
Nampaknya batu batu kerikil yang sejak awal diacuhkan telah membesar dan lama lama malah menghilangkan perasaan di kehidupan awal pernikahan. Namun, cinta itu adalah pengorbanan, perjuangan. Maka akan timbul perasaan jatuh cinta berulang ulang.. Saya belum sampai tahap itu. Namun harus diusahakan. Agar cinta itu bertahan, maka bukan cintailan apa adanya, tapi ada apanya bukan? Apa yang bisa kita berikan sehingga suami kita jatuh cinta pada kita terus. Itu patut di perjuangkan. Begitupun sebaliknya.
Untuk sampai tahap itu tentu ada hal hal yang perlu kita ungkapkan. "Bagaimana mencintaiku dengan benar". Saling bebenah diri, saling introspeksi diri agar timbulah benih benih cinta yang terus tumbuh tiap harinya. Karna sejatinya, pernikahan adalah tentang saling berjuang, saling berkorban, agar dapat jatuh cinta berkali kali pada pasangan kita.
Homework kali ini diawali dengn menulis surat cinta untuk suami. Surat cinta yang saya tulis bersifat rahasia *ceileh* hihihi. Karna ada beberapa yang memang cukup saya dan suami yang tau. Namun, secara garis besar di dalam surat tersebut saya awali dengan curahan hati yang terdalam. Mengingat tepat saat menulis surat ini ada beberapa konflik yang sedang terjadi. Tepat sekali momentnya. Seakan tumpah ruah isi hati di dalam surat tersebut..
Dilanjut beberapa alasan untuk bertahan dalam pernikahan ini, alasan untuk terus berjuang dalam pernikahan ini. Alasan utama tentu ibadah, namun ibadah seperti apa? Ibadah yang bagaimana yang akan terus di jaga dalam pernikahan ini. Alasan ini yang nantinya akan menjadi landasan anak anak pun mencintai ayahnya kelak ketika sudah mengerti. Karna saya ingin suami saya dapat dicintai seutuhnya oleh kami.
Tumblr media
Saya ketik surat tersebut tepat pukul 23.00 dini hari. Dibalas oleh suami esok harinya. Karena terbatas jarak, respon pun dalam bentuk virtual, namun dapat tersampaikan seutuhnya. Kami sama sama terharu, tak menyangka akan mendapat kata kata seindah ini di ujung konflik ini. Suami pun begitu, kadang ada bahasa yang tak tersampaikan, bukan tidak pernah, hanya momentnya kurang tepat. Di masa sekarang dan seterusnya, semoga alasan alasan jatuh cinta berkali kali dapat tetap terjaga. Alasan alasan inilah yang nantinya akan kami tuangkan dalam peta kehidupan kami, takut takut suatu saat kami tersesat, atupun suatu saat kami lupa apa alasan kami bertahan.
Potensi anakku
Tumblr media
Noura baru genap 14 bulan memang. Namun potensi potensi ini diamati terutama saat dia bersosialisasi dengan teman sebayanya atau diatas dia sedikit. Mungkin potensi potensi ini bisa jadi berubah di kemudian hari atau tidak, sesuai dengan kita sebagai orangtua bisa menjaga fitrahnya atau tidak, bisa mengembangkan potensinya atau tidak. Saat ini mungkin masi agak kewalahan karna posisi yany berjauhan dengan suami, insyaAllah jika Allah berkehendak semoga kami cepat dikumpulkan di satu rumah sehingga membersamai anak akan jauh lebuh optimal.
Potensi Diriku
Tumblr media
Berikut diatas adalah potensi diriku, tapi.. Agak gayakin juga si, semoga yang ga begitu yakin dapat menjadi doa yang suatu saat benar benar terjadi, Aamiin. Potensi diri ini ketika dibawa ke dalam keluarga kecil ini ternyata memang menjadi saling melengkapi. Ada suatu hal yang saya tidak punya tapi suami punya, dan ada suatu hal yang nantinya akan bersinggungan ketika di aplikasikan ke dalam pendidikan anak. Sungguh skenario Allah sungguhlah indah. Tinggal kita mau apa tidak memerankannya.
Suami saya kurang bisa memanage uang, tapi saya ternyata mampu karna sudah terbiasa sejak SMA diterapka uang jajan sebulan sekali cukup tidak cukup, ditambah dengan kondisi yang berjauhan dari orang tua. Kalau saya orangnya plin plan kadang, tapi suami bisa mengarahkan ketika saya tersesat di kehidupan ini. Begitupun ketika potensi yang dimilikki ternyata mampu menyeimbangin dengan potensi anakku. PR terbesarnya, manusiawi jika ada rasa malas di tengah jalan. Ayo, jangan di sia sia kan apa yang sudah Allah beri kepada hambaNya. Syukuri dan jalani sebaik baiknya :)).
Kami dan lingkungan sekitar
Lingkungan tempat kami tinggal memang terpisah antara ruang dan waktu *ceileh*. Namun ada beberapa hikmah yang dirasa. Kami sama sama masi tinggal di orang tua masing masing karna satu dan lain hal, namun insyaAllah dalam waktu dekat ini kami akan melayarkan perahu kami sendiri.
Namun ada hikmah yang kiranya sunggu saya rasakan sampai detik ini. Saat noura lahir, kami menumpang di rumah orang tua sampai kiranya sudah enak untuk mandiri (tapi malah keterusan karna satu dan lain hal) , tepat setelah noura lahir, adikku baru aja pesantren, tepat, seperti membero hiburan sedikit bagi orangtuaku. Terlebih ada beberapa innerchild yang ampuh di hilangkan ketika tinggal sementara di rumah orang tua. Belum lagi sudah cukup lama merantau, ketika kembali langsung menikah, cukuplah selama setahun lebih menjadi obat untuk rindu yang menggunung ini dan asupan rindu saat perahu kami akhirnya berlayar sendiri. Begitupun sebaliknya saat suami tinggal sementara di kediaman orang tuanya.
Perjalanan kami sesungguhnya benar benar baru akan dimulai. Doakan kami ya ❤❤
Bogor, 17/2/2019
Aya sofa novia
8 notes · View notes
ayasofanovia · 6 years
Text
Berubah?
Selama satu tahun dua bulan menjadi seorang ibu, dan selama dua tahun satu bulan menjadi seorang istri, nyatanya tak banyak perubahan yang dirasa, apa yang kurang ya? Keadaan yang tidak berubah, atau memang diri ini yang berjalan di tempat?
Ada sebuah kutipan kalam Allah yang berbunyi, "Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri" (QS Ar-Rad : 11). Kode dari Allah itu aku simpulkan bahwa rasa tidak berkembang, rasa tidak ada perubahan yang baik, itu bukan salah orang lain, itu bukan salah skenario sang pencipta, tapi akulah yang membuat pilihan atas itu. Jadi kunci terbesar dari ini semua adalah aku? Ya, kurasa begitu. Karena tak pernah sang pencipta menuliskan skenario buruk atas hambanya, yang ada hanyalah mau atau tidak hamba itu untuk membubuhkan warna ceria atas skenario Allah.
Setelah dirunut satu persatu, salah satu pencapain terbesarku adalah menjadi ibu profesional. Perlu ada banyak hal yang diperjuangkan untuk mencapainya. Tak mudah, karna jannah imbalannya bukan? Profesional bukan berarti kita harus segala bisa, namun senntiasa memantaskan diri dengan ilmu serta akhlaq yang mulia.
Peranku di bumi ini kubagi menjadi 3, sebagai seorang individu, untuk teman, masyarakat dan orang tua. Sebagai seorang istri bagi suami ku. Dan sebagai seorang ibu bagi anak-anakku. Ada hal yang bersinggungan dan tidak dari 3 peran tersebut, karna ada hal yang tidak bisa bersinggungan di muka bumi ini.
Sebagai seorang individu
Tumblr media Tumblr media
Pencapaian sebagai seorang individu nyatanya tidaklah mudah. Sungguh aku merasa banyak sekali hal yang harus diperbaiki. Bukan untuk siapa siapa, tapi untuk diriku sendiri, jika kita baik, maka apapun yang sampai ke orang lain akan baik kesannya.
Dari checklist diatas, aku sungguh menikmati ketika membuat peran sebagai seorang anak.
Sebagai seorang istri
Tumblr media
Selama dua tahun ini aku merasa sangat kurang sekali sebagai seorng istri. Tapi aku ga berniat bahkan ga ada niatan sama sekali untuk bertanya ke suamiku bagaimana istri terbaik dimatanya. Belum ada momen yang pas, ujarku. Nyatanya, Allah sangat sayang pada hambaNya. Dipertemukanlah aku pada satu titik dimana indikator ini mesti kutanyakan. Demi rumah tangga yang lebih harmonis dan di ridhoi Allah.
"Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, niscahya akan dikatakan kepadanya : masuklah kedalam surga dari pintu manapun yang kau mau" (HR. Ahmad dari Abdurrahman Bin 'Auf ra dan dinyatakan oleh Syaikh Al-Banny). Menaati disini jauh lebih mudah jika kita mem breakdown sesuai dengan keinginan suami. Bukankah kita dituntut untuk dapat taat tanpa tapi?
Sebagai seorang ibu
Tumblr media
Jujur, dari semua peran, menurutku jauh lebih susah dikala berperan sebagai seorang ibu. Paham, tugas mulia seorang perempuan terletak di ridho suami. Namun, peran seorang ibu dirasa jauh lebih berat. Karna ada hati anak yang perlu di sirami dengan kebaikan san akhlak mulia. Ada kepolosan anak yang tetap perlu dijaga hingga tak menimbulkan bercak hitam. Perlu belajar lebih dalam, perlu kelapangan hati, dan perlu kesadaran penuh bahwa peran saat ini akan diperhitungkan olehNya.
Karena tak ada perempuan yang langsung lahir menjadi seorang ibu, perlu proses dan perlu kesabaran untuk memperolehnya. Gelar ibu bukan hanya sebuah kata, namun ada perjuangan dan pengorbanan di balik kata "ibu". Semoga dimampukan olehNya, aamiin.
Irisan antara ketiganya
Tumblr media
Dari ketiga peran seorang perempuan, ada hal hal yang memang krusial dimiliki untuk ketiganya, dan kurasa masi jauh dari kata bisa untuk melakukannya. Ketiga peran diatas adalah fitrah seorang wanita, sunnatullah jika seorang wanita nantinya akan memegang peran tersebut. Tugas kita adalah terus berusaha untuk memperoleh ridhoNya. Semoga kita dimampukan. Aamiin
Bogor, 9 Februari 2019
Aya sofa novia
1 note · View note
ayasofanovia · 6 years
Text
Lembar permulaan seorang pembelajar
Kiranya, tulisan kali ini adalah tentang bagimana suatu permulaan untuk peradaban ke depannya. Karna sejatinya suatu peradaban dimulai dari permulaan yang di rencanakan. Tentu, tidak boleh sembarang rencana, karena siapa yang mau membangun dengan pondasi yang kosong?
Kurasa, kulit terluar dan perekat terkuat untuk melanjutkan misiku tentu adalah ilmu. Dibutuhkan hati yang luas dan pikiran yang jernih untuk memperolehnya. Banyak yang bertanya, untuk apa repot repot?. Hey, ini misiku! Ini semua berbicara tentang tuntutan zaman. Karena sejatinya, hidup adalag proses belajar. Dari awal kita ada, sampai akhirnya menutup mata.
Tumblr media
Rencana demi rencana di kumpulkan, satu persatu. Begitu banyak yang ingin aku curahkan untuk keluargaku, peradabanku. Begitu banyak harapan yang aku curahkan untuk Nya. Namun, pada akhirnya harus ada benang merah yang aku simpulkan, demi munculnya kata mufakat. Setelah perenungan panjang, di antara derasnya hujan dan dengkuran anakku. Akhirnya kutemukkan apa yang kiranya bisa menjadi kumpulan energi baru untuk keluargaku ❤❤
"Benang merah dalam universitas kehidupanku"
Ada satu kekurangan yang kujadikan kelebihan dari diriku, Yaitu, hati dan akalku bisa berubah jadi monster saat kulihat anakku menutup mulut saat kubilang "Aaaa" ayo teteh dimakan yuk makanannya!. Kenapa? Pikirku saat aku menjadi seorang ibu aku sangat tertarik dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi anakku, bukan hanya perkara kenyang tidak kenyang dan makan tidak makan. Kegiatan makan bukan hanya itu, jauh lebih banyak yang bisa kita rasakan manfaatnya. Ya, aku sangat tertarik dengan dunia nutrisi dan gizi pada anak.
Awal mulanya, saat aku terjun di dunia yang fana itu selepas kuliah. Dengan terpaksa kujalani semuanya, keterpaksaan itu berbuah manis. Aku pelan pelan mulai tau apa passion ku. Yaaa dunia pernutrisian dan gizi ini. Bedanya, karna Allah kasih aku hadiah lebih indah untuk menerapkan apa yang menjadi kesukaan aku terhadap makhluk kecil yang tidur disebelahku ini hihi. Harapannya suatu saat nanti aku bisa membantu ibu ibu lain mengatasi masalah ini, dunia sekarang bilang ini adalah stunting. Yaa, mohon doanya ya netizen budiman ❤❤
Benang kedua yang kurasa, ah sepertinya ini banget. Yaitu.. Aku ingin belajar dan terus belajar menjadi ibu profesional. Karna menurutku profesional itu luaaas sekali maknanya. Kurasa 2 kata itu cukup menampung semua keinginanku untuk keluargaku.
Profesional itu.. Aku bisa paham tentang anakku, diriku, keluargaku, dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Profesional itu aku bisa tetap menjadi bidadari bagi anakku dan tidak palsu. Profesional ituuu aku bisa berperan baik untuk masyarakat tanpa melupaka tugas utamaku. Profesional ituu aku bisa mandiri secara finansial tanpa melupakan tundukku pada siapa. Profesional itu... Dimana aku bisa hadir seutuhnya tanpa tapi dimanapun itu.. Ah.. Banyak sekali bukan? Kubilang juga apa, 2 kata yang bisa mewakili dunia dan seisinya, Hihi ❤❤
Dari sekian bintang dilangit, kenapa itu yang kamu pilih?
Jikalau ada kata kata terindah, ku tetap akan menuliskan "tidaklah kurasa itu tepat melainkan bahagianya saat terjun di dalamnya sampai kukira detak jam bergerak bagai detik". Hihi *lebay mode on*
Bicara tentang nutrisi.. Agak curhat dikit.. Dulu ketika di tempat kerja, saya fokus ke pengembangan Tes tentang status nutrisi bayi sampai anak-anak. Jujur, miris, keliatan begitu banyak orang tua yang mengeyampingkan kebutuhan nutrisi anak, yang mereka tau anak kenyang, udah aja, tanpa liat apakah gizi untuk anak umur sekian pas? Atau kurang?. Itulah yang menjadi ketertarikan saya. Karna memang tidak bisa di salahkan, karna timgkat pendidikan dan kesadaran masing masing orang tua ber beda beda.
Kasihannya, masalah gizi ini bisa berdampak pada kemampuan otak untuk menyerap ilmu nantinya. Sangat ditekankan kebutuhan gizi ini harus terpenuhi di 3 tahun kehidupan terhitung sejak dalam kandungan untuk anak yang lebih cemerlang nantinya. Tuh kan? Se urgent itu....
Ibu profesional? Tentu.. Itu tujuan utama saya untuk saat ini, hingga akhir hayat, insyaAllah. Kalau ditanya kenapa? Karena inilah tuntutan akhir zaman. Begitu besar tanggung jawab dan peran orang tua untuk anak anaknya. Tentu, dituntut pula perlunya ilmu yang mempuni. Ilmu yang dibutuhkan seorang ibu itu mencakup semua aspek kehidupan.. Kebutuhan anak akan ibunya pun sangat besar, bisa dibilang dari mereka bangun sampai tidur lagi.
Maka dari itu saat ini saya belajar dan menanamkan di diri saya, jikalau seorang ibu bukan hanya kata sekedar. Namun, besaaar sekali dan berat.
Dan saya pun ingin menjadi seorang ibu yang melahirkan anak yang mandiri dan penuh tanggung jawab. Dan saya pun ingin menjadi seorang ibu yang mampu secara mandiri pada jalurnya. Tentu ilmu yang dibutuhkan tidak hanya menjadi kata sekedar.
Lantas apa yang kamu usahakan agar semuanya tampak nyata ??
Rencananya saya ingin kuliah lagi untuk memperdalami ilmu gizi.. InsyaAllah jika Allah dan keluarga mengizinkan, semoga dilapangkan rezekinya untuk melanjutkan studi. Aamiin
Kemudian, banyak membaca buku dan jurnal jurnal terkait hal hal tersebut.. Setidaknya saya bisa menerapkan ini untuk keluarga sendiri dan harapannya bisa menyentuh lapisan masyarakat, namun perlu ilmu mempuni untuk hal ini 😄
Untuk menjadi ibu profesional, langkah yang saya ambil adalah merubah cara hidup saya, merubah pandangan saya. Tentu dengan berkumpul bersama orang orang yang nantinya saya bisa belajar darinya. Dengan membaca, sehingga cara pandang saya menjadi luas, harapannya saya bisa menentukan cara saya untuk menjadi ibu kebanggan keluarga.
Karna ibu profesional menurut saya adalah ibu yang mandiri dalam hal apapun, tentu kemampuan saya akan segala hal perlu di upgrade. Dengan ikut kursus atau belajar secara otodidak. Lewat media apapun, karna zaman sekarang sudah serba mudah, tinggal kita mau apa tidak?
Awali perubahanmu dengan segala hal baik
Sifat buruk saya adalah cepat bosan. Hari ini begitu menggebu, esok hari entahlah kemana semangat yang kemarin?. Kemudian, saya pun suka dengan hal baru.. Tapi akhirnya malah keteteran. Itulah yang pelan pelan saya rubah, ikuti sesuatu yang benar benar kamu butuh, saat ini dan seterusnya.
Nikmat merengkuh ilmu, kuharap akan selalu terjaga.
Bogor, 2 Februari 2019
Aya Sofa Novia Wahyudin
1 note · View note
ayasofanovia · 6 years
Text
Aliran Rasa Studium Generale 💕💕
Tumblr media
Bismillahirrahmanirrahiim.....
Jujur selama ini ngerasa banyak perubahan yang terjadi.. Entah ngerasa lupa dulu saya kaya gimana ya? Atau emang ini sebenrnya diri kita? Saya ko ngerasa gamau keluar dari zona nyaman? Ko sering nyalahin diri sendiri? Ko hari hari yang dilalui seakan hanya rutinitas tanpa ada rasa semangat untuk menjalaninya... Ko jadi se ga produktif ini ya??
Selepas kuliah, kerja, menikah, punya anak.. Selepas punya anak saya keluar kerja dan jeng jeng.... Saya kaget sama rutinitas selepas kerja.. Sungguh ini diluar rencana dan seakan terpaksa mengubur mimpi mimpi. Otomatis saya ngerasa ga bermanfaat lagi.. Dan menjalani peran sebagai seorang ibu hanya menjadi kata sekedar..
Berubah dong harusnya? Mikir dong harusnya? Mengingat dulu zaman kuliah saya merasa cukup produktif. Tapi ko ga bergerak? Disinilah letak kesalahannya, seakan enggan keluar dari rutinitas sekarang, pasti, yang salah yah diri ini..
Entah jodoh entah jawaban dari doa saya selama ini. Ikutlah saya ke komunitas IIP ini. Niatnya? Iseng, alih alih cari relasi atau apapun pokonya saya harus bergerak dan berubah..
Kelas fondasi pun dimulai, dan.. MasyaAllah.. Ternyata komunitas ini se serius itu ya? Ko saya jadi malu sama niat awal saya.. Ayo berubah!
Seiring berjalannya waktu, kemarin dijadwalkan untuk studium generale. Isinya? Semangat sari para tetua serta alumni IIP. MasyaAllah.. Ko pada bisa si sehebat itu?? Ko bisa si se keren ini? Sepanjang SG saya ga berhenti kagum. Bahkan banyak juga yang udah ga muda lagi usianya.. Tapi subhanaAllah.. Saya jadi malu banget rasanya.. Rasanya malu sekali sama niat awal saya.. Rasanya jadi malu pernah berpikir kalau seorang ibu tuh hanya.. Sekedar seorang ibu.. Mereka menjadi seorang ibu untuk keluarganya dan juga untuk ummat. Ga sedikit yang memiliki peran lain di luar keluarganya.
Seorang ibu bukannlah tugas yang mudah.. Banyak hal yang harus di pelajari. Banyak hal yang harus di gali. Banyak ego yang harus di runtuhkan. Bukan hanya seorang ibu, tapi bagaimana membangun keluarga yang sungguh menjadi tempat pulang? Bagimana menjadi keluarga yang sunggu menjadi tempat ternyaman di dunia ini?. Dan tentu.. Tujuan selanjutnya adalah bagaimana bisa menularkan kebermanfaatan ini untuk orang banyak.. Tentu sesuai dengan tempat dan kemampuannya..
Disini kita bisa tau.. Bahwa untuk mencapai itu semua ada hal yang benar benar menjadi kunci semuanya.. Yaitu.. Seberapa kenal anda dengan diri sendiri? Sehingga kita bisa tau apa dan bagaimana peran kita untuk keluarga dan umat . Karna sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Satu perubahan di masa sekarang sangat terasa manfaatnya untuk masa depan. Karna satu satunya kepastian adalah suatu perubahan (Haloctius).
Semangat menyemai diri dan semangat menebar kebermanfaatan, insyaAllah 😇😇
Bogor, 24 januari 2019
Aya sofa novia
1 note · View note
ayasofanovia · 6 years
Text
Ruang yang kembali
"kesempatan tidak datang dua kali".. Sepertinya itu tidak berlaku untuk kisah kita, Ya, Kita..
Memang jika di pikir pikir kehidupan itu seperti.. Begitu saja? Lewat, terjadi dan.. Sudah?
Yasudah.. Terimakasi telah kembali.. Kasihku... Ruangku.. Dan.. Kamu
Bogor, 7 januari 2019 (eits, tepat 2 tahun statusku berubah, kini)
0 notes
ayasofanovia · 7 years
Text
Pilihan
Hadir suatu masa dimana kita harus memilih dengan ketiadaan pilihan, bukan, bukan karena tidak ada, namun kita mulai tau apa yang menjadi prioritas utama kita.
Namun untuk menuju jenjang tersebut, ada satu musuh yang harus ditaklukan, yaitu ego. Mudah? Tentu tidak..
Namun, kurasa aku telah menang...
Bogor, H-sebulan menjadi seorang ibu
2 notes · View notes
ayasofanovia · 7 years
Text
Tentang sebuah keputusan
Dahulu kala sebelum janji ini terucap pernah rasanya menyukai begitu dalam.. Dalam.... sampai rasanya ingin di utarakan, namun keputusan untuk tidak adalah hal yang terbaik sampai detik ini.. Namun inilah keputusan, ketika kita tahu bahwa hal itu memang tidak mungkin, yasudah, mengalah lah dengan hatimu, berdamailah, lalu berusahalah untuk menerima yang telah di gariskan oleh Allah.. Kenapa? Karna kita wanita.... Terkesan lemah? Biarlah penilaian orang... Karna yang perlu kamu tau, jikalau memang itu takdirmu, pasti mudah... Jikalau memang itu hakmu, jalan kita mungkin terbuka... Jakarta, 4 mei 2017
0 notes
ayasofanovia · 7 years
Text
Jodoh dunia akhirat
Akhir yang baik tak selalu di awali dengan sesuatu yang baik.. Mungkin saja di tengah perjalanan hidayah itu datang dan mengetuk pintu hati kita.. Namun yang perlu kau tau, jodoh terbaik pastilah diawali dengan sesuatu yang baik, entah itu niat, peristiwa, maupun benang benang yang mewarnai pertemuan kita.. Semoga kamu memang malaikat yang Allah turunkan untuk menuntunku hingga syurganya.. aamiin Untuk, Akang
1 note · View note
ayasofanovia · 7 years
Text
Kehidupan pasca saling menemukan
Tak ada yang lebih indah dibandingkan dengan pertemuan yang di ridhoi Allah.. Terimakasih telah hadir dan menerimaku di bagian rusuk mu yang hilang.. Mungkin saat ini aku belum sepenuhnya terlihat bahagia, namun aku yakin kamulah bahagiaku hingga akhir di surgaNya. Aamiin
1 note · View note
ayasofanovia · 8 years
Text
Terkadang kebaikan yang berlarut menjenuhkan juga......
1 note · View note
ayasofanovia · 8 years
Quote
Hati yang bertemu belum tentu bisa saling menggetarkan. Kecenderungan hati tidak bisa diukur dengan sebab-sebab lahiriah. Hati adalah urusan yang rahasia, sesuatu yang memang sejak mula berada dalam kendali dan genggam-Nya. Untuk itu kita selalu diminta berdoa agar hati kita senantiasa diteguhkan atas iman, keyakinan, dan hal-hal yang tersimpan di dalamnya. Begitu mudah bagi-Nya membolak-balikan isi hati kita dalam sekejap. Mengapa kita begitu mudah mengatakan cinta, menebar janji, menuangkan rindu-rindu padahal bisa jadi besok semuanya berubah? Sebab itulah, tidak semua orang siap dengan komitmen. Sesuatu yang mengikat seseorang tidak peduli bagaimana arah hatinya. Komitmen menjaganya tetap pada niatnya.
Kurniawan Gunadi (via kurniawangunadi)
1K notes · View notes
ayasofanovia · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2K notes · View notes
ayasofanovia · 8 years
Photo
Tumblr media
Terimakasih sudah mengetuk 😊
1 note · View note