automaticsweetsvoid-blog

[automaticsweetsvoid-blog]

Lazio Rusak Tren Kemenangan Beruntun Inter Milan

Inter Milan harus menerima kenyataan bahwa rekor kemenangan beruntun mereka harus terhenti. Ironisnya tren kemenangan beruntun mereka harus terhenti di kandang sendiri, Gueseppe Meazza saat Inter Milan menjamu Lazio di babak perempat final ajang Copa Italia kemarin.

Nerazurri harus mengakui kehebatan tim tamu yang mempecundangi tuan rumah dengan skor 1-2. Sejatinya tanda-tanda keapesan Inter sudah mulai terlihat sejak menit-menit awal laga dimulai. Bermain di depan pendukung sendiri, Inter justru terlihat kesulitan untuk mengembangkan permainan. Tim tamu justru unggul lebih dulu pada menit ke-20. Gol pertama tersebut seakan menjadi pertanda bahwa trek kemenangan Inter akan terhenti.

Benar saja, di babak kedua Inter Milan kembali menjadi pesakitan ketika Lucas Biglia mencetak gol kedua lewat titik penalti pada menit ke-56. Nerazurri hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui sebuah gol yang dicetak oleh Brozovic pada menit ke-84.

Meskipun sang tuan rumah menguasai jalannya laga secara keseluruhan, namun serangan Lazio terbukti lebih efektif. Hasil ini membuat arsitektur Inter Milan, Stefano Pioli menyesalkan kekalahan timnya.

Melalui situs resmi Inter, Pioli mengatakan bahwa timnya tak seharusnya kalah. Ia pun amat menyayangkan upaya untuk menyamakan kedudukan tak muncul sejak awal saat anak-anak asuhnya masih punya tenaga. Kekalahan tersebut pun membuat Inter Milan gagal melaju ke babak selanjutnya. Kondisi ini sekaligus memperpanjang masa paceklik tropi Inter Milan sejak beberapa musim silam.

Terakhir kali Inter Milan merengkuh tropi pada tahun 2011 silam di ajang yang sama. Kini Inter tinggal berharap di Serie A, meskipun peluang mereka amatlah tipis. Pasalnya selisih poin Inter dengan sang pemuncak klasemen, Juventus cukup jauh yakni sembilan poin.

Sejauh ini Inter masih tercecer di peringkat keempat dengan koleksi 42 poin. Dan selisih tersebut masih bisa bertambah jauh jika pada awal pekan depan, Inter takluk dari Juventus. Peluang Inter untuk menang dalam laga bertajuk derby d'italy tersebut pun makin berat. Pasalnya laga panas tersebut akan digelar di kandang Si Nyonya Tua.

[automaticsweetsvoid-blog]

Laura Barth - Juventini Forever

Memiliki wajah cantik bak model top membuat nama Laura Barth mudah dikenal. Khususnya bagi kaum adam. Lantas siapakah Laura Barth?

Ia adalah presenter Juventus TV. Ada yang menarik dari dara cantik berusia 23 tahun ini. Meskipun tidak berasal atau lahir di kota Turin, namun Laura ternyata merupakan seorang Juventini sejati. Ia bahkan sudah mengidolakan Juventus sejak masih usia kecil.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Tuttojuve.com Laura mengaku sudah ngefans dengan La Vecchia Signora atau Si Nyonya Tua - julukan Juventus - dari kecil.

"Saya asli Roma. Ayah saya yang awalnya fans berat Juventus," ujar dara cantik berusia 23 tahun yang punya latar belakang model itu.

Kepada Tuttojuve.com, pemilik bibir seksi tersebut menuturkan kisah bagaimana ayahnya "meracuninya" dengan virus Juventus.

"Hampir setiap sore, setiap ada laga Juventus saya tidak pernah ketinggalan. Bahkan jam makan siang pun bergantung jam berapa Juve main. Sore itu ya Juventus," ungkap Laura.

Belakangan ini nama Laura kembali mencuat perhatian publik ketika wajah cantiknya nampang di sebuah foto dengan mengenakan jersey Juventus. Postur tubuh yang ideal, rambut pirang, bola mata nan indah dan bibir yang seksi, bisa membuat siapa saja menjadi fans Juve dadakan.

Bahkan dalam suatu momen, eks bomber Liverpool, Mario Balotelli pernah salah fokus saat menonton program tayangan televisi Sky Sports Italia yang dibawakan oleh Laura.

Juve sendiri saat ini masih menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A musim ini. Kedigjayaan Juve dalam lima tahun terkahir memang belum mampu dibendung oleh tim manapun. Hal ini pula yang membuat Laura semakin lengket dengan Juventus. Kira-kira Laura Jomblo ga ya?

[automaticsweetsvoid-blog]

Ivanovic : Akhir Pengabdian Penjaga Benteng Tengah Chelsea

Kabar perpisahan datang dari klub yang tengah memuncaki klasemen sementara Liga Primer Inggris, Chelsea. Salah satu pemain senior mereka sekaligus palang pintu di lini pertahanan mereka, Branislav Ivanovic resmi hengkang dari klub kota London Barat tersebut. Ini menjadi akhir dari loyalitas seorang Ivanovic setelah sembilan tahun membela The Blues.

Setelah sembilan tahun mengabdi untuk The Blues, Ivanovic memutuskan untuk mengakhir masa baktinya tersebut dan telah memulai babak baru dengan klub Rusia, Zenit st Petersburg.

Sejatinya rumor tentang hengkangnya Ivanovic sudah sempat berhembus di awal musim lalu. Bek tengah berusia 32 tahun tersebut meang gencar diberitakan akan angkat kaki dari Stamford Bridge. Terlebih lagi kedatangan Antonio Conte diyakini menjadi salah satu penyebab hengkangnya sang pemain.

Ivanovic gagal mencuri perhatian Antonio Conte. Selain itu Conte juga memiliki stok yang cukup banyak di posisi yang sama dengan Ivanovic yakni bek tengah.

Pemain asal Serbia tersebut telah resmi menjadi bagian dari Zenit st Petersburg. Melalui akun twitter resmi klub, Zenit st Petersburg mengumumkan perihal bergabungnya bek veteran Serbia tersebut.

Bersama klub Rusia tersebut Ivanovic mendapat kontrak berdurasi selama 2,5 tahun. Itu artinya ia akan menjadi bagian dari skuad Zenith hingga Juni 2019 mendatang.

Selain itu, melalui laman resmi klub, kubu Zenith mengungkapkan kegembiraan mereka dengan bergabungnya Ivanovic.

Tentu ini bukan kali pertama Ivanovic bermain di Liga Rusia. Jauh sebelum menjadi pilar utama Chelsea, Ivanovic terlebih dahulu bermain untuk klub Rusia lainnya, Lokomotiv Moscow. Baru pada tahun 2006 silam, The Blues memberikan kontrak kepada bek asal Serbia tersebut.

Selama sembilan tahun masa baktinya dengan The Blues, Ivanovic sudah mengemas 250 penampilan bersama Chelsea. Selain itu ia juga memiliki andil dari keberhasilan Chelsea menyabet beberapa tropi bergengsi, diantaranya gelar Premier League, Piala FA, Liga Champions hingga Liga Europa. Kini pemain yang pernah dua kali terpilih sebagai pemain terbaik Serbia itu siap memulai babak barunya bersama Zenith.