asleepyhuntersblog
asleepyhuntersblog
Chorou Eleftherias
129 posts
Short Strory of A Writer Wanna Be
Don't wanna be here? Send us removal request.
asleepyhuntersblog · 3 years ago
Text
Separuh Hati.
Separuh hati ini lelah, ingin menyerah.
Sedangkan separuhnya lagi tak ingin merelakan.
Seandainya kali ini akal bisa membenarkan hati.
3 notes · View notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Pada satu titik dalam caturwulan tahun, akan ada saatnya tiba di titik jenuh.
Di kala itu emosi memuncak, sulit sekali diredam.
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Untuk hati yang memendam
Rindu yang selalu bungkam
Dalam diam pun tak mejadikan cinta ini menjadi emas
Setiap malam pun hati merasa cemas
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Kamu adalah rumah yang ingin aku tuju, tapi ternyata tak ada jalan untuk menujumu
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Tumblr media
Satu sisi cantiknya alam yang bisa diabadikan lewat foto, sebelum pembangunan jalan tol di ruas jalan (tempatku berdiri mengambil foto) ini selesai dan kita tak bisa lagi berhenti menikmati pemandangannya.
Kita semua tau pembangunan jalan akan memudahkan mobilisasi perekonomian.
Dan kita juga tau akan selalu ada pengorbanan dalam setiap pembangunan.
Seperti saat Belanda membangun jalan raya sepanjang kurang lebih 1.000 kilometer dari Anyer hingga Panarukan pada 1809 yang mengorbankan belasan ribu jiwa.
Sekarang pembangunan tidak lagi memakan korban jiwa, melainkan mengorbankan lahan hijau, daerah resapan air, udara segar berganti dengan polusi, bahkan menghapus pemandangan indah seperti di foto ini.
Semakin dewasa, semakin sulit untuk menjadi idealis. Kita semua perlahan akan berubah menjadi makhluk homo economicus dan konsumtif.
Perlahan kita semua sepakat ekonomi maju adalah yang utama.
Hingga suatu hari nanti kita sadar, ketika alam berbalik menyerang. uang yang kita timbun tak akan cukup untuk memperbaiki semua fungsi yang telah rusak.
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Sisa sisa 2020.
2020, tahun yang berat untuk semua orang.
Kita kalah dan kehilangan banyak hal sepanjang tahun ini
Kita mengalah dan merelakan banyak hal.
6 bulan terakhir tahun ini rasanyaa seperti berjalan tanpa tujuan.
Hari hari work form home, terasa hampa.
Prestasi? Mungkin tidur siang adalah satu satunya prestasi yang bisa ku lakukan untuk menyelamatkan dunia.
Dari pada keluar rumah, bertemu virus corona dan membantunya bermigrasi.
Walau akhirnya sejak oktober aku mulai melonggarkan diri.
Dinas keluar kota dengan senang hati dan jalan jalan.
Diet sehatku pun berantakan, puncaknya adalah periode bulan desemberku datang dengan menyakitkan.
1 minggu sakit pinggang, 2 hari sakit perut dan 1 hari sakit kepala hebat yang membuatku tiduran sampai tidur beneran seharian semalam. Sampai lelah karena tidur itu sendiri.
Sungguh rasanya benar-benar suntuk.
Aku kembali tidak sabaran menunggu SK penugasan baru.
Ingin rasanya pindah ke kantor baru, ke kantor yang bisa membuatku benar benar berguna.
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Rumah.
Satu tujuan yang selalu aku rindukan.
Apalagi disetiap awal periodeku, disaat emosi sedang goyahnya, naik turun berombang ambing dipermainkan hidup.
Sabar, menjadi satu-satunya jalan menuju rumah.
Sabar walau badan ini pegal sekali, sabar walau kepala ini pusing menahan kantuk.
Sabar tiap hati ini ingin meledak.
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Angkot Parung-Lebak Bulus
Sabtu, biasanya jalan parung-ciputat-cirendeu-lebak bulus ke arah jakarta lebih lenggang dibanding hari kerja. Kebalikannya dari arah jakarta menuju bogor pasti padat di hari sabtu minggu. Tapi tidak hari ini, jalanan dari arah bogor ke jakarta lumayan ramai.
Siang ini cuacanya terik sekali. Aku berteduh di depan warung sate yang cuman buka dari sore. Setelah beberapa lebih 5 menit menunggu, angkot jurusan parung-lebak bulus datang.
Makelar angkot menyapa supir "pak kok sejam ditunggu gak lewat lewat?"
"Lagi sepi pak"
Langsung saja aku naik. Di dalam angkot sudah ada 5 orang penumpang terdiri dari 1 ibu dan 4 orang anaknya. Angkot melaju dengan kecepatan rata2 sambil berharap akan ada penumpang lagi.
Tak jauh dari tempat aku naik, rombongan ibu dan anak2nya tadi turun. Tersisa 3 penumpang di angkot tersebut. Aku bergeser agak kedepan agar dekat dengan pintu keluar. Ada yang menarik dengan angkot ini. Supirnya sudah terlihat cukup berumur, mungkin usia 60an. Bapaknya ramah dan pakaiannya kemeja putih bergaris-garis biru. Rapi dan bersih. Kesan yang sangaaaat jarang ditemui pada supir angkot. Cara menyetirnya pun tidak ugal-ugalan menambah kesan aman.
Tapi sayangnya setelah sampai di dekat serua, bapak supir mengoper kami ke angkot yang lebih ramai.
"Pak, mba pindah ke depan saja ya. Nggak usah bayar"
Tiba-tiba aku sedih. Jarang-jarang dapat angkot yang supirnya ramah, bersih dan rapi. Di tambah lagi ingat bapaknya sudah cukup berumur. Karna aku terburu buru ingin cepat tiba di pondok indah, aku langsung saja pinda ke angkot di depan.
Setelah angkot melaju aku baru teringat, kenapa tadi gak kasih aja ongkosnya yaa? Kasihan bapaknya balik lagi, karena ruas jalan jakarta bogor ramai padat, hampir macet.
Rasanya sedih, melihat orang tua masih kerja keras tiap hari. Nggak gampang yaa nyari uang. Apalagi dengan angkot konvensional. Harganya jauuuuh lebih murah daripada ojek online. Apalagi taksi online.
Perjalanan masih berlanjut, menurut prediksi di map, aku akan tiba 1 jam lagi. Setelah mobil angkot berbelok ke jalan Pondok Cabe Raya, ternyata lalu lintas semakin padat, macet malah. Kali ini ada seorang mba dengan baju seragam rumah sakit naik sambil menggendong anaknya yang masih balita, mungkin usianya sekitar 1-2 tahunan. Karena angkot sudah penuh, mba itu kebagian kursi tambahan yang mepet sekali dengan pintu angkot . Bahkan bisa dibilang mbanya duduk di pintu, kasihan sekali. Bapak2/mas2 yang disebelahnya gak ada yang mau memberikan tempat. Beda sekali dengan pengguna krl/bus way. Tambah lagi jalanan macet. Untungnya supir angkot yang ini muda, agak sangar dan pasti nekat menerobos kiri kanan antrean mobil dan truk. Naik angkot 106 jurusan parung-lebak bulus emang selalu menegangkan disaat jalanan macet. Sedikit beruntung untuk penumpang angkot yang buru-buru, tapi kasihan mba yang duduk di pintu sambil memangku anaknya tadi karena posisinya berbahaya. Aku pun tiba di tujuan 1,5 jam kemudian, lebih lama 45menit dari prediksi awal.
-----
Pukul 16.00 wib. Langit mendung. Lebih baik aku segera pulang sebelum kehujanan. Aku pun masih tetap memilih angkot untuk pulang, biar hemat. Kali ini angkotnya biasa saja, standar. Pertigaan jalan lebak bulus - adiyaksa- cirendeu selalu macet tiap sore. Sepanjang jalan ini supir angkot akan selalu menerobos kemacetan lewat ruas jalan sebelah kanan, melawan arus. Sudah pasti beberapa kali diklakson pengemudi mobil dari arah depan.
Aku selalu dag dig dug tiap adegan ini. Tegang. Beberapa kali sopir akan mengerem mendadak menghindari mobil yang datang dari arah berlawanan. Tentu saja supir angkot yang salah karena menggunakan jalur sebelah kanan yang diperuntukan untuk lalu lintas dari arah yang berlawanan. Tapi sepertinya ada aturan tak tertulis kalau supir angkot selalu benar. Yang salah adalah pengendara mobil pribadi yang tidak memberikan jalan.
Setelah sampai di perempetan gaplek naiklah seorang penumpang. Bapak penjual sendal keliling. Yang membawa dagangannya dengan cara ditumpuk kemudian dikat dengan tali dan dipikul di bahu dengan bilah bambu.
Cuplikan baru yang sudah lama tidak aku lihat. Kali ini aku iba lagi, kulihat dagangan bapak itu hanya beberapa buah dengan 1 model sendal yang juga sedang dikenakan beliau. Mungkin cuman berbeda ukuran. Bagaimana yaa bapaknya menarik pembeli dengan dagangan seadanya itu? Oh iyaa Allah sudah mengatur rezeki tiap hambanya.
Dari berbagai fasilitas angkutan umum yang ada di jabodetabek, cuman di angkot kita bisa melihat berbagai macam cerita. Karena KRL, busway dan MRT umumnya dipakai para pekerja. Paling-paling kalau di krl ketemunya pedagang atau orang orang yang selesai berbelanja di tanah abang. Apalagi selama pandemi ini, orang orang yang mampu ekonominya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau ojol dan taksi online daripada transportasi masal.
Kadang-kadang aku lupa bersyukur dengan semua kemudahan yang Allah berikan selama ini. Di luar sana ada banyaaaak tak terhitung orang-orang yang kesulitan mencari nafkah. Mungkin untuk makan nasi 3 kali sehari saja sulit, apalagi untuk memenuhi kebutuhan yang lain seperti pendidikan dan kesehatan.
Sedangkan aku hari ini termasuk orang yang tidak bersusah payah bekerja dan berpenghasilan tetap. Kadang-kadang aku masih suka mengeluh pada Tuhan hanya karena tidak bisa bangun siang, tidak bisa rebahan seharian, wfh mulu lah, tidak punya space dan me time buat baca buku lah, dan berbagai hal sepele lainnyaa. Astagfirullahaladzhim.
Semoga aku bisa memperbaiki diri dan selalu bersyukur. Aamiin.
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Baru kali ini aku menemukanmu, pengingat yang manis. Seandainya Tuhan mau menjadikan kamu untukku selamanya
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Akhir-akhir ini aku semakin menginginkannya, bahkan ditengah tidur malamku sampai diujung mimpiku. Di waktu pagi pun, disaat aku baru setengah terbangun. Sebuah tempat untuk pulang dan menetap. Ya Tuhan, bagaimana caranya menyabarkan hati ini?
0 notes
asleepyhuntersblog · 4 years ago
Text
Jangan tuduh aku mencari yang sempurna, karena aku sendiri tidak tau pasti apa yang sedang aku cari...
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Text
My Mantra: Dear hati, semangat dong. Kamu pasti kuat. Kuat. Kuat.
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Text
Satu hal yang paling sulit adalah berdamai pada diri sendiri. jujur pada diri sendiri, mengakui bahwa luka itu masih ada.
Lalu bagaiamana bisa aku mengizinkan waktu untuk menyembuhkan luka yang tidak aku akui?
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Quote
Suatu hari kamu terdampar di satu posisi, dimana kamu tidak bisa melakukan apa-apa. Rasanya seperti tidak tahu apa-apa dan merasa paling bodoh sedunia. Saat itu rasanya seperti benar-benar tertinggal dan tersisih.
satu pekan di kantor
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Text
Suatu sore yang hujan, diawal bulan juni.
Ada satu hal yang baru saja aku sadari.
Baru saja aku sadar bahwa kelemahanku ada jujur pada diri sendiri.
Sulit sekali rasanya mengungkapkan hal yang sebenarnya aku rasakan.
Sulit sekali rasanya bilang sayang, bilang sedih, bilang rindu.
Rupanya selama ini semuanya tersampul dengan baik dalam topeng ceria dan tegar.
Mudah saja bagiku untum menunjukan kalau suka pada siapa saja. Tapi tidak jika lebih dari itu. Mudah saja bagiku untuk tampil kuat dan ceria. Padahal sedang patah sepatahnya.
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Text
9 April 2020
Akhirnya aku pulang, tapi sepertinya kali ini kecil harapan. Kami hanya bisa berdoa semoga diberikan yang terbaik.
Dear hati, semangaat dong.
0 notes
asleepyhuntersblog · 5 years ago
Text
1 April 2020
Ini baru 18 hari self quarantine di rumah. Nggak boleh kemana mana. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir ngumpul, makan, ngobrol, jalan, main sama teman-teman kantor. Padahal baru juga 2 pekan yang lalu.
Tinggal di dalam rumah aja nggak berat sih sebenarnya. Wabah ini juga cuman 30% hal yang menguasai ke khawatiran. Sisanya? 70% rasa cemas gelisah sudah menyerbak sejak akhir tahun 2019. Raga dimana, hati dimana. Berantakan.
Rasanya ingiin sekali bisa pulang. Rasanya ada banyak hal yang bisa aku tolong kalau ada di rumah yang sebenarnya. Semoga wabah ini segera mereda. Biar mereka yang punya masalah di rumah bisa segera berlari pulang untuk meredakannya.
0 notes