arky-darmawan
arky-darmawan
Sebuah Catatan Kehidupan.
96 posts
"Memang betul manusia itu tidak sempurna. Namun bukankah mereka bisa berpikir?"
Don't wanna be here? Send us removal request.
arky-darmawan · 9 months ago
Text
Tumblr media
394 notes · View notes
arky-darmawan · 9 months ago
Text
Tumblr media
Merasa
Teringat ketika diskusi pagi disebuah ruangan tempat belajar bernama Ruang Belajar Aqil bersama mentor saya Bang Wily.
Salah satu peserta diskusi pagi bertanya:
"Bang, kadang saya merasa sulit dengan mengerjakan semua ini (skripsi, project, dll). Gimana cara mengatasi kesulitan itu?"
Bang Wily senyum dan mulai menjawab menggunakan papam tulis. Sebuah highlight yang membuat saya tersadar adalah semua itu hanya soal "rasa".
"Semua itu hanya soal rasa. Merasa sulit, merasa senang, merasa kuat, merasa lelah, merasa semuanya itu tidak mungkin. Coba sesekali letakkan rasa kesamping. Coba berpikir lebih. Kadang yang menghabat kita bukan karena kita tidak mampu atau tidak punya pilihan. Tapi kita hanya "merasa" tidak mampu atau tidak punya pilihan, dan itu yang menghambat kita. Ojok sithik-sithik roso... mikirr" - Bang Wily
Sontak semua terdiam dan tersenyum.
#diskusipagiRBA
0 notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Embun Pagi
Kadang kita lebih mudah untuk meminta orang lain memahami apa yang kita rasakan, tanpa kita memikirkan terlebih dahulu apa yang mereka rasakan. Sering pula kita lupa. Kita lebih mendahulukan ego kita ketimbang melihat kembali inti dari persoalan yang ada.  Itulah manusia, tempatnya salah dan lupa.
3 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Makhluk itu Bernama “Manusia”
Makhluk yang satu ini acap kali membuat bingung memang. Seringkali ia berharap kepada manusia lainnya padahal ia tahu, akan ada saatnya ia dikecewakan.
Pasalnya, kekecewaan seringkali timbul atas harapan yang tidak bertemu dengan realita yang terjadi.
Teringat dengan sebuah perkataan Sahabat Ali bin Abi Thalib mengenai manusia. Begini statement beliau:
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia”
Kesalahan terbesar yang kita lakukan adalah menaruh harapan besar kepada manusia yang bahkan bisa berubah setiap saat berdasarkan izin dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Terkadang, atas rasa kecewa tersebut kita seringkali menyalahkan keadaan atau bahkan orang lain yang membuat kita kecewa.
Padahal mungkin saja diri kita sendiri yang seharusnya disalahkan? Mengapa kita berharap kepada sesama makhluk yang lemah dan sering khilaf.
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin..
3 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Lupa diri.
Kadang kita seringkali lupa bahwa diri ini penuh dengan kekhilafan. Kita lupa, bahwa apa yang ada tidak melulu soal kita.
Kita lupa, bahwasannya bukan diri ini lah pemeran utama dari lakon panggung dunia ini.
Alangkah lucunya, kita bertinggi hati. Merasa semuanya soal kita.
Kita lupa, kita hanyalah bagian kecil dari semesta dengan Pencipta yang Maha Kuasa.
1 note · View note
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Tumblr media
Seorang kawan sekitar di penghujung 2019 pernah berkata kepa saya:
"Percuma awakmu mikirin respon yang timbul dari orang lain. Gaakan bisa. Fokus sama apa yang menurut kita baik aja. Perihal respon, biar jadi urusan masing-masing"
-Sepanjang Jalan Cipete Raya, 2019-
1 note · View note
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Memberi kaca pada diri.
Terkadang, kita terlalu sering mengomentari kekurangan yang ada pada diri orang lain. Kita sangat hafal, bahkan tahu detil mengenai kekurangan yang ada pada diri orang-orang yang ada di terdekat kita.
Kita mungkin lupa berkaca pada diri. Apakah diri ini sudah luput daripada kekeliruan dan kekhilafan yang sering dilakukan? Atau justru kita tidak acuh atas apa yang sering kita lakukan.
Ah namanya juga manusia. Kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Namun kita lupa untuk memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan.
Mereka bilang “Itulah manusia, mereka egois”. Tapi mereka lupa, bahwa saya, anda, dan mereka, serta kita adalah bagian dari “Manusia” itu. Dasar diri.. selalu saja mencari pembenaran atas situasi yang terjadi.
0 notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Semoga ini bisa menjawab pertanyaan yang sama, yang masuk melalui DM Tumblr, mohon maaf saya tidak bisa jawab satu persatu. 🙏
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
348 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“And if you should count the favour of Allah, you could not number them. Indeed, ِAllah is forgiving and merciful.”
— Surat An-Nahl 16:18
622 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
We live in angry times. All the sharing on social media makes it worse. Learn to control your innermost urge to retaliate. You don’t have to respond in most cases. If you don't slow down when you start to see red, you can do significant damage to your life. Keep the peace.
43 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Almighty. In a world that’s growing more uncertain, grant us firm faith & complete trust in You. We know You’ll protect us, come what may. Guard us from temptation & those who’d try to make us compromise our convictions. Let us not attach our hearts to this temporary world.
37 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Quote
Seringkali kita menuntut orang lain untuk memahami kondisi diri dan kekhilafan yang kita lakukan. Namun seringkali juga kita tidak bisa memahami kondisi orang lain atas apa yang mereka lakukan terhadap kita secara langsung maupun tidak langsung.
Ordinary People
1 note · View note
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Manusia.
Kadang kita lupa, selain sebagai tempatnya salah dan lupa, manusia juga diberikan akal untuk berpikir. Memahami fenomena-fenomena yang terjadi didalam hidupnya. Seringkali ia tidak sadar, bahwa apa-apa yang terjadi pasti memiliki makna didalamnya.
Manusia memang makhluk yang unik. Sebagian yang lain berupaya untuk menyelami makna atas kejadian yang menimpanya. Sebagian yang lain cenderung abai atas apa yang terjadi.
1 note · View note
arky-darmawan · 2 years ago
Text
sebuah pesan.
teruntuk rekan-rekan yang sedang berjuang diluar sana:
“kadang memang lebih baik tidak menaruh harapan dan ekspektasi pada sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. karena seringkali yang membuat kita kecewa bukan soal apa yang terjadi. namun ekspektasi kita tidak bertemu dengan realita yang ada. jadi, cukup doakan, kerjakan (ikhtiyar), lalu lupakan. biar sang Maha Penguasa yang menjadi penentu hasil”
*itu teori nya. seringkali kita lupa dengan konsep itu.
0 notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
“Make yourself a priority once in a while. It’s not selfish. It’s necessary.”
— Karen A. Baquiran
337 notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Tumblr media
Strength is light ☀
34K notes · View notes
arky-darmawan · 2 years ago
Text
Meletakkan Rasa Kesamping.
Dahulu guru saya pernah memberikan petuah, begini ujarnya:
“Kalau apa-apa itu gausah pakai rasa. Kerja, ya kerja aja gausah dirasa. Capek? semuanya juga capek. Belajar bikin mumet? semuanya juga mumet. Tapi yang perlu disadari semua itu adalah rasa. Coba deh sekali-kali letakkan rasa kalian ke samping. Coba lebih objektif dan ilmiah dalam menanggapi suatu hal. Sulit? memang. Tapi akan baik ketika dicoba. 
Kadang apa yang membuat kita mumet, stress, dan banyak pikiran tuh soal rasa saja. Padahal kalo kita jalanin, ya bisa-bisa ajatuh. Mungkin kitanya aja yang terlalu takut dikarenakan pengaruh rasa yang selalu muncul disetiap keputusan yang hendak kita buat. Merasa pintar? merasa bodoh? merasa sedih? merasa senang? merasa berkuasa? itu semua hanya soal rasa bukan?”
- AW, Malang, 2019. (Sebuah Petuah saat Diskusi Pagi)
0 notes