Text
Pembelajaran 2022
Tahun ini adalah tahun yang sedikit diluar perkiraan. Setelah bertahun tahun sebelumnya tidak punya keinginan maupun cita cita untuk berkarir sebagi Pegawai negeri, ternyata tahun ini justru nyaman menjalaninya. Memang benar kata orang, jangan terlalu membenci sesuatu, karena barangkali hal tersebut baik untuk kita.
Namun dibalik pilihanku menjadi pegawai negeri ini, ada proses yang cukup panjang aku lalui. Setelah berkarir selama 5 tahun sebagai dokter umum yang bekerja dinsektor swasta, mengapa baru ditahun ke 6 ini aku membelokan pilihan ? Sejujurnya menurut pemahanku, jalan hidup yang aku lalui saat ini adalah hasil dari "tabrak sana dan tabrak sini" artinya, setiap pemahaman yang aku dapatkan adalah hasil dari pengalamanku seorang barangkali tanpa ada yang mengarahkan, atau mungkin justru aku yang tak mau di arahkan. Mungkin, jalan yang kulalui menjadi lebih panjang dan lebih lama, dan pernah suatu waktu aku menyesali hal tersebut. Namun, ntah karena seiring bertambah nya usia atau barangkali aku yang semakin bijak memahami hidup, ternyata banyak sekali hal yang bisa aku jadikan pegangan dan aku syukuri saat ini.
Untuk tidak lagi bersikap egois dan hanya memikirkan diri sendiri, adalah satu hal yang bisa aku rangkum di tahun 2022, hasil dari pemahamanku menjalani dan melalui tahun tahun sebelumnya. Setelah ada luna hadir di kehidupanku, beberapa hal menjadi perenungan dan pembelajaran kembali untukku. Ada beberapa hal yang barangkali menggeser dan merubah sudut pandangku dalam merenungi kehidupan.
Magelang, 21 desember 2022
7 notes
·
View notes
Text
Sedang musim penghujan. Lama sudah tak kutemui diriku, berdua saja, dengan pembicaraan yang hanya diketahui oleh kami berdua, dan tetap menjadi rahasia, tanpa diketahui suami atau anak ku.
Kadang, dia baru bisa kutemui pada lewat tengah malam, di antara tumpukan selimut dan bantal nyaman yang dipakai anak dan suami. Suatu kali sempat terbersit untuk menjumpai nya dengan keadaan nyaman. Dengan kursi dan meja sederhana, barangkali di hiasi satu dua buku yang entah kapan selesai ku baca, bersama remahan biskuit dan susu coklat hangat.
Sedang musim penghujan. Dan kepalaku berisik sekali, ingin kutumpahkan segala keributan itu pada nya. Dalam selembar dua lembar tulisan, atau satu dua hal pemahaman. Kapan lagi kutemui diri nya, ketika kesendirian dan keheningan menjadi hal yang tak bisa kupastikan.
Sedang musim penghujan, menandakan tahun ini akan segera berakhir. Apa saja yang telah aku ceritakan padamu. Dan tentu masih sangat banyak hal yang belum sempat ku ceritakan. Tentang hal hal yang harusnya telah kulakukan sedari dulu, tentang penerimaan dan pemahaman untuk menerima.
Sedang musim penghujan, aku tau, lebih nyaman untuk tidur didalam hangatnya selimut. Tapi aku harus menemui mu, ketika lewat tengah malam.
0 notes
Text
Salah satu cara berdamai dengan masa lalu, bukankah dengan melupakan atau dengan menertawai? Sialnya, kenangan buruk justru terkenang dan seakan tak mau pergi.
Sedari kecil, aku beberapa kali di panggil karena warna kulit ku, oleh saudara atau teman. Tapi ,aku tak terlalu punya memori ttg itu, atau karena barangkali aku masih terlalu kecil untuk merenungkan. Tapi yang ku ingat pun, ketika SMP, aku masih berada dalam lingkungan yang menurutku menyenangkan sekali, bermain dengan teman teman, dan teman ku pun menerima ku, tanpa aku pernah merasa di hina.
Namun ketika aku beranjak SMA, aku seringkali mendengar perkataan atau sebutan yang kurang menyenangkan. Teman seangkatan ku, atau kakak kelas ku, beberapa memanggilku berdasarkan warna kulit , " ari itam", yang " kurus itam", atau yang " kulitnyaa itaaaaaammmmmmmmmm sekali ", pernah satu orang kakak kelas (laki laki) yang mengingatku sebagai " yang itam nya kayak pan**t kuali " . 😂😂😂, ooh dan sampai pernah membuat salah seorang orang tua temanku sampai geleng2 kepala melihat ku dan berkata " kok bisa itam sekali kayak gini ya"
ketika itu yang bisa aku lakukan hanyalah membiarkan perkataan perkataan itu berlalu seperti angin. Meskipun kadang membuat kepercayaan diriku hilang, tapi aku berusaha untuk menerima nya. Menerima kalau memang aku ini hitam, hahahha, mau bagaimana lagi.
Yang bisa aku lakukan hanyalah, membiarkan mereka berkata apapun yang mereka pikirkan tentang ku, dan membiarkan nya berlalu. Karena apalagi kan yang bisa aku lakukan jika tak seperti itu?
Masa lalu itu, mungkin tak benar benar bisa terlupa, tapi setidaknya bisa aku tertawakan ketika aku menceritakan hal itu pada suami ku. Meskipun banyak bagian, yang aku tau rizky kasian dengar nya. 😂😂😂😂
Padahal, di satu sisi, aku bersyukur sekali, karena aku tau, bahwa aku dicintai dan dikasihi oleh suami, atau sahabat dan orang terdekatku bukan karena warna kulit atau fisik semata, namun lebih dari itu, mereka menerima dengan segala kekurangan dan kelebihan ku.
Lagi pula, ketika aku beranjak dewasa ini, aku menyadari banyaak sekali hal. Salah satu nya adalah, kecantikan atau ketampanan atau ketenaran tak akan ada artinya jika berdiri sendiri. Karena hidup kita di masa depan lebih membutuhkan ilmu, kerja keras, dan attitude yang baik. Dan Ketika di perjalanan ini, seringsekali aku melihat orang orang yang menarik atau menjadi cantik bukan karena tampilan fisik nya, namun dari ilmu yang luas dan attitude baik yang mereka miliki. Lalu aku berfikir pula, bukan kah kesombongan atau kecantikan/ ketampanan yang dulu di elu elukan menjadi sia sia?
Kini, hal itu pula yang menjadi pengingat dalam perjalanan ku, untuk tak menjadi silau atas apa apa yang kumiliki saat ini. menjadi pengingat untuk fokus bertumbuh membenahi diri, untuk mengusahakan yang terbaik yanh bisa aku lakukan untuk kemajuan diriku. Fighting.
5 November, 2021
0 notes
Text
Here comes the sun... ☀
Matahari kecil ini, kami beri nama "najla aluna hermawan" dengan huruf "Nun" di awal kata yang memiliki makna istimewa dan juga sering sekali disebutkan didalam alquran. Huruf nun memiliki makna yang berdiri sendiri yang menunjukan kejelasan, ketajaman, kekuatan dan keluasan.
Najla, secara harfiah adalah mata yang terbuka, pandangan yang tajam, dapat pula dimaknai wawasan yang luas. Aluna yaitu bulan yang indah, bermakna cahaya yang indah. Sebagai doa dari ku dan rizky, semoga matahari kami bisa menjadi hamba yang punya wawasan luas, pengetahuan luas, melihat segala sesuatu dari berbagai perspektif dan dengan wawasan nya itu mampu menjadi cahaya bagi sesama. Amin
Dengan hadir nya anak ini, jelas membuat banyak sekali perubahan dalam diriku sebagai pribadi dan sebagai ibu. Haru, bahagia, lelah, semua bercampur menjadi satu. Setelah menjadi ibu, aku baru merasakan betapa lelah nya ibuku dulu menjagaku, dan betapa disayangnya ketika aku kecil dulu. Kadang, saat menyanyikan lagu untuk luna, aku teringat ibuku dulu juga pasti sering menyanyikan lagu untuk ku.
Menjadi orang tua, pun menyita hampir 90% waktu dan tenagaku., Barangkali di jam jam tengah malam seperti ini saja, aku bisa bercengkrama dengan diriku sendiri, membuka laptop, membaca, menulis (yang sudah lamaaaa sekali tak kulakukan) atau merenungi ttg harapan dan impian.
Dulu, ketika aku hamil, aku sering bertanya pada diriku sendiri. Apakah aku memang mengharapkan kehamilan ini ataukah keinginan itu muncul karena budaya masyarakat kita yang rata rata memwajibkan kehamilan dalam setiap pernikahan? Jawaban nya tak pernah aku pikirkan lagi, hanya ku jalani dengan sebaik baik nya.
Tapi ternyata ketika luna lahir, lalu aku mengasihi, maka timbul pula pemahamaan baru dalam diri ini tentang kebahagiaan dalam keluarga, tentang harta yang paling indah Tuhan beri dalam hidupku, aku belajar lebih dewasa, lebih berhati hati dalam bersikap, lebih sabar, dan bersyukur akan banyak hal.
Magelang, 30 okt 2021. 00.44 wib
0 notes
Text
Jangan cintai aku apa adanya.
Salah satu lagu favorit aku, yang relate sekali dengan keadaan dan kehidupan aku. 😚😚
Meskipun untuk bersama dengan rizky memiliki kisah yang tidak sepenuhnya mudah, tapi setidaknya hubungan kami benar benar tidak rumit, karena kami berdua menyadari untuk ingin saling memiliki dan yaah merasa cukup untuk tidak mencari yang lain.
Sebagaimana aku ingin memberikan yang terbaik untuk diri maupun orang tua ku, seperti itu pula aku ingin memberikan yang terbaik untuk rizky.
Seperti lirik di lagu favorit ku ini " tuntutlah sesuatu, agar kita jalan kedepan". Maka tuntutlah aku untuk melakukan dan terus berusaha menjadi yg terbaik, dalam karir maupun kehidupan pribadi (tapi tolong jangan tuntut aku untuk bisa masak 😱😱😰)
Semoga apa apa yang di impikan tak pernah lelah aku perjuangkan, tak pernah lelah pula aku berdoa dan meminta, semoga bisa menjadi berkah untuk keluarga, untuk orang orang sekitar. Amin
0 notes
Text
Memiliki kehilangan
Tahun lalu, 2020, adalah tahun dengan segala pengharapan, kekhwatiran dan kehilangan. Ada harapan yang terselip dalam setiap doa, meski kekhawatiran tetap menyelimuti hampir di sepanjang tahun
Semenjak pandemi covid 19 melanda, semenjak itu pula rasa takut, khawatir, semakin mencekam. Ayah mertua, aku, dan suami adalah sebagian dari nakes yang semakin terbebani ketika pulang ke rumah.
Memeriksa pasien menjadi tak optimal, di penuhi dan di tambah dengan ketidakjujuran pasien mengemukakan keluhan. Tak di pungkiri memikirkan diri dan keluarga sendiri adalah yang utama dan pertama.
Pertengahan tahun menjadi berat ketika aku semakin banyak kontak dengan pasien konfirmasi covid. Teringat ayah, ibu, dan juga adik yang aku dan suami temui hampir setiap akhir pekan
Hingga hampir di penghunjung tahun, ketika harapan itu mulai terlihat oleh tersedianya vaksin. Kami sekeluarga tak bisa ikut dalam euforia itu ketika ayah mertua positif konfirmasi covid 19. Ayah yang sudah sangat menjaga diri, selalu menggunakan apd ketika praktek, selalu mentaati protokol kesehatan, selalu yang pertama mengingatkan untuk tak pernah lupa minum vitamin, ayah yang paling rajin olahraga dan berjemur, ketika kami malas malasan, ayah yang tetep berusaha sehat padahal sedang tak enak badan
Di penghujung tahun 2020, setelah di rawat 1 minggu di ruang icu, kami harus kehilangan ayah.
Sedih sekali, dengan rasa kesal, kecewa, marah, dan semua perasaan bersalah menjadi satu. Mengapa harus ayah kami, mengapa harus keluarga kami. Aku dan keluarga benar benar merasa sangat kehilangan. Di saat saat seperti itu, aku dan risky pun tak bisa saling memeluk ibu dan adik2, karena ibu, dan adik2 ku positiv covid 19.
Beraaat sekali, sungguh teramat berat, terutama untuk ibu mertua ku. Karena di mana ada ayah di sana pula ada ibu. Aaahk, jika ku ingat masa masa itu, tak bisa pula ku bendung air mata dan sakitnya hati ini.
Teramat sedih, karena rizky ujian akhir nasional spesialisnya ketika pemakaman di lakukan. Papa, tinggal sedikit lagi, rizky sudah selsei. 😭😭😭😭😭
Tapi takdir tetap tak bisa di elakan, meski aku dan keluarga menginginkan papa tetap bersama kami, kami tetap kehilangan ayah, Gusti Allah lebih sayang dengan ayah. dengan segala kebaikan, keteladanan dan kebijaksanaan yang ia miliki.
Bukan lagi luka yang kami rasa, melainkan pilu yang teramat menyayat hati. Tapi aku sadar, dan tau, bahwa begitu banyak orang yang telah papa sentuh hati nya dengan kesederhanaan dan keteladanan yang papa miliki. Semoga semua amal jariyah itu menerangi , melapangkan , dan di berikan tempat yang terbaik terindah di sisi Gusti Allah swt.
Terimaka kasih pa. Tenang di sana. Insyaallah ibu dan adik2 akan risky dan ari jaga.
❤
0 notes
Text
Memasuki tahun ketiga pernikahan, aku belum sepenuhnya memahami apa sesungguhnya makna dari sebuah pernikahan . Meski beberapa teman mengatakan bahwa menikah berarti menggenapkan sebagian agama, atau menikah adalah berarti ibadah seumur hidup, aku gak pernah benar benar mencari tau arti atau makna dari ungkapan tersebut, tidak pula menikah karena alasan tersebut.
Setelah melewati 1 tahun lebih pernikahan berjarak antara dua pulau, yang mana di lalui minim bahkan tanpa pernah ada rasa curiga atau cemburu melainkan masa yang penuh ego akibat tak sepaham, tak sepemikiran, akhirnya di tahun kedua aku dan risky hidup dan menetap bersama. Setelah hidup bersama, beberapa hal baru sedikit tak bisa di toleransi, terutama tentang melakukan pekerjaan rumah, aku tak suka ruangan yang berantakan, atau baju dan piring yang menumpuk, atau sekecil tak melipat sarung sehabis sholat dengan benar, karenanya aku sudah benar mirip mamak2 meskipun kecepatan bicara belum sampai 40 km/jam. Seringkali aku mengeluhkan akan hal ini, karena seharusnya hal seperti itu adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya perempuan. Hal baik, karena risky mau sedikit banyak punya kesadaran untuk membantu atau setidaknya tak menambah kekacauan. Hal baiknya lagi adalah aku dan risky bukan tipe orang yang suka menumpuk atau menjejal lemari atau ruangan dengan benda, sehingga tak terlalu banyak barang yang berdebu yang harus dibersihkan. Belum lagi karena hampir separuh usia yang sudah aku lewati adalah menjadi anak perantauan, yang terbiasa untuk mengambil keputusan atas keinginan sendiri, aku jadi agak sedikit sulit untuk berkompromi terkait keputusan bersama, bukannya tidak bisa, melainkan tidak mau, enggan, dan ada perasaan aneh ketika harus berdiskusi memutuskan hal yang menyangkut prinsip atau masa depan.
Tapi lagi lagi hal baik menghampiri bagi mereka yang mau belajar dan bersabar, karena waktu yang akan menjadi guru, semakin sering kita bersinggungan maka semakin banyak pula kami saling belajar dan memahami untuk melepaskan ego. Seperti Aku yang lebih bisa sedikit berhati hati sebelum mengambil keputusan, atau risky yang bisa lebih percaya diri terhadap kemampuan yang dia miliki. Bukan karena risky yang membuat aku berubah, bukan pula karena aku yang membuat perubahan pada rizky, tapi karena diri kami sendiri masing masing yang mau saling belajar memahami, mau saling mendengarkan masukan dan dukungan, dan percaya bahwa kami akan bertumbuh bersama saat berjalan beriringan. Meskipun sampai saat ini aku juga belum memahami sepenuhnya apa makna pernikahan, setidaknya aku sudah jarang mempertanyakannya.
0 notes
Text
Anak yang berbakti
Ketika aku belum menikah, ada pernyataan dari beberapa temanku, yang hampir semua nya mengatakan bahwa jika bisa tak usah tinggal lama lama dengan mertua, kemudian disertai cerita cerita yang cukup membuat kekhawatiran. Karena selama 2 tahun pacaran aku cukup sering ke rumah rizky, aku pun terkadang mengatakan, bahwa sepertinya orang tua rizky tidak seperti itu. Dan kemudian mengalir lah lagi pengalaman2 mereka, yang membuat aku bertanya tanya, apakah aku juga nnti akan seperti itu.
Setelah menikah, aku pun cukup sering tinggal di rumah mertua. Jika weekday di jogja, maka weekend atau jika ada hari libur, kita pulang ke mungkid, magelang, rumah ibu bapak mertua. Dan selama 2 tahun menikah, alhamdulilah aku ga mengalami apa yang teman teman ku ceritakan sebelumnya.
Ibu mertua ku adalah ibu rumah tangga, Selama di rumah beliau, aku ga pernah masak, (karena memang ga bisa masak), bahkan kadang baju ku beliau cuci in (dengan mesin cuci). Aku ga pernah di tuntut untuk mengerjakan pekerjaan , (tapi aku tetap tau diri guys. ) dan Aku juga di perlakukan sama seperti anak2 nya.
Ayah mertua ku, juga bekerja sebagai dokter. Baliau adalah dokter teladan di tahun 1997. Sangat ramah, senang bercerita. Dan tentunya menjadi figur bagi ku, rizky dan adik2 nya.
Setelah menikah, aku justru merasa memiliki 4 orang tua, yang semua nya sayang padaku dan rizky. Dan membuatku ingin sekali membahagiakan mereka. Aku berdoa, agar aku dan rizky di beri kesempatan untuk bisa menjadi anak yang berbakti, yang bisa menjadi kebanggan ibu bapak kami. Setelah menikah aku sepertinya jadi lebih semangat belajar, dan ingin sekali melanjutkan sekolah, agar bisa membahagiakan dan kebanggaan mereka. Amin
Aku sering sekali melihat, atau mendengar, betapa orang2 sering sekali sekali mengagung agungkan sebuah pernikahan. Terutama bagi perempuan, seakan akan setelah menikah maka tercapailah cita cita terbesarnya. Sebuah pertanyaan pula, mengapakah pernikahan harus di jadikan sebuah cita cita? , banyak sekali kudengar peryataan2 seperti " surga istri ada pada ridho suami", "mentaati perintah suami, maka surga balasan ny", memandang wajah suami ,melayani suami adalah pahala", belum lagi " menikah adalah ibadah seumur hidup". Kenapa sih, hal2 seperti itu harus dibesar besarkan? Padahal dengan kita belajar,berbakti pada orang tua, melakukan kebaikan di luar embel2 pernikahan, kan juga ibadah.
Aku merasa beruntung, karena berada di pernikahan yang menyetarakan kedudukan, rizky tak perlu di depanku, jika tak perlu, aku pun tak perlu di belakang nya jika tak perlu. Kita berdua punya peran yang sama, untuk saling mendampingi, mendukung impian dan cita cita,saling mengingatkan, dan sama sama berusaha untuk menjadi anak yang berbakti. Semoga Gusti Allah berikan kesehatan untuk orang tua kami, amin.
1 note
·
View note
Text
kebahagiaan
“Makanan enak, baju yang indah dan segala kemewahan, itulah yang kau sebut kebahagiaan, namun aku percaya suatu keadaan dimana orang yang tidak mengharapkan apapun adalah kebahagiaan tertinggi” (Socrates)
kebahagiaan adalah tujuan dari semua manusia, hampir tidak ada manusia yang tidak ingin bahagia. yang tidak ingin punya pacar? ada, yang tidak ingin punya jabatan tinggi? ada, yang tidak ingin menikah? juga ada. tapi tak ingin bahagia? sepertinya tidak akan pernah ada. karena seluruh hal yang kita kerjakan semata mata adalah agar bahagia.
pernah suatu hari seorang wanita kehilangan kunci rumah nya ketika ingin pergi, namun saat itu lampu di rumah nya mati, akhirnya ia mencari kunci itu di luar rumah, seseorang bapak tua menyapa dan bertanya, apa yang gerangan ia cari, wanita itu menjawab bahwa ia sedang mencari kunci, lalu bapak tua itu pun bertanya kembali dimana terakhir wanita itu kira kira meletakkan nya, di jawab pula oleh wanita itu bahwa ia sepertinya meletakkan kunci tersebut di dalam rumah, namun karena rumah nya tak terang, akhirnya ia mencari di luar, bapak tua tersebut merasa heran, karena nya ia berkata, lalu mengapa tak kau buat terang rumahmu agar kau bisa melihat kunci itu
kunci tersebut seperti kebahagiaan yang selama ini kita cari, dan diri kita sendiri adalah rumah itu, maka bukankah kita seharusnya membuat terang dengan mengenali diri kita sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan itu?
kebahagiaan, suatu hal yang seringkali ku tak bisa menyimpulkan nya. barangkali pada awalnya aku bisa menyimpulkan bahwa aku akan bahagia jika keinginanku terpenuhi. tapi ternyata memenuhi keinginan itu seperti meminum air laut, semakin di penuhi akan semakin haus. lalu kucari lagi bagaimana aku akan bahagia, apakah dengan mendapatkan kasih sayang dan menyayangi? tapi teryata kebahagiaan seperti itu tidaklah bertahan lama, semakin kita terikat maka akan semakin banyak pula pengharapan yang lahir. semakin banyak harapan maka akan semakin sering pula aku terluka. apakah jabatan? uang? nama baik? bukankah memenuhi itu semua tak akan pernah ada cukupnya, ia sama seperti keinginan yang akan semakin besar ketika aku memenuhinya?
dan jawaban yang aku temukan adalah “ semakin aku mencari kebahagiaan diluar diriku, maka kebahagiaan itu akan semakin hilang”.
seringkali kita telah mendapatkan pengetahuan yang benar namun tak berperilaku yang benar pula. ternyata agar bahagia kita mestilah bijaksana, yaitu menjadi orang yang bisa mempertimbangkan pilihan antara nikmat dan rasa sakit. yaitu orang yang dapat membatasi keinginan , semakin canggih kamu membuat batas keinginanmu semakin kamu bahagia. dan orang yang mengerti mana kebahagiaan jangka pendek maupun panjang.
“ semakin kamu tidak tersakiti oleh nasib, semakin kamu bahagia. semakin banyak dan tidak terpengaruh oleh keadaan semakin pula kamu bahagia”. dan tentunya kita harus sering sering belajar untuk tak mengharapkan apapun di luar diri kita dan tidak pula terpengaruh oleh nasib baik atau buruk yang menimpa diri kita.
yogyakarta, 21 july 2020
0 notes
Text
Makna sebuah pernikahan
Apakah makna sebuah pernikahan bagi seorang perempuan?
Suatu waktu dalam pertemuan dua keluarga besar, menentukan tanggal dan bulan pernikahan. Keluarga pihak lelaki menginginkan agar pernikahan di laksanakan sebelum bulan ramadhan, yang mana berjarak 5-6 bulan dari pertemuan ini . Sedang pihak perempuan, yang kasarnya adalah sang penyelenggara acara merasa sangat keberatan, karena mencari gedung di kota besar amat sangat tak mudah, apalagi jika mendadak. Sang ibu lelaki sangaf bersikeras untuk segera di lakukan sebelum ramadhan, alasan nya adalah agar ada yang bangunin sahur si lelaki.
Sontak aku menyahut "memangnya si perempuan itu alarm" terhadap lawan bicara ku.
Apakah makna sebuah pernikahan? Terhadap lelaki yang kebanyakan bahkan tak mampu mengurus hidup nya sendiri. Pekerjaan rumah, belanja, mengurus laki laki, mulai dari ranjang hingga makanan, belum lagi mengurus diri sendiri.
Bukan kah seringkali kita dengar di masyarakat bagaimana perempuan menindas sesama perempuan?
" pantas aja suami nya selingkuh, istri nya gak bisa jaga penampilan" " itulah kan, istri nya sibuk sekali bekerja, gak di perhatiin suami nya. Akhirnya suami nya cari yang bisa kasi perhatian"
" jangan lupa suami nya di suruh minum vitamin mba, " di pakein hand body biar kulit nya ga kering," paksa aja suruh potong rambut", dan tuntutan tuntutan lain nya sebagai perempuan, sebagai istri.
Menikah ternyata menambah pekerjaan perempuan untuk mengurus anak yang sejak kecil di layani oleh ibu nya. Menikah seperti nya hanyalah estafet dari ibu ke menantu perempuan untuk mengurus anak laki laki nya.
Barangkali hal ini tak sepenuhnya salah laki2, lingkungan dan keadaan selama ini membuat sistem ini akan terus menjadi siklus yang tak kan pernah usai. Sedari kecil, anak perempuan di tuntut untuk melakukan pekerjaan rumah, sedangkan anak lelaki tak sekali pun di tuntut untuk mencuci piring atau mencuci baju nya sendiri. Hingga ketika ia dewasa, yang ia tau hanyalah bagaimana mencari uang sebagai imbalan di urus oleh istri nya.
Begitulah kira kira pehamanku teman, ketika pada akhirnya aku dan risky menjalani rumah tangga dalam satu atap setelah sebelum nya kami long distance marriage. ( meskipun cerita awal di atas paragraf bukan lah kisah ku ).
Dengan sifat ku yang keras kepala ini, bukan sekali dua kali aku marah akan hal rumah tangga pada rizky. Tau apa yang sangat membuat aku benciiiii sekali ??? Adalah jika masak, minyak nya meletup meletup, 😢😢😢😢di tambah dengan minyak yang cepat sekali berbusa ( ini karena minyak bimoli, jadi ku sarankan jika kalian ga ingin minyak berbusa pakai yg lain aja). Aku kesal sekali jika di saat aku ngerjain pekerjaan rumah, risky asik belajar, atau main game. Aku kan juga mau belajar (hahaha).
Aku mencari cari apa makna pernikahan sesungguhnya untuk perempuan, untuk diriku? Aku benci sekali dengan jawaban "kan surga nya istri ada pada ridho suami" , sungguh benar benar tak suka. Surga itu bisa kita capai dari mana saja teman, sedekah, bakti pada orang tua, ilmu yg bermanfaat, dan lagipula surga dan neraka adalah hak periogratif Allah SWT. Berhentilah untuk berada pada "lelaki sentral", menggantungkan kebahagian pada lelaki, seolah olah kebahagiaan perempuan hanyalah bersumber dari lelaki, (jabatan suami, uang suami, prestasi suami) hanya pada lelaki kita meletakan kebahagiaan.
Okei. Akhirnya aku menanyakan hal ini pada suami ku, ku utarakan semua apa yang ada di kepala ku, pehaman ku. Suami ku? Hanya diamm. Diam diam mencerna ucapan ku.
Satu hal yang aku syukuri adalah, rizky adalah orang yang sangat sabar menghadapi aku, tak pernah ia berbalik marah atau bermuram durja, mau mendengarkan keluh kesah dan yang paling utama adalah memahami maksud pemikiran ku.
Hingga ketika beban itu terbagi, ketika kami sama sama ingin melayani, tak hanya ingin di layani semata, di sanalah aku mulai belajar untuk sekali lagi melonggarkan ego. Tak perlu merasa gagal menjadi perempuan hanya karena tak bisa masak, tak perlu juga merasa bahwa pekerjaan rumah harus kita lakukan semua agar di anggap berbakti atau mencari ridho suami. Tak perlu pula merasa malu jika lelaki menjemur pakaian atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga, alih2 berdalih bahwa lelaki harus nya mencari uang hingga pantas untuk di layani. Entah itu istri atau pun lelaki, entah itu siapa yang mencari uang, kedua nya sama sama pantas untuk di layani. .
Hingga saat ini aku pun belun seutuh nya mendapatkan jawaban apa makna pernikahan sesungguhnya, selain bahwa pernikahan menyelamatkan mu dari rasa sepi dan malam malam panjang tanpa pelukan.
Namun seiring aku mulai bisa melangkah dari masa transisi ini semakin jarang pula mencari apa makna pernikahan itu sendiri.
Jogja, 30 juni 2020
0 notes
Text
" hidup- hidupilah muhammadiyah, tapi jangan mencari penghidupan di muhammadiyah" ( k.h.Ahmad Dahlan)
Sejujurnya, aku jarang bahkan seingatku tak pernah membaca biografi tokoh nasional. Aku lebih suka membaca biografi para filsuf yunani, yang nama nya lebih sering terdengar. Namun, aku pun menyadari, bahwa negara ini tak kekurangan tokoh dengan jiwa jiwa nasionalis yang berusaha membangun peradaban negeri.
Tokoh pertama yang ingin aku ketahui, adalah k.h.ahmad dahlan. Nama nya bergaung di mana mana seantero jogja (kota yang baru baru ini aku huni), dalam bentuk muhammadiyah maupun aisyiyah.
Pernah tidak kalian bertanya, mengapa ada aisyiyah di dalam muhammadiyah ? Karena yang aku tau, k.h. ahmad dahlan sangat konsern terhadapan peradaban perempuan. Sehingga di bentuklah aisyiyah yang merupakan wadah para perempuan turut berperan memajukan islam dan negara.
Semakin aku mengenal beliau, semakin besar pula rasa kagumku. Betapa perjuangan yang ia lakukan benar benar terasa hingga saat ini bahkan setelah berpuluh tahun setelah kematiannya. Kegigihan hati nya untuk membangun peradaban masyarakat, kegigihan jiwa nya yang tak pernah lelah untuk belajar, dan berbagai pemikiran nya yang sangat melampaui jaman itu, sungguh sangat meng inspirasi.
Bisakah kita meneruskan perjuangan nya? Bisakah kita meneladani dan mengamalkan keteladananya? Ijinnkan kami hidup dalam naungan pemikiran mu, ijinkan kami untuk terus meneladani mu.
0 notes
Text
Akhirnyaaaa, muncul juga keinginan untuk menulis review masker favorit ku selama 1 tahun ini. Setelah sebelum nya di landa kemalesan dan kemageran dan kekhawatiran pula dalam memeriksa pasien igd selama pandemi Covid 19 ini.
Kayak nya ini jadi masker sejuta umat ga sih. Karena pasti udah banyak banget review yang berseliweran di dunia maya tapi Aku tambahin sedikit versi aku ga papa kali ya.
Jadi masker ini sudah aku pakai rutin sejak 1 tahun lalu lah, di saat muka ku sedang berjerawat parah hingga jerawat ringan hingga tinggal sisa sisa nya aja. aku tipe yang percaya kalau skin care itu butuh waktu dan proses, jadi selama wajah aku fine aja sama satu produk dan ada hasil nya nyata meskipun sedikit, aku bakal rutin coba terus. Seperti masker lush yang mask of magnaminty ini.
Masker ini seperti yang kita lihat keterangan nya di atas, bisa di gunakan untuk "face and Body" tapi berhubung aku termasuk tim hemat, jadi buat wajah aja kali ya. 😅😅untuk kemasan nya sendiri itu macem macem ada yang 125, 250 hingga 500 gr juga ada seperti nya. Untuk harga nya sendiri juga bervariasi yah, tergantung seller jastip nya sendiri. Oh ya sampai lupa, masker ini kebetulan store nya belum ada di indo, tapi kamu bisa jastip sama seller yang lumayan banyak di ig atau shopee. Untuk yang kemasan seperti aku yaitu 125 gr, harga nya sekitar 250 ribuan.
Kemudian masker ini juga ada variasi nya loh, jadi sebelum kamu membeli masker ini, baiknya kamu sesuaikan dulu dengan kondisi kulit kamu. Kamu bisa pilih yang variasi " "Original" kalau tipe kulit kamu berminyak, banyak komedo, atau acne prone skin. Sedangkan untuk kamu yang punya tipe kulit cenderung kering dan sensitiv baiknya pilih yang variasi "Self Preserving (SP) " .
Karena kulit aku cenderung sensitiv dan kering, jadi pilihan ku yang variasi "SP" ada kode nya di pojok atas itu. Sedangkan yang "Original " gak ada kode apa apa, jadi jangan bingung yaaa.
Yang paling penting nomer 2 setelah kamu harus tau variasi masker yang sesuai dengan tipe kamu adalah "Tanggal Kadaluarsa", penting sekali. Sesuai klaim dari produk "LUSH" masker ini tuh di buat dengan bahan alami dan gak pakai pengawet, jadi memang produknya ga tahan lama, hanya bertahan 4 bulanan aja. Tau nya dari mana? Tenang, di setiap kemasan nya bakal ada stiker tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa nya. Karena itu, sebelum kamu beli, tanyakan dulu sama seller tersebut tanggal kadaluarsa nya, lebih baik pilih seller yang baru memulai Pre order, karena biasa nya mereka akan memilih yang paling lama tanggal kadaluarsa si masker ini.
Nah seperti punya ku ini, mon maap itu sebenernya ada tahun nya tapi udah ilang. Wkwkw. Tanggal pembuatan nya 20/2/2020, dan kadaluarsa tanggal 20/6/2020. Jadi dalam 4 bulan masker ini sudah harus habis yaa.
Masker ini berwarna hijau dan wangi nyaaa, heem, aku sih suka, wangi matcha gitu, dan lumayan kuat wangi nya.
Sejujurnya aku belum pernah pakai yang varian "original" jadi aku ga bisa review lebih banyak, cuma setau aku itu masker nya seperti clay mask, jadi akan mengering ketika kamu aplikasikan di wajah, karena memang ia berfungsi untuk mengangkat minyak berlebih di wajah.
Untuk yang variasi "SP" ini tekstur nya lebih basah, karena memang mengandung madu, sehingga saat kamu aplikasikan di wajah, dia tidak akan terlalu kering. Kira kira gini nih penampakan nya setelah 10 menit di pakai
Keliatan ga sih, dia teksturnya ga akan seperti clay mask atau masker bubuk yang bakal mengering gitu, saat kita sentuh tetep akan sedikit lembab meskipun sudah kita diamkan di wajah lebih dari 10 menit.
Seperti yang udah aku jelaskan di atas, kalau skin care apalagi masker lebih baik di gunakan secara rutin untuk bisa keliahatan hasil yang maksimal. Aku sendiri sudah pakai masker ini cukup lama, dan yang palinh signifikan aku rasakan adalah jerawat ku perlahan lahan berkurang dan kulit ku menjadi lebih terjaga kelembapan nya. Apalagi setelah menggunakan masker ini, heeem wajah jadi lebih halus dan jauh lebih bersih
Sedikit aku kasih lihat penampakan teksur masker nya yaah
Begituu, keliatan kan, agak sedkiti basah gitu dia.
Baiklaaah, sekian dulu review dari aku yaa. Semogaa bermanfaat dan membantu buat kalian yang sedang galau cari masker buat di di pakai saat WFH ini.
P. S. This is not sponsorship, just sharing my experience. ❤❤❤💋💋
Jogja, 14 april 2020
0 notes
Text
Dalam satu kesempatan, aku beruntung bisa curhat dan saling mendengarkan bersama salah satu teman dekat. Tentang keadaan saat ini, pun tentang beberapa penyesalan masa lalu. Di usia menjelang 30 an ini, terkadang sulit sekali untuk bisa bicara lebih dalam dan lama dengan sahabat perempuan. Oleh karena telah mempunyai kehidupan dan dunia nya masing masing, di tambah dengan jarak yang hanya bisa di tempuh melalui jaringan seluler. Bahkan terkadang untuk menelepon saja ragu ragu, khawatir mereka sedang sibuk bersama keluarga, atau ada pekerjaan yang tak bisa di tunda. Hingga akhirnya satu satu nya teman yang akan selalu ada dan menemani ya siapa lagi jika bukan suami, bukan kah itu alasan nya mengapa pasangan kita di sebut sebagai teman hidup.
Namun terkadang, ada fase di mana beberapa hal seperti nya sulit sekali untuk di utarakan pada pasangan. Bukan karena tak percaya, aku juga tak tau mengapa, barangkali karena hanya tak terbiasa. Ternyata menerima orang lain untuk masuk dalam jalan kehidupan kita itu sulit sekali.
Namun setelah percakapan cukup dalam dengan teman dekat ku kemarin. Cukup membuka pikiran ku, bahwa yaa memang beberapa orang akan berada dalam fase yang sama. Ku katakan beberapa orang, barangkali karena aku bisa melihat beberapa kesamaan karakter dengan nya. Sebuah masa transisi dari yang tadi nya hanya memikirkan diri sendiri, dan membuat keputusan untuk diri kita sendiri, kini harus menerima pemikiran lain dalam memutuskan hal untuk keadaan bersama. Harus melonggarkan ego, harus memberikan ruang di hati agar dapat berjalan beriringan.
Lagipula aku pun menyadari, bahwa ada beberapa keputusan di masa lalu yang cukup aku sesalkan. Tapi aku pun sadar, bahwa aku tak kan bisa tau bahwa bidang yang ku lalui selama 3 tahun ini tak sesuai dengan diriku jika aku tak masuk di dalam nya. Namun akhirny, aku harus keluar dari keadaan itu dengan harus berusaha keras, untuk mencapai keadaan yang aku harapkan. Barangkali dengan dua pemikiran di jalan yang sama, akan membuat aku lebih berhati hati dalam mengambil keputusan kan? Lagi pula aku percaya, bahwa akan banyak sekali pintu yang terbuka jika kita tak terpaku hanya pada pintu yang tertutup.
0 notes
Text
Sewaktu aku pulang ke rumah baru baru ini, aku meluangkan sedikit tenaga untuk membereskan buku, dan voilaaa, ketemu catetan ini. Yang aku tulis 5 tahun lalu.
2015 lalu, setelah menyelesaikan study dan akhirnya lulus ukdi, aku memutuskan untuk pulang, meskipun sebenarnya ada tawaran yang cukup menarik di banda aceh, tapi aku tetap ingin pulang ke jambi. Ke rumah yang hanya aku kunjungi setahun sekali atau 2 kali semenjak duduk di bangku SMA.
Setelah aku membaca catetan itu, langsung mrembes mili,wkwkwk. Bukan karena kecengengan aku, tapi karena aku bisa melihat, betapa tulus nya pertemanan yang aku dapatkan. Meskipun selama berteman pasti ada berantem, marah, kesel, kecewa, tapi justru keadaan itu lah yang mengikat antara aku dan mereka.
Ku sadari memang aku gak punya banyak teman, tapi sekali nya punya teman, ya seperti itu, menjadi sahabat yang bertahun tahun tetap berlanjut.
Kembali ke catetan di atas, yang aku tulis ketika di pesawat (seingatku), aku melihat bahwa aku dan teman temanku tengah keluar dari zona aman dan sangat optimis terhadap perubahan ( mungkin karena sudah lelah koas.) wkwkw. Aku di anter farah, afri, dan reza ke bandara, karena dini, liza dan eka sudah lebih dulu keluar banda aceh. Ketika di bandara, kami cuma berjanji satu hal, kapan kapan kita harus travelling bareng. Tidak ada air mata, tidak ada tangis, yang ada adalah kebahagian melepas satu persatu dari kami untuk menjalani kehidupan baru yang masing masing impikan, yang penuh dengan harapan.
Dan sampai sekarang harapan ku masih tetap sama, semoga mimpi kami, doa kami, selalu kami perjuangkan, tidak akan berhenti hingga benar benar tercapai.
See u on top guys. ❤❤
0 notes
Text
Jangan lupa untuk bersyukur.
Salah satu hal yang sering rizky keluhkan di saat kami sedang ngobrol2 adalah kurang nya waktu untuk dia bisa ngerjain hal lain yang dia sukai, contoh nya, olahraga, main musik, ngotak ngatik lagu, naik gunung dll di saat dia sedang menjalani residensi nya ini, belum lagi persoalan sibuk nya hari hari yang dia jalani, teman satu stase yang kurang kooperatif, dan banyaknya tugas yang belum ia selesaikan. Meskipun saat ini rizky sudah berada di tingkat cukup akhir, tapi keluhan ini masi beberapa kali ia sampaikan.
Tiap kali ia berkeluh kesah ttg hal itu, aku selalu bilang " sabaaaar, ingaat, banyak orang yang ingin berada di posisi kamu, lalu aku tekan kan "termasuk aku".
Kadang kita bisa lebih mudah untuk menilai bahwa orang lain tidak bersyukur. Tapi sulit sekali mengingatkan diri sendiri untuk senantiasa bersyukur. Tiap ada kerikil kecil saja yang mengotori jalan kita, kita mengeluh, belum lagi rintangan yangblebih besar, kita mengumpat, lalu yang lebih besar lagi, kadang membuat kita lupa bahwa jalan ini adalah jalan yang akan membawa kita kepada hal hal baik.
Barangkali aku mudah saja mengingatkan rizky untuk bagaimanapun keadaan residensi nya sekarang, harus lah tetap banyak bersyukur, karena aku sendiri jelas jelas menginginkan berada di posisi nya. Tapi aku pun tak luput dari seringkali mengeluh ttg keadaan ku.
Ternyata perasaan bersyukur itu bukan lah serta merta akan hadir dalam diri kita, tetapi sebuah usaha untuk tidak melupakan rasa bersyukur itu dalam tiap tiap keadaan. Entah itu berduka atau bahagia. Sebuah usaha untuk terus menerus mengingat kebaikan kebaikan yang telah kita peroleh di masa lalu dalam keadaan senang maupun susah. Dan mengusahakan diri kita untuk percaya bahwa akan ada kebaikan dalam keadaan yang tengah atau akan kita lalui.
Berusahalah untuk tak lupa bersyukur. Karena sedih maupun suka akan berlalu.
Jambi, 09 febuari 2020 (hari ini sebenernya ada seminar, tapi aku lupa untuk hadir. ) 😅😅😅
0 notes
Text
"semua perempuan adalah pelacur, sebab seorang istri baik baik pun menjual kemaluan nya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika ada" ( dewi ayu dalam cantik itu luka).
Udah beberapa kali baca satu novel yang membuat aku jatuh cinta dengan novel lainnya karya mas eka kurniawan. Alur cerita, pemilihan kata, hingga pesan yang ingin di sampaikan sangatlah luas. Ada beberapa pemahaman baru yang kita dapatkan dari membaca, itu lah mengapa kita harus selalu membaca. Untuk membuat pikiran ini tetap waras.
Seperti dalam penggalan kalimat pembuka tulisan ini (Sebuah ucapan lugas dari pelacur si tokoh utama dalam novel tersebut) menggelitik relung pikirku, mencari kebenaran di dalam nya. Pelacur seperti apa yang ingin disampaikan oleh nya?
Namun dalam budaya patriarki yang di gambarkan dalam kondisi jalan cerita novel tersebut, barangkali bisa jadi relevan (atau juga bisa relevan hingga saat ini). Keadaan di mana kebanyakan perempuan yang telah menikah melupakan kebahagiaan diri nya, alih alih bahwa kebahagiaan suami dan anak anak nya adalah kebahagiaannya. Suami yang sukses, suami yang bahagia, anak2 mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang baik, adalah mimpi perempuan kebanyakan. Bersolek demi suami, masak enak demi suami dan anak, inti nya adalah kebahagiaan suami dan keluarga itulah satu satu nya yang di impikan.
Tak bisa kita pungkiri, norma sosial yang berlaku, ajaran pemuka agama, serta pemikiran perempuan lain menjadi doktrin doktrin halus yang membentuk isi pikiran dan mimpi banyak perempuan
Jika hanya seperti itu, memang tak ada beda nya dengan dewi ayu, yang mendapatkan uang setelah bercinta dengan lelaki. Mungkin hanya jalan nya saja yang berbeda (bergantung pemahaman keyakinan masing masing).
Adalah seorang feminism, betty friedan, yang mengatakan bahwa kebanyakan perempuan tidak pernah tumbuh menjadi manusia sepenuhnya. Dan bagaimana dunia menjadikan perempuan sebagai mahluk kelas 2 setelah laki laki. Namun laki laki bukanlah musuh, sebagaimana perempuan, mereka adalah korban. Musuh sesungguhnya adalah fitnah perempuan terhadap diri mereka sendiri.
Maka perempuan, jangan lah sekali sekali meletakkan kebahagiaan mu menjadi semu, kenalilah dirimu sendiri, temukan dirimu sendiri sebagai manusia, dengan karya kreatif mu sendiri, bukan atas tuntutan tuntutan yang berlaku.
0 notes
Text
Aku bukan pecinta kopi, bukan pula penikmat kopi. Kopi terkadang menjadi suatu keharusan untuk memaksa dopamin agar mata tak terlelap. Aku sudah mencoba beberapa jenis kopi mulai dari kopi sachet, kopi yang satu cup nya 50 ribuan, kopi kedai,.tapi yang paling sering di minum sudah pasti adalah yang sachet. Tak ada yang membuat ku merasa berbeda, perasaan sama aja rasa nya.
Sewaktu aku SMA, hampir setiap hari minum kopi, apalagi beranjak kelas 3, sudah bisa di pastikan setiap hari. SMA ku berat teman, aku harus belajar ekstra demi bisa menyetarakan diriku dengan siswa lainnya.
Namun begitu aku kuliah, hidup ku jadi jauh lebih santai, aku terbebas dari yang nama nya kopi. Lebih enjoy menjalani hari, karena gak harus belajar fisika atau matematika. 😂😂😂
Bahkan saat koas pun, aku jarang minum kopi, bahkan saat jaga malam. Paling sesekali minum kopi kaleng, saat laporan pagi stase bedah. Hingga suatu saat, kita harus ujian kompetensi yang menentukan nasib kita, perjalanan 6 tahun, sarjana dan koas tak akan menjadi apa apa kalau gak lulus ujian kompetensi ini. Di situlah, aku kembali terjebak dengan kopi. Top kopi adalah kopi yang sering aku dan teman satu kontrakan pilih agar gak tidur semalan. Dan berhasil. Berhasil bisa melek sampai jam 4 pagi. 😂😂
Sampai suatu waktu, beberapa bulan lalu, aku mencoba kopi dari kedai kopi yang saat ini tengah naik daun, es kopi susu adalah yang ku pilih, berdasarkan saran dari mas nya. Dan voilaaa,,, aku suka. Dan sekarang kopi tsb menjadi minuman yang aku inginkan, bukan lagi menjadi keterpaksaan.
3 hari lalu aku menyambangi kedai tersebut di jalam kaliurang, aku melihat pegawai nya ada 3 orang dan semua nya perempuan. Aku memesan kopi yang sering aku minum, dan tak perlu menunggu lama, pesanan ku sudah tersaji.
Aku duduk di salah satu sudut kedai tersebut, berniat untuk membaca novel di sana. Suatu hal yang tak pernah aku lakukan. (baca novel di kedai kopi), padahal dulu aku sering bergumam, " emang bisa ya fokus baca di tempat seperti itu? " dan saat itu aku mencoba. Wangi kopi semerbak memenuhi ruangan, dentingan gelas dan sendok menjadi pengiring. Aku menghidu dalam, dan ku rasakan, mungkin suasana ini lah yang justru menjadi candu bagi penikmat kedai kopi ( selain juga sebagian besar adalah hamba wifi).
dan pada akhirnya aku mengerti apa yang di cari orang orang di kedai kopi ini, selain dari rasa kopi itu sendiri. Lagi lagi, kita harus sering sering keluar dari zona nyaman untuk mengetahui lebih banyak.
0 notes