Photo
"Fate doesn't come to you at just any time. At the very last, if you want to use the term fate, it should happen often at the most dramatic moment brought by coincidence. That's what make it fate. That's why another term for fate is timing.
If I had not been caught at any those damn traffic lights, if any of those red lights had helped me, even once I could be standing in front of her, as if it were fate. My first love was always had back by that thing they call timing. That damn timing.”
“In the end, fate and timing do not just happen, out of coincidence. They are products of earnest, simple choices, that make up miraculous moments. Being resolute, making decisions without hesitation, that is what makes timing.
He wanted her more than I did. And I should have been ore courageous. It was not the traffic light’s fault. It was not timing. It was my many hesitations.”
“Life is like a box of chocolate. You never know what you’re going to get. You may get a bitter chocolate. There’s nothing you can do about it, that’s the fate that I have chosen. There are no regrets, no tears, and there is no need for heartbreak.”
Those lines are the most heartbreaking and unforgettable quotes from Kim Jung Hwan of K-Drama Reply 1988. For #TeamJungHwan (yes, I’m here too guys), we can never ever forget those lines and how broken he is. When he was going to concert venue to meet DukSeon, but he trapped in the traffic lights. Then when he arrived, he saw DukSeon was with someone else, Choi Taek, his best friend, their best friend. In other moment, JungHwan got the chance to confess his feelings for DukSeon in front of SunWoo and DongRyung. BUT IDK WHY THEY TAKE IT AS IF IT IS A JOKE !!! Padahal JungHwan udah ngomong serius, ngeluarin cincin buat DukSeon, DukSeon juga udah senyum2 *(hey cewe mana yg ga seneng ditembak gebetannya sambil dikasih cincin ?) (yeah, we know that actually DukSeon also had a crush for JungHwan)* TAPI BUSET ITU DONGRYUNG NGERUSAK SUASANA AJA !!!! JungHwan had a feelings for DukSeon for a long time. He didn’t tell DukSeon because he knows that Choi Taek, HIS BEST FRIEND, like her as well. Gila sih udah mendem perasaan lama-lama, pas mau ungkapin eh keduluan yg lain, mana keduluan sahabat sendiri lagi *hug JungHwan*.
Until now, Kim Jung Hwan is the ultimate icon of second lead syndrome and still gave me (I mean US, #TeamJungHwan) the worst pain of having that syndrome. Pas nonton pertama kali sih belom gimana2, pas kedua, ketiga, keempat kalinya (asli ini sih nyari penyakit banget rewatching Reply 1988, apalagi ngulangnya cuma ep 18-19)....DOOOH MY HEART IS AMBYARRRR MAS !!!! Like he told at those lines, he didn’t blame traffic lights or THAT DAMN TIMING. At the end, he realize that it was all because his hesitations, yeah, HESITATIONS !
1 note
·
View note
Text
Favorite Scene
Aku bangun tepat jam 3 pagi. Sebelum adzan subuh berkumandang, aku dan ibu ke pasar untuk membeli beberapa bahan yang semalam belum sempat kami beli. Sesampainya di pasar, kami langsung beli sayuran segar yang baru datang. Untuk sayur kami memang lebih memilih untuk membelinya pagi dini hari karena masih fresh. Kami kembali ke rumah sekitar jam 4.30. Setelah menunaikan sholat subuh, aku langsung menuju dapur, disusul ibu. Menu hari ini ayam saos asam manis, nugget tahu, perkedel kentang, tumis buncis, capcay, sambal, plus kerupuk udang. Nyaaaaaaam ! Sambil mengecek pesanan via line dan whatsapp,aku merekap kembali berapa porsi yang harus aku buat untuk hari ini.
‘”Nduk, itu ayamnya dicuci dulu. Biar ibu yang nyiapin sayur sama bumbunya.”
“Siap bos ! Sambelnya ibu aja yang bikin ya.”
“Oke. Oya nasinya jangan lupa ! Bikin berapa porsi hari ini ?”
“Bikin 20 bu.”
Tepat jam 9 pagi masakan kami matang. Tinggal tahap terakhir packaging. Setelah makanan dipack, aku menempelkan label nama + alamat pemesan, dan siap diantarkan. Aku sendiri yang mengantarkan makanan ke pelanggan. Kalau hari libur biasanya diantar adik atau bapak. Makanan diantarkan jam 10.30, sebelum jam makan siang. Jadi, buat yang males keluar kos atau ‘kejebak’ di kantor atau kampus karena tugas bisalah pesan makan siang di kami. Dijamin menunya menu khas rumahan plus rasa masakan ibu karena dimasak oleh ibu dan calon ibu #eheheeeyy.
.
,
,
Begitulah kira-kira scene kehidupan yang aku harapkan 1-2 tahun ke depan. My favorite scene. Punya bisnis kecil-kecilan makan siang/harian ala rumahan. Masak bareng ibu, pemasaran lewat mulut ke mulut dan media sosial, bisnis dari rumah. Yes, I have a dream that someday I’ll earn money from my hobby, cooking, with ibu. You do what you love, and yes I love cooking.
0 notes
Photo
No need to celebrate my birthday with many people. Just with these 3 lovely girls from year to year, I'm blessing to have them on my birthday. Thank you, thank you very much. Love u mi, beb, dek li ❤ Yogya, 10 April 2016 *I'm turning 22nd *Siap menerima tamu ke rumah dgn rombongan keluarga *Lulus dulu aja kali na
1 note
·
View note
Text
Saya merasa beruntung dibesarkan di rumah ini, di keluarga ini, dimana ketika saya ingin pulang, merekalah tujuan saya kembali. Kembali ke pelukan hangat mereka.
0 notes
Text
I really really really really really wanna go home. I do miss Ibu, Bapak, Adek, and my home’s atmosphere.
Let me go home, pleaseeeeeeeeeeeeeeeee :((((((((((((((((((((((((
0 notes
Photo
I have a dream that someday I can earn money from my hobby; cooking.
Aamiin...
0 notes
Video
youtube
I might not be able to give you the whole word but now I will promise only to you I will be a person who is only for you...
0 notes
Quote
Saya tipe manusia yang lebih milih menabung buat bisa pulang ke rumah. Daripada menabung buat liburan travelling lalalala. Karena saya tahu, orang tua saya nggak akan hidup lebih lama daripada pantai, menara Eiffel, tembok Cina, Universal Studio, dan Disneyland. Maaf, saya memang nggak asik.
Ayu Dyah Permatasari
original post here
(via kurniawangunadi)
Me too
861 notes
·
View notes
Text
Perjuangan
Kadang, saat kita sedang berjuang akan sesuatu yang ingin kita raih. Perjuangan itu tidak terletak pada upaya kita kita untuk mendapatkannya, tapi justru pada perjuangan mengalahkan diri kita sendiri. Mengalahkan ego, mengalahkan ekspektasi, dan mengalahkan kekhawatiran kita.
Perjuangan itu bukan terletak pada sesuatu yang akan kita perjuangan. Menjadi berharga atau tidaknya adalah pada kemampuan kita dalam mengalahkan diri kita sendiri. Ego yang sedemikian tinggi, ekspektasi kita yang berlebihan, dan kekhawatiran kita yang tidak beralasan.
Kita berjuangan untuk mengalahkan kekhawatiran pada masa lalu, masa depan, kemapanan, dan banyak hal lain yang membuat kita ragu-ragu. Kita berjuangan untuk mengalahkan ego kita, bahwa seringnya kita meminta begitu banyak hal, membuat begitu banyak syarat, yang pada akhirnya kita berjuang untuk menegosiasikannya tanpa kita harus merasa menurunkan harga diri. Dan kita juga berjuang untuk mengalahkan ekspektasi kita, bahwa kita harus membuka luas ruang penerimaan kita terhadap segala bentuk kekurangan dan kelebihan, segala bentuk kesalahan dan kebaikan.
Karena perjuangan itu benar-benar akan memakan waktu. Jangan sampai perjuangan itu menjadi sia-sia, maka lakukanlah dengan cara-cara yang terbaik. Karena mengalahkan dirimu sendiri adalah pekerjaan seumur hidup. Ketika kamu bisa melakukannya, kamu akan menjadi orang yang kuat karena mampu mengendalikan dirimu sendiri.
Hidup menjadi lebih sederhana tanpa ekskpektasi, hidup menjadi lebih leluasa tanpa kekhawatiran, dan hidup menjadi lebih lapang dengan ego yang terkendali. Selamat memperjuangkan.
Yogyakarta, 20 November 2015 | ©kurniawangunadi
527 notes
·
View notes
Photo
It's been 4-5 years a go since I wore this dobok (taekwondo uniform) and exercised regularly. Damn ! How I miss the old days of my taekwondo training when I was High Scool and I stop training after I entered the college :(
0 notes
Video
youtube
Takdir. Begitulah aku menyebutnya untuk menamakan pertemuan ini. Dipersatukan dalam satu atap selama 2 bulan. Dari bangun tidur sampe mau tidur ketemunya kalian lagi. Terima kasih untuk 2 bulan yg begitu mengesankan, 2 bulan yg cukup berat pada awalnya tapi terasa ringan kemudian, 2 bulan yg kita pikir adalah waktu yg lama tapi cepat berlalu begitu saja 2 bulan yg ga bakal dilupain seumur hidup. Banyak duka tapi lebih banyak suka yang aku rasakan dengan kalian. Here they are, my new family KKN BL-06.
0 notes
Text
Cerpen : Bila Dia
“Nak, bila dia mampu membuatmu lebih rajin beribadah. Mampu membuatmu menjadi orang baik. Ibu tidak akan ragu untuk ikut membantumu memperjuangkannya untukmu.”
“Bila dia bisa membuatmu menjadi bermakna dan berguna. Bila melaluinya kamu merasa lebih dekat kepada kebaikan. Maka jangan sekali-kali berhenti memperjuangkannya sampai dia mengatakan kepadamu bahwa dia tidak ingin diperjuangkan olehmu.”
Ku rasa, ibu mana lagi yang demikian. Ibu mana lagi yang tidak lagi memikirkan siapa dia dan apakah dia bisa masak, cantik atau tidak, dan lain-lain. Selain ibuku.
“Nak, perempuan manapun ingin mendapatkan laki-laki yang paling bisa menghargai dan menghormatinya, bukan yang paling mencintainya. Karena rasa cinta itu buah dari penghargaan dan penghormatan. Kalau kamu bisa melakukan keduanya, maka perempuan manapun bisa mencintaimu. Kamu jangan membuatnya jatuh cinta saat ini. Kamu hanya perlu menghargai dan menghormatinya. Kalau kamu jatuh cinta kepadanya, tidak serta merta kamu boleh membuatnya jatuh cinta kepadamu. jadilah laki-laki yang baik”, ujar ibu.
Ku rasa, ibu mana lagi yang demikian. Yang paling paham perempuan, yang mengajarkanku tentang perempuan. Selain ibu.
“Nak, bila dia mengijinkanmu untuk memperjuangkannya. Maka lakukanlah dengan tulus, karena itu tidak berarti dia akan menjadi milikmu akhirnya. Karena tugasmu adalah mengupayakan, selepas itu jangan pernah lupa berserah pada keputusan-Nya.”
Ku rasa ibu mana lagi yang yang demikian, yang nasihatnya begitu dalam. Selain ibu.
“Nak, berjuanglah dengan cara-cara yang terhormat. Jangan sekali-kali menjatuhkan kehormatan orang lain juga kehormatanmu”
Itu pesan terakhir, sebelum ibu meninggalkan percakapan.
Rumah, 14 Juli 2015 | ©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Quote
insyaAllah. akan tiba waktunya aku dan kamu menjadi kita. sabar ya.
(via prawitamutia)
Akan tiba waktunya. Sabar Na, ga usah buru-buru. Udah diatur sama Allah. Banyakin doa yaaa...
114 notes
·
View notes
Quote
Untuk membuat keputusan, kita perlu mengalahkan ego kita sendiri. Sebab kita menyadari bahwa keputusan kita tidak lagi hanya terkait tentang diri kita sendiri. Tapi juga keluarga, lingkungan, bahkan anak cucu kita nanti.
Semoga Allah masih menjadi yang pertama :)
767 notes
·
View notes
Quote
Ku ketuk pintu-Mu tiada habisnya. Setiap malam menjelang pagi. Ku ketuk setiap hari dengan doa tiada henti. Akankah Kau bukakan? Setidaknya aku bisa segera tahu jawaban atas doa yang selalu sama itu.
Kadang kita berdoa, berdoa dengan memaksa. Memaksa-Nya mengabulkan doa-doa kita agar sesuai dengan harapan. Allah akan menjawab doa kita dengan cara yang tidak bisa kita pahami hari ini. Suatu hari, doa-doa itu akan berjatuhan sebagai kemudahan-kemudahan lain. Suatu hari, doa-doa itu mungkin akan jadi amal baik. Jangan berhenti berdoa :)
©kurniawangunadi
(via kurniawangunadi)
839 notes
·
View notes
Quote
Kalau kita memutuskan mengambil jalan yang benar, maka jalannya bisa dipastikan tidak akan mudah.
Semoga dikuatkan :)
1K notes
·
View notes
Quote
santai aja. tenang aja. semua yang bikin kamu deg-degan, khawatir, cemas, takut, capek, sedih, nangis, bahkan galau hari ini– hanya akan bikin kamu senyum dan ketawa setelah kamu melewatinya.
semangat ya. jangan lupa bersyukur dan bahagia. (via prawitamutia)
239 notes
·
View notes