angannyata53
Lala Hnf
13 posts
bercelotehnya lewat tulisan di Tumblr aja, kalo di IG isinya yang seneng senengnya aja.
Don't wanna be here? Send us removal request.
angannyata53 · 2 years ago
Text
Kan, bener. Dari kemarin udah curiga, kalau kebanyakan seneng besoknya pasti dapet hari yang enggak enak.
6 notes · View notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
Capek banget. Mau fokus belajar buat ujian besok susahnya minta ampun dah (╥﹏╥)
Padahal udah mencoba buat fokus belajar tapi gak bisa bisa, malah jadi badmood
Hohoho, ya Allah semoga aja besok ujiannya enggak sulit sulit BANGET (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Cianjur, 14 Desember 2022
2 pekan(±) sebelum 2023
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
Semua emang enggak baik-baik aja.
Meskipun diri sendiri bilang “semua baik-baik aja La, semua bakal baik”, tapi ternyata tetep aja perasaan gak bisa bohong kalau diri punya banyak ketakutan.
Cianjur, 22 Nov 2022
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
Karena udah keseringan ngeluh capek, sampai enggak tau mau ngeluhin apa lagi kalau capek.
Iya gak sih?
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
“kapan semuanya selesai?”
“kenapa semua harus terjadi pada gue?”
“kenapa harus ke gue, enggak ke orang lain?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus aja menggema di kepala.
Capek. Pengen nangis sejadi-jadinya. Pengen marah sampai semua emosi yang ada hilang.
Tapi, lagi-lagi terjadi. Gue pengen banget nangis, tapi gak bisa. Karna udah saking seringnya nahan emosi yang lagi gue rasain, emosi gue agaknya udah enggak bisa sinkron sama apa yang lagi gue rasain.
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
“teh, nenek tuh pengen di urus sama kalian, enggak mau sama cucunya yang lain. Jadi paling nanti kamu yang urus, soalnya kalau sama adik-adik enggak mungkin. Kan kamu yang enggak pernah di omelin mulu”
Hiks, pilihan yang ‘begitu syulit’ ༎ຶ‿༎ຶ
Padahal tadinya gue tuh lulus SMK tahun ini mau cari univ/perguruan tinggi yang jauh dari ortu. Yaelah
Cianjur, 16 Oktober 2022
Di sore yang agak mendung
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
Sebenernya, ini cukup membuat gue sesak.
Enggak ada seorangpun yang mau impian-impian yang dimilikinya enggak kesampaian, enggak terealisasi.
Tapi hal ini terpaksa gue lakuin. Ya, setelah sebelumnya gue lihat video Tsana di YouTube nya Rintik Sedu, gue mengambil langkah buat ikut melakukan apa yang Tsana lakukan juga. Menulis kemungkinan-kemungkinan buruk yang 'mungkin' akan terjadi di masa mendatang.
Sebelumnya, gue ragu buat nulis hal ini. Tapi bermodalkan nekat biar di masa mendatang nanti gue enggak terlalu merasa jatuh, sedih berkepanjangan, akhirnya gue pun nulis ini. Sebenernya dalam ilmu psikologi ini enggak baik karena bisa menghancurkan positif self talk yang selama ini udah gue coba bangun.
Tumblr media
Enggak lulus SNPNB/SNBP/SNBT di UGM/PTN lain
Enggak keterima di UNHAN
Enggak dapet beasiswa di univ inter/luar
Tulisan-tulisan gue enggak terbit jadi buku
Buku-buku karya gue enggak masuk Gramedia dan enggak best seller
Enggak buat bangga ortu
Dll
Betapa banyaknya ketakutan yang ada pada dalam kepala gue, dalam diri gue yang belakangan mengganggu. Ketakutan akan impian yang enggak terwujud, tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang bakal terjadi di depan nanti.
Sulit buat menerima kemungkinan buruk tersebut, buat sekedar mengikhlaskan dan melepas impian itu tentunya enggak lah mudah.
Tapi seperti yang Tsana bilang di video yang gue sebutkan sebelumnya, ini dilakukan biar nantinya diri gue enggak kaget dengan kemungkinan tersebut. Kecewa tentu, sedih pasti, sulit buat menerima kemungkinan tersebut tapi setidaknya membuat gue mengerti kalau kemungkinan tersebut adalah jalan lain buat menuju impian-impian gue.
Cianjur, 7 Oktober 2022
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
Gapapa, masih ada hari besok buat mulai.
Tau kok, sekarang lagi feel like doing nothing, bahkan buat sekedar melakukan pekerjaan yang disukai.
Gapapa untuk bergerak lambat dari yang lain, gapapa untuk take your time, gapapa untuk enggak ngelakuin apapun. Kamu udah berusaha yang terbaik sebisanya, dan terimakasih banyak atas hal tersebut.
Pelan-pelan aja, enggak usah mengimbangi kerjaan mu dengan kerjaan yang lain, karena standarnya berbeda.
Udah ya, istirahatin badan, hati dan isi kepala, karena besok harus ada semangat baru buat menjalani harinya.
Xoxo♡
Cianjur, 5/9/22
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
4. Buku yang belakangan dibaca
Okay, i'm very excited to write about this. Karena kemarin gue baru aja menyelesaikan sebuah buku yang udah gue baca dari bulan Juni.
Sebenernya enggak selama itu, cuma pada saat itu gue terlalu ingin menyelesaikan buku tersebut, jadinya gue maraton. Sekitar 1 atau 2 harian gue udah sampai di halaman 200-an lebih, dan entah kenapa otak gue udah enggak bisa menerima kata demi kata di buku tersebut. Udah pusing+sakit kepala saat itu, dan pas di ajak ngobrol orang gue nge-lag dulu, loading dulu buat mencerna.
Terus, apa yang gue lakuin? Ya ninggalin buku itu, karena gue sadar kalau gue udah terlalu berlebihan. Soalnya, biasanya gue baca enggak sampai sebanyak itu. Pun kalau maraton baca selalu gue kasih jeda buat melakukan pekerjaan lain. Dan saat itu gue bener bener berlebihan terhadap diri sendiri, yang jadinya berdampak buruk.
So, gue kasih deskripsi bukunya dulu ya. Baru nyeritain apa yang udah gue baca.
Oke, judul bukunya adalah ‘Shine’ yang ditulis oleh Jessica Jung. Iya, Jessica K-Pop star yang mantan member Girls Generation. Terbit tahun 2020 diterbitkan oleh Simon and Schuster, di Amerika. Lalu versi Indonesia diterbitkan lada tahun yang sama oleh penerbit Gramedia. Jumlah keseluruhan halaman ada 360-an.
Seperti yang diketahui kalau Jessica ini seorang K-Pop star yang sebelumya memutuskan keluar girl group Girls Generation aka SNSD. Dibuku ‘Shine’, Jessica menuliskan ceritanya sebagai seorang trainee dulu lewat tokoh Rachel Kim yang merupakan Amerika-Korea. Sebelumnya Rachel tinggal di Amerika, kemudian kala usianya 11 tahun keluarganya pindah ke Korea untuk Rachel yang saat itu menjadi seorang trainee di salah satu agensi ternama, DB Entertainment.
Dibuku ini, kita akan diajak merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang trainee oleh tokoh Rachel. Bagaimana struggle dan lika-likunya jadi seorang trainee, bagaimana sisi gelapnya di dunia industri K-Pop.
Jujurly, gue cukup tercengang dengan sisi gelapnya dunia K-Pop. Kayak, skandal yang terjadi pada seorang idol tuh sebenernya enggak dia lakuin, tapi atas campur tangan agensi. Iya, jadi agensi yang sebenernya membuat skandal si idol tersebut. Kayak... Memanipulasi berita untuk popularitas (?)
Selain itu, perlakuan agensi yang diceritakan di buku ini juga--DB Entertainment terhadap tiap idolnya berbeda-beda. Si DB Ent. ini memperlakukan idol cowoknya lebih legowo, sedangkan pada idol cewek agak strict. Kayak ada di satu scene, Jina--Sunbae nya Rachel diberitakan kalau memutuskan keluar agensi atas kemauannya. Padahal yang terjadi enggak kayak gitu. Sebenernya agensi lah yang mendepak Jina dari DB Entertainment, dengan alasan ia berkencan dengan idol dari agensi lain. Cowoknya Jina di depak juga gak? Enggak, karena kebijakan agensi yang berbeda.
Sumpah, demi apa, se-manipulatif itu dong!
Bukan cuma itu, hal lain yang cukup membuat gue tercengan adalah perihal jual-beli trainee. Tokoh Akari yang bersahabatan dengan Rachel sejak awal menjadi trainee dijual oleh DB Entertainment ke agensi lain. Ini membuat gue tersadar akan hal idol yang pernah diberitakan “[nama idol] merupakan mantan trainee dari [nama agensi sebelumnya] sebelum menjadi trainee di [agensi yang di tempatinya saat itu]”.
Sepanjang cerita perihal mengulik sisi gelap K-Pop, gue misuh misuh sendiri. Kayak, kesel emosi gitu bacanya. Fyi, sepanjang cerita gue jadi mikirin boy group idol yang gue stan, yang kebetulannya berada di agensi yang sama dengan Jessica pas masih jadi member Girls Generation. EXO. Iya gue Fangirl, EXO-L.
Bagian yang paling gue suka itu di bab terakhir, pas dia udah mau debut. Ketika dia menghadiri pengumuman siapa saja yang akan debut. Kayak, whoah merinding banget pas bacanya, terharu.
Rachel hampir menyerah dengan mimpinya untuk menjadi K-Pop star, dan memutuskan buat ikut dengan apa yang eomma(ibu) nya inginkan saat itu, fokus dengan sekolahnya. Tapi saat itu sang eomma sadar kalau ini mimpi anaknya, karena eomma nya tau gimana rasanya sebuah impian yang ditentang oleh orang tua, so eomma nya bilang gini “Kamu pantas mendapatkan kesempatan apa yang kau inginkan. Kau berhak mendapatkannya”. Whoah, demi apa gue hampir nangis pas scene Rachel di belakang panggung buat performance debut pertama dia. Dan gue merasa eophoria karena tokoh Rachel Kim berhasil meraih impiannya menjadi K-Pop star.
Sebuah pesan yang dapat gue ambil dari buku ‘Shine’ by Jessica Jung, semua pilihan yang kita ambil pasti memiliki resiko. Kalau kita berani mengambil pilihan tersebut, itu artinya kita siap dengan segala resiko yang akan muncul ketika sedang menjalani pilihan tersebut. Dan, semangat seorang Rachel untuk meraih impiannya menjadi seorang K-Pop idol pun dapat dijadikan reminder, karena semua usaha yang sudah dikerahkan pasti sebanding dengan apa yang akan didapatkan. Karena enggak ada usaha yang sia-sia.
Beneran deh, Jessica tuh bener bener ngulik semuanya, menceritakan perjalanan dirinya buat jadi seorang idol lewat tokoh Rachel ini. Dan menurut gue ini wajib BANGET masuk read list nya seorang K-Pop-ers, kalau mau tau gimana dibalik mereka jadi seorang trainee dulu.
Anyway, Jessica udah ngeluarin sequel buku ‘Shine’ kemarin, judulnya ‘Bright’. Kalau di buku ‘Shine’ Jessica nulis cerita dia sebagai trainee, dan di buku ‘Bright’ akan menceritakan ketika dia udah jadi idol.
0 notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
3. Kebiasaan yang ingin dimiliki
Bangun di sepertiga malam
Tidur enggak larut
Bisa manage waktu tugas dan kerjaan
Simpel banget kan?
Iya sih simpel, tapi enggak sesimpel ngebiasainnya. Sesulit itu ternyata buat menerapkan sebuah kebiasaan.
Kalau enggak konsisten, ya lupa ngerjain.
1 note · View note
angannyata53 · 2 years ago
Text
2. Impian 5 tahun kedepan
Bicara soal impian, gue merupakan seorang yang teramat suka merancang mimpi, senang bermimpi tinggi. Tau kok, tau kalau gue bermimpi terlalu tinggi ditakutkan impian itu enggak terealisasi membuat gue jatuh sejatuh-jatuhnya dengan semua rencana gue sendiri. Membuat gue hancur dengan isi kepala gue sendiri.
Saat ini, gue hanya seorang remaja 17 tahun yang sedang senang membuat dunianya sendiri, sedang asyik dengan dunia yang dibuatnya. Masih seorang remaja yang senang membuat banyak impian, rencana untuk hidupnya kedepan.
Untuk beberapa waktu kebelakang, gue merasa abu-abu dengan impian gue sendiri, dengan semua rencana yang sudah gue susun. Rasa khawatir akan kata ‘gagal’ selalu menghantui diri.
Gue merasa kayak kehilangan arah untuk saat ini. Ragu buat kembali melangkah untuk merangkai kembali mimpi yang pernah gue buat, semua rencana yang pernah gue susun.
Dan ya, gue berusaha meyakinkan diri gue kembali untuk membuat impian-impian seperti sebelumnya. Gue juga mencoba untuk membuat ruang khusus jika suatu saat impian-impian tersebut gagal, impian-impian tersebut pupus.
Tetap jadi diri sendiri.
Tetap menulis.
Semua tulisan terbit, dan kalau boleh ada di rak top best seller.
Udah di luar negeri buat lanjut kuliah s2, entah itu di Asia timur, Amerika, atau Eropa.
Untuk 5 tahun kedepan, mungkin hanya itu yang gue impikan. Meskipun gue masih merasa abu-abu --sedikit, tapi setidaknya gue membuat sebuah warna, melihat sebuah cahaya buat gue terus melangkah.
Bersamaan dengan itu, tetap yakin dengan semua rencana. Juga menerima dengan lapang hati jikalau rencana tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Percaya bahwa Tuhan akan mengganti dan memberikan yang lebih baik dari yang sebelumnya, lebih baik dari yang pernah diharapkan.
4 notes · View notes
angannyata53 · 2 years ago
Text
1. Kenapa menulis?
Kenapa? Karena gue enggak pandai ngomong dihadapan banyak orang, didepan publik. Gue enggak bisa berpikir jernih ketika jadi pusat perhatian banyak orang, kata-kata yang sebelumnya sudah gue susun bisa blank, hilang semua dari otak kecil gue. Yang membuat gue bicara dengan kacau, enggak terstruktur, dan maksud yang ingin gue sampaikan pun enggak bisa tersampaikan dengan baik. Jadi miss communication.
Sedangkan dengan menulis, gue dapat menyusun apa yang ingin gue sampaikan secara terstruktur dengan mudahnya. Karena gue selalu membaca kembali buat memastikan kalau yang gue tulis dapat tersampaikan dengan tepat.
Alasan lainnya, ya karena gue suka. Gue suka nulis karena.... Gue butuh seseorang, atau tempat gue dapat bercerita dengan bebasnya, tempat gue bisa jujur dengan diri gue sendiri, tempat gue dapat menemukan diri gue yang lain juga seorang teman.
Cuz in real life, i feel that i have nothing friends who hear my story. Enggak ada. Pun kalau ada gue enggak akan se-terbuka itu, karena gue enggak mau seorang pun tau apa yang sebenernya terjadi pada gue.
HAHAHAHA, bingung kan?
Gak usah bingung, karena gue memang begini orangnya.
Selain itu, menulis juga bisa dibilang salah satu cara buat sembuh, buat healing lah bahasa gaulnya tuh. Buat sembuh dari kenangan buruk, dari masalah yang lagi terjadi, dari semua luka, juga buat bangkit dari semua hal kelam yang terjadi. Mungkin banyak banget cara buat melakukan self healing, tapi buat gue menulis merupakan cara termudahnya (selain fangirling tentunya, xixixi) buat sembuh, buat bangkit kembali untuk melanjutkan kehidupan yang sempat runtuh.
1 note · View note
angannyata53 · 2 years ago
Text
Hello me! Hello people!
And hello Tumblr!
2 notes · View notes