Kehidupan adalah perjalanan panjang yang bermuara pada jalan-jalan pulang, maka manfaatkanlah sisa perjalanan yang ada dengan penuh kebaikan, dan mohonlah pertolonganNya agar engkau selamat. ❤️
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
"واملأ فؤادك رحمة لذوي الأسى، لا يرحم الرحمن من لا يرحم." 🤍
-مصطفى الرافعي
4 notes
·
View notes
Text
Jangan mati-matian mengejar suatu hal yang tak bisa kau bawa mati.
🥀
0 notes
Text
Setiap bagian dari jiwaku mengembara.
Berpendar ke segala penjuru arah.
Sungguh benarkah Ia yang kukasihi ada dimana-mana ?
Sungguh, tak kan kudapati Ia kecuali berada dalam rumah kasih.
Yang luasnya mengalahkan semesta.
Dan rumah kasih ialah "qalbun salim-mu", tempat segala keindahan cintaNya bersemayam.
~ Rumi
0 notes
Text
Tuhanku,
Jangan Kau tinggalkan aku pada tangan diri yang tak bisa dipercaya ini, biarlah aku lari menujuMu.
Jangan Engkau kembalikan aku pada diriku. 🥀
~Rumi
0 notes
Text
"Semakin kamu menjaga jarak dengan lelaki maka semakin terhormat pula kedudukan mu di hadapan Allah" -ustadzah Halimah Alaydrus
"Jika engkau tersembunyi maka engkau akan ditemukan dengan laki laki yang hebat" -ummu alimuhammad
"Wallahii, sesungguhnya aku tdk ingin menduakan dan membagi cintaku kepada Allah hanya untuk hambanya semata"
"Semakin tersembunyi dirimu semakin besar rasa malumu maka semakin Allah menyanyangimu jangan risau sesungguh nya wanita yg baik akan dipertemukan dgn yg baik pula"
"Jangan pernah mengejar seseorang yang blm tentu akan menjadi milik mu karna yg dikejar akan lari namun yang di do'akan akan datang sendiri" -hubabah bahiniyah
"Rasakan lah sesungguhnya nama mu sudah terkenal di langit karna ketaatan dan ketakwaan ibadahmu kepada Allah jadi jangan lah risau karna Allah telah menyiapkan seseorang yg paling baik untukmu"
1 note
·
View note
Text
Inget bulan lalu aku dan Nenek ditakdir hadir ke salah satu majlis Hubabah. Saking senengnya bisa hadir aku upload lah aktivitas ku saat menuju majlis nya Hubabah. Seakan mau pamer kalo aku dikasih rezeki se-indah ini. Terus beberapa hari lalu liat story salah satu wanita yg menginspirasi aku dan isinya njleebb banget di hati. Ditampar sekeras-kerasnya sama nasehat beliau. Beliau bilang gini...
"....kalau kamu upload niatnya mau kasih tau orang kalo kamu hadir majlis....jatohnya malah pamer terus pahala kamu hadir majlis lebuuur kan sayang bangeeet... Orang sholeh itu menyembunyikan amalan baiknya lebih dari mereka sembunyikan amalan buruk mereka..."
-Ummu Salim Jindan-
23/10/22
1 note
·
View note
Text
Hubabah Ummu Salim bin Hafidz
Diterjemahkan oleh Ustadzah Amiroh Jindan dan Syarifah Fatimah Musawa
Balai Prajurit Marinir, Cilandak
24/8/2022
*sebelum nasihat-nasihat disampaikan oleh hubabah, kami membaca Iqdulul (siroh sejarah sayyidah Fatimah)
Disampaikan oleh Hubabah, maksud dari membaca iqdulul tersebut adalah supaya kita bisa memuji dan mengetahui bagaimana keadaan orang-orang sebelum kita. Yang paling penting adalah kita dapat mengambil kesimpulan dan hikmah pelajaran dari sayyidah Fatimah Az-Zahra.
-Kebersihan hati-
Salah satu sifat yang paling bagus dan afdhol dari sayyidah Fatimah yaitu kebersihan hatinya. Bersih dari sifat hassad, dengki, iri, amarah dll. Lisannya tidak pernah terkotori oleh namimah, ghibah atau bohong. Persis seperti ayahnya, Rasul saw. Sayyidah Fatimah adalah orang yg paling mirip secara sifat maupun rupanya kepada Rasul saw. Jujur dalam perbuatannya.
sayyidah Aisyah mengatakan, “Aku tidak pernah melihat orang yang lebih jujur dan bersungguh-sungguh kecuali Sayyidah Fatimah dan Ayahandanya, Rasul saw.“
——————
Nabi melihat di bawah cahaya Arsy ada seorang laki2 dipenuhi cahaya Allah swt.
Nabi Muhammad saw. bertanya ”Wahai Jibril, siapa orang ini? Apakah dia malaikat yang sangat dekat dengan Allah? atau Nabi yg sangat disayang oleh Allah?“
”Wahai Muhammad, dia bukan malaikat atau Nabi. Dia adalah seseorang dari ummatmu.
Dia adalah yg berjalan, duduk, tidur selalu berdzikir kepada Allah..“
Di hatinya tidak ada sedikitpun sifat jelek, hasud, dsbnya. Begitu bersiihh..
Nabi SAW. Mengatakan, boleh jadi derajat tinggi manusia yaitu dari dirinya yang selalu mengingat Allah, dan kebersihan hatinya dari hasad, iri dengki, sombong dll.
Untuk membersihkan kekotoran hati, adalah dengan berwudhu yang khusyu, sholat 2 rokaat dan banyak menangis. Lalu berdoa, "Yaa Rabb, Sesungguhnya hatiku ada dalam genggaman-Mu. Maka tetapkan lah hatiku dalam Islam” lalu berdoalah agar dijauhkan dari sifat hasad, dengki, iri, dan penyakit hati lainnya.
Apabila sedang dengki, sampaikan kpd diri kita sendiri. “ngapain kita dengki sama sesuatu yg Allah kasih ke org lain.”
Kemudian kita lawan hawa nafsu kita dan mengingatkan, sesungguhnya barangsiapa yg menuruti hawa nafsu dan dia sombong, Allah akan merendahkan serendah2nya. Maka jihad sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu. Sebab hawa nafsu lebih licik dari 72 setan.
Musuh yg paling jahat adalah hawa nafsu yg ada pada diri sendiri, sesungguhnya nafsu itu adalah amaroh yang selalu mengajak keburukan. Seperti , durhaka pd orgtua, hasud, kibir, mencintai dunia, nafsu yang mencegah kamu dr sholat malam, hawa nafsu yg melarang utk puasa, dan mencegahmu untuk tidak bisa menjaga wudhu, hawa nafsu yang ngelarang kamu untuk ga bisa hadir majelis ilmu
Saat pulang dari perang, Rasul mengatakan.. kita pulang dari jihad yg kecil (perang), menuju jihad yg besar (melawan hawa nafsu).
Dalam Hadits Nabi saw. kita melawan musuh hanya mengambil beberapa jam, habis itu selesai peperangannya. Tapi ketahuilah, musuh yg paling besar dan ga pernah ninggalin kita adalah HAWA NAFSU.
Apabila bersungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu, nantinya hawa nafsu itu bertahap untuk tunduk, kadang mengajak keburukan, terkadang juga mengajak kebaikan, seimbang.
Apabila Allah mengetahui kesungguhan hatimu, setiap dia mengajak kamu kpd kebaikan,kamu mengerjakannya. Dan apabila kamu diajak melakukan kejelekan, kamu langsung meninggalkan.
Lalu tahap selanjutnya menjadi nafsu lawwamah. Apabila sudah jd nafsu lawwamah, dia akan mempunyai kedudukan. Allah bersumpah pada suatu yang agung, Sungguh Aku bersumpah dgn Nafsu Lawwamah. mengapa? Karna sudah pangkat yang tinggi di sisi Allah.
Kalo sudah hawa nafsumu lawwamah, setiap kamu ga sengaja ngelakuin maksiat, kamu langsung marah dan menyesal, selain itu jika Males ngerjain sholat sunnah..dipaksa sama hawa nafsunya untuk mengerjakan.
Diijazahkan oleh hubabah untuk membaca doa:
Allahummaj’al nafsi nafsan thoyyibatan muthmainnatan thoi'atan hafizhotan tu'minu biliqoik wa taqna'u bi ‘athoik wa tardho bi qodhoik wa takhsyaka haqqo khosyyatik la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim
Siapa yg membaca doa ini 3x pagi dan 3x sore, kamu akan dijaga Allah, dan bisa menguatkan hafalan. Lalu nafsumu akan menjadi nafsu muthmainnah.
Yang dimana hatinya sumpek jika selain mendengar dzikir. mau tidur, bangun tidur, langsung dzikir kepada Allah. Setiap pandangan jd ibadah. Gerakannya jd ibadah. Sampai makannya, minumnya semua ibadah kepada Allah. Karena dia mengikuti Nabi dgn niat yg sholeh.
nanti, apabila habis ajalnya, seseorang yang punya nafsul muthmainnah, semua dicabut nyawanya oleh malaikat izroil, sampai kekerongkongannya, Allah menariknya..dan berkata:
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)
-Sholat-
Hal yang membatalkan sholat yaitu,
Aurat yang tidak tertutup seperti dagu, pergelangan tangan, rambut, kaki, leher.
sisa makanan yang dimulut
dahak yang keluar, lalu tertelan kembali
bergerak diluar gerakan sholat berturut 3x
Maka siapapun yg melaksanakan sholat, apabila solat itu diterima. Allah akan mengatakan, “Aku akan menjagamu sebagaimana engkau menjaga sholatmu.”
Kalo dia solat dengan khusyu, dengan hati yg hadirr, tentu dia akan mendapatkan kemuliaan seperti ini.
3 orang yg tidak akan diangkat solatnya sejengkalpun
1) Orang yg mengimami atau memimpin suatu kaum, sedangkan kaumnya membencinya.
2) Perempuan yg tidur, sedangkan suaminya sedang murka dengannya.
3) Dua saudara yg saling memutuskan silaturrahmi. Kedua2nya muslim, tp saling memutuskan silaturrahmi. *Dalam hadits disampaikan, tidak boleh mendiamkan muslim lebih dari 3 hari.
Jangan sampai kamu sholat dan membiarkan anak-anakmu tidur atau main. Bangunkan, ajak mereka sholat berjamaah. Yang perempuan sholat di rumah dan yang laki-lakisholat di masjid.
-Sayyidah Fatimah-
Sayyidah Fatimah sangat menjaga tubuhnya, Beliau mengatakan yang terbaik dari seorang wanita adalah ketika dia tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat laki-laki.
Dan dia tidak pernah meninggalkan qiyamul lail sehingga dijuluki al batuul. Sayyidah Fatimah mendidik anak2nya seperti sayyidah fatimah dididik oleh ayahnya (Rasulullah saw)
Rasul melarang sayyidah fatimah tidur setelah subuh. Sebab ini adalah jam Allah membagi rezekinya..
Pelajaran terakhir, dari uqdulul ini.. untuk setiap perempuan. Semoga kita semua termasuk dari perempuan-perempuan yg bisa menjaga diri. Kita harus berhati-hati pada orang yang memperindah untuk membuka kerudung, berhias di hadapan laki-laki yg bukan mahrom, jangan ikuti. Setan itu ingin membuat kalian beralih. Jangan sampai kita masuk dalam golongan perempuan yg terkecoh..
“Allah menyimpan keridhoaannya didalam ketaatanmu.”
Sungguh ketika kita mati semua amal kita terputus, kecuali 3 hal:
1) Doa anak yang soleh
2) Sedekah jariah
3) Ilmu yang bermanfaat
Wallahu’alam bisshoab
10 notes
·
View notes
Text
Kepatahan hati
Jauh di relung hati terdalam,
Kulihat darah dan air mata mengalir bersamaan,
mengabarkan sebuah berita tentang luka, derita, dan rasa sakit.
Namun, darinya pula terdengar sebuah suara, seolah ia berkata bahwa :
Segala kesedihan ialah bukti tershahih, bahwa sesungguhnya kita bukan sesiapa dan lemah tanpaNya yang Maha kuat.
Lupakah dirimu bahwa Dia Sang Qawiyyul 'Adzim ?
Berjalanlah kepadaNya, walau tertatih, walau berdarah-darah.
Ia akan menujumu dengan berlari.
Ialah Sang Maha Cinta, dan Yang paling penyayang diantara para penyayang.
ارحمني... يا أرحم الراحمين
لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
1 note
·
View note
Text
Pernah pula kutanyakan alasan beliau menampik pujian orang . Bukankah jauh lebih arif menerimanya sembari berharap Allah SWT menjadikan kita lebih baik dari persangkaan mereka?
Beliau menunduk kemudian berkata "Tak ada yang lebih mengetahui diri kita selain Allah dan diri kita sendiri. Dan kau tahu? dinding penghalang terbesar antara manusia dengan Tuhannya adalah hawa nafsunya sendiri. Hawa nafsu kita mudah sekali terlena dengan apa yang diharapkannya. Pujian adalah salah satunya. Tatkala hawa nafsumu kenyang dengan pujian diapun menjadi kuat, dan ketika dia kuat, engkau akan menjadi kesulitan untuk mengalahkannya"
-Kisah Hubabah Bahiyah di buku Bidadari Bumi-
1 note
·
View note
Text
Allahumma baarik fii ilmina, yaa Robb....
Akan datang suatu masa di mana pintu-pintu ilmu dibuka selebar-lebarnya sehingga orang dengan mudah mendapatkannya namun mereka kehilangan makna dan keberkahannya... Sepertinya masa itu telah terjadi di zaman ini.
Zaman dulu orang-orang saleh menempuh perjalanan hingga bertahun - tahun dari kota ke kota negeri ke negeri hanya untuk mendapatkan satu hadist (ilmu),
Sedangkan di zaman ini kita dengan mudah mendapatkan banyak ilmu hanya dengan membuka gadget.
Namun apa yang menyebabkan para alim di zaman dulu begitu terpuji dengan riwayat dan karya2nya. Mengapa semakin mereka berilmu semakin mereka tawadhu ,zuhud dan bertambah ideal diteladani
Sedangkan di zaman ini, semakin seseorang berilmu maka semakin ia ingin tampak menonjol, dihormati, dihargai, dan semakin merasa diri lebih baik dari orang lain.
Ternyata yang menyebabkan perbedaan di antara keduanya adalah keberkahan.
Para ulama di zaman dahulu mencari ilmu karena Allah dan senantiasa mengamalkan setiap ilmunya, sehingga ia mendapatkan berkah dari ilmunya.
Sedangkan para penuntut ilmu di zaman ini menuntut ilmu karena tujuan selain Allah, misalnya karena dunia dan penilaian manusia. Sangat wajar bila setiap orang menginginkan , kebahagiaan, kedudukan dan keselamatan dalam hidupnya. Namun amat rugi orang yang mencari kebahagiaan dan kedudukan dengan mengorbankan keselamatan sehingga ia tidak menyadari salahnya niat ketika menuntut ilmu dan beramal.
Banyak juga orang yang pada akhirnya pandai bicara namun tidak berusaha mengamalkan semua yang ia katakan, sehingga hilanglah manfaat dan keberkahan dari ilmunya. itulah mengapa seorang ulama berkata jika ingin melihat ilmu seseorang maka lihatlah amalnya karena amal seseorang mencerminkan ilmunya.
Dan Rasulullah pun mengajari kita agar selalu berdoa meminta ilmu yang bermanfaat bukan ilmu yang banyak juga amalan yang diterima bukan amalan yang banyak.
Sebab banyak nya amal dan ilmu itu akan dihisab dan hanya yang diterima yang akan menyelamatkan.
Meski tidak ada larangan dan tidak buruk bagi kita bila ingin mengkaji kitab atau mengkhatamkan Alquran , sesering, sebanyak , secepat mungkin. Sebagaimana para sahabat dan imam madzhab ada yg mampu mengkhatamkan Al-Quran dalam semalam, dalam seminggu atau sebulan. Namun apakah derajat keimanan dan keilmuan kita sama dengan mereka?
Lagipula para ulama papan atas juga bersepakat bahwa, kunci keberkahan ilmu adalah sabar. artinya seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa.
Bagian ini kita tutup dengan riwayat yang disampaikan oleh Al Hafidz Munawi’: “Ada seorang pemuda yang ketika menyempurnakan hafalannya, berusaha mengkhatamkan Al Quran semalam suntuk dalam keadaan terjaga hingga pagi. Pagi harinya, tentu saja ia menghadap kepada gurunya dengan wajah pucat. Sang Guru, yang memiliki kapasitas sebagai seorang mursyid, baik dari segi materi maupun maknawi bertanya kepada teman-temannya yang lain. Jawaban teman-temannya: ‘Ustadz, anak ini setiap malam tidak tidur, ia berusaha mengkhatamkan Al Quran hingga pagi tiba.’ Sang Guru, tidak berkenan dengan cara yang ditempuh muridnya ini. Maka suatu hari, beliau memanggil muridnya untuk menghadap. Sang Guru berkata:’Anakku, Al Quran harus dibaca sebagaimana ia diturunkan. Mulai sekarang, janganlah engkau baca ia seperti biasanya. Bacalah ia seakan engkau sedang membacakannya di hadapanku.’ Anak muda inipun bangkit dan keluar dari ruangan gurunya. Malamnya, ia membaca Al Quran sesuai dengan yang dinasihatkan oleh gurunya. Pagi harinya, ia menemui gurunya dan berkata ’Ustadz, tadi malam saya hanya berhasil menyelesaikan setengah Al Quran.’ Sang Guru berkata ‘Baiklah, kalau begitu malam ini bacalah ia seakan engkau membacakannya di hadapan Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.’ Di dalam hati sang murid, ia bergumam ‘Aku akan berada di hadapan Sosok yang Al Quran diturunkan kepadanya. Aku harus membacanya dengan tartil. Maka di malam itu, ia membaca Al Quran dengan lebih berhati-hati. Keesokan paginya, ia menyampaikan kepada gurunya bahwa ia hanya berhasil menyelesaikan seperempat Al Quran. Sang Guru ketika melihat kemajuan yang dicapai muridnya, sebagaimana halnya ketika seorang mursyid menambah pelajaran untuk murid-muridnya, kembali memberikan nasihat,’Bacalah ia sebagaimana Malaikat al Amin, Jibril, mewahyukannya kepada Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam!’ Keesokan harinya, sang murid berkata ‘Ustadz demi Allah, saya hanya bisa membaca satu surat saja dari Al Quran.’ Sang Ustadz kemudian mengeluarkan langkah terakhirnya. ‘Anakku, kali ini bacalah ia seakan engkau membacanya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang terdapat ribuan hijab di hadapan kita untuk bisa menyaksikannya. Bayangkanlah bahwa Allah sedang menyimak apa yang kamu bacakan. Bayangkanlah bahwa demi dirimu yang juga merupakan salah satu hambaNya, Dia berkenan untuk menyimak qiraat Al Quranmu.’ Keesokan harinya, sang murid datang ke hadapan gurunya sambil menangis. Ia berkata: ‘Ustadz, aku hanya mampu membaca “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Arrahmanir rahim. Maliki yaumiddin.” Tetapi lidahku kelu dan kaku untuk membacakan ayat “Iyyaka na’budu”. Karena ketika aku ingin mengatakan bahwa “Hanya Engkaulah yang kami sembah...” akan tetapi, pada kenyataannya aku menyembah banyak sesembahan, dan betapa aku telah menundukkan diriku kepada banyak hal lain selain DiriNya. Ketika aku membayangkan bahwa aku sedang berada di hadapanNya, sungguh aku tak sanggup untuk membaca “Iyyaka na’budu.”
Al Hafidz Munawi menyampaikan bahwa pemuda ini tidak hidup lama melainkan wafat satu-dua hari kemudian. Sang Guru, yang telah mengantarkan muridnya sampai ke level ini, ketika menyaksikan keadaan muridnya tersebut saat ia menziarahi makamnya, mendengar suara yang terdengar jelas oleh telingannya: “Ustadz, sesungguhnya aku masih hidup. Aku telah sampai di hadapan Sang Sultan Yang Hayyu dan Qayyum, dan aku sama sekali tidak dihisab olehNya.”
Ketika aku menyampaikan riwayat ini, sebenarnya aku tidak bermaksud untuk melarang kalian untuk membaca Al Quran jika tidak bisa membaca Al Quran sesuai dengan kriteria di atas. Akan tetapi ada satu hakikat yang tidak boleh dilupakan. Jika Al Quran tidak bisa memberikan perubahan dalam kehidupan ruhani kita, bagaimana bisa ia dapat mempengaruhi kehidupan pribadi dan masyarakat kita? Kita harus bisa berubah dengan bimbingan Al Quran; kita harus bisa menghadapkan diri kita ke arah ufuk Al Quran; dan kita pun harus memperhatikan Al Quran dengan kedalaman yang dimilikinya, sehingga rahasia Ilahi yang terdapat di dalamnya dapat mengisi relung hati kita.
Wallahualam Bishawab
169 notes
·
View notes
Text
“Perjuangkan atas apa-apa yang layak kamu perjuangkan. Bahwasannya Allah lebih tau isi hatimu, juga niat-niat baikmu. Perjalananmu sudah sejauh ini, semoga Allah senantiasa meneguhkanmu atas apa yang kamu yakini sedari langkahmu berpijak kuat”
—
Apabila hati dan tujuanmu adalah akhirat, percayalah akan kuasaNya, bahwa dunia tidak akan menghinakanmu.
Pena Imaji
912 notes
·
View notes
Text
Note to myself 🌹
Picture source : pinterest
Alisa, ingat yaa, sejatinya urusanmu hidup di dunia ini hanya tentang kamu dan Allah.
Jika kamu mencintai Allah, maka kamu harus mencintai semua makhlukNya.
Jika kamu memiliki kesalahan terhadap makhlukNya, maka hendaknya kamu meminta maaf dan ridhonya, karena mereka makhluknya Allah, berlakulah seperti itu, agar Allah mencintaimu. Karena kamu menjaga hak ciptaanNya.
Sejatinya kebaikan dirimu (kamu yang sebenarnya) adalah bagaimana kamu memperlakukan orang lain (makhlukNya), dan bukan berdasarkan perlakuan orang lain terhadapmu.
Dan ingatlah, bahwa Allah senantiasa melihatmu.
Tidak hanya dzahirmu, melainkan juga batinmu.
إنه عليم بذات الصدور.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada (hati).
و الله يعلم ما يسرّون و ما يعلنون.
Dan Allah mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan kamu tampakkan.
و الله يعلم خائنة الأعين و ما تخفي الصدور.
Dan Allah mengetahui mata-mata yang berkhianat, dan apa yang disembunyikan dalam dada-dada manusia (hatinya).
Ingat Alisa, selama nafas masih berhembus, selama itu pula Allah pasti akan selalu mengujimu, baik dengan ujian yang menyenangkan, maupun ujian yang tidak menyenangkan. Jika ujian itu menyenangkan, rata-rata tujuannya adalah Allah ingin menguji kesyukuranmu, dan kembalimu kepadaNya (menyerahkan semua kebaikan dan kemuliaan darinya, apakah kamu sombong karena itu atau tidak). Ingatlah perkataan nabi Sulaiman :
"هذا من فضل ربي، ليبلوني أأشكر أم أكفر"
Ini fadhl (kemuliaan/kebaikan) dari Tuhanku, untuk mengujiku, apakah aku termasuk hamba yang bersyukur atau malah kufur".
Satu lagi :
"و ما توفيقي إلا بالله"
Dan tidak ada yang memampukanku (memberiku Taufiq (pertolongan)) kecuali Allah.
Dan jika ujian tersebut berupa hal yang kurang menyenangkan, atau bahkan tidak menyenangkan, maka dengan ujian itu, Allah ingin mengujimu, seberapa besar sabarmu atas ketentuanNya.
Dan ingatlah, bahwa Allah tidak akan menimpakan ujian kepada kita, jika kita tidak mampu atas ujian tersebut,
Dan kita diuji, karena Allah tahu kalau kita mampu, dan kalau terasa tidak mampu, maka Allah ingin kita meminta tolong (kembali kepadaNya, العودة إليه)
Karena kamu adalah manusia biasa yang banyak dosanya, maka ujianmu pasti tidak lebih berat dibandingkan ujiannya para NabiNya, maka dengan itu kamu seharusnya bisa lebih bersabar dengan ujian tersebut. Jika tidak bisa, mintalah pertolongan kepada Allah agar Allah mengaruniakanmu kesabaran.
Segala hal yang baik, seperti kesabaran, keikhlasan, cinta, dan hal-hal indah lainnya itu adalah karunia dariNya, dan Allah menempatkan semua hal-hal indah itu kepada manusia didalam hatinya, dan hanya hati yang bersih dan baik lah yang Allah tempatkan hal-hal indah tersebut didalamnya, maka dari itu, bersihkan, dan sucikanlah hatimu.
Karena hati adalah bagian yang paling berharga dalam dirimu, Alisa.
Hati adalah pemimpin yang ditaati oleh seluruh anggota badan. Hati adalah pusat pandangan Allah.
إن الله لا ينظر إلى صوركم و لكن الله ينظر إلى قلوبكم.
"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa-rupa dzahir kalian, akan tetapi Allah memandang hati-hati kalian".
Alisa, ingatlah bahwa yang berurusan dengan Allah adalah ruhmu, bukan jasadmu, jasad tidak ada harganya, tidak berarti apa-apa ketika ruh meninggalkannya, dan tidak akan ada lagi yang menyukaimu ketika ruhmu meninggalkan jasadmu (mati) walau baru ditinggalkan sehari, bahkan sesaat.
Maka hiasilah ruhmu itu, berilah dia makan dengan hal-hal baik yang Allah sukai dan Allah ridhai, dengan dzikrullah (mengingat Allah), mencari ilmu, membaca shalawat, shalat, dan hal-hal baik selainnya.
Jangan hanya jasadmu yang kau perhatikan !
Apalagi terlalu mengutamakan penampilan wajah dan diri, agar terlihat "baik" di hadapan manusia.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa "barang siapa yang tidak membaca Alqur'an selama 3 hari atau lebih, maka dikhawatirkan hatinya akan mati"
Juga dalam riwayat lain (kalau saya tidak salah):
Barangsiapa yang hatinya tidak disirami dengan nasihat lebih dari 3 hari, maka dikhawatirkan hatinya mati".
Hati yang bersih, sehat, dan hidup dengan cahayaNya, akan mampu memandang apa yang tak terlihat, mendengar apa yang tak terdengar, bisa merasakan apa yang tak ter-rasakan, sebagaimana para salafuna shalih, para anbiya' wa rusul, mereka diberikan "anugerah" berupa ketajaman hati, karena hati mereka suci, bersih dari segala macam "penyakit" dan penuh dengan cahaya.
اللهم قلبا سليما عفيفا نقيا تقيا يخشاك سرا و علانية 🥀
2 notes
·
View notes
Text
Ya 'Aliim...
Berilah hamba rizki berupa pemahaman yang sempurna terhadap kalamMu, setiap ilmu yang Engkau berikan melalui guru-guru hamba, dan melalui kitab-kitab yang hamba baca, agar hamba tidak sesat dan menyesatkan hambaMu yang lainnya apabila hamba membagikannya kepada mereka, yaa Robb...
Karena hamba takut, hamba tidak mampu bertanggungjawab di hadapanMu ya Allah, atas apa yang hamba sampaikan, jika itu salah dan menyesatkan hambaMu yang lainnya.
Hamba tidak akan pernah tahan atas kemurkaan dan siksaanMu yang sangat pedih, seperti yang telah Engkau firmankan dalam kalamMu yang mulia :
و الله شديد العقاب.
Dan Allah sangatlah keras siksaanNya.
Dan, jika Engkau murka, maka darimana lagi kudapati keselamatan di akhirat nanti, adakah jalan keselamatan yang masih bisa kutempuh ? Mustahil berharap keselamatan di akhirat nanti, jika satu-satunya Dzat yang mampu memberiku keselamatan, murka kepadaku. 🥀
#selftalk
#28/06/2022
0 notes
Text
و الله عليم بذات الصدور 🌹
Memang yaa, Allah itu Maha mengetahui segalanya, bahkan yang tersembunyi di dalam hati manusia.
Lagi-lagi, kali ini saya dibuat jatuh cinta, sejatuh-jatuhnya, dibuat terkesima dengan indahnya caraNya menarik hambaNya yang jauh, kembali padaNya. 🥺
Tadi, waktu saya nemenin Cia belajar, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Lalu, terlibat percakapan antara saya dengan "guru kecil" saya, Cia.
Cia : "Ah kenapa sih harus hujan, aku benci hujan!".
Me : (Jlebb, kaget, sedih dengar Cia bilang begitu, akhirnya saya mencoba menjelaskan sesuai tingkat pemahaman anak seusianya😅)
"lho kenapa sayang, kan kalau hujan, semua tanaman, pepohonan bisa minum, ngga haus lagi, deh. Coba Cia perhatikan, mereka jadi subur banget kan, mereka jadi seneng banget kan 🥰".
Cia : "Iya, sih, bunda, tapi Cia kan jadi gabisa main 🥺".
Me : "Mungkin, sekarang Allah ingin Cia istirahat dulu dirumah, nanti mainnya setelah hujannya reda, apalagi kata mami tadi, Cia habis sakit, bunda khawatir kalau kehujanan nanti demam lagi 🥺".
Cia : "Hmm... Iya deh bunda".
Me : "Jadi nak, Allah itu baiiik banget sama kita, Allah sayang Cia, maka dari itu supaya Cia ndak kecapekan main, Allah turunkan hujan, supaya Cia bisa istirahat di rumah, dan juga supaya semua tanaman bisa minum 🥰 jadi, hujan adalah bentuk kasih sayang Allah ke kita semua, Cia jangan benci sama hujan yaa, nak 🥰".
Pelajaran berlanjut
Saat saya mencari contoh salah satu hukum tajwid di Al-Qur'an secara acak, saya "dipertemukan" dengan ayat ini, kemudian saya baca penafsiran singkatnya, MaasyaaAllaah indah sekali, speechless saya, saya senang bisa menemukan ayat yang sesuai dengan hukum tajwidnya, tapi saya lebih terkesima dengan tafsirnya yang relate dengan isi hati saya saat itu, Allah... Allah... 🥺
Mengenai hujan.
Potret penafsiran singkat, dari Al-Qur'an saya.
Fokus pada penafsiran salah satu potongan kata dari ayat ke 48, Ar-riyaahu busyran.
Maksud dari kata :
[٤٨] الرياح بشرا : مبشرات بالرحمة و هي المطر.
"Angin sebagai pemberi kabar gembira, berupa Rahmat (kasih sayangNya) yaitu hujan".
Ayat lengkapnya :
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا.
48. Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih.
QS Al-Furqan, ayat 48.
سبحانك يا ربّ... ما أعظم شأنك... 🥺
0 notes
Text
"Jangan sampai penilaian orang lain kepadamu mengaburkanmu tentang penilaianmu kepada dirimu sendiri."
~ Hubabah Bahiyyah Al-Kaff, Omman.
*Beliau perempuan Sholihah masa kini, yang darinya kita belajar banyak hal, salah satunya tawadhu' 🌸
لها الفاتحة 🤲🏻
1 note
·
View note
Text
Membangun Kepribadian Perempuan
Ketika Perempuan Keluar Rumah part 1. Baca sampai habis jangan setengah - setengah ya agar pemahamannya utuh :)
—
“Udah perempuan di rumah aja, ngurus anak ngurus rumah. Sebaik - baik perempuan yang di rumah aja.”
“Di luar banyak mudharatnya, di rumah lebih aman. Jadi berkarirnya di rumah aja.”
Dan banyak lagi perkataan mengenai baiknya perempuan di rumah saja, yang mungkin pernah di dapati oleh teman - teman perempuan ketika hendak beraktivitas di luar rumah. Pada beberapa lingkaran main mungkin perkataannya jauh lebih parah dan lebih tidak nyaman di hati. Apakah perkataan tersebut sepenuhnya benar? Ataukah sepenuhnya salah?
Mari coba kita lihat bagaimana aktivitas para perempuan dalam hal ini muslimah di zaman Nabi SAW, apakah mereka terkurung di rumah dan hanya mengurus anak sambil menguleni adonan roti gandum? Ternyata faktanya tidak begitu. Ada lebih dari 300 hadits paling tidak yang menggambarkan tentang keterlibatan perempuan di ranah sosial. Mulai dari berbisnis dengan memperdagangkan barang hasil kerajinan tangannya seperti yang diriwayatkan oleh sa’ad bin sahl tentang perempuan yang menawarkan kain burdah hasil buatannya kepada Rasulullah. Ummu mubasysyir yang mengelola usahanya di bidang pertanian dan memiliki kebun kurma. Ummu Syuraik dari kalangan anshar yang kaya raya sehingga rumahnya menjadi base camp kaum muslimin di sana ia berinteraksi dengan banyak kaum muslimin tidak hanya perempuan namun juga laki - laki.
Perempuan juga ikut melakukan kegiatan perpolitikan seperti ikut berhijrah bersama rasul, berbaiat bersama rasul, dan peduli terhadap perpolitikan negara. Bahkan perempuan seperti Ummu Darda istri Abu Darda dengan berani dan tegas mengingatkan dan mencegah khalifah Abdul Malik bin Marwan dari perbuatan munkar. Di masa dimana Nabi masih membersamai para sahabat, para perempuan tercatat banyak keluar rumah untuk memenuhi berbagai urusannya. Bahkan Nabi memberikan jadwal khusus untuk para perempuan belajar dengannya, hal ini dilakukan karena ada permintaan dari para perempuan waktu khusus untuk belajar sebab mereka tidak cukup hanya dengan jadwal yang sudah disediakan bersama para saudara laki laki.
Sebagai perempuan tentu kita tidak memungkiri, bahwa rumah adalah tempat ternyaman yang kita miliki. Kita tak perlu repot repot pakai sekian lapis pakaian dan jilbab untuk menutup aurat. Kita tak perlu repot - repot mencari tempat wudhu yang nyaman untuk kita ketika banyak sekali tempat yang tidak menyediakan ruang nyaman itu, mau wudhu saja harus ngumpet - ngumpet agar aurat tak kelihatan. Di rumah bila letih kita bisa sembarang saja beristirahat, kita bahkan bisa jadi diri sendiri di rumah tanpa perlu menjaga image sama sekali. Namun, berbaur dengan masyarakat, melakukan aktivitas sosial dan berkontribusi sesuai dengan profesi yang dimiliki akan mengasah berbagai potensi lain yang dimiliki perempuan. Bila perempuan bergaul dengan orang orang sholeh maka ia akan terbawa menjadi sholehah. Pengucilan terhadap perempuan hanya akan menghambat potensinya. Ia akan menjadi gagap terhadap masalah dan tantangan, padahal umat membutuhkan kiprah perempuan dalam masyarakat sebagaimana halnya dengan membutuhkan kiprah saudara kandungnya yakni laki laki. Bukan hanya umat, anak - anak yang lahir dari rahimnya tentulah membutuhkan sosok ibu yang matang secara emosional dan matang secara keilmuan. Hal yang sulit sekali di dapatkan hanya dengan terkurung di rumah tanpa aktivitas sosial.
Bahkan di masa Nabi, batas minimal aktivitas di luar rumah perempuan adalah di masjid. Dimana pada saat itu masjid merupakan pusat pancaran ibadah dan pusat aktivitas baik aktivitas budaya maupun aktivitas sosial. Jika para perempuan ingin mendengarkan nasihat , pengajaran, al qur’an, dan hadits mereka akan datang ke masjid untuk menghadiri majelis majelis atau seminar dan ceramah. Di sanalah mereka bertemu dengan para muslimah lain, mereka bercengkrama, berdialog, berdiskusi, tukar pikiran, dan bergaul, juga bekerja sama dalam rangka kebaikan dan taqwa.
Sementara batas maksimal yang dilakukan para perempuan sebagaimana yang diteladankan oleh istri - istri rasul, yakni mendampingi rasulullah dalam memberikan dakwah, ajakan, pengajaran, menyampaikan wahyu, dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Aktivitas yang ternyata tidak jauh berbeda dengan aktivitas yang dibutuhkan oleh perempuan di masa ini. Ruang untuk bertumbuh, ruang untuk saling bekerja sama dalam kebaikan, ruang untuk saling mengingatkan dalam ketaqwaan.
Menariknya, melalui pandemi ini Allah menciptakan ruang dan kondisi yang begitu banyak di idamkan oleh perempuan. Ketika aktivitas sosialnya tak mengharuskannya keluar rumah secara fisik. Cukuplah ia di depan layar HP dan laptopnya perempuan sudah bisa tersambung dengan komunitas masyarakat di wilayah lain bahkan sampai skala internasional. Hal ini seolah ingin mengatakan sebuah hikmah bagi kita para perempuan, bahwa secara fitrah kita memang nyaman di rumah, bahkan batasan aurat yang berbeda dengan laki - laki menggambarkan perbedaan aktivitas wajib kita dengan laki laki. Aktivitas wajib yang diamanahkan Allah bagi perempuan memang didominasi oleh aktivitas di rumah, sementara laki laki di luar rumah. Namun perempuan tetap membutuhkan dan dibutuhkan untuk beraktivitas di luar rumah, lalu datanglah pandemi untuk mengajarkan pada masyarakat manusia bahwa tak perlu ada yang dibenturkan antara aktivitas di dalam maupun di luar rumah bagi perempuan. Semua itu hanya perkara, seberapa paham kita akan esensi ‘keluar rumah’ seberapa paham kita akan ‘tanggung jawab wajib’ yang mesti diselesaikan lebih dulu sebelum tanggung jawab pilihan yang lain. Seberapa paham kita akan aturan Allah yang bersifat mutlak dan yang dinamis (bisa ditentukan dengan musyawarah dan kesepakatan antara pihak terkait).
Jadi, perempuan keluar rumah tak sembarang keluar rumah. Dengan ilmunya, ia membatasi diri hanya pada aktivitas kebaikan dan yang meningkatkan ketaqwaan. Ia juga tak mengurung diri dengan alasan lebih baik di rumah, malas bermasyarkat, malas mengembangkan diri, hanya karena enggan belajar dan mempelajari ilmunya, lalu terdoktrin oleh budaya yang ditampilkan secara religius.
”khairul umuri awsathuha” (sebaik-baik urusan adalah pertengahan). Sikap dermawan itu di tengah kikir dan boros. Keberanian di tengah nekat dan pengecut.
Ekstrim membebaskan perempuan berujung pada kehancuran dan kerusakan, ekstrim mengucilkan dan mengurung perempuan seperti memotong setengah organ tubuh masyarakat. Berada pada pertengahan adalah sebaik baik urusan :)
wallahu a'lam bishawab
182 notes
·
View notes
Text
Naseeha ❤️
Sesungguhnya manusia itu lemah, maka janganlah kamu tertipu dan melihat dirimu lebih baik dari selainmu karena banyaknya ibadah, atau baiknya keadaanmu.
Merasalah hancur, merasalah hina, dan merasa butuhlah kamu kepadaNya,
Tinggalkanlah (Ridha) makhluk dan menujulah kepada (Ridha) Khaaliq,
Dan jangan menghukumi manusia berdasarkan warna kulit, bentuk-bentuknya, dan perbuatan-perbuatan mereka, serta janganlah kamu mencemooh/menghina mereka, karena kamu tidak tau, apa yang ada diantara mereka dengan Allah.
~Syarifah Huda Al-Attas, Saudi Arabia.
*salah satu thaalibah daurah Dar Az-Zahra, Tareem, Yaman, ke-26.
#Naseeha
#Masyaa'ir
#catatandaurah
*Hanya menerjemahkan kalam beliau dibawah ini ☺️🙏
1 note
·
View note