Aksara seaya-aya dari seorang wanita bernama Nurmala (punya akun lain: Pelaksanaa)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
manusia merencanakan, tetapi Tuhan yang menentukan. 🙌🏻
2 notes
·
View notes
Text
benar yaa, tidak ada yang baik-baik saja mengenai perpisahan, sedih. Tentu, tetapi... saya ingat kamu, kamu ingat saya. semoga yang kita ingat adalah kebaikan🤍.
0 notes
Text
Saya seorang guru, sedang berada di usia yang tidak lagi muda. Seperempat abad kan katanya udah tua? usia menikah? apalagi untuk seorang perempuan?
Tapi, saya tidak merasa kekurangan cinta. Saya bahagia, dikelilingi murid-murid yang penuh cinta dan saya pun mencintai mereka.
maksudnya, saya belum punya pasangan juga. Tetapi ga apa kalau pun belum ada sekarang. Paham ga sih?
kenapa mesti menuntut lain-lain?
konteks yg lainnya memang berbeda, tapi untuk saat ini hal itu ga masalah, ga apa-apa buat saya.
menikah? nanti saya pun akan menikah :)
tetapi, kebahagiaan versi saat ini saya senang menjalani nya. Saya ga kesepian, serius deh. Karena profesi saya saat ini, itu bonusnya dari Allah kayanya. heheh saya yakin dengan titik terbaik takdir. Sabar.
5 notes
·
View notes
Text
lagipula, hidupku sedang pusing-pusingnya.
emang pantas ya sempat mikirin tentang percintaan?
benahi diri aja dulu lah, luruskan niat.
3 notes
·
View notes
Text
Aku tidak ada dimasa tersulit dan terpuruk mu. Itu sebabnya dengan kesadaran penuh: aku tahu diri.
Aku tidak berusaha hadir kembali dimasa terbaikmu.
Tapi, kamupun tidak ada dimasa terpurukku.
Seharusnya kita impas bukan?
0 notes
Text
aku pernah menyaksikan seorang pria kehilangan dua sekaligus.
awalnya dia memacari wanita pilihannya padahal tengah dekat juga denganku, lalu kita lost contact karena bagiku "pantang" mendekati kekasih orang lain. Tapi ternyata beberapa lama kemudian dia hadir lagi, malah memberikan perhatian lebih. Kukira dia putus dengan wanitanya, ternyata tengah bertengkar. Wanitanya gatau kalau pria nya mendekatiku. Pada akhirnya aku menjauhi prianya meski hanya alasan berteman, yaa dia punya maksud lain btw, katanya. Katanya dia nyaman sama aku, tapi sama pacarnya ga nyaman. Haha lucu banget, padahal kemarin kan dia yang ninggalin aku karena milih wanitanya. Tapi bodo amat dengan masalah percintaan dia dengan wanitanya. Lah aku gamaulah jadi backburner/second choice after dibuang wkwk dah aku cut aja dia yg mendekatiku. Ga lama, aku dengar kabar dia juga putus sama pacarnya. Yaudah. Maksudnya yaudah sih jadi cowo labil banget lagian, tegas dong kalau udah milih yaudah terima, tanggung jawab.
1 note
·
View note
Text
Capek juga ternyata jadi orang yg terlambat, dan mengejar ketertinggalannya. Di berbagai segi, di beberapa fase. Apalagi kalau lingkungan yg banyak nanya tanpa ngasih solusi, nguras energi banget sih. Maksudnya ini hidup saya loh?
4 notes
·
View notes
Text
Beda manusia, beda isi kepala.
Pembicaraan dibelakang sudah menjadi hal biasa, mestinya ga apa-apa. Kalau punya rasa bodo amat.
5 notes
·
View notes
Text
Perubahan
Bagian cukup sulit ialah memulai, tetapi yang lebih sulit ialah membiasakan atau istiqomah. Bukan hanya sekedar kata, tapi fakta. Yang namanya kebiasaan atau "habbit" itu tercipta jika terbiasa dan mesti mulai segera. Apalagi untuk hal-hal baik. Buang jauh-jauh hal buruk, dan selamat datang hal baik.
Duh susahnya ituuu, mesti effortless. Bisa karena terbiasa! Rutin.
1 note
·
View note
Text
Udah yuk asingnya, emang ga kangen?
Atau ini kita beneran asing?
0 notes
Text
aku tidak bisa menerima fakta bahwa kamu tidak menginginkan ku lagi, tapi kegilaan tentangmu mesti diakhiri kan?
Sial!
2 notes
·
View notes
Text
Dia sangat cantik.
Bagaimana semesta barumu tuan?
Sepertinya bahagia yaa merayakan cinta barumu?
Selamat.
Tapi Sial, seperti dua sisi mata pisau. Aku menghabiskan tangis. Tapi tak apa. Ini tetesan terakhir.
:)
1 note
·
View note
Text
MALU
"Malu sebagian dari Iman". (HR.Muslim)
Ini cerita yang mengingatnya membuatku cukup berdebar, karena rasa malu.
Tepat jam 12 siang perjalanan dari Cileunyi menuju Bogor menggunakkan Bis. Lalu, tiba lokasi boarding school sekitar pukul 16.20
Disinilah aku kaget dan baru sadar ternyata hanya aku perempuannya seorang diri ditempat ini, semuanya laki-laki. Ini cukup menegangkan seperti tiba ditempat yang tidak seharusnya aku kunjungi, menjadi bingung bercampur canggung. Sampai akhirnya ada satu laki-laki yang sepertinya panitianya, btw ini acara pelatihan yaa. Aku bisa masuk ke lingkungan tersebut setelah izin terlebih dahulu ke satpam dan diarahkan menuju mushola, dan aku ikut solat dulu. Lama menunggu sampai tidak terasa waktu menjelang magrib, karena ini area santri sehingga musola nya dipakai untuk solat berjamaah. Kemudian aku diarahkan oleh sepertinya guru disana, seorang laki-laki juga menuju ruang rapat. Ini perempuan nya masih sendiri. Dan sekali lagi aku merasa "malu" karena setelah beberapa menit menunggu disana lalu diarahkan untuk menuju kamar peristirahatan ketika waktu magrib, posisinya ruanganku menunggu ini berhadapan dengan mushola, jadi kalau keluar mesti melewati santri-santri yang sedang mengaji dan siap-siap shalat magrib. "a ini ga apa apa saya lewat?" Kataku sambil duduk sembari menalikan tali sepatu, lalu jawabannya bikin deg "ya kami ga apa apa, teteh nya gimana?" . Duhh "malu sih" kataku haha awkward bgt. Sampai pada akhirnya aku menunduk dan jalan cepat melewati semua santri laki-laki tersebut yg memang usianya sebenernya dibawah aku terlampau jauh malah. Tapi yang menjadikan aku malu adalah: aku malu menjadi objek yang jelas terlihat oleh pandangan, yang aku tau mereka pasti ialah orang-orang yang bisa menjaga pandangan. Tapi aku malu, karena pakaianku tidak sempurna menutup aurat sebagai seorang perempuan muslim, aku malu jika mengganggu pandangan mereka. Rasanya ingin hilang aja dari tempat itu, dan yang memalukan juga ternyata aa yg awal yg kukira panitia itu ternyata ketua pelaksana nya dia dipanggil "ustadz", sebutan bagi guru yang mengajar disana. Lahhh:( wajahnya tampan dan masih muda, kukira siswa lohhh. Ya Allah, ingin hilang. Sampai pada akhirnya sekitar jam 10 malam barulah tiba 2 perempuan yang ikutan juga. Dari sebegitu banyaknya laki-laki, perempuannya hanya berlima:( ini pelatihan IOT dan Robotic, dan ini boarding school khusus laki-laki, salahku yang ga survey dulu sih. Tapi berarti ternyata aku masih punya rasa malu, imanku masih ada kan ya Allah? Aku merasa malu diam ditempat orang-orang sholeh, tapi memang menyejukkan diam disana, ditempat orang mencari ilmu. Dan pengalaman baru, tempatnya keren sekelas anak SMP sudah pembiasaan bhs inggris+arab , IT, dan network. Alhamdulillah punya kesempatan pengalaman disana, tapi ntar research dulu deh kalau mau ikut ikut teh ah :( berasa uji nyali soalnya ketemu laki-laki sebegitu banyaknya.
0 notes
Text
Alhamdulillah akhirnya hujan, karena Bandung tanpa hujan seperti ada yang hilang😭
0 notes
Text
Aku menyerah. Silahkan jika ingin pergi. Silahkan jika tidak bersamaku.
Aku pun pamit, karena tidak akan pernah bisa bertemu denganmu tanpa nostalgia rasa. Sebagai teman? Tidak bisa. Mari saling menghindar saja. Dan saling melupakan. Terima kasih.
1 note
·
View note
Text
Menangani kenakalan remaja mesti dibarengi dengan kesabaran dan bijak. Apalagi dihadapkan langsung dengan orang tuanya. Iya kalau kooperatif, kalau malah ngegugu emosi? Aduhhhh, komunikasi yg baik dan kemampuan memengaruhi itu perlu sih.
Guru zaman skrg mesti banyak banyak istigfar
2 notes
·
View notes