PemikirSecaraFatal Profail yang tidak bertanggungjawab atas sebarang perubahan emosi sesiapa yang melihat setiap inci yang tertera disini .
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Pernah tidak kamu berpikir? Bagaimana rasanya menjadi aku ditengah semua ke-kamu-an yang kamu paksakan?
Dahulu, kala cinta ku membutakan logika. Segala paksa berkedok cinta itu ku telan sempurna tanpa jeda. Hingga akhirnya lelahku tiba memberi sinar kepada logika. Aku adalah aku, mencintaimu bukan untuk menjadi kamu. Bukankan saling mencintai akan menjadi kita? Bukan menjadi dua orang yang bernama aku!
28 notes
·
View notes
Photo

PERHATIAN ‼️ Ada barang di KK yang kamu mahu beli, Di Imago, Suria Sabah, 1Borneo dan Kawasan lain ?? . . . Perlukan Tukang kasi beli atau dikenali sebagai Personal Shopper KK? . . 📌 Duduk Di Rumah dan order. 📌 Kami beli dan Hantarkan. 📌 Harga barang ikut harga asal kedai. 📌 Hanya Perlu bayar harga servis 📌 Servis 1 Sabah (utk Luar Kota Kinabalu) 📌 Sabtu dan Ahad Pembelian barang. 📌 Penghantaran Isnin (Bas dan Pos). 📌 Service Charge : RM5/item 📌 Service Charge utk request tempat: Harga Runding. . . Add info: Order disini: https://wa.link/f1ayey Link Whatsapp Group : https://chat.whatsapp.com/BhSwGrAugF43cLnF2lge25 Untuk Catalog gambar barangan join Telegram: https://t.me/joinchat/Baa5ShkLE5uvC9jRMHp3cQ (at Kota Kinabalu) https://www.instagram.com/p/CBwoDDgli_0kxfoPi83IVesk8lvDfd6vXVL6ZM0/?igshid=268g7xl7mjz8
11 notes
·
View notes
Text
Sisters,
Don’t marry a guy just because he prays 5 times a day. There is nothing outstanding about that quality. Stop being amazed by basics.
Pay attention to
how they act when they’re angry
how trustworthy they are
how fair they are
how truthful they are
- Shaykh Azhar Nasser
383 notes
·
View notes
Text
You killed every beautiful feeling I had for you..
9K notes
·
View notes
Text
“Dia bukan yang terbaik. Kau hanya sudah terbiasa hidup dengannya. Ketika kau mau kembali membuka hati, semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik. Percayalah, yang buruk sengaja Tuhan lepaskan agar yang baik mempunyai kesempatan untuk datang.”
— (via mbeeer)
1K notes
·
View notes
Text
Yang paling aku takutkan adalah waktu semakin berjalan dan aku melupakanmu.
08:40 p.m || 17 Desember 2019
7 notes
·
View notes
Text
“Life is too short for shitty sex and bad relationships. So go find someone who fucks you right and treats you how you deserve to be treated.”
— (via hplyrikz)
407K notes
·
View notes
Text
Realistis Aja
Dunia ga peduli apakah kamu seorang manager yang susah untuk constantly reading articles atau sering ikut meetup karena ngasuh anak di rumah. Atau apakah kamu seorang mahasiswa yang gabisa ke perpustakaan just for the sake of seeking knowledge karena menanggung kehidupan sekian orang adik. Atau apakah kamu seorang wanita karir yang cari nafkah sekaligus urusin rumah sementara suaminya gabut.
Yang dunia pedulikan itu hasil, output, sesuatu yang keliatan. Sorry this is harsh, but empathy-thingy itu kemewahan. You can’t expect the world to listen to your story and menye-menye.
You know what to do in this condition?
Firstly, communicate, talk, pray, to God, “Dear God, this is hard for me. Aku ingin mengeluh, tapi aku tau Engkau sedang melihat bagaimana aku melalui ini. Maka catatlah kesabaranku ini sebagai pahala yang banyak. Jadikan ini keistimewaanku dibanding makhluk-Mu yang lain.”
Secondly, stop caring about what people would think about you. Just do your best to tackle this and that, finish this and that, but shut your inner voices yang bilang, “Wah nanti aku dinilai ga perform”, “Wah nanti aku keliatan bodoh”, etc. Be a bodoamat person selama kamu udah lakuin yang terbaik yang kamu bisa. Biarkan hatimu bertawakkal–”I’ve done my very best, so whatever will be, will be.”
Thirdly, just keep moving forward, don’t look back, you can slow down but don’t stop, because hardship won’t last forever. At some point things will get easier. If not, then you haven’t pass through the storm, maybe you haven’t faced the center of the storm–brace yourself, but after that things will get better. Remember Dory’s song, “Just keep swimming.. Just keep swimming”
Good luck!
Butuh meluapkan kisahmu? Kirim ke https://yasirmukhtar.tumblr.com/submit.
2K notes
·
View notes
Text
“I don’t want people to fix me. I just want them to stop breaking me.”
— amindmadeofwordsandsilence (via shareaquote)
26K notes
·
View notes
Text
“When a flower doesn’t bloom you fix the environment in which it grows, not the flower.”
— (via ociz)
565K notes
·
View notes
Text
Something I learned about people… If they do it once, they’ll do it again.
63K notes
·
View notes
Text
I can take a joke. I can’t take disrespect. Learn the difference.
24K notes
·
View notes
Text
Joker (Sebuah Review)
Akhirnya, saya berkesempatan menonton Joker. Beberapa review film mengatakan fim ini ‘lebih dari bagus’ dan pastinya explicit. Well, saya lebih memilih skeptis agar bisa fokus menikmati detail filmnya. Dan benar saja, skepstisisme itu membuat saya melihat sudut pandang lain dari penggambaran seorang tokoh anti-hero, yang kali ini kebagian panggung meski sebentar. DC pintar sekali membuat hanyut dengan nuansa gelapnya, baik dari pemilihan tone di scene film hingga ide ceritanya. Benar-benar gelap. Perspektif kesendirian dari villain ternyata muncul dari akar yang sama dengan superhero ; penindasan.
Latar
Tak perlu banyak CGI dan sound effect rasa heroisme untuk menggambarkan sebuah masterpiece ini. Malah, sepanjang film kita akan disajikan musik-musik jazz dan klub klasik ala 60-an kok. Lebih realistis karena ini bukan ‘film rasa langit’ yang tinggi dan bercahaya seperti film superhero lain. ini adalah film rasa ‘parit belakang rumah’ yang gelap dan seringkali kita abaikan padahal dia ada disekitar kita. Penggambaran kota New York Gotham yang begitu gemerlap namun busuk penuh sampah di lorong-lorong gangnya terasa sangat dekat dengan kita. Coba tengok parit-parit di area gemerlap di Jakarta atau Bandung, misalnya, sama saja.
Arthur Fleck (diperankan oleh Joaquin Phoenix) adalah seorang komedian yang hidupnya begitu miris. Sama saja, tidak di Amerika tidak di Indonesia, masalah yang umum ditangani negara adalah minimnya lapangan kerja. Saya pikir, menjadi orang dengan gejala gangguan jiwa justru dengan penjiwaan karakter itu adalah etos kerja yang jenius. Kabarnya, orang yang mengidap gangguan jiwa (ODGJ) memang berperilaku seperti Arthur Fleck, yang sebenarnya mereka dapat berpikir lurus hanya seringkali mereka merasa tertekan oleh kondisi jiwanya sendiri maupun lingkungan sekitar.
Momen
Betapa menyedihkan, melihat scene pembuka dimana Arthur sedang curhat dengan petugas Dinas Sosial yang hidupnya pun tak kalah miris. Disini, betul memang terlihat bahwa penggambaran orang yang depresi itu tidak harus terlihat seperti depresi. Well, deep meaningnya memang masih ada orang yang peduli untuk mendengar beberapa keluhan orang yang depresi. Tapi, karena resesi ekonomi dan tekanan hidup yang tinggi maka seakan-akan kita jadi ‘mutan’ yang tak lagi berbicara soal jiwa.
“The worst part of having a mental illness is people expect you to behave as if you dont” adalah coretan Arthur di bukunya yang membuat saya berpikir ulang tentang bagaimana cara ODGJ memandang hidupnya maupun lingkungannya. Terlihat dalam raut wajahnya, Arthur Fleck adalah orang yang tertawa terbahak-bahal namun bernada miris. Perilakunya tidak normal (setidaknya bagi orang yang merasa normal), seringkali terjadi perubahan mood yang signifikan, serta menganggap bahwa kematian lebih baik daripada kehidupan, seperti kalimat yang juga ia tulis dalam bukunya “I just hope that my death makes more cents than my life“. Miris sekali.
Beberapa plot membuat saya terkecoh sekaligus terkesima, seperti perempuan manis berkulit hitam yang hidup satu blok apartemen dengan Arthur Fleck, sempat beberapa kali menemaninya untuk mengobrol, ngafe, dan mengantarkan ke rumah sakit ternyata hanya ilusi yang diciptakan dirinya sendiri, poof! Barangkali, ODGJ memang berperilaku dan merasakan seperti apa yang Fleck rasakan. Mereka butuh ditemani, lain tidak.
Juga tak ketinggalan beberapa scene akhir ketika sedang terjadi mass riot dimana ada seorang anonim yang menembak mati si calon walikota Gotham Thomas Wayne dan istrinya, dimana Bruce Wayne cilik menyaksikan pembunuhan itu dengan mata kepala. Udah tahu kan siapa Bruce Wayne? Yup, Dialah yang nantinya akan menjadi Batman, pahlawan Gotham di masa depan. Scene ini paralel dengan plot awal dari film Batman vs Superman : Dawn of Justice yang rilis 2016 lalu. Penikmat DC pasti tahu persis deh.
Satu hal di kepala yang muncul ketika menonton, apakah benar ada hubungan antara darah antara Arthur Fleck (Joker) dengan Bruce Wayne (soon as Batman) karena memiliki satu ayah yaitu Thomas Wayne? Gila, kalau benar terjadi, maka ini adalah sebuah cerita tersatir di muka bumi karena ternyata pahwalan dan pemberontak muncul dari satu akar yang sama, meski latarnya berbeda.
Beberapa aksi violence dalam rangkaian filmnya? Jelas! Dimulai dari pembunuhan dengan pistol, gunting, hingga bantal dilakukan tanpa sensor dan pengalihan kamera secuilpun. Untuk yang merasa geger melihat scene tadi, pastilah memiliki hati yang sensitif dan gampang menangis karena memang difilmkan dengan ‘telanjang bulat’, memang seperti itulah aksi dan reaksi dari sebuah pembunuhan.
Yang paling mengerikan untuk saya adalah ketika Joker membunuh temannya sendiri menggunakan gunting, sementara yang paling mengejutkan adalah ketika Joker menembak si presenter televesi Murray Franklin (diperankan oleh Robert de Niro) dari jarak dekat yang membuatnya terjengkang dan kehilangan bola mata.
Oh, lalu sejak kapan Arthur Fleck disebut Joker? Mundur ke belakang, Arthur Fleck yang beberapa kali sempat ikut stand-up comedy akhirnya diundang ke acara televisi milik Franklin Murray karena salah satu penampilannya yang teatrikal, komedik, namun satir luar biasa. Yang paling membuat merinding adalah ketika ia mulai menyadari bahwa membunuh seseorang membuatnya hidupnya lebih hidup dan menyenangkan. Lalu, pada akhirnya dia menyadari bahwa semua tragedi dalam hidupnya ternyata adalah komedi. Disitulah akhirnya, Arthur menggambari wajahnya sendiri seperti badut dengan seringai merah di sekujur bibir yang membuatnya menjadi terlihat tersenyum. Dingin dan mengerikan. Pembunuhan sebagai identitas seorang Joker ia lakukan tepat ketika kamera televisi merekamnya.
Klimaks
Setelah menyelesaikan filmya, saya justru melihat perspektif lain yang membuat saya kagum sekaligus bergidik ngerti. Arthur Fleck hanyalah manusia biasa yang teridentifikasi sebagai ODGJ, sering tertindas, dan bahkan tak memiliki kekuatan super apapun untuk menjadi seorang villain. Tetapi, puncak penerimaannya justru dimulai ketika dia mulai mengetahui bahwa ia mendapatkan ‘sinar panggung dan eksistensi’ ketika perilaku menyimpangnya diketahui. Dari sana, negativisme hidupnya ditabrakkan dengan negativisme moral dan sosial hingga ia akhirnya memutuskan untuk positif menjadi seorang pemberontak bernama Joker. Negatif dikalikan negatif, maka hasilnya akan positif. Akurat.
Lagipula, segregasi sosial di masyarakat Gotham yang umumnya rakyat kecil yang juga tertindas, merasa terwakili oleh kehadiran Joker. Pada akhirnya, pembunuhan yang dilakukan Joker dianggap sebagai heroisme kaum marjinal dikala kaum kapitalis sudah terlalu menciptakan jurang tinggi yang tak bisa dianggap remeh. Banyak masyarakat Gotham yang justru bersimpati dan berkostum layaknya Joker untuk menghadiri unjuk rasa di sekitar parlemen. Terlebih di satu momen, ketika Joker tak perlu membunuh dua detektif yang mencarinya karena terdistraksi oleh massa bertopeng Joker di sebuah gerbong kereta yang membuat keduanya terbunuh tragis. Savage memang.
Dilain sisi, apakah ini benar-benar film villain? Karena justru Joker disini ditinggikan sebagai pahlawan oleh rakyat Gotham, yang mana beberapa skena kepahlawanan justru muncul dari pemberontakan. Semenjak Joker mendapatkan atensi dan dianggap pahlawan dari sebuah mass riot yang besar, maka Bruce Wayne cilik justru tertindas karena kedua orangtuanya ditembak mati disaat yang bersamaan. Bruce Wayne inilah yang kita kenal dikemudian hari sebagai Batman. Lalu, siapakah yang sejatinya menjadi superhero? Entah. Apakah ini hanya soal perspektif peran saja?
Jadi, walaupun mengandung cacat logika, disini definisi ‘baik dan jahat’ ternyata hanyalah soal peran, dimana hal itu akan bergantung dari peran yang diambil. Baik Arthur Fleck sebagai Joker dan Bruce Wayne cilik yang nantinya menjadi Batman, adalah seorang pahlawan yang lahir dari penindasan. Mereka hanya mengambil plot yang berbeda untuk sebuah akhir cerita yang sama. Tepat seperti apa yang Joker katakan di depan show-nya Franklin Murray bahwa “ketika kau menganggap sebuah lelucon itu lucu, maka itu akan lucu. Bila itu tidak, maka itu tergantung darimu”. Mindblowing, eh?
Joker adalah ‘kita’, meskipun bukan ‘kita semua’. Joker adalah penggembaran dari sebentuk luapan yang kita tahan, sebentuk gelap yang bersembunyi dibalik tabir, juga yang jadi benalu disetiap bibit unggul. Joker adalah manifestasi berlian yang terkubur dengan kotoran, dan pada akhirnya menganggap bahwa ia sendiri kotoran karena tak ada yang benar-benar peduli.
Pada akhirnya, sehebat apapun Joker, ia hanyalah seorang tertindas yang akhirnya juga akan tertindas. Ia seperti orang yang kebagian peran jahat, meskipun tak benar-benar jahat. Ketertindasan, ternyata hanyalah satu bagian memutar dalam hidup yang kebetulan menghampirinya. Ketika ia menjadi Joker, ia takkan jadi pahlawan selamanya ; karena bagaimanapun, plot kepahlawanan akan diberikan pada sosok Batman. Kasihan Joker, miris melihatnya. Tetapi sebagai insan yang bernas dan berlogika, yang buruk tetaplah buruk, dan yang baik akan mendapatkan tempat tertingginya dikemudian hari.
Ingat, hindari bully pada orang-orang di sekitarmu dan bela mereka yang menjadi korban. Film ini tidak hanya untuk memvisualisasikan sesuatu, tetapi juga mengirimkan banyak pesan untuk dipahami. Selamat menonton dan terinspirasi.
Rating : 9.9/10
Originally written by @miftahulfikri / miftahulfk
81 notes
·
View notes
Text
Semoga kelak; jika hari-harimu berat dan aku sudah tidak ada di sini, kamu menyadari bahwa yang kulakukan selama ini adalah bukti, kamu pernah kucintai sehebat itu.
101 notes
·
View notes
Text
Siapa yang Anjing?
Siapa yang anjing? anjing, atau saya yang menutup mata telinga dan hati dari tanggung jawab yang mesti Siapa yang anjing? anjing, atau saya yang merasa kuat sendiri merasa benar sendiri dan bersembunyi sambil berharap dicari Siapa yang anjing? anjing, atau saya yang mengira dunia akan runtuh dan menimpa kepala saya kapan saja Seolah masalah dunia terberat selalu mengikuti saya ke mana saja Siapa yang anjing? anjing, atau saya yang tanpa rasa malu menulis apologi semacam ini sambil mencari cara untuk kembali Tak ada jawaban Gonggongan semakin pelan Kafilah sudah hampir tiba di tujuan Saya tertinggal jauh dari kawanan Siapa yang anjing? (Kandang, September 1441 H)

26 notes
·
View notes
Text
“Aku tidak ingin menjadi orang yang kau rindukan di saat kau kesepian. Yang aku inginkan adalah ketika kau sedang dikelilingi banyak orang, namun aku yang kau rindukan kehadirannya.”
—
I want to be that person for you. // A.W.
27 Juli 2017.
4K notes
·
View notes
Text
“Loving someone means taking the risk that they might f*ck up your nicely ordered little life.”
— Mark Haddon, A Spot of Bother (via books-n-quotes)
1K notes
·
View notes