Text
Wisdom of Paulo Coelho (2.2)
-THE ALCHEMIST-
>Menebak masa depan. Masa depan adalah milik Tuhan. Hanya Dia-lah yg bs mengungkapkan dlm keadaan2 tertentu berdasarkan pertanda2 yg ada skrng ini. Rahasia-Nya ada pada saat ini. Kalau kau menaruh perhatian pd saat skrng kau bs memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat ini apa yg akan datang jg aka lebih baik. Lupakan masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran2 yg telah kau terima. Yakinlah bahwa Tuhan mengasihi hamba2Nya. Setiap hari membawa keabadian bersamanya.
>Ingat, dimanapun hatimu berada, disitulah hartamu berada.
>Cinta tdk pernah menghalangi orang mengejar takdirnya. Kalau dia melepaskan impian2 itu karena cintanya bukan cinta sejati... bukan cinta yg berbicara bhs dunia.
>Orang dicintai karena dia memang dicintai. Tak perlu ada alasan u/ mencintai.
>Manusia lebih banyak memimpikan pulang ke rumah daripada meninggalkan rumah. Dia sudah terbiasa kini dengan keheningan. Kalau emas yg kau temukan itu terbuat dari unsur murni, maka dia tdk akan rusak. Dan kau bisa selalu kembali. Tapi kalau emas yang kautemukan itu hanya sepuhan belaka, kau tdk akan menemukan apa2 saat kau pulang nanti.
>Mereka mencari harta yg ditadirkan bg mereka, tp tdk mau menjalani takdir itu.
>Orang2 bijak memahami: alam semesta ini hanyalah citra & tiruan akan surga. Dunia ini ada sekedar u/ menunjukkan bahwa ada dunia yg lebih sempurna. Allah menciptakan dunia ini agar melalui objek2nya yg terlihat, manusia bs memahami ajaran2 spiritualnya, serta kebijaksanaannya yg amat sangat mengagumkan.
>Rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri. Dan tak ada hati yg menderita saat mengejar impian2nya, sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan kembali dengan Tuhan & keabadian.
>Ketika sungguh2 mencari...sepanjang jalan akan menemukan hal2 yg tak pernah kau lihat. Andaikan aku tak punya keberanian u/ mencoba segala sesuatu yg kelihatannya dicapai o/ seorang aku.
>Sebelum mimpi bs mewujud, jiwa dunia menguji segala sesuatu yg telah kita pelajari sepanjang jalan. Bukan karena dia jahat, melainkan agar selain mewujudkan impian2 kita, kita juga menguasai pelajaran2 yg kita peroleh dalam proses mewujudkan impian itu.
>Mereka lupa bahwa timbal, tembaga, dan besi punya takdir sendiri u/ dipenuhi. Dan siapapun yg campur tangan dalam takdir orang lain tdk akan pernah menemukan takdirnya sendiri.
>Kau akan mati di tengah usahamu mencoba mewujudkan takdirmu. Itu jauh lebih baik daripada mati seperti jutaan orang lainnya yg bahkan tdk pernah tahu takdir mereka.
>Masing2 melakukan fungsinya sendiri sbgai unsur yg unik dan segalanya akan menyuarakan simfoni kedamaian.
>Kalau kita berusaha menjadi lebih baik, segala sesuatu di sekitar kita akan ikut menjadi baik.
>Kita pula yg menentukan apakah dunia tempat tinggal kita menjadi lebih baik atau lebih buruk. Di situlah kekuatan cinta memainkan perannya. Sebab saat kita mencintai, kita selalu berusaha menjadi lebih baik lagi. Setiap orang di dunia ini apapun pekerjaannya, memainkan peran penting dalam sejarah dunia, dan biasanya orang itu sendiri yg tdk pernah menyadarinya.
3 notes
·
View notes
Text
Wisdom of Paulo Coelho (2.1)
-THE ALCHEMIST-
>Hasrat untuk menetap di satu tempat.....dia dapat menjalani mimpinya setiap hari.
>Hidup ini menarik : Berbagai kemungkinan untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan
>Dalam hidup ini, justru hal-hal sederhanalah yang paling luar biasa
>Daya tarik berkelana: Dia selalu mendapatkan teman-teman baru dan dia tidak perlu bersama sepanjang waktu.
....Bergaul dengan orng2 yg sama setiap hari yang pada akhirnya kita menjadi bagian dari orang itu lalu kita ingin orang itu berubah. Kalau orang itu tidak seperti yg dikehendaki orang lain, maka orang2 lain ini menjadi marah. Orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bagaimana orang lain seharusnya menjalani hidup, tp mereka tdk tahu bgaimana harus menjalani hidup sendiri.
>Ketidakmampuan orang memilih takdir mereka sendiri... bahwa pda satu titik dlam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yg terjadi pada kita dan hidup kita dikendalikan oleh nasib.
>Takdir adalah apa yg selalu ingin kau capai. Pada titik kehidupan itu, sgalanya jelas, sgalanya mungkin. Mereka tdk takut bermimpi, mendambakan segala yg mreka inginkan trwujud dlm hidup mereka. Sebab ada daya yg menghendaki engkau mewujudkan takdirmu. Tuhan telah menyiapkan jalan yg mesti dilalui masing2 orng. Ada hal-hal yg tdk perlu ditanyakan supaya kau tdk melarikan diri dari takdirmu.
>Siapapun dirimu, apapun yg kau lakukan, kalau engkau sungguh2 menginginkan sesuatu, itu krna hasrat tsb. bersumber dri jiwa jagat raya. Itulah misimu di dunia ini [38].
>Manusia sudah tahu alasan keberadaan mereka... barangkali itu juga sebabnya mereka menyerah terlalu cepat.
>Kalau kau memulai dengan menjanjikan sesuatu yg blm kau miliki, kau akan kehilangan hasratmu u/ berusaha memperoleh sesuatu. Kalau setiap hari terasa sama saja, itu karena orang-orang tdk menyadari hal2 indah yg terjadi dlm hidup mereka setiap hari, seiring terbitnya matahari.
>Jangan lupakan jg bahasa pertanda-pertanda. Tapi aku hanya seperti orang2 pda umumnya - hanya melihat apa yg ingin kulihat, bukan apa yg sbnarnya trjadi. Tdk ada yg namanya kebetulan tentang mata rantai misterius yg mengaitkan satu hal dengan hal lainnya.
>Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati sgala hal menakjubkan di dunia ini tanpa pernah melupakan tugas kita di dunia.
>Penjual gula2 ini membuat gula2 bukan karena ingin berkelana atau menikahi pemilik toko, melainkan karena inilah tujuan hidupnya.
>Beberapa sudah pernah mengalami pelajaran, jd tdk benar2 baru, hanya saja sebelumnya dia tdk menyadarinya.
>Aku tdk ingin mengubah apapun, sebab ak tdk tahu bagaimana mesti mengikuti perubahan. Aku sudah terbiasa seperti ini => keluarlah dri zona nyaman; ikutilah perubahan tnpa harus larut dlm perubahan ; ciptakan jalanmu sndiri => kau akan menyadari betapa luas kemungkinan-kemungkinan yg terbentang bagimu. Sabda Allah: Manusia tdk perlu takut akan hal2 yg tdk diketahui, kalau mereka sanggup meraih apa yg mereka butuhkan dan inginkan.
>Bahasa antusiasme (IKIGAI) : bahasa orang berhasil dlm pekerjaan yg dia lakukan dgn penuh cinta & tujuan, juga sbagai bagian dari pencarian akan sesuatu yg diyakini dan dihasratinya.
>Mengambil keputusan barulah permulaan. Saat orang mengambil keputusan berarti dia menceburkan diri dalam arus deras yang akan membawanya ke tempat-tempat yg tak pernah dibayangkan ketika dia pertama-tama mengambil keputusan tsb.
>INTUISI: peleburan jiwa dengan begitu saja ke dalam arus kehidupan universal, dimana sejarah semua manusia saling terkait, dan kita bs mengetahui, sebab segalanya telah tertulis di sana --> MAKTUB. Segala sesuatu merupakan manifestasi satu hal saja --> ALLAH.
>Dalam Alkimia (jiwa dunia): kalau kau menginginkan sesuatu sepenuh hatimu, saat itulah kau berada amat sangat dekat dengan jiwa dunia dan ini merupakan daya positif.
>Setiap manusia punya cara masing2 u/ mempelajari sesuatu. Cara dia tdk sama dngan caraku dan sebaliknya. Tapi kami ada dalam tahap yg sama u/ berjuang & aku mengormati u/ itu.
>Sebab aku tidak hidup di masa lalu ataupun di masa depan. Aku hanya tertarik pda saat ini. Berbahagialah org yg bs berkonsentrasi hanya u/ saat ini. Hidup ini adalah saat yg kita jalani sekarang ini. Masa depan sudah ditulis oleh Allah & apa yg sudah ditulis-Nya selalu u/ kebaikan manusia. Hiduplah hanya u/ saat ini penuh dengan kejutan & mari membuka mata thdp bnyak hal.
>Kalau aku memang bagian dri mimpimu, suatu hari nanti kau pasti kembali (MAKTUB)
To be continued...
0 notes
Text
Eight’s fortune
1. Rejeki yg telah dijamin (Hud: 6)
2. Rejeki krna usaha (An Najm: 39)
3. Rejeki krna bersyukur (Ibrahim: 7)
4. Rejeki yg tak terduga (At-Thalaw: 2-3)
5. Rejeki krna istighfar (Nuh: 10-11)
6. Rejeki krna menikah (An-Nur: 32)
7. Rejeki krna anak (Al-Isra’: 31)
8. Rejeki krna sedekah (Al-Baqarah: 295)
0 notes
Text
Term?
>Iqra’ = baca saja ; qori’ ; qori’ah
>Tilawah = baca, paham dan amalkan
>Talaffudz : membaca tanpa mengerti arti
>Tafahum : paham apa yg diutarakan
>Taddabur : baca dan meresap di jiwa
>Tafakkur: mengaplikasikan isi Al-Qur’an
>Tanfidz: melaksanakan
>Ta’awun (saling peduli atas kemanusiaan), Tasamuh (empati terhadap perbedaan), Tawadu’ (tdk mementingkan diri sendiri)
>Menyikapi persoalan - Tawasut (moderat), Tasamuh (toleransi), & Tawazun (proporsional)
1 note
·
View note
Text
Mature?
1. Adanya perluasan perasaan diri. (Semakin luas pergaulan; semakin luas pengalaman)
2. Hub. dengan yg lain ‘hangat’ ; ‘renyah’ ; ‘intim’
3. Emosinya aman (mengontrol)
4. Persepsinya realistis (melihat kenyataan apa adanya)
5. Punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah & tugas
6. Memahami diri (semakin kamu memahami; semakin mudah mengontrol diri)
7. Filosofi hidup yg komprehensif (bekal u/ masa depan)
DIY, 300922
0 notes
Text
Wisdom of Paulo Coelho
From The Pilgrimage
*Ketika Tuhan telah berkendak maka terjadilah, dan jika kita percaya pada-Nya, kita pun harus mempercayai bahwa Tuhan bertindak adil
*Jalan sejati menuju kebijaksanaan bs dilihat dari 3 hal:
1. Jalan itu harus melibatkan ‘cinta menyeluruh’ (cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat, dalam hal ini cinta Tuhan kepada makhluk ciptaan-Nya)
2. Jalan itu harus memberikan manfaat praksis dalam kehidupan
3. Jalan itu harus bisa diikuti oleh semua orang
*.......Jangan jadi tawanan masa lalu.........perlahan-lahan bebaskan dirimu dari segala kekhwatiran yang kau ciptakan sendiri
*Hal2 disekitarmu akan menjadi penting karena salah satu kelangsungan hidupmu bergantung pada hal-hal tersebut
*......jalan terus, beradaptasi dengan situasi yang baru dan menerima ribuan karunia yg ditawarkan hidup kepada orang2 yang berusaha mendapatakannya
*Orang2 yang mudah terpukau pada hal-hal detail sehingga melupakan tujuan awalmu
*....terlalu fokus pada tujuan yang tidak bisa dilihat dari sini... proses perjalanan itu tidak nyata untuk sesaat karena satu2nya yg ada dalam benakmu adalah hasratmu untuk menjapai tujuan
*saat menempuh perjalanan untuk mencapai sesuatu, kau harus senantiasa memperhatikan jalanmu. Jalanmulah yang akan menjadi petunjuk terbaik dan mempekayamu saat kau menempuhnya
*....berlaku jika memiliki tujuan dalam hidup. Tujuan itu akan menjadi baik atau buruk tergantung dari rute mana yang kau pilih untuk mencapainya & bagaimana kau menakhlukan rute tersebut
*Waktu bukanlah segala sesuatu yang selalu bergerak dalam kecepatan yang sama. Kitalah yang menentukan seberapa cepat waktu itu berjalan
*Cobalah untuk mencari kesenangan dari jalan yang tak biasa kau lakukan. Mengubah rutinitas harianmu akan membuatmu bertumbuh menjadi pribadi baru. Namun saat semuanya berubah, kau harus memutuskan cara menghadapinya
*Hartamu ada di tempat dimana hatimu berada
*Hubungan dengan Tuhan: konseptual mengandalkan intelektual dan penalaran VS sederhana ; intuitif
*teruslah bermimpi. Impian menyediakan nutrisi bagi jiwa
*pertempuran untuk kebaikan tak lagi berlangsung di medan pertempuran, tapi di dalam hati kita masing2
*.......di suatu saat, kita tak lagi menginginkan sesuatu yang luar biasa dan kita pun tidak lagi meminta sesuatu yang lebih dari yang akan kita berikan.
*Ancaman menuntunmu pada ketiadaan jika kau tak dapat menerimanya. Kau tidak boleh melupakan bahwa menyerang atau melarikan diri adalah bagian dari perjuangan. Hal-hal yang bukan bagian dari perjuangan ini akan dilumpuhkan oleh ketakutan.
*Manusia tidak melihat kematian menjadi motivator mereka untuk melakukan yang terbaik. Mereka takut untuk melangkah ke kegelapan, takut akan sesuatu yang tidak diketahui, dan satu-satunya cara untuk menguasai rasa takut itu adalah menyangkal bahwa waktu mereka terbatas. Mereka tak melihat dengan ada kesadaran akan kematian, maka mereka akan lebih berani untuk melangkah lebih jauh di kehidupan mereka, karena mereka tak punya apapun untuk dipertaruhkan
*Rasa bimbang dan takut timbul karena kekurangtahuan mengenai cinta ketuhanan
*Mengapa harus takut terhadap penolakan ataupun hal-hal yang tak terselesaikan saat hal yang terpenting adalah menikmati hidup sepenuhnya?
*Murid mempunyai cara sendiri untuk menjani kehidupannya, mengatasi masalahnya, dan mencapai kemengangannya. Kami mengajar berarti mendemonstrasikan bahwa semua itu mungkin. Mempelajari berarti membuat semua itu menjadi mungkin bagi dirimu
*Setiap keputusan kecil yang harus kita buat sepanjang hidup mungkin merepresntasikan pilihan-pilihan. Bagaimana keputusan sederhanan akan mempengaruhi hidupmu selanjutnya
*Musuh kita merupakan perwujudan dari kelemahan kita. Kelemahan ini mungkin berwujud ketakutan akan sakit secara fisik, tapi bisa juga berwujud rasa kemenangan yang terlalu dini ataupun hasrat kuat untuk menghidari pertempuran karena kita merasa itu tak layak untuk diperjuangankan
*Orang yang menganggap dirinya bijaksana sering merasa ragu saat mereka diperintah dan akan memberontak saat mereka diharuskan untuk patuh. Mereka memberi perintah dan menganggap menerima perintah adalah perbuatan yang tak terhormat. Jangan pernah menjadi seperti itu
*Kehidupan memberikan pengetahuan pada kita setiap waktu, dan rahasianya adalah menerima bahwa dalam kehidupan sehari-hari saja kita akan mampu menjadi sebijak Sulaiman dan seperkasa Iskandar Agung. Namun kita baru akan menyadari hal ini hanya saat kita terpaksa mengajari orang lain dan terlibat dalam petualangan luar biasa seperti sekarang.
*Aku belum memahami bahwa saat kita menginginkan sesuatu, kita harus mempunyai tujuan yang jelas untuk sesuatu yang kita inginkan itu. Satu-satunya alasan pencarian imbalan adalah mengetahui terlebih dahulu apa yang hendak kita lakukan dengan imbalan itu
1 note
·
View note
Text
Riani Fikar Quotes
Cited from Rembulan di Langit Pare
1: “When we first met, I had no idea you would be so important to me”
2: “Men propose, God dispose”
3: “Somebody may break your heart. But they cannot steal your life”
4: “The past is a nice place to visit. But, it is certainly not a good place to stay”
5: “Not everyone will understand your journey”
6: “Wherever we go, we cannot escape from reality”
7: “New place. New people. New perspective”
8: “Beautiful things happen when we distance ourselves form negativity”
9: “Something we have to accept the truth and stop wasting time on the wrong people”
10: “One of the happiest moment in life is when we find courage to let go of what we cannot change”
11: “Good thing takes time”
12: “Forget the mistake, remember the lesson”
13: “Exams test your memory, Life tests your learning”
14: “I Love places that make u srealize how tiny us and our problems are
15: “Small steps in the right direction can turn out to be the biggest step of your life”
16: “Change yourself, change your fortunes”
17: “Be yourself so that the right people will love you”
18: “There is a grace in forgiveness”
19: “Goodbyes are not forever, are not the end, it simply means I’ll miss you until we meet again”
20: “Happy endings come after a story with lots of ups and downs”
--- Ab imo pectore (lubuk hati yang paling dalam)
0 notes
Text
Hebat dari Sudut Pandang (si)apa?
Hanya karena kamu tidak mempostingnya di media sosial, bukan berarti kamu tidak sedang mengerjakan hal besar.
Hanya karena orang-orang tidak mengenalmu, bukan berarti kamu tidak hebat sama sekali.
Banyak orang hebat yang terkenal, banyak juga orang hebat yang tidak terkenal. Banyak orang yang tidak hebat terkenal, banyak juga orang yang tidak hebat tidak terkenal.
Terkenal dan hebat adalah dua bab yang berbeda.
Jika kamu mau, kamu bisa menggabungkannya, jika mau, kamu juga tidak harus menggabungkannya.
Apa yang kamu usahakan sekarang, akan tetap menjadi pekerjaan hebat dengan atau tanpa dikenal oleh banyak manusia.
-FebriawanJauhari
Teringat dengan guru ngaji dulu di kampung, padahal masih muda tapi banyak hal besar yang ia rintis; memakmurkan masjid, mendirikan sekolah al-qur'an, mengarahkan para remaja, meski begitu ia tidak pernah masuk koran, tidak diundang ke televisi, akun sosmednya biasa-biasa saja, apakah dia hebat? Tentu saja sangat hebat! Ia menjadi hebat karena ia melakukan pekerjaan hebat, bukan karena kata-kata orang bahwa dia hebat.
Mungkin karena kita generasi yang terlahir dan tumbuh bersama gadget, ada pergeseran pemahaman tentang hebat.
Bahwa hebat adalah yang follower/subscribernya banyak, terserah apakah yang dikerjakannya bermanfaat atau hanya membuang-buang umur. Yang penting terkenal.
Kita hebat karena kita melakukan hal hebat, bukan karena kata orang-orang bahwa kita hebat.
393 notes
·
View notes
Text
Tersirat Kepercayaan
Gerakan untuk menulis dari kapan hari sudah begejolak tak karuan. Pengen nulis, pengen menuangkan apa yang ada di kepala dan hati. Lama sekali ya mau eksekusi? Terlalu banyak yang dipertimbangkan dan diperumit. Haha, It’s me!
.
Awal tahun pada suatu kesempatan saya dipertemukan kembali dengan kolega-kolega. Di kesempatan itu pula, salah satu kolega tersebut menghadiahi kami berdua dengan masing-masing sebuah buku. Mungkin dia tahu, salah satu kegandrungan kami berdua adalah membaca.
.
Ketika itu raut muka kami sumringah dan antusias, namun tak berapa lama bertahan ketika membaca judul buku yang diberikan kepada saya. “berat dan penuh kontroversi” itu pikiran yang pertama kali muncul terbersit dalam kepala. Sesaat kemudian melirik judul buku kawan saya yang lain. “wah, bacaannya lebih ringan” . Sampai beberapa hari, buku itu hanya menghiasi space kosong di sebelah bantal. Enggan mau membaca.
.
Sampai pada suatu ketika, saya berfikir, apakah serius kolega saya memberikan sebuah buku yang benar-benar jauh di bidang dan minat saya? OK! saya menantang diri sendiri. Apa sih yang sebenarnya ingin disampaikan dalam buku ini?
.
Baru membaca bagian pengantar saja saya langsung geleng-geleng. Banyak ilmu dan istilah-istilah baru bertebaran di otak saya. Dari judul apabila saya sebutkan pasti sudah memancing berbagai pemikiran di luar sana. Jika buku ini diberikan kepada orang yang belum “mumpuni” dari segi memahami dan mengontrol diri, pasti sudah disalahgunakan (*ini sudut pandang saya sendiri).
.
Bagaimana tidak, ketika anda sebagai pembaca mengutip atau memenggal sebuah kalimat di dalam buku tersebut tanpa memahami rangkaiannya secara utuh dan mengunggahnya di sosial media yang lain, tentu benar-benar berpotensi menimbulkan permasalahan dan perselisihan. Tahu sendiri kan beberapa penduduk +62 kini mempunyai hobi baru, yaitu menggoreng. Menggoreng berita yang menggiring opini negatif publik.
.
Mungkin kolega saya secara tersirat ingin menyampaikan bahwa kemampuan saya bukan sekelas teenlit lagi. Buku itu secara tidak langsung menjadi trigger bagi saya sendiri, bahwa saya sudah siap menerima ilmu-ilmu, sudut pandang, dan pemikiran baru. Impact-nya saya menjadi lebih kritis dan bijak menghadapi fenomena-fenomena yang sekarang terjadi di bumi. Kritis yang dimaksud disini berlaku didalam pikiran saya sendiri, saya masih enggan menyampaikannya ke publik dengan alasan yang sama pada kalimat akhir di paragraf sebelumnya. Plus, saya belum mempunyai partner ngobrol atau berdebat yang klop. (Nemu sih sosoknya, tapi saya masih mengelola ekspektasi untuk tidak berlebihan >_<)
.
Buku tersebut membuat saya lebih melek terhadap politik, agama, dan budaya. Isu-isunya yang terjadi 10-15 tahun kebelakang, banyak sekali yang masih releven dengan sekarang (2020). Membaca buku ini akan menambah khasanah pemikiran dan sudut pandang anda sebagai pembaca terhadap apa yang terjadi. Ujungnya adalah kebijaksanaan. Apabila buku tersebut jatuh pada pembaca yang tepat.
.
Terimakasih sudah memberikan sebuah “kepercayaan” yang tersirat. 02022020
0 notes
Text
25
Genap seperempat abad kamu diberi sebuah kehidupan. Apa yang sudah kamu berikan sebagai balasan untuk Sang pemberi hidup? Apa yang sudah kamu lakukan untuk hidupku? Apa yang sudah kamu lakukan untuk orang-orang di sekitarmu?
Banyak yang harus kamu selesaikan, banyak yang harus kamu persiapkan, banyak yang harus kamu perbaiki. Imanmu, ibadahmu, niatmu, sikapmu, emosimu.
Dalam bentangan perantauan, kamu mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup. Bagaimana saling mengenal, mengerti, memahami, dan menerima setiap karakteristik orang yang berbeda-beda.
Kamu tidak akan tahu mereka seperti apa, setelah berinteraksi dalam jangka waktu tertentu. Sekali, dua kali berinteraksi tidaklah cukup.
Manis atau pahit di awal belum tentu begitu seterusnya.
Tawa dan canda di awal perjumpaan itu wajar. Namun, dalam hitungan waktu berubah menjadi tangis atau benci itu juga wajar. Ya, itulah hidup.
Perbedaan prinsip, cara pandang, karakteristik itu wajar, tinggal bagaimana kita menyikapi, itu semua yang diperlukan.
Kamu kembali diingatkan bahwa setiap orang mempunyai cerita sendiri, dimana kita, setiap individu yang lain berhak untuk tidak mencampuri ‘hidup’ mereka. Mereka punya prioritas, hobi, kesukaan, ketidaksukaan, yang berbeda dengan kita.
Kita tidak perlu iri dengan apa yang mereka dapatkan, itulah rejeki mereka. Kita tidak tahu pengorbanan apa yang mereka lakukan hingga mereka memperoleh capaian itu.
Kita tidak perlu mencaci orang dengan keterlaluan. Orang berbuat kesalahan pasti ada berjuta faktor dan motif yang melatarbelakangi, kenapa dia berbuat sedemikian rupa. Yang kamu tahu sekarang adalah bagaimana cara menerima perbedaan itu, legowo. Yang kamu tahu sekarang adalah meluruskan dan memaafkan. Yang kamu tahu sekarang adalah sabar menghadapi semua perbedaan dan masalah itu.
Menurunkan ego, mendinginkan kepala, berfikir logis.
Tidak bisa dipungkiri bahwa air mata adalah senjata utama untuk melampiaskan setiap permasalahan yang ada. Kemampuan saat ini yang kamu andalkan adalah heal my self , menyendiri, mencoba intropeksi, dan melihat masalah dari segala sudut pandang dan dari berbagai pihak yang berseteru. Sejauh ini tidak ada seorang pun yang tepat untuk mengadu. Karena mereka adalah sama, ya sama sebagai manusia.
Hanya yang lebih tinggi, yang menciptakan manusialah, hendaknya kita mengadu dan berharap, Allah.
Semua permasalahan yang silih berganti sedikit demi sedikit mulai mendewasakanmu.
Kamu belajar,
Bagaimana harus bertenggang rasa dan beradaptasi dengan teman-teman baru, hidup bersama dalam 1 atap.
Bagaimana menjadi pribadi di tengah-tengah seteru. Ketika kamu memiliki hubungan baik dengan A dan B, namun keduanya sedang berseteru. Bagaimana susahnya mengkondisikan diri agar tetap menjalin komunikasi dan hubungan baik yang sudah terjalin di antara keduanya.
Bagaimana beratnya memegang komitmen ketika satu per satu teman meninggalkan komitmen tersebut. Bagaimana tidak membenci atau kecewa karena kita sudah berbeda jalan dan prioritas.
Bagaimana menghargai sebuah keputusan yang sudah dibuat dan itu berbeda. Bagaimana menjalin suatu kerjasama, mulai dari orang yang dituakan dalam suatu daerah tersebut, tokoh pendidikan, perusahaan, hingga pejabat penting pemerintahan. Sungguh pengalaman yang tidak ternilai bisa mengenal dan berinteraksi dengan mereka.
Bagaimana melakukan segala sesuatu tanpa mengharapkan sesuatu atau lebih tepatnya meluruskan niat.
Bagaimana mengendalikan sebuah harapan dan sebuah penafsiran sikap. Disini kamu belajar untuk tidak too obvious. Haha, entahlah itu baik atau buruk tergantung orang lain melihat. Kamu hanya ‘ingin’ melakukan hal tersebut, mengalir apa adanya, mungkin kesannya polos tergambar jelas dari sikap dan raut wajahmu jika kamu mempunyai ‘suatu’ maksud tertentu.
Terbukti satu tidak bisa kembali utuh seperti sedia kala dan yang satu ‘mungkin’ sudah mulai melihat perubahan dari sikapmu, kini mulai menjaga jaraknya.
Bagaimana harus merelakan segala sesuatu sudah tidak sama lagi seperti sedia kala. Ya! Namanya hidup akan terus berubah seiring waktu, jika kamu terus berdiri terpaku pada titik yang sama dan berharap akan sama seperti sedia kala, SALAH BESAR! Kamu harus bergerak dan berubah.
Bagaimana harus ikhlas, legowo, lan nerimo.
Untuk kamu,
Selanjutnya ialah fokus memperbaiki diri dan mengerjakan apa yang kamu kerjakan. Masalah-masalah tadi tidak seharusnya menguras perhatian, waktu, dan konsentrasimu. Bagaimana kamu akan maju, jika sedikit-sedikit kamu menjadi lemah karena itu semua. Apa yang kamu lakukan saat ini hanya untuk orang tua, sahabat, dan orang lain. Bagaimana membuat orang bisa tertawa, meringankan sedikit bebannya, atau bahkan hanya sekedar membantu menjawab pertanyaan yang ada. Selama kamu masih bisa mengabdikan dirimu untuk kebaikan orang lain, why not?
Ya, jujur kamu melarikan diri dari sepi dan lamanya dalam penantian seseorang yang dapat kamu abdikan seumur hidupmu kelak. Kamu sibukkan diri mengurus ini itu, Kamu lelahkan diri untuk ikut ini itu tak lain dan ta bukan karena itu sebuah pelarian. Berusaha mencari hal-hal yang positif yang bisa kamu bantu dan lakukan, sebelum kamu fokus mengurus diri sendiri dan pelengkap hidupmu kelak. Mungkin, di setapak pencapaian umurmu yang sekarang, kamu harus mulai fokus mengurus dirimu sendiri. Mulai sedikit demi sedikit menarik diri dari peredaran. Fokus menambah bekal akhiratmu kelak. Fokus mempersiapkan masa depan, dan fokus membahagiakan diri. Haha, tapi jika membahagiakan orang lain adalah salah satu caramu bahagia, apa yang seharusnya kamu lakukan???
Hal yang perlu diluruskan disini adalah kamu salah mengalamatkan semua pengabdianmu. Abdikan diri itu justru untuk yang tertinggi, Allah. Niscaya semuanya akan berjalan lebih ringan dan indah. Karena semua dikembalikan kepada pemilik masalahnya. Percaya bahwa itu hanya ujian dan harus dilewati agar bisa naik kelas menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
you have to face it!!! Hamamatsu, 8 Mei 2018
0 notes