Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Belakangan, saat lelah dengan dunia. Aku kembali membuka dan membaca Qur'an awal juz 20. Qs. An-naml ayat 60-64. Lanjut membaca terjemahan nya. Aku selalu terpaku pada terjemahan di setiap akhir ayatnya. "Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain?" Allah mengulangi hingga 5x disetiap penghujung ayatnya
Seakan sedang berbicara kepada ku, Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain dihati mu? Jika tidak, sebenarnya ridho siapa yang sedang kau tuju?
Sebelum tidur;04022025
152 notes
·
View notes
Text
Ternyata aku belum pernah sekalipun melihat bapak menangis, apakah benar bahwa ia diciptakan untuk selalu terlihat kuat?
7 notes
·
View notes
Text
Ibn Hibban رَحِمَهُ ٱللَّٰهُ:
The worst type of delusion is when you expect Jannah’s fruits yet you are planting Jahannam’s seeds.
[Rawdatul-Uqālā, p.283]
151 notes
·
View notes
Text
Level tertinggi dari berdamai dengan diri sendiri adalah
Ketika orang lain salah paham padamu, berpikir jelek padamu, dan berspekulasi buruk tentangmu,
tapi kamu sudah tidak lagi mencari pembenaran dan tidak mau mempermasalahkannya.
Karena yang kamu inginkan saat ini hanya rasa tenang dan ikhlas.
159 notes
·
View notes
Text
Allah swt sebenarnya selalu menempatkan kita pada tempat atau kondisi sumber hikmah. Kalau rasanya masih pundung karena tidak nyaman atau salah tempat, mungkin sedikit lagi kita akan menemukan titik-titik temu yang menuai kesyukuran.
60 notes
·
View notes
Text
Saat kamu meyakini bahwa Allah adalah jawaban dari segala cemasmu, maka kamu akan menemukan begitu banyak jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Insyaa Allah.
Teruslah memupuk prasangka baik kepada Allah.
Bandung, 07 April 2024 | 06.32 WIB
398 notes
·
View notes
Text
"Maka benarlah, pilih dia yang mencintaimu karena Allah. Jika cinta ia akan memuliakanmu dan jika marah ia tidak akan menyakitimu. InsyaAllaah."
280 notes
·
View notes
Text
Sadness that brings you closer to Allah is better than happiness that takes you away from Him.
386 notes
·
View notes
Text
Jangan hilangkan keberkahan pada rezeki yang hendak Allah karuniakan dengan menjemputnya lewat jalan kemaksiatan.
Bersabarlah dengan kesabaran yang baik. Tenang saja, tidak akan pernah tertukar apa-apa yang sudah tertakar. Tapi bagaimana cara menjemputnya, itulah yang akan menentukan berkah atau tidaknya.
Ketahuilah bahwa tidak akan ada kebahagiaan pun juga ketenangan, pada apa-apa yang sudah Allah cabut keberkahannya.
rizqan-kareema
160 notes
·
View notes
Text
Yaa Allah, ampunilah kami yang amat mudah menilai cara orang tua kami mendidik kami dahulu, padahal kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk menghidangkan sesuap nasi.
Yaa Allah, ampunilah kedua orang tua kami atas kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Beri kami kesabaran sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi kami sewaktu kecil.
Meski belum menjadi orang tua, mengamati mereka di usia dewasa ini terkadang bisa menyentuh hati. Kuatkanlah mereka yaa Allah…
271 notes
·
View notes
Text
Pernah Gak Terpikir Kenapa Rumah Tangga Itu Dinamain ‘Rumah Tangga’?
Rumah + tangga
Rumah itu berarti setelah menikah kamu dan pasangan ‘punya’ rumah yang kalian pegang kendali penuh di situ. Rumah di sini tak selalu dimaknai rumah fisik, melainkan juga bangunan abstrak bernama keluarga yang terbentuk setelah sahnya pernikahan.
Sedangkan tangga itu berarti tahapan. Bayangkan tangga darurat sebuah gedung pencakar langit. Seperti itulah ‘tangga’ dalam rumah tangga. Harus dilalui selangkan demi selangkah, dan rasanya lebih berat daripada berjalan di bidang datar.
Tangga inilah yang harus dilalui jika ingin rumahmu tumbuh jadi rumah yang besar, aman, dan nyaman.
Ingat, ini rumah tangga, bukan rumah eskalator atau rumah elevator. Gak ada jalan pintas untuk naik dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Setiap anak tangga harus dilalui satu demi satu. Harus ada effort. Harus ‘capek’ seperti naik tangga yang bikin kita ngos-ngosan. Tidak seperti orang naik eskalator yang hanya perlu melangkah satu kali, lalu dalam satu menit kurang lebih sudah sampai di lantai berikutnya.
Jadi apa artinya? Artinya jangan cuma bayangkan bagian enaknya berumah tangga. Sadari pula bahwa begitu detik pertama kamu menikah, peran dan tanggung jawab lebih besar sudah dipikul. Kamu bukan hanya kamu sendiri, tapi kamu adalah penghuni sebuah rumah yang harus terus kamu jaga, rawat, dan terus bangun sampai akhir hayat.
Jangan bayangkan bahwa tangga yang harus dilalui itu hanya yang sifatnya materil saja seperti punya anak, punya kendaraan, punya rumah, menyekolahlan anak, dan punya uang banyal, melainkan juga tangga-tangga kualitas seperti kebahagiaan dan kedewasaan kita yang harus terus naik nilainya.
Semakin lama kamu menikah kamu akan merasa cinta itu semakin abstrak, sedangkan yang kongkrit adalah tanggung jawab. Dan pada akhirnya kita akan jatuh cinta sekali lagi kepada kesungguhan dan tanggung jawab pasangan kita dalam menjalani perannya dengan sebaik-baiknya. Dari sini, keutuhan rumah tangga itu dipertahankan bukan dengan cinta, tapi dengan kesungguhan dalam menjaga tanggung jawab.
Berangkat dari kesadaran ini saya menyadari bahwa sangat mungkin rumah tangga ini kelak akan dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak ideal. Karena itu, ikhtiar paling logis yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan rumah tangga ini adalah dengan mengisi peran saya sebagai suami, kepala keluarga, dan ayah sebaik-baiknya.
Meski kadang rasanya lelah juga, sering patah juga, tapi menyempurnakan ikhtiar dalam mengisi peran setidaknya akan memperkecil probabilitas datangnya penyesalan di kemudian hari.
@taufikaulia
420 notes
·
View notes
Text
Jika kesulitan sebab dari dosa, maka kemudahan datang dari do’a ~
@anwarrosyidin_
30 notes
·
View notes
Text
"Bukan prasangka baik,
misalnya seorang yang banyak dosanya lalu prasangka bahwa Allah akan ampunkan dosa.
Yang benar adalah dia banyak dosa yang besar, maka dia harus banyak istighfar dan bertaubat, dan dalam taubatnya prasangka baik bahwa Allah akan terima taubatnya."
Faidah Ustadzuna Firanda Andirja hafizhahullahu ta'ala
36 notes
·
View notes
Text
The Prophet ﷺ said:
"Regret is part of repentance."
(Sunan Ibn Majah 4252)
202 notes
·
View notes
Text
semoga akupun demikian
BUTUH SESEORANG
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang Maha Baik-Nya. Seseorang yang juga melihat setiap kejadian dengan menggali pesan apa yang hendak Ia berikan. Menyebutkan segala baik-Nya dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Seseorang yang juga mempercayai kehidupan bukan hanya sebatas tentang dirinya tapi juga mengalirkan kebaikan yang Allah ajarkan.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang indahnya melabuhkan cinta dan harap pada-Nya. Yang membuat manusia semakin terpacu untuk selalu membawa keikhlasan dalam kerja dan kebaikan. Yang tidak mudah menyerah dan kecewa apabila manusia lain memandang rendah dan mengabaikan kebaikannya. Sebab Ia menyakini, bahwa setiap niat baik dan kebaikan yang sudah dilakukan tidak pernah sia-sia.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang upaya-upaya dalam meraih cinta-Nya. Berbicara tentang apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa hidup dalam keridhoan-Nya. Sama-sama memaksimalkan peran yang mungkin berbeda tapi tetap sama muaranya. Langkah-langkah yang akhirnya akan membuat kita semakin cinta dan dekat dengan-Nya.
Aku butuh seseorang yang demikian, yang melihat cintaku pada-Nya tidak dianggap remeh dan lawakan. Yang upayaku dalam meraih cinta-Nya bukan dianggap sok suci lagi dihinakan. Yang pembicaraanku tentang Rabb-ku ditimpali dengan antusias bukan malah dialihkan.
Ya Rabb, aku butuh seseorang yang demikian. Seseorang yang tidak sungkan aku ajak berbicara tentang segala-Mu....
109 notes
·
View notes
Text
أربعة لا يعرفُ قدرها إلا أربعة: قدر الشباب لا يعرفه إلا الشيوخ، وقدر العافية لا يعرفه إلا أهل البلاء، وقدر الصحة لا يعرفه إلا المرضى، وقدر الحياة لا يعرفه إلا الموتى.
Ada empat perkara yg besar nilainya hanya diketahui oleh empat orang;
(1) Nikmat masa muda, hanya diketahui nilainya oleh orang yg sudah menua
(2) Nikmat afiyat (perlindungan Allah dari penyakit & bencana), hanya diketahui nilainya oleh orang yg terkena musibah.
(3) Nikmat kesehatan, hanya diketahui nilainya oleh orang yg sakit. Dan
(4) nikmat umur, hanya diketahui nilainya oleh orang yg sudah mati.
(Hatim al-Asham rh)
10 notes
·
View notes