Tumgik
Text
Mengejar CintaNya
Di ujung pagi yang dingin, sang ayah terlihat masih tergolek di tempat  tidur, tampak masih ingin menikmati betapa empuknya tempat dia berbaring, sang ibu tersenyum dan tampak membuat sesuatu di dapur, sebentar kemudian sang ibu masuk membawa secangkir kopi, aromanya yang harum membangunkan sang ayah, senyum ayah mengembang menerima secangkir kopi dari sang ibu, ibupun tersenyum, dan mereka  menjemput awal hari  dengan bahagia.
 Itulah sepenggal fragmen iklan yang pernah kita saksikan di televisi, sebuah gambaran kebahagiaan yang sederhana namun indah. Namun kenyataan hidup tidak sesederhana iklan kopi, ada banyak warna dan hiruk pikuk kehidupan, dan dari sekian banyak orang yang berada di dalamnya , sebenarnya semua merasakan hal yang sama, yah... mereka ingin hidup bahagia. Apakah bahagia itu... apakah hanya sekedar perasaan nyaman dan tenang saat kita berada dalam satu kondisi, ataukah ada hal yang menjadi acuan hingga sesuatu kondisi mampu menjadikan seseorang merasa bahagia.
 Pasalnya banyak orang mendefinisikan kebahagiaannya dalam wujud yang bermacam-macam, ada orang yang merasa bahagia saat dia mendapatkan kemewahan hidup, punya rumah besar dan megah, dia merasa bahagia, mobil yang mahal dan nyaman, uang yang lebih dari cukup utk sekedar hidup, hingga dia bisa masuk keluar pusat pertokoan untuk hanya sekedar memanjakan hasrat belanja, dan dia merasa bahagia. Potret lain ada orang yang bahagia saat berada di puncak kekuasaan, dikenal banyak orang, dihormati,  dipuji dan memiliki kuasa untuk memerintahkan sesuatu yang dia inginkan. Di sisi kehidupan yang lain ada orang yang mengejar kecantikan dan penampilan fisik, baginya wajah yang rupawan membuat dia disukai, dipuji orang lain, dia bangga dengan itu dan bahagia mendapatkannya... Inilah bahagia yang banyak diinginkan manusia, semuanya tergantung pada apa apa yang dia pahami tentang hidup dan apa yang dia yakini bagamana dia hidup.
 Dalam perenungan hidup, sejatinya kita menemukan kenyataan yang harus  diakui oleh semua manusia, bahwa lingkaran hidup kita ada dalam genggaman Zat yang Maha Agung yaitu Alloh Swt
Alloh yang menciptakan kita dan Alloh yang berkehendak atas kita...
Semua yang ada dalam kehidupan manusia  sesungguhnya hanya sebagian kecil dari Rahmannya Alloh, nikmat yang diberikan kepada hambaNya . Dan karenanya Alloh berkuasa atas pemberian itu,  sehingga bisa saja atas kehendakNya nikmat itu diambil kembali dari kita....
Lantas apakah kita merasa kehilangan sumber kebahagiaan jika  kenikmatan dalam persepsi bahagia kita suatu saat diambil kembali oleh Alloh Swt..?
Kalau memang benar demikian, bagaimana pula dengan hamba Alloh yang tidak beruntung dalam hidup, lahir di tengah keluarga miskin, hidup kekurangan tidak punya jabatan, apalagi kecantikan fisik, apakah mereka orang-orang yang tak berhak bahagia ?
Manusia hanyalah seorang hamba yang diciptakan dan dikehendaki menjalani sesuai dengan kehendak Alloh.
 Dalam Al Quran Surah Al Mulk ayat 2 Alloh berfirman:
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Dari ayat tersebut jelas sekali misi hidup manusia adalah melakukan segala sesuatu yang terbaik di hadapan Alloh, inilah kunci kebahagiaan hakiki.
Kebahagiaan itu terletak pada kehidupan yang diridhoi Alloh terutama ketika  seorang hamba yang mendapat cinta dari Zat Yang Maha Agung.
Masalahnya adalah bagaimana gambaran kebahagiaan hakiki itulah yang mengisi setiap harapan di hati kita....
 Ada beberapa hal yang perlu dibangun agar manusia berada dalam perjalanan mendapatkan kebahagiaan hakiki. Hal tersebut adalah :
1.       Meningkatkan keyakinan
Iman/yakin adalah satu perangkat yang dibutuhkan  manusia untuk membangun orientasi hidupnya, berfikir apa yang dia inginkan, merasa senang atau tidak pada sesuatu bahkan sampai pada berbuat untuk memperolehnya
Bagi seorang muslim yang beriman kepada Alloh, maka tingkat keimanan inilah yang akan membentuk persepsi bahagianya, Keimanan kepaada Alloh swt , kepada RasulNya, malaikat, Qodho dan Qodar serta Hari Akhir, akan menjadi acuan bahagia seperti apa yang dia iniginkan.
Semakin seseorang mengenal Alloh dan yakin atas eksistensiNya tentu akan membangun persepsi kebahagiaan bila Alloh ridho dan Cinta kepadaNya
 2.       Mengalahkan hawa nafsu
Seseorang hamba diberikan perangkat oleh Alloh dalam menjalani kehidupan  salah satunya yaitu hawa nafsu, Hawa nafsu ini dibutuhkan dalam kehidupan, namun harus dalam kendali iman kepada Alloh, sebab ketika hawa nafsu lebih dominan dari iman, maka hilanglah acuan kehidupan yang benar dalam hidupnya, yang tinggal adalah hawa nafsu yang akan menuntun hidupnya dan membentuk persepsi yang berbeda jika dibandingkan saat iman menjadi panglima. Itulah sebabnya ada orang-orang yang sibuk mengejar dunia, menghalalkan segala cara untuk sebuah kekuasaan, dan menomorsatukan kecantikan rupa sebagai tujuan hidupnya.,
Pada saat semua itu hilang dari dirinya, dia merasa kehilangan kebahagiaan.
Jadi kebahagiaan hakiki bisa didapatkan jika seseorang memiliki persepsi bahagia yang benar, dia harus bisa mengalahkan hawa nafsu dan menempatkannya dalam kendali iman.
 3.       Berjuang
Alloh mengiringi hidup manusia dengan ujian agar Alloh mengetahui siapa yang benar...
Dalam Al Qur an Surah Al An-kabut :2  
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dari ayat tersebut sesungguhnya mengisyaratkan agar setiap hamba wajib berjuang, menghadapi ujian yang Alloh berikan  hingga kemudian berada dalam kemenangan atau kondisi yang Alloh ridho.
Inilah jalan mendapatkan kebahagiaan, yaitu pada saat seorang hamba berjuang untuk memilih, memutuskan atau menjalani kehidupannya. Maka seseorang akan bahagia seperti apapun kehidupannya, manakala dia yakin dia berada di jalan yang Alloh ridho,
Orang yang hidup kekurangan, dia akan tetap bahagia saat dia menyadari bahwa kondisinya adalah ujian, dan dia menjalaninya dengan ridho ...sehingga Alloh pun ridho kepadanya
Orang yang lahir tidak sempurna pun akan mendapatkan kebahagiaannya, saat dia menerima kondisinya dan mampu mencari sisi-sisi hidupnya yang membuat dia merasa berarti di hadapan Alloh Swt.
 Satu cara yang disampaikan Alloh dan Rasulnya hingga seseorang mampu meraih kebahagiaan hakiki adalah dengan sabar dan syukur.
Mensyukuri setiap tetes kenikmatan yang Alloh berikan, hingga rasa bahagia memenuhi rongga hatinya. Bersabar atas segala kondisi yang didapatkannya karena sejatinya itu adalah ujian dari Alloh, hingga dia bisa merasakan bahwa langkah-langkahnya adalah upaya mengejar ridhoNya dan dia bahagia dengan perjuangannya
 Pada akhirnya bahagia itu adalah apa yang ada dalam hati kita...jika Iman kepada Alloh yang memenuhi hati kita, maka kita tak akan kehilangan arah untuk mendapatkan kebahagiaan, karena bahagia itu  pada saat kita mengerahkan segala langkah dan ikhtiar kita untuk mengejar CintaNya.
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Qs Al An Kabut: 69
0 notes
Quote
Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemuliaanNya. Bersungguh-sungguhlah dengan ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kekuasaanNya. Bersungguh-sungguhlah dengan kelemahanmu niscaya Ia menolongmu dengan kekuatanNya (ibnu Athailah) Sesungguhnya teka teki hidup ini sangat banyak,jangan menyangka Alloh lemah menolong hambaNya... "Adalah hak bagi kami menolong orang-orang beriman" QS Ar Rum:47 maka berjuanglah...dan jangan pernah kalah.....
0 notes