Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
122
Lagi, sebuah kalimat menyadarkan-ku. Singkatnya seperti ini,
"Kita tumbuh, dengan pemikiran bahwa kita akan dihukum kalau kita tidak shalat.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah tidak sholat itu, sudah hukuman. Karena dosa-dosa kita."
رَبِّ اجۡعَلۡنِىۡ مُقِيۡمَ الصَّلٰوةِ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِىۡ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim:40)
@ffahraa
250 notes
·
View notes
Text
Tumbuh dan Bercerita
Tidak semua masalah kita harus diketahui orang lain, bukankah ada banyak masalah yang kemudian semakin membesar hanya karena kita salah bercerita?
Lelah ya berproses menjadi dewasa itu, tapi setidaknya kita bisa lebih bijaksana dalam bersikap. Sebab dewasa itu adalah akumulasi dari kumpulan masalah yang bisa kita lewati dan hadapi, bukan menghindar atau mengabaikan.
Selamat bertumbuh, tidak apa-apa, insyaallah semua akan baik-baik saja.
Sederas-derasnya hujan, ada juga masa ia reda. Seterik-teriknya matahari, ada masa pula ia akan teduh dan rindang. Tak apa, dunia ini berputar, tak ada kesulitan yang abadi, sebagaimana tak ada pula kenyamanan yang kekal.
Selamat bertumbuh dan dewasa :)
@jndmmsyhd
655 notes
·
View notes
Text
289 notes
·
View notes
Text
Seringkali, air mata yang turun itu adalah pengganti dari lisan yang tidak berani mengucap, tangan dan kaki yang tidak berani bertindak, dan hati yang mungkin lelah dan ingin tenang. Andai ia turun, biarkan, jangan dipaksa berhenti. Sebab tidak semua orang bisa menangis.
Dan kamu tahu? Tangisan terbaik itu adalah tangisan di tengah kesepian, pada sepertiga malam, mengadukan pada Tuhan soal perlakuan manusia dan dunia yang bercanda, soal hati yang mati dan tak lagi nyaman ibadah.
Selamat menikmati air mata, untuk siapapun yang sedang bergemuruh hati dan jiwanya. Semoga Allah tenangkan dan lapangkan hatinya.
@jndmmsyhd
633 notes
·
View notes
Text
"Hidup itu tidak boleh sederhana. Hidup itu harus hebat, luas, kuat, besar dan bermanfaat. Yang sederhana adalah sikapnya."
Semoga suatu saat aku bisa lebih percaya diri supaya bisa menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang banyak.
260 notes
·
View notes
Text
Rindu Masa Kecil
Seringkali aku begitu merindukan masa kecilku.
Mungkin, aku tidak akan serindu ini jika saja anak-anak di kampungku masih bermain permainan yang dulu pernah kumainkan bersama teman-temanku sehingga aku bisa bernostalgia melihatnya.
Sayangnya, kini mereka lebih memilih untuk berdiam dirumah dan bermain dengan gadgetnya.
Mungkin, aku tidak akan serindu ini jika saja pabrik-pabrik masih memproduksi jajanan yang sering kumakan sewaktu kecil sehingga aku bisa kembali mencicipinya.
Sayangnya, kini jajananku sudah hilang dari peredaran, entah kemana perginya mereka.
Mungkin juga, aku tidak akan serindu ini jika saja kampung halamanku masih asri dan hijau seperti dulu sehingga aku bisa kembali merasakan kesejukan suasana di kampungku.
Sayangnya, kini semuanya berubah. Pepohonan berkurang dan berubah menjadi bangunan.
Semua kenangan itu tidak akan pernah bisa kulihat dan kurasakan lagi. Kenangan itu hanya tersisa diingatanku saja.
Dan dari semua kenangan yang telah hilang hanya tersisa ‘lagu’ yang masih bisa kudengarkan.
18 notes
·
View notes
Text
Rasa sakit, kekurangan, ketertinggalan, kesepian, bahkan rendah diri dan juga banyak perasaan yang pernah membuatmu merasa rendah diri. Bukankah hingga saat ini Allaah izinkanmu untuk tumbuh dewasa, melalui semua dengan pertolongan-Nya. Bahkan tidak pernah dibiarkan kita terseok - seok sendirian. Meskipun di perjalanan diri kita tak luput melakukan berulang kali kesalahan.
Karenanya berterimakasihlah, sebab telah Allaah izinkan melangkah sampai sejauh ini. Dengan begitu banyak kebaikan yang Allaah karuniakan disisi, menemani.
113 notes
·
View notes
Text
0 notes
Text
Jika jodohku masih lama, mohon tentramkan hatiku juga kedua orang tuaku ya Robb.. Jauhkan dari segala kekhawatiran. Sebab Engkau Yang Maha Mengetahui hal yang tidak kami ketahui.
237 notes
·
View notes
Text
One On One
Diskusi secara personal dengan orang lain di dua bulan terakhir sangat intens, banyak sekali hal-hal baru yang kutemukan, banyak sekali untold stories yang berkelindan. Hidup manusia ini benar-benar seperti perpustakaan hikmah, kita bisa belajar satu sama lain atas cerita hidup yang dilalui seseorang - tanpa harus melaluinya.
Hal yang paling banyak menjadi topik diskusi adalah soal tujuan hidup dan bagaimana caranya bisa menjalani hidup ini dengan bahagia, sebenarnya memang definisi bahagia itu sendiri sangat personal. Tapi, semua sepakat bahwa perasaan bahagia itu adalah perasaan yang bisa dirasakan tidak hanya oleh diri sendiri tapi juga orang lain.
Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang menghalangi mimpi, apalagi di usia 30. Mau 30 atau 30 awal. Saat pekerjaan pertama sudah berjalan sekian tahun, mulai masuk ke fase berkeluarga, mulai banyak peran dan tanggungjawab, dan mulai merasa jenuh dengan kehidupan yang berputar.
Sungguh, tidak semua orang memiliki privilige di umur 30an untuk membuat keputusan-keputusan yang extrem, apalagi saat sudah memiliki keluarga. Saat keputusannya akan berdampak pada pasangan dan anak. Tidak semudah itu resign pekerjaan dan kemudian melakukan perjalanan keliling dunia. Tidak semudah itu mau ganti bidang pekerjaan. Tidak semudah itu menemukan pasangan dan ke pernikahan. Tapi, tidak semudah itu juga menjalani keadaan yang seadanya sekarang.
Dalam beberapa kesempatan, sebenarnya diri pun tahu apa yang seharusnya dilakukan, tapi tidak ada keberanian itu. Semahal itu keberanian di umur 30an ternyata. Tidak semua keluarga memahami bahwa hidup itu mungkin tidak linier jalannya. Tidak semua pasangan itu memahami bahwa pasangannya juga butuh dikuatkan untuk mencoba hal-hal baru dalam hidupnya yang mungkin saat percobaan itu dilakukan, kamu harus ikut menanggung ketakutan atas risikonya. Tidak semua memiliki support system yang kuat untuk membuat diri percaya bahwa hidup ini tidak selayaknya berjalan seperti badan tanpa ruh. Kehilangan kebahagiaan dan tujuan.
Mungkin kita semua akan sampai ke titik itu, titik yang membuat kita mempertanyakan jalan hidup kita sendiri. Apakah yang sebenarnya aku tuju? Apa aku bahagia dengan yang aku jalani sekarang?
243 notes
·
View notes
Text
186.
Bertahan dengan kesendirian di era gempuran teman-teman yang telah menggenap adalah perjuangan. Namun bukan berarti kau harus memilih dengan sembarang apalagi sampai harus menurunkan standar.
Jangan. Jangan.
Bertahanlah dengan prinsip itu. Tidak masalah lingkungan mengatakan kau perawan tua, pendidikanmu terlalu tinggi, kau terlalu mandiri sehingga lelaki tidak punya nyali untuk mendekati atau kau terlalu pemilih sehingga tidak ada yang mampu mengimbangi.
Tidak apa-apa meski harus perlahan. Tidak apa-apa menyeleksi daripada menyesali pilihan. Justru akan sangat baik jika kau memutuskan menikah setelah melalui banyak pertimbangan matang.
Merdekalah. Kau tidak harus hidup seperti kata orang kebanyakan (meski aku sendiri mengakui, ini tidak mudah).
Hujan, 16.31 | 21 Februari 2024.
238 notes
·
View notes
Text
Source: https://www.instagram.com/p/C2pgCV1BzJn/?igsh=MTRlNHFvemtlZzN4cg==
98 notes
·
View notes
Text
Hidup ini memang berat
Tapi harus kita lalui
Karena kita punya Dia
Maha dari segalanya
6 notes
·
View notes