yasmnab-blog
yasmnab-blog
Yasmin Nabilah
24 posts
Halo, aku Yasmin 🖐, penyihir. Penyihir kata. Simsalabim ✨️
Don't wanna be here? Send us removal request.
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Halo teman-teman Tumblr,
Kalau kamu suka puisi, boleh banget main ke akun Tumblrku. Aku senang nyimpan puisi-puisi di sana, siapa tahu ada yang nyantol di hati kamu.
Daaan, aku punya kabar bahagia! Buku mini pertamaku sudah bisa dibaca. Isinya 15 puisi tentang merayakan kekalahan 🙆‍♀️.
Harganya 25 ribu saja.
Kalau mau pesan, bisa langsung klik link di bawah ya:
Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Pada Hari Ketika Pangeran George Lahir
Seorang putri telah lahir hari ini, Rania,  namanya Charlotte,  pembawa berita baru saja menyiarkannya.
Setelah siaran teve,  sorak-sorai terdengar di The Lookout Café ini.  Mereka bertepuk tangan, saling berpelukan. Suasana yang kau kenal.
Aku duduk dekat jendela besar,  tempat yang kau suka. Dari sini, melalui kaca,  kulihat sekelompok orang berdansa dengan arak-arakan musik di antaranya.
Sepasang bocah keluar dari pintu kafe,  nona kecil menarik temannya menyusuri jalan.  Seketika, bak gulungan film lama, kenangan bergulir di kepala:
Pada hari ketika Pangeran George lahir, setelah siaran teve berakhir, kau menarikku lari dari kasir, menuruni Colton Hill, menuju Regent Gardens;
ke tempat manusia berkumpul, membawa bendera kecil, bernyanyi Dashing White Sergeant.
Bagpipe, akordeon, drum kecil, biola, dengan kau, menari ceilidh Skotlandia.
Kala itu, bau foxglove dan dahlia menguar di udara,  riuh Regent Gardens menggema ke angkasa.  Kau, seperti peri di bawah pohon lime,  bersama merpati yang ikut menari pula. 
Aku tak sempat mengabadikanmu dalam kamera, tapi mataku merekam segala detail cahaya dan kuputar di kepala. Lagi. Lagi. Lagi. Sampai aku terisak lagi.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
3 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Puisi Puasa Kopi
Bagaimana harus kukabarkan pada puisi, bahwa kedepannya tak ada lagi kopi di tengah jamuan hujan dan semburat langit jingga yang biasa menjadi teman tenteramnya?
Bagaimana harus kucari muka di hadapan kata-kata waktu tak lagi mereka baui aroma kopi dekat kertas tempat mereka membenamkan diri?
Kopi merusak lambungku, begitu?
Maka patah hatilah. Patah hatilah saja.
Puisiku memang sudah lama patah, dengan atau tanpa kopi. Sudah lama tak berbuah, dengan atau tanpa hujan dan senja-senja itu.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
4 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Greensleeves Britania Raya
Greensleeves Britania Raya menggantikan instrumental lama yang biasa terdengar di sudut kamar.
Bukan lagi piringan hitam, melainkan kotak musik yang tak apik di samping serakan kertas dan sampulan buku berkelupas mengirim pesan:
"O, alas! Lekaslah pulang jika nadimu masih hangat, hijau, biru, sebab aku tak tahu di belahan bumi mana kakimu berada, pun hidup atau tidak."
Greensleeves Britania Raya bersahutan dengan suara hujan dan cuap cicak dinding kamar; berlombaan merutuki keabsenanmu yang jika esok masih entah, biar aku menyumpahimu di lembaran kertas lainnya.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
2 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Seorang Gadis yang Berhenti Mencintai
Ia mengungkai benang dari selimut tipis yang ingin diberi umur panjang.
Di sini sepi, cuma suara mesin jahit terdengar sesekali. 
Mengapa cuma ada sepi di sini? Bukan maksudku ruang yang bertebalan kain-debu. Mengapa cuma ada sepi di matamu? 
Dan jarum melukai tanganmu lagi. Kauhisap telunjuk dengan bibir kering itu.
Dan kidung ... kidung telah lama menghilang di antara derak putaran roda dan pedal kaki mesin. 
Apa gerangan yang terjadi kemarin?
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
3 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Setelah Kematian
Berbahagialah para kekasih yang telah menghadapi kehidupan dengan iman!
Berbahagialah di alam barzakh, bersua dengan pasangan yang mendahului kalian!
Abadilah kelak di surga tuhan!
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
2 notes · View notes
yasmnab-blog · 3 months ago
Text
Doa Jangkrik
Tuhan kami, jadikanlah setitik nyalaku penghiburan, gemerisik sayapku teman, bagi hati yang tetap sangsai selepas lebaran: dikepung masa lalu, ditikam masa depan.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
4 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Penerimaan
Hatiku sudah tidak kebakaran. Kalau dulu mesti banjir dulu biar asap-api padam, sekarang bah sudah jarang datang. Hanya gerimis sesekali biar basah isi hati, biar subur.
Gerimisnya bercipratan ke paru-paru, teduh isi dadaku.
Tiap kali gerimis sampai di ulu, aku diam merasakan; masih berat di relung-ruang dada, sebab gerimis tetap air yang buat tanah jadi lumpur, meski hanyut ia bawa cacing-cacing marah dan ulat-ulat gelisah.
Hanyut ke usus. Perutku kadang masih teraduk-aduk.
Hatiku sudah tidak kebakaran. Gerimis membawa penerimaan.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
5 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Credit to Adhan Akram untuk frasa terakhir: membawaku ke masa yang lain lagi.
Aku bukannya sengaja ngopi frasa beliau. Tiba2 kepikiran itu, terus keinget oh itu frasa beliau. Mungkin kebawa ke alam bawah sadar. Kadangkala aku begini. Muncul frasa gatau dari siapa. Baru ke inget pernah baca di suatu tempat.
Udah aku coba ganti yang lain seperti "pagi" dan "hari" tapi yang aku maksud memang "dia" masih hidup menemui masa-masa yang lain, waktu yang lain, meski "dia" merasa nggak punya masa depan (?).
Ya pokoknya begitu, aku bukannya sengaja ngopi frasa beliau, tapi yang kumaksud memang itu, dan memang aku inget pernah baca juga di tulisan beliau ada.
Sebenarnya "dia" mensyukuri itu. Mensyukuri hidup yang masih ada meski sempat merasa gelap.
Ya udah deh, sekian. 🖐
Bawa Aku ke Masa Depan
Aku mendapati masa depan raib dalam pandangan, dan dalam ruang yang hanya ada aku dengan kesukaran tidur bersebelahan, aku mendapati jantungku masih berdegup untuk saat ini, membawaku ke masa yang lain lagi.
—Yasmin Nabilah
7 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Bawa Aku ke Masa Depan
Aku mendapati masa depan raib dalam pandangan, dan dalam ruang yang hanya ada aku dengan kesukaran tidur bersebelahan, aku mendapati jantungku masih berdegup untuk saat ini, membawaku ke masa yang lain lagi.
—Yasmin Nabilah
7 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Pulang ke Nol
Aku pulang ke nol dan menatap hidup, membawa hati amis bau darah, dan rela sebagai gelar di belakang namaku.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
11 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Pada Hari Aku Mengantar Matahari
Kupakai baju kesukaan, bibir merah kupastikan, kusemprot parfum biar wangi, sebagai penghormatan terakhir, mengantar matahari terbenam, ke tempat peristirahatan.
Biar mentariku tahu kesayangannya cantik selalu, seperti diajarkannya dulu.
Meski salah perhitungan. Bau duka menempel di baju itu sampai sekarang.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
5 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Permintaan
Pak, Bu,
Bolehkah kuminta waktu berhenti dan kau abadi di pelupuk mataku?
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
8 notes · View notes
yasmnab-blog · 4 months ago
Text
Kekasihku Puisi
Jangan tanya perihal setia. Puisi belum pernah menghidupi saya dan saya masih mengurusnya seperti kekasih yang sulit diarah dan mau ditemani ketika marah.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
8 notes · View notes
yasmnab-blog · 5 months ago
Text
Tumblr media
Dan mudah-mudahan, di pertigaan jalan mana pun kau berhenti, bintang-bintang melayang lebih dekat ke wajahmu, agar bisa kaunikmati yang sempat luput dari hidup.
Baca selengkapnya di sini
Alhamdulillah, ini puisi keduaku yang masuk redaksi. Puisi ini sempat jadi salah satu puisi favoritku. Tapi sekarang biasa aja (?). Nggak tahu deh, tapi aku tetep sayang kok sama Kepada yang Luput dari Pangkuan, hehe.
6 notes · View notes
yasmnab-blog · 5 months ago
Text
Membaca Aku
Aku terkesima dengan kepandaianmu membaca aku dari perasaan yang tak kutahu ada.
Buatmu, akulah puisi yang senang kaubaca setiap hari.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
3 notes · View notes
yasmnab-blog · 5 months ago
Text
Daging Waktu
Kilat menyambar jendela mataku. Disertai deras cercaan masa lalu, mengguyur tubuh yang lama tak mandi kesedihan.
Lintasan kilat cepat sekali, mengiris daging waktu yang lama tersimpan di kulkas ingatan.
Baunya lebih buruk dari busuk. Lalat pun tak sudi mengerubungi.
—Yasmin Nabilah
Tumblr media
5 notes · View notes