Text
Yang telah lama, kini kembali
Hai..
Rasanya sudah bertahun-tahun absen dari nulis. Hampir 2 tahun ini ya jarang banget nulis ternyata. Aku baca-baca lagi isi Tumblr ku pointnya banyak membahas mengenai seseorang.
8 tahun 1bulan 12 hari
Waktu yang gak sebentar tapi kenyataannya hampir usai. Aku sadar, pacaran bukan jalan yang baik, ditambah hati yang Masih ragu dan tidak yakin bisa menjalankan ibadah terlama dengan 2 tiang yang berbeda.
I really hope ada keajaiban yg datang untuknya, selalu seperti itu ucapku.
Namun, dalam kurun waktu yg tidak sebentar itu, aku banyak belajar arti menyayangi & mencintai. Belajar cara berkomitmen dan setia. Tulus menyayangi & mencintai dalam kondisi apapun adalah aku.
Allah ngasih aku petunjuk, untuk menjadi hamba-Nya yg jauh lebih baik lagi. Yang mampu berbuat baik dan bijak dalam bersikap. Gak jarang aku bersimpuh dengan hati yg udah rapuh... Aku pasrahin semua ke Allah. Karena dari yang aku liat dan aku percaya, kl jodoh pasti akan bersatu dengan mudah bukan justru banyak resah.
Gak kehitung lagi berapa banyak air mata yang menetes. Aku belajar banyak mengenai makna berjuang & bertahan. Gak perlu diungkit lagi, tapi itu tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun karena menjadi pembelajaran yang baik.
Banyak kekeliruan yang mungkin aku lakukan secara kebetulan / pun tidak, aku yang tidak sempurna memilih mundur. Aku sempat merasa sesak di dada karena ada rasa yang tertahan. Jujur, kadang itu masih ada, tapi aku berusaha tenang dan minta sama Allah agar diberikan hati yang lapang dan perasaan ikhlas nan damai.
Aku gak pernah menyangka di usia yang hampir menginjak 27 ini masih tetap sendiri. Teman dimana-mana kebanyakan perempuan. Bahkan ga punya teman dekat laki-laki kecuali laki-laki yang pernah bersama selama 8 tahun dan sampai saat ini masih tegur sapa dan silaturahmi harus tetap terjaga.
Aku ga pernah menyangka, quarter pertama di 2022 justru menjadi quarter tahun terbanyak ambil keputusan dan menghabiskan air mata. Tapi air mata jauh lebih banyak jatuh di 2021. Tahun terinsekyur yang pernah ada dalam hidup seorang aku.
Aku cuma bisa berdoa dan mengisi hari-hariku dengan hal-hal yang bermanfaat. Aku ingin bisa dikenal banyak orang dengan Hal baik yang pernah / yang sedang / yang akan aku lakukan. Aku ingin dikenang dengan baik karena itu.
Aku mau berusaha lebih baik lagi dalam diri serta lebih semangat lagi dalam bekerja. Prosesku memang tidak secepat mereka, namun tidak apa-apa. Toh dunia hanya sementara.. aku ingin menikmati sisa usia tanpa ada lagi tanggungan yang harus aku tuntaskan. Aku masih berdoa pada Allah dengan banyak permintaan. Apabila diberikan kesempatan untuk menikah, semoga Allah memberikan jodoh yang seiman, mapan, cerdas, setia, baik, dermawan, bucin sama aku, gundud, kekar, tidak malu membantu pekerjaan istri, dan Hal baik lainnya yang selalu aku semogakan. Semoga aku bisa segera merasakan keajaiban ini, Yaa Allah ...
©Wit 17522
6 notes
·
View notes
Text
0 notes
Text
0 notes
Text
Tidak perlu resah, senyummu itu indah
Jangan terlalu tegap, apakah kamu sudah sigap?
Tergesa-gesa? Mungkin saja itu cinta
Sayangnya Kita tak pernah saling sapa
Katanya mau, tapi kok malu
Ya namanya saja pertama kali jatuh hati
Mbak jawa memang manis,
Abang Batak jangan sering kasih dia nangis
Orangnya sederhana, tidak dengan sinamotnya
Itulah cinta, beruntung dengan apa adanya.
-wit-
0 notes
Text
Setiap hati yang tertata rapih, tidak akan mungkin akan merasakan sepi yang berlebih.
Setiap raga yang penuh cinta, tidak akan pernah merasa terluka.
Sedemikian itu pula sayang, yang penuh takkan bisa tertuang pada yang lain seakan aku hanya berupa bayang-bayang.
-wit-
0 notes
Text
Kamu Batak, seragamnya pakai ulos.
Aku Jawa, jangan sampai lolos 😊
-wit-
0 notes
Text
Tiang yang berbeda bukanlah suatu penghalang untuk terhenti walaupun sangat cinta.
-wit-
0 notes
Text
Tuhan mengajarkan Kita saling mencinta tanpa kenal rupa, juga mengajarkan Kita saling mencinta tanpa kenal agama.
-wit-
0 notes
Text
Apabila 2 agama bersatu dalam sebuah rumah tangga, maka janganlah pernah ada dusta dan kejamnya sikap dan kata-kata.
Dunia selalu berputar, kau dan aku masih sama. Sama sama berbeda agama. Namun, tidak ada yang lebih indah daripada permohonan cita-cita Kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Alhamdulillah, pertemuan dan perkenalkan ini terjalin selama 6 tahun lebih. Semoga ada seberkas cahaya terang untuk memudahkan langkah laki Kita.
-wit-
9Apr2020
0 notes
Text
Semoga Kita dapat disegerakan, sesuatu yang baik untuk sama-sama dicapai dengan kebahagiaan yang akan terbingkai...
-wit-
0 notes
Text
Bertahan memang sakit, namun meninggalkan lebih menyakitkan
-Wit-
0 notes
Text
Cinta kadang meragukan, kamu yang semakin enggan atau Aku yang merasa tertahan.
-wit-
0 notes
Text
1 note
·
View note
Text
Mungkin cinta tak harus selau bertemu, cukup berjarak saja dengan ruang dan waktu. Apakah tidak cukup bagiku terpisah antara agama yang dua?
0 notes
Text
2020
Tahun dimana semua yang dicita-citakan telah dipasrahkan. 2 bulan lagi, perjalanan ini terhitung sebanyak dan selama 6 tahun. Mengemasnya dalam kebahagiaan melulu di depan banyak orang adalah kebahagiaan ku tersendiri.
Well, 1 Februari ini diawali dengan rintik hujan yang tidak sebentar. Kadang gemetar saat emosi, saat mata jauh dan raga tidak bertemu sehari. Mengalami demikian? Ya, itu pernah aku rasakan.
Mungkin mengalami sedih karena cita-cita yang belum tercapai menjadikan Aku tidak banyak bersabar(?) Bersama adalah cita-cita dari dulu. Sejak kapan? Sejak pertama Kali seseorang berkata sedang menabung untuk pernikahan Kita nanti setelah aku lulus kuliah.
Jalan yang tidak instant, waktu yang terus bergulir, usia yang semakin bertambah, emosi yang kian merambah, menjadi 1 yang luar biasa sulit untuk ditahan sebagai sebuah amarah pada diri sendiri.
Kadang tengah malam berbincang pada diri sendiri. Sudah sejauh ini, sebanyak ini tertulis target, namun belum tercapai. Aku menghargai setiap peristiwa yang ada. Tidak pernah ada yang bisa disalahkan. Karena semua berjalan sesuai kehendak Yang Maha Kuasa.
Rindu dengan kondisi seperti dulu? Betul. Mama ada, sehat, semua berjalan dengan baik, hadirnya sepulang kerja membawa samyang dan beberapa makanan lainnya untuk Mama dan Bapak di rumah. Kita jalan dengan kotak bekal nasi goreng, dan pudding coklat.
Aku yakin kamu juga rindu. Cuma Kita gak bisa dan gak boleh menyalahkan semua yang terjadi saat ini. Aku bersyukur, Mamamu telah menerimaku. Aku paham dari awal menjalin hubungan dengan agama yang berbeda seperti apa likunya. Aku merasa, yasudah jalani saja.
Seperti apa hasilnya? Semoga sesuai rencana dan berakhir bahagia. Aku berhasil menjalankan alternatif lain, ketika pembicaraan darimu mengenai pernikahan, hingga keinginanku untuk menikah semakin nyata, dan berakhir timingnya mundur, akhirnya memutar otak sedikit untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
Sekarang Sudah separuh jalan, tinggal menyemangati diri sendiri untuk segera menuntaskan kuliah dan segera menikah.
Satu hal yang bikin Aku mikir tiap hari, sampai sekarang masih sedih dan menyudutkan sendiri, Aku kurang apa? Aku harus bagaimana? Memangnya Aku Tak pantss bahagia?
Kurang lebih itu adalah kalimat yang sering terucap. Memang tidak bagus bersedih-sedih di sosial media. Tidak bagus menshare semua yang tidak bahagia. Disatu sisi, memikirkan, apa Salah lanjut studi? Bukankah sebaiknya Aku keluar saja, agar dapat digunakan untukmu menyelesaikan studi? Agar kamu lekas mewujudkan perkataanmu waktu 2 tahun setelah Kita jadian. Maaf ya tidak memikirkan untuk membantumu lebih maksimal.
Semua yang Ada sekarang, walaupun dijalani dengan Siang yang bahagia Dan malam yang suka bergelinang air mata. Nangisin kapan waktunya tiba. Memang gak ada gunanya, tapi terus terpikir hingga tiada unjungnya. Paling tidak berujung pada diriku yang meminta maaf karena Aku tll banyak berharap semua perkataan indah menjadi kenyataan.
Aku cuma bisa memasrahkan ini pada Yang Maha Kuasa. Aku juga tidak lupa untuk berusaha, dan terus berdoa. Tidak pernah lupa untuk selalu yakin dan membangkitkan semangat bahwa yang ada saat ini jauh berbeda dengan yang telah berlalu. Hanya perlu bersabar dan bersabar.
.
.
.
-Wit-
1 Feb 2020
0 notes
Text
Semoga denganku, kamu mau untuk selalu belajar menerima
Akan ada kurangku yang mungkin nanti kau keluhkan. Akan ada kebiasaanku yang mungkin bagimu menyebalkan. Akan ada banyak hal yang tidak kau duga sebelumnya untuk kau paksa menerimanya, memaksamu untuk belajar lagi, meluaskan lagi ruang penerimaan dan pemakluman itu.
Barangkali itulah mengapa aku jauh-jauh hari selalu mengingatkanmu untuk meluaskan lagi samudramu. Bukan hanya kau yang harus begitu, sebab aku juga harus meluaskan selalu penerimaan itu. Yang semoga kita tak bosan, tak pernah lelah untuk selalu belajar dan belajar menerima.
Karena kita adalah dua yang saling belajar menerima, melengkapi tanpa mengutuki kekurangan di salah satu sisi. Sebab kita adalah dua yang selalu siap untuk menghadapi pahit manisnya bersama, semoga. Semoga nanti kita mampu untuk terus belajar bersama.
Malang, 9 September 2017.
202 notes
·
View notes