/aku selalu tidak punya judul untuk tulisan-tulisanku yang berantakan ini/
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Aku tidak akan berbohong jika aku masih mencari orang seperti dia di diri orang lain.
Aku kesulitan untuk memulai cerita dengan orang baru. Sudah lima bulan ini aku bersama dengannya. Seseorang yang aku pikir sudah sepenuhnya menggantikan kamu. Tapi ternyata, ada banyak hal yang tidak selaras di anatar kita. Personality, keras kepala, bahkan restu orang tua. Yang membuatku semakin meringis adalah, aku bukan sedih karena semua hal itu, tapi aku sedih karna akan tidak mencintainya, sama seperti saat aku mencintaimu.
aku mengharapkan yang dulu sempat aku dapatkan dan tidak ada dalam dirinya. alih-alih menerima, aku memilih diam. berusaha untuk menutupi semua luka batinku dan membuat dia bahagia, tapi aku tersiska. aku seolah berpura-pura, apa yang aku cari sebetulnya belum juga kutemukan. jika dia tau, itu adalah luka yang akan sangat menyiksanya. dan saat ini, aku cukup senang karna dia selalu merasa bahagia.
tapi, bagaimana dengan aku? dengan perasaanku? aku cukup kesulitan, aku juga ingin bahagia secara lepas, aku tidak mau berbohong.
mau sampai kapan, aku terus bertanya. aku harus mencoba, tapi semakin aku mencoba aku rasanya semakin tersiksa.
kapan aku akan menemukan seseorang yang mengerti hidupku setara dengan ayahku; siapa yang akan menerima semua kekuranganku dan berani menurunkan semua ego itu hanya demi aku; siapa yang rela dirumitkan oleh kepala tidak beraturan ini; aku terus membandingkan.
siapa yang rela menghabiskan waktunya hanya untuk diriku dan membuat waktu penuh dengan bercana setiap waktu; siapa yg akan terus berusaha membuatku bahagia tanpa melihat dirinya juga begitu kesulitan; siapa yang mau menyeimbangi kerandoman hidupku saat ini; siapa yang mau aku ajak bicara kesana kemari walaupun isinya begitu kosong; siapa yang mau aku atur; siapa yang mau berusaha menciptakan mimpi-mimpi kecil menjadi besar; siapa yang mau memberi makan egoku; siapa yang selalu mengutamakan kenyamanan hingga kebahagiaanku sebelum dirinya; dan menuruti semua hal-hal kecil hingga besar yang aku mau, selain kamu?
aku rindu hal-hal yang sudah lama tidak aku dapatkan. rasanya selalu sepi. aku rindu saat hari-hari banyak aku habiskan dengan seseorang yang juga bisa saling mengerti apa yang kita mau satu sama lain.
jika saja Tuhan masih memberiku izin, ingin sekali aku bertemu dan bercerita denganmu, tanpa lebih, tanpa perlu kita menjadi teman setelah itu.
0 notes
Text
Selamat yang seharusnya bisa kuucapkan langsung kepadamu
Aku baru saja mendengar kabar dari temanmu, jika kamu baru saja mendapatkan gelar sarjana. artinya, kamu sudah lulus, tinggal menunggu waktu untuk perayaan wisuda lalu masuk dunia yang lebih luas.
rupanya, kamu masih sama, selalu hebat. itu adalah mimpi yang pernah kita rangkai bersama dulu. kamu ingin mendapatkan gelar sarjana teknik tepat waktu dan kamu berhasil mendapatkanya, terlepas dari semua kesulitan yang sudah kamu lewati. aku sangat bangga dan senang bisa tau akan hal itu. walaupun aku tidak bisa mengucapkan selamat secara langsung kepadamu, tapi aku rapalkan doa terbaik untukmu setelah ini.
tapi, ada hal yang sedikit mengiris hatiku saat ini. bagaimana bisa aku sudah hidup dalam dunia baru dengan diriku yang sudah seutuhnya baru, masi saja mengingatmu seperti sosok yang dulu. padahal pada kenyataannya, kamu sudah berubah dalam banyak hal. aku bahkan sudah tidak mengenali dirimu sejak 2 tahun terakhir kita berpisah. semua begitu asing dikepalaku, matamu, senyummu, raut wajahmu, dan semua barang yang kamu gunakan. aku tidak menemukan sosok dirimu yang dulu, pun jika kamu melihatku saat ini, tidak ada aku yang dulu, dan kamu tidak akan mengenaliku.
ternyata, aku baru sadar, jika yang masih hidup di kepalaku adalah kenangan bersamamu dan semua itu tersimpan rapi di dalam hatiku. sialnya, hatiku membentuk ruang sendiri tentangmu. semuanya seolah terkumpul dalam satu lemari dan tersimpan rapi di ruangan itu, terkunci, dan tidak ada yang bisa menggeser lemari itu sekalipun ruangan itu sudah dipenuhi barang-barang baru. lemari itu tetap ada dan sesekali akan dibuka jika aku merindukan isinya.
semoga saja setelah waktu melekang, sekalipun lemari itu abadi tertinggal di ruangan itu, aku akan melupa dan engga untuk membukanya kembali.
1 note
·
View note
Text
aku tau jika perjalanan menuju tujuan itu tidak pernah linear. aku juga paham betul bahwa dalam setiap proses akan ada banyak penderitaan dari kegagalan demi kegagalan. tapi, apa yang akan terjadi jika aku mulai ketakutan oleh banyaknya kegagalan walaupun itu sudah menjadi hal biasa?
walaupun demikian, aku sama sekali tidak masalah dengan kata gagal. justru karena itu, aku menjadi lebih pandai mengevaluasi diri lalu memperbaiki, dan berusaha lebih keras lagi.
tapi yg menjadi masalah, bagaimana jika aku tidak lagi menemukan jalan setelah gagal? bagaimana jika aku benar-benar kehabisan akal, lalu kehilangan arah, dan tidak lagi percaya diri? bagaimana jika aku tidak bisa menjadi support terbaik untuk diriku sendiri lagi? bagaimana jika aku lelah, lalu kehilangan diriku? dan bagaimana jika aku menyerah ...
kalimat-kalimat itu bahkan sebelumnya tidak pernah terpikirkan, tapi akhir-akhir ini hanya kalimat-kalimat itu yang berserakan di kepalaku. pun sejujurnya, aku sangat ketakutan kali ini.
0 notes
Text
yang membuatku begitu merasa sesak saat merindukanmu adalah bukan karena aku merindukan kenangan saat masih bersamamu dulu atau rindu akan kehadiran dirimu dalam hidupku, bukan.
tapi, saat aku merindukan dirimu yang seutuhnya, rindu orangnya.
aku melihat berbagai perubahan di wajahmu, tubuhmu, dan cara berpakaianmu. ingin sekali aku bertanya, kamu bahagia ya sekarang? kamu sudah membeli sendal baru, baju baru, bahkan gaya rambutmu sudah berubah dari yang biasanya. dan semua itu sangat terlihat cocok dalam dirimu. aku ingin mengetahui bagaimana proses perubahanmu itu. dan sekarang semuanya tampak asing.
aku merasa semakin jauh, seperti seseorang yang tidak saling pernah kenal sebelumnya--padahal kita pernah saling melepar tawa dan kebahgiaan bersama--dan fakta itu sangat mengikis perasaanku.
ternyata, tidak peduli berapa lamanya, tidak peduli akan perasaan yang sudah hilang, dan kenangan yang sudah aku lupakan, tapi satu hal yang pasti, aku masih sangat merindukan sosok dirimu.
tapi, ini sudah waktunya aku melangkah untuk kehidupan baruku. aku juga sudah benar-benar ikhlas kita menjadi seperti ini. bagiku sudah bisa berdamai denganmu saja sudah sangat cukup membuat hidupku lega. aku sudah benar-benar bisa melepasmu.
sisa- sisa rindu itu juga akan segera lekang oleh waktu. dan saat ini, aku sedang sangat bahagia dengan hidupku yang baru. orang-orangnya juga sudah berganti, planningku juga semakin banyak, ada banyak hal baru yang ingin aku lakukan, dan akan segera kurajut kenangan-kenangan baru.
bagaimana pun aku tidak pernah menyesal pernah mengenalmu.
0 notes
Text
penantian yang ternyata menemukan titik terang.
aku belum tahu titik terang dalam bentuk apa ini dan aku sendiri belum bisa mendefinisikan secara jelas. tapi satu hal yang pasti, kamu yang masi selalu aku tunggu, tiba-tiba datang dan menghampiriku lagi.
setelah 1,5 tahun lamanya, kamu tidak mau berkomunikasi denganku, mengabaikan semua upayaku ingin saling bertegur sapa denganmu, dan membiarkanku berbicara sendirian. kini, tiga hari yg lalu, untuk pertama kalinya lagi, kamu menyapaku.
aku bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku saat ini. aku hanya merasa ini masi sebuah mimpi yg sering kali terjadi dan terbangun dengan penuh kekecewaan karena nyatanya kamu telah pergi. tapi kali ini, kamu benar-benar ada dan memanggil namaku, lagi.
terima kasih karna sudah mau berdamai, entah apa yang ada dalam pikiranmu saat memutuskan untuk menghubungiku setelah 1,5 tahun lamanya, entah apa pula yg akan terjadi selanjutnya.
aku bahkan tidak sedikit pun menaruh harapan jika kamu mau lagi berinteraksi denganku. setelah semua kepasrahan itu, pada akhirnya, bisa saling komunikasi lagi saja rasanya sudah sangat cukup lega bagiku untuk melepas rindu yg sudah lama menunggu jawaban.
0 notes
Text
bukan hanya satu atau dua orang, tapi hampir semua temanku bertanya kenapa aku sangat berambisi terhadap pencapaian-pencapaian yang tidak ada habisnya? kenapa aku senang sekali membuat waktu begitu padat dengan banyak kegiatan. beberapa di antaranya berkata, jika sesekali aku perlu bernafas dan beristirahat, menenangkan pikiran tanpa perlu terburu-buru dengan banyaknya deadline.
padahal, jawabannya sangat simpel sekali. aku tidak ingin ada waktu luang yang akan membuat diriku sadar, jika aku sangat terluka akan banyak hal. aku hanya tidak ingin membiarakn diriku merasakan kesepian setiap kali ada waktu banyak yang tersisa, karena itu sangat menyiksa. aku tidak ingin menyadari betapa menyedihkan hidupku, betapa banyak beban yang aku miliki yang tidak bisa aku luapkan kepada siapapun, aku tidak ingin menyadari jika aku tidak bisa sendirian, tetapi keadaan sangat memaksaku untuk seperti itu. merasakan hal itu sangat sulit untuk dijelaskan. itulah mengapa aku selalu asyik dengan jadwal-jadwal yang tersusun rapi, mengejar sesuatu yang padahal aku sendiri sudah sangat cape untuk melakukannya, tapi jika tidak, aku akan menderita. aku tidak memiliki siapapun dan sulit untuk merasa bahagia jika aku merasa sendirian.
aku hanya berusaha mencari teman dengan cara menyibukkan diri. bekerja adalah bagian utama agar diriku bisa bertahan hidup, dan mengejar mimpi-mimpi selanjutnya adalah upaya agar setidaknya aku masih memiliki harapan untuk tetap melanjutkan hidup meskipun tidak ada siapa-siapa di sampingku.
0 notes
Text
Perapalan Doa Untukmu
mendapat kabar baik tentang kehidupan barumu adalah hal yang paling aku tunggu. dan hari ini, aku melihat temanmu memposting perayaan keberhasilan kamu melewati seminar proposal skripsi, aku terdiam sejenak melihat matamu yang berbinar, penuh keceriaan, dan harapan. aku baru menyadari, betapa bahagianya kamu di foto itu, pun aku merasakannya. aku akui saja, aku sampai menangis melihat keberhasilanmu, sangat senang dan bangga. walau aku tau setelah ini ada penelitian berat yang harus kamu lakukan untuk menuju sidang demi mendapatkan gelar sarjana.
aku ucapkan selamat, selamat untuk yang kesekian kalinya. dari dulu, aku selalu bangga dengan hal-hal kecil yang kamu lakukan, apalagi hal-hal besar seperti ini yang sangat berkaitan dengan mimpimu. apalagi mimpi itu pernah kita rencanakan saat masih bersama dulu. meskipun sudah tidak ada aku dalam kehidupan barumu, aku selalu berdoa untuk kebahagiaan dan mimpi-mimpimu di masa depan.
satu langkah lagi ya untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik. satu langkah lagi yang akan sangat berat dari langkah-langkah sebelumnya. lagi-lagi, aku yakin kepadamu, kamu akan bisa melewatinya sesuai rencanamu, yaitu lulus pas 4 tahun, nggak boleh lebih hehe.
sebetulnya, aku merasa sedih karena tidak bisa ikut merayakan, mengingat keadaan kita saat ini sudah sangat asing. ada banyak hal yang ingin aku lakukan untukmu, tapi sudah tidak bisa. hanya menulis dan mendoakan tentangmu saja yang masi bisa aku lakukan hingga saat ini.
jadi, tolong jaga kesehatan kamu. dan kamu harus selalu ingat, aku akan selalu membantumu walau dengan cara yang paling sederhana, yaitu merapalkan doa-doa baik untukmu setiap hari.
0 notes
Text
sudah lama sekali, laman ini tampak usang, tidak ada cerita. aku belum juga menemukan objek baru untuk menggantikan karakter utama. padahal sudah ada beberapa yg ikut seleksi, tapi belum ada yang lolos kualifikasi.
barangkali kamu berubah pikiran dan ingin kembali(?) laman ini akan selalu terbuka untukmu bahkan dia lebih bersemamgat untuk melanjutkan cerita denganmu.
sebetulnya, alih-alih membuat cerita baru, dia lebih memilih untuk melanjutkan. karna katanya, dengan objek baru, belum tentu bisa senyaman & sebahagia saat masih bersamamu dulu~
0 notes
Text
aku sungguh sudah mencoba, menerima orang baru yang mencoba masuk. sudah aku persilakan masuk dan aku terima. saat satu gelas air itu habis, aku terlelap tawa dan cerita. terus saja seperti itu hingga silih berganti. sampai bertemukan aku dengan orang baru yang dia sangat berbanding terbalik dengan dirimu. aku persilakan lagi masuk dan kubiarkan tinggal sedikit lebih lama. tapi, semua adalah sia-sia, aku kembali mengingatmu. aku kembali berharap itu adalah kamu. lagi dan lagi …
kamu harus percaya aku sudah mencoba selama satu tahun ini, walo semua hasilnya ada kosong. kamu masi menjadi orang yang aku harap kembali kedatangannya walo hanya untuk bercengkrama sedikit sembari meminum segelas air hangat dan roti aoka kesukaanmu dulu.
0 notes
Text
aku akan kembali lagi ke tempat pertama kita bertemu saat itu, pada jalan-jalan yang sudah kita titipkan tawa, dan kebahagiaan yang pernah kita ciptakan bersama. sayangnya, kali ini sedikit berbeda, aku datang sendirian, dengan kehidupan baru, kehidupan yg sudah merubah diriku hampir sepenuhnya. mungkin kamu tak akan mengenaliku. tapi, ada satu hal yang masi sama, yaitu tentang perasaanku padamu.
1 note
·
View note
Text
meskipun dengan terpaksa memutuskan semua koneksi sosial media denganmu, tapi itu adalah salah satu upaya terbesarku menghargai keputusanmu untuk pergi dari hidupku.
aku hanya tidak ingin jika eksistensiku di media sosial sangat mengganggu kehidupanmu. aku tidak mau ada kebencian yang terus meruam besar kepadamu. sudah cukup kamu membenciku, aku tidak ingin membuatmu semakin muak dengan adanya aku. aku memang tidak pernah punya cara untuk membuat rasa bencimu kepadaku itu berkurang. jadi, aku sebaiknya benar-benar pergi agar setidaknya benci itu tidak semakin menjadi-jadi.
meskipun begitu, kamu masih selalu menjadi orang yang ingin sekali aku ajak bicara, tapi aku tidak dapat melakukan apa-apa~~
1 note
·
View note
Text
cepat atau lambat, hal yang paling aku takutin pasti akan terjadi. tapi bagaimana jika itu kejadian sebelum aku benar-benar sembuh dan hilang rasa? aku belum bisa membayangkan akan seberantakan apa lagi.
akhir-akhir ini, kamu tampak sedang serius mencari pengganti. tapi, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. meksipun kamu menemukan wanita tepat sebelum aku benar-benar berdamai, aku hanya bisa terima kenyataan dan melewati fase berat lagi, sendirian. aku masi selalu berdoa, semoga kamu benar-benar menemukan seseorang yang tepat, yang bisa membuat kamu jatuh cinta lagi, dan membuatmu ingin segera berubah menjadi lelaki yang jauh lebih baik dari sebelumnya. aku berharap sekali, wanita selanjutnya bisa menjadi motivasi kamu untuk semakin semangat untuk mengejar cita-citamu, berehenti melakukan hal tidak baik, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal yang bermanfaat. meskipun aku belum bisa membayangkan melihatmu jatuh cinta kepada wanita baru, aku tetap akan memaksa diri untuk ikut bahagia.
lagi-lagi, aku minta maaf karena tidak bisa menjadi wanita yang tepat untukmu. aku minta maaf telah menjadi beban dalam hidupmu. harusnya kamu ngga ketemu aku. sekali lagi aku minta maaf telah membuatmu menyesal telah masuk dalam hidupku yang selalu berantakan ini dan malah menambah beban hidupmu, aku benar-benar minta maaf. tapi aku benar-benar masih mencintain dan menyayangimu hingga hari ini. tapi tidak apa, aku sudah pergi jauh dari hidup kamu. aku sudah tidak akan mengganggumu lagi.
4 notes
·
View notes
Text
ternyata aku masi saja selalu merindukanmu
1 note
·
View note
Text
MENITI KEMBALI
Setelah lama berkelana, mengarungi luka, dan penderitaan yang sulit dihentikan, akhirnya, aku bisa menghelai nafas panjang. mengeluarkan semua sesak yang terhimpit perasaan. kini aku sudah benar-benar merelakanmu pergi.
pertanyaan-pertanyaan yang mengendap di kepala kini sudah tak menunggu jawaban.
temu yang sempat lama sekali diharapkan bahkan berpikir semoga ada keajaiban secara kebetuan berpapasan di jalan, kini sudah tidak diperlukan. aku sudah ikhlas perpisahan kita di stasiun purwosari bulan Juni tahun lalu adalah pertemuan sekaligus perpisahan bagi kita—yang tak akan ada lagi temu diantara kita.
sapa-sapa darimu yang selalu ingin kudapatkan di sela-sela kesibukan dengan dunia barumu, kini sudah kututup rapat pintu itu. tak akan kubiarkan siapapun mencoba masuk kembali walaupun hanya sebatas menyapa.
semua tindakanmu setelah meninggalkanku adalah closure dari semua harap yang selalu kurapalkan kepada Tuhan.
sekarang, aku sudah lebih tenang dan bahagia. aku tidak sabar masuk dalam kehidupan baru setelah 10 bulan terakhir ini berada dalam sesak yang begitu mendekap. aku juga sudah mulai menerima kenyataan, jika dalam kehidupanku selanjutnya, sudah tidak ada kamu, pun aku dalam hidupmu sudah lama hilang. masa denganmu sudah berakhir.
aku sudah memutuskan sejak pertama kali berpisah denganmu untuk tidak membuka pintu bagi orang baru lagi. beberapa orang baru sempat datang, menghampiri, dan mencoba mengajaku pada dunia baru, tapi aku memilih pergi, sendiri. bahkan sempat mengecewakan dan menyakiti yang datang karena aku masih saja berbicara banyak hal tentangmu. setelahnya, aku tidak akan membiarkan orang masuk lagi, apalagi hanya untuk satu masa saja, karna itu sangat mengacaukan kehidupanku.
… sekali lagi, kukatakan,
selamat tinggal, semoga kamu selalu bahagia di mana dan dengan siapapun kamu di masa mendatang. aku akan segera melupakanmu. terima kasih karena kamu sudah melupakanku sejak awal, sudah berkelana mencari pengganti dalam waktu yang singkat. sampai membuatku ragu apakah kamu benar-benar pernah mencintaiku sebelumnya. meskipun semuanya hanya sesaat, aku berterina kasih karna pernah membuat hidupku berada dipuncak paling bahagia. tawa yang kita dentingkan di sepanjang jalan Jogja menuju Surakarta, akan selalu ada di sana. pun doakan aku untuk sekali ini saja, doakan aku bisa bergerak lebih cepat untuk pulih dan kembali ke kehidupan semula, tanpamu.
3 notes
·
View notes