Hai Hana, Alhamdulillah ALLAH mengirimmu untuk bertemu denganku pada kesempatan umroh kala itu. Terima kasih ya sudah mengajakku mengusahakan sunnah di sana. Ya, kami berdua perempuan yang katanya "masih muda" ini nekat mencoba mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah, atas izin ALLAH kami berdua bisa sampai mewujudkan sunnah tersebut. Yaaa... walaupun perempuan muda yang biasanya "cekatan dan kuat" seperti kami ternyata tetep K.O menghadapi jamaah lain dari berbagai negara yang lebih tinggi dan kuat. Setelah mencium Hajar Aswad, tenaga kami sudah habis terkuras hebat, Hana dan aku terpisah karena tas Hana yang putus saat desak-desakan. Hana terinjak-injak dan akupun hampir pingsan sambil merangkak saat keluar dari kerumunan. Qodarullah, kami masih diberi kesempatan hidup dan sampai tanah air dengan selamat. Ini jadi pengalaman yang tak terlupakan seumur hidup sih, haha. Semoga ga kapok ya, Hana? Ku tunggu cerita baikmu selanjutnya ya, Adik Manis. Semoga pada kesempatan umroh berikutnya, Hana sudah ada pendamping halal yang siap siaga menjagamu selalu.
Malam ini aku tersadar, beberapa waktu belakangan ini aku terlalu dibutakan dan tenggelam pada kesedihan yang mendalam sampai-sampai aku lupa, nikmat Tuhanku senantiasa menyertai langkahku yang masih tertatih hingga saat ini. Trauma, masalah hidup dan ujian-ujian yang ada membuatku berlarut dalam keterpurukan, hingga tak sadar doa yang ku langitkanpun satu persatu turun menyapaku. Tuhan, semoga Engkau ampuni khilaf umatMu ini. Dari relung hati terdalam, tak ada niatku untuk sengaja melupakan rahmatMu.
Satu frasa yang menyadarkanku,
"فيها خير"
Fiha Khair
(There's goodness in every situation)
Teringat pula pesan dari dosenku, Bu Farida:
"Adina, bukan setelah kesulitan ada kemudahan. Tetapi, bersama kesulitan ada kemudahan"
Begitu pula dukungan moral dari Bu Vio:
"Semangat berproses menemukan dirimu dengan versi terbaik."
Ya ALLAH, Ya rabbi, Ya Muqollibal Qulub...
Aku jauh dari kata sempurna, tapi percayalah, satu janjiku "takkan berpaling dariMu" akan ku pegang sekuat kemampuanku. Maka dari itu, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.
Alhamdulillah, tiba-tiba keinget momen khidmat ketika dapet kesempatan lagi merasakan i'tikaf di Masjid walaupun tahun ini dengan suasana yang berbeda karena menjalaninya sendiri dan tanpa sengaja.
Ya, malam itu, aku berangkat dari kos sendiri ke Masjid Pangeran Diponegoro dengan niat hanya sholat tarawih berjamaah. Namun, ternyata sesampainya di Masjid tersebut, hujan turun sangat deras sehingga aku menunda waktu pulang dengan melanjutkan tadarus.
Waktu berlalu dan malam semakin larut namun hujan tak kunjung reda. Takmir masjid sudah mengingatkan bagi jamaah yang ingin i'tikaf agar segera mendaftarkan diri untuk persiapan sahur hari berikutnya. Akhirnya, aku memutuskan untuk i'tikaf melihat suasana saat itu tidak begitu ramai karena mahasiswa banyak yang sudah pulang ke tempat asalnya masing-masing. Tanpa persiapan, aku hanya membawa hp (tanpa charger & low battery), sajadah & mukena travel, serta tasbih digital (Al-Qur'an disediakan dari masjid). Alhamdulillah, malam itu sangat syahdu, nikmat sekali rasanya bahkan tak kuasa menahan tangis di sana.
Semoga kita semua selalu diberikan kesempatan nikmat beribadah kepada-Nya. Semangat hijrah dan istiqomah bagi aku, kamu dan kita semua untuk selalu berusaha menjalani segala perintah-Nya. Ya, memang tidak mudah namun semoga selalu diberikan jalan yang terbaik.
"The more dunya hurts us, the more we inevitably detach from it. The more we inevitably stop loving it." - Yasmin Mogahed.
Pagi ini, atas ridho-Nya aku merasakan kembali nikmatnya bersujud dan memohom kepada-Nya di sepertiga malam.
Setelah sekian lama aku kehilangan diriku dan menjauh dari-Nya. Kuharap ini sebuah tanda bahwa akan rindu-Nya terhadap umat yang penuh dosa sepertiku. Ya karena kudengar ujian yang diberikan kepada hamba-Nya semata-mata agar kita kembali kepada-Nya.
Aku membaca salah satu postingan cerita dari orang lain bahwa ujian tentang duniawi adalah untuk kebaikanmu namun sedihlah ketika kamu sangat sulit melakukan anjuran ibadah dalam usaha untuk mendekatkan diri pada-Nya.
Aku tersadar, mungkin aku terlalu sibuk terpuruk dengan segala permasalahan duniawi sehingga lupa bersyukur atas nikmat iman yang telah diberikan-Nya padaku.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu). (Sumber : https://muslim.or.id/7198-memahami-syukur.html)
Aku tak tahu besok akan seperti apa tapi setidaknya aku bersyukur atas nikmat iman dan islam di hujan pagi hari ini di bulan November.