wantiwantiii-blog-blog
wantiwantiii-blog-blog
secarik pelangi, menari dan berseri :')
397 posts
yup @wantiwantiii dan ceritanya.. se simple itu ;)
Don't wanna be here? Send us removal request.
wantiwantiii-blog-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
How u spent the hours of your fasting?
556 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Change our hearts.
2K notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 11 years ago
Text
Hadiah Kecil dari Julia Miranda
Awalnya mungkin tidak ada yang teramat istimewa dengan anak ini. Dia duduk di bangku paling depan di dekat tembok. Pendiam sekali nampaknya. Awal aku menginjakkan kaki di SDN 6 Paya Bakong acap kali ia hanya tersipu malu menjawab pertanyaan yang aku ajukan. Tidak seperti anak-anak lain yang sering asal menjawab pertanyaanku. Beberapa kali Miranda, nama panggilan biasanya. Dengan sedikit menggumam, menjawab pertanyaanku dengan benar.
                Lambat laun setelah aku lebih dalam mengenalnya, ternyata intuisiku selama ini benar. Miranda merupakan anak yang cerdas. Namun bedanya dengan anak pintar kebanyakan, ia memang cenderung lebih suka diam dan mendengarkan. Aha! Istimewa sekali bukan? Anak cerdas dengan kecerdasan mendengar itu, sungguh luar biasa!. Aku mulai mengenali potensinya semenjak ia mengikuti seleksi Olimpiade Sains Kuark (OSK). Awalnya aku sedikit kewalahan. Pasalnya, ia cepat sekali melahap beberapa buku yang kuberikan untuk ia baca. Ia pun seringkali mengajukan pertanyaan dahsyat yang sering tidak bisa kujawab di tempat. Seperti “Mengapa paru-paru bisa memilih dengan baik udara-udara higienis yang masuk ke dalam organnya?”. Setelah lambat laun dekat dengannya pasca persiapan dan seleksi Olimpiade Sains Kuark. Aku sering sekali mendapatkan hadiah-hadiah kecil darinya. Seperti penjelasannya yang tiba-tiba saat melihat lemo (sapi) berjalan di desa kami. Ia tiba-tiba berceletuk “Bu, Miranda memperhatikan kalau sapi sakit maka suara yang dia keluarkan bisa mencapai 15 menit sekali. Jadi tiap 15 menit sekali dia akan mengeluarkan suara “MOO..MOO.. MOO” celetuknya. Ah apa iya? Bahkan perbedaan suara sapi yang sakit dengan tidak pun, belum pernah kutemukan di buku pelajaran IPA manapun. Betapa dahsyat anak ini, ucapku dalam hati.
                Pengumuman babak penyisihanpun tiba. Dari ratusan peserta OSK yang mayoritas merupakan sekolah di kota (tentunya beda sekali dengan sekolah kami). Nama Julia Miranda terselip dalam daftar pengumuman peserta yang maju ke babak penyisihan. Ah ya, dari awal aku memang tidak pernah menekankan kepada anak-anakku untuk meraih kemenangan dalam setiap kompetisi, karena bagiku keberanian mereka untuk berkompetisi dan berusaha sebaik mungkin merupakan hadiah keci yang begitu istimewa untukku.
                Aku mengumumkan itu di dalam kelas VI. “Anak-anak, alhamdulillah ada satu teman kita yang berhasil lolos ke babak penyisihan OSK lho. Mohon doanya ya, kalau memang rezeki dan lolos lagi di babak selanjutnya, Ia bisa pergi ke Jakarta”, ucapku dengan penuh semangat. Kelas pun bergemuruh sangat. Tepuk tangan menyelingi pengumuman tadi. “ Bu, Siapa yang lolos?” ucap salah satu muridku. Aku langsung menuju ke kursi Miranda dan mengucapkan selamat. Responnya membuatku benar-benar kagum pada anak ini. Dia hanya tersenyum, membalas uluran tanganku sambil mengucapkan “Alhamdulillah, semoga saya bisa menampilkan yang terbaik untuk Ibu”, ucapnya dengan senyum. Ah ya, jika hatiku bisa dilihat secara transparan pasti kelihatan dengan jelas, betapa melelehnya hatiku mendengar ucapannya.Sungguh tak ada ekspresi bangga atau sombong sedikipun.. sungguh tak ada. Hmm, lagi-lagi hadiah kecil darimu, Nak!
                Hari penyisihanpun tiba. Aku memutuskan membawanya menginap di Lhokseumawe. Oh iya, Lhoksemawe merupakan kota yang wow bagi warga desa kami. Aku dan beberapa teman-teman Pengajar Muda Aceh Utara yang anaknya lolos di babak penyisihan memutuskan untuk memberi hadiah kecil kepada anak-anak kami untuk menginap dan berjalan-jalan di Lhoksemawe.
     Pagi itu saat babak penyisihan dimulai. Miranda memelukku sebelum masuk ke ruangan “Bu, maafkan Miranda ya kalau nanti tidak lolos, tapi Miranda akan berusaha”, ujarnya. Aku mengelus kepalanya dan berkata “ Apakah pernah, Ibu menuntut anak-anak Ibu untuk menang dalam kompetisi? Ibu hanya meminta kalian menampilkan yang terbaik bukan?”, ujarku. Ia lalu masuk ke dalam ruangan sambil berbisik “Doakan ya Bu”!
                Selesai babak penyisihan kami pun mengajak anak-anak berkeliling Lhokseumawe, sederhana sebenarnya. Membawa mereka makan di KFC, main di timezone, belajar matematika dan ekonomi di supermarket serta membawa mereka jalan-jalan ke pantai. Tempat-tempat itu mungkin tidak terlalu luar biasa. Namun sungguh mengharukan melihat mereka begitu “excited” berjalan-jalan ke tempat-tempat tersebut. Hadiah kecil lagi-lagi aku dapatkan dari Miranda. Saat berjalan-jalan ke Supermarket dengan berbekal uang Rp. 25.000 dari Ibunya. Ia sibuk memilih oleh-oleh untuk orang rumahnya, alih-alih berbelanja untuk keperluan dirinya sendiri. Saat kutanya mengapa, ia hanya menjawab “ Miranda sudah senang ibu ajak ke Lhokseumawe, Miranda mau adik dan ibu senang juga karena Miranda bawa oleh-oleh” ucapnya dengan polos. Seer..Seeer lagi-lagi jantungku bergetar mendapatkan hadiah kesekian darinya.
                Pagi harinya, Hari Senin setelah upacara bendera, kulihat Miranda malu-malu mendekatiku. Membawa tumpukan buku yang pernah kupinjamkan.”Bu, terima kasih, Miranda jadi tahu banyak hal dari buku yang Ibu berikan”, ujarnya berbinar.
                Aku masuk kantor guru setelah itu, membawa tumpukan buku yang Miranda kembalikan. Aku buka plastik yang menutupinya. Dan,terselip selembar kertas yang setelah kubaca ternyata hadiah kecil lagi dari Miranda. Surat itu bertuliskan:
“Di Surat ini aku ingin mengucapkan terima kasih sama Ibu, yang terutama Ibu udah ngajak aku ke KFC, taimzone, ke laut dan ibu juga sudah kasih aku berbelanja perlengkapan sekolah. Aku udah nggak bisa ngomong lagi. Pokoknya aku cuman mau ngomong terimakasih sama Ibu tapi maaf ya Bu’, aku ngak bisa ngebalesin kebaikan Ibu. Semoga kebaikan Ibu dibalas sama Allah. Oh ya Bu, Aku mau minta maaf sama Ibu, kalau ada salah sama Ibu. Tolong maafin aku ya Bu’. Pokoknya Ibu’ itu Bidadari yang diturunkan khusus untuk aku. Sampai disini dulu ya Bu’.”
Julia Miranda
                Aku terharu seketika. Air mataku tak bisa kutahan untuk meleleh. Betapa terharunya. Aku merasa tidak memberikan apapun padanya. Aku hanya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anakku. Ternyata benar kata Pak Hikmat saat di camp dulu “ Berikan lebih dari yang diharapkan dan lihatlah kejutannya” dan ternyata benar. Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik dan ternyata hadiah kecil dari anak-anakku begitu banyaknya. Terima Kasih Miranda! Terima kasih Anak-anakku :)
1 note · View note
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Quote
Rasulullah, untuk menjaga self esteem anak2nya, slalu menasehati mereka di tmpt tersembunyi yang jauuh dr keramaian, biasanya Rasulullah menasehati mereka di balik pohon kurma dgn suara yg dikecilkan :')
*diambil dr kitab manhaj tarbawiyah nabawiyah lith thifli
20 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Text
pendidikan anak berkebutuhan khusus dalam perpektif Islam
menyoal pendidikan berkebutuhan khusus, ternyata jauuh dari abad ke 20 (saat pendidikan inklusi mulai di galakkan), Islam sudah menaruh concern yang cukup serius menyoal penyetaraan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Bahkan, Rasulullah SAW ditegur langsung oleh Allah, karena mencampakkan Abdullah Ibnu Ma'thum yang saat itu buta dan ingin menuntut ilmu langsung dari Rasulullah, teguran tersebut dapat terangkum di Surat Abasa (1-10)
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, 2. karena telah datang seorang buta kepadanya. 3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). 4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, 6. maka kamu melayaninya. 7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). 8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9. sedang ia takut kepada (Allah), 10. maka kamu mengabaikannya.
Hal ini menunjukkan betapa Allah melalui ajaran Islam begitu dengan detail memperhatikan kesetaraan bagi manusia, tidak peduli apakah ia cacat atau tidak, karena memang sejatinya takwa yang menjadi penentu.
Rujukan ayat lain yang menegaskan hal yang serupa, bisa dilihat di surat An Nuur: 61
"Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara- saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah ) dari rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya (yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri), salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya."
lewat tadabur kedua ayat ini, saya hanay bisa berharap, makin diimplementasikannya pendidikan inklusi di Indonesia secara tepat dan semoga tidak ada lagi diskriminasi kepada orang-orang yang berkebutuhan khusus, karena sejatinya mereka benar-benar istimewa, bahkan mungkin lebih baik derajatnya di mata Allah dibanding kita yang normal :')
#wallahualam
0 notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media
Busy week, trying to stay motivated! >o<
8K notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Photo
:')
Tumblr media
Alhamdulillah….
2 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Photo
Tumblr media
232 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Link
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan...
10 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 12 years ago
Text
kesempatan (lagi) :')
alhamdulillah, bukan Januari-Februari sambil (InsyaALLAH) menunggu wisuda, saya dapat kesempatan mengajar lagi, ke pelosok lagi dan bertemu anak-anak lagi :))
fa bi ayyi a la i rabbikuma tukadziban :')
UI MENGAJAR, alhamdulillah..
Berikut ini adalah 30 Pengajar Terpilih yang telah berhasil mengalahkan 258 calon pengajar lainnya selama seluruh rangkaian Call for Pengajar GUIM 2.
Alfi Ramadhatillah; Arsitektur, FT ’10
Annisa Dwi Astuti; Psikologi, FPsi ’11
Arga Tyas Asmoro; Filsafat, FIB ’09
Asih Kusuma Lestari; Sastra Indonesia, FIB ’09
Asri Hikmatunnisa; Psikologi, FPsi ’11
Citrawanti Oktavia; Psikologi, FPsi ’08
Debby Naztty Pratiwi; Ilmu Hukum, FH ’11
Denny Tan; Ilmu Komunikasi, FISIP ’11
Derry Fahrizal Ulum; Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP ’12
Erin Nuzulia Istiqomah; Sastra Indonesia, FIB ’10
Firdha Novha Nur Hassanah; Psikologi, FPsi ’11
Hery Prasetyo; Fisika, FMIPA ’11
Khezia Stevi Liana; Ilmu Perpustakaan, FIB ’11
Labiba Hanani; Akuntansi, FE ’10
M. Hardani Dwi Putra; Manajemen Informasi dan Dokumentasi, FV ’11
Marnida Julita Simbolon; Ilmu Komunikasi, FISIP ’11
Masrida Fitriani; Sastra Arab, FIB ’10
Miftah Fadhli; Ilmu Hukum, FH ’10
Muhamad Nuzul; Antropologi, FISIP ’12
Mushab Abdu Asy Syahid; Arsitektur, FT ’11
Muthmainnah; Ilmu Hukum, FH ’11
Novia Triananda; Ilmu Komunikasi, FISIP ’11
Nursuci Fatmawati Perwendha; Kesehatan Masyarakat, FKM ’10
Obedrey Willys; Psikologi, FPsi ’11
Qori Syahriana Akbari; Sastra Indonesia, FIB ’10
Rahma Fadillah Sopha; Ilmu Keperawatan, FIK ’10
Raisa Fatia Dewi; Psikologi, FPsi ’11
Subahagia Rendy Warman; Sastra Rusia, FIB ’12
Tennie Marlim; Filsafat, FIB ’09
Uti Fitri Kurniawati; Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP ’11
0 notes
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Text
22 surat cinta
sebenernya milad kemarin saya dedikasikan untuk memberikan sesuatu kepada ayah dan ibu saya
ya, hampir 20 tahun lamanya,ayah dan ibu saya sudah terlalu banyak memberi, bukan?
lalu, saya niatkan untuk membuatkan 22 surat cinta untuk mereka, ah ya, tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka lakukan untuk saya, sungguh butiran debu..
post an sebelum ini adalah salah satunya :')
ingin sekali mengepost langsung 22 surat cinta yang sudah saya buat, namun mengepost satu saja membuat saya membanjir
saya sangat rindu mereka,
baiklah :') selamanya menangis bukanlah solusi, krn itu saya minta bntuan doa ya, agar saya bisa segera bertemu ayah dan ibu di jannahNya kelak :)
tunggu juga 21 postingan selanjutnya hehe :D
1 note · View note
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Text
memberikan pancing bukan memberikan ikan :) #1
Alhamdulillah,
peluang demi peluang kebaikan terbuka satu demi satu,
tapi, untuk menjalani peluang itu, saya menjadi banyak belajar: untuk memberikan pancing, bukan memberikan ikan..
saya bukanlah orang kaya yang bisa selalu mendonasikan uang saya untuk membantu seseorang
bukanlah orang yang berkecukupan untuk bisa mendonasikan banyak sekali buku untuk anak-anak
dan bukanlah orang yang bisa dengan mudah membelikan mainan untuk anak-anak
ya, ingin sekali dan selalu ingin mengecup kebahagiaan anak-anak, tapi saya sadar saya tidak selamanya bisa melakukan itu semua..
lalu tiba-tiba beberapa tahun yang lalu, saya teringat bagaimana ayah dan ibu mendidik saya, mereka ternyata tidak pernah memberikan saya "ikan" yang mereka lakukan adalah memberikan saya "alat untuk memancing"
saya ingat, disaat teman perempuan saya berebut memamerkan baju pesta barbie koleksi terbaru, saya hanya disodori ibu kain perca, dan benang lalu diajarinya menjahit, dulu saya kesal, tapi sekarang? justru saya ingin mengecup telapak kaki ibu saya apabila beliau masih ada
saya ingat, disaat banyak teman-teman saya jadwalnya sangat padat ikut bimbingan belajar yang katanya bisa memecahkan matematika, fisika dengan cepat, ayah saya tidak me les kan saya, justru saya diajaknya ke Gramedia Bekasi untuk memilih tambahan buku pelajaran dari berbagai sumber, dulu saya tak mengerti maksudnya? tapi sekarang? saya ingin sekali memeluk ayah saya dan mengucapkan terima kasih apabila beliau masih ada
saya ingat, disaat saya selalu merengek minta makanan ini itu saat menemani ibu ke pasar, yang saya dapatkan apa? saya mendapatkan ibu justru membeli 2 kg terigu, 1 sisir pisang, 4 buah telur 1 kg gula 1 buah mentega, yang saya minta kan kue2 lucu itu, bukan bahan2 seperti itu, dulu saya pundung, sekarang ingin sekali saya mengecup kening ibunda saya sampai saya letih apabila beliau masih ada
saya pun ingat, saat saya selalu masuk peringkat 3 besar, mendapatkan nilai memuaskan yang selalu mewarnai masa sekolah saya, ayah dan ibu tidak pernah memberikan banyak hadiah, kecuali: banyak buku dan mengajak saya jalan-jalan keluar dari rumah saya dengan menggunakan transportasi darat, bus atau kereta api, itupun bukan kereta eksekutif, padahal saya tau ayah dan ibu mampu membeli tiket pesawat sesekali. dulu sering sekali saya letih dalam perjalanan, mengeluh karena destinasi yang sangat panjang, tapi sekarang? saya ingin sekali memeluk mereka berdua lalu sungkem dan menangis sekencang-kencangnya untuk mengucapkan terima kasih.
tau kenapa?
karena cara beliau mendidik saya sangatlah luar biasa, beliau tidak pernah memberikan saya ikan, beliau berdua selalu memberikan saya pancingan agar mencari sendiri ikannya, agar mendapatkan ikan yang besar yang bisa dibagi-bagi ke orang lain
1. masalah baju barbie, ibu mungkin bisa saja membelikan saya baju barbie seperti teman-teman yang lain, tapi nyatanya ibu malah mengajarkan dasar-dasar menjahit, dan sekarang, saya bisa membuatkan beberapa baju barbie untuk sepupu dan keponakan-keponakan saya, ah ya baju barbie yang bukan untuk saya sendiri, it means ibu mengajarkan saya untuk berusaha mendapatkan ikan yang lebih banyak, bukan memberikan ikan secara gratis
2.ayah tidak pernah memilih mendaftarkan saya les, tapi beliau mempush saya untuk terus belajar dan mencari solusi dari permasalahan saya dengan banyak membaca, dan alhamdulillah hal itu bertahan sampai sekarang, ternyata mencari pengetahuan dengan ikhtiar sendiri itu lebih manis, dan dengannya kita mengalami proses pendewasaan yang lebih progresif. ah ya, ayah tidak memberikan ikan tapi memberikan saya pancingan 
3. ibu tidak pernah membelikan kue-kue di pasar saat saya minta, kenapa? skrg saya sadar, ibu mengajari saya membuat kue agar saya bisa berbagi ke lebih banyak orang. dengan membuat kue sendiri, bukan saya saja yang bisa merasa kenyang, pun orang lain juga, dan saya sangat bersyukur. ah ya, dengannya saya bisa memancing lebih banyak ikan u dibagi-bagi kan?
4. ibu dan ayah tidak pernah memanjakan saya dengan reward yang akan habis atau rusak sekali pakai, tapi ibu dan ayah selalu memberikan saya reward sebagai bekal yang sangat berharga untuk saya. dengan membaca buku saya bisa belajar kehidupan lebih banyak dan dengan mengajak saya jalan-jalan menempuh transportasi darat ternyata dari kecil saya diajarkan untuk terpapar dengan fenomena sosial yang nyata, saya bisa melihat petani yang bekerja keras di sawah untuk menghidupi keluarganya, mbok2 pecel yang sudah renta namun semangatnya masih sperti orang muda, atau anak2 kecil dengan baju kumuhnya yang tidak layak pakai. ya, kepekaan sosial saya sudah coba orang tua saya persiapkan sejak kecil, tentunya agar saya pun bisa memberikan pancing, bukan sekedar memberikan ikan
ah ya, 
ibu, ayah,,
terima kasih atas pembelajaran yang tidak pernah usang oleh waktu,,
dan izinkan aku untuk terus menjaga semangat kalian mendidikku
aku berjanji, akan berkontribusi lewat edukasi yang tidak hanya memberikan ikan secara instan, namun juga memberikan pancing, agar kelak mereka bisa mendapatkan ikan yang jauh lebih banyak
Allahummaghfirlahu, warhamhu, waafihi, wafi anhu
tunggu aku di jannahNya ya, pak, bu :')
0 notes
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Link
Berikut ini adalah salah satu note teman saya, Hasya yang berinisiatif membuat Readers Club. Buat yang berminat, silakan dibaca dan ikut berpartisipasi. Silakan :D Tulisan note aslinya bisa dilihat disini
Salam.
Dear teman-teman yang baik, beberapa waktu yang lalu, saya membuat status...
6 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Text
7 Alasan Mencela Diri Oleh:Khalil Gibran
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku
Pertama kali
ketika aku melihatnya lemah padahal seharusnya ia bisa kuat
Kedua kali
ketika melihatnya berjalan terpincang-pincang di hadapan seorang yang lumpuh
Ketiga kali
ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan yang mudah, ia memilih yang mudah
Keempat kalinya,
ketika ia melakukan kesalahan, dan menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kalinya,
ketika ia menghindar karena takut ia mengatakannya sebagai sabar
Keenam kalinya
ketika dia mengejek kepada sebentuk wajah buruk, padahal ia tahu bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia kenakan
Dan ketujuh,
ketika ia menyanyikan lagu pujian, dan menganggap itu sebagai sesuatu yang bermanfaat
*diambil dari blognya kak Agung Pandji Nugroho, anak ITB
5 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Conversation
si fajar
gw: jar jar jaaar
fajar: kenapa wan?
gw: manggil doang :D
fajar: zzzzzkripziii
gw: -_-", fajaaaar gw lagi galau
fajar: kenapa lagi?
gw: jadi nov-des ini gw disuruh ikut latsitarda jadi kaya k2n nya taruna muda gitu jar, bareng sama anak itb juga ke lombok, and you know it is my passion, anak-anak, pendidikan T.T
fajar: iyaaa pasti ini gara garanya
gw: sumpah, bukan menyoal ITB, gw lagi ga mikirin itu banget, masih jauuh lw tau kan 2015 *nyengir
fajar: wanti percaya gak rezeki gak bakal ketuker? ke lombok, masuk ke comfort zone kita, saya punya kakak kelas anak ipb angkatan 2006, sampai sekarang dia belum lulus gara2 usaha dan passionnya
gw: terus?
fajar: iya, dia usaha di bid travelling dan usaha bis2 gitu, hampir 4 semester saya ketemu intens sama dia, dan tiap akhir menjelang SKRIPSI DIKUMPULKAN PASTI ORDERAN NAIK DAN ADA PROMO
dan dia selalu berkata: INI MOMENTUM SULIT DATANG AKHI
fajar: dan ketika masuk semster baru dia berkata lagi HARUSNYA ANA FOKUS BUAT SKRIPSI ANA DULU, sekarang anaknya malah mau nikah
gw: wow inspiring! jadi kalau ngikutin passion bisa nikaah dongs :p *salah fokus
fajar: zzzzksrizii -_-"bukan gitu wan, momentum yang selalu bilang datang sekali itu ternyata terus terulang sampai akhir semester pengumpulan skripsi
ujian itu selalu datang di titik terlemah kita wan, termasuk menyoal passion, kita tinggal memilih mau melewati ujian ini atau memendingnya di lain kesempatan, bukankah ujian itu membuat seseorang naik tingkat? dan kesempatan pun tidak akan pernah tertukar dan hanya muncul sekali.. saran saya terkadang kita harus tegas terkait diri kita dan harpan orang-orang dekat dan kita cintai
wallahi wan, saya bisa jamin ketika ada dua pilihan yang wanti hadapi banyak teman dekat wanti yang memilih mendoakan wanti LULUS SEGERA
intinya wan, rezeki kita gak akan pernah ketuker, dengan kapabilitas dan pengalaman wanti yang kaya gitu, ditambah gelar sarjana wanti malahan wanti BISA DAPAT YANG LEBIH BAIK LAGI
aaaaa, fajaaaar T.T fajar ini sahabat saya banget, kita udah ngelewatin fase kritis banyak banget dan ngejar mimpi demi mimpi bareng2, pernah juga kami berkompetisi di mapres hoho :p walaupun dia ini terkenal ustadz banget, tapi sama gw dia bisa memposisikan jadi sahabat yang baik banget, walaupun agak diskriminatif terkadang
makasih ya jar :'') kalau ada apa-apa fajar ini recomended banget untuk dimintai sarannya :)
1 note · View note
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Link
Tumblr media
Syarat Kontes:
Warga Negara Indonesia.
Peserta adalah wanita berusia minimal 17 tahun.
Mengirim 1 karya tulis berisi motivasi, pengalaman, wujud ekspresi terima kasih dan rasa syukurmu atas cinta dan kasih sayang dari seorang Ibu (karya sendiri dan belum pernah…
16 notes · View notes
wantiwantiii-blog-blog · 13 years ago
Text
dear
dear,,
bolehkah sedikit aku membagi rasaku,
bahwa kau tau, tidak ada cinta yang lebih besar dibanding cintaNya..
kau boleh jauh berjalan sampai ke titik bumi manapun, tidak akan pernah kau temukan cinta yang sebesar cintaNya..
dear, 
bolehkah aku membagi sedikit ceritaku,
bahwa kau harus mengetahui, rengkuhan kasihNya, tidak akan pernah melepaskanmu seditikpun jua,
walau terkadang kau sendiri yang memberontak mencoba melepaskan jari jemari kasih sayangNya, lalu lupa dengan segala kasihNya dan menduakanNya dengan penduaan yang kau bahkan tidak mau menyadari itu..
dear,
sungguh, aku hanya bisa bergumam sedikit, karena waktu pun tidak akan bisa sanggup memberikan kelonggaranku untuk menceritakan betapa besarNya diriNya, betapa cinta dan kasihNya akan membuatmu merasa cukup dan selalu cukup..
kau masih tidak yakin cintaNya cukup untukmu dear?
sungguh, aku sangat sedih mendengarnya, 
kumohon, kembalilah..
kumohon berikhtiarlah untuk bisa merasakannya kembali, sediakan waktumu lebih banyak lagi untuk mengenalnya, 
dear,
sungguh, aku bisa berjanji kau tak akan pernah merugi meletakkan hatimu sepenuhnya, untukNya.
tidak akan pernah merugi
0 notes