seseorang yang sedang belajar untuk tetap berjalan, berlari, menikmati langkah--- semoga tak lupa untuk selalu istirahat di kala lelah agar tak kenal kata menyerah.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
tentang mengikhlaskan
bismillah, lama sekali aku nggak pernah nulis lagi. padahal menulis itu bagian self healing ku. menulis sambil dengerin lagu hehe.
oke, aku mulai mau menulis lagi. tentunya bukan lagi tentang aku yang berjuang menemukan separuhku. kini aku sudah bersama suamiku tersayang, suami yang dulu sering menjadi satu satunya seseorang yang selalu ku tulis di tumblr ini.
2024
bulan februari aku mulai belajar banyak hal tentang hati, ternyata hati itu perlu dirawat. hati itu perlu dijaga ya...
jadi, untuk memulai semuanya aku harus bersihkan hatiku terlebih dahulu, hati yang selalu ingin mengejar dunia. aku harus belajar menahan lapar lebih lama, aku yang harus belajar berlapang dada atas segala yang terjadi. tapi sekarang hidupku sudah lengkap, aku bersama Mas Adam, seseorang yang dulu tengah ku perjuangkan selalu. aku dan Mas Adam sekarang dikaruniai anak solih, anak hebat, hafidz, anak yang akan memberikan mahkota untuk bapak ibuk di syurga.
di sini sudah lengkap sudah bahagiaku, tapi aku juga ingat bahwa "SEMUA DI DUNIA INI HANYA TITIPAN" suka duka silih berganti. aku tak akan pernah bisa mengendalikan perasaan orang lain, pikiran orang lain tentangku. Biarlah ALLAH satu satunya yang ku harapkan di hidup ini. dengan begitu, aku fokus untuk berbuat baik kapanpun dimanapun dan dengan siapapun.
sudah mulai tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan, yang orang lain bicarakan di luar sana, bagiku--- menjadi istri mas Adam, menjadi Ibu untuk Uta sudah menjadi tugas yang luar biasa. apalagi ketambahan tugas menjadi guru untuk anak anak hebat di stm. bismillah, semoga ALLAH RIDHO :)
niat menjadi lebih baik lagi karena ALLAH. :) umur nggak ada yang tahu kan? hehe semoga Allah cabut nyawa kita saat kita sedang beribadah. aaamiiiin
0 notes
Text
MasyaAllah. Tabarakallah Kak.
Terimakasih banyak ilmunya 🍏🍎🍐🍐🍊🍋🍌🍉
Wujud Ketuntasan Amanat; dari Keterampilan Hidup menjadi Gaya Hidup.
Salah satu amanat dari Allah Subhanahu Wata’ala adalah tubuh.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 172, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.” sebagai perintah untuk memelihara asupan bagi tubuh.
Sebagaimana dalam tafsirnya yaitu makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman dan tidak berlebihan dari yang Kami berikan kepada kamu melalui usaha yang kamu lakukan dengan cara yang halal sehingga mempelajari literasi gizi adalah keniscayaan sebagai salah satu wujud ketuntasan amanat (menjalankan perintah-Nya) baik laki-laki maupun perempuan.
Atas taufik-Nya tergerak untuk membaca unggahan drtanremanlay beberapa hari lalu yang kemudian menjadi sarana kontemplasi sekaligus evaluasi terkait pemenuhan gizi bagi tubuh.
Tubuh adalah rumah jiwa memberinya makanan sesuai kebutuhan membuat jiwa tenteram dan aman. Mencuranginya di akhir minggu demi nafsu yang menunggu membuat jiwa gelisah dan resah. Dan suatu hari akan ada lagi yang dicurangi atau diselingkuhi dan sejuta dusta telah ditata untuk berkata, ‘Ah tak mengapa’. (*)
Barangkali bukan hanya di akhir minggu namun dalam keseharian tubuh dicurangi dengan asupan berkedok candu bukan butuh.
Kebiasaan menzalimi tubuh: mestinya bisa makan benar, akhirnya beli ‘ganjal perut’ karena rasanya ‘ehm kok enak ya?’ Akhirnya jadi kebiasaan. Kebiasaan makan nggak benar. (*)
Kebiasaan suka jajan, misalnya tanpa disadari turut andil dalam mengacaukan pola makan sehat, apalagi di zaman sekarang godaan makanan yang sedang viral sangat mewabah dan makanan tersebut belum tentu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika tidak mampu menangkalnya maka akan menjadi kebiasaan yang mengakar.
Kebiasaan menggantungkan diri pada istilah praktis. Padahal dalam hidup banyak hal harus melalui proses. Akhirnya jadi kebiasaan menghargai hasil belaka bukan proses. (*)
Kebiasaan mengonsumsi makanan ultra proses (UPF); salah satunya. Hal ini terbukti dari hasil capaian industri makanan dan minuman sebagai salah satu sektor andalan penyokong pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional.
Produk ultra proses mengandalkan teknologi (termasuk pemanasan) untuk mengubah bahan segar kehilangan konten air, mineral dan antioksidan. Jika ada promosi ‘kaya vitamin dan antioksidan’ di kemasannya, itu karena proses lagi. Penambahan secara artifisial. Bukan asli dari bahan bakunya.
Tinggalkan kemasan, perbanyak kupasan. (*)
Sebab pada hakikatnya yang dibutuhkan tubuh adalah makanan yang tidak melalui pemrosesan atau sedikit sekali mengalami pemrosesan (unprocessed and minimally processed food).
Punya rempah, kaya beraneka, tersimpan nutrisi antioksidasi eh diganti aneka saus dan kecap teriyaki.
Punya matahari sepanjang tahun, ditukar kapsul ajaib katanya bikin keropos raib.
Punya sayur dan buah melimpah, mestinya dimakan dan dikunyah biar gigi sehat gula darah terawat, justru mesti beli blender mahal demi kepraktisan dan kemalasan.
Punya ikan ribuan jenis, berlemak baik dan protein tinggi, ternyata mitos salmon negeri seberang punya rating bersaing.
Punya berbagai umbi yang bikin badan sehat, malah sengaja impor gandum jadi terigu agar ekonomi kuat. (*)
Sebuah ironi nutrisi jika tidak berbarengan dengan literasi gizi.
Smoothies atau juice?
Bahasa aslinya berarti melembutkan semua yang biasa dikunyah sehingga tinggal ‘tenggak’. Di sini dibilang jus. Padahal jus bahasa aslinya berarti mengambil cairannya saja, buang serat.
Kalau punya gigi dan bisa mengunyah, mengapa pusing harus beli alat mahal, kehilangan bonus mengunyah sebagai mekanisme menguatkan gigi dan sirkulasi liur, kehilangan serat lebih konyol lagi. Pun jika masih diminum dengan seratnya, kenapa proses pencernaan yang kodratnya 3 jam mesti digas jadi 3 menit? Ada yang lebih pintar dari Tuhan?
Minum air atau infused water?
Berdalih apa pun air diminum dan buahnya dimakan lebih maksimal ketimbang pakai rumusan osmosis.
Para pakar sepakat infused water hanya transisi bagi para peminum softdrink untuk bisa pindah ke air minum sesungguhnya. Infused water hanya memberi nuansa rasa. Tidak ada studi yang membuktikan peminum infused water lebih sehat.
Fermentasi bahan-bahan yang direndam dalam infused water? Wah ngeri ya. Tahu nggak bedanya fermentasi dan pembusukan? Fermentasi harus menggunakan mikroba atau jenis jamur khusus sebab prosesnya bertujuan. (*)
Perlu mengembalikannya pada fitrah agar upaya dalam menyelesaikan masalah tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Organ tubuh, tulang, daging dan otak manusia terbuat dari susunan sel dan organel yang sama. Artinya hampir semua manusia membutuhkan zat gizi sama.
Yang membedakan: kebutuhan menurut usia, aktivitas, dan kondisi khusus (hamil/menyusui, terlanjur punya penyakit tertentu, masalah kelainan herediter). (*)
Kemenkes pun telah memberikan patokan isi piring makananku yang terbagi menjadi 3: PMBA (6-23 bulan), porsi balita (2-5 tahun) dan dewasa terdiri dari makanan pokok, protein hewani, buah/sayur, buah-buahan dan kacang-kacangan.
Tidak semua orang makan-makanan yang sama (jenisnya apalagi jumlahnya).
- Di mana siklus hidup Anda sekarang? Sedang tumbuh kembang, usia produktif, atau usia lanjut? Anak Anda, keponakan, cucu, mungkin sedang tumbuh kembang. Karenanya butuh makan-makanan untuk itu. Anda kembang ke mana?
- Apa aktivitas Anda sekarang? Kuli bangunan? Jaga toko? Rajin Webinar? Kuli atau atlet butuh makan dengan jenis dan jumlah yang menunjang kebutuhan energinya. Bayangkan jika Anda makan seperti yang mereka makan.
- Apakah Anda sedang hamil atau menyusui? Calon ibu dan ibu menyusui membutuhkan jenis dan jumlah kalori karena ia berbagi ‘gizi’ dengan anak yang sedang diasuh dalam kandungan atau buaian. Bayangkan jika Anda ngemil dan makan seperti mereka. (*)
Cukup adalah kunci dengan disesuaikan pada kebutuhan berdasarkan usia, aktivitas dan kondisi.
Buat sehat tidak ada kastanya. Artinya jika mau sehat harus beli alat masak dulu, mesin ini itu, produk tertentu, wah orang miskin tidak ada yang bisa sehat dong?
Tuhan itu adil. Di mana pun manusia berada sudah dicukupi bahan pangan yang membuatnya sehat dan berumur panjang. (*)
Hal terpenting dari sehat adalah ilmu bukan latah hingga tidak perlu mengikuti ‘aliran’ sana-sini untuk menunjang pemenuhan gizi.
Berapa banyak yang bisa dihemat jika Anda hidup sehat?
Yang pasti, memilih, meracik dan mengolah makanan sendiri jauh lebih murah. Lemari dapur tidak sesak karena botol saus, kecap apalagi bubuk-bubuk penyedap.
Tidak perlu pembersih khusus dapur untuk menghilangkan minyak yang nempel bekas menggoreng. Tidak butuh suplemen/racikan ajaib.
Tidak perlu beli alat blender atau juicer. Tidak perlu keseringan berobat pastinya! (*)
Lebih hemat lagi jika memiliki lahan untuk bercocok tanam atau memanfaatkan media lain, media tanam hidroponik misalnya.
Banyak orang menginginkan tubuhnya bekerja sesuai keinginannya: melek dan tidur tidak kenal waktu. Makan ugal-ugalan, olahraga gila-gilaan.
Padahal justru keinginan dan perilaku kita yang harusnya disesuaikan dengan irama dan kebutuhan tubuhnya sebab saat malam tubuh butuh tidur bukan lembur. Saat makan tubuh butuh pangan utuh bukan bahan olahan. (*)
Allah Subhanahu Wata’ala pun berfirman di antaranya dalam QS. Al-Qashash: 73, QS. An-Naba: 9, QS. Al-Furqan: 47 bahwa Dia menciptakan malam atau tidur untuk beristirahat.
Pola makan, istirahat dan olahraga, ketiganya harus berimbang. Jika pun harus shift malam maka pilihlah makanan terbaik yang tidak mengacaukan pola makan sehat.
Saya kepada saya; semoga tidak hanya sekadar tahu namun memiliki kesadaran pula untuk membenahi.
(*) : drtanremanlay
327 notes
·
View notes
Text
Jauh dan paling jauh.....
Hari ini akhirnya aku benar-benar merasa paling jauh dan sangat jauh dari daratan.
Sepanjang perjalanan berpindahnya arus--- kini kapalku benar-benar terombang ambing di tengah lautan lepas. Aku sendiri dan sangat sepi.
Entah, dikapalku sekarang ada nahkoda yang selalu menggiringku ke arah yang mana, tapi aku benar-benar merasa paling jauh dari daratan. aku kini, adalah seonggok daging yang terlepas dari hangatnya daratan.
tiba-tiba aku ingin menyerah.
Setelah setahun yang lalu aku berjuang untuk naik sebuah kapal impian, lalu begitu saja aku ingin menyerah dan tenggelam. banyak sekali yang ingin ku tuju, banyak sekali tujuan itu. tapi apalah daya, aku kehilangan kompasku sendiri, aku benar-benar sendiri.
sepi, kosong. dan seperti ini.
ya Allah, salah satu jalan yaitu kembali padaMu.
salah satu jalan yang bisa membawaku kembali adalah cahaya imanMu.
Bantu aku kembali, Robbi....
3 notes
·
View notes
Text
Enam bulan bersama Mas...
Alhamdulillah. Untuk setiap kesempatan hidup yang telah Allah berikan sampai hari ini, untuk setiap nikmat iman dari Allah...
Jadi, bagaimana rasanya setelah menikah? ;) jadi jarang nulis dan membaca banyak hal. Tapi gpp, saat ini baru belajar mengenal Mas dan keluarga Mas.
Enam bulan yang sepertinya sangat singkat, tapi sudah banyak hal yang kami lewati. Susah senang duka bahagia kami lalui bersama. Bahkan, saat operasi kuretase pun bersama dengan Mas.
Segalanya milik Allah bukan?
Saat Allah menitipkan amanah di dalam rahim saya, lalu Allah minta lagi sebelum genap 4 bulan. Semuanya tidak ada yang mudah, tapi Alhamdulillah Allah kuatkan semuanya. Allah hadirkan orang tua yang selalu menjaga, merawat, menyayangi dengan sepenuh hati. Allah karuniakan kepada saya suami yang luar biasa. Padahal tak jarang saya ngambek pada Mas.
Mas selalu sabar.
Walau sering kali Mas hanya bisa diam, karena selalu merasa bersalah kalau saya menangis. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi Mas , jikalau esok saya dipanggil Allah terlebih dahulu semoga Mas selalu bisa mengikhlaskan saya.
Terimakasih sudah lahir di dunia dan semoga Allah meridhoi kita, memberikan amanah putra putri yg sholeh sholehah, yang sehat, normal, ceria selalu dan memberikan penyejuk hati dan pikiran ;:) aamiin
Saat hujan turun, di Secang
Kamis, 24 Juni 2021 Saat Bulik Riski ulang tahun ke 23.
10:45
2 notes
·
View notes
Text
Setelah menikah, kita akan banyak belajar untuk mengalah, menerima, manut, dan bersabar. Saat kebebasan yang sebelumnya ada, tiba-tiba sama sekali tidak bisa di rasakan :) benar, doa. Saat masih bisa berdoa kepada ALLAH, semuanya akan baik-baik saja bukan? minta dilapangkan hatinya, diluaskan sabarnya, ditambah lagi syukurnya :) aamiin
Mertua dan Menantu.
Melengkapi pembahasan, “Mertua dan Menantu.” berdasarkan kisah nyata.
Setelah menikah maka individu akan beradaptasi sebagai istri/suami, menantu, ipar, ibu/ayah, dsb. Berikut pendekatan yang bisa diterapkan kepada mertua entah tinggal serumah atau tidak:
(dirangkum dari pembahasan ajinurafifah حَفِظَهُ اللهُ)
Pahami karakter mertua, dari keduanya.
Tanya kepada suami, apa yang disuka, apa yang tidak disuka dan baiknya bagaimana. Sebagai contoh: jika mertua melarang kerja apa pun di rumah, patuhi. Karena itu bukan basa-basi. Jadi apa yang beliau minta, kerjakan saja, misal: diminta istirahat, ya istirahat. Beliau merasa dihargai saat permintaannya dipenuhi. Kenali bahasa cinta mertua. Tidak hanya berlaku kepada mertua, termasuk juga pasangan. Dengan memahaminya maka kamu bisa mencintainya sebagaimana ia ingin dicintai, bukan sebagaimana kamu ingin dicintai, menurut Dr. Gary Chapman.
Pasti banyak yang berbeda, entah dari cara masak, dsb. Jika mertua menyarankan sesuatu diikuti saja (hanya sebatas hal teknis, jika berbeda ‘value’ maka komunikasikan).
Sadar porsi dan sadar posisi.
Tekanlah ego, berdasarkan kisah nyata, lebih mudah menekan ego terhadap suami daripada mertua.
Jika kamu memiliki waktu luang di masa sendirimu, banyak-banyaklah belajar dan perkaya skill bertahan hidup, seperti berbenah rumah dan memasak.
Hal yang juga patut dipertimbangkan melengkapi pembahasan, “Sebelum Genap.”
Pertimbangkan bagaimana keluarga calon? Bagaimana orang tuanya? Bagaimana kedekatannya? Apakah kamu sanggup menjalaninya? Apakah calon anak mama atau tidak? (Ada yang memang mertuanya yaa gitu deh, suami juga sebenarnya bingung dengan orang tuanya sendiri, dan sebelum menikah sudah tahu kondisinya dan mereka tetap memutuskan menikah dan menjalani konsekuensi kerumitan tersebut dengan penuh kesadaran dan hikmah, namun ada juga yang modal nekat dan berakhir komplain sepanjang hidupnya).
Pertemuan dengan keluarga calon sebelum menikah itu penting. Jangan sungkan bertanya bagaimana kedekatan calon dengan mamanya. Jika masih sangsi bisa tanyakan ke teman dekatnya.
Pertemuan dengan calon mertua sebelum menikah menjadi penting sekali agar kamu bisa tahu dan mempersiapkan diri calon mertuamu itu seperti apa?
Anak mama dan sayang mama adalah dua hal yang berbeda. Anak mama tidak mungkin adil sejak dalam pikiran.
Bahkan, berdasarkan kisah nyata, istri merasa tidak memiliki suami karena setiap urusan rumah tangga didominasi oleh mertua. Suami tidak tegas, bahkan jika istri tidak enak hati dengan mertua, suami akan membela mamanya. Banyak kisah suami istri pisah bukan karena tidak cinta lagi, namun karena orang ketiga dalam hal ini mertua.
Kisah yang lain juga menyebutkan, menghadapi suami yang anak mama harus ekstra sabar, karena apa-apa yang benar adalah mamanya, istri tidak pernah dibela. Menantu sudah berusaha baik dengan mertua, namun mertuanya justru berusaha mengadu domba dengan suaminya. Dan sayangnya, suami tidak pernah berpihak pada istri setiap ada konflik dan rela cerai dengan istri demi mamanya.
Jika suami anak mama, mamanya pun akan selalu membela anak-anaknya apa pun itu.
Buatlah kesepakatan sebelum dan sesudah menikah, jika suami anak tunggal, pilihan untuk pisah rumah tetap bisa diambil. Carilah jalan tengah dengan rumah yang tidak jauh dari mertua.
Kesimpulan:
Hubungan dengan mertua adalah hal yang patut dipelajari dan dipertimbangkan dalam memilih calon suami. Beda suku, budaya, tidak masalah sebenarnya asal sudah dari awal paham dan sadar konsekuensinya. Barangkali hal tersebut yang menjadi letak ibadahnya, berjuangnya, kerja samanya.
Tinggal dengan mertua juga tidak apa-apa sebenarnya asal paham dan sadar konsekuensinya. Terutama suami, jangan malah tidak adil, bakti kepada orang tua namun zalim kepada istri dan anak. Kamu tetap bisa berbakti dan memuliakan istri dan anak.
Untuk istri, setiap rumah tangga; hubungan dengan mertua pasti memiliki dinamikanya. Kurangi baper dan merasa menjadi korban secara berlarut-larut. Diskusikan dengan suami. Mari belajar lapang, sabar, ikhtiar, dan banyak berdoa.
Menikahlah dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan sebaik-baiknya persiapan bukan karena yang lain sudah menikah atau terdesak dengan pertanyaan “Kamu kapan?”
Sama-sama belajar ya! :)
844 notes
·
View notes
Text
Saya--- hanya belum sampai pada momen itu...
Kuncinya, SABAR dan SYUKURI. setelah itu, pasti akan ridha pada setiap keputusan dari ALLAH.
Jika Hidup Baik-Baik Saja.
"Pernah ndak ngerasa bersyukur sama takdir buruk? Yang awalnya berat banget dijalanin tapi akhirnya ikhlas aja udah." "Iyaa pernah. Awalnya aku ngerasa itu buruk, tapi pas udah ikhlas. Buruk itu jadi hilang dengan sendirinya. Aku ndak tahu ya yang sedang kujalani sekarang ini udah termasuk ikhlas atau belum, tapi cuma Allah yang tahu kita, jadi Allah pasti lihat usaha kita yang berusaha menerima takdir dengan ikhlas."
Setiap individu pasti mengalaminya meski dalam ragam yang tidak sama. Plot twist yang seiring dengan berjalannya waktu justru kamu syukuri tiada henti-hentinya.
"Takdir buruk yang Allah Subhanahu Wata’ala berikan kepada seorang hamba memang menyakitkan, akan tetapi pasti selalu ada hikmah baik dalam takdir buruk tersebut. Hikmah yang terkadang tidak mampu dilihat ketika takdir buruk itu pertama kali menimpa. Hikmah tersembunyi yang terkadang membuat seorang hamba bertanya-tanya, 'Mengapakah ini terjadi?' Hikmah yang akhirnya membuat seorang hamba pun pasrah berkata, 'Allah lebih tahu sedangkan aku tidak'. Hikmah yang setelah berlalunya waktu, entah seminggu, sebulan atau bahkan bertahun-tahun, barulah seorang hamba bisa berkata, 'Ternyata, inilah hikmah dari kejadian buruk itu'." - Dikutip dari unggahan Ust. Boris Tanesia حَفِظَهُ اللهُ
Jika hari ini hidupmu sedang tidak baik-baik saja, percayalah kesudahan yang baik sedang Dia rajut untuk kamu syukuri kemudian.
Life can be so randomly beautiful; just put your trust in Allah :)
120 notes
·
View notes
Photo
Terimakasih sudah memberikan ridha kepada saya untuk menikah dengan seorang laki-laki dan mengikhlaskan saya untuk tetap tinggal dengannya. Menjadi anak perempuan yang selamanya harus membantu suami berbakti kepada orangtuanya--- semoga saya bisa menjadi satu dari banyak perempuan yang berbakti kepada suami dan membantu suami saya untuk tetap berbakti sampai akhir hayatnya.
Saya, sungguh beruntung dilahirkan oleh Ibu yang luar biasa dan Bapak yang penuh tanggungjawab. Kini saya sedang belajar dan terus belajar untuk tetap berbakti kepada orang tua suami, yang kini sudah menjadi orang tua saya sendiri. Walaupun bukan orang tua yang melahirkan saya, namun saya kini telah hidup dan tinggal bersama anak lelakinya.
Semuanya perlu waktu, semuanya perlu proses, tak ada yang benar-benar instan. Pada setiap usaha untuk berbakti kepada orang tua suami, semoga mengaiir pahala untuk orang tua saya di rumah. Semoga diakhir-akhir umur mereka, Allah karuniakan ketenangan hati & jiwa.
Saya, semoga tetap menjadi penyejuk mata dan hati untuk siapapun itu. Pun, jika sekarang saya masih menjadi peremuan yang menyebalkan, menjengkelkan, membosankan--- Semoga Allah ampuni saya, semoga Allah berikan saya hidayah untuk menjadi anak sholihah :) aamiin
0 notes
Quote
Saya hanya belum sampai di titik tersebut, tapi bukan berati saya telah kalah
Nanti, suatu saat nanti, akan tiba masanya saya akan tahu sedikit demi sedikit yang tersembunyi.
Nanti, suatu saat nanti, akan tiba masanya saya akan mendengar sesuatu yang tadinya disimpan rapat karena hal tersebut sudah semestinya saya dengar.
Nanti, suatu saat nanti, akan tiba masanya saya akan merasakan sesuatu yang tadinya tak pernah saya rasakan karena hal tersebutakan menguatkan saya.
Entah, kapan waktunya tiba. Semoga saya selalu percaya bahwa Allah sedang merencanakan sesuatu yang hebat untuk hamba-hambanya yang bersabar.
Semoga, saya adalah salah satu hamba-Nya yang bersabar.
Nanti, jika saatnya telah tiba, semoga ALLAH mampukan kita untuk tetap bersyukur dan ikhlas untuk segala sesuatunya. Ridha terhadap keputusan Allah.
1 note
·
View note
Text
Jum’at yang Mengharukan *3
Alhamdulillah, pagi ini sangat sejuk sekali di rumah Secang, setelah seminggu di rumah Borobudur setelah Allah ambil titipan amanah itu. Lalu, saya putuskan untuk keluar berjalan-jalan sebentar untuk menikmati nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Saya teringat, banyak hal-hal yang baru dan terjadi di hari Jum’at.
Hari ini juga menjadi hari Jum’at pertama di rumah Secang dengan suasana alam yang luar biasa. Sejuk yang membuat saya ingin menikmati sepanjang hari di sebuah tempat yang nuansanya hijau, terdengar kicauan burung, dan langit yang masih malu-malu menampakkan birunya.
Saya akhirnya berkontemplasi di pagi hari tepatnya Jumat 16 April 2021, bahwa saya adalah manusia biasa, yang jauh dari kata sempurnya, tak luput dari salah dan lupa :)
Hai Nduk Uswa, coba berhenti sebentar. duduklah sebentar saja, lalu tersenyum.
Nduk Us, terimakasih banyak ya? Sudah berjuang, sudah belajar untuk tetap tersenyum walaupun hatimu sedang terpukul, sudah mau mengalah, sudah mau bersabar, sudah mau belajar untuk menjadi lebih baik selalu. Oiya, jangan lupa memaafkan kesalahan diri sendiri ya? :) harus bisa memaafkan diri sendiri. Pokoknya diingat-ingat, Nduk Uswa bukan manusia yang penuh dengan kesempurnaan. Dik Uswa harus selalu sadar bahwa segala kekurangan Nduk Us akan membuat Nduk Us jauh dari kata “sombong” dan segala penyakit hati.
Oiya, belajar terus untuk selalu memahami sekitar ya? Pokoknya, buang segala ego itu agar ada ketenangan. Nah, segala ketenangan itu datangnya dari Allah bukan?
Sudah sudah, pokoknya diingat-ingat! “Segala yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah. Semua yang terjadi entah itu membahagiakan atau menyedihkan, semuanya ada hikmahnya. Allah ingin melihat seberapa kuat dirimu melalui ini semua.
Hidup hanya sementara, dan setiap yang hidup pasti akan Allah berikan ujian. dan setiap orang itu ujiannya masing-masing, sesuai dengan kesanggupannya. Intinya, yang Nduk Uswa alami sekarang adalah yang terbaik... Pasti Allah sedang menyiapkan kejutan yang luar biasa di depan.
Nduk Uswa, maukah engkau lebih bersabar lagi? maukah engkau untuk lebih bersyukur lagi? ALHAMDULILLAH, Jumat pagi ini Allah berikan pembelajaran luar biasa. Nduk Uswa cuma perlu bersyukur lebih banyak lagi, banyak orang yang sayang sama Nduk Uswa, banyak orang yang peduli akan Nduk Uswa--- agar Nduk Uswa lekas sehat, lekas beraktivitas seperti biasanya, ibadah seperti biasanya :) Intinya, Allah sedang memberikan ujian agar Nduk Uswa tetap sabar, kuat, ikhlas, dan tetap bersyukur.
Selalu percaya, bahwa Allah Sang Maha Segalanya. Allah Maha Mendengar segala doa, Allah Maha Mengabulkan, Allah Maha Mengampuni. Allah, ampunilah dosa-dosa hamba. jadikanlah hamba sebagai insan yang beriman, bertakwa, dan berhati lembut. Jadikanlah setiap detik ini adalah ibadah kepada-Mu.
Jika esok hari, Engkau ambil nyawa saya lebih dulu, saya mohon agar kepergian saya tidak perlu menyusahkan orang lain. Ambil saya dalam kondisi sebaik-baiknya, ambil nyawa saya dengan mudah, jadikanlah khusnul khatimah sebagai pungkasan hidup saya.
Tidak ada orang yang salah di hidup saya, saya telah memaafkan diri saya sendiri, saya telah memaafkan oranglain siapapun itu. Saya yang penuh dengan dosa, semoga Allah ampuni dosa kita semua.
Jum’at, 16 April 2021 09:42 WIB Akhirnya ada momen saya bisa menulis untuk diri saya sendiri. Terimakasih banyak untuk semua dukungan, doa, dan senyum itu :)
Jum’at yang Mengharukan *2
Setelah menikah dengan Mas Adam, saya mempunyai mimpi yang telah dibahas bersama. Mimpi yang akan sama-sama kami perjuangkan dan menjadi alasan untuk kami berjuang.
bukankah di dunia ini sebenarnya kita sedang “berharap”? ya, berharap kepada Allah semata. saat segala mimpi kami fokus pada ridho Allah— hati kami menjadi sangat tenang. karena, kami percaya bahwa segala yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah kehendak dari Allah dan pasti yang terbaik dari Allah.
lalu, saya dan Mas Adam sama-sama berjuang agar diberikan keturunan yang saleh dan salehah. ya, salah satu tujuan kami menikah adalah untuk melanjutkan keturunan. keturunan yang akan menjadi khalifah di bumi Allah, yang taat kepada Allah, meneladani Rasul, berbakti kepada orangtua, dan berguna untuk keluarga, agama, nusa, dan bangsa.
lalu, Allah mendengar segala doa-doa Mas Adam, doa kami.
Jum’at sore itu, setelah pulang sekolah saya memberanikan diri untuk cek kehamilan dengan test pack. alhamdulillah, Allah memberikan nikmat karunia yang luar biasa kepada kami. Allah selalu mendengar segala doa dan selalu mengabulkannya di waktu yang tepat.
yang harus diingat di dunia ini juga :) Bahwa segalanya di dunia ini adalah titipan. kini, Allah sedang memberikan titipan kepada saya dan Mas Adam berupa janin yang semoga Allah selalu merahmati, melindungi, dan menjaga janin tersebut agar tumbuh sehat, normal, dan akan menjadi anak yang saleh ataupun salehah. pun, jika Allah meridhoi, semoga Allah berikan kepada kami bayi putra kembar yang saleh-saleh. Aamiin.
jadi, sudah siap dengan amanah menjadi seorang Ibu?
jadi, sudah siap mengemban amanah menjadi orang tua?
kami masih harus banyak belajar— belajar untuk tetap sabar, selalu bersyukur, dan saling menguatkan. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas segala nikmat dari Allah. masih ingat beberapa waktu yang lalu, di setiap jumat selepas ashar selalu menyisipkan doa agar diberikan jodoh yang solih— menyebutkan nama Mas Adam di setiap alunan doa itu, merayu Allah— jika memang Mas Adam yang terbaik untuk saya, semoga Allah berikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap prosesnya.
alhamdulillah, Allah telah menjawab doa-doa tersebut. kini, saya tidak berdoa sendirian. saya bersama Mas Adam. kami berdoa bersama, merayu Allah bersama, dan memohon agar Allah selalu menguatkan kami— semoga janin yang Allah titipkan di rahim saya selalu bersyukur dan bangga memiliki orangtua kami berdua. sekarang kami tidak hanya berdua, kini ada calon anak-anak kami yang sedang ikut berjuang.
Adik, yang sekarang sedang bersama Ibu— di dalam perut Ibu, terimakasih sudah belajar bersama, terimakasih adik yang selalu menguatkan langkah Ibu. tak jarang Ibu merasakan lelah, mual, sensitif, pusing, dan perasaan tidak nyaman lainnya. tapi ketahuilah Dik, Ibu akan belajar untuk tetap bertahan. Oiya, Ayah baik sekali lho Dik. dan ketahuilah adik kecil yang sekarang sedang bersama Ibu, Ayah sangat bahagia sekali saat mendengar kabar kalau Ibu ditemani adik kecil sekarang. Ayah sangat sabar menghadapi Ibu, bahkan saat Ibu sebel sama Ayah hehe.
Dik, kita sama-sama sedang berjuang ya? Ibu berjuang, Ayah berjuang, dan Adik juga berjuang.
Untuk Mas Adam, suami saya tersayang… maafkan saya yang sampai saat ini masih belajar untuk menjadi istri yang baik. terimakasih untuk setiap lelah Mas untuk menafkahi saya dengan nafkah yang halal dan baik. semoga Allah selalu memberikan ridho kepada Mas & selalu menguatkan Mas Adam sayang.
Untuk adik kecil, calon anak Ibu dan Ayah… terimakasih sudah mau menemani Ibu. Ibu dan Ayah tunggu 8 bulan lagi untuk kita bertemu dan saling berpelukan ya? Kini, Ibu dan Ayah akan banyak belajar untuk mempersiapkan kehadiran adik kecil. Semoga kita akan berkumpul menjadi keluarga yang saling menguatkan dan menentramkan. Aaamiin.
with love,
Uswa, Istri Mas Dimas Adam Saputra (Ibu dari anak-anak saleh dan salehah)
Jum’at, 5 Maret 2021 (Saat nanti Ayah adik akan khotbah Jum’at di Masjid sekolah) 11:45 AM
2 notes
·
View notes
Quote
Menangis
Ada kalanya hati kita rapuh, ingin menangis saja. tidak ingin ditanya, tidak ingin bertanya, hanya ingin sendiri, menagis dan menangis saja. barangkali diri kita sangat lelah dengan sesuatu yang belum sampai tujuab kita, kita berekspaktasi tinggi perihal dunia yang masih semu untuk ukuran kita.
kita mungkin lupa, kerapuhan kita, lelahnya jiwa kita sebab kita terlalu larut oleh dunia. menjadikan dunia ada digenggaman kita, dan memasukkannya kedalam hati kita. padahal, itu tidak boleh. sebab itu akan menjadikan kita rapuh dan lelah saja.
Lalu Allaah, pada bagian ini aku lelah dengan apa-apa yang aku tuju. pada apa-apa yang ingin aku capai, tapi barangkali takdir itu belum untuk ku. aku percaya pada takdirMu. bahwa semua takdirMu adalah yang terbaik, lalu buat aku ridha atas hal itu Allaah. buat aku paham dan berprasangka baik selalu, bahwa akan ada masanya doa-doa itu terwujud. maafkan diri ini, atas apa-apa yang telah melampaui batasnya. bila pada akhirnya aku menangis, tolong ampuni diri ini wahai Tuhanku….
sebab aku sedang lelah, sedang lelah-lelahnya. maka tolonglah aku selalu, selalu dan selalu setiap waktunya. karna tanpa pertolonganMu, aku sungguh lelah, kalah, dan mungkin menyerah…
(via andromedanisa)
Pada akhirnya, kita akan sampai pada momen seperti ini.
Dimana kita hanya bisa menangis, tapi ternyata kita sedang dihadapan banyak orang. dimana kita harus tetap tersenyum, walau sedalam-dalamnya kita sedang menahan sesuatu. lalu, saat air mata tak tertahan itu, kita hanya butuh ruang untuk sendiri, untuk menyibukkan diri :) namun, ruang itu tak ada--- ruang itu sedang riuh.
Allah, ternyata untuk menghamba pada-Mu memang harus sabar, harus bersyukur, harus ikhlas, harus nerimo ing pandum. ^^
278 notes
·
View notes
Text
From My Student ---- Malaysia
TUKAR CARA BERDOA
INSYA ALLAH siapa yang betul-betul amalkan, The Power of Doa ini, boleh mengubah hidup kita menjadi yang lebih baik. Biiznillah.
🍀FORMULA 1
Sebelum ini kita selalu berdoa, " Ya ALLAH berikanlah aku kekuatan." Jika kita berdoa begitu, maka ALLAH akan sentiasa uji untuk test kekuatan kita. Faham faham?
Jadi doa yang kita boleh betulkan ialah,
" Ya ALLAH lapangkan kesulitan apa yang aku hadapi ini, Ya ALLAH keluarkan aku dari kesulitan ini, Ya ALLAH bantulah aku)'.
🍀FORMULA KE 2
Selain daripada itu, kita sebelum ini mungkin selalu berdoa, "Ya ALLAH berilah aku...". Jadi, selepas ini kita tukar sikit doa iaitu,
" Ya ALLAH kurniakanlah aku..."
Kerana apa? Jika kita sebut beri maka bila-bila masa ALLAH boleh ambil balik. Namun, jika sebut kurnia, maka ALLAH akan kurniakan kita sesuatu sampai bila-bila INSYA ALLAH.
🍀FORMULA KE 3
Satu lagi, selalu saya dengar dan nampak orang doa begini, "semoga DIMURAHKAN rezeki". Selepas ini, latihkan baca doa begini,
" semoga DILIMPAHKAN rezeki yang berpanjangan dan berkat."
Nampakkan dua perbezaan doa itu? Doa kena betul, sebab setiap doa kita ALLAH dengar dan yakin ALLAH makbulkan doa kita. Jadi dengan doa ini saya nampak betapa pentingnya untuk kita praktikkan dalam kehidupan seharian.
🍀FORMULA KE 4
Selain itu, selalu kan kita berdoa seperti ini, contonya, “Ya ALLAH, kurniakanlah kami zuriat, anak yang soleh dan solehah.” Dan setiap kali itu jugalah kita akan berasa kecewa, stress bila doa tidak dimakbulkan ALLAH.
Kalau selama ni kita hanya minta pada ALLAH sekadar nikmat sahaja. Kita tak benar-benar ikhlas meminta padaNya supaya diberikan nikmat yang lebih bernilai. Maka hari ini, ayuh kita tukar cara berdoa seperti ini, contohnya,
' Ya ALLAH, sekiranya dengan mempunyai zuriat dapat mendekatkan aku dengan diriMu maka makbulkan ya ALLAH..
Sekiranya dengan mempunyai anak membuatkan Engkau lebih memandangku ya Allah, maka kurniakanlah..
Sekiranya dengan mempunyai anak membuatkan ibadahku lebih bertambah dan solatku lebih khusyuk maka izinkanlah nikmat ini Engkau pinjamkan padaku ya ALLAH..
Kerana Engkau sahajalah sebaik2 perancang dan Engkaulah Rabb Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terbatas bagiku. '
Amin Ya Mujib.
Sebabnya, bilamana kita berdoa seperti di atas ini, matlamat dan objektif dalam doa itu bukan terfokus pada nikmat semata, tapi lebih ikhlas kerana hubungan kita pada ALLAH yang memberikan nikmat itu.
🍀FORMULA KE 5
Selalu juga, bila kita berdoa kita minta macam-macam pada ALLAH.. Hingga kita lupa nak bersyukur atas segala nikmat yg telah ALLAH beri.. Kita lupa nak bersyukur dengan rezeki yg sudah ada di hadapan kita..
Jadinya, bersyukur dulu atas apa yg ALLAH dah beri, maka ALLAH akan tambahkan lagi.. Sebagai contoh,
' Ya ALLAH, aku bersyukur umurku masih panjang lagi pada hari ini, maka Engkau jadikanlah hariku sebagai ibadah kepada Mu. Dan redhalah kepadaku ya ALLAH..'
🍀FORMULA KE 6
Satu lagi cara berdoa adalah dengan mendoakan orang lain. Kerana bila mendoakan orang lain, seluruh malaikat di arasy akan turut mengaminkan doa kita.. satu contoh,
' Ya ALLAH, sahabatku ini dalam kesulitan dan kesempitan ya ALLAH.. bantu lah dia ya ALLAH, lapangkan kesulitannya.. permudahkan perjalanan hidupnya ya ALLAH..'
Moga Allah makbulkan setiap permintaan kita. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.
Kredit : Tanyalah ustaz via Hasmah Solan
0 notes
Text
“dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau wahai Rabbku.”
— tidak pernah kecewa, tidak sekalipun. sebab aku tau, Engkau Maha Mendengar, Engkau mendengar pintaku, dan Engkau tidak sedikitpun repot mengurusi makhluk yang lemah ini…
328 notes
·
View notes
Text
 Innalilahi wa innailaihi rojiuun... Alhamdulillah... Adik Muhammad Rahman telah Allah ambil kemarin Jum'at 8 April 2021. Belum sempat Ibu dan Ayah ajari adik mengaji, ternyata Allah punya rencana yang luar biasa. Ini pasti yang terbaik dari Allah. Allah punya yang lebih baik di depan, Adik Rahman sudah di dekat Allah, di syurganya Allah. Ya Allah, ampunilah hamba yang masih belum bisa menjaga amanah dari mu dengan sebaik mungkin. Adik Engkau ambil agar saya dan Mas Adam lebih belajar sabar lebih dalam lagi. Ada momen di mana agar saya lebih dekat lagi dengan Mu. Saya, sangat bersyukur sekali didampingi suami yang luar biasa. Mas Adam sangat baik. Ya Allah, jaga ia dengan sebaik-baiknya penjagaan. Lindungi ia dengan sebaik-baiknya perlindungan. Luaskan kembali kesabaran Mas Adam, lebihkan lagi rasa syukur Mas Adam kepada Engkau. Saya tahu, dibalik ketegaran Mas Adam--- selalu ada ruang sendiri dan sepi yang hanya bisa dinikmati oleh Mas Adam. Mas, saat Mas Adam sendiri... Ingat ya Mas, istri Mas selalu ingin disamping Mas selalu. Menemani Mas selalu. Saat ini, kehilangan amanah menjadi orang tua, titipan yang diambil lebih cepat oleh Allah--- mungkin menjadi momen yang sulit untuk kita ya Mas? Dik Nana yang menulis ini--- hanya bisa menangi, bersabar, dan bersyukur. Dik Nana akan belajar lebih baik lagi untuk menjadi istri Mas Adam. Maaf ya Mas, saya yang baru bisa seperti ini untuk Mas Adam. Besok kita coba lagi Mas? Minimal 3 bulan dari sekarang dan Dik Nana sudah lancar menstruasi & di saat subur. :') Mas, untuk apapun itu--- tolong ingatkan Dik Nana.. saling mendoakan ya Mas? Pun, jika nanti saatnya salah satu dari kita dipanggil oleh Allah--- semoga kita selalu diberikan hati yang ridho, hati yang ikhlas; dan kita selalu ingat bahwa "segala sesuatu di dunia ini adalah Titipan, apapun itu". Yang perlu kita ingat, kita pernah melewati fase ini, fase yang tidak mudah, fase yang esok di suatu saat nanti kita akan mensyukurinya. Kita akan sama-sama mengingat dan lebih bersyukur karena Allah menguatkan kita, Allah melapangkan hati kita, dan Allah memberikan ganti yang lebih lebih baik lagi. Allah tidak akan membebani suatu kaum melainkan sesuai kesanggupannya :) Semoga Allah selalu ridho dan memberkahi Dik Rohman, kita, orang tua kita, keluarga kita, dan muslim muslimat di dunia ini. Jangan bersedih, Allah bersama kita. Uswatun Khasanah, sehari setelah keguguran, sehari selepas kuretase, sehari selepas diambilnya amanah titipan anak pertama :) Allah sayang, Allah mempunyai rencana yang lebih baik. Aaamiin.
Borobudur, Jum'at 9 April 2021, 15:13 || Saat saya di rumah Borobudur dan Mas Adam di rumah Secang :) Fii amanillah, Mas Adam sayang.
1 note
·
View note
Text
Jum’at yang Mengharukan *2
Setelah menikah dengan Mas Adam, saya mempunyai mimpi yang telah dibahas bersama. Mimpi yang akan sama-sama kami perjuangkan dan menjadi alasan untuk kami berjuang.
bukankah di dunia ini sebenarnya kita sedang “berharap”? ya, berharap kepada Allah semata. saat segala mimpi kami fokus pada ridho Allah--- hati kami menjadi sangat tenang. karena, kami percaya bahwa segala yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi adalah kehendak dari Allah dan pasti yang terbaik dari Allah.
lalu, saya dan Mas Adam sama-sama berjuang agar diberikan keturunan yang saleh dan salehah. ya, salah satu tujuan kami menikah adalah untuk melanjutkan keturunan. keturunan yang akan menjadi khalifah di bumi Allah, yang taat kepada Allah, meneladani Rasul, berbakti kepada orangtua, dan berguna untuk keluarga, agama, nusa, dan bangsa.
lalu, Allah mendengar segala doa-doa Mas Adam, doa kami.
Jum’at sore itu, setelah pulang sekolah saya memberanikan diri untuk cek kehamilan dengan test pack. alhamdulillah, Allah memberikan nikmat karunia yang luar biasa kepada kami. Allah selalu mendengar segala doa dan selalu mengabulkannya di waktu yang tepat.
yang harus diingat di dunia ini juga :) Bahwa segalanya di dunia ini adalah titipan. kini, Allah sedang memberikan titipan kepada saya dan Mas Adam berupa janin yang semoga Allah selalu merahmati, melindungi, dan menjaga janin tersebut agar tumbuh sehat, normal, dan akan menjadi anak yang saleh ataupun salehah. pun, jika Allah meridhoi, semoga Allah berikan kepada kami bayi putra kembar yang saleh-saleh. Aamiin.
jadi, sudah siap dengan amanah menjadi seorang Ibu?
jadi, sudah siap mengemban amanah menjadi orang tua?
kami masih harus banyak belajar--- belajar untuk tetap sabar, selalu bersyukur, dan saling menguatkan. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas segala nikmat dari Allah. masih ingat beberapa waktu yang lalu, di setiap jumat selepas ashar selalu menyisipkan doa agar diberikan jodoh yang solih--- menyebutkan nama Mas Adam di setiap alunan doa itu, merayu Allah--- jika memang Mas Adam yang terbaik untuk saya, semoga Allah berikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap prosesnya.
alhamdulillah, Allah telah menjawab doa-doa tersebut. kini, saya tidak berdoa sendirian. saya bersama Mas Adam. kami berdoa bersama, merayu Allah bersama, dan memohon agar Allah selalu menguatkan kami--- semoga janin yang Allah titipkan di rahim saya selalu bersyukur dan bangga memiliki orangtua kami berdua. sekarang kami tidak hanya berdua, kini ada calon anak-anak kami yang sedang ikut berjuang.
Adik, yang sekarang sedang bersama Ibu--- di dalam perut Ibu, terimakasih sudah belajar bersama, terimakasih adik yang selalu menguatkan langkah Ibu. tak jarang Ibu merasakan lelah, mual, sensitif, pusing, dan perasaan tidak nyaman lainnya. tapi ketahuilah Dik, Ibu akan belajar untuk tetap bertahan. Oiya, Ayah baik sekali lho Dik. dan ketahuilah adik kecil yang sekarang sedang bersama Ibu, Ayah sangat bahagia sekali saat mendengar kabar kalau Ibu ditemani adik kecil sekarang. Ayah sangat sabar menghadapi Ibu, bahkan saat Ibu sebel sama Ayah hehe.
Dik, kita sama-sama sedang berjuang ya? Ibu berjuang, Ayah berjuang, dan Adik juga berjuang.
Untuk Mas Adam, suami saya tersayang... maafkan saya yang sampai saat ini masih belajar untuk menjadi istri yang baik. terimakasih untuk setiap lelah Mas untuk menafkahi saya dengan nafkah yang halal dan baik. semoga Allah selalu memberikan ridho kepada Mas & selalu menguatkan Mas Adam sayang.
Untuk adik kecil, calon anak Ibu dan Ayah... terimakasih sudah mau menemani Ibu. Ibu dan Ayah tunggu 8 bulan lagi untuk kita bertemu dan saling berpelukan ya? Kini, Ibu dan Ayah akan banyak belajar untuk mempersiapkan kehadiran adik kecil. Semoga kita akan berkumpul menjadi keluarga yang saling menguatkan dan menentramkan. Aaamiin.
with love,
Uswa, Istri Mas Dimas Adam Saputra (Ibu dari anak-anak saleh dan salehah)
Jum’at, 5 Maret 2021 (Saat nanti Ayah adik akan khotbah Jum’at di Masjid sekolah) 11:45 AM
2 notes
·
View notes
Text
Jum’at yang Mengharukan *1
Siang itu tubuh saya sama sekali tidak nyaman untuk beraktivitas. Lalu saya putuskan untuk menepi, menyepi, dan memutuskan untuk beristirahat. Lalu, saya memutuskan untuk tidak pulang ke rumah Borobudur. Sepertinya, baru saat itu di setiap Jum’at sore saya tidak bisa melihat senyum Ibu dan Bapak secara langsung. Tapi saya yakin, Ibu dan Bapak di Borobudur baik-baik saja, ada Mas dan Mba serta cucu-cucunya yang selalu membuat rumah ramai.
Saya mulai membiasakan diri untuk biasa saja saat tidak bisa pulang ke Borobudur, saya baik-baik saja, (semoga) begitu pula untuk Ibu dan Bapak di rumah.
Semoga Ibu dan Bapak di rumah selalu paham, kalau anak perempuannya ini selalu rindu namun si bungsunya ini sedang belajar untuk menabung rindu. Bukankah banyak rindu yang memang tidak harus selalu bertemu? Malahan, ada banyak rindu yang membuat banyak hati semakin taat, semakin ingat kepada Allah.
ALLAH, satu-satunya tempat untuk meminta pertolongan, meminta penjagaan, dan meminta perlindungan.
selamanya, saat ALLAH menjadi jawaban atas segala kekhawatiran, kegundahan--- semuanya akan baik-baik saja.
ada momen dimana yang bisa saya lakukan hanyalah “bersabar” dan “berdoa”, memohon kepada Allah untuk segala hal. ada momen saya ingin menyerah, saya ingin kembali pulang kepada Allah--- tapi apakah sudah cukup bekal yang akan dibawa?
semua yang di dunia ini tidak ada yang abadi. semuanya titipan. dan yang perlu diingat adalah tak ada satupun yang sempurna di dunia ini. Jadi, jangan memaksakan untuk menjadi sempurna, apalagi agar manusia melihat keberadaan kita. lakukan segala dengan tulus dan hanya untuk ALLAH.
SEMUA AKAN BERLALU, SUKA MAUPUN DUKA.
terimakasih, untuk tetap bertahan walau sebenarnya hati ingin sekali menyerah. semoga Allah selalu menjadi nomor satu! aamiin. :)
0 notes
Text
Ibu, maafin saya ya Bu. Maafin kita. Ridhoin kami ya Bu, doain ya Ibu, doain kami semua...
Kasih sayang dan pengorbanan orang tua selama-lamanya tidak akan pernah bisa kita balas. Maka teruslah berbuat Ihsan kepada mereka, meminta maaf kepada mereka, ridho mereka dan doa mereka.
Semoga kita bisa menjadi anak-anak yang Sholeh.
Aamiin
0 notes
Photo
Ada banyak kesempatan untuk berbakti kepada Ayah, namun waktu itu saya sangat abai akan hal itu. Kini, ada lelaki yang menjadi utama dalam saya berbakti, yang mana pintu surga saya terletak pada ridhonya. Bahkan, esok ketika Ayah saya mengingankan pelukan hangat dari saya--- Ayah harus menunggu putri kecilnya mendapat izin dari Mas. Mas, percayalah... Ayah selalu merindukan pelukan saya, Ayah saya yang sampai saat ini selalu menyebut nama saya dalam doa-doa panjangnya--- yang bahkan selalu mengirim al-fatihah khusus untuk saya dan Mas.Tapi, Ayah telah melepaskan saya untuk Mas. Teruntuk dua lelaki yang saya sayangi karena Allah.... Terimakasih untuk selalu mencurahkan kasih dan sayang yang tulus untuk saya. Khusus untuk Ayah, mohon maaf saya masih jauh dari kata ‘baik’ menjadi putri kecil keluarga, terkhusus untuk Ayah. Khusus untuk Mas, mohon maaf saya masih jauh dari kata ‘pantas’ menjadi istri salehah, untuk menjadi menantu yang baik, untuk masuk di keluarga Mas. Hari ini saya mulai untuk menulis lagi, hari ini saya ingin sekali menangis dan berteriak sekeras mungkin. Ada sesuatu yang harus saya selesaikan dan saya harus memulai dengan memaafkan diri saya sendiri. :) Saya adalah yang terbaik dari Allah, saya yang masih jauh dari kata baik--- Alhamdulillah. Selalu belajar untuk bersyukur di setiap waktu, belajar untuk menerima segala takdir dari ALLAH dengan hati yang ikhlas dan ridho. Bismillah, semoga selalu sabar dan kuat! Selamat bertahan! Magelang, 18 Februari 2020 08:07 AM Semoga lekas sehat, Mas!
0 notes