Tumgik
Text
Guruku adalah Guru
Kawan cobalah untuk melintaskan dilubuk hatimu perasaan wanita yg usianya hampir masuk setengah abad, yang apabila ingin datang selalu diawal waktu namun seringkali gagal karena ia harus berkemas dulu dirumah, yang telah kuasa mengajarimu selama dibangku kuliahan, yang setia di bangku kerjanya hingga sore telah larut dengan malam hanya untuk menunggu batang hidungmu, yang rela meluangkan waktu isirahat untuk melayani tugas akhirmu yang harapannya tak hanya menyempitkan bilik2 perpus, yang rela mengganti uang letihmu demi kau lanjutkan kuliah jika kau mau, yang rela segalanya demi masa depanmu. Yah kawan, dia adalah gurumu dia benar2 gurumu. Yang mengajari kita kawan... yang mengajari arti sebuah keikhlasan. Beruntung kawan hidupmu diwarnai indah oleh goresan ikhlas gurumu.
0 notes
Photo
Tumblr media
Upaya Melepaskan Diri dari Krisis Pangan Buatan Ala Kapitalis untuk Mencengkram Bumi Pertiwi Oleh : Uray Ulfah Nabilah Krisis pangan merupakan satu dari sekian banyaknya krisis yang melanda seantero jagad raya. Perbincangan hangat tentunya menyelimuti krisis pangan, pasalnya hal tersebut sangat dekat dengan kepentingan hajat manusia. Krisis pangan dapat digambarkan sebagai sebuah situasi dimana terdapat sejumlah masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan makannya sehingga tejadilah bencana akibat kelaparan. Peringatan krisis pangan dunia juga telah dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO)  pada akhir Desember 2007 lalu. Sekertaris jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menuturkan, sebanyak 25.000 jiwa setiap harinya meninggal karena kasus kelaparan dan kemiskinan, dan setiap lima detiknya seorang bayi meninggal. Angka kasus akibat krisis pangan dapat diprediksikan terus meningkat sepanjang tahunnya jika pangan atau sektor pertanian tidak ditangani dengan bijak secepatnya. Krisis pangan ini hampir terjadi di seluruh dunia. Krisis pangan dunia atau sering disebut sebagai Big Food Crisis, merupakan sebuah ironi yang sepertinya mustahil terjadi di tanah agraris namun faktanya justru terjadi di negeri agraris. Berdasarkan data yang diprediksikan  Food and Agriculture Organization (FAO), terdapat 36 negara yang mengalami krisis pangan di kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Krisis pangan terparah justru tejadi di daerah negara berkembang yang sumber pencaharian masyarakatnya bertani dan berternak. Indonesia merupakan contoh negara yang mengalami krisis pangan, walau tidak separah negara di Afrika. Tentunya timbul pertanyaan pada diri kita ada apa dengan dunia ,sehingga angka kematian akibat kelaparan meningkat setiap tahunnya. Padahal, kita tidak pernah melihat persediaan pangan di pasar habis karena kebutuhan makanan yang meningkat sehingga pasarpun tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sementara itu, walau sejak akhir Perang Dunia II jumlah penduduk dunia bertambah dua kali lipat, namun produksi pangan dunia meningkat tiga kali lipat. Dikabarkan pula bahwa produksi gandum, jagung dan gula secara global meningkat signifikan sepanjang tahunnya. Fakta tersebut menunjukan sebenarnya dunia mampu memberi makan bagi semua penghuninya, sehingga seharusnya krisis pangan tidak mungkin terjadi.  Fakta lain yang cukup mengejutkan dikabarkan bahwa nilai Produk Domestik Bruto (PDB) yang dilirils Bank Dunia pada awal Mei tahun 2014, Indonesia berada di posisi urutan kesepuluh sedangkan posisi pertama tetap disanding oleh Amerika serikat.  Dalam dunia ekonomi meningkatnya nilai PDB, menunjukan kemajuan ekonomi yang dialami suatu negara. Sedangkan pada faktanya, angka PDB tidak dapat mempengaruhi angka kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Hal itu terjadi karena masih banyak masyarakat khususnya di Indonesia yang hidup dalam kelaparan, gizi buruk, bahkan mati kelaparan. Tingginya angka PDB di negeri ini justru menunjukan semakin parahnya kesenjangan sosial yang terjadi. Kesenjangan sosial inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab krisis pangan yang terjadi di dunia, dimana angka permintaan barang sebagian masyarakat semakin meningkat sehingga terjadilah mekanisme pasar yang membuat harga semakin mahal. Kenaikan barang pangan tersebut juga tidak lepas dari sistem kendali yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan eksportir pangan multinasional. Sehingga bertambah jutaan masyarakat miskin dan mati kelaparan akibat krisis pangan, lebih karena ketidaksanggupan membeli  bahan pangan.  Seolah dunia mengatakan jika tidak punya uang, maka engkau tidak layak makan. Sungguh, ini begitu kejam! Kejadian ini tentunya menjadi satu bukti nyata bahwa pemerintah gagal dalam melakukan distribusi bahan pangan. Jika pada saat distribusi barang pangan dikendalikan pasar global yang mayoritas pemiliknya adalah perusahaan besar dan tidak terkecuali dengan proses pra panen, maka dapat kita bayangkan hanya untuk bibitpun harus sesuai standar internasional yang telah ditetapkan. Bibit yang sesuai standar internasional tentunya merupakan standar bibit unggul, Word Trade Organization (WTO) juga telah menetapkan penggunaan bibit transgenik sebagai solusi krisis pangan global. Hampir 67% pasar benih dikuasai 10 perusahan multinasional dan 99% benih transgenik didominasi perusahan multinasional termasuk perusahaan kimia raksasa Amerika, Monsanto. Sedangkan di Indonesia, 78% pasar benih didominasi asing dan 2 perusahaan asing tersebut dapat menguasai 67% pasar benih. Ini merupakan bentuk kebijakan yang justru mematikan potensi para petani kecil khususnya di Indonesia, karena keterbatasan petani untuk membeli bibit unggul yang harganya merogok kocek sangat dalam. Beda lagi dengan pupuk, adanya kebijakan subsidi pupuk  justru  mendatangkan oknum nakal yang menggunakan pupuk bersubsidi. Mekanisme yang salah justru membuat target pupuk bersubsidi tidak tepat sasaran, sehingga para petani tidak dapat sepenuhnya merasakan pupuk bersubsidi. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu pribahasa yang tepat terhadap nasib para petani saat ini. Bisa kita bayangkan setiap tahunnya indonesia harus kehilangan 1.400 hektar lahan pertanian yang dialih fungsikan untuk pembangunan real estate, industri, perkebunan dan lahan komersil. Padahal Undang-Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Langan Berkelanjutan sudah mengatur mengenai ahli fungsi lahan pertanian, tampaknya Undang-Undang yang dibuat ini hanya menjadi hitam di atas putih saja bagi mereka.  Sektor pertanian faktanya masih termarginalisasi dan di anak tirikan oleh pemerintah. Padahal Indonesia menjadikan sektor agraria menjadi pilar perekonomian nasional namun krisis pangan yang terjadi tetap tidak dapat membuka mata hati para pembuat kebijakan. Politik uang dari kapitalis digunakan untuk merayu para penguasa agar mereka dapat mengayunkan tangannya di atas kertas perjanjian, ini merupakan fenomena yang lumrah saat ini. Kini pasar nasional dibanjiri produk impor yang harga dan kualitasnya lebih baik dibanding produk dalam negeri. Petanipun merugi lantaran konsumen lebih memilih produk impor dibanding lokal. Skenario busuk dibalik bantuan pangan, ternyata melatih masyarakat Indonesia untuk menyukai produk impor. Bahkan ironisnya, masyarakat lebih bangga memilih hasil produk asing daripada produk bangsa ini. Walhasil, candu produk impor melahirkan kebijakan untuk mengimpor produk luar dengan jumlah yang lebih besar. Sebenarnya, impor pangan Indonesia mulai meningkat sejak tahun 1995. Pada saat itu, indonesia telah resmi menjadi anggota Word Trade Organization (WTO) sehingga ini menjadi gerbang terbuka lebarnya pintu impor-ekspor perdagangan bebas multilateral. Produk impor tampaknya semakin membabi buta jika dibandingkan produk ekspor. Impor pangan menjadi perangkap jitu kapitalis asing untuk melumpuhkan produksi petani dan kemandirian bangsa.  Krisis yang terjadi hari ini tentunya tidak lepas kaitannya dengan penerapan sistem yang secara global gencar diterapkan di bumi. Sistem tersebut adalah sistem kapitalis. Sistem kapitalis pada hakikatnya adalah sistem yang didalamnya hanya justru memberikan pelayanan kepuasan untuk kepentingan para pemilik modal. Parahnya, para pemilik modal yang ada hari ini berkeinginan menguasai setiap celah pundi uang, tanpa memperhatikan nasib manusia dibawahnya. Akhirnya yang terjadi adalah hukum rimba, yang kuat yang berkuasa dan yang lemah makin tertindas. Mereka berupaya melakukan liberalisasi di setiap bidang untuk menihilkan peran pemerintah dalam mengatur kebijakan dan membuat konspirasi atau krisis di negara berkembang. Liberalisasi memang kebijakan yang tampaknya manis namun menikam dari segala arah. Demi memuluskan agendanya, para kapitalis membuat setiap penguasa di negara berkembang agar tunduk padanya. Mereka melakukan berbagai macam upaya untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat di negara berkembang agar mendapatkan keberpihakan, sehingga masyarakat menjadi bungkam dan enggan untuk melakukan koreksi kebijakan. Mereka menciptakan krisis untuk membuat ketergantungan negara terhadap  mereka. Hutang luar negeri yang dipinjamkan juga menjadi alat pemeras para penguasa di negeri berkembang. Sehingga dengan hal tersebut, para kapitalis dengan mudah melakukan intervensi kebijakan yang dibuat oleh penguasa agar dapat mencengkram erat negeri-negeri berkembang. Jadi, sangat jelas bahwa krisis pangan merupakan hal yang sengaja dibuat oleh kapitalis asing untuk membuat negera semakin tergantung terhadap mereka. Permasalahan di sektor pangan ini seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah, karena erat kaitannya dengan hajat hidup orang banyak. Adapun solusi yang ditawarkan untuk mengentaskan krisis pangan, pertama: pemerintah harus berani mengambil suatu kebijakan tanpa intervensi atau diktean  asing serta membangun birokrasi yang bersih. Tentu ada resiko dibalik pilihan tersebut,  contohnya Iran yang sekian tahun diembargo karena tidak ingin kebijakan politik yang mereka ambil diintervensi oleh Amerika. Buah manisnya, Iran yang dahulu adalah boneka Amerika mampu merevolusi dirinya menjadi negara yang  disoroti dunia karena kemandirian dan kemajuan negaranya. Kemandirian menyusun kebijakan merupakan modal agar indonesia bangkit dari keterpurukan krisis pangan yang sarat akan kepentingan ekonomi dan politik dunia. Kedua, pemerintah harus merumuskan kebijakan yang membangun sinergitas antar departemen pemerintahan yang tidak ego-sektoral untuk menciptakan swasembada dan ketahanan pangan. Sinergitas antar departemen  pendidikan, SDM, Riset dan Teknologi Pemerintahan, Perdagangan dan depertemen pemerintahan lainnya sangat dibutuhkan untuk mendukung agenda swasembada pangan dan ketahanan pangan. Jadi, tidak hanya departemen pertanian saja yang hanya dapat menangani sektor pertanian. Ketiga, pemerintah dan univeristas melakukan pantikan kepada putra putri bangsa agar mau berkontribusi dibidang pertanian. Sektor pertanian masih dianggap sektor yang marginal dan tidak memiliki masa depan cerah sehingga calon mahasiswa pada umumnya sangat enggan untuk memilih jurusan agro. Paradigma tersebut harus dihapuskan sesegera mungkin, agar Indonesia tidak mengalami devisit ahli pertanian. Bisa kita bayangkan jika para pengatur kebijakan tidak ada yang menguasai pertanian, bisa jadi semua lahan sektor pertanian disulap menjadi sektor lainnya yang lebih menguntungkan. Keempat, setiap induvidu dari kita seharusnya juga mampu menahan hasrat untuk membeli produk impor. Kecintaan produk lokal harus dibangun, karena disaat kita membeli produk lokal maka kita tak hanya membeli barang saja namun juga mensejahterakan para petani Indonesia. Kelima, Indonesia harus mengganti sistem politik dan ekonomi yang digunakan. Karena pada faktanya, sistem yang digunakan justru membawa pada kemalapetakaan, karena hanya memberi keuntungan sebelah pihak. Oleh karenanya, pengkajian ulang terhadap sistem yang digunakan harus dilakukan. Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam. Sudah seyogyanyalah kita sebagai bangsa Indonesia harus yakin bahwa Indonesia yang tercinta ini akan sejahtera dan makmur. Melalui sikap optimisme yang kita bangun maka kita dapat keluar dari pintu keterpurukan yang tengah terjadi. Daftar Pustaka Anonim. 2008. Liberalisasi Pasar Pertanian Mengakibatkan Krisis Harga Pangan. http://www.spi.or.id/liberalisasi-pasar-pertanian-mengakibatkan-krisis-harga-pangan/. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016. Anonim. 2012. Benih Transgenik, Pasti Bebani Petani . http://bitra.or.id/2012/2011/05/10/benih-transgenik-pasti-bebani-petani/. Anonim.2014. Pasar Benih 90% Dikuasai Asing Petani Didorong Jadi Miskin.http://www.agrofarm.co.id/m/pertanian/654/pasar-benih-90-dikuasai-asing-petani-didorong-jadi-miskin/.Diakses pada tanggal 29 Mei 2016. Anonim. 2015. Sungguh Fantastis, 25.000 Orang Mati Setiap Hari karena Lapar.http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=4263&coid=1&caid=24&gid=1. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016. Ichlas, Hertasning. 2015. Mengapa Menolak Monsanto dan Cargill .http://indonesian.irib.ir/editorial/cakrawala/item/95311-mengapa-menolak-monsanto-dan-cargill. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016. Muhammad, hiru. 2014. Agar Lahan Pertanian tidak Beralih Fungsi.http://www.republika.co.id/berita/koran/spesial-produk/14/09/10/nbo8od2-agar-lahan-pertanian-tidak-beralih-fungsi. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016. Pratiwi, Fuji. 2015. Mandiri, Kunci Iran Tahan Embargo. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/15/10/10/nvzt9x254-mandiri-kunci-iran-tahan-embargo#. Diakses pada tanggal 30 Mei 2016. Saragih, Henry. 2011. Kedaulatan Pangan, Solusi Ancaman Krisis Pangan. http://www.spi.or.id/kedaulatan-pangan-solusi-ancaman-krisis-pangan/. Diakses pada tanggal 29 Mei 2016.
0 notes
Photo
Buktikan yess...
Tumblr media
Menggembirakan, banyak yang klaim #SayaIndonesia dan #SayaPancasila. Kini saatnya berlomba buktikan klaim tersebut dalam kehidupan nyata. Semoga lurus dan lulus! Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2017! Semoga kita memahami dan mengamalkan pemahaman kita terhadap Pancasila dengan sepenuh hati, bukan hanya memberi klaim tanpa aksi.
21 notes · View notes
Quote
Sosmed itu tempatnya pencitraan, klo mau tau aslinya bersafarlah dengannya
0 notes
Photo
Tumblr media
Orang yang membuatku belajar menyayangi ibu sepenuh hati dan jadi diri sendiri
Sampai jumpaa di Tokyo broo
0 notes
Photo
Tumblr media
Nadia sosok yg multitalent ( ojek, tukang parkir, nyariin tiket oww dll) presma bem seindo perempuan satu2nya, yg mengajariku sikap rendah hati, berkorban dan berpestasi. Orang yang sering disumpah karena suka ngasi video horor
Semoga istiqomah hijrahnyaa bu dokter
0 notes
Photo
Tumblr media
Keluarga adalah pintu syurga
0 notes
Photo
Tumblr media
Darinya aku belajar banyak hal…
Masih membekas takala terucap dari lisan beliau “yang semangat yah nak dakwahnya”. “Nanti saya bantu carikan rumah thafidznya nggih”. “ temenmu itu bawa nama organisasi, jadi ajaklah dia untuk lebib baik, saya tidak senang apabila ada stempel buruk untuk anak baik2 seperti kalian”. “
Ya rabb amalku biasa2 saja tapi kau hadiahi dosen terbaik untukku seperti beliau… dan benarlah akupun belum pernah menyesal atas doa2 yg kupanjatkan padaNya…
Trimakasih atas banyak pelajaran yang telah kau berikan. Jazakillah khairan katsiran.
Siang itu kusampaikan trimkasihku atas segala yg beliau ajarkan kepadaku.
Yogyakarta
0 notes
Photo
Tumblr media
Karna membahagiakan mereka adalah kesukaanNya.
0 notes
Photo
Tumblr media
Ya Rabb kuatkan pundak ini untuk memikul amanahmu sebagai hamilud dawah. #EstablishShariah
0 notes
Photo
Tumblr media
Andaikann yg saya kalengin itu coto makasar, soto mie bogor, bubur pedass... kan segerr... Makanan sumatraa yg sy seneng cuma empek2... yg lainn saya agak gmnaa gtuu.
0 notes
Text
Teladen
Pagi ini aku mengunjungimu prihal skripsiku pak. Sebelum ku ketuk pintu ruanganmu, kulihat bayangmu dari kaca pintu yang sedang membaca buku dengan khidmat. Penglihatanku samar, sehingga ttp ku putuskan untuk mengetuk pintu. Kemudian kau menoleh, memberi tanda untukku agar masuk. Ketika aku masuk ku lihat kau hentikan bacaanmu dan segera menutup buku yang tebalnya kira2 10 cm dengan hiasan puluhan book mark di tepinya. Banyak sekali tumpukan buku di mejamu pak baik d bilik kiri dan kanan. Ku melihat disamping laptopmu dari bawah terdapat buku hadist arbain yg tebalnya krg lebih sama seperti buku yg kau baca, di atasnya terdapat buku heat proces enginering kemudian kau tumpuk diatasnya buku yg baru saja kau baca. Penasaran yg membuncah membuatku ingin mengintip judul buku yg kau baca itu. MasyaAllah, ternyata pagi itu kau sedang membuka Al quran, membacanya dg sangat khidmat. Kau beri book mark pula, entah akupin tak tau apa yg sedang kau baca.
Mungkin ini adalah hal yg biasa tapi ini sungguh sepesial bagiku. Karna aku tau siapa engaku pak. MasyaAllah semiga kau di istiqomahkan.
Tulisan sungguhan. Belom jadi. Baru draft.
0 notes
Text
Ramadhan #1 : Memberi
Sewaktu mahasiswa dulu, saat bulan ramadhan. Saya hampir bisa dipastikan ke Salman setiap waktu berbuka puasa tiba. Bukan tanpa alasan, dan alasan sebagai anak kosan membuat saya memiliki pembenaran untuk melakukannya; mencari buka puasa gratis.
Tumblr media
Rasanya tentu waktu-waktu berburu buka puasa/sahur gratis di Bandung menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Dari masjid Salman, masjid Biofarma, masjid Istiqomah, masjid Al Latief, dan lain-lain. Alasan berhemat menjadi alasan paling utama. Apalagi menu berbuka atau sahur di beberapa masjid saat itu bisa dibilang sangat baik.
Sampai pada satu hari saya menemukan pemahaman yang sering terlewatkan. Sewaktu telah meninggalkan Bandung untuk dua tahun. Kembali merantau ke Yogyakarta, waktu itu selepas kajian sore di Nurul Ashri disediakan menu berbuka puasa (puasa senin/kamis). Saya menyaksikan beberapa jamaah berdesakan untuk mengambil menu buka puasa yang cukup mewah.
Dan saya menepi, mengamati. Meski ada keinginan untuk ikut mengambilnya. Saya urung. Ada satu kalimat terakhir dari takmir masjid untuk mengajak siapapun yang ingin berkontribusi menyediakan menu buka puasa tiap senin atau kamis.
Dan saya ingat satu hal bahwa apabila kita memberi makan untuk berbuka orang yang puasa, maka pahala kita setara dengan orang yang puasa tersebut. Betapa banyak pahala orang yang ikut serta menyediakan menu berbuka tersebut.
Sejak hari itu saya berniat untuk ikut serta jika ada kesempatan untuk menyediakan menu berbuka. Saya ingat ramadhan tahun lalu berhasil merelisasikannya. Dan saya juga berniat untuk tidak mengambil menu berbuka tersebut sepanjang saya masih memiliki kemampuan untuk memberi lebih atau membeli sendiri. Saya rasa, menu berbuka gratis tersebut lebih diperlukan oleh orang lain. Ada orang lain yang benar-benar membutuhkannya. Seperti para mahasiswa yang ngekos misalnya. Terutama para fakir dan miskin.
Momen sahur on the road beberapa tahun lalu membuat saya menyadari bahwa seandainya ribuan menu berbuka/sahur itu tersebar merata dan benar-benar tepat sampai ke orang yang membutuhkan. Manfaatnya sungguh besar sekali.
Dan di ramadhan ini. Marilah sadari diri kita. Apabila kita memiliki kemampuan ekonomi yang cukup dan lebih. Jadilah orang yang memberi bukan yang mencari-cari gratisan. Jadilah bagian dari orang-orang yag berkontribusi di ramadhan ini.
Semacam naik level. Kalau dulu kita berburu gratisan. Sekarang kita berburu peluang untuk ikut serta menyediakan menu gratis tersebut. Dengan begitu, semoga ramadhan ini memiliki nilai-nilai baru dan ladang pahala yang semakin bertambah.
Selamat menunaikan ibadah puasa.
27 Mei 2017 / 1 Ramadhan 1438H | ©kurniawangunadi
577 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Karna siapapun dia mengajarkan kita tentang sesuatu hal. Mereka lah yg melengkapi diri kita. Maka bersyukurlah, kita masih d beri kesempatan utk berubah.
0 notes
Quote
Ak belum handal menulis maka ak harus belajar membaca dan menulis. Menulis itu tak hanya cakap dalam merangkai kata namun juga paham dengan refrensi yang dibaca. Menulislah kawan karna itu habitnya para ulama.
Yogyakarta, Kak Abil
0 notes
Quote
Ku senang menulis disini. Setidaknya ini seperti note pribadiku. Sungguh ak sedang belajar ttg bagimana mengatasi prihal riya. Perkara hati yang butuh kekuatan pemikiran. Well this is my world, no one know about this except kepo person hahaha.
Kak abil 2017
1 note · View note
Photo
Tumblr media
Saya suka dengan analisnya. Kita punya sedikit kesamaan dalam analisis food crisis nya pak. Beberapa tahun yg lalu sy pernah menang mengikuti sebuah lomba essay yang betema krisis pangan dan energi, analisis saya kurang lebih seperti bapak. Hanya saja bapak menulis dengan sangat lengkap dan jelas sedangkan saya tidak hahaha. Wajar jadi buku.
Buku ini memaparkan dengan gamblang ttg dan solusi dari food crisis. Btw sebenrnya saya baru halaman depan membacanya semoga skripsi saya lancar agar dapat mereview buku ini. Love this book.
0 notes