unissula
unissula
Untitled
8 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
unissula · 4 days ago
Text
Tumblr media
Penyuluhan Dampak Penggunaan Gadget Berlebih pada Anak
Penyuluhan Dampak Penggunaan Gadget Berlebih pada Anak: Upaya UNISSULA di Kampung Klawean, Botorejo, Demak
Demak, Jawa Tengah – Perkembangan teknologi yang pesat membawa berbagai dampak, termasuk di kalangan anak-anak. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan dan sosial. Menyikapi hal ini, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) melalui program pengabdian masyarakat mengadakan penyuluhan bertajuk Dampak Penggunaan Gadget Berlebih pada Anak di Kampung Klawean, Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan gadget yang sehat dan bertanggung jawab bagi anak-anak.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berlebihan
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berdampak pada berbagai aspek perkembangan anak, seperti:
Gangguan kesehatan fisik – Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget rentan mengalami gangguan penglihatan, obesitas, dan postur tubuh yang buruk akibat kurangnya aktivitas fisik.
Gangguan perkembangan sosial dan emosional – Interaksi sosial yang minim dapat menyebabkan anak kesulitan dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Menurunnya konsentrasi dan prestasi akademik – Penggunaan gadget secara berlebihan dapat mengurangi fokus anak dalam belajar.
Risiko kecanduan digital – Anak-anak yang kecanduan gadget cenderung mengalami gangguan tidur dan pola makan yang tidak teratur.
Strategi Edukasi dan Pencegahan
Dalam penyuluhan ini, tim pengabdian masyarakat UNISSULA menerapkan pendekatan yang mencakup aspek kesehatan, psikologi, dan edukasi berbasis keluarga. Beberapa strategi utama yang digunakan meliputi:
Edukasi tentang penggunaan gadget yang sehat – Memberikan wawasan kepada orang tua dan anak-anak mengenai batas waktu penggunaan gadget yang ideal.
Simulasi interaksi tanpa gadget – Mendorong anak-anak untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial tanpa ketergantungan pada perangkat digital.
Workshop pengelolaan waktu layar – Mengajarkan teknik mengatur waktu penggunaan gadget dengan menerapkan jadwal seimbang antara waktu bermain, belajar, dan aktivitas fisik.
Pemberdayaan peran orang tua – Mengajak orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak dalam penggunaan teknologi.
Kolaborasi dengan Masyarakat Setempat
Penyuluhan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua RT 01 RW 05, Ahmad Zazuli, yang menegaskan pentingnya peran komunitas dalam mengontrol penggunaan gadget di lingkungan keluarga.
"Kami berharap dengan adanya edukasi ini, para orang tua lebih peduli terhadap pola penggunaan gadget anak-anak mereka. Dengan pengawasan yang baik, dampak negatif dari teknologi dapat diminimalisir," ujar Ahmad Zazuli.
Dukungan terhadap SDGs (Sustainable Development Goals)
Program ini turut mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs), di antaranya:
SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan – Meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatan dari penggunaan gadget berlebih.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Memberikan pemahaman tentang pengelolaan waktu belajar dan penggunaan gadget secara seimbang.
SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat – Mendorong partisipasi komunitas dalam mendukung perkembangan anak yang lebih sehat dan produktif.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Sebagai langkah selanjutnya, UNISSULA berencana untuk mengadakan sesi edukasi berkelanjutan yang melibatkan lebih banyak sekolah dan komunitas di Demak. Rencana ke depan mencakup:
Pembuatan modul edukasi digital bagi orang tua dan guru.
Pelatihan bagi tenaga pendidik dalam mengawasi penggunaan teknologi di sekolah.
Pendampingan psikologis bagi anak-anak yang mengalami kecanduan gadget.
Melalui edukasi yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan anak-anak dapat menggunakan teknologi secara lebih bijaksana tanpa mengorbankan kesehatan dan kehidupan sosial mereka.
0 notes
unissula · 4 days ago
Text
Tumblr media
Strategi Pemetaan Digital untuk Mitigasi Bencana: Optimalisasi Data Spasial di RW 25 Pucang Gading
Strategi Pemetaan Digital untuk Mitigasi Bencana: Optimalisasi Data Spasial di RW 25 Pucang Gading
Semarang, Jawa Tengah – Dalam menghadapi risiko bencana yang semakin kompleks, pemetaan wilayah berbasis data spasial menjadi langkah krusial dalam mendukung mitigasi bencana. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) melalui program pengabdian masyarakat telah menginisiasi kegiatan Pembuatan Peta Dasar dan Penyiapan Data Spasial Tematik Kebencanaan di RW 25 Pucang Gading, Kelurahan Batursari, Kecamatan Mranggen. Program ini bertujuan untuk menyediakan informasi geospasial yang akurat guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Tantangan dan Pentingnya Pemetaan Spasial
RW 25 Pucang Gading, meskipun berada di area perumahan, menghadapi permasalahan banjir akibat perubahan dimensi sistem drainase yang tidak mengikuti perkembangan pemukiman. Beberapa tantangan utama yang dihadapi meliputi:
Kurangnya data pemetaan wilayah yang menyebabkan kesulitan dalam penyusunan kebijakan mitigasi bencana.
Perubahan sistem drainase yang tidak terdokumentasi dengan baik, menyebabkan genangan air saat hujan deras.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemetaan spasial dalam mitigasi risiko bencana.
Dengan latar belakang ini, tim pengabdian masyarakat UNISSULA merancang pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait pemetaan berbasis teknologi digital.
Strategi Pelaksanaan Program
Program ini dilakukan dalam beberapa tahapan utama:
Sosialisasi dan Survei Pendahuluan – Mengidentifikasi permasalahan lingkungan dan kebutuhan data spasial.
Pelatihan Pembuatan Peta Dasar – Masyarakat diajarkan penggunaan perangkat lunak GIS (Geographic Information System) untuk menyusun peta tematik kebencanaan.
Identifikasi dan Penandaan Titik Rawan Bencana – Warga bersama tim pengabdian memetakan titik-titik kritis yang rawan banjir dan daerah terdampak lainnya.
Pembuatan Peta Digital – Data yang dikumpulkan diproses menggunakan aplikasi ArcGIS 13 untuk menghasilkan peta kebencanaan berbasis digital.
Dampak dan Hasil Program
Setelah program ini dilaksanakan, beberapa capaian utama berhasil diraih:
Tersedianya peta dasar kebencanaan yang dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan mitigasi di tingkat RW.
Peningkatan kapasitas masyarakat dalam penggunaan teknologi GIS untuk pemetaan lingkungan.
Dokumentasi sistem drainase dan titik-titik rawan banjir yang dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam perencanaan infrastruktur.
Menurut Ketua Tim Pengabdian, Dr. Jamilla Kautsary, ST., MT., keberadaan peta ini sangat penting dalam mempercepat proses mitigasi dan tanggap darurat di lingkungan RW 25.
“Peta kebencanaan ini akan membantu masyarakat dan pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan bencana,” ujar Dr. Jamilla.
Dukungan terhadap SDGs (Sustainable Development Goals)
Program ini turut mendukung pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), di antaranya:
SDG 11: Kota dan Permukiman Berkelanjutan – Menyediakan data spasial untuk mendukung perencanaan kota yang lebih aman dan tangguh.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim – Mengembangkan strategi mitigasi berbasis data untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan – Melibatkan perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah dalam kolaborasi strategis.
Keberlanjutan dan Rencana Ke Depan
Keberhasilan program ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut, seperti:
Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemetaan digital melalui pelatihan lanjutan.
Integrasi data spasial dengan kebijakan tata ruang di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Kolaborasi lebih luas dengan instansi pemerintah dan swasta untuk pengelolaan data kebencanaan yang lebih efektif.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan RW 25 Pucang Gading semakin siap dalam menghadapi potensi bencana dan memiliki data yang akurat untuk mendukung pembangunan wilayah yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
0 notes
unissula · 5 days ago
Text
Tumblr media
Pendidikan Seks dan Akhlak bagi Pelajar
Pendidikan Seks dan Akhlak bagi Pelajar: Upaya UNISSULA Meningkatkan Kesadaran di Kecamatan Winong
Pati, Jawa Tengah – Pendidikan seksual yang benar dan berbasis nilai akhlak menjadi kebutuhan mendesak di kalangan pelajar. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) melalui program pengabdian masyarakat melaksanakan kegiatan bertajuk Sex Education, Kesehatan & Pendidikan Akhlak bagi Kalangan Pelajar di Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang kesehatan reproduksi, moralitas, serta dampak sosial dari perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
Urgensi Pendidikan Seks di Kalangan Pelajar
Ketidaktahuan mengenai seksualitas sering kali menyebabkan berbagai permasalahan sosial dan kesehatan, termasuk pergaulan bebas, kehamilan di luar nikah, serta peningkatan kasus penyakit menular seksual. Sayangnya, banyak orang tua masih menganggap pembicaraan tentang seks sebagai hal yang tabu, sehingga remaja mencari informasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya, seperti internet dan media sosial.
Dampak negatif dari kurangnya pemahaman tentang pendidikan seksual meliputi:
Tingginya angka hubungan seks di luar nikah yang berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan.
Peningkatan kasus penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Maraknya pelecehan seksual dan penyimpangan perilaku akibat kurangnya edukasi sejak dini.
Strategi Edukasi Berbasis Akhlak dan Kesehatan
Dalam program ini, UNISSULA menerapkan pendekatan yang mencakup aspek kesehatan dan moralitas dalam Islam. Beberapa strategi utama dalam pelaksanaan program ini meliputi:
Penyuluhan interaktif – Memberikan informasi seputar anatomi reproduksi, penyakit menular seksual, dan cara menjaga kebersihan diri.
Pendidikan berbasis nilai Islam – Mengajarkan pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas dan konsekuensi moral serta sosial dari hubungan seksual di luar pernikahan.
Diskusi kelompok dan simulasi – Mendorong keterlibatan aktif pelajar dalam memahami permasalahan seputar pendidikan seks.
Pendampingan psikologis dan konseling – Memberikan layanan bimbingan bagi siswa yang mengalami tekanan psikologis terkait isu-isu seksual.
Kolaborasi dengan Sekolah dan Puskesmas Winong
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah dan Puskesmas Winong yang berperan dalam memberikan layanan kesehatan serta pendampingan psikologis bagi para peserta. Kepala tim pengabdian, Hidayatus Sholihah, M.Pd., menekankan pentingnya kerja sama antara akademisi, tenaga kesehatan, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan edukatif bagi pelajar.
“Pendidikan seks bukan hanya soal mengenalkan organ reproduksi, tetapi juga membangun kesadaran moral dan tanggung jawab sosial. Dengan edukasi yang benar, kita dapat mencegah banyak permasalahan yang mengancam masa depan generasi muda,” ungkap Hidayatus Sholihah.
Dukungan terhadap SDGs (Sustainable Development Goals)
Program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu:
SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan – Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit menular seksual.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Memberikan edukasi berbasis moral dan agama untuk membentuk karakter siswa.
SDG 5: Kesetaraan Gender – Mengedukasi siswa tentang pentingnya kesetaraan dan saling menghormati dalam hubungan sosial.
SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat – Membangun generasi muda yang memiliki kesadaran hukum dan sosial.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang menerapkan pendidikan seks berbasis akhlak Islam agar remaja dapat memahami pentingnya menjaga diri dan menjauhi perilaku yang berisiko. UNISSULA berencana untuk melanjutkan program ini ke daerah lain yang membutuhkan edukasi serupa.
Melalui pendidikan yang komprehensif dan berbasis nilai-nilai keislaman, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab secara sosial, memiliki kesehatan yang baik, serta menjunjung tinggi moralitas dalam kehidupan sehari-hari.
0 notes
unissula · 9 days ago
Text
Tumblr media
Membangun Kesadaran Hukum di Kalangan Pelajar: Kampanye Anti Judi Online oleh UNISSULA
Semarang, Jawa Tengah – Judi online menjadi ancaman serius bagi generasi muda, terutama pelajar yang semakin rentan terhadap pengaruh negatif dunia digital. Menyadari urgensi permasalahan ini, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) bekerja sama dengan SMA Ky Ageng Giri dalam program "Mencetak Edukator Hukum dari Siswa Madrasah untuk Kampanye Anti Judi Online". Program ini bertujuan membangun kesadaran hukum di kalangan pelajar guna menekan angka keterlibatan mereka dalam praktik perjudian daring.
Ancaman Judi Online bagi Pelajar
Fenomena judi online semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp 327 triliun pada tahun 2023 dan meningkat drastis hingga Rp 100 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2024. Perjudian daring berdampak negatif terhadap kesehatan mental, stabilitas ekonomi keluarga, serta hubungan sosial para pelajar.
Beberapa dampak negatif utama dari judi online meliputi:
Gangguan kesehatan mental seperti stres dan kecanduan.
Kesulitan ekonomi akibat kehilangan uang secara cepat dan terus-menerus.
Meningkatnya kriminalitas, termasuk pencurian dan penipuan untuk memperoleh uang taruhan.
Disintegrasi sosial, di mana hubungan dengan keluarga dan teman terganggu akibat kebiasaan berjudi.
Strategi Edukasi dan Pencegahan
Melalui program ini, UNISSULA memberikan pelatihan kepada para siswa agar mereka dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menyebarkan kesadaran hukum kepada teman sebaya dan komunitasnya. Beberapa strategi utama yang digunakan dalam kampanye ini antara lain:
Penyuluhan hukum terkait larangan perjudian berdasarkan hukum Islam dan perundang-undangan nasional.
Diskusi kelompok yang membahas dampak sosial, ekonomi, dan psikologis dari judi online.
Pelibatan tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan perspektif moral dan etika.
Pembentukan kelompok relawan yang bertugas melakukan kampanye anti judi online di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Kolaborasi dengan SMA Ky Ageng Giri
SMA Ky Ageng Giri dipilih sebagai mitra dalam program ini karena memiliki komitmen tinggi dalam membentuk karakter siswa yang berbasis nilai-nilai keislaman. Para guru dan tenaga pendidik turut serta dalam mendukung kegiatan ini dengan menyediakan fasilitas pembelajaran serta membimbing siswa dalam memahami implikasi hukum dari judi online.
Ketua program, Fadzlurrahman, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kampanye ini tidak hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran mendalam di kalangan pelajar agar mereka benar-benar memahami risiko dan konsekuensi judi online.
"Kami berharap para siswa dapat menjadi duta hukum yang menyebarkan kesadaran kepada teman-temannya dan komunitas sekitar. Pencegahan lebih baik daripada mengatasi dampaknya yang sangat destruktif," ujar Fadzlurrahman.
Dukungan terhadap SDGs (Sustainable Development Goals)
Program ini turut mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), di antaranya:
SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Memberikan edukasi hukum kepada siswa guna membangun kesadaran sejak dini.
SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat – Mendorong pemahaman hukum di masyarakat guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkeadilan.
SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan – Mencegah eksploitasi keuangan di kalangan pelajar yang rentan terhadap dampak judi online.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Keberhasilan program ini terlihat dari meningkatnya kesadaran siswa terhadap bahaya judi online serta antusiasme mereka dalam menyebarkan informasi kepada teman sebaya. UNISSULA berencana menjadikan kampanye ini sebagai program tahunan yang dapat diimplementasikan di lebih banyak sekolah, guna menciptakan generasi muda yang lebih sadar hukum dan bertanggung jawab terhadap penggunaan teknologi digital.
Melalui edukasi yang tepat, diharapkan siswa tidak hanya menjauhi judi online, tetapi juga menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, produktif, dan beretika di era digital ini.
0 notes
unissula · 9 days ago
Text
Tumblr media
Upaya SD Islam Sultan Agung 01 dalam Mencegah Bullying melalui Program Law Ambassador Training
Semarang, Jawa Tengah – Bullying di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan. Sebagai bentuk kepedulian, SD Islam Sultan Agung 01 Semarang bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) mengadakan program Law Ambassador Training untuk para guru. Program ini bertujuan untuk membekali tenaga pengajar dengan pemahaman hukum serta strategi pencegahan bullying di lingkungan sekolah.
Tantangan Bullying di Sekolah
Bullying tidak hanya berdampak pada kondisi psikologis siswa, tetapi juga dapat memengaruhi prestasi akademik serta perkembangan sosial mereka. Dengan kemajuan teknologi, praktik perundungan semakin berkembang ke ranah digital atau cyberbullying. Oleh karena itu, guru perlu memiliki pemahaman yang kuat dalam menangani kasus perundungan, baik secara preventif maupun melalui intervensi yang tepat.
Solusi Melalui Pelatihan Hukum
Dalam program Law Ambassador Training, para guru diberikan pelatihan mengenai regulasi hukum yang berkaitan dengan perlindungan anak serta metode pencegahan bullying yang efektif. Beberapa materi yang diajarkan meliputi:
Undang-Undang Perlindungan Anak – Memahami hak-hak anak dan perlindungan hukum terhadap mereka.
Teknik Identifikasi Kasus Bullying – Mampu mengenali tanda-tanda siswa yang menjadi korban perundungan.
Strategi Penanganan – Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi dan mencegah kasus bullying.
Penerapan Tata Nilai Agama dan Pancasila – Mengajarkan siswa tentang etika sosial berbasis nilai-nilai religius dan kebangsaan.
Kolaborasi dengan UNISSULA
Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA). Ketua program, Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membentuk para guru sebagai Law Ambassador yang dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
“Kami berharap dengan adanya program ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik tetapi juga sebagai pelindung bagi siswa dari tindakan perundungan,” ujar Dr. Ira.
Dukungan terhadap SDGs (Sustainable Development Goals)
Program ini juga sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain:
SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan mendukung perkembangan anak.
SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan – Mencegah diskriminasi dan perlakuan tidak adil di sekolah.
SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat – Mendorong sistem hukum yang mendukung perlindungan anak.
Harapan dan Keberlanjutan Program
Diharapkan program ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya sekolah yang lebih inklusif dan bebas dari perundungan. Ke depan, SD Islam Sultan Agung 01 berencana untuk menjadikan Law Ambassador Training sebagai program tahunan yang dapat diikuti oleh lebih banyak guru dan sekolah di wilayah Semarang.
Melalui edukasi yang tepat, semua pihak—baik guru, siswa, maupun orang tua—dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan harmonis. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut, serta memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan.
0 notes
unissula · 10 days ago
Text
Tumblr media
Edukasi Kesehatan Gigi di Kaligawe: Akses Layanan JKN & SDGs 🦷✨
Kelurahan Kaligawe, Semarang – Tim Fakultas Kedokteran Gigi Unissula mengadakan program edukasi masyarakat tentang layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pentingnya kesehatan gigi & mulut.
💡 Kenapa ini penting? 📌 Banyak masyarakat belum paham layanan dokter gigi yang ditanggung BPJS. 📌 Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan gigi masih rendah. 📌 Edukasi dapat mencegah masalah gigi serius & meningkatkan kualitas hidup.
📢 Program ini mendukung SDGs! 1️⃣ SDG 3: Kesehatan & Kesejahteraan – Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perawatan gigi melalui JKN. 2️⃣ SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Literasi kesehatan meningkat, masyarakat lebih sadar pentingnya pemeriksaan rutin. 3️⃣ SDG 10: Mengurangi Ketimpangan �� Sosialisasi JKN membantu akses layanan kesehatan bagi kelompok ekonomi terbatas. 4️⃣ SDG 17: Kemitraan – Unissula & Kelurahan Kaligawe berkolaborasi dalam mendukung kesehatan masyarakat.
📍 Manfaat yang Dirasakan Masyarakat ✅ Pemahaman lebih baik tentang layanan BPJS untuk perawatan gigi. ✅ Informasi jelas tentang pencabutan gigi, tambal gigi, scaling, hingga pembuatan gigi palsu. ✅ Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi & mulut.
⚡ Tantangan & Solusi ⏳ Kendala utama: keterlambatan peserta & penyesuaian jadwal. 💡 Solusi: Pengulangan materi bagi peserta yang terlambat, memastikan semua mendapatkan informasi yang sama.
🔮 Harapan ke Depan 🌟 Edukasi berkelanjutan agar lebih banyak masyarakat memahami & memanfaatkan layanan kesehatan gigi melalui BPJS. 🌟 Publikasi hasil program dalam jurnal nasional SINTA 4 untuk dampak lebih luas. 🌟 Kesehatan gigi yang lebih baik untuk semua!
✨ Kesehatan gigi = investasi jangka panjang! Mari manfaatkan layanan JKN & jaga senyum sehatmu! 🦷😊 #KesehatanGigi #JKN #SDGs #EdukasiMasyarakat
0 notes
unissula · 10 days ago
Text
Tumblr media
Meningkatkan Literasi Kesehatan Guru & Karyawan Yayasan Permata Bunda untuk Cegah Penyakit Tidak Menular
Tim Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) mengadakan pengabdian masyarakat di Yayasan Permata Bunda, Mranggen, untuk meningkatkan literasi kesehatan guru & karyawan dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas.
💡 Mengapa Penting? PTM menyumbang 41 juta kematian setiap tahun (WHO, 2023). Di Indonesia, banyak penderita yang tidak rutin memeriksakan diri. Guru dan karyawan sekolah berperan penting dalam menyebarkan kebiasaan hidup sehat kepada siswa.
📌 Apa yang dilakukan? ✔ Penyuluhan & edukasi tentang PTM, pola makan sehat, dan olahraga. ✔ Diskusi interaktif & role-play untuk membangun pemahaman praktis. ✔ Survei kebiasaan kesehatan & evaluasi dampak edukasi. ✔ Proyek sekolah sehat sebagai tindak lanjut.
📈 Hasilnya? ✅ Kesadaran peserta meningkat 10% setelah edukasi. ✅ Guru lebih memahami pola hidup sehat & berkomitmen menyebarkannya ke siswa. ✅ Terbitnya artikel ilmiah di jurnal nasional SINTA 4 & video dokumentasi di YouTube.
🎯 Dukung SDGs 1️⃣ SDG 3 – Hidup Sehat: Pencegahan PTM sejak dini. 2️⃣ SDG 4 – Pendidikan Berkualitas: Guru sebagai agen edukasi kesehatan. 3️⃣ SDG 10 – Mengurangi Ketimpangan: Akses informasi kesehatan lebih luas. 4️⃣ SDG 17 – Kemitraan: Kolaborasi Unissula & Yayasan Permata Bunda.
💭 Apa Selanjutnya? 🔹 Pelatihan lanjutan bagi guru. 🔹 Edukasi untuk orang tua agar mendukung kebiasaan sehat di rumah. 🔹 Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam literasi kesehatan.
✨ Dengan edukasi & kolaborasi, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat & siap menghadapi tantangan masa depan! #LiterasiKesehatan #SDGs #PendidikanSehat #CegahPTM
0 notes
unissula · 11 days ago
Text
Tumblr media
Kenali Unissula dan Proses PMB-nya! 🎓✨
Hai, teman-teman! Buat kalian yang sedang mencari kampus dengan atmosfer keislaman yang kental tapi tetap modern dan berkualitas, let me introduce you to Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)! 🌟
Unissula, atau yang akrab disapa unissula.ac.id, adalah salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Kampus ini nggak cuma fokus pada akademik, tapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek pendidikannya. Jadi, selain jadi ahli di bidangmu, kamu juga bisa mengembangkan spiritualitas dan karakter Islami. 🕌📚
Unissula menawarkan berbagai program studi mulai dari Fakultas Kedokteran, Teknik, Ekonomi, Hukum, Psikologi, hingga
https://pmb.unissula.ac.id
1 note · View note