Tumgik
ummuaqilah · 5 years
Text
Misi Hidup & Produktivitas (NHW#8)
Tumblr media
a. Aktifitas yang saya pilih adalah melakukan ibadah harian
b. 1)Mental yang harus saya miliki adalah displin agar saya bisa menjadi (BE) teladan bagi anak-anak saya nantinya.
2) Yang harus saya lakukan adalah (DO) belajar, mencari ilmu.
3) Yang akan saya lakukan adalah mendidik anak agar menjadi generasi rabbani.
c. 1) lifetime purpose : meninggal dalam keadaan husnul khotimah
2) yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan : terbiasa melaksanakan ibadah harian (selain ibadah wajib) seperti sholat tahajud, witr, dan puasa sunnah.
3) yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun : istiqomah dalam membaca al quran 1 juz/hari
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Tahapan Menuju Bunda Produktif (NHW#7)
Tumblr media
Berikut ini adalah hasil ST30 milik saya:
Tumblr media
Mereview kembali pengalaman yang telah saya tuliskan pada NHW sebelumnya, hal yang saya rasa paling cocok dari hasil temu bakat tersebut yaitu terkait potensi kekuatan saya yang senang belajar (NHW#3). Hal ini sesuai dengan hasil st30 bahwa potensi kekuatan saya adalah EVALUATOR, EXPLORER, JOURNALIST, dan RESTORER, yang mana ketiganya menggambarkan pribadi yang senang belajar.
Selain itu kesenangan saya berada dirumah, mengerjakan pekerjaan rumah, mengatur dan menata rumah agar selalu rapi, melayani suami tergambar juga pada hasil st30 yaitu ARRANGER, SERVER.
Terkait hasil st30 yaitu VISIONARY (kegiatan mengantisipasi masa depan secara bijak dan menentukan tujuan jangka panjang secara benar) hal ini selalu menjadi landasan saya dalam mengerjakan NHW 1-6 yang mana saya selalu mengkaitkannya dengan tujuan jangka panjang saya yaitu meraih surga Allah. Karnanya pada NHW #1 jurusan ilmu yang saya ingin pelajari adalah ilmu tauhid, pada NHW #2 tentang checklist indikator diri dan pada NHW #6 tentang aktifitas yang penting, saya menfokuskan pada aktifitas ibadah harian sebagai pondasi utama. Kemudian pada NHW #4 visi saya adalah mendidik anak-anak saya agar menjadi anak yang bertauhid.
Untuk potensi kelemahan saya yaitu ambassador, comander, producer, motivator, seller, semua ini adalah hal-hal yang mengharuskan saya beraktifitas bersama orang lain, yang mana saya sebagai seorang introvert sangat buruk dalam hal tersebut. Namun kelima hal diatas dapat saya lakukan pada orang terdekat saya saja, seperti keluarga dan sahabat.
Berikut ini adalah kuadran aktifitas saya :
1. Kuadran 1 (SUKA dan BISA)
Melakukan ibadah harian, belajar (bahasa arab, tahsin), hadir di majelis ilmu, melakukan pekerjaan rumah, melayani/menghibur suami.
2. Kuadran 2 (SUKA tetapi TIDAK BISA)
Memasak, Menjahit, Mengendarai Motor (belum mencapai standar "bisa" versi saya, skill diatas masih perlu di upgrade lagi).
3. Kuadran 3 (TIDAK SUKA namun BISA)
Jarang bersosialisasi dengan orang lain.
4. Kuadran 4 (TIDAK SUKA dan TIDAK BISA)
-
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Ibu Manajer Keluarga Handal (NHW#6)
Tumblr media
Aktifitas yang penting :
1. Ibadah wajib dan sunnah
2. Belajar
3. Mengasah skill
Aktifitas yang tidak penting :
1. Nonton youtube
2. Berlama-lama ketika membuka medsos
3. Bermain games di hp
Setelah menikah, resign dari tempat kerja, dan pindah ke pekanbaru mengikuti suami membuat saya mempunyai banyak waktu luang. Sehingga waktu saya sering habis digunakan untuk kedua aktifitas tersebut baik yang penting maupun yang tidak penting. Hal ini dikarenakan komitmen saya dalam menjalankan kandang waktu yang masih belum konsisten.
Kedepannya saya akan berusaha mengurangi kegiatan yang tidak penting tersebut seminimal-minimal mungkin dan mengalokasikan waktu lebih banyak untuk melakukan aktifitas yang penting, terlebih sebentar lagi saya akan memiliki seorang anak dan tentunya saya akan dituntut untuk bisa mengatur waktu lebih baik lagi agar bisa menjalankan peran dan misi hidup seperti yang telah saya uraikan di nhw sebelummya.
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Mendidik dengan Kekuatan Fitrah (NHW#4)
Tumblr media Tumblr media
Sampai hari ini, saya tetap memilih jurusan ilmu tauhid di universitas kehidupan ini seperti yang telah saya jabarkan di NHW #1.
Tumblr media
Checklist harian yang saya buat di NHW #2 adalah berdasarkan realitas yang telah saya jalani sebelumnya. Jadi saya tidak benar-benar memulai dari nol dalam pelaksanaannya. Walaupun masih ada beberapa indikator yang pelaksanaannya belum maksimal dan konsisten.
Tumblr media
Misi Hidup : Mendidik anak agar tumbuh menjadi anak yang bertauhid (menjadikan Allah sebagai satu-satunya penolong dan tempat bergantung)
Bidang : Prophetic Parenting
Peran : Guru bagi anak-anak sekaligus teman belajar yang menyenangkan
Tumblr media
a) Bahasa Arab sebagai tools untuk mempermudah memahami ilmu agama.
b) Ilmu tentang Prophetic Parenting (cara Nabi mendidik anak)
c) Ilmu pengembangan karakter, akhlak, bakat dan minat anak
Tumblr media
Sesuai dengan penjabaran sebelumnya pada point D, maka :
a)
Tumblr media
Ada yang sudah namun ada juga yang belum. Insya Allah akan segera dievaluasi.
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Membangun Peradaban dari dalam Rumah (NHW#3)
Tumblr media
#NIKAH
A) "Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, berikanlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki alasan kuat bahwa dia layak menjadi ayah dari anak-anak Anda”. Begitulah tugas pertama di NHW ketiga ini.
Sebagai pasutri yang baru menikah, jatuh cinta kembali pada suami bukanlah hal yang sulit. Bunga-bunga cinta masih tumbuh mekar dan bersemi di hati kami, alhamdulillah.Terlebih sebelum menikah kami tidak pernah pacaran, baik dengan pasangan yang sekarang maupun dengan orang lain, kami ta'aruf secara syar'i lalu menikah. Sehingga saat ini bisa dibilang kami sedang asyik-asyiknya menikmati pacaran untuk pertama kalinya dalam hidup kami. Dan itu rasanya nikmat luar biasa.
Nah, kembali ke surat cinta untuk suami. Qadarullah seminggu terakhir kondisiku yang sedang hamil ini lagi ngedrop. Batuk, sakit gigi, sakit kepala yang nyut2 luar biasa sampai buka mata aja berat, plus mual dan muntah yang masih belum mereda. Alhasil surat cintanya gak ketulis2 walau udah terkonsep di dalam kepala. Akhirnya di malam minggu yang romantis aku sampaikan saja secara langsung ke suami isi surat cintanya. Tentang rasa syukur memiliki suami sepertinya yang sejauh ini telah memberikan teladan yang baik bagi istrinya dan aku pun yakin ketika ia telah menjadi ayah, ia akan dapat menjadi panutan bagi anak-anak kami nantinya. Dan respon suami tentu saja senang dan bahagia. Kami pun menutup malam itu dengan berdoa bersama, meminta kepada Allah agar diberikan taufik dan hidayah untuk mendidik anak-anak kami nantinya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, mengumpulkan kami dan keturunan kami di surga firdaus nantinya. Aamiin.
B) Tentang potensi anak.
Saat ini aku sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 14 weeks. Potensi yang bisa kulihat dari calon anakku ini adalah bahwa ia dapat tumbuh dengan normal dan sehat di dalam rahimku insya Allah (ditinjau dari hasil usg) walaupun selama hamil aku pernah mengalami flek, dan sampai sekarang masih mual dan muntah.
C) Tentang potensi diri.
Potensi terbesar dalam diriku adalah karakterku yang senang belajar. Aku akan merasa resah jika hari-hariku berlalu begitu saja tapi ada peningkatan kualitas diri. Sehingga aku selalu meluangkan waktu, tenaga dan materi untuk belajar sesuatu yang menurutku bermanfaat untuk masa depanku nantinya. Menurutku potensi ini akan berguna jika nantinya aku menjadi seorang ibu karna ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Jika ibu malas belajar maka ilmu yang akan didapatkan anak-anaknya juga akan terbatas dan akan sulit mengembangkan potensi anaknya. Alhamdulillah Allah jodohkan aku dengan suamiku yang juga senang belajar dan open minded. Kami sering berbagi ilmu, berdiskusi tentang rencana pendidikan anak-anak kami nantinya. Menurutku inilah maksud Allah menghadirkanku di keluarga kecilku ini agar aku bisa sepenuhnya menjadi guru bagi anak-anakku kelak.
D) Pertengahan tahun ini insya Allah kami akan pindah rumah. Alhamdulillah kami mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka dengan adanya rumah milik sendiri setelah sebelumnya tinggal dikontrakan. Namun lokasi rumah baru tersebut cukup jauh dari tempat dimana aku aktif berkegiatan (taklim, tahsin, les bahasa arab, les menjahit). Selain itu lokasinya juga jauh dari tempat suami bekerja dan rumah sanak keluarga kami. Tantanganku untuk kedepannya adalah bahwa aku harus bisa lebih mandiri lagi. Karna suami tidak bisa lagi pulang saat makan siang atau pulang disaat aku butuh sesuatu. Mungkin ini saatnya aku harus memberanikan diri lagi untuk mengendarai sepeda motor. Tantangan lainnya adalah mencari komunitas tahsin dan taklim  disekitar tempat tinggalku nanti. Karna hidupku rasanya akan hampa jika tidak ada majelis ilmu. Menurutku maksud Allah menghadirkan keluarga kami di lingkungan tempat tinggal kami nantinya adalah bahwa Allah ingin kami mulai mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat. Selama ini hanya suami yang aktif berperan di lingkungan rumah dengan menjadi imam saat sholat berjamaah di masjid, sedangkan aku lebih banyak di rumah karna kondisi kontrakan kami saat ini tidak kondusif untukku jika sering keluar rumah. Namun, ditempat tinggal kami yang baru suasananya lebih kondusif sehingga harapanku kami dapat mengambil peran yang positif di lingkungan tempat kami tinggal nantinya.
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga (NHW#2)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Adab Menuntut Ilmu (NHW#1)
Tumblr media
1. Didalam universitas kehidupan ini, insya Allah saya akan fokus belajar di fakultas Dinul Islam (Agama Islam) dan jurusan yang akan saya tekuni pertama kali adalah jurusan ILMU TAUHID.
2. Alasan pertama : MULIAnya suatu ilmu seiiring dengan objek yang dipelajari dalam ilmu tersebut. Dan tidak ada yang LEBIH MULIA daripada الله. Maka ilmu yang PALING MULIA adalah ilmu yang mempelajari tentang الله yaitu ilmu tauhid. Sehingga mempelajari ilmu tauhid adalah ikhtiar dalam meraih kemuliaan hidup karna ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia. Mengutip juga perkataan Ibu Septi Peni Wulandari, founder IIP "rezeki itu pasti, KEMULIAAN lah yang harus dicari".
Alasan kedua : belajar ilmu tauhid adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim sebab Allah menciptakan kita untuk bertauhid yaitu mengesakan ibadah hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah Q.S Adz-Dzariyat ayat 56 "Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". Sehingga orang yang tidak memahami tauhid berarti dia tidak memahami agamanya walaupun dia telah mempelajari banyak jurusan ilmu. Dan orang yang tidak memahami agamanya akan tersesat dan tidak dapat mewujudkan tujuan penciptaannya yaitu untuk beribadah pada Allah.
Alasan ketiga : Sebagai orang tua, hal yang pertama kali harus diajarkan kepada anak adalah Tauhid. Sebagaimana nasehat Luqman kepada anaknya dalam Q.S Lukman ayat 12, "Wahai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya perbuatan tersebut adalah kedzaliman yang besar". Sebab ilmu tauhid adalah inti dari agama dan prioritas dakwah para rasul. Setelah selesai mempelajari ilmu tauhid ini, barulah terbentuk pondasi yang kuat untuk melaksanakan ibadah dan memperbaiki akhlak.
3. Pertama : menuntut ilmu pada guru2 yang memiliki keilmuan yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah yg dipahami oleh para sahabat Rasul.
Kedua : memilih lingkungan dan teman yang dapat mendukung kita untuk menuntut ilmu tersebut.
Ketiga : memiliki jadwal yang rutin untuk menghadiri majelis ilmu dan bersungguh-sungguh didalamnya.
Keempat : sungguh-sungguh dalam belajar bahasa arab karna sumber ilmu dalam islam menggunakan bahasa arab.
Kelima : istiqomah dalam membaca al quran setiap hari minimal satu juz/hari karna Al- Quran dapat membersihkan hati sehingga ilmu2 yang dipelajari dapat masuk kedalam hati kita.
4. Berusaha untuk selalu hadir tepat waktu dalam majelis ilmu dan menyediakan waktu khusus untuk murojaah ilmu2 yang telah dipelajari.
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Studium Generale Kelas Matrikulasi IIP Batch 7
Tumblr media
Sebelum memasuki proses pembelajaran di kelas matrikulasi IIP, semua peserta yang berasal dari berbagai WAG di berbagai daerah di Indonesia (Bahkan ada yg dari luar negeri juga loh) bergabung untuk mengikuti studium generale yang dipandu langsung oleh pengurus pusat. Total peserta yang bergabung ditelegram mencapai 2700an #MasyaAllah. Antusias peserta dalam acara tersebut sungguh luar biasa, belum mulai saja aku harus sudah memanjat chat yang jumlahnya ratusan hahaa.. Dan ternyata ada beberapa temenku dari kota yang berbeda yang turut serta dalam perkuliahan ini.
Berhubung kondisi tubuh yang sedang tidak prima selama kehamilan di TM1 ini, aku tidak bisa sering2 menatap layar hp karna menyebabkan mual. Alhasil selama SG berlangsung aku tidak bisa terlalu fokus dan hanya membaca secara cepat saja diskusi yang sedang berlangsung. Namun, ada satu moment dihari kedua SG yang memompa semangatku untuk semakin sungguh-sungguh menjalani proses pembelajaran dikelas matrikulasi nantinya. Yaitu, sharing dari salah seorang senior IIP batch sebelumnya (Lupa nama bundanya siapa #Maapkaan🙏) tentang bagaimana beliau memilih untuk resign dari pekerjaannya untuk fokus dirumah mengurus keluarga dan qonaah terhadap rezeki yang diberikan suami tanpa ada pemasukan lainnya. Cerita ini mirip dengan kisah hidup yang sedang kujalani. Bedanya aku baru saja memulai sedangkan beliau ini sudah bisa dibilang memanen hasil dari perjuangannya.
Seringnya kita lebih mudah berempati terhadap sesuatu yang kita juga mengalaminya. Begitu pula denganku. Melihat adanya figur yang telah berhasil dijalur yang juga sedang aku tempuh semakin memantapkan hatiku yang kadang masih sering dilanda kegalauan atas pilihanku sendiri. Pilihan yang tidak populer dalam standar "wajar" dimata masyarakat ditambah komentar2 negatif kadang menggoyahkan semangat ini.
Alhamdulillah, semenjak bergabung dikomunitas IIP makin bertambah lagi sumber energi positif dalam hidupku. Belum mulai saja aliran energi positif itu sudah sangat terasa. Itulah mengapa penting mempunyai lingkaran pertemanan yang positif yang selalu siap memompa semangat ini ketika sedang turun. Semoga apa yang kudapatkan di SG kemaren ini akan terus menjadi pengingat di saat2 diri ini sedang butuh semangat.
Semangaaatttt😃
0 notes
ummuaqilah · 5 years
Text
Belajar Menulis
Ketika memutuskan untuk bergabung di kelas belajar Institut Ibu Profesional (IIP), aku sudah tahu kelas online ini akan banyak menuntutku untuk aktif menulis. Sesuatu yang sangat menantang tentunya bagiku yang tidak biasa menulis.
Namun, memang inilah salah satu tujuanku ketika mendaftar dikelas IIP. Selain ingin mendapatkan ilmu seputar parenting (dalam rangka persiapan menyambut kelahiran anak pertama di tahun ini insya Allah), belajar mengalirkan rasa melalui tulisan juga menjadi alasanku bergabung dikelas tersebut. Ketika telah menjadi ibu nantinya, aku ingin mencapture setiap moment tumbuh kembang anak2ku dan mengabadikan rasa itu dalam sebuah tulisan yang dapat mereka baca saat mereka telah dewasa. Manis sekali bukan heheee
Tumblr menurutku akan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar menulis sekaligus jadi media pengerjaan tugas di IIP. Sepinya pertemanan di akun ini akan membuang rasa khawatir yang sering muncul dalam diriku sebab rendahnya rasa percaya diri dengan kualitas tulisan sendiri hahaa..
Bismillah dan semangat menulis💪
0 notes
ummuaqilah · 6 years
Text
Memanglah kematian adalah sebaik-baik pengingat. Pengingat bahwa ada kesenangan abadi menanti, sementara kesenangan di sini hanyalah kepalsuan dan ujian. Juga pengingat bahwa ada hisab Yang Maha Adil, yang tak ada perbuatan luput dari pertanggungjawaban. Gagasan klise ini, betapapun kebal kita mendengarnya, tetaplah sebuah kebenaran illahiyah yang peduli-tak peduli akan kita hadapi. Pastikan kita tidak menyesal karena terlalu sering menganggapnya enteng.
1K notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Text
30 Days Challenge: Tadabbur of The Quran
Brief tadabbur of the Quran,1 juz a day with Ustadh Nouman Ali Khan~
If you’re planning to Read & Understand Quran this Ramadan but don’t have enough time to go through the entire text and translation then spare some time & listen to the short explanation of some verses from each Juz per day. It will hardly take 5-10 mins!
Juz 1: https://www.youtube.com/watch?v=pt9fUcL8njY
Juz 2: https://www.youtube.com/watch?v=gWZDVYom3RE
Juz 3: https://www.youtube.com/watch?v=wFsYnwI6zEA
Juz 4: https://www.youtube.com/watch?v=h2kwFI7bKi0
Juz 5: https://www.youtube.com/watch?v=9C6QyjX53cg
Juz 6: https://www.youtube.com/watch?v=KVh-W6CjIOc
Juz 7: https://www.youtube.com/watch?v=tXsMMj7m9tQ
Juz 8: https://www.youtube.com/watch?v=6NFo35g7zo8
Juz 9: https://www.youtube.com/watch?v=2i80milYJAc
Juz 10: https://www.youtube.com/watch?v=RlKDxmw466Y
Juz 11: https://www.youtube.com/watch?v=Btsvfuu2eE4
Juz 12: https://www.youtube.com/watch?v=K1uQ1l4LQFE
Juz 13: https://www.youtube.com/watch?v=eThSNtJe7SY
Juz 14: https://www.youtube.com/watch?v=Vvn2WCO_zPg
Juz 15: https://www.youtube.com/watch?v=3xOK85qRQ_o
Juz 16: https://www.youtube.com/watch?v=WAwI1MvBViE
Juz 17: https://www.youtube.com/watch?v=x9nMCACgvqk
Juz 18: https://www.youtube.com/watch?v=y5YpDilwN04
Juz 19: https://www.youtube.com/watch?v=T_DMb8o32c8
Juz 20: https://www.youtube.com/watch?v=DzSDr5xiGIE
Juz 21: https://www.youtube.com/watch?v=0qAhT7MV0Fg
Juz 22: https://www.youtube.com/watch?v=bFUACCm25ok
Juz 23: https://www.youtube.com/watch?v=PKFc1o8Yvzk
Juz 24: https://www.youtube.com/watch?v=R6XHHcbcitI
Juz 25: https://www.youtube.com/watch?v=iLvV_1JT2Ik
Juz 26: https://www.youtube.com/watch?v=v_zrDh9Ny8g
Juz 27: https://www.youtube.com/watch?v=kvUU1g4i2bk
Juz 28: https://www.youtube.com/watch?v=xJRf_4tojx4
Juz 29: https://www.youtube.com/watch?v=Ugx4MZK3EGQ
Juz 30: https://www.youtube.com/watch?v=9JL09VjJQWE
PS: Please forward and help your fellow Muslims to Understand some portion of Quran this Ramadan, inshaAllah.
Allah reward immensely the person who took the time to compose this message and us too for spreading something beneficial.
414 notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Text
Tentang 212
Jumat yang Lembut
Sedari dini hari kemarin (Jumat, 2 Desember 2016), mata ini mudah sekali melelehkan air mata. Tenggorokan tercekat, sesekali sesenggukan.
Entah mengapa hari itu, semenjak bangun tidur, hati saya yang kering ini seperti disentuh kembali oleh Allah. Kasih sayang Allah begitu saya rasakan sejak saya beranjak dari ranjang untuk mensucikan diri. Bahkan, entah bagaimana, saya menangis di kamar mandi karena tiba-tiba terlintas di kepala saya, “Nikmat-Nya yang manakah yang kan kau dustakan, bila kau bernafas dengan udara-Nya?”; sambil teringat akan kemaksiatan dan kelalaian yang saya lakukan terhadap Allah, astaghfirullahahl ‘adzhiim. Hari itu berbeda dari biasanya, sejak di kehidupan personal saya.
Saya tidak hadir bersama kaum muslimin lain yang melaksanakan aksi superdamai di Jakarta. Sedih rasanya, tapi saya berusaha mengobati perasaan dengan benar-benar menguatkan niat bahwa apa yang saya kerjakan hari itu adalah jihad dan amal shalih bagi saya–semoga Allah menerimanya.
Tidak Semua Bisa Memahami
Sembari mengerjakan amanah-amanah, ponsel saya men-streaming video dari kanal-kanal online yang menyiarkan langsung Aksi Bela Islam 3. Lagi-lagi, sekian menit sekali, mata ini membasah meski saya sudah berusaha menahannya. Agak malu kalau sampai rekan di sekitar menemukan saya berurai air mata sambil bekerja, mereka akan kebingungan–apalagi mereka yang tidak peduli dan tidak bisa memahami keajaiban aksi ini.
Ya, aksi Bela Islam ini memang sungguh ajaib. Begitu ajaib sehingga saya yakin orang-orang yang menjadi bagian darinya, baik yang hanya menyimak apalagi yang hadir langsung, tidak bisa menggambarkan seluruh experience-nya secara akurat dan menyeluruh lewat kata-kata. Experience itu begitu kuat, kompleks, dan terlalu indah.
Lihat saja bagaimana orang-orang belum juga kehabisan konten untuk dibahas. Bahkan konten yang sama masih dirayakan secara terus menerus. Tapi, seperti kata Aa Gym pasca-aksi 411, ini adalah persoalan hati. Hati yang belum sefrekuensi akan sulit memahaminya.
Keajaiban 212
Diantara limpahan informasi mengenai aksi 212, kemarin saya tak sengaja menemukan konten tentang demonstrasi besar di Korea Selatan. Massanya ada jutaan, namun tetap berlangsung dengan damai. Seseorang memuji demonstrasi tersebut, lalu membandingkannya dengan demonstrasi di Indonesia yang sepenafsiran saya memaksudkan Aksi Bela Islam. Katanya, kurang lebih, aksi di sana luar biasa damai, dan hebatnya itu dilakukan oleh orang-orang yang diverse–tidak seperti di sini, aksi yang besar namun berasal dalam kelompok yang sama.
Tentu siapapun bebas saja berpendapat. Hanya saja, menurut saya definisi “kelompok yang sama” atau “berbeda” itu sangat relatif. Warga Korea bisa disebut sebagai satu kelompok yang sama, jika kacamatanya adalah negara/bangsa/ras. Tetapi satu universitas, bahkan satu unit keluarga besar, bisa dilihat sebagai kelompok yang berbeda, jika kacamatanya adalah dimensi seperti mazhab pemikiran, afiliasi politik, dan lainnya.
Aksi Bela Islam, khususnya jilid 3, dalam kacamata saya sangat ajaib, jika dipandang dari dimensi yang lebih kompleks dari sekadar identitas agama (well, duh). Apalagi, jika kita terbiasa berinteraksi dengan berbagai gerakan Islam sehari-harinya, kita akan melihat bahwa persatuan ummat Islam adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Bahkan, saya sempat berpikir bahwa mungkin persatuan ummat Islam hanya akan terwujud lagi menjelang hari kiamat nanti, ketika Imam Mahdi muncul atau Nabi Isa diturunkan kembali ke bumi.
Tapi, kemarin itu sungguh ajaib. Jutaan orang, benar-benar jutaan (bukan hanya bualan penebar hoax, silakan hitung sendiri berdasaran ruas-ruas area dan jalan yang diisi oleh massa), berpadu dalam ketertiban, kesantunan, dan ketundukan kepada Tuhannya; dan mereka semua adalah ummat Islam!
Yang kemarin-kemarin saling menjelekkan, kemarin bertemu dan saling menebar senyum. Yang anti-politik, yang lewat politik, yang khilafah-is-everything, yang bid’ah-bid’ah, bahkan mungkin yang kofar-kafir terhadap sesama muslim, Allah damaikan hatinya dan Allah persatukan dalam shaff yang berbaris rapi, berkilo-kilo meter. Tidakkah Anda memahami juga bahwa ini adalah suatu keajaiban yang luar biasa? Tidakkah Anda memahami juga bahwa ini adalah karunia Allah yang nyata?
“dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.“
Al-Anfal, 63
Subhanallah, Allahu akbar.
Lebih Dari Soal Penistaan Agama
Awalnya, mendengar ada rencana aksi lanjutan pasca aksi 411, saya skeptis dan bertanya-tanya, “Mengapa masih perlu? Bukankah proses hukum sudah berjalan? Sebenarnya apa yang kita inginkan? Jangan-jangan memang ada agenda lain selain menuntut keadilan?”.
Tetapi setelah 212, saya mendapat dimensi pemahaman yang baru dan berbeda. Entah apa yang sebenarnya terjadi, entah apa yang sebenarnya diagendakan oleh para ulama di GNPF MUI, tetapi jika memang ada “agenda lain” yang direncanakan GNPF MUI, dan agenda lain itu adalah “persatuan ummat Islam”, maka Insya Allah saya akan ada dalam gulungan bola salju itu.
Bersatunya ummat Islam dan tegaknya keadilan jauh lebih mahal daripada menghukum seseorang yang jahat mulut, perilaku, dan kebijakannya. Jadi, jika ada pandangan, “Kenapa ummat Islam begitu besar reaksinya dan begitu panjang mempersoalkan Ahok?”, mungkin pandangan tersebut belum mampu melihat gambaran besarnya: ummat ini sedang mendapatkan momentum untuk bersatu.
Maka, kita maklumi saja jika yang memiliki pandangan tadi mengatakan, misalnya, bahwa jutaan ummat Islam kemarin seperti buih di lautan. Atau mengatakan bahwa aksi tersebut sia-sia, dan lebih baik dananya diberikan kepada yang membutuhkan (tentang ini, bagaimana jika ternyata mereka yang turun aksi juga rajin melakukan ide itu–bersedekah dan membantu yang membutuhkan? Problem? No?). Sebab, seperti gunung es, Ahok hanyalah persoalan yang bisa diobservasi di permukaan. Di bawah itu ada hal-hal yang lebih besar yang menopangnya, dan hanya bisa dimengerti jika kita meluaskan area observasinya.
Doa dan Harapan
“Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu”
Saya ingin berharap, namun di saat yang sama terlalu takut berharap, persatuan ummat Islam ini bisa terus terjaga, terbawa dalam kehidupan sehari-hari, dan semakin kuat dari waktu ke waktu. Saya mencintai situasi ini, namun khawatir bahwa landasan persatuan ini tidak seindah yang saya kira, yaitu keimanan kepada Allah.
Saya khawatir semua ini memang hanya karena Ahok dan mulutnya yang sembarangan, sebab preman yang tak pernah sholat pun bisa marah jika identitasnya (termasuk identitas agama) dihinakan. Bukan karena keimanan, sekadar emosi sesaat saja.
Tapi, mengingat surah Al-Anfal ayat 63 tadi membuat hati ini lebih lega dan lebih optimis dalam meminta kepada Allah. Tidak akan terjadi persatuan kemarin, jika bukan Allah yang merekayasa. Bukan karena Ahok kita semua terpanggil, tetapi karena Allah yang menyentuh hati kita.
Wahai Allah, ampuni kami yang hatinya kotor.
Yang gemar membenci dan mencari kesalahan.
Allah, kami menyaksikan dan merasakan indahnya ukkhuwwah Islamiyyah.
Sehingga kami bertanya-tanya, inikah yang dirasakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar saat pertama kali berjumpa?
Inikah yang dirasakan para mujahid di perang Tabuk yang mendahulukan air untuk saudaranya, hingga mereka semua syahid?
Inikah yang dirasakan para mujahid kemerdekaan Indonesia setiap melewati perkampungan, lalu masyarakat memberikan apa yang mereka miliki untuk kebutuhan dan perbekalan?
Wahai Allah, terima kasih atas segala nikmat ini. Terima kasih atas semua pelajaran ini. Segala puji bagi-Mu, ya Rabb.
Izinkan kami menggenggam nikmat pertalian hati ini lebih lama lagi ya Allah, hingga indahnya cahaya Islam menerangi seluruh pelosok dunia.
Izinkan kami menggenggam nikmat ukhuwwah Islamiyyah ini lebih lama lagi ya Allah, hingga keadilan tegak di seluruh penjuru bumi-Mu ya Rabb.
Ampunilah kami, jagalah kami, dan tambahkanlah nikmat ini kepada segenap muslimin yang hidup hari ini, maupun yang akan hidup di masa setelah kami.
Aamiin, kabulkanlah ya Allah.
487 notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Text
Bismillah…
Pelajaran untuk para Orang Tua tentang Pendidikan Anak Ada 27 Kajian yang menarik dan sangat penting bagi pertumbuhan karakter anak
Disampaikan secara apik, lugas dan jelas dari sudut pandang agama dan psikologis
Sangat dianjurkan untuk para ortu yang baru pemula mempelajari agama Islam, karena beliau cara penyampaiannya santai dan mudah dipahami..
oleh : Ustadz Abdullah Zaen, MA. . 01 - Adil Terhadap Semua Anak (40 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=XacZewBekuA . 02 - Ajarkan Quran kepada Anak (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=WT_jxv9JFGk . 03 - Ajarkan Bahasa Arab pada Anak (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=pduBAgqkohY . 04 - Ajarkan Hadits pada Anak (48 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=t_8DKZl2pb0 . 05 - Anak adalah Amanah Allah (38 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=Ax1PiqTTCTk . 06 - Anak adalah Anugrah dan Ujian (40 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=eLt9ZcHSnKU . 07 - Anak dan Dasar Keilmuan (58 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=2Z3gBXxmpl4 . 08 - Anak dan Ilmu Dunia (46 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=rpujiGSIkAA . 09 - Anak dan Kejujuran (55 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=7zHXLjXpE78 . 10 - Anak dan Kreatifitas (46 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=uTExETv9ygI . 11 - Anak dan Membaca (52 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=Yqhke64Qay0 . 12 - Anak dan Menjaga Rahasia (53 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=jggYGPmi7-w . 13 - Anak dan Lapang Dada (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=qJTwh6OqR6Y . 14 - Anak dan Amanah (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=seYGNXN2xkU . 15 - Berikan Bingkisan Hadiah (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=i0dvk6ov-to . 16 - Berikan Sambutan Hangat (43 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=nqy6_epHKEQ . 17 - Bermain dan Bercanda (50 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=V9TWLPDQ-Qc . 18 - Hindari Mencela Anak (56 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=z5myM8VF2so . 19 - Istimewakan setiap Anak (52 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=w50c_i7ESQM . 20 - Jangan sampai Setan Menyentuh Anak (44 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=DJm3aDoNts8 . 21 - Kecupan Kasih Sayang (46 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=gTL44m7NSsU . 22 - Permainan untuk Anak (51 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=ZRSJ1l6rcVY . 23 - Manfaatkan Hari Istimewa (46 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=JsncHBfvMF8 . 24 - Keminderan Anak (48 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=scASE9bj0fA . 25 - Menjaga Perasaan Anak (48 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=MnP5Xi_q3G4 . 26 - Anak Tidak Percaya Diri (43 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=_N5-216yU6c . 27 - Rumah adalah Sekolah (34 Menit) https://www.youtube.com/watch?v=87PMRXT6-mk
738 notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Photo
Tumblr media
2K notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
323K notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Photo
Tumblr media
Love books <3
14K notes · View notes
ummuaqilah · 8 years
Photo
Tumblr media
In reference to never using the word ‘very’ when writing, Mark Twain said, “Substitute ‘damn’ every time you’re inclined to write ‘very’; Your editor will delete it and the writing will be just as it should be.” Source
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
64K notes · View notes