tobiasdese
tobiasdese
Tobias Dese
2 posts
Well, the dream is to become a writer. So, let see where this gonna get me.
Don't wanna be here? Send us removal request.
tobiasdese · 8 years ago
Text
Spaced Out Bullet
Hmm..
I’ve been spacing out a lot lately. I kinda worried that this activity is going to be my next best thing. Well, I am pretty sure that I do not want that to happen. What are they that triggers me to spaced out? I find it pretty simple to answer yet so hard to solve.
Nowadays, it is not easy to find a job that could represent of who you are and what you wanted to be. Sounds picky, right? Truth to be told, I am jobless and been searching for jobs is suitable for me. I am not gonna lie that I am quite picky with the job that I wanted to work on, cause I’ve been in some jobs which I feel like,”Is this really what I want? Why is this job so boring? Why is this adult life feel so flat? No excitement.”
At times, in office, I spaced out a lot thinking of how unhappy I am doing this job. I hate meeting with people whom I am not interested to be with. My bosses, my co-workers, my clients. But at the same times, my brain started to argue me back,”What do you want then?”. I couldn’t answer it. All I could do was complaining silently that I hate my job, I hate my bosses, I hate my co-workers, I hate my clients. No wonder I got fired from my latest job. I just doesn’t feel like myself whenever I am with them. Heck, I could barely recognize my self image these days. 
I used to love meeting with new people, now I am getting sick of meeting them. I used to like sunny days, now rainy days with a smooth swinging winds feel very soothing for me. I used to like upbeat music, now I like to hear slow music, for example smooth jazz or french jazz. For your information, I hated it years ago, now I love to hear jazz music cause it calms my mind-soul-body. I was a cheerful person, now all that smile which I am showing was fake smiles. At nights, I find it hard to sleep cause I kept on thinking that I can’t be the person I am now. I need to find a job so I could pay all the bills and fulfill my personal daily needs. And, ugh, don’t get me started with marriage plans. I don’t even know whether there is anyone who would want to be with a boring person like me. But I am trying to enjoy my ‘single’ and jobless life for now. 
Actually, I tried to get help from reading books, chatting with old friends, watching movies, but nothing helps. But when it helps, it only helps for just like a moment, maybe two or three days top. Sometimes, when I get busy reading or watching drama movies and anime, this thought is not there. For a sudden, I feel that there’s a sparks that keeps me going, keeps me from surviving this life. While I am busy doing those stuffs, I tried to look for a job and send them my applications. None of em even tried to respond, well probably because I am too old for the job or what, I don’t  know. I even tried to speak to God but zero respond. Probably, I was meant to life fruitless, when I asked to God to be fruitful.
Hufttt.. I am drowning. I am now hitting rock bottom and suffocating. I need to go up to the surface to catch a breath. It would’ve been great if I could fly to sky again. To at least feel what a freedom feels like. I am still hoping that beautiful days to come. I hope it come soon, before all my hope worn out.
0 notes
tobiasdese · 8 years ago
Text
The Shack
Ulasan ini merupakan postingan pertama saya sebagai penulis pemula. Jadi, harap maklum kalau tulisan saya terasa membosankan ataupun kaku.
Baiklah, saya mulai saja membahas tentang ulasan film THE SHACK ini. 
Tumblr media
Buat kamu yang sudah pernah nonton film AVATAR, pasti tidak asing lagi dengan nama Sam Worthington. Nah, Sam Worthington membintangi film The Shack ini. Film Amerika Serikat produksi tahun 2017 bergenre drama ini disutradarai oleh Stuart Hazeldine berdasarkan skenario yang ditulis oleh John Fusco, diangkat dari novel terbitan tahun 2007 dengan judul yang sama karya William P. Young. Film ini dibintangi oleh Sam Worthington, Octavia Spencer, dan Graham Greene. Dirilis di Amerika Serikat, tanggal 3 Maret 2017, oleh Summit Entertainment.
Surprisingly, film ini diberi rating 6.3 oleh Internet Movie Database (IMDb). Menurut saya film ini bagus banget. Nuansa film-nya lembut, puitis, tapi logis. Tidak terlalu berat untuk dipahami, meski ada sosok yang cukup kontroversial. Siapa dia? Dan bagaimana kontroversial nya? Yuk, baca terus sampai habis sinopsis film The Shack ini.
Menceritakan tentang perjalanan hidup seorang Mack Phillips (Sam Worthington) yang sedang berduka dan harus berjuang mengampuni orang-orang yang melukainya, baik Ayah Mack Phillips di masa kecil maupun pembunuh anak-nya yang paling bungsu. Nah, proses pemulihan Mack ini dimulai dari sebuah undangan di musim salju dari sosok yang bernama Papa untuk kembali ke sebuah pondok. Pondok yang merupakan tempat kejadian perkara di tempat ditemukannya baju anak bungsu Mack Phillips. Kepolisian sekitar tidak dapat menemukan jenazah nya, yang ditemukan hanyalah baju yang dipakai oleh anaknya.
Awalnya, Mack mengira bahwa tetangganya lah yang membuat surat undangan tersebut sebagai lelucon. Nyata-nya, pengirim undangan tersebut bukanlah tetangga yang ia curigai. Lalu akhirnya, Mack memutuskan untuk pergi mencari siapa pelaku pengiriman surat undangan yang kembali membuka luka hati nya yang belum pulih. Pada awalnya, Mack berangkat kembali ke pondok tersebut dengan maksud untuk menghajar si pengirim surat undangan yang ia tidak ketahui identitasnya itu. Tanpa Mack sadari kedatangan-nya kembali ke pondok sudah dinanti-nantikan Papa, namun maksud dari undangan tersebut adalah untuk memulihkan semua luka hati Mack Phillips.
Sesampainya, Mack di pondok, Mack menjumpai seorang pria. Mack bersembunyi di semak-semak untuk menyergap pria tersebut. Keberadaan Mack yang tersembunyi disadari oleh pria tersebut. Ia pun mengajaknya untuk masuk ke pondok. Ironisnya, niat penyergapan Mack seolah sirna begitu saja, ketika ia mendengar ajakan pria tersebut. Mack pun mengikuti pria tersebut hingga ke pondok tersebut. Di tengah perjalanan musim salju mendadak berganti musim semi yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman liar yang tertata dengan baik dan indah.
Di dalam pondok, pria tersebut memperkenalkan anggota keluarganya. Seorang Ibu yang bernama Papa, seorang wanita cantik bernama Sarayu (Sarayu: Angin Kehidupan) dan pria tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Yesus. Sontak Mack kaget ketika ia menemui Papa, karena di dalam benaknya seseorang yang yang dipanggil Papa pastilah Laki-laki tua.
Penuh kebingungan, Mack berusaha beradaptasi dengan situasi yang dihadapinya. Papa mengundang Mack untuk tinggal beberapa hari di pondok nya. Hari demi hari, dipenuhi dengan perdebatannya kepada Papa, Yesus, dan Sarayu. Papa, Yesus, dan Sarayu memiliki tugas masing-masing dalam menyembuhkan luka hati yang dialami Mack. 
Di sela-sela penyembuhan Mack, Mack menyatakan pengakuannya atas rasa nyaman tiap kali bersama Yesus. Mack merasa sangat mudah untuk akrab dengan Yesus. Yesus menjelaskan karena Ia adalah Allah dan juga manusia. Tidak heran Mack merasa nyaman dan akrab tiap kali bersama-sama dengan Yesus. Relasi mereka digambarkan sebagai sahabat yang mengerti satu sama lain, meskipun pertemuan mereka yang intim terhitung baru saja terjadi beberapa saat di pondok itu. Sementara relasi Mack dengan Sarayu terasa abstrak, karena Mack merasa Sarayu adalah sosok yang eksentrik. Namun Mack merasa sangat sulit untuk akrab dengan Papa karena Mack kecewa dan marah terhadao Papa yang tidak menolong putri bungsu Mack pada saat benar-benar dibutuhkan.
Dalam suatu adegan Yesus membawa Mack ke sebuah bukit batu yang terdapat ruangan di dalamnya. Namun perjalanan ke dalam harus dialami oleh Mack sendiri. Di dalam ruangan tersebut, Mack menjumpai seorang wanita yang tengah duduk di tahta bernama Wisdom (kebijaksanaan). Di sana, Mack dihujani berbagai kasus-kasus kehidupan dan Wisdom mengijinkan Mack untuk menjadi hakim atas semua kasus-kasus yang Wisdom sebutkan. Bahkan Wisdom menyebutkan kasus pembunuhan putri bungsu Mack. Mack memutuskan bahwa ia tidak akan mengampuni pembunuh tersebut dan mengatakan pembunuh tersebut layak terpenjara selamanya di neraka.
Penyataan Mack tersebut mengundang gelak tanya Wisdom. Wisdom tergerak menyebutkan kasus jika Mack harus memutuskan untuk memilih seorang dari kedua anaknya yang dapat masuk ke surga, sementara yang lain akan menderita selamanya di neraka. Kesombongan Mack dan sikap seperti seorang Raja yang layak menjadi hakim yang agung pun runtuh. Mack mengatakan bahwa ia tidak dapat mengirimkan salah satu anaknya ke neraka. Mack pun menawarkan dirinya untuk jatuh dalam hukuman neraka yang kekal sebagai ganti keselamatan kedua anak yang dikasihinya. Wisdom memeluk hangat Mack sembari menjelaskan seperti itulah posisi Papa dalam memutuskan sesuatu. Wisdom pun mengutus Mack kembali kepada Yesus.
Yesus pun mengantar pulang Mack kembali ke pondok. Mereka berlari di atas air bersama-sama dengan senyuman lebar di wajah mereka. Sesampainya Mack di pondok, Mack bertemu dengan Papa yang selama ini dibencinya. Mack berbicara berdua dengan Papa. Mack mengatakan bahwa sekarang ia paham posisi Papa. Papa menyambut baik pengakuan Mack. Papa pun menyarankan Mack untuk beristirahat dari perjalanan panjangnya di hari itu karena keesokan harinya Papa, Yesus, dan Sarayu akan membawa Mack pada malam yang spesial.
Tumblr media
Hari esok pun tiba. Papa, Yesus, dan Sarayu membawa Mack ke sebuah bukit. Mack bertanya-tanya apa yang ingin ditunjukkan mereka kepadanya. Mereka menjelaskan bahwa Mack tidak bisa melihat apa yang mereka lihat dari atas bukit itu. Mereka pun membuat mata batin terbuka untuk dapat melihat apa yang mereka lihat. Di sana Mack melihat berbagai macam rona cahaya yang menghiasi bukit itu. Diantara cahaya-cahaya itu, Mack melihat sebuah cahaya kemerahan yang ia kenal. Cahaya tersebut adalah jiwa ayah Mack. Mereka pun mengijinkan Mack untuk mendekati ayahnya.
Tumblr media
Di dalam pertemuan Mack dengan ayahnya, Ayah Mack meminta maaf tas perilaku yang Mack dapati ketika ia masih kecil. Ayah Mack mengakui bahwa ia bukan ayah yang baik bagi Mack kecil. Ayahnya pun mengatakan bahwa ia bangga dengan Mack, sebab Mack dapat menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Mack memeluk dan mengampuni ayahnya atas semua perbuatan yang diterimanya semasa kecil dulu.
Keesokan harinya, Papa secara pribadi mengajak Mack ke suatu tempat. Bedanya, sosok Papa yang tadinya wanita berumur yang bijaksana berubah menjadi seorang pria tua. Itulah yang membuat Mack terkagum-kagum dengan cara Papa menggambarkan sosok dirinya sebagai manusia. Ok, kembali lagi ya. Papa mengajak Mack ke tempat dikuburkannya jenazah putri bungsu Mack, sembari meminta Mack mengampuni si pembunuh yang masih belum mampu Mack lakukan. Papa tetap mendorongnya untuk mengampuni si pembunuh dengan bertanya apakah Mack ingin menjadi hakim agung lagi. Mack kembali tersentak dengan teguran Papa itu.
Mack pun maju untuk membuka makam rahasia dimana jenazah putri bungsunya berada, sembari Mack mengucapkan “Aku memaafkan mu” yang ia tujukan untuk si pembunuh yang ia tidak ketahui keberadaannya dimana. Mack terus mengucapkannya sampai jenazah anaknya dikuburkan dengan layak. Papa, Yesus, dan Sarayu menyertai setiap perjalanan Mack dan membantu Mack menguburkan putri bungsunya. Dengan berat hati, Mack melihat putri bungsunya dikuburkan. Meskipun berat hati mengampuni dan melihat anaknya dikubur, hati Mack yang terluka berangsur pulih. Mack dapat merelakan kepergian anaknya dan dapat mengampuni pembunuh misterius tersebut.
(Sharing Pribadi)
Jujur saja, waktu saya nonton film The Shack  ini saya juga sedang berhadapan dengan pergumulan dalam memaafkan orang-orang yang tidak bisa saya maafkan. Film ini membantu saya melihat cara pandang Tuhan dalam mengasihi dan mengampuni semua manusia. Seketika itupun saya mengambil keputusan untuk memaafkan orang-orang yang menyakiti saya. Seolah beban berat yang saya pikul selama ini diangkat dan terasa ringan.
Saya teringat akan sebuah kutipan Jonathan Lockwood Huie yang mengatakan,
”Forgive others, not because they deserve forgiveness, but because you deserve peace.”
0 notes