tidurpulas
tidurpulas
Scroll Down
53 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
tidurpulas · 3 years ago
Text
Perempuan itu terlihat sedang menangis di jalanan ibu kota
Sembari memakai pelantang telinga menyusuri sunyinya jalanan soekarno-hatta pukul 22.
Jalanan yang selalu ia lewati setiap hari dengan sepeda motornya.
Membawa cerita yang baru saja ia lewati dalam hidupnya.
Menangis, tertawa, ia tumpahkan semua emosi dalam dirinya yang tidak bisa dibagikan dengan temannya.
Kiranya, hanya sepeda motor itu saja yang bisa mengerti dirinya.
Menemani tanpa menghakimi, mendengarkan tanpa bertanya, berjalan sesuai dengan apa maunya.
Tak lama, kebiasaan itu hanya bertahan beberapa tahun saja.
Tetiba pikiran melayang.
Kini takkan ada jalanan soekarno-hatta pukul 22.
Takkan ada cerita bersama.
Yang ada hanyalah ingatan-ingatan masa lalu ketika berdua.
Bersama di pukul 2 malam, bercengkrama.
Berbagi kisah yang menurutnya tidak biasa.
Yang berusaha keras untuk mendengarkan cerita dan memberi respon yang tidak berlebihan.
Hanya ia yang merasakannya.
be-22/08/21
4 notes · View notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
00.55 now i really miss him
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Sama seperti bersabar yang ada batasnya, berjuangpun ada lelahnya.
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
My blog is tidur pulas means deep sleep. But at 02.50 my eyes refused to close.
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
At 02.50 am, no one can hear my tears. Sometimes I need a person who can be my support system, but then I realize that isn’t a need but a desire. LOL.
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Just because he makes you happy, doesn’t mean he loves you.
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Aku membenci itu, tapi aku pula yang sedang merasakannya
Tai
Aku paling benci aku yang bisa terlihat baik-baik saja. Iya, kamu membacanya dengan benar. Aku benci untuk selalu mudah terlihat baik-baik saja. Tidak peduli sedang buruk hariku, rusak rezekiku, gagal usahaku, kehilangan hatiku, aku benci aku yang tetap bisa terlihat baik-baik saja.
Sebab, aku juga benci menjadi lelaki yang kau pandang sekarang. Yang terlihat bahagia di atas penderitaan yang ada. Seakan segala luka, perih, dan hal-hal tai yang kita lalui kemarin tidak terlalu penting di mataku oleh sebab aku terlihat baik-baik saja di matamu.
Padahal, aku pun merasakan hal yang sama— dan aku begitu yakin jika kau tidak tau tentang hal itu bukan?
Atau bahkan mungkin, kau justru tidak mau tau?
Ya, aku tak masalah, sih. Sudah bebal hatiku menjadi pihak yang jahat hanya karena aku selalu terlihat baik-baik saja. Seakan, sifat yang orang-orang klise itu selalu puji dan mereka harapkan punya, justru menjadi sifat keparat yang aku harap Tuhan cabut saja secepatnya.
Sesekali aku jengah sekali. Selayaknya segala sedih, pilu, luka-luka, juga kaki yang sudah begitu lelah itu benar-benar tidak ada. Dan jika aku ceritakan pun mereka tak akan pernah bisa percaya. Karena apa? Ya karena di mata mereka, aku mudah untuk terlihat baik-baik saja.
“Wah hebat ya kamu, bisa dengan mudah bahagia lagi setelah perpisahan itu.” Ucapmu. Aku memilih diam saja.
“Aku tidak seberarti itu ya? Kamu tampak mudah sekali melepas aku.” Kau menyindir. Aku memilih diam saja.
“Kamu terlihat baik-baik saja. Bahkan sudah tampak begitu bahagia di sosial media. Kamu sejahat itu ya ternyata.” Kau melanjutkannya, dan lagi-lagi aku memilih untuk diam saja.
Karena pada akhirnya setiap luka hanya terlihat lebih istimewa untuk diri sendiri bukan?
Tentu, aku tidak masalah dengan kalimat itu.
Apa yang terjadi di belakangmu, apa yang harus aku lalui, apa yang harus aku korbankan, sudah berapa kali menghajar diri sendiri dengan penyesalan, dan segala luka yang tak pernah aku tunjukkan kepada siapapun itu, memang sudah sepantasnya tidak untuk kalian tau. Biar aku saja. Kalian hanya perlu menimbun dan menyembur murka oleh karena aku terlihat baik-baik saja tanpa sedikitpun mencoba berdiri di atas sepatuku.
Karena mungkin, tugasku memang seperti itu. Menjadi pihak yang terlihat jahat lalu kalian tumpahkan segala cadangan angkara kalian hingga tak bersisa.
Lalu aku? Ya seperti biasa. Memilih untuk diam saja.
102 notes · View notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Mungkin diterima, tapi itu tak mungkin.
“Aku mencintaimu dengan segala kemungkinan. Mungkin ditolak. Mungkin dikhianati. Mungkin patah hati. Mungkin tak sembuh lagi.”
— Azza Waslati (via mbeeer)
1K notes · View notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Tuan yang sedang sendirian ditengah keramaian mini market
Hai tuan,
Hari ini aku melihatmu di depan mini market sendirian
Tampaknya ada suatu hal yang mengganjal pikiranmu
Rambutmu berantakan, wajahmu tak karuan, pakaianmu lusuh menggambarkan bahwa kau tak baik-baik saja
Kau memakai headset seolah kau merasa sendirian ditengah keramaian orang berlalu lalang
Hai tuan,
Sedang apa kau disana?
Lagu apa yang kau dengarkan?
Apa kau baik-baik saja?
Tak apa jika kau memang tak baik-baik saja
Sering kali perasaan sedih dihakimi sebagai sesuatu yang buruk
Namun, kau harus ingat
Semua ini akan berlalu.
0 notes
tidurpulas · 5 years ago
Text
Jika saja kamu mau, aku bisa belajar mengerti seleramu. Menyeduh kopi hitam, menambahkan sedikit gula, meski aku suka aroma teh.
Mandilah, aku masakkan air panas.
Cinta itu tak selamanya mudah, sayang. Kehidupan terlalu kompleks, masa depan terlalu tak pasti.
Maafkan aku, bukan salahmu. Kita sudah selesai, kita takkan pernah selesai.
0 notes
tidurpulas · 6 years ago
Text
Welcome back, Tumblr.
2 notes · View notes
tidurpulas · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Beautiful Mistake
Hujan Kala Itu
Sedekat Detik dan Detaknya
The Way I Lose Her
57 notes · View notes
tidurpulas · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan? Apalah arti cinta, ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun? Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keiginan malupakan jaraknya setipis benang saja. (Rindu, Tere Liye) Halaman 494-495
0 notes
tidurpulas · 8 years ago
Quote
Kopi ini pasti habis, rinduku yang belum tentu.
Mug-nya Leona
0 notes
tidurpulas · 8 years ago
Photo
Yahhh
Tumblr media
Kuucapkan terima kasih kepada para pembaca ‘Leona’, yang sedari part 1 sampai part 17 ini setia mengikuti kelanjutan ceritanya, baik di Tumblr maupun Wattpad. Dengan senang hati aku mau bilang, kelanjutan cerita Leona ini bisa kamu baca di buku 'Leona’ yang bilamana Tuhan sayang, akan terbit awal 2017 nanti. Barangkali pada penasaran sama kelanjutan ceritanya, gimana ending-nya. Cerita 'Leona’ yang apa adanya ini nggak akan terbit menjadi buku kalo tidak punya pembaca. Jadi sekali lagi, aku terima kasih ke kalian, karena kalian lah yang menjadi semangatku melanjutkan ceritanya terus.
Teman-teman pasti menebak, gimana nasib cinta mereka. Ada yang bisa nebak? Hehe… pokoknya, jangan lupa nanti kalo sudah terbit, dibeli. Tentu, kelanjutannya cerita 'Leona’ ini bukan cerita yang pendek-pendek aja, tetapi ada banyak hal-hal baru yang semoga mengejutkan. Untuk itu, ditunggu ya bukunya.
Salam,
Zarry
145 notes · View notes
tidurpulas · 8 years ago
Quote
Dari semua hal buruk yang pernah terjadi di antara kita berdua hingga berpisah seperti ini, yang paling aku benci adalah kenyataan di mana aku sama sekali tidak bisa membencimu.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
tidurpulas · 8 years ago
Text
Aku Tak Apa
Tumblr media
Aku tak apa bila kau mulai tak memberi kabar Aku tak apa bila kau mulai memberi jarak Aku tak apa bila kau mulai menghilang  Aku tak apa bila kau mulai lupa kalau aku selalu ada
Aku tak apa bila aku tak lagi menjadi orang yang kau hubungi Aku tak apa bila aku bukan orang yang kau cari Aku tak apa bila aku bukanlah orang yang berarti Aku tak apa bila aku bukan satu-satunya lagi
Aku tak apa bila semua tak lagi sama aku tak apa bila kau memilih untuk bersamanya aku tak apa bila aku harus mengikhlaskan semua  aku tak apa bila kenyataan tak mengizinkan kita bersama
aku tak apa ketika aku melihatmu berdua dengannya aku tak apa ketika kau menganggap aku bukan apa-apa aku tak apa ketika kau bertanya “ada apa?” aku benar-benar tak apa ketika aku harus mengatakan “selamat, kau dan dia akhirnya bersama.”
dan pada akhirnya, aku tersadar…
Aku bukan orang yang kau cari, aku bukanlah orang yang berarti. aku salah telah berharap dengan orang yang tak pasti. Namun satu hal yang ku tahu pasti, ingatan tentangmu selalu terkenang hingga nanti.
-Kiky. “Merayakan Kehilangan” by @mbeeer
970 notes · View notes