thesastragala-blog
45 posts
Just write what i wanna write.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Semoga jika suatu hari nanti saya melanjutkan pendidikan, alasannya bukan karena ingin memberi makan ego. Melainkan karena haus akan ilmu pengetahuan —R, 16 Juli 2020.
0 notes
Text
Dan ketakutan itu semakin menjadi-jadi.
Deadline yang semakin dekat, sementara data yang didapat masih seadanya.
Sudah diusahakan, tapi keadaan tak kunjung mau diusahakan.
"Everything is gonna be alright, ok?"
Jakarta, 20 Juni 2019
0 notes
Text
Deg.
Kabar itu akhirnya datang juga. Sebelumnya aku sudah mengetahuinya. Hanya saja hati ini sedikit bergetar membaca pesan reminder tersebut.
Everything is gonna be alright, kan?
Banyak kekhawatiran yang datang silih berganti. Aku pun yakin, hal ini tak hanya terjadi denganku. Di tanggal 13 ini, yang mana memasuki pertengahan bulan Juni aku masih belum melakukan dua rangkaian pengujian. Semoga saja semuanya aman terkendali.
Semua akan berlalu bukan?
Aku mencoba tetap tenang dan berpikiran positif. Ya, aku pasti bisa. Dan, Tuhanpun tak akan menguji manusia lebih dari kemampuannya bukan? That's mean, we'll make it through.
Mulai besok harus ada yang berubah. Kurangi santai, menghabiskan waktu untuk hobi berjalan-jalan dan mengedit foto. Mungkin dan harusnya ku salurkan untuk mengedit file skripsi. Yap, best choice.
Tak usah takut, itu yang terus aku katakan pada diri ini. Ya, meskipun rasa takut itu sendiri manusiawi bukan? Tapi terkadang rasa takut dapat melemahkan. Dan aku tak ingin itu terjadi.
Perlu ku katakan lagi.
Bulan ini, aku pasti menyelesaikan dua pengujian yang belum selesai.
Bulan ini, aku sudah mengolah dan menganalisa semua data yang aku punya.
Awal bulan depan, aku sudah mengirimkan abstrak.
Akhir bulan depan, aku sudah mengikuti seminar nasional.
Bismillah.
Ditulis kala hati tengah gundah. Meredam rasa takut yang tak berguna.
Kamis, 13 Juni 2019.
0 notes
Text
Ramadan (2)
Hello there!
Akhirnya kita sampai pada hari terakhir Bulan Ramadan tahun 1440 H. Yap, malam ini adalah malam takbiran, dimana esok hari umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri. Ramadah sudah usai guys. Apakah kalian puas dengan amalan-amalan di bulan ini?
Of course im not.
Ya, sebagai refleksi. Bulan ini lebih buruk dari tahun sebelumnya dalam hal tadarus. Pun tarawih banyak bolong karena haid, acara bukber, maupun beberapa kali terkena pusing kepala. So, what should i do?
Hm..ngelakuin yang bisa dilakuin tentunya. Sedikit kecewa sama diri sendiri yang ga bisa ngalahin rasa malas dan acara-acara keduniawian. Tercatat bulan ini bukber 5 kali, yaitu sama kawan paragames, genk magang, centrink semakin didepan, dan 3 kali bukber sama pujaan hati. Ga nyalahin bukbernya sih, lebih ke manajemen diri aja yang kurang baik. Oklah, noted. Hope next year will be better.
Aamiin
Dan, apa ya? Beberapa perbedaan puasa tahun ini dan sebelumnya. Dalam perkuliahan, tahun ini tentu lebih berat karena ada kewajiban menuntaskan skripsi supaya cepet dapet toga hehe. Dalam percintaan, yhaa gt deh so much better than a year ago. Eaa. Dalam kualitas Ramadannya tapi menurun. Sedih. Dalam kepribadian, hmm kayanya lebih perhatian 'sedikit' sama keluarga terutama ibu dan adik, sehingga pas pulang buka bersama selalu ngusahain bawa buah tangan ((meskipun seonggok sushi)) wkwkw gapapa lah ya.
Selanjutnya,
Setelah lebaran ini nih, real war dimulai. Di awal Juni harus selesai melakukan uji mikroba. Yang mana belum pernah nyoba sebelumnya. Kedua, di bulan Juli tercatat agenda Seminar. Tepatnya 29 Juli. Setelah itu, Agustus minggu pertama dijadwalkan sidang skripsi. "terus datanya udah kelar?" waiya jelas belum. Masih banyak yang harus dituntaskan.
Yaa, minta doanya aja.
Kalau kata pepatah, jangan meminta bebannya diringankan, tapi mintalah kitanya dikuatkan.
So do i.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, teman-teman!
Have a nice Wednesday:)
Jakarta, 4 Juni 2019
0 notes
Text
Dan tidak perlu menunggu jadi kaya dulu untuk berbagi.
Kata ibu kala itu
0 notes
Text
Ramadan (1)
Ramadan.
Sebuah bulan yang istimewa untuk seluruh pemeluk agama Islam. Pada bulan ini, kita berpuasa sebulan penuh dan rutinitas pada malam hari adalah shalat tarawih.
Buatku, Ramadan adalah si super istimewa.
Lebih dari itu, berkat Ramadan aku si pemalas setiap sore membantu ibu di dapur (bila tidak ada acara bukber a.k.a main hehe). Ramadan kali ini, aku sempat membuat piscok goreng *anak sd juga bisa kali ya* tapi ini my very first. Untuk membuat piscok, ternyata sederhana, kita hanya perlu pisang, mesis sebagai coklatnya, kulit lumpia sebagai pembungkus, dan tepung untuk perekat. Pisang diletakkan di atas kulit lumpia, kemudian ditaburi mesis dan kemudian ditutup/dibungkus. Lepas tu digoreng deh. Ohya, yang terpenting adalah hati-hati dan jangan grusak grusuk ketika membuatnya karena bisa-bisa robek semua dan coklatnya tercecer.
Kedua, martabak tahu. Untuk bahan dan konsep mirip piscok goreng, hanya saja isiannya diganti tahu. Ohya, tips dari ibuku ketika selesai digoreng, tiriskan martabak di atas saringan dengan posisi berdiri. Agar minyak cepat turun katanya.
Ketiga, tumis tauge. Sederhana sekali kan? Yap. Anw aku suka tumis tauge dan katanya bisa meningkatkan kesuburan bukan? Hehehew. Untuk tumis sendiri, bumbunya bawang putih, merah, cabai, dan garam. Setelah dipotong2, kita tinggal menumis bumbu dan memasukan taugenya. Voila, jadi deh!
Sepertinya ada jenis makanan lain yang ibuku ajarkan, hanya saja aku lupa wkwk maklum goldar B. Seingatku ibu mengajarkan cara membuat kolak, tahu isi beserta tumis isian didalamnya, dan beberapa jenis tumisan lain yang katanya formula bumbunya selalu sama.
Cuma di Ramadan,
Setiap hari aku makan gorengan (risol, tahu, bakwan, piscok) dan lontong +bumbu kacangnya. Dengan pasangan serasi segelas teh bubuk hangat. Yaa, meskipun menu ini seringkali membuatku sembelit karena kurangnya serat.
Jangan lupa banyak minum air dan kurangi kafein ya guys! Perbanyak makan buah dan sayur juga!
Semangat!
Selamat hari ke—28 puasa. See you next year.
Jakarta, 2 Juni 2019
0 notes
Text
Semua semut bermimpi setinggi langit, berlomba mencapai kehidupan terbaik. Lantas mengapa aku tidak?
Anonim
0 notes
Text
Asdfghjkl
Hello!
Its enter the 3rd weeks of holly Ramadhan. How r u? I hope u all always be fine. Come back here with another story. Long time no see right? Whoa. Dunno where to start.
Ya ya, im lil bit disappointed. No, not lil but much. Its such a pleasure to have full part. Yeah, i have. But what's wrong? What is that? I think it such a big hole. I disappointed with him. He wasn't take his responsibility. And even he wasn't obey his God. So, why couldn't i lose my respect to you? This why sometimes im afraid to start relationship. Im afraid it will goes wrong and painful. Im afraid chose the wrong guy who will spend rest of our life together. Ya, that's all.
In the other side, im so grateful to have the best one. The woman who always tries her best for her girl and boy. Could i be like her? Thats my biggest question too. It such a pleasure to have the strongest, the smartest, the kindest one. Ya, maybe its for balancing. But should it? Sometimes i told her to end it. She doesn't want. It sucker.
Done. Im done write this. I just need to focus make myself success. Give her happiness, the things she wants. Cause her sacrifices are priceless.
I promise i'll success. See you on top!
Jakarta, 22th May 2019
0 notes
Text
Anak kurkuma(+)
Tulisan ini di ketik pada tengah malam sebelum bimbingan metode penelitian skripsi rani. Iya skripsi. Hello, welcome semester 8!
Setelah sekian lama tak bersua, akhirnya aku bisa membuat postingan juga ya! Hehe. Banyak hal yg terjadi, setelah postingan terakhir hingga hari ini. Mungkin kalau ada waktu luang, dan dalam mood yang baik, akan aku tuliskan. Iya, janji kok! Wkwk
Daaan. Back to the title, rencana skripsiku akan membuat label indikator cerdas dari ekstrak kunyit utk deteksi kualitas susu kedelai. Walah, udah kelihatan keren belum guys? Wkwk. Kalau boleh kilas balik, aku sendiri pun tidak paham mengapa ku ambil topik tsb. Tapiii, yg aku tau pasti, aku memang ingin membahas/berinovasi dibidang smart/active packaging. Hayo coba kalau kepo bisa tengok di mbah google haha
Di malam yg sunyi ini, *iyalah org udah jam 1 kurang* aku agak sedikit pening sm metode penelitianku. Jadi ceritanya gini guys, fyi aku ini si gembala sapi wkwk canda:( aku ini anak teknik industri, tepatnya industri kemasan daan ketika kubaca referensi jurnal-jurnal my lovely kunyit.....ternyata ku temukan regresi linear yg sudah memasuki disiplin ilmu farmasi, teknik elektro, pun pangan. Walah, merembet kemano iko?
Lanjut.
Speechless aja sih. Aku suka menggali banyak hal (ps:moodnya lagi baik makanya blg suka WKWK). Bilang aja kaum kepo ya:( namun disisi lain agak jiper juga sih, kaya banyak anxiety dimana-mana. Takut penelitiannya gagal lah, gabisa mengoperasikan alat lah, ini lah itu lah. Tp yaa kan semua hrs dijalani. Badai pasti berlalu kan gengs? Anjay
Untuk km yg sama-sama lagi berdiri di semester akhir, yg lagi ngedate sama skripsweetnya, inget yaa kalau km ga sendiri. Akhir-akhir ini banyak kubaca berita di twitter, mahasiswa yg suicide karena depresi menghadapi skripsi & ga segera lulus-lulus. Aku ga mau ada lagi teman seperjuangan skripsi kita, baik itu beda almamater, beda provinsi, maupun beda latar belakang lah, bernasib seperti itu:( so, semangat yuk!
Lelah itu manusiawi,
Istirahat pun manusiawi,
Gagal, sedih, kecewa? Apalagi!
Gaada salahnya kok memanusiawikan, diri kita. Yaa krn kita manusia. Gitu sih kata nkcthi.
Satu lagi, note to myself maupun utk siapa saja yg baca postingan ini :
"Bukan kesulitan yg membuat kita takut, tapi ketakutan yg membuat kita sulit. Jangan pernah berhenti untuk mencoba, dan jangan pernah mencoba untuk berhenti" —Ali bin Abu Thalib
Jakarta, 29 Januari 2019
0 notes
Text
Mulai hari ini!
"Mulai hari ini, aku pengangum rahasiamu!" kataku dalam hati.
Hari itu aku memutuskan menjadi pengagum rahasia dari seorang lelaki berkulit putih itu. Wajah khas sumatera yang ia miliki, ditambah hidung mancung dan badan yang tinggi, menyempurnakan penampilannya. Bukan, tapi bukan karena itu aku mengaguminya.
Faktor x, begitu banyak faktor x yang ia miliki sebagai modal untuk membuat semua wanita bertekuk lutut dihadapannya. Faktor x tsb diantaranya adalah, pertama ia cerdas. Pengetahuannya luas, ilmunya tak terbatas, hal itu menjadikan dia sebagai narasumber ketika aku membutuhkan saran/masukan mengenai suatu projek yang tengah aku kerjakan. Kamu bisa mengajukan pertanyaan apa saja kepadanya, bahkan aku pernah iseng bertanya mengenai pembangunan meikarta yang tak kunjung usai dan apa saja efek negatif dari kehadiran proyek pembangunan ini. Dia membuatku tercengang, menjelaskan dari segi ekonomi dan lingkungan, mengenai ketersediaan air yang akan terganggu, apa yang akan terjadi pada pdam, dan apa saja persyaratan sehingga apartemen bisa terbentuk. Ia membuatku terpana. Diujung pernyataan itu pun ia selipkan harapan bahwa kelak ketika sudah berkeluarga, ia bermimpi memiliki rumah di pedesaan/pinggir kota, yang sepi, asri dan dilengkapi halaman luas yang dipenuhi tanaman. "Aku setuju." jawabku dalam hati, meski aku tak tau masa depan akan mempertemukan dia dengan siapa dalam rumah impiannya tersebut.
Kedua, pemikirannya dewasa dan tidak mengedepankan emosi. Kita semua tau bahwa usia kita sudah bisa disebut dewasa, tapi apakah sikap kita sudah mencerminkannya? Aku rasa dia iya. Aku suka ketika dia tetap tenang dan berpikiran jernih disaat yang lain panas dan terpancing emosi. Dirinya damai. Ia tegas, namun tak pernah ngegas. Solutif, tanpa harus mengeluarkan urat. Lagi-lagi aku terpana. Menurutku pemikirannya dalam, ia terus berusaha melihat dari berbagai sisi. Memahami sejuta persepsi.
Ketiga, ia taat pada Tuhannya. Ia alim, namun tidak sok alim. Ia menjaga jarak, namun tidak menjaga jarak. Kutemukan banyak sekali lelaki alim yang nyatanya dzolim, namun ia berbeda. Ia tak pernah menonjolkan kealimannya, melabeli diri sebagai lelaki soleh, tapi kenyataannya begitulah ia. Lantas kemudian siapa yang tak ingin menjadi makmumnya?
Keempat, impiannya jelas. Pernah sekali waktu aku berkendara bersamanya, beberapa jam dalam satu motor yang sama. Ia bercerita bagaimana ia bisa sampai masuk ke jurusannya sekarang. Ia bilang ia suka segala hal berbau permesinan, energi, dan hal-hal semacamnya. Intinya dia tertarik dengan potensi energi di dunia ini. Ia ceritakan perjuangannya sampai harus tes ujian masuk salah satu universitas swasta di daerah jawa timur, menginap di masjid pun pernah ia lakoni dalam rangka mendapat pendidikan terbaik. Ia bilang ia ingin merantau, melihat dunia luar dan belajar. Tapi apa daya, ia anak lelaki satu-satunya dalam keluarga, ibunya tidak mengizinkan ia melanglang buana. Belum lagi kedua kakaknya wanita dan sudah berkeluarga, membuat langkahnya semakin berat untuk meninggalkan rumah keluarga.
Keempat, ia pengamat. Lelaki yang bijak, seringkali mengobservasi. Menurut pengamatannya, aku pendiam, jarang bicara katanya. Sehingga tidak tertebak. Aku tersenyum. Aku suka ketika orang lain tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikiranku. Pun ketika aku menanyakan bagaimana kondisi organisasinya, departemennya, ia mengatakannya dengan jujur tanpa menghakimi. Ia pun bertanya balik kepadaku, sebenarnya aku tidak terlalu suka menjelaskan hal seperti ini, namun nyatanya ia tetap tidak menghakimi.
Aku mungkin baru sekali berkendara bersamanya, percakapan kami melalui aplikasi chatting terasa seadanya, di dunia nyata juga berinteraksi hanya bila ia menegurku terlebih dahulu. Tak apa, tak usah terlalu dekat pikirku. Biar saja berjarak, yang penting kita sama-sama bahagia, sibuk merajut asa, meraih mimpi, atau apapun yang bernilai positif. Kelak, bila kita berjodoh, kita akan dipertemukan dalam rumah berhalaman luas di pinggir kota yang kau impikan. Semoga. Pun bila tidak, semoga rumah kita masing-masing dipenuhi kebahagiaan yang tak bertepi.
Aamiin.
Jakarta, 1 April 2018
0 notes
Text
#KerjaKerjaBercanda eps H&H
Hari itu 16 Februari 2018, tepat di tgl merah karena perayaan imlek, aku harus melakukan tugas negara #KerjaKerjaBercanda mengajar hasbi yang akan mengikuti tes masuk labschool di Hari Minggu.
Aku berangkat dari rumah sekitar jam setengah satu, karena les dimulai pukul dua siang. Seperti biasa, keberangkatan siang itu diiringi panas mentari yang alhamdulillah menyengat. Ketika sampai di tkp, aku langsung menuju ke medan tempur (a.k.a meja makan tempat kita biasa belajar). Kemudian kulihat ada buku-buku dan alat tulis yang sudah bertengger di atas meja yang kutau pasti itu bukan buku hasbi.
Ternyata oh ternyata pemilik buku itu adalah hijaz. Ia adalah anak dari tante yang selama ini kutemui. Awalnya tante ini kukira adalah ibu dari hasbi. Jadi hasbi ini sebenarnya adalah keponakan dari tante dan hijaz adalah anaknya. Mereka berdua adalah sepupu yang sama-sama duduk di kelas sembilan, namun belajar di sekolah yang berbeda. Jadi, pada siang hari yang berbahagia itu, aku mendapat misi mengajar dua anak sekaligus. Tante pun menjelaskan bahwa hari ini ia menitipkan anaknya, yang juga ingin mengikuti tes masuk labschool bersama hasbi.
Misi ini terasa menggelitik dan lebih menantang, karena biasanya aku hanya menangani satu pasien dalam satu sesi. Kemudian aku duduk di antara mereka berdua. Aku senang karena suasana belajar menjadi semakin hidup. Karena oh karena karakter mereka yang dapat aku analisis adalah sangat kontras.
Si ekstrovert (hijaz) sangat ekspresif dan berapi-api dalam menjawab soal, pun ketika jawabannya benar, ia akan berteriak kegirangan. Ketika salah pun ia menggerutu dan memukul-mukul meja karena kesal. Lain lagi si introvert (hasbi) yang sejak lama aku belajar memahami dan memasuki dunianya. I cenderung tenang dan menyembunyikan emosi. Lebih banyak diam dan tidak mudah terpancing. Hijaz mahir dalam menjawab soal-soal bahasa, terutama bahasa inggris. Perbendaharaan katanya cukup banyak dan well i think dia anak yang populer di sekolahnya karena supel dan memiliki wajah yang ganteng untuk anak seumurannya. Lain lagi hasbi, si mahir dalam soal-soal hitungan, lebih banyak menerawang dan mencari ilham untuk mendapat jawaban. Seringkali aku temui ia tidak ada coretan angka hitungan di kertasnya, namun sudah terisi jawaban yang benar. Lebih dari itu semua, they both so damn amazing at their own way.
Pada kesempatan kali ini aku diajak untuk dapat mengerti dan memahami karakter yang berbeda. Bisa dikatakan ini simulasi kecil sebelum aku menghadapi dunia kerja ataupun dunia lain yang menyuguhkan berkali-kali lipat perbedaan didalamnya. Selain itu, aku merasa juga diajarkan bagaimana kelak bila menjadi orang tua yang memiliki anak dengan karakter seperti air dan api. Anak satu menyukai ketenanan, anak lainnya menyukai kebisingan. Anak satu pendiam, anak lainnya super talkative. Dan perbedaan-perbedaan lainnya yang menjadi warna.
Intinya bila ada yang mengatakan bahwa perbedaan itu indah, sepertinya aku setuju. Bukankah pelangi juga tidak akan tercipta tanpa adanya perbedaan warna? So we are too.
0 notes
Text
#KerjaKerjaBercanda eps Shock Therapy
Rabu itu, sepulang kampus aku kembali menyelesaikan misi di rumah hasbi. Jadwalnya hari ini adalah pelajaran bahasa inggris. Aku menuju kesana dengan krl disambung ojek online agar cepat sampai ke tkp.
Setelah sampai, hasbi kemudian muncul dan tidak membawa buku un yang biasa kami pelajari. Kami duduk di tempat yang berbeda, yaitu di ruang kerja yang dindingnya dipenuhi buku-buku seperti sedang berada di perpustakaan. Lantainya menggunakan material kayu. Dan pendingin udara diatur sedemikian sehingga tempat itu terasa nyaman dan tenang.
Hasbi mengatakan bahwa hari ini ia tidak ingin belajar untuk un, melainkan ia ingin belajar untuk ujian masuk labschool yang akan diadakan minggu besok, 18 februari 2018.
Seketika aku kaget(1) karena katanya ia ingin masuk sma negeri. Kemudian ia katakan lagi bahwa ini disarankan oleh tantenya sebagai cadangan bila nemnya kurang memuaskan. Okelah, selanjutnya ia membuka buku kumpulan soal ujian masuk yang tebalnya lumayan. Ada pula prediksi soal yang terdiri dari dua set yaitu soal umum (mtk, ipa, ips, bindo, bing) dan soal psikologi (tes koran, analogi, aritmatika, dan tes tes lain yang aku lupa persisnya) disini lagi-lagi aku merasa kaget(2) karena bentuk soalnya seperti soal sbmptn. Belum lagi penilaian yang apabila salah dikurangi satu poin dan kalau benar mendapat tiga poin. Aku cukup kaget(3) Belum lagi ujiannya akan diadakan empat hari lagi. What a shock therapy.
Gapapa. Gapapa.
Sebisa mungkin kami mengerjakan apa yang diyakini benar untuk mendapat nilai maksimal. Sayangnya hasbi yang sedang tidak dalam kondisi baik, sepertinya sudah tidak nyaman dan katanya otaknya berasep. Oke oke Akhirnya karena waktu dan kesempatan yang membatasi. Kami harus mengakhiri pertemuan yang bertema 'ujian labschool shock therapy of the month'.
Pesan yang aku dapat hari ini, yaitu kita adalah pilot dari dari kita sendiri. Dalam hidup memang pasti banyak kita temui shock therapy semacam yang dialami hasbi. Tapi, yang menentukan keberhasil ya adalah pilot itu sendiri. Orang lain mungkin dapat membantu atau mengarahkan, namun kendali sesuangguhnya berada di tangan sang pilot, yaitu dalam hal ini adalah hasbi.
Tetap semangat yaa hasbi. Im sure you are the best pilot of your own plan, of your own destiny. So, let me see your success! :)
Jakarta selatan, masih di tkp belakang kebun binatang ragunan, Rabu, 14 Februari 2018
0 notes
Text
The Sastragala
Setelah beberapa kali berganti nama tumblr, akhirnya aku menemukan nama yang dirasa cukup cocok untuk isi dan kepribadian didalamnya. "The Sastragala"
Sebenarnya artinya apa sih? Aku akan mulai membahasnya kata per kata, mulai dari : The, dalam Bahasa Inggris memang sangat lumrah ditemukan, akan tetapi kata ini tidak mudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Biasa dikaitkan dengan arti sebagai itu; sebagai kata keterangan milik; sebagai kata si; sebagai kata sang; sebagai kata yang; dan sebagai kata tentang atau mengenai. Aku mengambil kata 'The' sebagai judul yang berarti 'tentang'. Selanjutnya 'Sastra', menurut KBBI, 'Sastra' adalah bahasa; kata-kata, gaya bahasa; tulisan; huruf. Dan kata 'Gala' artinya pertama; perdana; leher. Dan bila digabungkan versiku "The Sastragala" berati "Tentang Tulisan Pertama".
Maksudnya, media ini yang pertama kali aku tekuni dengan 'agak' serius dan menjadi diari online pertamaku hehe Kemudian, Kata 'Sastragala' itu sendiri merupakan bahasa latin dari Kupu-Kupu. Aku memang menyukai kupu-kupu, bukan karena sayapnya yang indah, bukan pula karena wajahnya yang menyeramkan apabila dilihat dengan seksama (kalau kalian ingat ada episode spongebob yang berlatar rumah Sendy tupai, disitu memperlihatkan wajah menyeramkan kupu-kupu yang membuat patrick dan spongebob ketakutan).
Buatku, kupu-kupu itu istimewa, ia adalah ikon metamorfosis, ingat kan kalian pelajaran ipa waktu sd yang membahas metamorfosa pada kupu-kupu? Pun itu juga harapanku, ingin mengalami metamorfosis selama hidup, menghargai setiap proses dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa seperti yang terjadi pada kupu-kupu.
Selain itu, kupu-kupu memiliki sayap yang membuatnya bisa terbang menjelajahi semesta. Tak ada batas, tak ada pengikat, pun keraguan untuk terbang melanglang buana. Aku harap aku pun bisa begitu. Bisa menjelajah dunia, pun memiliki pemikiran seperti sayap kupu yang tak terbatas.
Intinya itu. Nama tumblr ini adalah harapan, sekaligus doa.
Semoga, Dan Semoga.
Jakarta, 9 Februari 2018 Di tengah hujan bulan Februari
0 notes
Text
IP Terjun Bebas, Salah Siapa?
Dan ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa ip terjun bebas, seketika remuk terasa di dada, rasanya seperti lirik lagu Ten 2 Five yang berbunyi “Successfully tore my heart, now it is only pieces. There is nothing left but pieces….” Kurang lebih begitu rasanya.
Yang tak kalah membuat patah hati adalah momen ketika orang tua bertanya mengenai berapa ip semester ini. Seperti tak sanggup mengatakan bahwa ip harus terjun dari angka hampir menyentuh sempurna, turun sampai 2 angka. Ibu bilang memang tak apa, masih masuk kategori istimewa katanya. Hanya saja aku tau bahwa ia juga kecewa, ketika hasil yang didapat anaknya tak lagi di urutan pertama.
Memang sih, setelah menempuh 5 semester berharga, fluktuasi ip yang terjadi adalah hal biasa. Suatu ketika nilai itu naik, pun semester berikutnya bisa saja menukik tajam.
Hasil hari ini memang baik. Teman-temanku katakan aku tak bersyukur, mereka bahkan di jurusan lain harus usaha berkali-kali lipat untuk mendapat nilai itu. Iya, aku paham. We face our battle by ourselves, so please it’s different circuit.
Aku merasa kecewa bukan karena ambisi berlebihan atau apapun yang kalian pikirkan. Hanya saja, aku tidak lebih baik dari aku di hari kemarin, di semester lalu. Itu poin pentingnya.
Ini adalah tentang pencapaian diriku hari ini dan hari kemarin, bukan tentang pencapaian kalian, ataupun perbandingan diantara kita. Bukankah pepatah juga mengatakan bahwa “merugilah orang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin”. Lalu, salahkah aku bila kecewa?
Setiap yang terjadi pasti ada hikmahnya kan? Mungkin hari kemarin aku terlalu jumawa, tak sopan pada dosen, enggan memperhatikan pelajaran, atau bahkan manajemen waktu dan diri yang keteteran? Kemudian salah siapa? Ya jelas salah diriku seutuhnya.
Terkadang mungkin nilai yang diberikan dosen terasa tak masuk akal, berat sebelah, berbanding terbalik dengan kemampuan, atau merasa teman-teman satu frekuensi dalam kemampuan malah menerima nilai lebih menjulang? Tak apa. Hidup ini memang begitu kan. Bukankah semester lalu aku juga berada pada posisi teman yang ku bicarakan barusan? Iya bukan? Iyalah.
3 semester tersisa, masih ada kesempatan untuk membayar. Kalau bisa jangan lagi ada jumawa, perhatikan apa dan bagaimana pembelajaran, tentunya usir rasa malas dan keengganan untuk berpindah dari zona nyaman.
“Terakhir, semangat yaa kuliahnya! Jangan lupa berdoa & selamat datang di semester 6” kataku pada bayangan di depan cermin.
Jakarta, 9 Februari 2018. 14 hari setelah mengambil ip
0 notes
Text
#Day7KerjaKerjaBercanda
Guten Nacht!
Hari ini tanggal 30 Januari 2018, sore harinya aku mendapat jadwal mengajar anak Sd bernama danish, rumahnya berlokasi di Beji Depok dan dekat dengan kampusku.
14.00 berangkat dari rumah ku tercinta 14.30 tiba di ui dengan hujan deras yang tiba-tiba datang menyapa 14.45 setelah naik bikun, turun di pnj untuk menuju ke beji melewati jalan panjang /lebay 15.00 sampai di rumah danish setelah nafas tersengal-sengal karena berjalan kaki
Dari dalam muncul anak laki-laki berpakaian setelan jersey bola berwarna biru, kulitnya kehitaman, senyumnya manis dan badannya kecil. Danish langsung mengambil meja lipat dan buku berjudul ‘USM’ untuk dipelajari.
15.00-17.00 kami membahas materi ipa untuk un kelas 6 yaitu jenis gaya, energi, bunyi dan satu lagi aku lupa. Aku senang karena danish sangat amat cerdas dan cepat mengerti sehingga dalam waktu singkat kami dapat berganti materi. Lagi dan yang selalu aku tanyakan kepada setiap murid yang aku temui adalah target nilai unnya dan sekolah impiannya. Danish memiliki target nilai un 28 karena ingin masuk smp 2 depok. Aamiin.
Pun pelajaran yang aku dapatkan dari danish kecil adalah keceriaan yang ia miliki yang menunjang kemampuan bersosialisasi yang baik. Selain itu dia 'well prepared’ sekali, berbeda dengan anak-anak sd lain yang pernah aku temui.
Terima kasih danish!
0 notes
Text
#Day6KerjaKerjaBercanda
Holla!
Ga terasa baru hari ke-6 nih #KerjaKerjaBercanda padahal rasanya udah lamaaa bgt. Pun rasanya diriku sudah makin dekat dengan anak didik pertamaku hasbi. Hamdallah yash!
Ketika membahas progres rasanya dekat dengan skill mengajarku yang alhamdulillah merangkak naik sedikit demi sedikit(menurutku) hehe. Dan mengenai anak didikku, aku senang! Hasbi makin terbuka, makin banyak bersuara, dan intensitas tertawanya meningkat. Sulit memang mengetuk pintu seorang anak yang notabenenya pendiam dan misterius, seringkali tidak terduga. Hasbi, tunggu aku ya! Akan ku taklukan dirimu dek! Wkwk
Oya, today kita berlatih mengerjakan soal un ipa. Berbeda dengan latihan mtk dan bahasa yang sebelumnya, disesi kali ini hasbi menolak sistem yang biasa kita jalankan (mengerjakan 5 butir soal lanjut dibahas bersama) karena alasannya dia merasa susah. Oke cus, mari kita bantai soal-soalnya. Setelah mengerjakan bersama, ternyata benar bahwa hasbi sedikit kesulitan, penyebabnya simpel sih, banyak materi dan rumus yang terlupakan sehingga tidak bisa menyelesaikan soal(pun aku juga begitu waktu smp-_-)
Gapapa. Gapapa.
Sebelum soal habis pun, sepertinya otak hasbi sudah berasap wkwk alhasil sepertinya di detik-detik terakhir terasa kurang maksimal. Fyi, un tinggal 2 bulan lagi dan kurasa hasbi harus belajar lebih giat lagi, mengingat target dirinya yang menginginkan nem menyentuh angka 38.
Come on! Ketika kita duduk di kursi panas yaitu kelas 6, kelas 9, kelas 12(ku rasa ini kursi mendidih, bukan kursi panas lagi), kita harus berkali-kali lebih giat dalam belajar, karena apa yang kita lalui hari ini, menentukan bagaimana esok masa depan kita. Last but not least, untuk hasbi dan untuk diriku sendiri, semoga kita selalu ingat bahwa usaha keras tak akan mengkhianati pun ketika ada kemauan disitu pasti ada jalan.
Semangat anak didik pertamaku, jangan menyerah, dan jangan pernah berhenti berharap ya! Dari aku, Pengajar bimbel mu yang tidak jelas & sering terlambat;(
Jkt, Id. 29 Januari 2018
0 notes
Text
Purseda Desa Dibalik Rimba
Pada 26-27 Januari 2018 kemarin, alhamdulillah aku dan beberapa rekan, diberi kesempatan untuk singgah di desa pengabdian organisasi kampus kami yang terletak di Leuwiliang, Bogor.
Tepat pukul 17.00 kami berangkat dari kampus dengan mengendarai motor. Tujuan kami adalah merasakan langsung bagaimana atmosfer kehidupan disana sekaligus menengok rekan kami yang lain yang mengabdikan diri di desa tersebut selama 17 hari.
Setelah menempuh hujan gerimis, macet, jalan berlubang, tikungan tajam, hingga jurang di sisian jalan, akhirnya kami tiba di desa sekitar pukul 22.00. Jalan yang licin dan penerangan yang terbatas membuat kami agak kesulitan untuk menembus rimba yang melindungi habitat desa tersebut. Ketika sampai disana, panitia sedang melakukan evaluasi atas pekerjaan yang mereka lakukan selama sehari itu. Kemudian kami digiring ke kontrakan wanita untuk beristirahat. Dengan beralaskan tikar seadanya ditambah kondisi ruangan yang sangat sempit, ketika tidur yang bisa aku lakukan hanya telentang dan sesekali memiringkn badan bila terasa pegal.
Esok paginya kami bergegas mengantri untuk mandi, kemudian pergi ke sekolah untuk mengamati sekaligus mengisi apabila ada kelas yang kosong, pun sesekali mencuri-curi waktu berinteraksi dengan anak-anak di desa.
Satu hal tak terlupakan yang aku temukan adalah keberadaan api semangat yang membara pada mata mereka. Meskipun hujan gerimis menyambut pagi kami ditambah lapangan yang super belok akibat belum di pelur dan masih terbuat dari tanah merah, hal-hal sepele tersebut tidak menghalangi mereka untuk pergi ke sekolah.
Alhamdulillah aku diberi kesempatan mengisi kelas 3, dengan agenda membaca buku(hasil sumbangan kawan-kawan) dan komik interaktif dari departemen pendidikan. Aku membagi mereka ke dalam kelompok kecil untuk dapat bergiliran membaca buku supaya semua bisa membaca seluruh buku yang ada. Buku tata surya ternyata menjadi buku favorit yang paling menyedot perhatian mereka, pun kebetulan aku juga sangat menyukai segala hal tentang tata surya. Sayangnya, banyak hal yang belum mereka ketahui seperti satelit, profesi astronot, pun planet-planet lain selain bumi.
Tak apa. Kita bisa mempelajari seisi tata surya bersama, bukan?
Ohya, sebelum sesi membaca buku ini, aku sempatkan untuk menanyakan ingin jadi apa mereka di masa depan, jawabannya menarik, mulai dari menjadi guru (ipa, agama, matematika, bahasa indonesia), menjadi polisi (kebanyakan anak laki-laki memilih ini), menjadi ustadzah, dan menjadi pemadam kebakaran. Super sekali, bukan? Semoga dimasa depan mereka dapat menjadi apa yang merek inginkan hari ini. Aamiin.
Pun satu hal lagi yang agak mengganggu pikiranku, adalah kenyataan bahwa mereka tidak mengetahui monas (ikon ibukota Jakarta yang paling terkenal), tidak pernah pergi ke Jakarta yang notabenenya hanya berjarak puluhan kilometer, bahkan mereka tidak pernah ke Bogor(kabupaten dan kota mereka sendiri) dan tidak tahu apa itu kebun raya bogor. Mungkin rimba dan bukit berliku benar-benar membuat mereka enggan untuk pergi barang untuk melihat dunia luar.
Realita yang sesungguhnya terpampang, ketika semangat membara itu ada, tapi akses untuk berkembang menjadikan mereka sulit untuk terbang, bahkan untuk melangkah sekalipun.
Seharusnya, semoga, dan secepatnya pemerintah dapat segera membuka jalan, agar anak-anak desa ini menjadi lebih ringan dalam melangkah dan lebih yakin dalam meraih cita. Aamiin.
Aku disini, tak akan lupa apa yang telah kalian suguhkan, pelajaran dan tamparan yang menyadarkan.
Terima kasih adik-adik sd muhamadiyah. Jangan pernah berhenti bermimpi pun mencoba untuk berhenti berharap!
0 notes