Text
Dulu, waktu interview kerja ada satu pertanyaan yang dengan cepatnya saya jawab. Apa yang paling kamu tidak suka: Dikhianati. Sakit rasanya. Ternyata ada yang lebih terasa sakit daripada itu: Kehilanganmu.
Idul Fitri tahun ini masih menyisakan duka untuk keluarga saya. Tepat pukul 00.00, tanggal 2 Syawal, Ema dipanggil Tuhan, pulang ke rumah Allah. Padahal ibu mengabari sudah sejak H-7 Lebaran kalau Ema sudah tidak merespon, tapi apa daya baru bisa pulang H-2 Lebaran :’( Dalam hati sempat bilang, “Ma, tunggu saya pulang, jangan dulu pergi…”
Siangnya, saya coba berbisik ke telinga Ema, saya panggil-panggil, bilang kalau saya sudah datang, tapi tetap tidak ada respon. Matanya pun tertutup rapi, nafasnya masih terdengar, tangannya hangat, saya pegangi terus. Kata ibu, sejak beberapa hari yang lalu ketika masih sadar dan bisa merespon dengan baik, Ema selalu tanya Anggi kapan pulang. Sekarang, saya sudah pulang tapi Ema ngga tau karena sudah tidak sadar :’(
Begitu pulang dari mesjid lepas shalat Ied, saya dan ibu langsung nemenin Ema. Saya bacakan talkin di dekat telinga nya. Hari itu, kondisi Ema semakin melemah. Malamnya kami mengaji, sampai tengah malam nafas Ema sudah tidak beraturan, akhirnya tepat pada pukul 00.00 Ema menghembuskan nafas terakhirnya. Tangis kami sekeluarga pun pecah. Ibu dan Uu yang paling terpukul. Saya pun menangis sambil pergi mengambil air minum untuk Uu, ibu dan dede yang terus menangis.
Baru kali ini saya merasakan patah hati dan bahagia secara bersamaan. Saya sangat patah hati kehilangan seseorang yang sangat saya sayangi, namun bahagia karena dalam prosesnya, ternyata saya tau Allah sangat sayang sama Ema. Bagaimana tidak, malam itu, Ema pergi disaksikan seluruh anak-menantu dan cucu nya. Ema pergi pada saat kami, anak-menantu dan cucu-cucunya selesai mengaji dan tetap melafalkan talkin di telinganya. Dan begitu banyak orang yang ikut shalat jenazah, serta yang mengantar ema ke tempat peristirahatan terakhirnya, MashaAllah banyak sekali.
Hari ini, hari ke-8 ema pergi, kembali ke Jogja malah membuat saya susah move on. Kembali teringat kenangan saya bersama ema, mulai dari saya kecil sampai bisa bekerja seperti sekarang ini. Makasih ema, untuk semuanya, kenangan manisnya, pengalaman berharganya, kata-kata bijaknya, semuanya ngga bisa terlupakan. Ema tetap hidup dan ada di hati kami.
“Kalau sudah tua begini, hanya satu yang ema tunggu. Nunggu dipanggil pulang,” Sekarang ema sudah ngga perlu nunggu lagi, ema sudah tenang di sana.
Selamat jalan Ma..
You’ll be missed and remembered.
3 notes
·
View notes
Text
(photo: from google)
Share pengalaman beberapa hari yang lalu, ceritanya saya beli aqua botol 1,5 liter di warung. Udah macam di minimarket, ambil sendiri. Tapi ini bener-bener the true of self-service. Mungkin mbak yang jaga warung lagi dapet, atau lagi sensi, atau lagi males gatau juga. Begitu saya bilang mau beli aqua botol 1,5 liter, mbaknya langsung nunjuk ke tempat aqua, tanpa beranjak dari tempat duduknya. Terus saya bingung, ini ambil sendiri apa gimana. Akhirnya saya inisiatif untuk ambil sendiri. Terus tanya harganya berapa. Kata mbaknya empat ribu. “Taruh aja uangnya di atas toples mbak”. Pada saat membayar pun mbak nya belum beranjak dari tempat duduknya. Terus saya kembali bingung karena harus membawa aqua tanpa kresek pake motor. Mau disimpen dimana? digelindingin? yakali. Akhirnya minta kresek sama mbaknya, dan dengan santainya doi bilang, “Itu mbak ambil aja disamping toples”. Dan saya ambil sendiri kemudian pulang.
Intinya, kita sebagai konsumen selalu ingin dilayani. Tapi pada dasarnya kita bisa kok melayani diri kita sendiri. Tapi ngga gini-gini amat juga sih Mbak :’(
1 note
·
View note
Text
Renungan di Awal Maret
Ketika kita merasa didzalimi atau diperlakukan tidak adil, ada baiknya jangan dulu merasa seperti orang yang paling tidak beruntung di dunia. Bisa jadi, suatu hari nanti, eh malah kita yang memperlakukan orang dengan tidak adil, atau bahkan mendzaliminya.
Balik lagi ke masa awal-awal kuliah di Kampus Kerakyatan, sebagai mahasiswa baru masih butuh bimbingan dari para staf akademik dan keuangan. Suka bete aja kalo lagi butuh banget sama mereka, eh kita malah dilempar-lempar. “Coba tanya ke Ibu "A” dulu”. Terus setelah menghadap ke ibu “A”, “Lho.. yang biasa menangani hal ini yaa Bapak B. Coba beliau ditemui dulu”. Kesana kemari tapi tidak menyelesaikan masalah. Belum lagi wajah judesnya yang bikin ngga nafsu makan. Huh! Ditambah lagi, pernah mergokin salah satu staf dengan antengnya malah facebook-an. Cuy, kita disini butuh dilayani, ente malah facebook-an, duhhh....
Dulu sih mikirnya, parah nih magabut ini mah. Tapi, emang Tuhan itu Maha Adil yaa. Sekarang, saya malah ada di posisi mereka, sebagai salah satu staf yang tugasnya melayani dengan sepenuh hati dan memberikan service excellent. -_- Jadi paham, kenapa mereka judes, kenapa mereka suka lempar-lempar, kenapa mereka buka facebook. Sayapun kadang mengumpat dalam hati, ketika harus melayani mahasiswa namun doi maksa, doi minta prosesnya cepet, sempurna, zero mistakes, dll. Pengen banget teriak di kupingnya: “Oi, yang saya layani bukan cuma kamu aja keles”. Memang ada aturan diterapkannya One Day One Service. Saya sangat paham akan aturan ini, mahasiswa apalagi, sangat paham. Tapi, dalam prosesnya kadang ngga sesuai rencana, (gak sesuai aturan). Kami sudah berusaha melayani sesuai dengan aturan One Day One Service tersebut, tapi apa daya kalau dalam pelaksanaannya tetap tidak selesai dalam satu hari. Bukan karena berkas yang ditumpuk atau saking numpuknya jadi kelupaan, bukan.. Misalnya permintaan tandatangan Direktur. Kami sudah berusaha memintakan sesegera mungkin, tapi kalau doi ngga dikantor karena urusan mengajar, penelitian, atau malah urusan pribadi, kami bisa apa? Ngejar-ngejar demi One Day One Service? yakali.
Dari sini saya paham, urusan birokrasi memang tidak pernah sederhana. Selalu menjadi urusan yang sangat kompleks. Kemudian soal alasan “lupa”, seharusnya ada toleransi untuk itu. Walaupun otak manusia bisa menyimpan memori dengan kapasitas tak terhingga, tetap saja kalau lupa yaa bagaimana lagi.
Kalau lupa, yaa lupa.
2 notes
·
View notes
Quote
Terkadang ada beberapa orang yang tidak melihat apa yang dibicarakan, namun lebih kepada melihat siapa yang berbicara.
wejangan pagi ini dari Ibu Rining. Makasih Ibu :)
2 notes
·
View notes
Text
How I Welcomed 2017
Akhir tahun kemarin sok-sok an bikin janji bakalan ngelist resolusi untuk tahun 2017. prettttttt Buktinya? Malah lupa, tahun baruan kemaren ngapain aja yaaa.... wkwkwk. Tahun baru kemarin itu hari Minggu jadi yaa nothing special sih. Oh iya! Baru inget. Akhir tahun kemarin sempet piknik sama si panji ke Pantai Pok Tunggal (akhirnya doi nepatin janjinya setelah sekian lama). Tapi, karena pas libur, yaa rame banget pantainya. Berangkat sekitar jam 8 tiba di sana sekitar jam 11. Jalan menuju pantai lumayan jelek dan becek, mana ada acara habis bensin pula di jalanan antah berantah.
Ekspektasinya, begitu tiba di pantai.... Yeaaayyy akhirnya piknik juga! Kemudian cekrek.. cekrek.. cekrek.. Capek berfoto terus buka bekal makanan. Makan deh..
Nyatanya.. Begitu tiba, panas bangettttt parah panasnya gak ketulungan. Akhirnya sewa payung, kemudian merasakan hembusan angin pantai dannnnn tidur.. zZZzzz.... Sebelum tidur, kami sempet rebutan dompet dulu karena si panji maksa mau lihat KTM punya saya zz gak penting. *untung payungnya gak roboh wkwkwk.
Kemudian semaleman ujan sampe jam 12 siang baru berhenti. Karena laper terus ngajakin panji keluar. Saya lupa, makan dimana yaa kami? Hmm... Habis itu saya pergi ke Mr. Shake Tea karena pengen nyoba Milk Tea nya tapi ternyata lebih enak ChaCha Milk Tea. Terus karena terlanjur ada di babarsari, main lah kami ke J-Walk. Ehh pas disana ditelfon Dede, sambil nangis-nangis, lagi di IGD muntah-muntah terus karena keracunan. Saya ngga inget gimana rasanya waktu itu selain panik. Panji langsung membawa saya ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Kata si panji, sepanjang perjalanan, muka saya cuma lempeng tanpa ekspresi.
Jadilah saya menghabiskan minggu pertama Januari 2017 di Rumah Sakit. Begitu tiba di sana bener-bener ngeblank! Dan ternyata dede keracunan barengan sama temennya, si April, gara-gara jajan di Dunkin Donut. Maka ada dua pasien. Aaaaaaaa gatau mesti ngapainnnn.... Cuma bisa “istigfar de istigfar” hhuhuhuhuuuuu yakali :’( Untunglah ada si panji, dia yang wara wiri ngurus ini- itu sampai akhirnya dua pasien ini bisa istirahat di kamar rawat. Tengah malem baru beres. Perut udah keroncongan minta diisi, akhirnya tengah malem makan nasi padang. Hiks Hiks failed abis, diet dan olahraga gak ada bekasnya :’(
Terus seminggu kemudian malah adeknya si panji yang opname karena harus operasi gigi. Hiiiiiiiiii ngeri. Sampe panji bilang,kalo operasi jangan sampe di mulut lah, ngeri lihatnya. Siapa juga yang mau dioperasiii zzz.... amit amit Ya Allah :’(
Tahun 2017 sebenarnya banyak hal yang harus dilakuin, banyak target yang mau gak mau harus dicapai. Tapi tiap hari kerjaannya buka instagram terus mikir, besok makan apa yaa.. Besok jajan ini ah, besok lagi jajan itu. Besok minggu ke sunmor ahh.. Terus kepo instagram kuliner jogja lagi. Huft!
Padahal udah sering ditanya ibu, kapan panji selesai tesis? kapan dia pendadaran? kapan panji lulus dan wisuda? Gatauuuuuu ibu, tanya aja sama si panjiiiiiiii xp
0 notes
Text
Fulfilling what I've written (Part 1)
Tahun 2016, tahun dimana saya sama sekali tidak membuat target. Jadi keingetan pas akhir tahun 2013 sok sok an bikin target mau nikah. prettt. gimana mau nikah coba ngaji aja masih bolong-bolong, ceramah mamah dedeh aja masih dianggep angin lalu. gimana mau nikah?
Tahun 2014, mulai bikin target lagi. Harus dapet kerjaan tetap (seenggaknya punya status sebagai karyawan bukan cuma sekedar freelancer) alhamdulillah gak sampe nunggu bertahun-tahun, di tahun itu juga balik lagi merantau ke jogja.
Tahun 2015, tahun dimana jiwa petualang kembali hidup. Bikin target sih tapi target buat naklukin gunung ini lah pergi ke pantai itu lah, explore goa, hutan, dsb. Emang gak inget umur. Dibela-belain pergi sebelum subuh demi liat sunrise, pulang setelah lihat sunset. Bener-bener pengalaman yang unforgettable. Ditambah lagi ketemu temen-temen yang asik abis.
Tahun 2016 udah flat dari awal. Semacam ada di comfort zone. Kalo diibaratkan kayak Garfield. Punya majikan yang sayang banget sama dia. Hidup cuma tinggal makan, nonton tv, pup, jailin tikus, nyenengin majikan, udah deh tidur lagi. Gitu aja terus tiap hari. Tapi Garfield lebih beruntung saat dia ketemu Olie. Saya ketemu siapa biar bisa keluar dari comfort zone? Sampe pada akhirnya saya sadar, saya gak bisa terus-terusan diem di tempat. Seenggaknya saya sudah menuhin apa yang pernah saya tulis di tumblr beberapa waktu yang lalu, untuk keluar dari comfort zone. Gebrakan pertama anggap aja buat welcoming akhir tahun 2016, akhirnya saya pindah kos setelah 7 tahun. Susah banget awalnya mutusin untuk pindah. Apalagi kalo inget dosa, takut karma. Gimana kerasnya saya sama temen kos yang gak taat aturan. Gimana judesnya saya sama anak kos yang ngeyel. Terus kalo berbalik gimanaa :( Tapi pada akhirnya saya mulai bisa nerima. Yaudah sih kalo dijudesin ya terima aja. Iklas lah saya mah. Dan akhirnya saya pindah kos juga. Saya pun sambil menunggu episode selanjutnya dari “leave my comfort zone”. Karena saya ngga mau berhenti cuma sampai pindah kos aja. 😉
Hey Tumblr! Finally I’m leaving my comfort zone...
Yippy!
0 notes
Conversation
Tahun Baru Uang Baru
Ini kejadiannya pada saat mau membayar di meja kasir Soto Pak Nanto Pogung, awal tahun baru kemarin.
Mbak2 Jakarta : Jadi berapa, Bu?
Ibu Soto : Dua belas ribu lima ratus
Mbak2 Jakarta : Ini, Bu *ngeluarin uang dari dompet*
Ibu Soto : Uangnya kok beda yaa Mbak?
Mbak2 Jakarta : Ohh iyaa Bu.. Ini uang baru. Saya kan dari Jakarta Bu lagi liburan di sini, nah kalo di sana udah ada uang baru.
Ibu Soto : Ohh gitu... Berarti ini uang sepuluh ribuan yang baru yaa Mbak?
Mbak2 Jakarta : Iyaa Bu.. Ini uang baru..
Ibu Soto : Oalah.. Beda yaa, tapi kok ini nol nya cuma tiga yaa Mbak?
Mbak2 Jakarta : Ehh.. maaf bu, itu uang seribuan. Bentar yaa Bu.. *ngeluarin uang sepuluh ribuan yang lama*
Saya dan Nda : *saling pandang*
Sekian.
0 notes
Quote
Kau tau, bukan hanya ucapan yang berarti doa, sesungguhnya tulisan juga. Jadi, mulai sekarang mari menulis yang baik-baik. Siapa tau diamini malaikat penghuni langit
tiada kata terlambat untuk menjadi lebih baik
0 notes
Photo
semoga thesis nya selesai tepat waktu (semoga segera selesai) 😸🎓
0 notes
Photo
"Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita." Tere Liye- – View on Path.
0 notes
Photo
cuteness overload luv luv luv
Kitten And Owlet Become Best Friends And Nap Buddies
344K notes
·
View notes
Text
antara La Rochelle-Jogja
Hey tumblr!
Tiga minggu terakhir berasa banget hectic nya. Bolak-balik Jogja-Tasik dalam waktu dua hari untuk menghadiri pernikahan dua sahabat tersayang, Deyi dan Dimy yang sekarang sedang honeymoon di Lombok, uwuwuwuwuuu senangnyaaa~~ Belum lagi disibukkan dengan masalah-masalah yang tiba-tiba hadir dikosan. Rudet banget sama tikus. Entahlah kenapa kosan yang dulu bukanlah yang sekarang, dulu disayang sekarang kok ditendang *ups itu mah lagunya si Tegar -____-” (garing.. garing..). Jadi, sepeninggalan panji ke Prancis, adaaaa aja masalah dikos. Entah itu tikus yang masuk dan eek di kamar, atau kejadian terbaru yaitu motor mogok karena kabelnya digigit tikus dan dijadiin sarang tikus, sampe-sampe Bapak Ahass mukanya jijik gitu pas benerin motor saya karena doi nemu banyak tulang-belulang hoeeekkksssss
Hari ini sudah dua minggu lebih LDR. Nothing’s special sih, yaa gitu-gitu ajaa.. sama kayak biasanya.. Jalanin hidup kayak biasanya, bangun pagi-pagi saat anak kos masih tidur zz, terus mandi, makan, kerja, makan, mandi, tidur, bangun lagi. Iya gitu aja terus sampe Lee Min Ho ujug-ujug dateng ke Sleman. *yakali*
LDR yaa.. hmm.. sedikit rindu banyak cekcoknya *lho*. Iya emang begitu adanya kok. Perasaan baru dua mingguan tapi berantem terus. Adaaaaa aja yang bikin kesel, bukan karena saya tipe orang yang pms tiap hari juga sih. Pertama, ngerasa kayak ada yang ilang. Emang iya kaliiii.. biasanya kan kemana-mana ada yang nemenin, makan, belanja, kemanapun pasti ditemenin si panji. Yaa bisa dibilang dimana ada anggi disitu ada panji *emm gak sampe kayak gitu juga sih yaa* hehehe. Sekarang, pulang kerja begitu sampe dikos terus ngahuleng��sendiri. Buka HP gak ada pesan. Isi grup WA grup LINE dll isinya undangan nikahan semua. Huft! Jadi tambah baperrr kemudian lanjut menghuleng. Cuma ibu yang setia kirim bbm. :’)
Yang biasanya makan bareng, sekarang makan sendiri. Yaudah sih yaaa....
Awalnya susah sih yaa LDR, apalagi beda waktunya sampe lima jam. Saya bangun, doi tidur secara masih tengah malem. Saya kerja, doi kuliah. Doi selo, saya yang tidur nyenyak. -__________-” yaa begitu tiap hari. Tapi lama-lama terbiasa juga sama ritme hubungan yang seperti ini *cailahhh* Terus doi juga udah nyiapin bekal untuk saya selama LDR dengan cara menginstal game The Sims di laptop saya. Muahahahahahahahaaaa..... Bahagiaaaaaa... Makanya saya anteng-anteng aja ditinggal ke Prancis. Pulang kerja sekalian beli makan, langsung nyalain laptop dan anteng main the sims sampe ngantuk x) Lebih bahagia lagi diinstalin yang All in One Expansion Pack <3
Ada hal lain yang setidaknya membantu saya dalam menjalani kehidupan LDR kali ini, yaitu ada beberapa hal yang mengharuskan saya untuk mudik sebulan sekali.. Disyukuri banget lah setidaknya sampe bulan Desember tahun ini setiap bulan bisa pulang ke rumah hehehe.. Yaa walaupun alasan saya pulang selalu bikin baper sih. Gimana ngga baper coba, bulan oktober harus pulang karena jadi Bridesmaid di pernikahan deyni dan dimy. Bulan November juga, pulang karena jadi Bridesmaid di acara pernikahan Teteh sepupu. Dan yang lebih bikin baper, karena gak ada pendamping hehehe.. Kemarin pas deyni nikah sih masih mending, soalnya dateng barengan sama temen-temen PermataGama. Lahh giliran di nikahan si teteh, saya sama siapaaa.... Jaga prasmanan aja dehh... *ngenez*
Hmm... Sejauh apa sih Jogja-La Rochelle?
Jauh banget kaliiiiiiii
Beda waktunya aja sampe 5 jam. Awal-awal sih mau komunikasi aja beuhhh susahnya minta ampun. Sempet sampe beberapa hari ngga ada kabar, saya sampe gak tau doi udah nyampe perancis dengan selamat apa belum. huft! Pas pertama ngasih kabar setelah doi sampe di dormitory, whooaaaaahhh rasanya bahagia pisan. Akhirnya ada kabar juga. Hari-hari berikutnya bukannya tambah gampang komunikasi malah tambah bikin esmosi -_________-” Sampe akhirnya kami berantem terus. *saya sih yang ngajak berantem heheheheh*
Terus si panji sok-sok an gitu minta maaf pake tulisan kayak gini wleeeeekkkk
wkwkwkwk geuleuh ihhhh -----oo-----”
Tapi geuleuh-geuleuh ge tetep kangen sih :’(
aaaaaaaaa taragakkkkkk :’(
0 notes
Photo
Alhamdulillah sah...^^ . Halo deyni & dimy, dua sahabat terbaik yang akhirnya memutuskan untuk menikah setelah melewati ups and downs perjuangan cinta, kiww.. Masih agak aneh sih yg biasanya lihat kalian berdua yg tadinya sebagai "kakak-adek an" eh sekarang jadi "umi-abi an" hihi.. Kisah kalian berdua sangat menginspirasi, bahwa jodoh tak usah dicari, nanti juga dateng sendiri, dan gak jauh2 palingan ke temen 😋 Bahagia rasanya bisa menjadi saksi perjalanan cinta kalian, awalnya dibuat kaget pas denger cerita deyni bahwa dimy berniat untuk serius. aaaa dimy kan adik bungsu kita semuaa hehe.. Kata ibu, semoga deyni dan dimy cepat dikasih momongan biar bisa didongengin sm deyni 😁 doa terbaik untuk kalian berdua yaa, tetep jadi sahabat terbaikkkk 😘
1 note
·
View note
Quote
and LDR life finally begins
race.. Start!
0 notes
Text
Pas mau nulis postingan ini, saya bingung harus mulai dari mana.
Ini adalah episode curhat yang kesekian kalinya, yang tema nya engga banget, yang belum pernah saya bahas sebelumnya karena plis atuhlah ini sangat tidak penting, namun berhasil ngacak-ngacak emosi tiap kali saya keingetan soal ini. Pelis atuh temen yang lain mah udah pada ngurus anak, ngebangun rumah tangga, dan lain-lain, saya disini masih aja puyeng ngurus hal kecil kayak gini. huft! :’(
Saya termasuk orang yang gak bisa temenan sama mantan. Kalo udah putus, yaudah semua hubungan berakhir. Mau itu komunikasi via telpon, sms, wa, line, facebook dan social media lainnya udah berakhir. Sama doi aja berakhir, apalagi sama keluarganya. (CATET: sama keluarganya). Begitu putus, yaudah semua urusan kelar, ngga ada lagi komunikasi apapun. Entahlah ini dilihat secara positif atau negatif sama orang lain *urusan amat*, yang jelas ini demi kebaikan kita masing-masing. Kenapa demi kebaikan masing-masing? Yaiyalah. Karena hidup kita dan hidup mantan kita itu masih sangat panjang, jangan sampai urusan sepele macam ini sampe ngerusak sesuatu di kita. *ngerusak hubungan mantan kita sama pacar barunya misalnya* This is so true. Ada sebagian orang yang gak bisa nerima mantan dari pasangannya. Ada sebagian orang yang selalu ingin tahu soal mantan dari pasangannya. Ada sebagian orang yang benci banget sama mantan dari pasangannya. Ada. Jadi jalan terbaik adalah dengan mundur teratur, menghindar kemudian menghilang *kemudian mati aja deh lo* demi kebaikan bersama. Gak usah lah sok-sok an tanya kabar. Terus kalo udah tau kabar mantannya gimana, terus mau apa? Kan gak penting.
“Hai Mba, gausah lah repot-repot nanyain kabar Masku, kabar dia akan selalu baik-baik saja, kan sekarang ada aku yang ngurus dia setiap hari.”
Kalau nanya kabar keluarga sih sebenernya itu bukan urusan saya. Mau nanya kabar sama orangtuanya kek, sama adeknya kek, kakaknya, neneknya, tetangganya, bodo amat. Ngajak ketemu juga terserah aja sih, bukan urusan saya juga. Tapi sampe sekarang saya heran aja gitu maksudnya apa coba, silaturahmi? Hmmm silaturahmi yaa.. ya.. ya.. ya.. Tapi kemaren denger jawaban si 'adik' yang diajak ketemu yaa cukup menenangkan lah.. "aku juga cewek mba jadi bisa ngerasain apa yg mba rasain" yaa I hope so.
Hai Mba Mit,
Saya ada beberapa pesan dan unek-unek sih buatmu. Kita sama-sama perempuan, sama-sama tau posisi masing-masing. Bisa kali kalo mau bertindak itu dipikirin dulu baik dan buruknya. Dampaknya gimana dari sekedar nanya kabar aja. Gak sekalian nanya kabarku kah? Plis lah berhenti jadi Adele dengan beribu lirik galaunya.
Hello, it’s me. I was wondering if after all these years you’d like to meet, to go over everything. They say that time’s supposed to heal, but I ain’t done much healing.
No Mba.. Masku sudah tidak mau bertemu mba lagi. Waktu memang ngga bisa mengobati, kamu sendiri yang bisa mengobati lukamu. Bisa kok. Masih inget ngga siapa yang pertama kali memutus hubungan? Kan Mba sendiri. Masku nerima kok, dia berusaha mengobati sakit hatinya, bahkan dia gak sampe mohon-mohon minta balikan. Terus kenapa sampai sekarang Mba masih ngintilin Masku? :”
I hate to turn up out of the blue, uninvited. But I couldn’t stay away, I couldn’t fight it. I had hoped you’d see my face and that you’d be reminded, that for me it isn’t over.
It’s over kok Mba, it’s over. Kan kamu sendiri yang mengakhirinya. Berhenti jadi uninvited, soal gak bisa stay away atau gak bisa fight it sih itu bukan urusan saya dan Mas, itu urusan Mba sendiri. Kadang saya heran juga sih, emang pacaran berapa lama? tiga bulan? yakin pacaran? bukan khilaf?
Let’s be friends Mba
Mari kita berteman dengan cara yang baik, dengan cara yang benar, dengan tidak saling menyakiti hati secara implisit. Hubungan saya dan Mas tidak seperti hubungan kalian dulu. Kami berdua punya mimpi yang sama, punya tujuan yang sama, and we’ll fight for it.
This might help for your understanding:
I am a firm believer in second chances in most situations. But if it doesn’t work out the second time around, stop giving out chances, it’s called a second chance not a third chance or a forth chance even if this person means a lot to you and you love them with everything you have, someone is always getting hurt and someone is always getting disappointed, and that right there, is not love, if you continue to be hurt. So do what’s best, and let go, it will be hard but do it for your sanity and theirs. You will find someone that will steal your heart, and that’s when you will realize that everything does happen for a reason. (realadvicebro.tumblr.com)
Jadi, selamat mencari kebahagiaan sejati.
0 notes