Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Assalamualaykum wahai akhina karim. Izinkan ana bertanya pd antum. Andai ana mau menikah lagi apa istri pertama hrs tau? Atau bolehkah ana baru berterus terang stlh menikahi isteri yang ke dua? Mohon akhi bs memberi ana pencerahan. Jazakallohu khoiron
--------------------
Wa’alaikumussalām warahmatullāh
Ketika engkau menikahi lebih dari satu isteri, engkau harus adil terhadap mereka.
Banyak orang membuat kesalahan dengan tak memberitahu isteri pertamanya karena takut dengan kemungkinan yang akan terjadi – inilah kesalahan, karena isteri pertama takkan pernah mempercayai suaminya lagi, dan merasa sang suami akan selingkuh di belakang punggungnya dan menipunya… pasti ia akan merasa seperti itu.
Maka jadilah laki-laki sejati dan beritahulah isterimu. Wanita menginginkan Laki-laki yang berterus-terang pada mereka, mereka ingin diberitahu. Engkau adalah Amir di rumah-tanggamu maka jadilah selayaknya Pemimpin.
Beberapa laki-laki mengatur isteri barunya agar menyerahkan hak-haknya (maka isteri pertama tidak tahu) dan ia mungkin akan lebih bersedia melakukannya, namun hal ini masihlah tindakan zalim, karena bagaimana engkau bisa bersikap adil padanya?...ia ingin menikah dan memiliki kehidupan yang normal, dan tak lama setelah itu ia akan membenci isteri pertama yang memiliki lebih banyak waktu dengan suami dan hal itu akan menimbulkan masalah di antara kalian semua. Ia bisa menuntut haknya kapan saja dan engkau harus memberikannya kepada mereka berdua, lalu apa yang akan kau lakukan?
Berlaku zalim dan dibangkitkan dalam keadaan lumpuh di Yaumul Qiyāmah atau jadilah Laki-laki sejati dan bertahanlah dengan keputusanmu, dan hadapi kenyataan bahwa engkau menginginkan sebuah keluarga yang lebih besar. Maka milikilah keluarga yang lebih besar dan engkau bisa menangani urusanmu. In syā ALLAHl
__As'SyΔhid Abu Rhani [Taqobbalahullah]
3 notes
·
View notes
Text
Kenapa pemuda Muslim sepertiku menjadi RΔdikal..
Maaf bung…kenapa anda begitu rΔdikal??
Bukankah muslim itu harusnya menebar damai?
-----------
Mari kuberitahu mengapa seorang Muslim sepertiku menjadi rΔdikal…
Aku dirΔdikalisasi oleh Tony Blair serta invasinya atas Irak dan Afghanistan.
Aku dirΔdikalisasi oleh dukungan, pendanaan, dan pembelaan Inggris atas pendudukan dan penindasan Israel.
Aku dirΔdikalisasi oleh penindasan di penjara Belmarsh atas Muslim.
Aku dirΔdikalisasi oleh perang David Cameron terhadap Islām.
Aku dirΔdikalisasi oleh Amerika yang menciptakan penjara Guantanamo.
Aku dirΔdikalisasi oleh foto-foto dan video kāfir Amerika yang memperkosa dan menyiksa Muslim di Abu Gharib.
Aku dirΔdikalisasi oleh serangan-serangan drone yang membunuh puluhan ribu Muslim yang tak bersalah.
Dan aku juga dirΔdikalisasi oleh para penguasa dan ulama Muslim yang hanya diam ketika ummat Islām dibantai di mana-mana.
Kuharap engkau akan selalu menemukan damai sampai akhir nanti.
__As'syΔhid Abu Rhani [Taqobbalahullah]
0 notes
Text
Ketiadaan KhilΔfah biang kehancuran Ummat..
Ketiadaan KhilΔfah adalah akar penyebab dari masalah-masalah yang muncul di dunia Muslim selama ini. Ketika kita melihat penganiayaan dan penderitaan saudara-saudara Muslim, maka kita bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa faktor utama di balik kezaliman terus menerus dan terang-terangan kepada Muslim saat ini adalah karena ummat Islām tak memiliki sosok yang mewakili mereka.
Ketika ibu dari ummat ini menonton ngeri saat anak-anaknya sekarat menghadapi kematian dengan menyakitkan, adakah yang membantu mereka?
Para jongos-jongos penguasa di negeri-negeri Muslim tak bisa membantu kita karena mereka tak mewakili kita, juga bukan mewakili Islām. Organisasi seperti PBB tak bisa membantu kita karena mereka hanyalah alat yang dirancang untuk membantu negara-negara kolonialis dan kapitalis melindungi kepentingan mereka di negeri-negeri Muslim.
Hanya KhΔlifah yang bisa menjawab jeritan Muslim saat ini, karena inilah tanggung jawab KhΔlifah di hadapan ALLAH Azzā wa Jālla, dan KhΔlifah-lah yang menjadi wali, penjaga, pengawal, dan pelindung ummat Islām.
Namun sayangnya…hari ini kita dengan getir menyaksikan Muslim yang lebih memilih Kuffār menjadi wali mereka, dan bergabung bersama untuk memerangi KhΔlifah mereka sendiri, lalu membantai dan menyembelih saudara Muslim yang lain…hasbunAllāh wa ni’mal wakīl.
Allāhummaghfīr lil Muslimīn
__As'syΔhid Abu Rhani [Taqobbalahullah]
0 notes
Text
❝Jika putera mereka pulang ke rumah dalam keadaan mabuk setelah pesta pora dengan wanita jalang di nightclub, maka itu bukan masalah besar. Tetapi…jika putera mereka mengabarkan Tauhīd, mengikuti Syari’āh, angkat suara menentang para pemerkosa dan pembunuh Muslim, serta mendukung MujΔhidin yang berjuang karena ALLAH dan harga diri Muslim……bagi mereka seakan dunia berakhir.❞
__Abu RhΔni [Taqobbalahullah]
0 notes
Text
Jika engkau memahami arti ‘nahi munkar’ adalah dengan menggunakan bahasa kotor dan adab buruk, atau bersikap keras, kasar dan dungu, atau melompat pada kesimpulan dan berpikiran sempit, atau sama sekali tak punya kemurahan hati dan iba bagi ‘sasaranmu’mu, maka ‘nahi munkar’mu adalah kemunkaran yang harus dicegah.
__Abu RhΔni [Taqobbalahullah]
0 notes
Text
Sangat sedikit orang yang akan memahami malam-malam kami tanpa tidur karena menangisi jalan setapak yang dihadapi ummat ini. Kami bangun dan menjalani hari bersama banyak orang tapi hati kami ada di tempat lain. Hidup telah menjadi tak berarti, berapa banyak yang mati hari ini? Makanan tak lagi memiliki rasa sembari bertanya-tanya berapa banyak saudara kami yang kelaparan sampai mati?
Hangatnya kamar tidurku telah membunuhku dengan rasa bersalah, dan bertanya-tanya berapa banyak yang mati kedinginan. Kalian ingin membantu tapi tak mampu melakukannya. Tahukah kalian seperti apa rasanya?
Yā ALLAH, maafkan kami atas kekurangan kami terhadap ummat Islām.
__As'syΔhid Abu Rhani [Taqobbalahullah]
0 notes
Text
Usia tak ada hubungannya dengan intelektual, integritas dan wawasan.
Itulah kenapa ada mereka yang berusia antara 20-45 tahun bertengkar dengan kasar dan tak punya malu di medsos seperti bocah berumur 3-4 tahun, bukannya duduk berhadapan dan berbicara perihal dien dengan rendah hati. Mereka telah membunuh satu sama lain di fb dan twitter bahkan sebelum bertemu musuh di medan perΔng.
Tak peduli dari jamā’ah/ kelompok mana asal kalian, Islām tak pernah mengizinkan siapapun dari Ummat ini untuk menghardik orang lain menggunakan sarkasme dan umpatan.
Ittaqillāh!
__Abu RhΔni
0 notes
Text
Jika nantinya Suamimu begini..
Wahai Muslimah,
Engkau yang bersuamikan seorang pemilik azzam yang kuat, mengertilah bahwa suamimu nanti kadang tidak bisa hidup seperti suami-suami pada umumnya. Yang setiap saat bisa menemanimu. Atau yang setiap waktunya adalah kesibukan dalam mencari nafkah dan kebersamaan keluarga. Semakin kuat azzam dan kejujuran mereka, maka waktu yang tersisa untuk kalian sangatlah sedikit. Sadarilah itu.
Mengertilah bahwa goncangan hatinya teramat dahsyat, merancang strategi demi strategi, sebagai kontribusi kecilnya bagi agama ini. Maka maklumilah jika senyum dan kelembutan mereka kadang tenggelam dalam kesibukan memecahkan masalah umat, atau lelahnya ia karena terforsir energinya lantaran terus-menerus melawan ketakutan, demi melawan nafsu akan cinta semunya terhadap dunia.
Wahai perempuan, para istri dari lelaki pemilik azzam yang tangguh. Suamimu ibarat besi kokoh yang tidak selamanya mampu terus membahasai kalian dengan kelembutan. Terlebih di saat kondisi umat memanas seperti saat ini, maka maafkanlah jika sumbu api pendek amarahnya kadang memercik di hati kalian. Mereka mungkin terbawa perasaan. Mereka membutuhkan waktu-waktu menyendiri untuk memfokuskan diri pada strategi yang tengah ia rancang; strategi yang dapat mengorbankan darah dan kesenangan pribadinya.
Tabahlah membersamai mereka. Sebab mereka tengah membangunkan istana surga untuk kalian. Mengertilah bahwa keromantisan itu tidak selamanya berupa sutera yang dibalut kelembutan, namun juga ada pada tajamnya nasihat yang menoreh jiwa.
Mengertilah bahwa perhatian para suami yang jujur dengan azzamnya sebenarnya adalah sisa-sisa dari seluruh energi yang telah dicurahkannya di jalan jihΔd. Maka jangan terlalu berharap lebih, sebab mereka ibarat dagangan-Nya yang mulia. Maka ketika mereka masih mempunyai kesempatan mencandai kalian, jangan sampai kalian terlena dengan karunia ini. Tetap bersiap siagalah jika mereka tak berpulang padamu lagi.
Jangan melulu berharap keromantisan. Berikan mereka waktu-waktu untuk menyendiri, waktu-waktu untuk berkonsentrasi membangun strategi. Tetaplah taat, ringankan beban mereka. Sebab mereka adalah manusia-manusia langit, meski kaki mereka masih berpijak di bumi. Tetaplah membersamai mereka dalam goncangan dan lika-liku kehidupannya, meski berat.
__Δnshar DΔulah
1 note
·
View note