tentangembun

[tentangembun]

Hanya karna aku bisa memikulnya, bukan berarti itu tidak berat. Sebab menjadi kuat, satu-satunya pilihan yang kudapat.

[tentangembun]

Jalan yang ku lalui adalah keselamatan yang kupilih. Bahwa aku tidak perlu berlomba dengan sesuatu yang menurut orang sebagai sebuah keharusan. Meski mereka di luar sana berceloteh panjang lebar. Menilai, berkomentar bahkan mendadak jadi hakim kehidupan. Biarlah aku masih dengan langkah kecil yang kupastikan menyenangkan.

[tentangembun]

Hei, Ayah..

Kalo Ayah nanya gimana kabarku setahun belakangan, tentu akan ku jawab baik-baik saja.

Meski begitu banyak kehilangan, nyatanya aku masih sekuat itu. Begitu banyak kecaman, dan aku masih setegar itu.

Tidak ada yang menguatkan, tidak ada yg menawari bahunya, tidak ada. Tapi tak apa. Aku anakmu yg masih sanggup menapak sendirian. Bukankah keadaan terus mengajakku untuk menjadi pribadi lebih kuat? Bahkan dari semenjak kepergianmu.

Tapi.. Jika sesekali aku menangis, bukankah tak apa? Sesekali merasa iri kepada mereka yang punya keluarga utuh apakah tak boleh?

Aku tau persis, bukan hanya aku yang punya kesulitan dalam hidup. Sebagaimana aku, yang lain pun sama. Tapi Ayah.. tak bolehkah sesekali aku mengeluh? Aku ingin bercerita betapa dunia begitu kejam mengambilmu, disaat aku belum mengenali wajahmu. Aku ingin Ayah tau, sepedih apa merindukan sosokmu yang tak pernah kusentuh.

Ayah..

Semoga pahalaku yang tidak seberapa ini serta doaku yang masih kurang panjang ini, akan tetap jadi pelindung untukmu disana.

[tentangembun]

Secukupnya, sewajarnya saja. Biar tak ada yang terluka terlalu dalam. Entah karna akhir yang tak indah, atau rasa yang tak lagi sama. Sebab segala sesuatu yang berlebihan, kadang selalu berujung dengan kekecewaan.

[tentangembun]

Akhirnya aku mengerti, untuk tak menaruh harapan apapun pada siapapun lagi. Jalan ku akan ku tempuh sendiri. Cara ku akan ku jalani sendiri. Salahku akan ku perbaiki sendiri. Semua tentangku, atas izinku sendiri. Jadi ku pastikan, jika nanti ku temui hati ku patah karena sesuatu, itu karena kesalahanku sendiri.

[tentangembun]

Kita bukan satu-satunya manusia yang merasa kesulitan dalam hidup. Aku, kamu, kita semua sama, sama-sama punya kesulitan sendiri. Hanya saja, beberapa memilih menutupinya dengan bahagia yang pura-pura, beberapa menerima dengan ikhlas yang luar biasa, tak sedikit pula yang menceritakannya pada dunia.

[tentangembun]

Jika di sekolah mendapat pelajaran lebih dulu baru ujian, maka di kehidupan diberi ujian dulu baru mendapat pelajaran.

Pidi Baiq

[tentangembun]

Ketika kamu mencapai titik lelah, kamu akan membiarkan dia melakukan apapun yang dia mau. Karna kamu tau jika dia menyayangimu, dia tidak akan membuatmu mengemis untuk apapun itu.

[tentangembun]

Saat niat baikmu gagal bersamanya, coba ingat lagi, bukankah doa-doamu waktu itu berisi meminta yang terbaik?

[tentangembun]

Mereka yang mengenalmu takkan mengingatmu selamanya. Suatu hari nanti, segala hal tentangmu akan terlupakan dengan begitu mudahnya dari muka bumi ini—pasti.

[tentangembun]

Percayalah, dengan berlalunya waktu akan membuat seseorang melupakan apa yang telah hilang dan pergi dengan atau tanpa disadari.

[tentangembun]

Hati itu unik. Kamu bisa mencintai orang di hari Senin tapi benci setengah mati di hari Selasa. Kamu bisa antusias pada pagi hari tapi suram muram di waktu sore. Itulah kenapa dalam bahasa Arab ia dinamakan "qalb", yang punya makna "terbolak-balik."

@edgarhamas

[tentangembun]

Pada lintas takdir yang kesekian, kita dipertemukan-Nya tanpa pernah kita duga. Di lintas takdir berikutnya, kita dibuat-Nya asing tanpa ada aba-aba.

[tentangembun]

Untuk diam dan pergi mu yang tiba-tiba, mungkin saja kau sudah menemukan rumah baru yang lebih sempurna. Tidak apa-apa. Saat ini aku menyimpanmu utuh, cukup pada batas waktu tanpa lagi temu.

[tentangembun]

Tak ada harapan lebih kali ini, tak ada ekspektasi, tinta yang tergores kali ini benar-benar gambaran dari betapa susahnya aku melawan dunia, yang entah kenapa terasa begitu kejam, memukul, menusuk, menggores, mematahkan segala sendi dan rusuk dari setiap penyesalan.

@badutcerdas

[tentangembun]

Kita sabar karna keadaan. Kita ikhlas karna kenyataan. Tampak tersenyum meski terluka. Tampak bahagia meski berduka. Tak mengapa, karna untuk menjadi sedikit lebih baik memang sesekali perlu di paksa.

[tentangembun]

Penerimaan yang indah tidak dimiliki oleh seseorang yang hatinya tidak pernah terluka. Tetapi oleh mereka yang pernah menyimpan pertanyaan besar tentang kehilangannya.

@ibnufir