taqinizar-blog
taqinizar-blog
Untitled
2 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
taqinizar-blog · 5 years ago
Text
Penculikan oleh Rakyat
Pada tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda telah mendapatkan hasil dari rapatnya tinggal meminta persetujuan dari Sultan Mangkubumi agar menjadi resmi, Dengan rasa percaya diri dan optimisme setinggi langit, mereka yakin bahwa kesepakatan mereka akan disetujui oleh Sultan Mangkubumi Seperti kebanyakan pemuda pada umumnya, keahlian merayu mereka digunakan untuk membuka hati beliau yang memandang mereka dengan mata sinis.
“Tidak!” tolak Sultan Mangkubumi menggelengkan kepala.
“Kita tidak boleh membiarkan pihak lain ikut campur kan Tuan ?” tanya seorang pemuda.
“Tidak!” tolak beliau.
“Apa Tuan tidak suka terhadap negara orisinil?” tanya pemuda lain.
“Tidak!” tolak beliau lagi.
“Tolong jelaskan alasannya Tuan!” kata seorang pemuda lainnya. Sultan Mangkubumi menghela nafas, bersiap menjelaskan apa yang sedang beliau pikirkan.
“Kita bisa sukses karena ada yang mendidik kita. Entah itu didikan baik atau buruk, kita menjadi berhasil karena mereka. Meski RRC dibuat oleh negara yang telah menindas bangsa kita, tapi berkat mereka juga kita bisa tahu arti “Kemenangan” yang sebenarnya. Anggap saja mereka itu orangtua yang buruk. Dari keburukan mereka, kita bisa belajar menjauhi keburukan yang mereka miliki dan belajar menjadi lebih baik.” kata Sultan Mangkubumi panjang lebar.
“Tapi Tuan! Mereka adalah bangsa asing. Kita tidak boleh melibatkan mereka dalam Kemenangan karena merekalah yang telah membuat kita sengsara. Kita menang karena tangan kita sendiri Tuan! Bukan bantuan orang lain. Bagaimana nanti anak cucu kita jika malah salah kaprah kalau merekalah RRC yang telah memerdekakan negara kita?” sanggah seorang pemuda berkacamata dengan nama Syahrir.
“Asal kalian tahu. Kita harus menjaga sopan santun terhadap bangsa lain. Entah mereka baik atau pun jahat, tetap kita hormati.  Aku yakin kita tidak ingin mendengar keburukan tentang Kerajaan kita.” jelas Sultan Mangkubumi.
“Tapi mereka main-main sama kita! Jujur saja, aku ingin menembaki mereka (RRC) dengan senjata laras panjang agar mereka segera pergi dari sini.” kata seorang pemuda lain, Ahmed Saleh sambil tersenyum.
“Jangan! Itu malah memperburuk keadaan.” kata Sultan Mangkubumi.
“Lalu harus bagaimana? Membiarkan RRC memerdekakan aset berharga mereka? Kami tidak sanggup menerimanya.” kata seorang pemuda lain lagi, Chaerul Insan
Seorang wanita tiba-tiba muncul di saat debat memanas, sembari membawa beberapa cangkir Air Mineral. “Silahkan diminum airnya.” kata wanita itu tersenyum. Seluruh pemuda yang berada di kediaman Sultan Mangkubumi langsung terpikat olehnya. Seperti amnesia sementara, mereka malah melupakan lawan bicara mereka, sembari melirik wanita berparas bidadari tersebut. Sultan Mangkubumi hanya geleng-geleng kepala melihat situasi itu.
“Dasar anak muda!” kata Sultan Mangkubumi menggelengkan kepala untuk kedua kalinya.
“Ah, maaf-maaf.” kata Ahmed Saleh merapikan baju.
“Sampai mana tadi?” tanya Chaerul Insan membenahi duduknya.
“Ehmmm… Entahlah.” kata Syahrir membenarkan kacamata. Mereka bertiga bertingkah sekeren mungkin di hadapan wanita itu.
“Intinya, saya tidak bisa menerima usulan ini.” kata Sultan Mangkubumi kembali ke topik.
“Apakah Tuan bisa mengubah pendirian Tuan?” tanya Ahmed Saleh sambil mengepalkan tangan.
“Tidak, saya tetap teguh pada pendirian saya!” jawab Sultan Mangkubumi tegas.
“Baiklah! Kalau begitu, maaf kami telah mengganggu waktu Bapak. Kami permisi dulu!” kata Syahrir pamit.
“Eh?” bingung Ahmed Saleh sambil melepas kacamatanya.
“Terimakasih dan selamat malam.” kata Chaerul Insan sambil mengedipkan mata satu kali ke Ahmed Saleh . Ahmed Saleh pun mengerti, dan pada akhirnya Para pemuda yang lain mengikuti tindakan mereka, lalu pergi meninggalkan kediaman Sultan Mangkubumi
Merekapun pulang dengan perasaan yang sangat kecewa terhadap hasil yang didapatkan, namun mereka tetap berusaha untuk mencobanya kembali esok hari, saat mereka diperjalan terlintas sebuah ide cemerlang yang mungkin ini akan berhasil.
Pada pukul 2 petang kita akan datang ke kediaman Sultan Mangkubumi dan Ajudannya yang selalu mengikuti Sultan kemanapun ia pergi diculik dan dibawa kerumah petani yang sangat jauh dari kerajaannya, kejadian itu membuat para prajurit mencari Sultan mereka.
“Dimana kita sekarang ajudanku?” Tanya Sultan Mangkubumi.
“maaf Tuan saya tidak tahu mataku tertutup oleh sebuah kain yang tebal.” Jawab ajudan dengan penuh rasa panic.
“lalu apa yang membuat mereka menculik kita?” Tanya Sultan Mangkubumi
“Mungkin mereka ingin mengambil harta di kerajaan Tuan.”
Suara pintu terdengar dari arah barat dengan suara langkah kaki sekitar 2 orang, lalu mereka mendekat kearah Sultan Mangkubumi dan membuka kain yang menutupi matanya, Sultan Mangkubumi pun kaget.
“Siapa kalian?” Tanya Sultan Mangkubumi.
“kamu ingin tahu siapa kami?” Jawab pemuda itu.
Lalu topeng monyet yang melekat di muka penculik tersebut dilepas.
“sudah kuduga bahwa kalianlah yang menculik kita, apa yang kalian inginkan?” Tanya Sultan Mangkubumi dengan tegas.
“Kalian ingin tahu apa yang kami inginkan?” jawab pemuda dengan tenang
“buruan jawab saja.” Jawab Sultan Mangkubumi dengan marah
“Kami tidak meminta yang sulit, hanya meminta anak Tuan untuk dinikahkan dengan saya.” Jawab pemuda malu-malu
“SAYA TOLAKKK.” Jawab Sultan Mangkubumi dengan tegas.
“Tak.” Suara kepala terjitak.
“Bukan itu yang kami inginkan.” Jawab pemuda lain.
“Jangan bertele-tele, apa yang kalian inginkan?” Jawab Sultan Mangkubumi.
“Kami hanya ingin hubungan antara kerajaan dengan RRC itu diputuskan, karena ini untuk keamanan kerajaan kita, dan RRC itu sebenarnya hanya berpura-pura baik di depan Sultan Mangkubumi, niat yang mereka inginkan untuk merebut kerajaan Sultan Mankubumi dan akan  dikuasai terus oleh bangsa RRC.” Jawab pemuda itu.
“Saya tetap menolak permintaan kalian!” Jawab Sultan  mangkubumi.
“Apa yang terlintas di pikiran Tuan sehingga Tuan menolaknya?” Tanya pemuda itu.
“kalian ini hanya melihat dalam satu sisi, jika kalian melihat dari beberapa pandangan kalian akan tahu bahwa RRC itu sangat menguntungkan bagi bangsa kita tidak hanya itu kita bisa memanfaatkan RRC untuk membuat kerajaan kita semakin maju dan ketika sudah maju kita bisa memutuskan hubungan dengan RRC dan itu harus dilakukan sebelum RRC menguasai kerajaan kita.” Jawab Sultan Mangkubumi dengan tegas.
“BRAKK!” Suara pintu terdobrak.
Akhirnya tempat penculikan ditemukan oleh prajurit Sultan Mangkbumi, sebelum pemuda ditangkap oleh prajurit Sultan Mangkubumi, pemuda ini kabur dengan lincah sehingga prajuritpun tidak bisa mengejarnya, lalu Sultan Mangkubumi dibawa ke kerajaan dan melupakan semuanya yang pernah terjadi dimasa lalunya.
2 notes · View notes
taqinizar-blog · 6 years ago
Photo
Tumblr media
3 notes · View notes