Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Wayang, Sebuah Titik Temu Peradaban Dunia.
Sejarah Wayang
Wayang secara harfiah berarti bayang-bayang. Wayang ada karena sesuatu yang yang disinari. Wayang juga bisa dimaknai sebagai gambaran hidup manusia di dunia. Pertunjukan seni bayang-bayang ini mempunyai banyak nilai-nilai adi luhung. Sebagai tontonan yang sering mempertunjukkan tuntunan hinga tatanan. Wayang adalah satu dari berbagai warisan kebudayaan masa lampau di Indonesia. Wayang merupakan salah satu karya seni budaya yang menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Pertunjukan wayang meliputi seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, pahat, dan juga seni perlambang.
Menyimak sejarah, budaya wayang terlihat terus berkembang dari zaman ke zaman. Kemudian berkembang hingga digunakan sebagai media komunikasi sosial yang dapat bermanfaat bagi perkembangan masyarakat pendukungnya. Dunia wayang memperlihatkan perubahan fungsinya, dari sebagai media ritus pemujaan atas leluhur, dakwah, penerangan, hingga pendidikan moral dan etik, juga pemahaman filsafat, serta hingga sebagai media hiburan belaka.
Menariknya, seni teater wayang tercatat sanggup bertahan melampaui kurun waktu berabad-abad. Sekalipun kini bisa dikata keberadaannya mulai telah terdesak oleh berbagai tawaran bentuk-bentuk hiburan modern lain, hingga kini wayang masih mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali.
Fenomena ini setidaknya tecermin dari masih seringnya teater wayang ini digelar dalam acara-acara formal maupun informal, baik oleh masyarakat maupun pejabat pemerintah. Selain itu, juga tercermin dari masih berlangsungnya proses regenerasi terhadap profesi dalang, yaitu aktor utama dalam seni pertunjukan tersebut.
Benar, jikalau bicara sejarah asal usul wayang kulit, setidaknya ditemukan empat teori besar. Adanya perbedaan teori atau tafsiran ini, selain disebabkan sedikitnya data dari sumber artefak masa lalu, juga seringkali muncul karena perbedaan disiplin ilmu yang digunakan oleh para ahli untuk mendekati masalah tersebut.
Empat teori atau tafsiran itu, pertama, asal usul wayang adalah Jawa (Indonesia). Para peneliti yang meyakini hipotesa itu ialah JLA Brandes, GAJ Hazeu, J Kats, Anker Rentse, dan lain sebagainya. Kedua, wayang berasal dari India. Mereka yang berkesimpulan teater wayang berasal dari India yaitu R Pichel, Poensen, Goslings, dan Rassers.
Ketiga, asal usul wayang ialah perpanduan antara Jawa dan India. Sebutlah J Krom dan WH Rassers, misalnya, tiba pada kesimpulan hipotetif tersebut. Dan terakhir atau keempat, wayang berasal dari Cina. Peneliti yang tiba pada kesimpulan itu ialah G Schlegel.
Sejak 7 November 2003, UNESCO telah mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dalam sinopsisnya tersebut, sekalipun tidak memberikan justifikasi teoritis dan historis didasarkan pada tokoh tertentu, UNESCO jelas mengakui seni mendongeng kuno ini berasal dari Indonesia.
Usia seni pertunjukan ini, merujuk UNESCO, disebut telah berkembang selama sepuluh abad di istana kerajaan Jawa dan Bali, dan kini telah menyebar ke pulau-pulau lain seperti Lombok, Madura, Sumatra, dan Kalimantan. Menyimak angka “sepuluh abad” sebagai pilihan UNESCO melihat sejarah perkembangan tradisi wayang, mudah diduga, asumsi tersebut didasarkan pada Prasasti Balitung dari abad ke-10 (903 M).
Dalam prasasti ini tertulis inskripsi “Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara”. Kalimat ini berarti “Galigi mengadakan pertunjukan Hyang dengan mengambil cerita Bhimma muda…”
Benar, bahwa acuan pada Prasasti Balitung ini mendapatkan justifikasi dari sumber tulisan kemudian. Indiria Maharsi (2018) dalam karyanya berjudul Wayang Beber merujuk pada Kitab Centini. Kitab ini ditulis di sepertiga awal abad ke-19. Menurut Maharsi, kitab ini mencatat wayang sebagai diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri. Konon, Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran ruh dari leluhurnya dan dilukiskannya di daun lontar.
Artinya, menyimak klaim UNESCO--bahwa wayang sebagai tradisi mendongeng kuno ialah berasal dari Indonesia--bisa jadi justifikasi UNESCO bukanlah soal fakta dan kepastian historis, melainkan justru lebih didasarkan pada fakta keragaman manifestasi seni pertunjukan tradisional tersebut di Indonesia. Pasalnya keragaman wujud wayang itu sendiri, selain mencerminkan panjangnya proses evolusinya di Indonesia selama ini, juga sekaligus memperlihatkan adanya signifikansi makna yang mendalam dalam alam pikiran masyarakat khususnya Jawa.
Ya, panjangnya periode waktu keberadaan wayang di Indonesia ini tecermin kuat dari adanya keragaman jenis atau model wayang, aneka cerita atau lakon, dan cara pementasan dan bahasa. Adanya keragaman manifestasi seni wayang ini terang memperlihatkan dunia wayang sejatinya telah mandarah daging sebegitu rupa dalam kebudayaan masyarakat, dan barangkali saja itulah dasar dari kesimpulan UNESCO mencatat wayang sebagai asli Indonesia.
Ragam Wayang di Nusantara
Merujuk tulisan Pandam Guritno (1988) dalam karyanya Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila disebutkan, di Indonesia khususnya di Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatra terdapat puluhan model atau jenis wayang.
Guritno merujuk pada Prof Dr L Serrurier, Direktur Museum Etnografi di Leiden, yang pada akhir abad ke 19 melakukan survei tentang jenis-jenis wayang di Pulau Jawa. Hasil penelitiannya diterbitkan dengan judul De Wajang Poerwa pada 1896. Menurut Serrurier, jenis-jenis wayang yang dikenal di Pulau Jawa ketika itu, ialah: yaitu wayang beber, wayang gedog, wayang golek, wayang jemblung, wayang kalithik (klithik), wayang karucil (krucil), wayang langendria, wayang lilingong, wayang lumping, wayang madya, wayang pegon, wayang purwa, wayang puwara, wayang sasak, wayang topeng, dan wayang wong atau wayang orang.
Pada deretan nama-nama wayang di atas, Guritno menambahkan beberapa jenis atau model wayang lain, seperti wayang gambuh, wayang parwa, dan wayang ramayana di Bali; wayang sasak di Lombok; wayang banjar di Kalimantan; wayang palembang di Sumatra; juga wayang jemblung di Banyumas; tak terkecuali pun bisa disebutkan wayang kancil, wayang pancasila atau wayang suluh; wayang wahyu; dan lain sebagainya.
Sedangkan berdasarkan aktor utamanya, maka jenis atau tipe-tipe wayang bisa digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu, pertama, wayang kulit, pemain di panggung ialah boneka dua dimensi, terbuat dari kulit atau tulang. Kedua, wayang golek, pemain di panggung ialah boneka-boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Ketiga, wayang wong atau orang, pemain di panggung ialah orang. Keempat, wayang beber, pemain hanya dilukiskan di atas kertas lebar yang digulung dan direntang (dibeber) saat pertunjukan. Kelima atau terakhir, wayang klithik, pemain di panggung ialah boneka-boneka terbuat dari kayu pipih.
Termasuk wayang kulit ialah wayang gedog dan wayang purwa di Jawa; wayang parwa di Bali; wayang sasak di Lombok; dan wayang banjar di Kalimantan; serta wayang palembang di Palembang. Termasuk wayang golek ialah wayang golek Sunda dengan cerita-cerita Ramayana dan Mahabarata; pun termasuk di sini ialah wayang golek Menak Jawa dengan cerita-cerita kepahlawanan Islam; tak kecuali wayang Cepak Cirebon dengan cerita- cerita tentang babad Cirebon dan penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Sedangkan wayang wong atau wayang orang lazimnya menampilkan lakon-lakon asal Ramayana dan Mahabarata. Namun wayang langendria yang juga menggunakan orang sebagai pemainnya lazimnya mementaskan lakon-lakon tentang sejarah Majapahit, seperti cerita sekitar Damarwulan dan lawannya Menakjingga.
Selain itu, kita juga dapat pula menggolongkannya berdasar cerita atau lakon yang dipentaskan dan bahasa yang dipakai. Di sini ada yang menarik untuk dicatat, yaitu sistem klasifikasi masyarakat perihal wayang. Meskipun katakanlah sama-sama termasuk wayang kulit, misalnya, tetapi jikalau lakon atau kisah yang dipentaskan ialah Panji, maka wayang itu bukanlah termasuk tipe wayang purwa, melainkan termasuk tipe wayang gedog. Tak kecuali, walaupun sama-sama menggunakan wayang golek, misalnya, lakon yang dipentaskan di Parahyangan bersumber dari epos Ramayana-Mahabarata; sedangkan di Jawa mengambil kisah kepahlawanan Amir Hamzah.
Prinsip detailing pengelompokan kategori wayang semacam ini jelas memperlihatkan bagaimana dunia wayang telah mencapai sebuah fase budaya yang sophisticated dalam ruang sejarah masyarakat. Kasus ini mengingatkan orang pada kasus penamaan model (dhapur) keris, di mana sekiranya terdapat unsur sekecil apapun yang berbeda maka niscaya akan memiliki nama dan jenis pengelompokan yang berbeda.
Demikianlah, daftar jenis wayang dapat dikenal berdasarkan tiga kriteria. Yakni, pelaku, sumber cerita, dan bahasanya. Lebih jauh, Guritno membuat klasifikasi wayang Indonesia sebagai berikut:
Melanjutkan riset Guritno, Agus Ahmadi, staf pengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta, dalam artikelnya yang berjudul “Keberagaman Kreasi Kriya Wayang Kulit”, mencatat bahwa setidaknya sementara ini terdapat 55 wayang, di mana yang terbanyak ialah wayang dari bahan kulit perkamen. Di antara semua jenis wayang tersebut, lanjut Agus wayang, wayang yang paling terkenal dan berkembang luas di Indonesia ialah wayang kulit purwa. Jenis wayang ini dalam percakapan sehari-hari sering disebut wayang saja atau wayang kulit. Karena saking populernya, jika seseorang menyebutkan kata wayang, maka orang akan menganggap yang dimaksudkan bukan lain ialah Wayang Kulit Purwa.
Source:
https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/751/keragaman-wayang-indonesia
https://bobo.grid.id/read/081270482/ragam-wayang-di-nusantara-dari-wayang-sada-hingga-wayang-potehi?page=all
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/01/macam-macam-wayang-di-indonesia-bagian-i
1 note
·
View note
Text
Suwung, dalam Sudut Pandang Psikologi Transpersonal
“Sejatine Kang mangkana Wus kakenan nugrahaning Hyang Widhi. Bali alaming nga-SUWUNG, tan karem karameyan. Ingkang sipat wisesa winisesa wus, Mulih mula mulanira. Mulane wong anom sami.”
Sebenarnya yang demikian itu sudah mendapat anugerah Tuhan. Kembali ke alam kosong, tidak mabuk keduniawian yang bersifat kuasa menguasai. Kembali ke asal mula.
Suwung (aksara Jawa: ꦱꦸꦮꦸꦁ) adalah konsep dalam masyarakat Jawa untuk menggambarkan rasa hampa akan kesadaran diri dengan lingkungannya. Hampa di sini dapat diartikan sebagai kondisi kosong yang arupa alias tidak memiliki bentuk. Konsep suwung dipandang sebagai asal-muasal dari alam semesta, hakikat dari segala sesuatu. Suwung adalah kenyataan mutlak yang tidak dapat dijangkau oleh indra manusiawi oleh Jean Baudrillard, diistilahkan dengan simulakra. Di dalamnya mengandung makna kekosongan yang bernuansa pengendalian diri yang sempurna dan kesadaran sejati akan diri yang berkaitan dengan ketuhanan.
Tuhan dipahami sebagai yang-Suwung, kemahasadaran dan kemahakuasaan dalam bentuk kekosongan yang memangku, dan meliputi seluruh keberadaan (Jawa: suwung hamengku ana) seseorang yang telah mengalami Suwung akan hidup mengalir mengikuti dorongan kehendak sejati.Melalui pengalaman kehidupan yang dialami, seseorang akhirnya bisa menembus dinding dan pembatas yang berada dalam ruang dan waktu yang bersifat fisik. Hakikat kehidupan ini tidak berada pada kepentingan-kepentingan duniawi yang sifatnya sementara. Kesadaran tertinggi ini yang menjadikan seseorang mampu mencapai “Alam Suwung” secara total. Dalam prosesnya, “keakuan” dapat dikontrol secara baik sehingga hidup dapat dihayati dengan menjauhkan diri dari kesombongan.Dalam konsep spiritual dari Maslow, pengalaman spiritual tertinggi yang dicapai seseorang ini dinamakan peak experience. Pada mulanya, dasar intrinsik, esensi, inti universal dari setiap agama merupakan sesuatu pengalaman pribadi, sendiri, pencerahan personal, dan wahyu atau pencapaian puncak dari nabi atau para penglihat. Namun, terlihat bahwa wahyu atau pencerahan yang bersifat mistik ini dapat digolongkan sebagai peak experience, ecstasies, atau trancendent.Beberapa konsep kunci dalam konsep spiritual Maslow adalah:
(1) Peak experience, di dalamnya meliputi emosi positif yang kuat dan mendalam seperti ecstasies, perasaan damai dan ketenangan, perasaan senada dan selaras dengan alam, kesadaran mendalam yang tidak bisa diterjemahkan dengan kata-kata;
(2) Self-transcendence merupakan suatu keadaan kesadaran di mana perasaan diri berkembang di luar definisi biasa dan image atau gambaran diri dari suatu kepribadian individual. Self-transcendence meliputi pengalaman langsung dari hubungan fundamental, harmoni dan menyatu dengan alam;
(3) Optimal mental health berarti kemampuan coping yang mencukupi dengan tuntutan lingkungan dan merupakan resolusi dari konflik personal;
(4) Spiritual emergency, dalam konsep transpersonal adanya suatu krisis dalam diri seseorang dapat menjadi bagian yang membangkitkan kesehatan dan tidak selalu merupakan bentuk dari psikopatologi;
(5) Developmental spectrum, digambarkan membedakan antara tahapan pre-personal dari perkembangan diri, sebelum perkembangan perasaan stabil dalam diri, kemudian tahapan personal di mana perkembangan dan perbaikan individu telah berhasil diraih. Tahapan transpersonal didasarkan pada identifikasi dengan keseluruhan bahwa diri lebih tinggi daripada ego individual;
(6) Meditation, yang merupakan metode kunci dari psikologi transpersonal. Meditasi melibatkan fokus pada satu objek atau perhatian sadar pada seluruh aspek kesadaran.
Dalam konsep transpersonal, ketika seseorang menghadapi suatu masalah yang menempatkannya pada suatu krisis spiritual, hal tersebut justru akan menjadikan manusia mampu membangkitkan kondisi kesehatan mental yang sempurna. Hal tersebut terjadi apabila dapat diolah dan diinternalisasi ke dalam hakikat masalah tersebut. Menurut konsep Rangga Warsito, dalam serat wirid hidayat jati tertuang konsep dasar sebagai berikut:
Sejatine ingsun anata malige ana sajroning betal muharram
Iku omah enggoning lalaranganing ingsun
Jumeneng ana dhadhaning adam
Kang ana sajroning dhadha itu ati
Kang ana sajroning ati iku jantung,
Sajronng jantung iku budi,
Sajroning budi iku jimen, iya iku angen angen
Sajroning angen angen iku rahsa,
Sajroning rahsa iku ingsun
Ora ana pangeran among ingsun dat kang angliputi jati
Titik penting dari perjalanan menuju Suwung adalah kondisi awal ketika menghadapi kenyataan. Sudut pandang terhadap sisi dunia dibagi menjadi dua, yaitu:
(1) Lekat, suatu kondisi diri seseorang, ketika memandang dunia penting untuk diperjuangkan, mengharapkan sesuatu yang dicita-citakan dapat dicapai dengan baik. Apabila mengalami kegagalan, maka akan mengoreksi diri untuk memperjuangkan kembali mimpi mimpinya; dan
(2) Lepas, suatu kondisi diri seseorang, ketika memandang dunia akan hadir dan hilang dengan ritme yang harmonis. Menunaikan tugas sebagai manusia, memenuhi kebutuhannya namun tidak membelenggu diri dengan harapan akan tercapainya mimpi-mimpi.Hidupnya adalah sekarang dan di sini (right here, right now).
Abraham Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki tingkat kebutuhan hidup. Tingkatan tersebut berusaha dipenuhi sepanjang masa. Kebutuhan bersifat berjenjang, dari yang paling dasar sampai paling tinggi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan tersebut. Namun, hanya sedikit yang mampu mencapai tingkat tertinggi. Bagi mereka yang sudah mencapai aktualisasi dicirikan dengan beberapa hal, antara lain:
(1) Persepsi yang lebih efisien dalam kenyataan. Mereka tidak dipengaruhi oleh kecemasan- kecemasan, prasangka-prasangka, atau optimisme dan pesimisme yang keliru;
(2) Memiliki otonomi pribadi (privasi). Mereka sepenuhnya percaya pada potensi-potensi yang mereka miliki. Selain itu, orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mereka memiliki kemampuan konsentrasi yang kuat dari kebanyakan orang;
(3) Memiliki kemandirian.
Mereka cenderung menghindarkan diri dari penghormatan status, prestise, dan popularitas. Kepuasan yang berasal dari luar diri mereka anggap kurang penting ketimbang pertumbuhan diri, rasa humor yang tidak agresif, kerendahan hati dan menghargai orang lain, apresiasi yang segar, dan memiliki pengalaman spiritual.Ketika seseorang sudah berada di level Suwung, maka akan muncul sikap syukur dan Narimo. Kondisi ini yang mengarahkan strategi pemecahan masalah seperti apa pun yang dipilihnya, ia mampu melaksanakannya secara jernih dan damai. Berpulang kepada yang-Suwung menjadi kesimpulan dari sebuah pencarian. Setidaknya, untuk kembali kepada yang-Suwung membutuhkan dua hal: ketidaksadaran-diri akan hal-ikhwal kefanaan, dan mengenali diri sendiri. Melalui pemahaman Suwung ini, manusia dengan sadar dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan secara lebih bijaksana.
1 note
·
View note
Text
Kapan menyesal buat nikah?
“Menikah tidak sama dengan tawuran, jadi sebaiknya tak usah ikut-ikutan. Menikah juga bukan balapan MotoGP, jadi tak perlu susul-susulan.”
Pandemi COVID-19 adalah mimpi buruk bagi pasangan yang berencana menikah. Mau tak mau, harus menunda. Ada pasangan yang optimistis untuk menyelenggarakan pesta di akhir tahun dengan harapan wabah akan mereda di pertengahan tahun. Banyak juga pasangan yang mengundurkan pesta hingga waktu yang belum bisa dipastikan, atau bahkan membatalkan rencana sepenuhnya.
Kalau tak salah, Juni tahun lalu saya menghadiri hingga enam resepsi pernikahan sanak famili dan teman yang diselenggarakan di dalam maupun luar kota. Waktu itu rasanya tiada akhir pekan tanpa kondangan. Sudahlah kehilangan kesempatan rebahan di Sabtu dan Minggu, kekesalan semakin menjadi karena di sela-sela acara pasti ada yang bertanya, “Kapan menyusul?”
Saya harus menahan diri untuk tidak bertanya balik: "Kapan menyesal?"
Manusia adalah ahlinya perbandingan. Si jomblo dibanding-bandingkan dengan yang sudah menikah, seolah yang sudah menikah lebih baik daripada yang belum atau tidak menikah. Padahal, tidak semua orang merasa terjebak dan sengsara dengan kesendiriannya. Ada orang-orang yang secara sadar memilih untuk menjomblo dan baik-baik saja.
Tentu saya tidak memusuhi orang-orang yang memilih untuk menikah. Namun, saya merasa perlu mempertanyakan keajegan skenario hidup kebanyakan orang: menikah dan berkeluarga. Menikah atau tidak sejatinya adalah hak asasi manusia. Tetapi meyakini pernikahan sebagai satu-satunya cara untuk berbahagia membuat kita terlihat seperti katak dalam tempurung. Daripada sibuk bertanya “Kapan nikah?” ke para jomblowan dan jomblowati, ada baiknya kita bertanya dulu ke diri kita masing-masing, “Mengapa kita harus menikah?”
Menikah karena cinta adalah jawaban realistis sekaligus paling klise yang seringkali diumbar. Kebanyakan orang menikah karena mencintai pasangannya. Keputusan untuk menikah, katanya, diambil saat sedang cinta-cintanya dengan si dia. Di tahap ini biasanya kita sungguh sangat yakin bahwa si dia adalah jodoh kita, orang yang ditakdirkan untuk mendampingi kita dalam susah maupun senang, saat sehat maupun sakit. Layaknya iman yang percaya tanpa melihat dan mengamini tanpa menguji, begitulah keyakinan kita selama ini tentang jodoh dan cinta. Keyakinan yang sudah di ubun-ubun itulah yang membuat orang berani membeli beberapa gram cincin dan bertanya, “Will you marry me?” kepada pasangannya.
Nyatanya, banyak orang menikah karena sudah tidak tahu lagi cintanya mau diapakan atau mau dibawa ke mana. Bagi yang sudah lama berpacaran pasti paham dengan kondisi ini, “Sudah dua tahun pacaran tapi kok dia diem-diem aja ya?” Awalnya pertanyaan ini hanya tersimpan di dalam hati. Tapi lama-lama si empunya pertanyaan tidak tahan juga karena si dia tak kunjung memberi kepastian. Akhirnya, kegelisahan itu diungkapkan lewat kalimat “Beib, hubungan kita ini arahnya mau ke mana sih?”
Sama seperti rasa kantuk, gelisah pun menular. Yang ditanya ikut-ikutan gelisah dan berpikir keras untuk menjawab pertanyaan jebakan ini. Salah-salah, hubungan yang sudah terjalin selama ini akan berakhir saat itu juga. Meskipun keduanya sama-sama tahu arah perbincangan ini, tapi nampaknya tidak ada jawaban yang benar-benar pasti. Yang jelas, hubungan pacaran setelah munculnya pertanyaan itu tidak akan sama lagi. Lamaran yang diajukan setelahnya, baik dalam tempo yang sesingkat-singkatnya maupun selambat-lambatnya, sesungguhnya adalah hasil perenungan pasangan terhadap nasib cinta mereka. Keputusan menikah justru dipilih saat kita sedang putus asanya dengan cinta.
Menikah di mata banyak orang adalah bukti cinta sejati. Seolah cinta yang terjalin selama pacaran tidak masuk hitungan karena ketulenannya diragukan. Katanya menikah adalah tanda kedewasaan cinta. Seolah pacaran selama bertahun-tahun itu kadarnya hanya cinta monyet anak SD belaka. Ada juga yang bilang menikah menunjukkan pasangan kita serius dengan kita. Seolah niat kita memacari anak orang sama dengan antusiasme kita main PUBG. Nuansa serius yang menaungi pernikahan membuat kita berpikir bahwa menikah adalah keputusan besar dalam hidup. Kalau memang begitu, keputusan besar biasanya membutuhkan persiapan atau modal yang tak kalah besar juga. Lalu, apakah pernikahan bermodalkan cinta saja cukup? Yang sudah atau pernah menikah pasti tahu jawabannya.
Kita menikah karena memang begitulah sewajarnya. Ketika anggapan ini diamini oleh banyak orang, kita pun terseret ke dalam pusaran kewajaran dan keharusan untuk menikah. Kalau tak kunjung menikah, kita adalah manusia yang tidak wajar dan berbeda dari manusia kebanyakan. Masalahnya, tidak semua orang sanggup menjadi yang berbeda itu. Kalau boleh memilih, menjadi anggota dari yang kebanyakan itu akan membuat hidup kita lebih ringan, nyaman, dan bebas dari tuntutan. Sebaliknya menjadi yang berbeda artinya menjalani hidup yang penuh pertanyaan, cibiran, dan gunjingan setiap hari. Para jomblo tentunya sudah sangat paham dengan kelelahan hidup macam itu. Makanya, menikah karena ikut-ikutan, buat saya, lebih masuk akal ketimbang menikah karena cinta.
Manusia modern memandang relasi cinta layaknya pipa ledeng dan mereka adalah air yang ada di dalamnya. Pipa memiliki lubang masuk dan keluar, masuknya sebagai sepasang kekasih keluarnya sebagai suami istri. Jalur pipa lurus-lurus saja, kalau sudah berpacaran ya arahnya cuma satu, menikah, apa lagi? Kalau sudah menikah, ya punya anak, apa lagi? Manusia-manusia yang masuk ke dalam pipa hidupnya mengalir di dalam silinder sempit. Mengikuti rute pipa, kalau jalurnya lurus ya lurus, kalau belok ya belok. Air di dalam pipa tidak bisa beristirahat sejenak karena akan menyebabkan mampet. Ia akan terdorong oleh teman-temannya, menggelontor bersama menuju lubang pembuangan.
Tapi, ada juga air yang merembes dari pipa tersebut. Merekalah yang kita sebut sebagai si jomblo. Mereka yang berhasil selamat dari kungkungan pipa itu, menurut saya, layak disebut sebagai penyintas.
Menikah dan berkeluarga, bagi kebanyakan orang, adalah keharusan, bukan pilihan. Karena hukumnya “wajib” maka sejak kecil kita sudah main rumah-rumahan. Ada yang berperan sebagai ibu, bapak, anak, dan anjing peliharaan seperti dalam kartun Crayon Shinchan. Beranjak remaja, kita bermimpi mengencani bintang-bintang idola sambil berharap kelak punya pacar yang wajahnya mirip dengan mereka. Lulus dari masa remaja, kita mulai merancang kehidupan berkeluarga dalam bayangan kita. Para laki-laki getol bekerja dalam rangka mempersiapkan diri menjadi kepala keluarga dan tulang punggung yang serba ada. Sedangkan, para perempuan merawat diri sambil membayangkan pernikahan impian mereka dan anak-anak lucu yang mengisi hari-harinya. Percayalah, tidak ada satupun dari kita yang semasa hidupnya luput dari bayang-bayang menikah dan berkeluarga.
Sekali lagi, saya katakan bahwa tidak ada yang salah dari menikah dan berkeluarga. Tapi, sesekali tidak ada salahnya juga untuk menanyakan mengapa kita harus menikah dan berkeluarga. Salah satu ciri orang dewasa, katanya, adalah punya pilihan. Kita merasa berhak memilih segala hal yang menyangkut diri kita: mau makan apa, kerja apa, tinggal di mana, mau kemana, bahkan dengan siapa kita menjalin cinta. Tidak ada seorang pun yang dapat melarang-larang orang dewasa, termasuk keluarga kita. Orang tua kita suka bilang kalau kita berhak memilih pendamping hidup kita nantinya. Eits, jangan senang dulu, menganggap wejangan itu sebagai kebebasan sesungguhnya adalah kecerobohan fatal. Bukankah itu tandanya orang tuamu ujung-ujungnya nyuruh kamu nikah, Nduk? Kalau kamu mengiyakan nasihat orang tuamu, itu artinya kamu gadaikan kebebasanmu untuk memilih alternatif hidup bahagia selain dengan menikah.
Menikah tidak sama dengan tawuran, jadi sebaiknya tak usah ikut-ikutan. Menikah juga bukan balapan MotoGP, jadi tak perlu susul-susulan.
Tanpa bermaksud tertawa di atas penderitaan pasangan yang tidak jadi menikah tahun ini, akhirnya saya bisa menikmati akhir pekan dengan leluasa. Sungguh nikmat rasanya tidak perlu bangun pagi untuk nyalon dan memusingkan dresscode. Lebih nikmat lagi karena saya tidak perlu berhadapan dengan sanak famili atau kerabat yang punya perhatian berlebih dengan hidup orang lain saat musim mantenan. Mungkin bukan hidup saya yang sedang mereka pusingkan, melainkan hidup mereka sendiri. Lagi pula buat apa ambil pusing dengan mereka yang sibuk bertanya “kapan nikah” tapi tidak berniat membiayai pernikahan saya nantinya?
Ditulis oleh: Nicky Stephani. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya untuk milist harian 5.45, Asumsi.
#repost
1 note
·
View note
Text
May I Write #13
Hari ini tanggal 13 mei, sudah tepat 9 yahun yang lalu aku lulus sekolah di usia yang baru 17 tahun. Ya 17 tahun aku sudah lulus sekolah di Solo. sekolah mana? Aku kira sekolah itu adalah sekolah terbaik di Indonesia saat ini, dari segi nilai integritas sekolah. Tepat hari itu juga aku kehilangan segalanya. Patah sepatah patahnya. Nilaiku hanya berada pada kisaran delapan saja, jauh dari ekspektasi meskipun bisa membalikan prediksi. Aku yang sebulan sebelumnya di les secara pribadi oleh guru matematikaku yang aku lupa Namanya, padahal untuk guru SMP aku hafal sampe dengan nomor NIK dan kode mengajarnya. Setidak pedulinya aku pada sekolah saat SMA. Ya karena memang bukan keinginanku sekolah disitu, aku sebenarnya hanya ingin sekolah SMA di klaten saja. Kalo ga SMA 1 ya SMA deket rumah aja, di karanganom. Orang tua emang bebal, memaksa aku harus ke Solo.
Paginya gegap gempita terjadi, satu sekolah mengadakan pawai kelulusan. Merayakan juga sebagai sekolah terbaik di Solo. Aku mengenakan blangkon, baju batik dan kacamata kuda warna putih. Berkeliling sekolah yang luasnya hampi 2 hektar dengan 51 ruang kelas dengan berbagai macam laboratorium ada disana, tentu saja dengan fasilitas semewah ini anak mana yang ga betah? Ternyata aku satu dari sekian banyak murid yang ga bangga karena memang bukan jalanku. Aku tidak mau menjalani. Selama tiga tahun aku hanya berada di posisi buncit ranking satu kelas. Aku masih bersikap bodo amatan. Meski lulus menjadi salah satu yang terbaik, lagi-lagi aku bodo amatan. Orang tua bangga aku tidak.
Berakhirlah sudah pawai dengan seremoni yang meriah, euphoria ditutup dengan pembagian kertas hasil ujian dengan sangat tertib. Tidak ada konvoi seperti sekolah yang lain, aku pun memutuskan untuk pulang. Naik bis solo jogja yang lumayan padet, dan apa yang terjadi? Aku kecopetan. Baru kali ini naik bis selama tiga tahun aku kecopetan. Emang kurang ajar itu copet, terputus sudah semuanya. Terjadi lost contact, aku juga sedang membuat acara Bersama temanku di karanganyar, sebuah acara band camp terbesar yang pernah ada, sebut saja summercamp. Menjadi agak terkendala, karena memang aku lagi kalut. Sekecil itu aku ditunjuk jadi pengurus, emang kurang ajar temen-temenku yang sudah tua. Tapi disitu aku juga bertemu dengan seorang gadis yang baik hati, sempat singgah tapi emang sekarang udah punya anak meskipun masih berhubungan baik hingga sekarang.
Dari situ drama masih terus berlanjut, aku tidak dibolehin untuk kuliah sastra di jogja. Katanya ga nyambung, padahal nyatanya aku punya darah seorang sastrawan, nyatanya juga aku juga masih nulis kan? Meskipun tulisanku acak adut karena memang tidak punya ilmunya. Emang kampret orang tua baby boomer, ga pernah mau ngalah mending kalo ngerti hla ini ditambah bonus ga ngertian juga ngeluarin sumpah serapah. Emang Panjang juga dramanya dari hari itu hingga tahun 2015an aku akhirnya ke Jakarta dan berkuliah secara mandiri di jurusan Psikologi tidak sastra lagi. Kehilangan besar sih, kehilangan kesempatan dan kehilangan masa depan menurutku.
Kini aku bertekad, adikku, semua sepupuku aku pengaruhi untuk bisa menentukan jalan sendiri-sendiri. Aku mengajari mereka untuk melawan demi masa depan mereka yang lebih baik dengan cara yang baik. Berani mengungkapkan pendapat dengan Bahasa yang halus, tidak boleh merendahkan orang lain, tidak boleh menghina dan sebagainya. Aku ingin mereka menjadi orang yang baik dalam artian sebenarnya bukan dalam tataran normative. Melakukan segalanya agar bisa menang. Memang kalo kit aga menang itu kit aga guna, tapi cara yang elegan juga diperlukan untuk meraih kemenangan. Jangan menjadi seperti aku yang menjadi orang gagal, orang yang gagal mencapai cita-cita gara-gara ambisi.
Begitulah cerita 13 mei hari ini, sejarah tentang diriku sendiri. Terima kasih.
0 notes
Text
May I Write #12
Sibuk mengurusi pandemic tapi lupa 12 mei, di trisakti 22 tahun yang lalu. Sebagai anak muda kita harusnya bersimpati bukan malah adu argumentasi. Apalagi para akademisi yang mengagungkan teori-teori.
Tahun 1998 diwarnai sejumlah aksi di jalan raya. Sejak awal Maret, jalanan dipenuhi mahasiswa dan elemen pro-demokrasi yang menuntut pemerintah untuk segera melakukan reformasi akibat merebaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang membuat negara terseret pada krisis moneter. Dari hari ke hari tuntutan kian mengeras: Soeharto harus turun dari singgasana yang sudah dikuasainya selama 30 tahun lebih. Salah satu aksi yang akan diingat oleh sejarah berlangsung pada 12 Mei 1998, tepat hari ini 22 tahun lalu. Pada tanggal tersebut, mahasiswa Universitas Trisakti memulai aksinya di dalam kampus di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Sementara di luar, aparat keamanan yang terdiri dari anggota polisi dan tentara, terlihat berjaga-jaga. Massa aksi meramaikan kampus sejak pukul 10.30. Dalam siaran pers Senat Mahasiswa Universitas Trisakti (SMUT) dan catatan Kompas edisi 13 Mei 1998, cukup banyak civitas academica yang terlibat, mulai dari mahasiswa, dosen, pejabat fakultas dan universitas, serta karyawan yang berjumlah sekitar 6000 orang. Selepas tengah hari, massa aksi berencana menuju gedung MPR/DPR. Dalam koordinasi yang masih tertata, mereka mulai bergerak ke pintu gerbang yang mengarah ke Jl. Jenderal S. Parman dengan penjagaan satgas internal. Namun saat tiba di depan pintu masuk kantor walikota Jakarta Barat, massa diadang oleh dua lapis barikade aparat yang membawa tameng dan pentungan. Lalu dilakukan negosiasi antara beberapa wakil mahasiswa (SMUT) dengan pimpinan komando aparat (Dandim & Wakapolres Jakarta Barat). Anggota aksi lain mencoba bergerak maju, dan elemen masyarakat sipil lain mulai bergabung. Mahasiswa kecewa sebab aparat tetap melarang long march dengan alasan mengganggu lalu lintas. Di saat yang sama datang tambahan aparat Pengendalian Massa (Dal-Mas) sejumlah 4 truk dan aparat dari Kodam Jaya serta dari satuan kepolisian. Mahasiswa tetap melanjutkan orasi di jalan yang disertai dengan aksi membagikan bunga mawar kepada aparat, meneriakkan yel-yel, dan bernyanyi. Hujan deras yang turun tak menyurutkan semangat massa aksi untuk bertahan di lokasi. Mendekati pukul 17.00, negosiasi tercapai yakni mahasiswa dan aparat akan sama-sama mundur. Awalnya massa menolak, tapi kemudian menurut setelah dibujuk oleh seorang Dekan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum serta ketua SMUT. Massa pun perlahan bergerak mundur. Saat sedang mundur teratur, tiba-tiba muncul seseorang bernama Mashud, mengaku sebagai alumni, berteriak mengeluarkan kata-kata kotor ke arah massa. Massa sontak ingin mengamankannya karena ia dikira intel yang hendak mengeruhkan suasana. Namun, Mashud kemudian lari ke arah aparat sehingga muncul ketegangan antara aparat dan mahasiswa. Ketegangan lain muncul sebab di antara barisan aparat ada yang meledek dan mentertawakan serta mengucapkan kata-kata kotor. Sejumlah mahasiswa yang sedang mundur pun berbalik ke lokasi dan tiga lainnya yang ingin menyerang aparat bisa diredam oleh satgas mahasiswa Trisakti. Tanpa diketahui pemicunya, aparat keamanan tiba-tiba menyerang mahasiswa dengan tembakan dan gas air mata. Rombongan mahasiswa pun panik dan berlarian menuju kampus. Penembakan semakin membabi buta dan melibatkan sejumlah penembak jitu. Peluru karet maupun peluru tajam berhamburan. Aparat tanpa senjata api memukuli mahasiswa dengan pentungan atau memakai tangan kosong, disertai tendangan, injakan, dan melemparkan mahasiswa ke sungai. Kekejaman tersebut dilakukan merata baik kepada mahasiswa maupun mahasiswi. Bahkan ada mahasiswi yang mendapat pelecehan seksual dari aparat. Mereka memegang-megang bagian tubuh vital sejumlah mahasiswi, termasuk Ketua SMUT yang berada di antara aparat dan massa aksi, dan akhirnya tertembak dua peluru karet di bagian pinggang sebelah kanan.Pada pukul 18.40 datang pasukan bermotor yang memakai perlengkapan rompi bertuliskan URC (Unit Reaksi Cepat) yang mengejar mahasiswa sampai ke pintu gerbang kampus, dan sebagian lainnya naik ke jembatan layang Grogol. Sejumlah mahasiswa yang tertangkap aparat dianiaya dan dibiarkan tergeletak begitu saja di tengah jalan. SMUT mencatat ada momen menyedihkan yang dialami seorang mahasiswi yang sudah berjongkok minta ampun tapi tak digubris oleh aparat dan terus dipukuli. Aksi ala koboi itu dilakukan dengan melepaskan tembakan yang terarah ke depan gerbang Trisakti, sedangkan aparat yang berada di atas jembatan layang mengarahkan tembakannya ke arah mahasiswa yang berlarian ke dan di dalam kampus. Aparat lain yang berada di bawah menyerbu dan merapat ke pintu gerbang dan membuat formasi siap menembak dua baris (jongkok dan berdiri), lalu menembak ke arah mahasiswa yang ada di dalam kampus. Tembakan-tembakan yang terarah itu mengakibatkan jatuhnya korban, baik luka ringan, luka berat, maupun meninggal dunia. Yang meninggal dunia seketika di dalam kampus sebanyak tiga orang, dan satu orang lagi meninggal di rumah sakit, serta beberapa lainnya dalam kondisi kritis. Sementara korban luka-luka dan jatuh akibat tembakan kurang lebih 15 orang. Mereka yang luka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, salah satunya yang menerima banyak pasien adalah RS Sumber Waras. Satu jam usai kejadian horor itu kampus Trisakti masih tegang sampai tengah malam, demikian dilaporkan Kompas pada Rabu, 13 Mei 1998. Juga ditambahkan oleh pihak SMUT, mahasiswa di dalam kampus masih ketakutan karena sejumlah aparat yang berpakaian gelap masih berada di sekitar pelataran parkir utama dan beberapa penembak jitu di gedung yang masih dibangun. Dalam rasa takut, mahasiswa bersembunyi di musala, ruang organisasi mahasiswa, dan tempat lain dengan cara memadamkan lampu. Mendekati pukul 21.00 keadaan mulai kondusif. Mahasiwa mulai keluar ruangan dan dalam waktu yang bersamaan terjadi dialog antara Dekan Fakultas Ekonomi dengan Kol.Pol. Arthur Damanik untuk mengoordinasikan pemulangan para mahasiswa. Dengan raut muka tegang, marah, takut, bercampur sedih dan trauma, mahasiswa berangsur-angsur pulang meninggalkan kampus berlima-lima sesuai koordinasi Damanik dan timnya. Tragedi Trisakti menelan nyawa empat orang yang namanya abadi hingga kini, yakni Elang Mulia Lesmana (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur), Hafidhin Royan (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil), Hery Hartanto (Fakultas Teknologi Industri), dan Hendriawan Sie (Fakultas Ekonomi). Keadilan masih diperjuangkan sampai detik ini oleh para orang tua korban dan elemen sipil lain yang peduli. Korban tak hanya jatuh pada peristiwa berdarah tersebut, namun juga Tragedi Semanggi I dan II. Tiap Kamis, keluarga korban dan para simpatisan yang peduli dengan penegakan HAM mengenakan baju hitam tanda duka dan menggelar aksi diam di depan Istana Merdeka sejak 18 Januari 2007. Mereka menuntut agar otak pembunuhan yang masih berkeliaran di luar sana untuk segera diadili.
Padahal kekejaman aparat pada tragedi berdarah di Trisakti dan di tempat lain bagi Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan elemen masyarakat sipil lain harus diselesaikan lewat pengadilan HAM demi tegaknya asas keadilan di Indonesia. Bukan musyawarah atau mufakat. Setahun setelah kejadian, proses hukum memang berjalan dan menyeret enam terdakwa yang masing-masing dihukum 2 sampai 10 bulan. Tiga tahun berselang, sembilan terdakwa kasus penembakan mahasiswa Trisakti di adili di Pengadilan Militer dan dijatuhi hukuman 3 sampai 6 tahun penjara. Namun, mengutip pernyataan Komnas HAM yang masih diingat sampai kini, para terdakwa yang diadili di pengadilan militer adalah pelaku lapangan, sementara pelaku utamanya belum diadili.
Panjang umur perjuangan.
sumber: tirto.id
0 notes
Text
May I Write #11
Ketrigger berbagai hal, bahwa memang hidup tidak segalanya tentang uang namun ternyata uang telah menjadikan orang menjadi buta.
Taufik hidayat bertemu dengan deddy corbuzier, beberapa jam yang lalu baru tayang. La casa del papel yang pertama aku ingin melihat karena tertarik dengan melodi lagu bella ciao, aku tonton selesai dari season 1 hingga season 4 dalam waktu kurang dari 40 jam. Dan postingan dari temanku yang ada di pasuruan, menguak bobroknya penganggaran masker di kala pandemic. Aku menyimpulkan untuk menulis tulisan ini. Selamat tinggal cantik.
Tokyo salah satu tokoh di series money heist menceritakan tentang pencurian paling gila, paling terstruktur sebagai penggambaran sebuah perlawan atas konservatisme yang kaku. Satu peluru ditembakkan, pun dengan taufik hidayat seorang juara olimpiade menumpahkan segala kekesalannya terhadap dunia yang telah membesarkan Namanya. Taufik bercerita tentang bobroknya kepengurusan olahraga yang membuat olahraga di Indonesia yang seharusnya disegani dunia menjadi sesuatu yang memalukan di setiap episode kepemerintahan. Siapapun menterinya, dia pasti akan ditangkap. Blast.
Nairobi terbunuh oleh gandia, permainan intrik dan mental Kembali terjadi, begitu cantik. Namun tidak dengan apa yang terjadi saat ini di negeriku tercinta, Indonesia. Permainan sekelas korupsi aja masih sangat ugal-ugalan. Disaat pandemic malah dimanfaatkan untuk meraup keuntungan pribadi. Dana bansos diselewengkan secara ugal-ugalan, tanpa aturan. Seperti dana pembinaan para atlet yang menjadi bancakan, dana bansos serasa sedap jika tidak luput dimakan. Atlet yang sudah berjuang keras untuk mencapai sebuah prestasi, haknya masih dikangkangi oleh oknum tikus berdasi. Bayangkan jika dana itu diberikan untuk menambah fasilitas pelatihan keolahragaan? Kata taufik hidayat dulu China aja belajar bulutangkis sama Indonesia namun sekarang yang terjadi justru Indonesia masih jalan ditempat. Seandainya bapak yang terhormat masih memiliki hati malaikat. Tak ayal, olahraga seperti sepakbola yang mengandalkan tim tidak akan pernah sukses di Indonesia. Ia hanya akan menjadi gegap gempita saja, karena sesame teman saja masih saling sikut, sesame teman saja masih saling menjelekkan. Tidak usah sesame teman, sesame saudara saja tidak akur. Bagaimana jika Bersama? Ya ajur.
Tidak seharusnya disaat sulit seperti ini, uang bantuan malah disudet atau menjadi ajang narsistik para kepala daerah. Baru-baru ini ditempat aku tinggal, klaten ada seorang bupati narsis luar biasa. Sampai bantuan hand sanitizer dari kemensos ia tempeli citra dirinya. Setiap bantuan harus ada fotonya. Tertempel jelas agar semuanya tahu kebaikan hati ibu bupati. Padahal ya Cuma narsis aja, pengin eksis tapi salah tempat. Aku masih takt ahu proyek apa yang sudah ditelurkan ibu bupati ini selain jalan rusak di sepanjang jalan deles indah tempat aku tinggal atau pabrik-pabrik garmen yang sudah mengganti lahan persawahan di klaten. Apa kebobrokan ini terus berlanjut? Dinasti selama dua decade nampaknya belum cukup mengenyangkan perutnya yang sudah lumayan buncit, bukannya diet malah menggemukkan diri terus. Lalu kabar dari pasuruan tentang penganggaran masker yang serampangan, tidak tahu aturan. Di anggaran tertulis ribuan rupiah namun upah jahit tidak sampai lima ratus rupiah. Lantas dimanakah uang yang tersisa? Pantes Indonesia sudah terlalu banyak menumpuk hutang, ternyata hanya membuat besar perut para tikus anggaran. Seandainya saja, 80% aja anggaran bisa dioptimalkan apakah Indonesia sudah bisa melampaui kekuatan jepang? Yang mempunyai rasio hutang 200% dari pendapatan kotornya? Kesenjangan social tidak mungkin terjadi, pandemic akan mudah dilalui. Sayangnya anjuran untuk tidak bepergian banyak dilanggar sehingga perkembangan pandemic dalam negeri sangat sulit dikendalikan. Tidak Cuma karena penyakitnya, tapi juga tikus-tikusnya.
Tikus-tikus selalu mengganggu, menggerogoti, terakhir tikus dirumahku menghabisi baju kenangan adikku Bersama teman smp-nya. Pun dengan para tikus anggaran yang tiap hari bikin geram. Dimaana-mana ada. Denver salah satu tokoh yang aku sukai di series money heist, selalu meledak-ledak dalam bertindak. Semakin lama jika dibiarkan, maka ledakkan yang seperti dilakukan Denver juga akan terjadi. Tidaklah tertutup kemungkinan krisis lebih buruk dari krisis 98 akan terjadi. Cepat ataupun lambat revolusi memang harus terjadi. Kata taufik hidayat, jika satu Gedung kemenpora tidak diganti y aga bakal sembuh olahraga kita. Karena memang disitu banyak oknum-oknum yang hanya memikirkan kekayaan pribadi saja.
Bella ciao, selamat tinggal cantik. Itu yang seharusnya kita terapkan pada budaya buruk ini. Budaya memperkaya diri bahkan dengan mengorbankan orang terbaik yang seharusnya dapat melakukan perubahan pada bangsa. Kadang memang seorang idealis itu akan selalu disingkirkan dengan intrik apapun. Istilah kasarnya akan dimatikan dengan cara apapun. Berhati-hati saja tidak cukup. Seperti el professor semua antisipasi harus detail dipersiapkan, bahkan Ketika para sandera melakukan perlawanan.
Hingga akhirnya romantika money heist mencapai puncaknya Ketika seorang musuh yang paling disegani bisa bersenggama dengan kita. Sudah lumayan juga terakhir kali bersenggama, bahwa seks memang salah satu kebutuhan seorang dewasa. Tapi tidak untuk para koruptor yang seharusnya kita benci tidak hanya secara normative saja padahal aslinya malah ugal-ugalan merampas harta orang banyak. Aku kira la casa de papel cocok untuk pembelajaran anti korupsi.
Terima kasih.
0 notes
Text
May I write #9 / #10
Aku kira aku akan memuntahkan kekesalanku disini, tumblr.
Oke, sebelum masuk pembahasan bisa teman-teman untuk mendengarkan podcast ngangsu kawruh yang sudah sampai ke episode yang kelima. Berkaitan juga dengan tulisan ini, yang membuat satu hari terlewatkan.
Apakah adab bertamu kita sudah luntur? Bagaimana sopan-santun yang diajarkan oleh simbah? Ternyata memang todak pernah diajarkan karena memang beda arah. Jika aku bisa ngobrol dengan keluarga dari bapak, topiknya bisa kemana-mana. Dengan pakde janto, kita bisa bercanda menertawai apa yang sedang terjadi. Orangnya kocak, menyenangkan tapi berisi sangat dalam pun juga luas. Jika dengan pakde muryono yang seorang seniman, justru obrolan beralih ke ranah politik. Siapa lagi yang beranggapan kalo paham komunis itu baik selain pakde mur? Tapi beliau sangat tidak suka dengan orang yang memanfaatkan paham tersebut untuk memeras orang lain. Aku kira aku belajar ideologi sosialisme dengan pakde. Lalu dengan mas andi, aku bisa ngobrol tentang sepakbola dari jaman belanda juara piala eropa hingga kecermelangan ac milan saat dikapteni maldini. Lalu dengan bapak? Semuanya aku obrolin kecuali satu, duit. Itu yang menjadi antonym untuk keluarga ibu. Semuanya tidak ada yang diobrolin, kecuali harta-benda duniawi saja. Ibu pun sering aku sela jika sudah menjurus ke masalah warisan, harta, benda da duniawi padahal masih banyak hal lain yang asik dibicarakan.
Pun dengan tamu yang baru saja dating, sangat merusak fokusku saat aku mengerjakan proyekku dirumah. Ya proyek jualan online, menulis hingga podcast. Sepertinya simbahku yang rumahnya di klaten ini ga pernah mengajari cara bagaimana adab senbagai tamu. Aku sih tidak masalah jika diam au tinggal berapa abad pun di rumah. Aku juga tidak masalah jika dia punya banyak masalah untuk diceritakan, bahkan akan aku bantu karena kebetulan aku punya ilmunya. Tapi apa yang dilakukan? Pertama, dia terlalu mengganggu pribadi seluruh orang dirumah. Aku ga suka itu. Missal saja, saat ini aku sedang kerja apa? Segala laptop aja diurusi, motor, semuanya ditanyain. Aku kira itu sudah bukan basa-basi lagi. Menawarkan pekerjaan yang sudah pasti akan aku tolak. Gila aja kalo aku kerja 8 jam sehari Cuma digaji dibawah 2 juta. Kuliahku mau dibayar pake apa? Itu Cuma akan membuang waktu, mending aku ternak lele daripada membuang waktu percuma. Kedua, dia selalu menjelek-jelekkan siapapun yang sedang diomongin, tidak pandang bulu. Jelas aku kesal, ceritakan saja masalahmu aku bantu, tapi jangan melibatkan kejelekan orang lain karena aku pun tidak suka seperti itu. Contoh, adik sepupuku ingin berkuliah di semarang, undip tapi malah disangka adikku itu Cuma nuruti gengsi. Halo, sekolah itu tidak semudah apa yang sedang kamu bicarakan. Aku sempat ingin menggebrak meja Ketika ibuku terpancing untuk menjelekkan seseorang, iya simbahku yang dari bapak. Aku tahan-tahan sekali tapia pa daya aku memang tidak sabaran. Lalu ku tumpahkan saja emosiku Ketika dia ngobrol denganku. Aku balas omongannya dengan lumayan menusuk, bahwa orang yang asik itu orang yang enggak ngobrolin pribadi dan enggak menjelekkan orang lain. Lantang aku ngomong seperti itu biar semuanya paham. Seandainya saja dia enak diajak ngobrol, mungkin secara halus aku tidak akan mengusirnya.
Oke, setengah jam sudah aku mengetik kekesalanku ini. Pelajaran yang bisa dipetik adalah adab Ketika bertamu, adab Ketika ngobrol dan satu lagi jangan sampai lupa, lebih baik membicarakan hal-hal random daripada menjelekkan orang lain. Terima kasih.
0 notes
Text
May I Write #8
Hidup seperti permainan video. Kita berjalan menjelajahi alam yang terlihat tak bersahabat, asing, dan keji. Kita berusaha memenangkan pertarungan yang terasa tak adil. Musuh begitu kuat, hebat dan tak terkalahkan. Kemudian, kita akan mati.
Lalu di penghujung tempat sebelum kita menghadapi musuh tersebut, kita akan dibangkitkan. Kita lewati lagi lika-liku yang sama untuk menghadapi musuh yang berat, pertarungan yang sekali lagi terasa tak adil. Lalu kita akan mati lagi, untuk kemudian dihidupkan kembali.
Demikian sampai kita memenangkan dan menyelesaikan narasi dari permainan yang kita pilih. Atau kita bisa kembali ke dunia nyata dan menjalani hidup dengan problemanya yang tak kalah rumit, alamnya yang juga tak bersahabat, terkadang asing, dan seringkali keji.
Beberapa kepercayaan di dunia memaknai hidup sebagai satu perjalanan yang kelak akan usai, di mana mati bukan sesuatu yang bisa dihindari dan bukan pula sebuah akhir. Ada pula kepercayaan yang meyakini bahwa setelah mati, manusia akan kembali hidup dalam entitas berbeda. Roh dan jiwa mereka mungkin sama, tetapi tidak dengan cangkang dan perannya.
Dalam permainan video, kita diberikan sebuah avatar yang akan bergerak serta berperilaku sesuai dengan papan kontrol ataupun joystick (tuas kendali) yang kita kendalikan. Tergantung tipe permainan yang kita pilih, avatar bisa menyerupai apapun. Dari superhero yang mencari jati diri, ksatria yang ditakdirkan untuk mengembalikan kejayaan sebuah kerajaan yang tumbang, plumber asal Italia yang ingin menyelamatkan sang putri, sampai ke kumbang kecil yang menjelajahi gelap dan dalamnya dunia bawah tanah. Health bar – atau yang biasa disebut ‘nyawa’ – pada avatar kita akan menentukan hidup mati di alam permainan. Semakin piawai kita mengendalikan avatar, semakin tinggi kemungkinan hidup. Demikian pula sebaliknya.
Seringkali pemain merasa menjadi Tuhan dalam permainan video yang digeluti. Namun patut pula diingat, bahwa avatar adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah sistem yang telah dirancang sedemikian rupa. Kita mungkin dengan bebas mengendalikan avatar, tetapi para musuh yang kita temui semuanya di luar kendali kita. Dalam permainan video, kita menjadi manusia berbeda, yang memiliki tujuan dan perannya sendiri. Dan kecuali permainan kita adalah permainan yang mudah, manusia – atau makhluk – yang kita mainkan akan lebih sering mati.
“Tetapi hidup tidak seperti permainan video,” kata kebanyakan orang. “Ketika di dunia nyata kita mati, kita takkan bangkit kembali.”
Mungkin tidak pada saat ini, mungkin juga tidak pada saat nanti. Mati di permainan video tak harus sejajar dengan kematian di dunia nyata. Mati di dunia maya bisa juga diartikan dengan kegagalan besar, kekalahan, atau segala bentuk keberhasilan yang tertunda. Seberapa pun pahitnya hidup, kita akan selalu diberikan kesempatan untuk mencoba kembali. Mungkin kita akan menemukan permasalahan yang sama untuk dipecahkan, atau seutuhnya baru. Kita bisa gagal kembali, atau menemukan jalan keluar, dan akhirnya naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi.
Hidup acap kali terasa tidak adil. Tetapi ia juga akan selalu memberikan solusi atas segala permasalahan dan alang rintang. Tidak ada medan yang tak bisa ditembus, tak ada musuh sehebat apapun yang tak terkalahkan. Karena selaiknya sistem yang sudah seimbang sempurna, jalan keluar akan selalu tersedia bagi siapapun yang melihat dan mencari. Dan ketika kita sudah berjuang sesanggupnya untuk bertahan, tetapi alang rintang yang dilalui masih terlalu muskil, kita memang akan ‘mati’.
Dan kita mungkin akan hidup lagi, mungkin juga tidak, kita takkan pernah tahu. Yang pasti, seandainya kesempatan tersebut datang kembali, tetap akan kita ulangi. Kita akan berjuang lagi dan lagi. Hidup kembali untuk mati. Demikan sebaliknya.
Selaiknya sistem yang sudah seimbang sempurna, jalan keluar akan selalu tersedia bagi siapapun yang melihat dan mencari.
0 notes
Text
May I Write #7
“Berusahalah hari ini juga! Siapa tahu kematian ada di esok hari. Karena, tawar-menawar dengan Sang Raja Kematian bersama pasukan besarnya tiada bagi kita.”
Tepat hari ini, umat Buddha di dunia merayakan Hari Raya Waisak. Selain merupakan hari raya, Waisak juga menjadi momentum perayaan yang diwujudkan melalui festival. Melansir BBC, Waisak merupakan salah satu festival umat Buddha yang paling penting. Ia juga memiliki nama lain yaitu Wesak atau Hari Buddha. Hari Waisak juga dianggap sebagai perayaan ulang tahun Buddha, dan bagi sebagian umatnya, Waisak menjadi tanda pencerahan dari seorang Buddha, ketika ia menemukan makna hidup. Seorang Buddhis, sebutan untuk umat Buddha, akan merenungkan ajaran Buddha dan apa artinya menjadi seorang Buddhis, pada hari Waisak. umat Buddha tidak percaya pada tuhan tunggal yang menciptakan dunia dan segala isinya. Bahkan sebagian besar umat Buddha percaya pada ajaran seorang pria bernama Siddhartha Gautama yang tak lain dan tak bukan, adalah Buddha. Buddha diyakini adalah seorang pangeran yang dilahirkan dalam keluarga kaya di sebuah daerah yang kini disebut Nepal. Ia dilahirkan pada abad ke-5 SM. Selain itu, umat Buddha meyakini bahwa Siddhartha Gautama menyadari kekayaan dan kemewahan tak menjamin kebahagiaan. Oleh karena itu, ia melakukan perjalanan sebagai orang suci yang tidak memiliki rumah. Hal ini Buddha lakukan untuk belajar lebih banyak tentang dunia hingga melihat penderitaan di dunia. Setelah enam tahun belajar dan meditasi selama perjalanannya, Buddha menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk menemukan makna dalam kehidupan. Hal tersebut yang dikenal dengan pencerahan. Dan hal ini pula yang menjadikan Siddharta Gautama disebut Buddha. Selama sisa hidupnya ia mengajar pengikutnya tentang pengalaman tersebut. Perlu diketahui, sebutan Buddha diyakini bukan merupakan nama, melainkan gelar yang berarti seseorang yang tercerahkan atau terbangun.
Dalam Dharma, perwujudan dan wawasan datang begitu perlahan. Tidak hanya dalam beberapa hari, minggu, atau bulan. Hanya sedikit sekali manusia yang sungguh betul memikirkan Dharma, apalagi yang mewujudkannya. Kita harus bergiat dengan tekun untuk rentang waktu yang lama. Anda punya Geshe yang memadai di sini yang dapat menjawab semua pertanyaan Anda. Dalam jangka panjang, Dharma Buddha akan terus bertumbuh dan menyebar; masih terus meningkat dan sungguh hidup. Saat Buddha pertama sekali mengajar, ia hanya punya lima pengikut. Ajarannya menyebar dari orang-orang ini, dan sekarang di masa kini menyebar sampai begitu hebatnya.
Sekuntum bunga segar saat baru, dan pudar saat layu. Tak peduli apa yang telah Anda raih dalam hidup ini, akan ada akhirnya. Itu akan berakhir saat waktu berjalan terus dan terus, menuju akhir hidup kita di mana kita mengalami duka yang paling sengsara.
Dharma mengajarkan cara untuk sampai pada kebahagiaan batin. Untuk meraih jenis kebahagiaan batin ini, kita tidak melakukan pekerjaan ragawi: kita perlu bekerja dengan cita kita. Akan tetapi, cita memiliki aliran kesinambungan yang panjang, bahkan menuju masa hidup di hari depan, dan dari masa hidup di hari lalu. Dalam setiap masa hidup, kita memiliki raga dan kita mencoba mendapatkan kebahagiaan dari raga itu, tapi saat kita mati, cita terus hidup. Jadi, kebahagiaan yang perlu kita inginkan bukanlah hanya kebahagiaan yang hebat dan mantap, tapi juga yang bertahan melewati semua masa hidup di hari depan kita dan yang tak memiliki jeda di dalam kesinambungannya.
Kebahagiaan atau ketidakbahagiaan berasal dari tindakan kita. Mengenai tindakan karma ini, tindakan negatif membawa hasil negatif dan tindakan positif membawa hasil positif. Semua yang dapat kita kerjakan dengan baik di kehidupan ini, menanami sawah-ladang, dan seterusnya, adalah hasil dari tindakan positif yang kita lakukan dalam kehidupan kita sebelumnya. Jika kita jatuh sakit, atau jika kita tak bahagia atau berumur pendek, ini adalah hasil dari tindakan negatif yang pernah kita lakukan di masa lalu.
Samsara (kehidupan yang terus terjadi tanpa dapat dikendalikan) terdiri dari jenis-jenis duka ini. Ini adalah akibat dari karma dan beragam perasaan serta sikap mengganggu lainnya. Kita harus mengembangkan kebijaksanaan (kesadaran untuk membedakan) akan kehampaan atau ketiadaan identitas. Istilah karma kadang dibuat ribet sehingga memahami karma seperti memahami sesuatu yang sangat asing. Sederhananya, karma adalah tindakan. Setiap tindakan atau perbuatan kita ini adalah karma yang kita buat. Ada tindakan yang dikatagorikan baik dan ada tindakan yang dikatagorikan buruk. Itulah yang dimaksud dengan karma baik atau karma buruk.
Istilah ‘kita sedang menerima karma’ sebenarnya kurang tepat, karena yang kita terima saat ini adalah hasil dari tindakan masa lalu, hasil dari karma masa lalu. Saat ini kita tidak sedang menerima karma, melainkan menerima hasil dari karma masa lalu (menerima hasil dari tindakan masa lalu). Pada saat kita menerima hasil dari karma (tindakan) masa lalu, kita otomatis membuat karma (tindakan) baru dalam merespon karma masa lalu tersebut. Tindakan yang dibalas dengan tindakan akan menyebabkan roda yang berputar tak putus-putus. Roda dari rangkaian karma inilah yang dinamakan Samsara. Jadi Samsara adalah serangkaian karma yang tidak putus dalam kehidupan.
Seseorang yang dalam tindakan (karma) masa lalunya adalah pemalas, otomatis akan menerima hasil dari karma tersebut berupa kegagalan dan kemiskinan. Bila ia tidak menyadari bahwa ini adalah hasil dari tindakan masa lalu, maka saat itu ia berusaha melakukan respon yaitu melakukan karma baru dengan giat melakukan tindakan agar menjadi kaya. Tindakan inilah yang menghasilkan karma baru sehingga tercipta rangkaian karma yang berupa roda samsara.
Roda samsara inilah yang menyebabkan manusia ada dibumi. Ia terjerat dengan rangkaian balas membalas dari tindakan yang diterimanya sehingga ia bertahan ada dibumi. Kita memang mempunyai ‘free will’, kehendak bebas untuk berkehendak melakukan karma baru atau memutus rantai karma yang kita terima. Seseorang yang memutuskan untuk memutus rantai karma, ia akan menerima semua karma, menjalaninya dan tidak membuat karma (tindakan) baru atasnya, sehingga hasil dari karma masa lalu akan habis pada masa kini dan ia bebas dari jerat roda samsara. Apabila ia bebas dari karma masa lalu maka ia tidak akan mati dan abadi. Artinya setelah kematian raganya ia tidak akan lahir kembali menggunakan raga dibumi sehingga dikatakan bebas dari kematian.
Menyadari bahwa semua yang kita terima saat ini adalah hasil dari tindakan masa lalu (karma), kemudian dengan tenang melihat pesan didalamnya, mengambil hikmahnya dan belajar dari karma masa lalu tersebut sehingga kita menghabiskannya saat itu juga.
Ini akan menjadi hukum terbalik dengan pemberdayaan diri dan motivasi. Dimana dalam hukum pemberdayaan diri dan motivasi ketika seseorang terpuruk ia harus cepat-cepat bangkit, optimis dan melakukan tindakan tanpa putus asa untuk mencapai sukses.
Namun dalam hal ini, respon cepat untuk bangkit tersebut dapat merupakan karma baru karena ia belum menghabiskan karma-nya. Dimata para motivator dan pelatih pemberdayaan diri, para ‘pemutus karma’ akan terlihat lamban bergerak dan lamban dalam kemajuan kehidupan materi, karena ia sedang menyadari untuk menghabiskan karmanya dan seminim mungkin melakukan karma baru yang akan menyebabkan ia berputar dalam roda samsara. Bila saat ini kita memahami hukum karma dan perputaran roda samsara, maka kita punya pilihan yang sepenuhnya tanggung jawab kita.
Kita bisa saja membuat karma baru yang hasilnya akan kita nikmati di kemudian hari sebagai akibat dari hasil karma kita saat ini atau Kita bisa juga memutus karma dengan menjalaninya tanpa respon sampai habis. Yang jelas, saat ini kita memahami bahwa karma adalah tindakan. Hasil yang kita terima saat ini adalah karena tindakan (karma) masa lalu. Tindakan (karma) kita saat ini akan menghasilkan hasil karma di masa depan. Perputaran balas membalas tindakan (karma) tersebut disebut sebagai roda samsara yang menyebabkan kita masih berada di bumi ini.
Selamat Hari Waisak.
0 notes
Text
May I write #6
Jerman menyetujui penyerahan tanpa syarat kepada sekutu pada 6 mei 1945. Satu hari kemudian, Perang Dunia II berakhir, setidaknya di Eropa.
16 April 1945, Tentara Merah Soviet siap untuk menyerang kota Berlin dari arah timur. Hanya segelintir pasukan bersenjata Nazi Wehrmacht dan skuadron pelindung SS yang masih bertahan melindungi kota ini.
Pada hari yang sama, Tentara Merah pimpinan Marsekal Zhukov mencapai pinggiran kota Berlin, semakin dalam menembus jantung Jerman. Sementara itu dari barat, pasukan AS juga semakin mendekat. Tanggal 25 April, stasiun radio BBC melaporkan, “Timur dan Barat telah bertemu. Pada hari Rabu, 25 April 1945, pukul 4:40, tentara ke 12 pimpinan Jenderal Bradley dan pasukan Soviet pimpinan Marsekal Konevs bertemu di Torgau, Elbe.”
Namun di jalanan kota Berlin pertempuran masih berlangsung dengan sengit. Pasukan Jerman terus melakukan perlawanan terhadap Tentara Merah. “Berlin terus berjuang. Berlin percaya pada pemimpin!“ disuarakan radio pemerintah Jerman.
Tanggal 28 April, Adolf Hitler menerima berita, Tentara Merah tidak terbendung lagi untuk memasuki gedung pemerintahan Reichkanzlei. Lewat upacara kilat, Hitler menikahi kekasihnya, Eva Braun, menulis wasiat politiknya dan menunjuk Laksamana Dönitz sebagai penggantinya. Hitler tidak menginginkan tentara Soviet menemukan dirinya baik dalam keadaan hidup ataupun mati. Tanggal 30 April 1945, pukul 15:30, Hitler menembak mati dirinya sendiri, Eva Braun meminum racun. Sesuai kehendak Hitelr, kedua mayat kemudian dikremasi.
Dipimpin para jenderal yang fanatik, pasukan Jerman terus bertempur mempertahanan Berlin. Pertempuran di hari-hari terakhir di Berlin telah memakan korban jiwa lebih banyak dari jumlah korban akibat serang udara selama bertahun-tahun sebelumnya. Tanggal 2 Mei, akhirnya pasukan Jerman di Berlin menyerah. Namun pengganti Hitler, Dönitz, memerintahkan pasukan di kota-kota lainnya untuk terus bertempur, karena ia berusaha untuk mencegah penyerahan tanpa syarat sepenuhnya dan berharap untuk dapat menempatkan sebanyak mungkin pasukannya di wilayah yang dikendalikan oleh pihak Sekutu Barat.
Pasukan Jerman tidak mampu bertahan lama. Tanggal 6 Mei 1945, di markas besar Jenderal Dwight D. Eisenhower di Reims, Perancis, delegasi Jerman harus menyetujui penyerahan tanpa syarat. Kepada Jerman, Dönizt menyampaikan pesan, “Pada tanggal 7 Mei pukul 23:00 senjata diletakkan.“
Atas tuntutan Stalin, proses di Reims harus diulang di Berlin dihadapan Marsekal Zhukov. Pada malam hari menjelang tanggal 9. Mei, dokumen penyerahan Jerman ditandantangani untuk kedua kalinya. Perang Dunia II berakhir di Eropa. Lebih dari 60 juta orang telah tewas, sebelum Presiden Amerika Serikat Truman mengumumkan, “Bendera kebebasan berkibar di seluruh Eropa.“
Stalin sang manusia baja! 6 mei 1941 adalah hari penobatan menjadi perdana Menteri.
Lahir dengan nama Joseph Vissarionovich Jugashvili pada tanggal 21 Desember 1879 di Rusia bagian Barat, Georgia namun kemudian lebih dikenal dengan nama Stalin. Dikenal dengan sebutan "Manusia Baja" (Stalin atau Steel Man), merupakan dictator yang lalim selama memerintah Uni Soviet atau sekarang dikenal dengan Rusia. Pada awalnya sang Ibu menginginkan Stalin menjadi seorang pendeta namun ia kemudian menjadi manusia yang tidak percaya akan adanya Tuhan setelah membaca buku Asal Usul Spesies karya Charles Darwin. Stalin memulai karirnya dengan bergabung di partai Buruh Sosial Demokratik Rusia pada tahun 1901 dan karirnya meningkat setelah bertemu dengan Lenin, pemimpin revolusi komunis di Rusia. Stalin menjadi salah satu orang kepercayaan Lenin dan juga orang yang berpengaruh besar dalam perkembangan komunisme di Rusia. Pada tahun 1922, Stalin diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis. Kemudian pada tahun 1929 setelah kematian Lenin, Stalin diangkat menjadi pemimpin Rusia, dan pada tahun 1941 ia mengangkat dirinya sendiri sebagai Perdana Menteri Rusia. Pemerintahan Stalin dikenal dengan Stalinisme yang didalamnya terdapat ide tentang Komunisme Internasional yang bertujuan untuk menjaga kekuasaan yang dimilikinya dengan memperkuat birokrasi, meningkatkan kadar represi massal, upaya penghapusan demokrasi dan persamaan nasional. Pola pemerintahan totaliter dan tersentralisir menjadi pilihannya dalam menjalankan pemerintahan. Semua elemen Negara berada di bawah pengawasannya seperti Komite sentral (CK) PKUS, Dewan Komisariat Rakyat (Dewan Menteri), Komite Keamanan Negara (GKO). Stalin juga menduduki posisi sebagai Pangima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dalam rezim totalilter yang dijalankan Stalin tidak kenal dengan namanya kebebasan ide dan berpikir bagi warganya. Seperti yang disebutkan diatas bahwa stalin juga menjalankan represi massal, hal ini dilakukan untuk membungkam perkembangan ide Warga Negara terutama yang bertentangna dengan prinsip-prinsip rezim yang dijalankan oleh Stalin. Stalin juga membentuk polisi rahasia yaitu Polisi rahasia Rusia, atau yang dikenal dengan nama KGB dibentuk untuk menjalankan terror terhadap lawan-lawan politiknya. Tugas Polisi Rahasia ini untuk mengawasi aktivitas warga Negara, bila aktivitas tersebut dinilai dapat mengancam stabilitas rezim, dan pemerintah akan mengambil tindakan keras terhadap pihak yang bersangkutan seperti menyebarkan ancaman dan teror. Jutaan warga Negara yang idak bersalah ditangkap secara sewenang-wenang karena dianggap telah melawan kebijakan pemerintah. Tidak hanya ditangkap tapi juga disiksa, dieksekusi, dideportasi secara brutal atau dijebloskan dalam penjara dengan peraturan yang kejam dan menempati kamp-kamp pekerja paksa yang disebut dengan Gulag (Glavnoe Upravlenia Lagerel). Dalam kamp kerja paksa ini terdapat semacam kamp konsentrasi yang disebut dengan Kontslager yang tersebar di seluruh penjuru Uni Soviet. Tindakan tersebut diyakini menjadi faktor pendorong terjadinya peristiwa holocaust di Rusia. Untuk mewujudkan industrialisasi yang tidak terlepas dari pengawasan dan kontrol Negara, Stalin mengeluarkan kebijakan kolektivitas tanah pertanian dengan memaksa 25 juta petani menyerahkan tanah milik mereka. Para petani yang kehilangan tanah ini dipaksa untuk bekerja diladang yang telah diambil alih kepemilikannya oleh pemerintah, selain itu untuk mengejar kuota produksi, mereka pun harus menanggung kelaparan. Kebijakan ini berdampak sangat besar, hingga tahun, 1937, program paksaan yang dilakukan Stalin tersebut telah menewaskan lebih dari 14, 5 juta jiwa rakyat Uni Soviet. Pada masa pemerintahan Stalin kemiskinan dan kesengsaraan hanya dialamai oleh masyarakat pada tingkat social yang rendah, sedangkan di sisi lain, para elit partai mendapatkan hak-hak khusus misalnya saja melakui pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dengan fasilitas yang memadai, perjalanan ke luar negeri dan sebagainya. Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada kaum elit politik jelas-jelas menjadi nilai pembeda yang pada akhirnya menimbulkan fragmentasi dalam masyarakat Uni Soviet pada masa itu. Dibidang keagamaan Stalin mengeluarkan kebijakan berupa penutupan tempat-tempat ibadah atau dialihfungsikan menjadi gudang, para pemuka agama disiksa, madrasah ditutup dan wakaf dianggap tidak sah. Kebijakan-kebijakan otoriter stalin menghambat kreativitas dan inisiatif yang berlaku hampir di segala bidang. Serta merugikan banyak pihak bahkan menghilangkan jutaan nyawa manusia. Mungkin kezalimannya kini telah berakhir namun sejarah tak pernah menghapus kezaliman sang diktator di masa lalu.
0 notes
Text
May I write #5
Bangun tidur tadi pagi dikagetkan dengan berita meninggalnya seorang seniman hebat dari Solo, Didi Kempot.
Tidak seperti sobat ambyar pada umumnya yang akan mengidolai lagu cidro, suket teki, pamer bojo, sewu kutho atau lagu yang lagi hits saat ini. Aku malah teringat lagu sentir lengo potro, hingga akhirnya aku post di ig tv. Luar biasa memang seorang didi kempot ini. Maestro campursari abad 21, menjelang akhir hayat malah digandrungi anak muda. Tentang lagu sentir lengo potro, lagu yang sering diputar kala aku kecil. “Warunge dibuka, byak!” dan lagu itu naik lagi dari system bawah sadarku. Melodinya, liriknya, dan juga satirnya!
Sentir jika ditranslate dalam Bahasa Indonesia adalah alat untuk menerangi atau lampu kecil dengan bahan bakar minyak atau pelita. Alat penerang remang-remang ini “sangat berjasa” sebelum listrik masuk desa. Ada yang memaknai sentir melambangkan kesederhanaan, namun sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Didi Kempot, terinspirasi sentir dengan mencipta lagu Sentir Lengo Potro. Langgam Jawa ini antara lain bercerita tentang warung dengan penerang sentir, dan penjualnya berparas cantik. Bikin pembeli (pria) terpincut.
Sentir lengo potro/Sing dipikir kok ora rumongso./Tiwas ngesir ora biso nggowo. (sentir dengan bahan bakar minyak tanah/yang dipikir tidak merasa/ Telanjur naksir tapi tidak bisa memilikinya), Begitu petikan lirik langgam jawa yang dirilis tahun 2002 tersebut.
Dalam bahasa Prancis, sentir berarti merasa. Seolah nyambung dengan lagu Didi Kempot, utamanya bab rasa. Pun mengingatkan kata yang jika diucap selintas terdengar mirip tapi beda arti, yaitu satir. Kata yang bisa juga terkait rasa, tentang ungkapan hati.
Satir atau satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Satir biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa bahasa Latin satira atau satura (campuran makanan).
Belakangan ini satir dipilih sebagian masyarakat untuk menunjukkan keprihatinan, khususnya di media sosial, menyusul dibebaskannya para napiu dari tahanan dengan alasan pandemic virus corona, salah satu kebijakan konyol yang pernah kita terima.
Satir-satir itu memang menghibur, tapi sekaligus menyimpan kegetiran. Pemerintah pada dasarnya menentukan nasib bangsa ke depan lewat aturan- aturan yang mereka buat Bersama dewan. Sementara dengan tanggung jawab seperti itu mereka malah mengundang tanya, bagaimana dengan yang lain? Masihkah mereka membela rakyat negeri ini?
Satir-satir itu pun mengingatkan pentas teater Republik Cangik dengan sutradara Teater Koma Nano Riantiarno di Gedung Kesenian Jakarta pada 2014 lalu. Bagaimana perilaku politikus berebut kekuasaan digambarkan dengan simbol puluhan monyet yang saling berkelahi. Akhirnya, sentir dan satir itu terkesan jadi nyambung. Jika para wakil rakyat terus mengundang satir, masa depan negeri ini bak sentir, masih remang-remang. Dan, makin getir jika seperti lagunya Didi Kempot, “Sentir lengo potro. Sing dipikir ora rumongso. Ketika pandemic malah bernarsis ria.”
Ma kasih buat om Didi Kempot, Mendengar Lagu om Didi, lupa sudah sakit hatinya rakyat melihat tingkah polah para wakil rakyat yang seperti tidak mewakili kegundahan masyarakat. Mereka sibuk mencari celah kekuasaan. Didi Kempot adalah wakil rakyat sebenarnya yang mampu memberi hiburan ribuan bahkan jutaan orang. Sedih pun bisa disikapi santai, dijogeti dan tidak perlu dipikir mendalam hingga membuat depresi.
Seribu Kota sudah Kau hampiri, Seribu hati berbagai perasaan sudah pernah kau rasakan. Satu yang pengin kau inginkan, Ingin ketemu. Mungkin keabadian, bertemu dengan Tuhan dan sekarang sudah tercapai. Sobat Ambyar sangat kehilanganmu, meskipun demikian syair lagumu akan selalu terngiang dan melegenda. Selamat Jalan om Didi Kempot, Sugeng Tindak dan selamat berbahagia.
0 notes
Text
May I write #4
Bagaimana pornografi pertama kali dibuat? Karena pada hari ini pada tahun 1878 untuk pertama kalinya pornografi ditampilkan di grand opera house.
Pornografi (dari bahasa Yunani πορνογραφία pornographia — secara harafiah tulisan tentang atau gambar tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi "porn," "pr0n," atau "porno") adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan berahi (gairah seksual). Pornografi berbeda dari erotika. Dapat dikatakan, pornografi adalah bentuk ekstrem/vulgar dari erotika. Erotika sendiri adalah penjabaran fisik dari konsep-konsep erotisme. Kalangan industri pornografi kerap kali menggunakan istilah erotika dengan motif eufemisme namun mengakibatkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.
Pornografi dapat menggunakan berbagai media — teks tertulis maupun lisan, foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernapas tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks erotik yang diucapkan dan/atau suara-suara erotik lainnya, sementara majalah seringkali menggabungkan foto dan teks tertulis. Novel dan cerita pendek menyajikan teks tertulis, kadang-kadang dengan ilustrasi. Suatu pertunjukan hidup pun dapat disebut porno.
Dalam pengertian aslinya, pornografi secara harfiah berarti "tulisan tentang pelacur", dari akar kata Yunani klasik "πορνη" (porne) dan "γραφειν" (graphein). Mulanya adalah sebuah eufemisme dan secara harafiah berarti '(sesuatu yang) dijual.' Kata ini berasal dari dari istilah Yunani untuk orang-orang yang mencatat "pornoai", atau pelacur-pelacur terkenal atau yang mempunyai kecakapan tertentu dari Yunani kuno. Pada masa modern, istilah ini diambil oleh para ilmuwan sosial untuk menggambarkan pekerjaan orang-orang seperti Nicholas Restif dan William Acton, yang pada abad ke-18 dan 19 menerbitkan risalat-risalat yang mempelajari pelacuran dan mengajukan usul-usul untuk mengaturnya. Istilah ini tetap digunakan dengan makna ini dalam Oxford English Dictionary hingga 1905.
Belakangan istilah digunakan untuk publikasi segala sesuatu yang bersifat seksual, khususnya yang dianggap berselera rendah atau tidak bermoral, apabila pembuatan, penyajian atau konsumsi bahan tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan rangsangan seksual. Sekarang istilah ini digunakan untuk merujuk secara seksual segala jenis bahan tertulis maupun grafis. Istilah "pornografi" seringkali mengandung konotasi negatif dan bernilai seni yang rendahan, dibandingkan dengan erotika yang sifatnya lebih terhormat. Istilah eufemistis seperti misalnya film dewasa dan video dewasa biasanya lebih disukai oleh kalangan yang memproduksi materi-materi ini.
Meskipun demikian, definisi pornografi sangat subyektif sifatnya. Karya-karya yang umumnya diakui sebagai seni seperti misalnya patung "Daud" karya Michelangelo dianggap porno oleh sebagian pihak.
Kadang-kadang orang juga membedakan antara pornografi ringan dengan pornografi berat. Pornografi ringan umumnya merujuk kepada bahan-bahan yang menampilkan ketelanjangan, adegan-adegan yang secara sugestif bersifat seksual, atau menirukan adegan seks, sementara pornografi berat mengandung gambar-gambar alat kelamin dalam keadaan terangsang dan kegiatan seksual termasuk penetrasi. Di dalam industrinya sendiri dilakukan klasifikasi lebih jauh secara informal. Pembedaan-pembedaan ini mungkin tampaknya tidak berarti bagi banyak orang, namun definisi hukum yang tidak pasti dan standar yang berbeda-beda pada penyalur-penyalur yang berbeda pula menyebabkan produser membuat pengambilan gambar dan penyuntingannya dengan cara yang berbeda-beda pula. Mereka pun terlebih dulu mengkonsultasikan film-film mereka dalam versi yang berbeda-beda kepada tim hukum mereka.
Pornografi mempunyai sejarah yang panjang. Karya seni yang secara seksual bersifat sugestif dan eksplisit sama tuanya dengan karya seni yang menampilkan gambar-gambar yang lainnya. Foto-foto yang eksplisit muncul tak lama setelah ditemukannya fotografi. Karya-karya film yang paling tuapun sudah menampilkan gambar-gambar telanjang maupun gambaran lainnya yang secara seksual bersifat eksplisit.
Manusia telanjang dan aktivitas-aktivitas seksual ditampilkan dalam sejumlah karya seni paleolitik (mis. patung Venus), namun tidak jelas apakah tujuannya adalah membangkitkan rangsangan seksual. Sebaliknya, gambar-gambar itu mungkin mempunyai makna spiritual. Ada sejumlah lukisan porno di tembok-tembok reruntuhan bangunan Romawi di Pompeii. Salah satu contoh yang menonjol adalah gambar tentang sebuah bordil yang mengiklankan berbagai pelayanan seksual di dinding di atas masing-masing pintu. Di Pompeii orang pun dapat menjumpai gambaran zakar dan buah zakar yang ditoreh di sisi jalan, menunjukkan jalan ke wilayah pelacuran dan hiburan, untuk menunjukkan jalan kepada para pengunjung (lihat Seni erotik di Pompeii). Para arkeolog di Jerman melaporkan pada April 2005 bahwa mereka telah menemukan apa yang mereka yakini sebagai sebuah gambaran tentang adegan porno yang berusia 7.200 tahun yang melukiskan seorang laki-laki yang sedang membungkuk di atas seorang perempuan dalam cara yang memberikan kesan suatu hubungan seksual. Gambaran laki-laki itu diberi nama Adonis von Zschernitz.
Pada paruhan kedua abad ke-20, pornografi di Amerika Serikat berkembang dari apa yang disebut "majalah pria" seperti Playboy dan Modern Man pada 1950-an. Majalah-majalah ini menampilkan perempuan yang telanjang atau setengah telanjang perempuan, kadang-kadang seolah-olah sedang melakukan masturbasi, meskipun alat kelamin mereka ataupun bagian-bagiannya tidak benar-benar diperlihatkan. Namun pada akhir 1960-an, majalah-majalah ini, yang pada masa itu juga termasuk majalah Penthouse, mulai menampilkan gambar-gambar yang lebih eksplisit, dan pada akhirnya pada 1990-an, menampilkan penetrasi seksual, lesbianisme dan homoseksualitas, seks kelompok, masturbasi, dan fetishes.
Film-film porno juga hampir sama usianya dengan media itu sendiri. Menurut buku Patrick Robertson, Film Facts, "film porno yang paling awal, yang dapat diketahui tanggal pembuatannya adalah A L'Ecu d'Or ou la bonne auberge", yang dibuat di Prancis pada 1908. Jalan ceritanya menggambarkan seorang tentara yang kelelahan yang menjalin hubungan dengan seorang perempuan pelayan di sebuah penginapan. El Satario dari Argentina mungkin malah lebih tua lagi. Film ini kemungkinan dibuat antara 1907 dan 1912. Robertson mencatat bahwa "film-film porno tertua yang masih ada tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika. Sebuah film menunjukkan bagaimana konvensi-konvensi porno mula-mula ditetapkan. Film Jerman Am Abend (sekitar 1910) adalah, demikian tulis Robertson, "sebuah film pendek sepuluh menit yang dimulai dengan seorang perempuan yang memuaskan dirinya sendiri di kamarnya dan kemudian beralih dengan menampilkan dirinya sedang berhubungan seks dengan seorang laki-laki, melakukan fellatio dan penetrasi anal." (Robertson, hlm. 66)
Banyak film porno seperti itu yang dibuat dalam dasawarsa-dasawarsa berikutnya, namun karena sifat pembuatannya dan distribusinya yang biasanya sembunyi-sembunyi, keterangan dari film-film seperti itu seringkali sulit diperoleh.
Mona (juga dikenal sebagai Mona the Virgin Nymph), sebuah film 59-menit 1970 umumnya diakui sebagai film porno pertama yang eksplisit dan mempunyai plot, yang diedarkan di bioskop-bioskop di AS. Film ini dibintangi oleh Bill Osco dan Howard Ziehm, yang kemudian membuat film porno berat (atau ringan, tergantung versi yang diedarkan), dengan anggaran yang relatif tinggi, yaitu film Flesh Gordon.
Film tahun 1971 The Boys in the Sand dapat disebutkan sebagai yang "pertama" dalam sejumlah hal yang menyangkut pornografi. Film ini umumnya dianggap sebagai film pertama yang menggambarkan adegan porno homoseksual. Film ini juga merupakan film porno pertama yang mencantumkan nama-nama pemain dan krunya di layar (meskipun umumnya menggunakan nama samaran). Ini juga film porno pertama yang membuat parodi terhadap judul film biasa (judul film ini The Boys in the Band). Dan ini adalah film porno kelas X pertama yang dibuat tinjauannya oleh New York Times.
Pornografi yang diedarkan secara massal sama tuanya dengan mesin cetak sendiri. Hampir bersamaan dengan penemuan fotografi, teknik ini pun digunakan untuk membuat foto-foto porno. Bahkan sebagian orang mengatakan bahwa pornografi telah menjadi kekuatan yang mendorong yang mendorong teknologi dari mesin cetak, melalui fotografi (foto dan gambar hidup) hingga video, TV satelit dan internet. Seruan-seruan untuk mengatur atau melarang teknologi-teknologi ini telah sering menyebutkan pornografi sebagai dasar keprihatinannya.
Selama sejarahnya, kamera film juga telah digunakan untuk membuat pornografi, dan dengan munculnya perekam kaset video rumahan, industri film porno pun mengalami perkembangan besar-besaran dan melahirkan bintang-bintang "film dewasa" seperti Ginger Lynn, Christy Canyon, dan Traci Lords (belakangan diketahui usianya di bawah usia legal, yaitu 18 tahun, pada saat membuat sebagian besar dari film-filmnya). Orang kini dapat menonton film porno dengan leluasa dalam privasi rumahnya sendiri, ditambah dengan pilihan yang lebih banyak untuk memuaskan fantasi dan fetishnya.
Ditambah dengan hadirnya kamera video yang murah, orang kini mempunyai sarana untuk membuat filmnya sendiri, untuk dinikmati sendiri atau bahkan untuk dijual dan memperoleh keuntungan.
Ada yang berpendapat bahwa Sony Betamax kalah dalam perang format dari VHS (dalam menjadi sistem rekam/tonton video di rumah) karena industri video film biru memilih VHS ketimbang sistem Sony yang secara teknis lebih unggul. Upaya-upaya inovasi lainnya muncul dalam bentuk video interaktif yang memungkinkan pengguna memilih variabel-variabel seperti sudut kamera berganda, penutup berganda (mis. "Devil in the Flesh", 1999), dan isi DVD untuk komputer saja.
Para produsen film erotik diramalkan akan memainkan peranan penting dalam menentukan standar DVD yang akan dating. Kelengkapan (outfit) yang besar cenderung mendukung Cakram cahaya biru yang memiliki kapasitas tinggi, sementara kelengkapan yang kecil umumnya lebih mendukung HD-DVD yang tidak begitu mahal. Menurut sebuah artikel Reuter 2004 "Industri bermilyar-milyar dolar ini menerbitkan sekitar 11.000 judul dalam bentuk DVD setiap tahunnya, memberikannya kekuatan yang sangat besar untuk memengaruhi pertempuran antara kedua kelompok studio dan perusahaan teknologi yang saling bersaing untuk menetapkan standar untuk generasi berikutnya" .
Sejumlah pornografi dihasilkan melalui manipulasi digital dalam program-program editor gambar seperti Adobe Photoshop. Praktik ini dilakukan dengan membuat perubahan-perubahan kecil terhadap foto-foto untuk memperbiaki penampilan para modelnya, seperti misalnya menyingkirkan cacat pada kulit, memperbaiki cahaya dan kontras fotonya, hingga perubahan-perubahan besar dalam bentuk membuat photomorph dari makhluk-makhluk yang tidak pernah ada seperti misalnya gadis kucing atau gambar-gambar dari para selebriti yang bahkan mungkin tidak pernah memberikan persetujuannya untuk ditampilkan menjadi film porno.
Manipulasi digital membutuhkan foto-foto sumber, tetapi sejumlah pornografi dihasilkan tanpa aktor manusia sama sekali. Gagasan tentang pornografi yang sepenuhnya dihasilkan oleh komputer sudah dipikirkan sejak dini sebagai salah satu daerah aplikasi yang paling jelas untuk grafik komputer dan pembuatan gambar tiga dimensi.
Pembuatan gambar-gambar lewat komputer yang sangat realistik menciptakan dilema-dilema etika baru. Ketika gambar-gambar khayal tentang penyiksaan atau pemerkosaan disebarkan secara luas, para penegak hukum menghadapi kesulitan-kesulitan tambahan untuk menuntut gambar-gambar otentik yang menampilkan perbuatan kriminal, karena kemungkinan gambar-gambar itu hanyalah gambar sintetik. Keberadaan foto-foto porno palsu dari para selebriti memperlihatkan kemungkinan untuk menggunakan gambar-gambar palsu untuk melakukan pemerasan atau mempermalukan siapapun yang difoto atau difilmkan, meskipun ketika kasus-kasus itu menjadi semakin lazim, pengaruhnya kemungkinan akan berkurang. Akhirnya, generasi gambar-gambar yang sama sekali bersifat sintetik, yang tidak merekam peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya, menantang kritik-kritik konvensional terhadap pornografi.
Hingga akhir 1990-an pornografi yang dihasilkan melalui manipulasi digital belum dapat dihasilkan dengan murah. Pada awal 2000-an kegiatan ini semakin berkembang, ketika perangkat lunak untuk pembuatan model dan animasi semakin maju dan menghasilkan kemampuan-kemampuan yang semakin tinggi pada komputer. Pada tahun 2004, pornografi yang dihasilkan lewat komputer gambarnya melibatkan anak-anak dan hubungan seks dengan tokoh fiksi seperti misalnya Lara Croft sudah dihasilkan pada tingkat yang terbatas. Terbitan Playboy pada Oktober 2004 menampilkan foto-foto telanjang dada dari tokoh permainan video BloodRayne.
Dengan munculnya internet, pornografi pun semakin mudah didapat. Sebagian dari pengusaha wiraswasta internet yang paling berhasil adalah mereka yang mengoperasikan situs-situs porno di internet. Demikian pula foto-foto konvensional ataupun video porno, sebagian situs hiburan permainan video "interaktif". Karena sifatnya internasional, internet memberikan sarana yang mudah kepada konsumen yang tinggal di negara-negara di mana keberadaan pornografi dilarang sama sekali oleh hukum, atau setidak-tidaknya mereka yang tidak perlu memperlihatkan bukti usia, dapat dengan mudah mendapatkan bahan-bahan seperti itu dari negara-negara lain di mana pornografi legal atau tidak mengakibatkan tuntutan hukum. Lihat pornografi internet.
Biaya yang murah dalam penggandaan dan penyebaran data digital meningkatkan terbentuknya kalangan pribadi orang-orang yang tukar-menukar pornografi. Dengan munculnya aplikasi berbagi file peer-to-peer seperti Kazaa, tukar-menukar pornografi telah mencapai rekor yang baru. Pornografi gratis tersedia secara besar-besaran dari para pengguna lainnya dan tidak lagi terbatas pada kelompok-kelompok pribadi. Pornografi gratis dalam jumlah besar di internet juga disebarkan dengan tujuan-tujuan pemasaran, untuk menggalakkan para pelanggan yang membeli program bayaran.
Sejak akhir tahun 1990-an, "porno dari masyarakat untuk masyarakat" tampaknya telah menjadi kecenderungan baru. Kamera digital yang murah, perangkat lunak yang kian berdaya dan mudah digunakan, serta akses yang mudah ke sumber-sumber bahan porno telah memungkinkan pribadi-pribadi untuk membuat dan menyebarkan bahan-bahan porno yang dibuat sendiri atau dimodifikasi dengan biaya yang sangat murah dan bahkan gratis.
Di internet, pornografi kadang-kadang dirujuk seagai pr0n yaitu plesetan dari p0rn — porno yang ditulis dengan angka nol. Salah satu teori tentang asal usul ejaan ini ialah bahwa ini adalah siasat yang digunakan untuk mengelakkan penyaring teks dalam program-program pesan pendek atau ruang obrol.
Menurut Google, setiap hari terjadi 68 juta pencarian dengan menggunakan kata "porno" atau variasinya.
Status hukum pornografi sangat berbeda-beda. Kebanyakan negara mengizinkan paling kurang salah satu bentuk pornografi. Di beberapa negara, pornografi ringan dianggap tidak terlalu mengganggu hingga dapat dijual di toko-toko umum atau disajikan di televisi. Sebaliknya, pornografi berat biasanya diatur ketat. Pornografi anak dianggap melanggar hukum di kebanyakan negara, dan pada umumnya negara-negara mempunyai pembatasan menyangkut pornografi yang melibatkan kekerasan atau binatang.
Sebagian orang, termasuk produser pornografi Larry Flynt dan penulis Salman Rushdie, mengatakan bahwa pornografi itu penting bagi kebebasan dan bahwa suatu masyarakat yang bebas dan beradab harus dinilai dari seberapa jauh mereka bersedia menerima pornografi.
Kebanyakan negara berusaha membatasi akses anak-anak di bawah umur terhadap bahan-bahan porno berat, misalnya dengan membatasi ketersediaannya hanya pada toko buku dewasa, hanya melalui pesanan lewat pos, lewat saluran-saluran televisi yang dapat dibatasi orang tua, dll. Biasanya toko-toko porno membatasi usia orang-orang yang masuk ke situ, atau kadang-kadang barang-barang yang disajikan ditutupi sebagian atau sama sekali tidak terpampang. Yang lebih lazim lagi, penyebaran pornografi kepada anak-anak di bawah umur dianggap melanggar hukum. Namun banyak dari usaha-usaha ini ternyata tidak mampu membatasi ketersediaan pornografi karena akses yang cukup terbuka terhadap pornografi internet.
Demikian tulisan hari ini, begitu menantang bukan? Ya, selamat berfantasi pada tulisanku hari ini.
0 notes
Text
May I write #3
Mungkin aku akan telat dalam memposting tulisan ini. Tulisan hari ketiga aku tulis satu jam sebelum tanggal tiga habis. Karena ini proyek menulis suka-suka, ya bodo amat. Kadang banyak kaidah yang aku langar tapi yang terpenting pesan yang disampaikan tetap tersampaikan. Lalu ada apa dengan tanggal 3 hari ini? Di masa lalu pun tidak banyak kejadian kecuali Indonesia yang berhasil menggapai juara dunia tinju untuk pertama kalinya melalui ellyas pical. Apakabar beliau?
Ellyas Pical mewujudkan impiannya menjadi juara dunia tinju, 35 tahun silam. Gedung Istora Senayan, Jakarta, menjadi saksi bisu Ellyas meraih sabuk juara dunia IBF Super Flyweight. Gelar tersebut diraih setelah Ellyas sukses menumbangkan petinju asal Korea Selatan, Chun Jun Do. Petinju berjulukan The Exocet itu menggunakan hook kirinya untuk memukul jatuh Chun Jun Do, sehingga dinyatakan menang dengan TKO. Selama masih berkarier, sosok yang kini berusia 60 tahun itu tercatat melakoni 26 pertarungan profesional. Berdasarkan catatan pertandingan di atas, dia sukses menang 20 kali, kalah 5 kali, dan imbang 1 kali.
Disanjung-sanjung saat masih muda dan berprestasi, namun akhirnya harus ‘buntung’ saat tua dan tak lagi produktif. Agaknya, hal inilah yang dialami oleh petinju legendaris Indonesia, Ellyas Pical. beliau bahkan harus melakoni profesi sebagai Office Boy di di Kementerian Pendidikan dan Olahraga. Lama tak ada kabar, nama Ellyas kembali mencuat pada 2005 karena kasus kriminal. Beliau berurusan dengan pihak berwajib karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotek di Jakarta Pusat. Setelah ditahan selama 7 bulan penjara, Ellyas akhirnya dibebaskan. Beberapa pekerjaan pun sempat dilakoninya. Seperti menjadi menjadi asisten Agum Gumelar saat menjabat ketua KONI Pusat. Tak hanya itu, petinju kidal tersebut juga sempat menjadi Office Boy di Kementerian Pendidikan dan Olahraga setelah ada pergantian kepengurusan di tubuh KONI. Dunia tinju Indonesia sempat disegani masyarakat internasional berkat kemenangan Ellyas Pical beberapa waktu silam. Sayang, sang legenda harus melanjutkan hari tuanya menjadi petugas Office Boy saat tak lagi aktif di arena adu jotos. Meski demikian, prestasinya di masa lalu bisa dicontoh oleh generasi penerus olahraga tinju Indonesia, agar senantiasa termotivasi untuk menjadi juara. Terutama di level internasional.
Selain itu, di tanggal tiga mei tahun 1937 sebuah novel terbaik sepanjang masa yang pernah aku baca Gone With The Wind meraih penghargaan Pulitzer. Gone With The Wind adalah novel karya Margaret Mitchell yang diterbitkan pada 1936 dan memenangkan Penghargaan Pulitzer pada 1937. Ini salah satu novel terpopuler sepanjang masa. Adaptasi layar lebarnya yang dirilis pada 1939 berhasil memecahkan rekor jumlah Oscar.
Novel ini bercerita tentang kisah seorang wanita berjiwa pemberontak dari Georgia yang bernama Scarlett O'Hara dan hubungannya dengan sahabat, keluarga, dan kekasihnya di tengah perang saudara AS, serta masa "Rekonstruksi". Novel ini juga bercerita tentang cinta yang tumbuh antara O'Hara dan Rhett Butler.
Pada 1938, kisah ini diangkat ke layar lebar dan dibintangi Clark Gable sebagai Rhett Butler dan Vivien Leigh sebagai Scarlett O'Hara. Film ini mulai diputar di Atlanta, Georgia pada 15 Desember 1939 dengan biaya produksi sekitar US$4 juta. Film ini mendapatkan 13 nominasi Oscar dan memenangkan delapan di antaranya.
Seandainya pandemic ini tidak pernah ada, maka aku sudah dapa menyaksikan balapan paling taktis di muka bumi yaitu balapan F1 yang berlangsung di Sirkuit Zandvoort, Belanda. Lalu ada liga sepakbola eropa yang sudah mencapai babak penentuan posisi kecuali Liverpool yang sudah pasti merengkuh juara epl setelah 30 tahun lamanya.
Hari ini cukup mengasyikkan pada umumnya. Aku bertemu dengan sahabatku sejak smp, at least sudah 15 tahun kita berteman. Brief tentang kegiatan tahunan kita untuk berdonasi. Tapi memang sangat alot, diskusi kita terkendala lagi-lagi karena pandemic. Donasi yang biasanya kita adain dengan acara kumpul Bersama ternyata susah untuk dilakukan dalam keadaan saat ini. Pastinya kita hanya bisa melakukan dengan door to door. Niat baik memang akan selalu berbuah baik, Panjang umur untuk segala kebaikan.
Begitulah tulisan hari ini. Lumayan bingung mau nulis apa, tapi ternyata ada juga bahan yang bisa ditulis, terima kasih sudah membaca. Tetap jaga Kesehatan.
0 notes
Text
May I write #2
Dimulai dengan perenungan akibat wabah yang belum juga usai, masih dalam tataran saling menyalahkan tanpa ada kejelasan solusi lalu tumpeng tindih aturan terjadi dimana-mana. Sempat dihebohkan beberapa hari lalu seorang bupati yang narsis abis hingga DPR RI yang mengambil kesempatan untuk menyelesaikan undang-undang paling kontroversial yang pernah ada. Kita semua disuguhi drama birokrasi yang lebih sadis dari horror Thailand ataupun lebih dramatis dari drama korea tapi dengan sinetron adzab di indosiar aja, aku kira skrip politik di Indonesia itu masih kalah. Seburuk itukah bangsa Indonesia?
Seharusnya jika tidak ada pandemic ini, Liverpool sudah angkat trophy lalu aku tidak dirumahkan dan sudah bisa membuat rumah yang aku persiapkan untuk istriku kelak. Juga aku sedang sibuk-sibuknya Menyusun tesis tapi sayangnya aku akan menunda lagi untuk menyelesaikan study-ku. Kemaren ibuku berpesan kepadaku, kalo mau nikah harus siap segalanya harus selesai semuanya. Walhasil aku malah tiduran dua hari ga karuan. Dengerin podcast timbulah Hasrat untuk menulis may I write, bagaimana jika keluh kesahku aku tulis tiap hari? Di bulan mei saja, menulis apa saja.
Termasuk malam ini adalah malam dimana laga big match antara Liverpool melawan Arsenal yang sudah pasti tim mana yang akan menang. Melihat tim arsenal, justru aku tidak akan mengalihkan pandanganku kepada pencapaian mereka ataupun masa-masa keemas an mereka. Aku kira aku masih terlalu kecil untuk memahami, kecuali 4 gol kampret Arshavin kala Liverpool dan Arsenal berbagi angka 4-4 dan itu dua kali. Setakjubnya aku dengan pemain Rusia ini, aku selalu memakai beliau dalam setiap kesempatan master league yang aku mainkan. Mulai dari winning eleven sampai PES 2013. Arshavin itu model pemain ga biasa, dengan skill biasa aja, operan biasa aja, lari biasa aja tapi penempatan posisi, semangat juang yang ga biasa hingga mengakibatkan kadang-kadang daya ledaknya melebihi reactor nuklir Chernobyl. Biasa aja tapi kalo udah meledak jadi duar. Hmm, seandainya ga ada pandemic berapa ya skornya untuk malam ini?
Tanggal 2 mei adalah hari Pendidikan nasional, selamat ya buat para pengampu Pendidikan dimanapun anda berada. Tidak untuk penyusun anggaran Pendidikan yang terkenal biadab. Iya biadab, kalo minta bisa semena-mena. Mark-upnya itu gila-gilaan. Minta korting juga gila-gilaan, ga salah kalo Pendidikan di Indonesia mau disalip sama Papua nugini. Anjir, coba kalo anggaran itu seenggaknya digunakan 80% aja untuk Pendidikan kita seharusnya menjadi negara dengan Pendidikan yang bisa bersaing dengan Thailand, China, Taiwan tapi gausah ke Singapore dan Jepang karena itu bagaikan mimpiin mantan yang udah punya anak terus nikah sama dirimu. Pendidikan kita juga masih ditentukan dengan nilai, bukan skil yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang ada di dalamnya. Bayangin aja, masuk SMA hanya dengan nilai ujian, lebih gilanya lagi sekarang Cuma diukur meteran. Woy, anak itu butuh berkembang bukan jadi robot pencetak kertas. Kita seakan dibodohi bahwa nilai itu segalanya, ga Taunya nilai didapat dari hasil nyogok martabak. Masih ingat aku Ketika dapet nilai D terus dating ke rumah dosen bawain martabak nilaiku jadi C+, emang ga ngarep A sih tapi seenggaknya ga D juga kali dan bisa menyelamatkan IPK ku di angka tiga separo. Jadi gimana? Masih banyak banget cela di dunia Pendidikan Indonesia terutama menterinya yang kacrut banget. Tidak semua orang Indonesia itu punya hape, sekarang ujian malah pake system online. Hlah gampang banget, aku nih ujian di kampus pake PC system online, btw kampus ku merupakan kampus yang pertama pake system elearning sih, kalo ujian auto liat google. Layar bisa ku bagi jadi 5, tanpa ketahuanlah. Kalo Cuma mentingin nilai, nyari nilai itu gampang, jujurnya itu yang susah. Nilai mu setinggi langit kalo kejujuranmu Cuma ada di angka 6 jarum jam ya amsyong. Hasil dari Pendidikan orde lampau sedang kita nikmati hari ini, banyak yang korup. Tiap hari KPK nangkepin koruptor, tiap hari oknum kepala sekolah minta jatah, tiap hari oknum dinas minta duit buat nguliahin anaknya di luar negeri. Hehehe, halo pak.
Jadi gimana tentang 2 mei ini? Ga ada yang banyak bisa ditulis, selain hari Pendidikan nasional itu sendiri. Ingat ikan itu ga bakal bisa manjat seperti monyet. Sebaiknya Pendidikan diarahkan pada skill, dan juga bersosialisasi biar kelak anak kit aitu jadi manusia sejatinya manusia, manusia yang terkenal sebagai makhluk social. Bukan manusia sebagai humanoid, kalo ga terima langsung minta gelud. Kadang kalo lagi mood kayak gini tulisanku jadi ciamik, tapi kalo lagi ga mood mau bangun tidur aja susah apalagi mau bangun rumah tangga, lebih susah lagi. Tahun lalu aku bisa nulis dimana-mana tapi kayaknya untuk mengulanginya lagi aku harus meluruskan otakku lagi deh. Menulis ya ga sekadar menulis yang romantic, tulisan kayak gini justru lebih sulit.
Satu lagi, jadi orang ga usah baperan. Biarin aja dia nikah sama orang yang lebih siap, kiranya aku tetap megang prinsip kalo nikah harus sama orang yang bisa diajak ngobrol. Sekian dari aku, salam.
Ohiya, liga inggris mau dimulai lagi hlo. Udah siap?
0 notes
Text
May I Write #1
Sudah memasuki bulan Mei di tahun 2020, tahun dimana keadaan begitu berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Memasuki bulan ini aku berhasrat ingin menulis segala sesuatu yang ada pada hari-harinya, entah kejadian saat ini ataupun kejadian masa lampau. Mungkin sangat menarik jika kita menghubungkan tanggal 1 mei sebagai hari buruh internasional dengan isu bahwa tanggal 1 mei juga bertepatan dengan ulang tahun elit global yang tepatnya lahir di 1 mei 1976, siapa sih mereka? Yang dikatakan oleh pengagum teori konspirasi ini? Lalu kenapa juga 1 mei diperingati sebagai hari Buruh internasional juga? Ohiya hari ini hari kedelapan puasa, gimana puasanya?
Seperti yang ditulis di tirto.id, satu Mei adalah hari besar bagi kaum buruh yang bermula dari kejadian di AS. Jauh sebelumnya, tanggal itu dirayakan oleh berbagai peradaban di Eropa. Satu Mei merupakan hari raya besar kaum buruh dan kelas pekerja progresif yang sadar akan identitas kelas. Hari itu para pekerja menunjukkan solidaritas dengan turun ke jalan, saling menjaga, dan mengingat betapa perjuangan buruh telah membawa banyak perubahan. Hak untuk cuti, delapan jam kerja, hak berserikat, hak untuk mendapatkan pesangon, hak untuk kesehatan, hak untuk mendapatkan hari libur, hingga kesetaraan upah bagi laki-laki dan perempuan adalah hak yang diperoleh dari perjuangan kaum buruh. Satu Mei sebagai sebuah momen bagi buruh telah melewati masa yang panjang. Perayaan hari buruh internasional satu Mei berawal dari perjuangan 200.000 buruh di Amerika pada 1886 yang melakukan mogok massal menuntut delapan jam kerja. Pada 1 Mei 1886, tepat hari ini 134 tahun lalu, aksi yang mulanya damai ini berubah menjadi panas karena represi aparat. Hingga pada empat Mei para buruh tidak hanya mogok tapi juga melakukan aksi fisik yang dikenal dengan nama Haymarket Affair dan melakukan bentrok fisik dengan aparat. Pada 1 Mei tiga tahun berikutnya Konferensi Sosialis Internasional memperingati Haymarket affair sebagai hari libur bagi para buruh.
Jauh sebelum buruh memperingati satu Mei sebagai hari besar mereka, kaum pagan pada masa silam menggunakan satu Mei atau malam 30 April untuk perayaan terhadap jagat raya. Perayaan ini menjadi penanda beralihnya musim, atau peringatan terhadap peristiwa penting dalam kalender masyarakat pagan. Beberapa negara merayakan apa yang disebut Walpurgisnacht (Malam 30 April) menjelang satu Mei. Meski dirayakan dengan cara berbeda, tapi perayaan Walpurgisnacht punya tujuan yang sama, yaitu rasa syukur pada alam. Perayaan Walpurgisnacht ditemukan di negara-negara seperti Finlandia, Belanda, Jerman, dan Swedia. Di Finlandia Hari Walpurgis merupakan perayaan besar setara dengan malam Natal, malam Tahun Baru, dan perayaan musim panas. Perayaan ini dilakukan malam 30 April dan dilanjutkan hingga pagi satu Mei, para warga meminum Sima, sparkling wine, kue yang dibuat sendiri, dan merayakan karnaval serta piknik makan di taman bersama kerabat. Sementara itu bagi kaum borjuis, bisa menyewa satu tenda besar yang diisi dengan makanan mewah, musik, dan dansa-dansi. Di Jerman perayaan hari buruh tidak dijadikan hari libur sampai 1933, sebelumnya seperti juga di Finlandia, satu Mei digunakan sebagai perayaan pagan Walpurgisnacht yang melibatkan api unggun, Maibaum (tiang dansa) dan anak muda menari untuk bersosialisasi. Meski demikian ada sejarah yang lebih gelap lagi. Di Jerman perayaan menjelang satu Mei adalah perayaan Hexennacht atau malam penyihir, di mana penyihir jahat merayakan munculnya lengkung pelangi sebagai penanda musim semi di Puncak Blocksberg, di Gunung Harz Utara Jerman. Salah satu penanda perayaan menjelang satu Mei adalah api unggun raksasa yang dibakar sejak malam 30 April. Hal ini muncul Jerman, Swedia, Belanda, dan Finlandia. Ini dilakukan untuk mengusir roh jahat, kesialan, dan setan-setan. Walpurgisnacht muncul di berbagai karya sastra sebagai perayaan yang dekat dengan sihir. Misalnya dalam Faust karya Goethe, Magic Mountain karya Thomas Mann, dan drama karya Edward Albees yang berjudul Who's Afraid of Virginia Woolf? yang disusun pada 1962. Sebelum adanya hari buruh, di Inggris kaum tani dan borjuis menggunakan satu Mei sebagai perayaan pagan Anglo Saxon dalam tradisi Celtic yang menggunakan tiang dansa dan Morris Dancing. Di abad pertengahan masyarakat Inggris dipengaruhi tradisi orang-orang Italia di Roma. Orang-orang di pinggiran Inggris mengumpulkan berbagai bunga yang mekar dan daun segar menjadi karangan bunga. Bunga ini dikumpulkan sebagai pajangan, beberapa digunakan sebagai mahkota untuk gadis-gadis muda desa. Tradisi pagan memang sangat lekat dalam perayaan satu Mei. Ini yang menyebabkan banyak agamawan menentang perayaan ini sebagai perilaku fasik dan berdosa. Oliver Cromwell, politikus Inggris dari kelompok puritan agama, pada 1660 mengeluarkan aturan melarang perayaan berdansa saat satu Mei. Ia menganggap perayaan itu sebagai kesia-siaan. Charles II, penguasa Inggris yang hidup setelah Cromwell, mengembalikan tradisi itu di London dengan membangun tiang kayu dansa raksasa setinggi 40 meter dan bertahan nyaris selama lima puluh tahun. Di pusat desa ada tiang dansa besar (Maypole), yang diikat dengan tali atau kain warna warni, tali tersebut panjang dan digunakan untuk berdansa diiringi alat musik. Para pemuda dan pemudi terpilih diminta menari dan dua orang yang beruntung diberi gelar Raja dan Ratu Mei yang memimpin pemuda-pemudi desa untuk menari. Tradisi ini akhirnya dihentikan saat kelompok puritan Kristen menganggap hal ini sebagai ajaran kafir dan terlarang karena menyembah Tuhan pagan. Satu Mei dalam tradisi pagan Eropa digunakan sebagai hari perayaan di mana musim semi datang. Banyak para pengikut pagan menggunakan kesempatan ini untuk menemukan jodoh dan menikah. Anak-anak muda mencari pasangan saat pesta satu Mei di pusat desa. Mereka berdansa membawakan bunga, dan menari bersama para kekasih seperti yang ada di Ceko, Lituania, Latvia, Swedia, dan Estonia. Di Perancis pada satu Mei 1561 Raja Charles IX mendapatkan bunga lili (Convallaria majalis) sebagai jimat keberuntungan. Ia lantas memutuskan memberikan bunga lili untuk perempuan yang beruntung. Pesta ini diselenggarakan untuk bangsawan dan keluarga kerajaan. Di Italia perayaan satu Mei dikenal sebagai Calendimaggio, hari itu orang-orang bersyukur atas datangnya musim semi. Mereka bertukar hadiah yang berupa kebutuhan sehari-hari seperti telur, makanan, dan buah-buahan. Perayaan ini masih bisa ditemui ragamnya di kota-kota di Italia seperti Piedmont, Liguria, Lombardy, Emilia-Romagna Tuscany, dan Umbria. Perayaan ini juga dijadikan kesempatan bagi banyak orang Italia untuk berbagi makanan, menikmati anggur, dan keluar rumah. Di Yunani, satu Mei adalah perayaan dewi Maia atau Dewi Kesuburan. Perayaan ini merupakan rasa syukur karena musim dingin berakhir, ditandai dengan pesta saat gadis-gadis muda menyanyi dengan hiasan rambut di kepala. Tradisi ini muncul sebagai penghormatan terhadap dewa hiburan, puisi, dan anggur Dionysus yang dianggap membawa kebahagiaan. Perayaan ini sangat erat dengan perayaan untuk dewa pertanian Demeter dan putrinya, Persepon, yang diselenggarakan pada Februari di Yunani kuno. Panen yang baik dipercaya akan menghasilkan anggur yang baik.
Pada satu mei 1776, sebuah organisasi rahasia konon didirikan. Hlo ini rahasia tapi kok semua orang pada tahu? lluminati adalah sebuah gerakan sekalius kelompok yang didirikan pada 1 Mei 1776 di Ingolstadt, Bavaria, Jerman. Gerakan ini dipelopori oleh seorang profesor hukum di Universitas Ingolstadt, Adam Weishaupt. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah memberikan ruang bagi para anggotanya untuk memberikan kritik, debat, dan kebebasan berbicara. Hal yang diperangi oleh gerakan ini adalah tindakan negara dalam hal penyalahgunaan kekuasaan dan doktrin religi. Banyak kaum intelektual dan politisi progresif yang menjadi anggotanya, bahkan kalangan sastrawan semacam Johann Wolfgang von Goethe juga bergabung dalam organisasi ini. Namun Illuminati harus berakhir dan ditutup oleh pemerintahan Bavaria.
Satu mei juga menjadi peringatan kematian salah satu legenda balap Formula 1, Ayrton Senna. Senna meninggal di tengah balapan yang berlangsung di Imola, Italia di GP San Marino pada 1994. Ia mengalami kecelakaan serius sesaat setelah menabrak pembatas lintasan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Seusai kecelakaan tersebut bendera merah langsung dikibarkan pada GP San Marino. Pebalap kelahiran Brasil, 21 Maret 1960 tersebut dinyatakan meninggal dunia pada 1 Mei 1994 saat berusia 34 tahun. Semenjak itu, setiap 1 Mei media resmi Formula 1 selalu mengenang insiden tragis kematian sang legenda di Imola, Italia.
Lumayan banyak ya kejadian di satu mei ini? Bagaimana dengan hari-hari ke depan di bulan mei? Selain kita diharuskan untuk berjuang melawan pandemic, kita juga akan menghadapi banyak kejadian penting pada bulan mei. Dan pada tulisan ini aku tandai sebagai awal cerita marathon mengenai bulan mei, tetap jaga Kesehatan teman-teman.
Tulisan ini disadur dari; tirto.id dan cnn Indonesia sebagai sumber informasi.
Terima kasih telah membaca.
0 notes
Text
dalam seperempat abad.
tulisan ini akan aku tulis dengan serampangan tanpa memperdulikan ejaan dan aturan aturan. ini tentang quarterlife crisis, tentang seperempat abad dan tentang masa perkembangan yang sudah mencapai tahap dewasa muda. masa dimana diharuskan untuk memilih antara harus terus menjadi orang baik atau menjauhi orang satu satu. merefleksikan setahun lalu yang penuh gejolak hingga perbuatan tidak baik dan kini akhirnya menyerah dan harus takluk pada aturan. awal tahun yang diawali dengan perbuatan tidak baik untuk kesekian kalinya, karena memang dosa itu enak. buruk untuk diumbar tapi karena ini tulisan serampangan jadi tidak apalah jika baik buruk semua diungkap. manusia tidaklah sesempurna tuhan dan bahkan pada perbuatan diatas ranjang, itu sangat manusiawi sekali. lalu gejolak bertambah lagi dengan keinginan menimbulkan tulisan lama yang aku pendam dan akhirnya kini usang tidak jadi apa-apa lagi. banyak teman yang aku hubung untuk membantu menjadi penyempurna namun hilang entah kemana. waktu terus berlanjut, jakarta memang tempat penuh dengan benci. aku kembali kerumah, klaten. rumah yang sudah aku siapkan untuk aku hidup kelak, kaki gunung merapi. apapun yang orang bilang bahwa keterasingan membuat kita kuno itu tidak aku dengarkan, bahwa sepi adalah riuh sesungguhnya, aku bisa memaksa imajinasiku untuk riuh pada kesepian ini. hasilnya, aku menulis pada beberapa platform dan lalu menjadi yang terbaik pada platform psikologi. tulisanku menjadi tulisan terbaik tahun 2019 padahal aku sedang dalam keadaan tidak baik. tulisanku tentang bengawan solo juga menjadi tiga terbaik di salah satu platform literansi dan traveling dan yang paling baik adalah, aku bisamengisi cv ku dengan satu judul artikel jurnal yang telah terbit di salah satu kampus negeri di solo. padahal aku siapa? aku ini bukan siapa siapa padahal, aku yang hanya hobi nulis juga orang yang ditolak orang tua kita mau masuk kampus tersebut. aku merasa masih bodoh sekali. hingga pada tiga bulan aku hanya berkhayal dirumah, aku kembali harus bekerja di salah satu mall di jogja. aku bersyukur. aku memang orang yang pemilih, padahal disaat yang sama aku juga ditawari kerja di sebuah startup bimbel yang lagi naik daun, aku malah memilih pekerjaan yang tidak memerlukan pikiran yang banyak. ya aku jadi tukang masak, lebih ke ketahanan fisik dan sampai saat ini aku belum merasakan sesuatu yang bisa bikin aku burnout, aku justru menikmatinya. mungkin tekanan yang aku terima hanya setiap hari aku harus mencukur kumis dan jenggot, hahahaha. tidak masalah, yang penting aku bisa mencari penghidupan dan bisa melanjutkab pendidikan. aku yang masih berambisi untuk meraih gelar Psi. di belakang namaku, mengorbankan apapun termasuk penilaian dari berbagai pihak bahkan dalam circle teman terdekat. aku sudah tidak sadar siapa diriku saat ini, hanya ingin memuaskan hasrat saja. kalo sudah? ya tidak tahu untuk mau kemana. terakhir berhubungan dengan lawan jenis ya pada tahun lalu, selebihnya libidoku seperti mati karena hanya ingin mengejar hal lain. palingan mereka curhat cuma tentang tugas, skripsi, jurnal, makalah. refleksi seperempat abad ini masih akan berlanjut ditemani lagu berjudul karma chameleon. hingga kelak, peninggalanku hanya berupa tulisan yang terserak. selamat malam.
0 notes