Photo
Stay safe stay healthy and stay happy everyone The pandemic isn't over yet Mental health is the key #behappy #mentalhealthsupport (di jl raya cimanggu cilacap JaTeng) https://www.instagram.com/p/CRp2FkjrQ84SVQq9QAPb2GZVLZ05PN5wUEHXlA0/?utm_medium=tumblr
0 notes
Text
"Hari ini aku tahu bahwa kita berharga untuk diri kita sendiri"
Tidak sepantasnya kita melihat orang lain sebagai cermin, karena melihat diri kita sendiri di depan cermin, itu lebih baik.
Orang lain adalah media, media kita untuk menghargai diri sendiri, media untuk saling mengisi, dan media untuk memberi kemanfaatan kita pada mereka.
Bukan untuk dijadikan kaca yang harus sama persis kita, tidak.
Itu hanya akan merusak jati dan citra diri.
Love yourself. And you'll deserve better.
0 notes
Text
Terlalu banyak tuntan diri, hingga lupa apa sebenarnya yang diingini
0 notes
Text
0 notes
Text
True
“People grow when they are loved well. If you want to help others heal, love them without an agenda.”
— Mike McHargue
2K notes
·
View notes
Text
In a season, we're speaker, in another season, we're listener.
0 notes
Text
0 notes
Text
Ntahlah, ruang nyaman atau ruang cinta yang harus diisi?
1 note
·
View note
Text
Breakthrough
Not easy to be good, butuh sebuah keberanian melawan ketakutan and "make a breakthrough"
0 notes
Text
Pesan Untuk Meluaskan Hati dan Cara
“Aku ingin melihat wajah mama dari kedua bola matamu” - @gsatriaandika
Izin menginterpretasikan makna tulisan dari kutipan tersebut dengan bahasa yang lebih sederhana, semoga ada pesan yang bisa diambil untuk kemudian dapat meluaskan hati dan cara :)
_________
Yaitu keinginan laki-laki dalam memandang seorang istri. Ia ingin menemukan seseorang yang dari matanya tercermin segala kelembutan hati. Pandangan dan cara memandang yang penuh pertimbangan namun tidak hilang sifat lembutnya.
Dan karena hatinya telah nyaman dengan proyeksi menenangkan dari Mamanya, maka ia pun ingin menemukan seseorang yang setidaknya memiliki keteduhan lisan dan sikap sebagaimana ia melihat itu di dalam rumah.
Keteduhan lisan dan sikap tercermin dari bagaimana ia menjadi pereda dan peredam yang baik di dalam rumah barunya, hingga seburuk apapun cuaca dalam kepala seorang lelaki, ia menang dalam meluluhkan ego, dan mengundang agar segera pulang.
Yaitu keinginan laki-laki untuk bertemu dengan perempuan yang tidak memberatkan dirinya dalam memilih, karena ia paham betul bahwa hadirnya di kehidupan baru laki-laki sebagai penyempurna agama termasuk penyempurna bakti kepada orang tuanya.
Lantas kenapa harus lewat bola mata? Sebab antara mata dan hati terdapat pintu terbuka dan jalan penghubung antara keduanya. Apa yang dikonsumsi mata, itu pula yang akan mendominasi hati. Jika matanya telah bertemu dengan karakter yang menyamankan, maka hatinya pun telah menemukan tempat bertumbuh yang pailng baik.
Hati dan mata keduanya ibarat dua lampu yang dipasang paralel. Jika satu tombol dinyalakan, maka yang lain pun turut menyala. Jika salah satu melakukan aktivitas, maka yang lain akan terkena imbasnya. Maka dari itu, ia akan memilih seseorang yang dari pandangan mata, bisa menjaga hatinya.
Sebagaimana Mama yang telah menjaga anak laki-lakinya, dan sebagaimana ia memilih perempuan, adalah unutuk menjaga hati keduanya, yang sama sama akan ia muliakan.
- Suci Anggraeni || @sucianggr
135 notes
·
View notes
Text
Love at the first sight
A sentence that always lead us to him/her whatever he/she does
0 notes
Text
Setiap orang punya kesalahan, dan kembali pada kebenaran adalah cara terbaik bagi dirinya
Ruang tengah, Depok, 2019
0 notes
Text
Do what you love
Sebuah frasa lama yang aku kira bagus untuk menjadi ungkapan saat ini
Hati kita pasti ada kebaikan dan ini adalah versi terbaik dari dirimu
0 notes
Text
Jangan Dibakar Lagi
Kita terbiasa merendahkan pilihan orang lain dan angkuh dengan pilihan sendiri. Padahal belum tentu kita keluar sebagai pemenang.
Kita terbiasa dididik dari kecil untuk berkompetisi memenangkan angka-angka. Bukan memenangkan rasa dan semesta.
Pada akhirnya yang angkanya paling tinggi akan menunggang bangga dan yang paling rendah menanggung malu.
Padahal ukuran kebahagian orang tidak selamanya berupa angka-angka.
Sejak kecil kita tumbuh dengan pertarungan pahlawan super versus penjahat di layar kaca yang tak ada habisnya.
Tanpa sadar kita membawanya ke dalam realita. Kita memimpikan perdamaian yang utopis, sebab di saat yang sama kita berlagak bak pahlawan super yang sedang menumpas kejahatan manakala dihadapkan pada konflik sesama anak bangsa.
Padahal pahlawan super tak pernah benar-benar ada. Yang ada adalah orang-orang yang adil sejak dalam pikiran dan dilembutkan hatinya, yang menyalakan api untuk menjadi suluh, bukan membakar persaudaraan yang kian keruh.
Mampang Prapatan | Taufik Aulia
628 notes
·
View notes